Anda di halaman 1dari 110

ASSALAMUALAIKUM WR.

WB

SELAMAT MENGIKUTI
SOSIALISASI BIDANG KEPEGAWAIAN DI
LINGKUNGAN RSUD ULIN BANJARMASIN
PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
kumkesj-2017
PEMBINAAN
DISIPLIN
&

TATA CARA/PROSEDUR
PENJATUHAN HD BAGI PNS

Badan Kepegawaian Daerah


Provinsi Kalimantan Selatan
kumkesj-2017
UU NO 5 TH 2014 TTG ASN
PP NO 53 TH 2010 TTG DISIPLIN PNS
PP NO 11 TH 2017 TTG MANAJEMEN PNS
PERSETUJUAN RUU ASN
OLEH DPR RI
19 DESEMBER 2013

UU NO. 5 THN 2014 TTG


ASN
(15 Januari 2014)

ASN bkd prov. kalseL


MANAJEMEN APARATUR SIPIL NEGARA (ASN)
(UU NO 5 TAHUN 2014)
Pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN yang profesional,
memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari
praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme
Psl 51
MANAJEMEN ASN
MANAJEMEN PNS MANAJEMEN
Diselenggarakan
Psl 55 PPPK Psl 93
berdasarkan sistem
merit

SISTEM MERIT ADALAH KEBIJAKAN DAN MANAJEMEN YG BERDASARKAN KUALIFIKASI,


KOMPETENSI DAN KINERJA SCR ADIL DAN WAJAR TANPA MEMBEDAKAN LATAR
BELAKANG POLITIK, RAS, WARNA KULIT, AGAMA, JENIS KELAMIN, STATUS PERNIKAHAN,
UMUR DAN KONDISI KECACATAN
MANAJEMEN PEGAWAI NEGERI SIPIL
TERDIRI DARI :

PENYUSUNAN DAN PENETAPAN KEBUTUHAN


PENGADAAN
PANGKAT DAN JABATAN
PENGEMBANGAN KARIER
POLA KARIER
PROMOSI
MUTASI
PENILAIAN KINERJA
PENGGAJIAN DAN TUNJANGAN
PENGHARGAAN
DISIPLIN
PEMBERHENTIAN
JAMINAN PENSIUN DAN JAMINAN HARI TUA
PERLINDUNGAN
kita tingkatkan Profesionalisme PNS kumkesj-2017
PEMBINAAN DISIPLIN PNS
PP 53 TAHUN 2010
PERKA BKN 21 TAHUN 2010

DISIPLIN PNS adalah kesanggupan PNS utk


mentaati kewajiban dan menghidari larangan yg
ditentukan dlm peraturan per-undang2an dan/atau
peraturan kedinasan yg apabila tdk ditaati atau
dilanggar dijatuhi hukuman disiplin.

Pelanggaran Disiplin :
adalah setiap ucapan, tulisan, atau perbuatan PNS
yg tdk mentaati kewajiban dan/atau melanggar larangan
ketentuan disiplin PNS, baik yg dilakukan
di dalam maupun di luar jam kerja.
TERJADINYA PELANGGARAN DISIPLIN

NO PENYEBAB FAKTOR YANG AKIBAT YANG


MEMPENGARUHI DITIMBULKAN
1. MORAL / MENTAL a. Kurangnya ketaatan ter- a. PNS tidak merasa
PNS hadap agama yang berdosa meskipun
dianut; berbuat salah;
b. Watak Bawaan; b. PNS tidak mau
c. Lingkungan Keluarga; mematuhi peraturan;
d. Lingkungan masyarakat c. PNS tidak takut dijatuhi
asal; hukuman disiplin.
e. Lingkungan kerja.
2. PERLAKUAN a. PNS merasa diperlakukan a. PNS malas masuk
TIDAK ADIL berbeda; kantor;
b. PNS merasa tidak b. PNS malas bekerja;
diperhatikan; c. PNS jarang ditempat
c. PNS tidak diajak / diikut kerja.
sertakan dalam kegiatan
tertentu.
N PENYEBAB FAKTOR YG AKIBAT YANG
O MEMPENGARUHI DITIMBULKAN
3. KURANGNYA a. Biaya kebutuhan hidup; a. PNS Ngobyek;
KESEJAHTERAAN b. Kecemburuan Sosial; b. PNS Korupsi;
c. Hubungan kemasyara- c. PNS bekerja sampingan
katan yang meningkat. pada saat jam kerja;
d. PNS berjudi.

4. POLA KARIER YANG a. Jarang dimutasikan; a. PNS menelantarkan pe-


TIDAK SEHAT b. Lama tidak dipromosi- kerjaan (jenuh);
kan; b. PNS mempengaruhi
c. Pekerjaan yang monoton; teman - teman mereka
d. Tidak jelas pola tugas. dengan tujuan negatif.
c. PNS Frustasi.
N PENYEBAB FAKTOR YANG AKIBAT YANG
O MEMPENGARUHI DITIMBULKAN
5. MANAJEMEN BURUK a. Tidak ada peraturan tata a. PNS bekerja menurut
urusan dalam; kemauan & kemampuan-
b. Tidak ada pembagian tugas nya sendiri;
yang jelas; b. PNS bebas keluar masuk
c. Kurangnya fasilitas kantor; kantor;
d. SDM yang lemah; c. PNS istirahat tidak teratur
e. Kurangnya jumlah per-sonil; waktunya.
f. dll.

