Anda di halaman 1dari 16

ETIKA DAN BUDAYA DISIPLIN PNS

PADA JAM KERJA


DASAR HUKUM
• Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
• Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 Tentang Manajemen
Pegawai Negeri Sipil
• Peraturan Pemerintah Nomor 94 Tahun 2021 Tentang Disiplin Pegawai
Negeri Sipil
• Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 68 Tahun 1995 Tentang
Hari Kerja Di Lingkungan Lembaga Pemerintah
• Peraturan Kepala BKN Nomor 21 Tahun 2010 Tentang Ketentuan
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang
Disiplin Pegawai Negeri Sipil
• Peraturan Bupati Bintan Nomor 9 Tahun 2019 Tentang Penerapan
Disiplin Hari Dan Jam Kerja Bagi Pegawai Dilingkungan Pemerintah
Kabupaten Bintan.
LANDASAN YURIDIS PEMBINAAN DISIPLIN PNS

Pasal 86 UU No.5 Tahun 2014 jo. Pasal 229 PP No. 11 Tahun 2017

• Un tuk menj amin t erpe lih aran ya t at a t e rtib da lam k ela n car an
pelaksanaan tugas, PNS wajib mematuhi disiplin PNS;
• Instansi Pemerintah wajib melaksanakan penegakan disiplin terhadap
PNS serta melaksanakan berbagai upaya peningkatan disiplin;
• PNS yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin;
• Hukuman disiplin dijatuhkan oleh pejabat yang berwenang menghukum.
• Ketentuan lebih lanjut mengenai disiplin sebagaimana diatur dengan
Peraturan Pemerintah.
PRINSIP PEMBINAAN DISIPLIN DALAM PERATURAN
PEMERINTAH NOMOR 94 TAHUN 2021

“dalam rangka mewujudkan PNS yang handal,


profesional, dan bermoral sebagai
penyelenggara pemerintahan
yang menerapkan prinsip-prinsip
kepemerintahan yang baik (good governance),
maka PNS sebagai unsur
aparatur negara dituntut untuk memiliki sikap
Disiplin, Jujur, Adil, transparan,
dan akuntabel dalam melaksanakan tugas”
DEFINISI DISIPLIN BERDASARKAN
PP 94 TAHUN 2021
DISIPLIN PNS ADALAH KESANGGUPAN
PEGAWAI NEGERI SIPIL UNTUK MENAATI
KEWAJIBAN DAN MENGHINDARI LARANGAN
YANG DITENTUKAN DALAM PERATURAN
PERUNDANG-UNDANGAN

PELANGGARAN DISIPLIN ADALAH SETIAP


UCAPAN, TULISAN, ATAU PERBUATAN PNS YANG
TIDAK MENAATI KEWAJIBAN DAN/ATAU
MELANGGAR LARANGAN KETENTUAN DISIPLIN
PNS, BAIK YANG DILAKUKAN DI DALAM MAUPUN
DI LUAR JAM KERJA.
Peraturan Pemerintah Nomor 94 TAHUN 2021

17 kewajiban yg harus ditaati (Pasal 3 dan 4)

14 Larangan jangan dilanggar (Pasal 5)

PASAL 7
PNS YANG TIDAK MENAATI KETENTUAN SEBAGAIMANA
DIMAKSUD DALAM PASAL 3 SAMPAI DENGAN PASAL 5
DIJATUHI HUKUMAN DISIPLIN.
Kewajiban yang harus ditaati (Pasal 3)
1. Setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, UndangUndang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Pemerintah;
2. Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa;
3. Melaksanakan kebijakan yang ditetapkan oleh pejabat pemerintah yang berwenang;
4. Menaati ketentuan peraturan perundang-undangan;
5. Melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian, kejujuran, kesadaran, dan
tanggung jawab;
6. Menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku, ucapan, dan tindakan
kepada setiap orang, baik di dalam maupun di luar kedinasan;
7. Menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukakan rahasia jabatan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan
8. Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia;
Kewajiban yang harus ditaati (Pasal 4)

1. Menghadiri dan mengucapkan sumpah/janji PNS;


2. Menghadiri dan mengucapkan sumpah/janji jabatan;
3. Mengutamakan kepentingan negara daripada kepentingan pribadi, seseorang, danf atau
golongan;
4. Melaporkan dengan segera kepada atasannya apabila mengetahui ada hal yang dapat
membahayakan keamanan negara atau merugikan keuangan negara;
5. Melaporkan harta kekayaan kepada pejabat yang berwenang sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan;
6. Masuk Kerja dan menaati ketentuan jam kerja;
7. Menggunakan dan memelihara barang milik negara dengan sebaik-baiknya;
8. Memberikan kesempatan kepada bawahan untuk mengembangkan kompetensi; dan
9. Menolak segala bentuk pemberian yang berkaitan dengan tugas dan fungsi kecuali penghasilan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Larangan jangan dilanggar (Pasal 5)

