Anda di halaman 1dari 46

PERSERTA

BIMTEK
KEPEGAWAIA
N DISIPLIN
PEGAWAI
NEGERI SIPIL
DINAS PENDIDIKAN PROVINSI
DKI JAKARTA
DISIPLIN
PEGAWAI
NEGERI SIPIL
DASAR HUKUM
1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
2. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen
Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 17 Tahun 2020 tentang Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 Tentang Manajemen Pegawai
Negeri Sipil
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 94 Tahun 2021
Tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil
PENGERTIAN
Disiplin PNS adalah kesanggupan
PNS untuk menaati kewajiban dan
menghindari larangan yang
ditentukan dalam peraturan
perundang-undangan.
PELANGGARAN
DISIPLIN
Pelanggaran Disiplin adalah setiap
ucapan, tulisan, atau perbuatan
PNS yang tidak menaati
kewajiban dan/atau melanggar
larangan ketentuan Disiplin PNS,
baik yang dilakukan di dalam
maupun di luar jam kerja.
PELANGGARAN
DISIPLIN
1. UCAPAN Setiap ucapan dihadapan orang lain ; dalam
rapat, ceramah, diskusi, melalui telepon, TV, rekaman atau
alat komunikasi dll.
2. TULISAN Pernyataan pikiran dan/atau perasaan secara
tertulis baik dalam bentuk tulisan, gambar karikatur,
coretan serupa itu.
3. PERBUATAN Setiap tingkah laku, sikap atau tindakan.
”PNS wajib menaati
kewajiban dan menghindari
larangan.”
Pasal 2 PP 94 Tahun 2021 tentang
Disiplin PNS
KEWAJIBAN
PNS
KEWAJIBAN
a. Setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik
Indonesia, dan Pemerintah;
b. Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa;
c. Melaksanakan kebijakan yang ditetapkan oleh pejabat pemerintah yang
berwenang;
d. Menaati ketentuan peraturan perundang-undangan;
e. Melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian, kejujuran,
kesadaran, dan tanggung jawab;
KEWAJIBAN

f. Menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku, ucapan,


dan tindakan kepada setiap orang, baik di dalam maupun di luar kedinasan;
g. Menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukakan rahasia
jabatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan
h. Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
KEWAJIBAN
a. Menghadiri dan mengucapkan sumpah/janji PNS;
b. Menghadiri dan mengucapkan sumpah/janji jabatan;
c. Mengutamakan kepentingan negara daripada kepentingan pribadi,
seseorang, dan/ atau golongan;
d. Melaporkan dengan segera kepada atasannya apabila mengetahui ada hal
yang dapat membahayakan keamanan negara atau merugikan keuangan
negara;
e. Melaporkan harta kekayaan kepada pejabat yang berwenang sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan;
KEWAJIBAN
f. Masuk Kerja dan menaati ketentuan jam kerja;
g. Menggunakan dan memelihara barang milik negara dengan sebaik-
baiknya;
h. Memberikan kesempatan kepada bawahan untuk mengembangkan
kompetensi; dan
i. Menolak segala bentuk pemberian yang berkaitan dengan tugas dan fungsi
kecuali penghasilan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
LARANGAN
PNS
LARANGAN

a. Menyalahgunakan wewenang;
b. Menjadi perantara untuk mendapatkan keuntungan pribadi dan/atau orang
lain dengan menggunakan kewenangan orang lain yang diduga terjadi
konflik kepentingan dengan jabatan;
c. Menjadi pegawai atau bekerja untuk negara lain;
d. Bekerja pada lembaga atau organisasi internasional tanpa izin atau tanpa
ditugaskan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian;
LARANGAN

e. Bekerja pada perusahaan asing, konsultan asing, atau lembaga swadaya


masyarakat asing kecuali ditugaskan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian;
f. Memiliki, menjual, membeli, menggadaikan, menyewakan, atau
meminjamkan barang baik bergerak atau tidak bergerak, dokumen, atau
surat berharga milik negara secara tidak sah;
g. Melakukan pungutan di luar ketentuan;
h. Melakukan kegiatan yang merugikan negara;
LARANGAN

i. bertindak sewenang-wenang terhadap bawahan;


j. menghalangi berjalannya tugas kedinasan;
k. menerima hadiah yang berhubungan dengan jabatan dan/atau pekerjaan;
l. Meminta sesuatu yang berhubungan dengan jabatan;
m. Melakukan tindakan atau tidak melakukan tindakan yang dapat
mengakibatkan kerugian bagi yang dilayani;
LARANGAN