6. LEMAHNYA WASKAT a. PNS merasa tidak diawasi a. PNS bekerja tidak sungguh
b. PNS bebas beraktifitas sungguh;
c. PNS menganggap pekerjaan b. PNS tidak membuat
kantor tidak penting laporan hasil pekerjaan;
c. Laporan dibuat tidak
sesuai dengan kenyata-an.
N PENYEBAB FAKTOR YANG AKIBAT YANG
O MEMPENGARUHI DITIMBULKAN
7. PELANGGARAN TIDAK a. Tidak dipahaminya pera- a. PNS tidak takut hukuman
DITINDAK TEGAS turan disiplin PNS; disiplin;
b. Merasa kasihan; b. PNS tidak takut melakukan
c. Adarasa ewuh pekewuh. perbuatan indisiplioner;

8. KRISIS a. Atasan tidak disiplin; a. Atasan dan bawahan sama


KETELADANAN b. Atasan tidak memahami sama tidak disiplin.
peraturan disiplin;
c. Atasan memberikan ke-
adaan tak teratur.
N PENYEBAB FAKTOR YANG AKIBAT YANG
O MEMPENGARUHI DITIMBULKAN
9. TIDAK ADANYA a. Kurangnya perhatian ter- a. PNS tidak memiliki
MOTIVASI hadap bawahan; semangat untuk mening-
b. Tidak ada rangsangan katkan prestasi kerja;
untuk terciptanya gairah b. PNS tidak menunjukkan
kerja; keinginan yang inofatif
dan responsive.

10. TIDAK a. Kurangnya Sosialisasi; a. Pejabat / PNS tidak


DIPAHAMINYA b. Sering terjadinya mutasi mengerti isi peraturan
PERATURAN pengelola kepegawaian; disiplin;
DISIPLIN PNS c. Terbatasnya buku
@. Tris Production 2005 /terjadinya pelanggaran By. Sumat, Sh
b. PNS melanggar peraturan
peraturan disiplin / disiplin.
literature tentang disiplin
10. MACAM PELANGGARAN YANG
SERING DILAKUKAN
KETIDAK JUJURAN
PERILAKU YANG BURUK
KONFLIK KEPENTINGAN
MELANGGAR PERATURAN
PERLAKUAN TIDAK ADIL TERHADAP BAWAHAN
PELANGGARAN TERHADAP PROSEDUR
TIDAK MENGHORMATI KEHENDAK PEMBUAT ATURAN
IN EFISIEN / PEMBOROSAN
MENUTUP-NUTUPI KESALAHAN
KEGAGALAN MENGAMBIL PRAKARSA
INDIKATOR KETIDAK DISIPLINAN

1. Tingginya Prosentase Ketidakhadiran


2. Menurunnya prestasi kerja
3. Terlambatnya pelaksanaan tugas kedinasan
4. Lambatnya pelayanan kpd masyarakat
5. Banyaknya keluhan
6. PNS / Pejabat kurang memahami Per UU an
7. Lemahnya waskat
BENTUK/JENIS PELANGGARAN DISIPLIN

1. Dalam bentuk waktu


- Terlambat masuk kantor
- Pulang kantor lebih awal tanpa alasan yg jelas
- Selama jam kantor tidak melaksanakan pekerjaan
2. Dalam bentuk barang /perlengkapan kantor untuk keperluan
pribadi
3. Dalam Bentuk uang
- Penggelapan uang negara
- Penggunaan uang negara tanpa pertanggung jawaban yg jelas
4. Dalam bentuk pelayanan

Tidak melaksanakan, menyelesaiakan melayani tugas


tepat waktu
5. Menyalahgunakan wewenang
6. Komersialisasi jabatan, dll
Beberapa sifat kelemahan masyarakat Indonesia
Yang bersumber pada kehidupan penuh keragu-raguan
Tanpa pedoman dan orientasi yg tegas:
( Koentjaraningrat- 1994)

Sifat mentalitas suka


meremehkan mutu Sifat mentalitas
Yang suka
menerabas Sifat tak
percaya kepada
diri sendiri
Sifat mentalitas yang
Suka mengabaikan
Sifat tak
Tanggung jawab
berdisiplin murni
Pada hakekatnya Pemb.
Disiplin Erat kaitannya
dg. Kepuasan (Job -
Satisfaction) Kometmen dr
Langkah Pimpinan
Salah satu pendekatan Pemberdayaan Pendelegasian
yg sangat penting utk PNS Wewenang
mendukung disiplin
Penyediaan
PNS selain Pendekatan
Kesejahteraan dan Informasi
Pendekatan karier PNS Dukungan
Adalah Pendekatan Organisasi
Pemberdayaan PNS
Pola Pendekatan Pembinaan
Disiplin PNS

Tindakan
Tindakan
Preventif
Represif
1. Motifasi
1. Peringatan
2. Kompensasi
2. Pemberian
3. Kesejahteraan
Hukuman
4. Jaminan
Disiplin
Karier
PENDEKATAN PEMBINAAN PNS

PENDEKATAN HOT STOVE RULE


(ATURAN TUNGKU PANAS)

1. MEMBAKAR DENGAN SEGERA


2. MEMBERI PERINGATAN
3. MEMBAKAR TANPA MEMBEDA-BEDAKAN
4. PENINDAKAN HARUS KONSISTEN BAGI SETIAP ORANG YG
MELAKUKAN TINDAKAN YG SAMA
DALAM PENEGAKAN DISIPLIN PNS
DIPENGARUHI TIGA FAKTOR

MANUSIA/
PERATURAN PELAKSANAAN
PNS
HAMBATAN PELAKSANAAN PERATURAN
DISIPLIN
1. TIDAK ADANYA / KURANGNYA PELATIHAN
Atasan kurang memiliki pengetahuan dan keahlian yg
diperlukan untuk menangani kasus pelanggaran disiplin

2. TAKUT / KHAWATIR
Atasan langsung khawatir bahwa pimpinan instansi tidak
mendukung tindakan yg diambilnya kepada bawahan

3. SATU-SATUNYA
Atasan merasa hanya dia sendiri yg melakukan pembinaan
disiplin pada unit kerjanya

4. KEHILANGAN PERSAHABATAN
Atasan mungkin percaya bahwa tindakan disiplin akan
merusak persahabatan dg pegawai / rekan sejawat
5. HILANGNYA KESABARAN
Atasan takut kehilangan kesabaran ketika membicarakan

pelanggaran disiplin yg dilakukan bawahannya

6. RASIONALISASI
Atasan berfikir pegawai mengetahui kesalahan sendiri.sehingga

tidak perlu membicarakan lagi


TIGA ASPEK DISIPLIN

1. Sikap mental (mental attitude) merupakan sikap taat


dan tertib sebagai hasil atau pengembangan dari
latihan, pengendalian pikiran dan watak
2. Pemahaman yg baik mengenai sistem aturan perilaku
,norma, kriteria, dan standar yg sedemikian rupa
sehingga pemahaman tersebut menumbuhkan
pengertian yg mendalam atau kesadaran, bahwa
ketaatan akan aturan, norma, kriteria dan standar
merupakan syarat tuk mencapai keberhasilan
3. Sikap kelakuan yg wajar menunjukan kesungguhan hati
tuk mentaati segala hal secara cermat dan tertib
PARATURAN YANG BERKENAAN
DENGAN DISIPLIN PNS
UU Nomor 5 Tahun 2014
UU Nomor 23 Tahun 2014 Jo.
UU Nomor 9 Tahun 2015
PP Nomor 10 / 1983 Jo. PP 45 / 1990
PP Nomor 37 Tahun 2004
PP Nomor 53 Tahun 2010
PP Nomor 11 Tahun 2017
PERKA BKN Nomor 21 Tahun 2010
PERATURAN PEMERINTAH
NOMOR 53 TAHUN 2010
TENTANG
DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL
Ditetapkan pada tanggal 6 Juni 2010
Diundangkan pada tanggal 6 Juni 2010
1. KETENTUAN/PENGERTIAN
2. KEWAJIBAN
3. LARANGAN
4. SANKSI/HUKUMAN DISIPLIN
5. PYBM dan APYBM
6. TATA CARA
7. UPAYA ADMINISTRATIF
8. BERLAKUNYA KEPUTUSAN HD
9. PERALIHAN/PENUTUP
Mengatur :

1. Peradis : Peraturan : Ps 86 1. Kewajiban


UU No.5/2014 PP 2. Larangan Kewajiban tdk ditaati
53/2010 PERKA BKN 3. Sanksi
No.21 TH 2010
4. Tata Cara Larangan dilanggar
5. Pengajuan keberatan
6. Berlakunya HD

Setiap :

3. Pelanggaran 1. Ucapan Tdk Mentaati Di dalam/


& atau
Disiplin 2. Tulisan melanggar Di luar
3. Perbuatan Ketentuan Jam Kerja
disiplin PNS

2. Hukuman Hukuman yg Karena Melanggar


Disiplin di jatuhkan Peradis
TUJUAN :
1.Menjamin terpeliharanya tata tertib dan kelacaran pelaksanaan
tugas.
2.Untuk memperbaiki dan mendidik PNS yang melakukan pelanggaran
disiplin.