1. Menyalahgunakan wewenang;
2. Menjadi perantara untuk mendapatkan keuntungan pribadi dan/atau orang lain dengan
menggunakan
3. Kewenangan orang lain yang diduga terjadi konflik kepentingan dengan jabatan;
4. Menjadi pegawai atau bekerja untuk negara lain;
5. Bekerja pada lembaga atau organisasi internasional tanpa zin atau tanpa ditugaskan oleh
Pejabat Pembina Kepegawaian;
6. Bekerja pada perusahaan asing, konsultan asing, atau lembaga swadaya masyarakat asing
kecuali ditugaskan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian;
7. Memiliki, menjual, membeli, menggadaikan, menyewakan, atau meminjamkan barang baik
bergerak atau tidak bergerak, dokumen, atau surat berharga milik negara secara tidak sah;
Larangan jangan dilanggar (Pasal 5)

8. Melakukan pungutan di luar ketentuan;


9. Melakukan kegiatan yang merugikan negara;
10. Bertindak sewenang-wenang terhadap bawahan;
11. Menghalangi berjalannya tugas kedinasan;
12. Menerima hadiah yang berhubungan dengan jabatan dan/atau pekerjaan;
13. Meminta sesuatu yang berhubungan dengan jabatan;
14. Melakukan tindakan atau tidak melakukan tindakan yang dapat mengakibatkan kerugian bagi
yang dilayani; dan
15. Memberikan dukungan kepada calon Presiden/Wakil Presiden, calon Kepala Daerah/Wakil
Kepala Daerah, calon anggota Dewan Perwakilan Ralryat, Calon anggota Dewan Perwakilan
Daerah, atau calon anggota Dewan Perwakilan Ralryat Daerah dengan cara:
Larangan jangan dilanggar (Pasal 5)

a. Ikut kampanye;
b. Menjadi peserta kampanye dengan menggunakan atribut partai atau atribut PNS;
c. Sebagai peserta kampanye dengan mengerahkan PNS lain;
d. Sebagai peserta kampanye dengan menggunakan fasilitas negara;
e. membuat keputusan dan/atau tindakan yang menguntungkan atau merugikan salah satu
pasangan calon sebelum, selama, dan sesudah masa kampanye;
f. Mengadakan kegiatan yang mengarah kepada keberpihakan terhadap pasangan calon yang
menjadi peserta pemilu sebelum, selama, dan sesudah masa kampanye meliputi pertemuan,
ajakan, himbauan,seruan, atau pemberian barang kepada PNS dalam lingkungan unit
kerjanya,anggota keluarga, dan masyarakat; dan/atau
g. Memberikan surat dukungan disertai fotokopi Kartu Tanda Penduduk atau Surat Keterangan
Tanda Penduduk.
DISPLIN DAN JAM KERJA

Jumlah jam kerja efektif dalam 5 (lima) hari kerja adalah


37,5 jam / 7,5 jam per hari kerja, yang terbagi atas :
a. Hari Senin sampai dengan hari Kamis
Pukul : 08.00 WIB - 16.00 WIB
b. Hari Jum’at hari Jum’at
Pukul : 08.00 WIB - 15.30 WIB
c. Waktu istirahat hari Jum’at
Pukul : 11.30 WIB – 13.30 WIB
Pelanggaran Terhadap Kewajiban Masuk Kerja dan Menaati
Ketentuan Jam Kerja

Sanksi apabila melakukan pelanggaran


hari dan jam kerja tanpa alasan yang sah berupa :
• Tidak masuk Kerja;
• Terlambat masuk kerja; dan
• Pulang kerja lebih awal

Sanksi bagi PNS dan/atau CPNS bagi pelanggaran


terdiri atas:
• Pemotongan Tambahan Penghasilan Pegawai;
• Hukuman Disiplin
Tingkat Hukumun Disiplin PNS

• Hukuman Disiplin Ringan


Tidak masuk kerja tanpa alasan yang sah Jenis Hukuman
5 hari kerja Teguran Lisan
6 s/d 10 hari kerja Teguran Tertulis
11 s/d 15 hari kerja Pernyataan Tidak Puas Secara Tertulis

• Hukuman Disiplin Sedang


Tidak masuk kerja tanpa alasan yang sah Jenis Hukuman
16 s/d 20 hari kerja Penundaan kenaikan gaji berkala selama 1 tahun
21 s/d 25 hari kerja Penundaan kenaikan pangkat selama 1 tahun
25 s/d 30 hari kerja Penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama
1 tahun
Tingkat Hukumun Disiplin PNS

Hukuman Disiplin Berat


Tidak masuk kerja tanpa alasan Jenis Hukuman
yang sah
31 s/d 35 hari kerja Penurunan pangkat setingkat lebih
rendah selama 3 tahun
36 s/d 40 hari kerja Pemindahan dalam rangka
penurunan jabatan setingkat lebih
rendah
41 s/d 45 hari kerja Pembebasan dari jabatan struktural
atau
fungsional tertentu
46 hari kerja Pemberhentian dengan hormat tidak
atas permintaan sendiri
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai