Anda di halaman 1dari 2

Pegawa Negeri Sipil (PNS) adalah Warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu,

diangkat sebagai Pegawai Aparatur Sipil Negara secara tetap oleh Pejabat Pembina Kepegawaian
untuk menduduki jabatan pemerintahan.

Peraturan Pemerintah tentang disiplin PNS ini antara lain memuat kewajiban, larangan dan
hukuman disiplin yang dapat dijatuhkan kepada PNS yang telah terbukti melakukan
pelanggaran. Penjatuhan hukuman disiplin dimaksudkan untuk membina PNS yang telah
melakukan pelanggaran, agar yang bersangkutan mempunyai sikap menyesal dan berusaha tidak
mengulangi serta memperbaiki diri pada masa yang akan datang. Dalam peraturan pemerintah ini
secara tegas disebuykan jenis hukuman disiplin yangg dapat dijatuhkan terhadap suatu
pelanggaran disiplin.

Setiap PNS wajib menaati kewajiban dan menghindari larangan. Kewajibannya antara lain : setia
dan taat kepada Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Pemerintah; menjaga persatuan dan kesatuan
bangsa; melaksanakan kebijakan; menaati ketentuan peraturan UU; melaksanakan tugas
kedinasan; berintegritas dalam sikap; menyimpan rahasia jabatan; dan bersedia ditempatkan
dimana saja. PNS juga wajib menghadiri dan mengucapkan sumpah/janji PNS dan jabatan,
melapoprkan harta kekayaan, masuk kerja, menggunakan barang milik negara dengan baik.
Adapun larangan bagi PNS antara lain : menyalahgunakan wewenang; bekerja untuk negara lain
atau pada perusahaan asing; melakukan pungutan liar; menjual atau menggadaikan barang milik
negara; bertindak sewenang-wenang pada bawahan; ikut kampanye dan menjadi peserta
kampanye; dan lain sebagainya. PNS yang tidak menaati ketentuan dapat dijatuhi hukuman
disiplin.

Hukuman disiplin terdiri dari tiga tingkat :


1. Hukuman disiplin ringan : teguran lisan, teguran tertulis, pernyataan tidak puas secara
tertulis.
2. Hukuman disiplin sedang : pemotongan tunjangan kinerja sebesar 25% selama 6 bulan, 9
bulan atau 12 bulan.
3. hukuman disiplin berat : penurunan jabatan, pembebasan dari jabatan, atau
pemberhentian.

Hukuman disiplin ringan dan sedang dijatuhkan bagi pelanggaran terhadap kewajiban atau
apabila pelanggaran berdampak negatif pada unit kerja :
a) Melaksanakan kebijakan yang ditetapkan oleh pejabat pemerintah
b) Menaati ketentuanperaturan perundang-undangan
c) Melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh tanggung jawab
d) Menunjukkan integritas dan keteladanan
e) Menyimpan rahasia jabatan
f) Bersedia ditempatkan diseluruh wilayah NKRI.
Hukuman disiplin ringan dan sedang dijatuhkan bagi PNS yang tidak memenuhi ketentuan atau
apabila pelanggaran berdampak negatif pada unit kerja :
a) Menghadiri dan mengucapkan sumpah/janji PNS dan jabatan
b) Mengutamakan kepentingan negara daripada kepentingan pribadi
c) Melaporkan harta kekayaan
d) Masuk kerja dan mentaati jam kerja
e) Menggunakan barang milik negara dengan baik

Hukuman disiplin berat dijatuhkan bagi PNS yang melanggar ketentuan larangan :
menyalahgunakan wewenang; menjadi perantara untuk mendapatkan keuntungan; bekerja untuk
negara lain atau pada perusahaan asing; melakukan pungutan liar; menjual atau menggadaikan
barang milik negara; bertindak sewenang-wenang pada bawahan; menerina hadiah atau meminta
sesuatu berhubungan dengan jabatan; ikut kampanye dan menjadi peserta kampanye.

Pejabat yang berwenang menghukum terdiri dari : Presiden, Pejabat Pembina Kepegawaian,
Kepala Perwakilan RI, Pejabat Pimpinan Tinggi Madya, Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama,
Pejabat Administrator, dan Pejabat Pengawas.

PNS yang diduga melakukan pelanggaran disiplin dipanggil secara tertulis oleh atasan langsung
untuk dilakukan pemeriksaan. Jarak waktu antara tanggal surat panggilan dengan tanggal
pemeriksaan paling lambat 7 hari kerja. Apabila pada tanggal yang ditentukan pada surat
panggilan pertama yang bersangkutan tidak hadir, maka dilakukan pemanggilan kedua.

Keputusan hukuman disiplin berlaku pada hari ke-15 sejak diterima. Keputusan hukuman
disiplin yang diajukan upaya administratif berlaku sesuai dengan keputusan upaya
administratifnya. Dokumen keputusan hukuman disiplin digunakan sebagai salah satu bahan
penilaian dalam pembinaan PNS yang bersangkutan. Pendokumentasian keputusan hukuman
disiplin termasuk dokumen dalam pemeriksaan diunggah kedalam sistem yang
terintegrasidengan sistem informasi ASN.

PNS yang melanggar ketentuan PP nomor 10 tahun 1983 tentang izin perkawinan dan perceraian
bagi PNS, dijatuhi salah satu jenis hukuman disiplin berat berdasarkan PP ini.

Ketentuan peraturan pemerintah ini mutatis mutandis berlaku untuk calon PNS. Ketentuan
pelaksanaan peraturan pemerintah ini diatur lebih lanjut dengan peraturan Badan Kepegawaian
Negara. Peraturan pemerintah ini berlaku pada tanggal diundangkan.

Anda mungkin juga menyukai