PELANGGARAN DISIPLIN :

Setiap ucapan, tulisan atau perbuatan yg melanggar ketentuan


peraturan disiplin.
1. UCAPAN : Setiapa kata-kata yg diucapkan dihadapan atau dpt
didengar orang lain;
Dalam rapat, ceramah, diskusi, melalui Telp, TV.
Rekaman atau Alat Komunikasi, dll.
2. TULISAN : Pernyataan fikiran & atau perasaan secara tertulis
baik dlm bentuk tulisan, gambar, karikatur, coretan
yg serupa itu.
PASAL 1 KETENTUAN UMUM
DISIPLIN PNS adalah kesanggupan PNS utk mentaati kewajiban dan menghidari larangan yg
ditentukan dlm peraturan per-undang2an dan/atau peraturan kedinasan yg apabila tdk ditaati
atau dilanggar dijatuhi hukuman disiplin.
PEGAWAI NEGERI SIPIL yg selanjutnya disingkat PNS adalah PNS Pusat dan PNS Daerah.
PELANGGARAN DISIPLIN adalah setiap ucapan, tulisan, atau perbuatan PNS yg tdk mentaati
kewajiban dan/atau melanggar larangan ketentuan disiplin PNS, baik yg dilakukan di dalam
maupun di luar jam kerja.
HUKUMAN DISIPLIN adalah hukuman yg dijatuhkan kepada PNS karena melanggar peraturan
disiplin PNS.
Pejabat Pembina Kepegawaian Pusat, Daerah Provinsi, Kab/Kota adalah sebagaimana dimaksud
dlm peratutan Per-undang2an yg mengatur wewenang pengangkatan, pemindahan dan
pemberhentian PNS.
UPAYA ADMINISTRATIF adalah prosedur yg dpt ditempuh oleh PNS yg tdk puas terhdp hukuman
disiplin yg dijatuhkan kepadanya berupa keberatan atau banding administratif.
KEBERATAN adalah upaya adm kepada atasan pejabat yg berwenang menghukum.
BANDING ADMINISTRATIF adalah upaya adm tdk puas terhdp hukuman disiplin (Pemberhentian dg
hormat/tdk dg hormat) kepada Badan Pertimbangan Kepegawaian.

Ketentuan ini berlaku juga bagi CPNS Pasal 2


1

2
3

4
Kewajiban (17 poin) Pasal 3

1. Mengucapkan sumpah / janji PNS;


2. Mengucapkan sumpah / janji jabatan;
3. Setia dan taat sepenuhnya kepada
Pancasila,UUD 45, NKRI dan Pemerintah;
4. Menaati segala ketentuan Peraturan Per-UU;
5. Melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh
pengabdian, kesadaran dan tanggung jawab;
6. Menjunjung tinggi kehormatan negara,
Pemerintah dan martabat PNS;
7. Mengutamakan kepentingan negara daripada
kepentingan sendiri, seseorang dan atau
golongan;
8. Memegang rahasia jabatan;
9. Bekerja dengan jujur, tertib, cermat, dan bersemangat utk
kepentingan negara;
10. Melaporkan kpd atasan apabila mengetahui ada hal yg dapat
membahayakan/merugikan negara, atau Pemerintah
terutama dibidang keamanan, keuangan dan materiil;
11. Masuk kerja dan mentaati ketentuan jam kerja;
12. Mencapai sasaran kerja pegawai yang ditetapkan;
13. Menggunakan dan memelihara barang-barang milik negara
dengan sebaik-baiknya;
14. Memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada masyarakat;
15. Membimbing bawahan dalam melaksanakan tugas;
16. Memberikan kesempatan kepada bawahan untuk
mengembangkan karier.
17. Menaati peraturan kedinasan yang ditetapkan oleh pejabat
yang berwenang.
1. Menyalahgunakan wewenang.
Larangan (15 poin)
2. Menjadi perantara utk mendapatkan keuntungan pribadi dan/atau org lain dg menggunakan kewenangan
org lain.
3. Tanpa izin pemerintah menjadi pegawai atau bekerja utk negara lain dan/atau lembaga atau organisasi
internasional.
4. Bekerja pd perusahaan asing, konsultan asing, atau LSM asing.
5. Memiliki, menjual, membeli, menggadaikan, menyewakan, atau meminjamkan brg2 baik bergerak atau tdk
bergerak, dokumen atau surat berharga milik negara scr tdk sah.
6. Melakukan kegiatan bersama dg atasan, teman sejawat, bawahan, atau orang lain di dlm maupun di luar
lingkungan kerjanya dg tujuan utk keuntungan probadi, golongan, atau pihak lain yg scr langsung atau tdk
langsung merugikan negara.
7. Memberi atau menyanggupi akan membefri sesuatu kpd siapapun baik scr langsung atau tdk langsng dan dg
dalih apapun utk diangkat dlm jabatan.
8. Menerima hadiah atau suatu pemberian apa saja dari siapapun juga yg berhubungan dg jabatan dan/atau
pekerjaannya.
9. Bertindak sewenang-wenang terhdp bawahannya.
10.Melakukan suatu tindakan atau tdk melakukan suatu tindakan yg dpt menghalangi atau mempersulit salah satu
pihak yg dilayani sehingga mengakibatkan kerugian bagi yg dilayani.
11.Menghalangi berjalannya tugas kedinasan.
12.Memberikan dukungan kpd Calon Pres/Wapres, DPR, DPD, DPRD dg cara :
a. Ikut serta sbg pelaksana kampanye.
b. Menjadi peserta kampanye dg menggunakan atribut partai atau PNS.
c. Sbg peserta kampanye dg mengerahkan PNS lain; dan/atau
d. Sbg peserta kampanye dg menggunakan fasilitas negara.
13. Memberikan dukungan kpd Calon Pres/Wapres, dg cara :
a. membuat kpts dan/atau tindakan yg menguntungkan atau merugikan salah
satu pasangan calon selama masa kampanye.
P b. Mengadakan kegiatan yg mengarah kpd keberpihakan terhdp pasangan calon
A
S yg menjadi peserta pemilu sebelum, selama, dan sesudah masa kampanye
A
meliputi pertemuan, ajakan, himbawan, seruan, atau pemberiaan barang kpd
L
PNS dlm lingkungan unit kerjanya, anggota keluarga, dan masyarakat.
4
14.Memberikan dukungan kpd calon anggota DPRD atau calon KDH/ Wkl KDH dg cr memberikan
surat dukungan disertai foto kopi KTP atau Srt Ket Tanda Penduduk sesuai peraturan per-UU-an.
L 15.Memberikan dukungan kpd calon KDH/Wakil KDH, dg cara :
A a. terlibat dlm kegiatan kampanye utk mendukung calon KDH/Wakil KDH.
R b. menggunakan fasilitas yg terkait dg jabatan dlm kegiatan kampanye.
A c. membuat keputusan dan/atau tindakan yang menguntungkan atau merugikan
N salah satu pasangan calon selama masa kampanye; dan/atau
G d. mengadakan kegiatan yg mengarah kpd keberpihakan terhdp pasangan calon