n. memberikan dukungan kepada calon Presiden/Wakil Presiden, calon Kepala


Daerah/Wakil Kepala Daerah, calon anggota Dewan Perwakilan Rakyat, calon
anggota Dewan Perwakilan Daerah, atau calon anggota Dewan Perwakilan
Ralryat Daerah dengan cara:
1. ikut kampanye;
2. menjadi peserta kampanye dengan menggunakan atribut partai atau atribut
PNS;
3. sebagai peserta kampanye dengan mengerahkan PNS lain;
4. sebagai peserta kampanye dengan menggunakan fasilitas negara;
LARANGAN
5. Membuat keputusan dan/atau tindakan yang menguntungkan atau
merugikan salah satu pasangan calon sebelum, selama, dan sesudah masa
kampanye;
6. Mengadakan kegiatan yang mengarah kepada keberpihakan terhadap
pasangan calon yang menjadi peserta pemilu sebelum, selama, dan sesudah
masa kampanye meliputi pertemuan, ajakan, himbauan, seruan, atau
pemberian barang kepada PNS dalam lingkungan unit kerjanya, anggota
keluarga, dan masyarakat; dan/atau
7. Memberikan surat dukungan disertai fotokopi Kartu Tanda Penduduk atau
Surat Keterangan Tanda Penduduk.
JENIS
PELANGGARA
N DAN
HUKUMAN
TINGKAT DAN
JENIS
HUKUMAN
DISIPLIN
TINGKAT DAN JENIS HUKUMAN
DISIPLIN
a. teguran lisan;
Hukuman disiplin
b. teguran tertulis; atau
tingkat ringan c. pernyataan tidak puas secara tertulis.

a. pemotongan tunjangan kinerja sebesar 25% selama 6 (enam)


bulan;
Hukuman disiplin
b. b. pemotongan tunjangan kinerja sebesar 25% selama 9
tingkat sedang (sembilan) bulan; atau
c. Pemotongan tunjangan kinerja sebesar 25% selama 12 (dua
belas) bulan.

a. Penurunan jabatan setingkat lebih rendah selama 12 bulan;


b. Pembebasan dari jabatannya menjadi jabatan pelaksana
Hukuman disiplin selama 12 bulan; dan
tingkat berat c. Pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri
sebagai PNS
PP 53PERBANDINGAN
TAHUN 2010 TINGKAT DAN
PP 94JENIS
TAHUNHUKUMAN
2021
a. teguran lisan; DISIPLIN
a. teguran lisan;
b. teguran tertulis; b. teguran tertulis; atau
c. pernyataan tidak puas secara tertulis. c. pernyataan tidak puas secara tertulis.

a. Penundaan kenaikan gaji berkala selama 1 a. pemotongan tunjangan kinerja sebesar 25% selama
tahun 6 (enam) bulan;
b. Penundaan kenaikan pangkat selama 1 tahun b. b. pemotongan tunjangan kinerja sebesar 25%
c. Penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 9 (sembilan) bulan; atau
selama 1 tahun c. Pemotongan tunjangan kinerja sebesar 25% selama
12 (dua belas) bulan.
a. Penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama
3 tahun a. Penurunan jabatan setingkat lebih rendah selama
b. Pemindahan dalam rangka penurunan jabatan 12 bulan;
setingkat lebih rendah b. Pembebasan dari jabatannya menjadi jabatan
c. Pembebasan dari jabatan
pelaksana selama 12 bulan; dan
d. Pemberhentian dengan hormat tidak atas
permintaan sendiri sebagai PNS c. Pemberhentian dengan hormat tidak atas
e. Pemberhentian tidak dengan hormat sebagai PNS permintaan sendiri sebagai PNS
PELANGGARAN
MASUK KERJA
PELANGGARAN MASUK
PNS yang tidak masuk kerja dan menaati ketentuan jam kerja
KERJA
Ketidakhadiran Jenis Hukdis Tingkat
Hukdis
Kumulatif selama 3 (tiga) hari kerja dalam 1 Teguran Lisan
(satu) tahun
Kumulatif selama 4 (empat) sampai dengan 6 Teguran Tertulis Tingkat
(enam) hari kerja dalam 1 (satu) tahun Ringan
Kumulatif selama 7 (tujuh) sampai dengan 10 Pernyataan Tidak Puas Secara Tertulis
(sepuluh) hari kerja dalam 1 (satu) tahun
PELANGGARAN MASUK
PNS yang tidak masuk kerja dan menaati ketentuan jam kerja