A yg menjadi peserta pemilu sebelum, selama, dan sesudah masa kampanye

N meliputi pertemuan, ajakan, himbawan, seruan, atau pemberiaan barang


kpd NS dlm lingkungan unit kerjanya, anggota keluarga, dan masyarakat.
Tingkat dan Jenis Huk Dis
Pasal 7 PP 53/2010

Ringan Sedang Berat


Lisan Tunda KGB Penurunan pangkat
Tertulis Tunda KP setingkat lebih rendah
Pernyataan tidak puas Penurunan pangkat selama 3 tahun
secara tertulis setingkat lebih rendah Pemindahan dlm
selama 1 tahun rangka penurunan
jabatan setingkat lbh
rendah
Bebas JAB
Henti dgn hormat tdk
atas permintaan
sendiri sbg PNS
PTDH
HUKUMAN DISIPLIN TDK MASUK KERJA/TDK MENTAATI KETENTUAN JAM KERJA
UNTUK MENJARING PNS YANG TIDAK MASUK KERJA TANPA ALASAN SAH
TINGKAT RINGAN selama 5 s/d 15 hari kerja dikenai :
1. Tegoran lisan; tdk masuk kerja selama 5 hari kerja.
2. Tegoran tertulis; tdk masuk kerja selama 6 s/d 10 hari kerja.
3. Pernyataan tidak puas secara tertulis; tdk masuk kerja selama 11 s/d 15 hari kerja.

TINGKAT SEDANG selama 16 s/d 30 hari kerja dikenai :


1. Penundaan kenaikan gaji berkala selama 1 tahun; tdk masuk kerja selama 16 s/d 20
hari kerja.
2. Penundaan kenaikan pangkat utk selama 1 tahun; tdk masuk kerja selama 21 s/d 25
hari kerja.
3. Penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 1 tahun; tdk masuk kerja
selama 26 s/d 30 hari kerja.

TINGKAT BERAT selama 31 s/d 46 hari kerja :


1. Penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 3 tahun; tdk masuk kerja
selama 31 s/d 35 hari kerja.
2. Pemindahan dlm rangka penurunan jabatan setingkat lbh rendah; tdk masuk kerja
selama 36 s/d 40 hari kerja.
3. Pembebasan dari jabatan; tdk masuk kerja selama 41 s/d 45 hari kerja.
4. Henti dgn hormat tdk atas permintaan sendiri sbg PNS atau henti tdk dg hormat sbg PNS;
tdk masuk kerja selama 46 hari kerja atau lebih

Setiap PNS wajib datang, pulang dan melaksanakan tugas sesuai dengan ketentuan jam kerja.
Keterlambatan akan dihitung secara kumulatif sampai dg akhir tahun berjalan dan
dikonversi 1 hari kerja sama dengan 7 jam ( Psl 14)
6. Peraturan Pemerintah Nomor 53 tahun 2010 tentang Disiplin PNS
Tingkat Hukuman/jenis pelanggaran
No LARANGAN KET
Ringan Sedang Berat
1 2 3 4 5 6

Memberikan dukungan kepada calon


Ikut serta sebagai
Presiden/ Wakil Presiden, DPR, DPD, atau
pelaksana kampanye
DPRD dengan cara:
Menjadi peserta Sebagai
a. ikut serta sebagai pelaksana
kampanye dengan peserta
kampanye;
menggunakan atribut kampanye
b. menjadi peserta kampanye dengan
1 partai atau atribut dengan
menggunakan atribut partai atau atribut
PNS menggunakan
PNS;
Sebagai peserta fasilitas
c. sebagai peserta kampanye dengan
kampanye dengan negara
mengerahkan PNS lain; dan/atau
mengerahkan PNS
d. sebagai peserta kampanye dengan
lain
menggunakan fasilitas negara.
Mengadakan kegiatan
Memberikan dukungan kepada calon
yang mengarah kepada
Presiden/Wakil Presiden dengan cara:
keberpihakan terhadap Membuat
a. membuat keputusan dan/atau tindakan
pasangan calon yang keputusan
yang menguntungkan atau merugikan
menjadi peserta pemilu dan/atau
salah satu pasangan calon selama
sebelum, selama, dan tindakan yang
masa kampanye; dan/atau
sesudah masa menguntungk
b. mengadakan kegiatan yang mengarah
kampanye meliputi an atau
2 kepada keberpihakan terhadap
pertemuan, ajakan, merugikan
pasangan calon yang menjadi peserta
himbauan, seruan atau salah satu
pemilu sebelum, selama, dan sesudah
pemberian barang pasangan
masa kampanye meliputi pertemuan,
kepada PNS dalam calon selama
ajakan, himbauan, seruan atau
lingkungan unit masa
pemberian barang kepada PNS dalam
kerjanya, anggota kampanye
lingkungan unit kerjanya, anggota
keluarga, dan
keluarga, dan masyarakat.
masyarakat. 38
Tingkat Hukuman/jenis pelanggaran
No LARANGAN KET
Ringan Sedang Berat
1 2 3 4 5 6

Memberikan dukungan kepada calon anggota


Dewan Perwakilan Daerah atau calon Kepala
Memberikan surat
daerah/Wakil Kepala Daerah dengan cara
dukungan disertai fotocopy
3 memberikan surat dukungan disertai photo
KTP atau Surat Keterangan
copy Kartu Tanda Penduduk atau Surat
Tanda Penduduk
Keterangan Tanda Penduduk sesuai peraturan
perundang-undangan;

Memberikan dukungan kepada calon Kepala


Terlibat dalam kegiatan
Daerah/Wakil Kepala Daerah, dengan cara:
kampanye untuk Menggunakan
a. terlibat dalam kegiatan kampanye untuk
mendukung calon Kepala fasilitas yang
mendukung calon Kepala Daerah/Wakil
Daerah/Wakil Kepala terkait dengan
Kepala Daerah;
Daerah jabatan dalam
b. menggunakan fasilitas yang terkait
Mengadakan kegiatan kegiatan
dengan jabatan dalam kegiatan
yang mengarah kepada kampanye
kampanye;
keberpihakan terhadap Membuat
c. membuat keputusan dan /atau tindakan
pasangan calon yang keputusan
yang menguntungkan atau merugikan
menjadi peserta pemilu dan/atau
4 salah satu pasangan calon selama masa
sebelum, selama, dan tindakan yang
kampanye; dan/atau
sesudah masa kampanye menguntungk
d. Mengadakan kegiatan yang mengarah
meliputi pertemuan, an atau
kepada keberpihakan terhadap pasangan
ajakan, himbauan, merugikan
calon yang menjadi peserta pemilu
seruan, atau pemberian salah satu
sebelum, selama, dan sesudah masa
barang kepada PNS calon
kampanye meliputi pertemuan, ajakan,
dalam lingkungan unit pasangan
himbauan, seruan, atau pemberian
kerjanya, anggota selama masa
barang kepada PNS dalam lingkungan
keluarga, dan kampanye
unit kerjanya, anggota keluarga, dan
masyarakat
masyarakat 39
I. PROTAP PEMANGGILAN,
PEMERIKSAAN DAN PENJATUHAN
HUKUMAN DISIPLIN
1. Pemanggilan

Setiap PNS bawahan diketahui diduga


melakukan pelanggaran disiplin

Atasan langsung memperkaya informasi / mencari bukti


yang diperlukan dari orang yang dianggap mengetahui/
pemberi informasi (Psl. 26)
1. Atasan langsung melakukan pemanggilan secara
tertulis (Psl. 23 ayat 1 ).
2. Jarak antara tanggal pembuatan srt panggilan
dgn tanggal disuruh menghadap untuk diperiksa
minimal 7 hari kerja.( Psl. 23 ayat 2)

1. Apabila PNS tersebut hadir pada tanggal yang ditentukan pada


srt panggilan tersebut , maka dilakukan pemeriksaan, tetapi
apabila tdk hadir maka dilakukan pemanggilan ke dua ( Psl. 23
ayat 3).
2. Pemanggilan ke dua dibuat selambat-lambatnya 7 hari setelah
tanggal seharusnya ybs hadir pada panggilan pertama (Psl. 23
ayat 3)
1. Jarak antara tanggal pembuatan srt panggilan ke
2 dengan tanggal disuruh menghadap untuk
diperiksa tetap minimal 7 hari kerja.
2. Apabila PNS tsb hadir pada tanggal yang
ditentukan pada srt panggilan ke 2, maka
dilakukan pemeriksaan.
3. Apabila tidak hadir, maka seluruh pelanggaran
disiplin yang diduga dilakukannya dianggap
diakui, dan dapat dijadikan bahan pertimbangan
menentukan jenis hukuman yang akan
dijatuhkan kepadanya ( Psl. 23 ayat 4).
II. Pemeriksaan

1. Wujud Pemeriksaan dituangkan dalam BAP.


2. Format BAP dibuat dalam bentuk Pertanyaan dan Jawaban.
3. Utarakan bahwa kejujuran ybs merupakan pertimbangan menentukan
hukuman
4. Utarakan bahwa pengakuan dlm BAP hanya salah satu bukti