KERJA
Ketidakhadiran Jenis Hukdis Tingkat
Hukdis
Kumulatif selama 11 (sebelas) sampai dengan Pemotongan tunjangan kinerja sebesar
13 (tiga belas) hari kerja dalam 1 (satu) tahun 25% (dua puluh lima persen) selama 6
(enam) bulan
Kumulatif selama 14 (empat belas) sampai Pemotongan tunjangan kinerja sebesar
Tingkat
dengan 16 (enam belas) hari kerja dalam 1 (satu) 25% (dua puluh lima persen) selama 9
Sedang
tahun (sembilan) bulan
Kumulatif selama 17 (tujuh belas) sampai Pemotongan tunjangan kinerja sebesar
dengan 20 (dua puluh) hari kerja dalam 1 (satu) 25% (dua puluh lima persen) selama 12
tahun (dua belas) bulan
PELANGGARAN MASUK
PNS yang tidak masuk kerja dan menaati ketentuan jam kerja

KERJA
Ketidakhadiran Jenis Hukdis Tingkat
Hukdis
Kumulatif selama 21 (dua puluh satu) sampai Penurunan jabatan setingkat lebih
dengan 24 (dua puluh empat) hari kerja dalam 1 rendah selama 12 (dua belas) bulan
(satu) tahun
Kumulatif selama 25 (dua puluh lima) sampai Pembebasan dari jabatannya menjadi
dengan 27 (dua puluh tujuh) hari kerja dalam 1 jabatan pelaksana selama 12 (dua Tingkat
(satu) tahun belas) bulan Berat
Kumulatif selama 28 (dua puluh delapan) hari Pemberhentian dengan hormat tidak
kerja atau lebih dalam 1 (satu) tahun atas permintaan sendiri sebagai PNS
tidak Masuk Kerja tanpa alasan yang sah secara Pemberhentian dengan hormat tidak
terus menerus selama 10 (sepuluh) hari kerja atas permintaan sendiri sebagai PNS
PEMBERHENTIAN GAJI

PNS yang tidak Masuk Kerja dan tidak menaati ketentuan jam kerja tanpa
alasan yang sah secara terus menerus selama 10 (sepuluh) hari kerja
diberhentikan pembayaran gajinya sejak bulan berikutnya.
PEJABAT
YANG
BERWENANG
MENGHUKUM
PROSES
PENJATUHAN
HUKUMAN
DISIPLIN
SKEMA PENJATUHAN
HUKUMAN DISIPLIN

Pelanggaran Pemeriksaan (BAP)


Pemanggilan
Disiplin

Pejabat
Penyampaian Penetapan yang Pertimbangan
Keputusan Keputusan Berwenang Hukum/Laporan Hasil
Menghukum Pemeriksaan
(LHP)

Laporan Kewenangan Penjatuhan


Hukuman Disiplin Secara Hierarki
1. PEMANGGILAN

PNS YG DIDUGA MELANGGAR


DISIPLIN

PEMANGGILAN I
SECARA TERTULIS OLEH
ATASAN LANGSUNG 7
Hari
Kerja

TDK
HADIR
HADIR

PEMERIKSAAN PEMANGGILAN II
7
Hari
Kerja
TDK
HADIR
HADIR

PENJATUHAN HD O/
PJBW BERDSRKAN
PEMERIKSAAN ALAT BUKTI &
KETERANGAN YG
ADA
2. PEMERIKSAAN

PNS YG DIDUGA MELANGGAR


DISIPLIN
Tujuan :
-Benar tdk Pelanggaran
- Latar
belakang/Penyebab
- Dampak/Akibat
PEMERIKSAAN O/ ATASAN Format BAP tanya/jawab
LANGSUNG/TIM PEMERIKSA - Prinsip 5W & 1 H
- PNS wajib menjawab
TTD PEJABAT YG MEMERIKSA &
PNS YG DIPERIKSA TERTUTUP/RAHASIA
BISA LANGSUNG/VIRTUAL

PNS TDK BERSEDIA


MENANDATANGANI BAP, BERI Pelanggaran terhadap kewajiban dan/atau
CTTN DLM BAP
BAP larangan dengan Hukuman Disiplin sedang
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 dan Pasal
PNS DIBERI 13 dapat dilakukan pemeriksaan oleh tim
PHOTO COPY BAP pemeriksa
Pelanggaran terhadap kewajiban dan/atau
larangan dengan Hukuman Disiplin berat
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 dan Pasal
14 dilakukan pemeriksaan oleh tim pemeriksa.
PENJATUHAN HD

DISEBUTKAN JENIS
PELANGGARAN DISIPLIN
YG DILAKUKAN
PEMERIKSAAN

Atasan langsung yang tidak melakukan pemanggilan dan pemeriksaan


terhadap PNS yang diduga melakukan Pelanggaran Disiplin, dan/atau
melaporkan hasil pemeriksaan kepada Pejabat yang Berwenang Menghukum
dijatuhi Hukuman Disiplin yang lebih berat
TIM PEMERIKSA

● Pelanggaran terhadap kewajiban dan/atau larangan dengan Hukuman


Disiplin sedang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 dan Pasal 13
dapat dilakukan pemeriksaan oleh tim pemeriksa
● Pelanggaran terhadap kewajiban dan/atau larangan dengan Hukuman
Disiplin berat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 dan Pasal 14
dilakukan pemeriksaan oleh tim pemeriksa
PEMERIKSAAN

Atasan langsung, tim pemeriksa, atau Pejabat yang Berwenang Menghukum


dapat meminta keterangan dari pihak lain dalam pemeriksaan dugaan
Pelanggaran Disiplin.
PEMBEBASAN SEMENTARA
DARI TUGAS JABATAN

1. Untuk kelancaran pemeriksaan, PNS yang diduga melakukan


Pelanggaran Disiplin dan kemungkinan akan dijatuhi Hukuman Disiplin
berat, dapat dibebaskan sementara dari tugas jabatannya oleh atasan
langsung sejak yang bersangkutan diperiksa.
2. Pembebasan sementara dari tugas jabatannya berlaku sampai dengan
ditetapkannya keputusan Hukuman Disiplin.
3. Selama PNS dibebaskan sementara dari tugas jabatannya, diangkat
pejabat pelaksana harian.
PNS yang pernah dijatuhi Hukuman
Hasil pemeriksaan unsur pengawasan Disiplin, kemudian melakukan
dan/atau unit yang mempunyai tugas Pelanggaran Disiplin yang sifatnya sama,
pengawasan dapat digunakan sebagai bahan kepadanya dijatuhi jenis Hukuman
untuk melakukan pemeriksaan dan/atau Disiplin yang lebih berat dari Hukuman
melengkapi pertimbangan untuk Disiplin terakhir yang pernah dijatuhkan
menjatuhkan Hukuman Disiplin terhadap kepadanya.
PNS yang diduga melakukan Pelanggaran
Disiplin.

PNS yang berdasarkan hasil pemeriksaan ternyata


melakukan beberapa Pelanggaran Disiplin, PNS tidak dapat dijatuhi Hukuman Disiplin
terhadapnya hanya dapat dijatuhi 1 (satu) jenis 2 (dua) kali atau lebih untuk 1 (satu)
Hukuman Disiplin yang terberat setelah Pelanggaran Disiplin.
mempertimbangkan pelanggaran yang dilakukan
HUKUMAN DISIPLIN

Dalam hal berdasarkan hasil pemeriksaan


terdapat indikasi penyalahgunaan wewenang
yang menimbulkan kerugian keuangan negara,
maka atasan langsung atau tim pemeriksa wajib
berkoordinasi dengan aparat pengawas intern
pemerintah.

Dalam hal indikasi penyalahgunaan


wewenang yang menimbulkan kerugian
keuangan negara terbukti, aparat pengawas
intern pemerintah merekomendasikan
Pejabat Pembina Kepegawaian untuk
melaporkan kepada aparat penegak hukum.
HUKUMAN DISIPLIN

Setiap penjatuhan Hukuman Disiplin


ditetapkan dengan keputusan Pejabat
yang Berwenang Menghukum.

Penyampaian keputusan Hukuman Disiplin Dalam hal PNS yang dijatuhi


dilakukan paling lambat 14 (empat belas) Hukuman Disiplin tidak hadir pada
hari kerja sejak keputusan ditetapkan. saat penyampaian keputusan
Hukuman Disiplin, keputusan
dikirim kepada yang bersangkutan.
Berlakunya Hukuman Disiplin

Keputusan Hukuman Disiplin


berlaku pada hari ke-15 (lima belas)
sejak diterima.

Keputusan Hukuman Disiplin yang


diajukan Upaya Administratif berlaku
sesuai dengan keputusan upaya
administratifnya.
TERIMAKA
SIH

Anda mungkin juga menyukai