Materi BAP :
1. Kesehatan ybs (hanya jawaban orang sehat yang dapat dipertanggung
jawabkan).
2. Kebenaran dugaan pelanggaran disiplin yang dilakukannya ( jangan
beritahukan tentang bukti-bukti atau informasi tambahan yang telah sdr
peroleh atau orang yang mengetahui perbuatan ybs, kecuali ybs tdk
mengaku atau untuk menggali yang sebenarnya).
3. Pertanyaan berikutnya sebaiknya bersumber dari jawaban ybs atas
pertanyaan sebelumnya.
4. Dalam hal ybs tdk mengaku, utarakanlah satu demi satu bukti /
informasi yang ada pada saudara sesuai dengan substansi
pertanyaan saudara.
5. Jika belum mengaku juga, utarakanlah bukti/ informasi
berikutnya, demikian seterusnya sampai ybs mengaku.

6. Jika telah mengaku, tanyakanlah faktor faktor yang


mendorong ybs melakukan perbuatan tersebut.
7. Tanyakan juga tetang akibat/ dampak perbuatannya terhadap
ybs, kantor, pemerintah ( untuk mengetahui tingkat kesadaran
dan kesengajaan ybs dalam melakukan perbuatan tsb)
8. Tanyakan juga tentang kebenaran jawabannya, keterpaksaan
ybs dalam menjawab ( utk menghindari pencabutan
keterangan kemudian).
PEMERIKSAAN
1. ADA INDIKATOR PELANGGARAN DISIPLIN
2. DI PANGGIL TERTULIS
3. PEMERIKSAAN TERTUTUP
4. DITANYAKAN :
A. TUJUAN DIPANGGIL
B. KESEHATAN JASMANI/ROHANI
C. KESEDIAAN MENJAWAB DENGAN BENAR
D. MEMPERHATIKAN NORMA-NORMA
5. PEMERIKSA LEBIH TINGGI PANGKATNYA
6. PEMERIKSAAN TUNTAS :
A. MENGUNGKAP DAN MEMBUKTIKAN DUGAAN
B. BILA PERLU DIPANGGIL SAKSI
7. MEMBUAT BAP DAN LHP
8. PEMERIKSA DAN YANG DIPERIKSA MENANDATANGANI
BAP
9. TERPERIKSA TIDAK MAU TANDA TANGAN BAP
BUAT BAP II
10. BAP MERUPAKAN DASAR UTAMA MANJATUHKAN HD
11. DILAKUKAN UNIT PENGAWASAN
12. DISIDANGKAN DI TIM PELANGGARAN DISIPLIN
CATATAN

1. BAP harus ditanda tangani pemeriksa dan


yang diperiksa, jika ybs tdk bersedia
menandatangani, buat catatan pada kolom
tanda tangan ybs bahwa dia tdk bersedia
menanda tangani, dengan demikian BAP
sah. (Psl. 28 ayat 1, 2)
2. Serahkan satu set BAP kepada ybs, bila tdk
bersedia menerima, buat catatan pada
kolom tanda tangan ybs bahwa ybs tdk
bersedia menerima copi BAP tersebut,
dengan demikian dianggap telah diterima.
( Psl. 28 ayat 3)
LHP.

( Bila kewenangan menjatuhkan jenis hukuman disiplin


ada pd atasan yg lebih tinggi atau pejabat lain)

1. Setelah pemeriksaan atau setelah ybs tdk


hadir untuk diperiksa, disusun LHP yang
memuat intisari dari pemeriksaan ybs, yang
terkait, bukti-bukti, informasi yang diperoleh
pemeriksa.
2. LHP juga memuat analisa antara perbuatan
ybs dengan peraturan yang terkait.
3. LHP juga memuat Kesimpulan dan Saran.
III. PERTIMBANGAN DLM MENENTUKAN JENIS
HUKUMAN YANG AKAN DIJATUHKAN

1. Latar belakang perbuatannya :


Terpaksa dilakukan atau tidak.
Disengaja atau tidak.
Direncanakan atau tidak.
Ada atau tidak keuantungan ybs / orang lain atas perbuatan tsb.
2. Berat / ringannya dan banyaknya pelanggaran :
Pernah dilakukan PNS atau tidak.
Bertentangan atau tidak dengan program pemerintah.
Melanggar prinsip-pronsip kenegaraan atau tidak.
Resistensi tinggi atau tidak terhadap PNS lain atau masyarakat.
3. Akibat pelanggaran :
Ada dampak negatif terhadap unit kerja / Instansi / Pemerintah.
Menurunkan citra negatif PNS pada unit kerja / Instansi/
Pemerintah.
Menghalangi pelaksanaan tugas unit kerja / Instansi / Pemerintah.
4. Dampak jenis hukuman terhadap ybs.
Apakah jenis tersebut akan memberikan efek jera atau
tidak terhadap ybs.
Cepat atau tidak dampaknya kepada ybs.
Hukuman tersebut mempengaruhi psikologis ybs atau
tidak.

5. Kesesuaian dengan peraturan


Apakah telah ditetapkan limitatip dalam peraturan atau
tidak.( mis : Kawen/ Cerai , TMK)

6. Kejujuran / Penyesalan ybs.


Apakah mempersulit atau tidak.
Apakah ada kemungkinan akan mengulangi perbuatannya
atau tidak.
Apakah perbuatan tersebut telah pernah dilakukan
sebelumnya atau tidak.
Kondite ybs sebelum pelanggaran tersebut.
PEJABAT YG BERWENANG MENGHUKUM (PROVINSI) PASAL 18

No Pejabat yg PNS yg dihukum Jenis Hukuman


menghukum Pasal 7
1 PPK Prov. 1. Eselon I HD Ringan ; Sedang ; dan turn pangk setk lbh rdh selama
(Gubernur) 3 th.

2. Fungs Utama HD Ringan ; Sedang ; dan Berat

3. Fungs umum IV/d & IV/e HD Ringan ; Sedang ; turn pangk setk lbh rdh selama 3 th;
Henti dgn hormat tdk atas permintaan sendiri sbg PNS; &
Henti tdk dengan homat sbg PNS.

4. Eselon II & Fungs Madya dan HD Sedang dan Berat


Penyelia.
5. Fungs umum IV/a s/d IV/c HD Sedang ; turn pangk setk lbh rdh selama 3 th; Henti
dgn hormat tdk atas permintaan sendiri sbg PNS; & Henti
tdk dengan homat sbg PNS.

6. Eselon III ke bawah, Fungs HD turn pangk setk lbh rdh selama 1 th ; dan HD Berat.
jenjang muda & Penyelia ke
bawah.
No Pejabat yg PNS yg dihukum Jenis Hukuman
menghukum Pasal 7
1 PPK Prov. 7. Fungs umum III/d ke bawah HD turn pangk setk lbh rdh selama 1 th ; turn pangk setk
(Gubernur) lbh rdh selama 3 th; Henti dgn hormat tdk atas
PNS dipekerjakan di permintaan sendiri sbg PNS; & Henti tdk dengan homat
lingkungannya. sbg PNS.

1. Eselon I HD RINGAN

2. Fungs Utama HD RINGAN ; Pemindahan dlm rangka penurunan jabatan


setingkat lbh rendah ; dan Pembebasan dari jabatan

3. Fungs umum IV/d dan IV/e HD RINGAN

4. Eselon II ke bawah & Fungs HD Pemindahan dlm rangka penurunan jabatan setingkat
Madya & Penyelia ke bawah lbh rendah ; dan Pembebasan dari jabatan.
No Pejabat yg PNS yg dihukum Jenis Hukuman
menghukum Pasal 7
PPK Prov. PNS diperbantukan di lingkunganya
(Gubernur) 1. Eselon I HD Ringan ; Sedang ; dan turn pangk setk lbh rdh selama
3 th.

2. Fungs Utama HD Ringan ; Sedang ; dan turn pangk setk lbh rdh selama
3 th ; Pemindahan dlm rangka penurunan jabatan
setingkat lbh rendah ; dan Pembebasan dari jabatan.

3. Fungs umum IV/d & IV/e HD Ringan ; Sedang ; dan turn pangk setk lbh rdh selama
3 th.

4. Eselon II & Fungs Madya HD Sedang ; dan turn pangk setk lbh rdh selama 3 th ;
Pemindahan dlm rangka penurunan jabatan setingkat lbh
rendah ; dan Pembebasan dari jabatan.

5. Fungs umum IV/a s/d IV/c HD Sedang ; dan turn pangk setk lbh rdh selama 3 th

6. Eselon III ke bawah, Fungs HD turn pangk setk lbh rdh selama 1 th ; turn pangk setk
jenjang muda & Penyelia ke lbh rdh selama 3 th ; Pemindahan dlm rangka penurunan
bawah. jabatan setingkat lbh rendah ; dan Pembebasan dari
jabatan.

7. Fungs umum III/d ke bawah HD turn pangk setk lbh rdh selama 1 th ; dan turn pangk
setk lbh rdh selama 3 th
No Pejabat yg PNS yg dihukum Jenis Hukuman
menghukum Pasal 7

PPK Prov. PNS dipekerjakan ke luar induknya.


(Gubernur) 1. Eselon I HD Sedang ; dan turn pangk setk lbh rdh selama 3 th

2. Eselon II ke bawah dan Fungs HD turn pangk setk lbh rdh selama 3 th; Henti dgn hormat
Utama ke bawah tdk atas permintaan sendiri sbg PNS; & Henti tdk dengan
homat sbg PNS.

3. Fungs umum IV/e ke bawah HD Sedang; turn pangk setk lbh rdh selama 3 th; Henti
dgn hormat tdk atas permintaan sendiri sbg PNS; & Henti
tdk dengan homat sbg PNS.

PNS diperbantukan ke luar HD Henti dgn hormat tdk atas permintaan sendiri sbg
induknya Eselon II ke bawah, PNS; & Henti tdk dengan homat sbg PNS.
Fungs Utama ke bawah, fungs
umum IV/e ke bawah.

PNS dipekerjakan/diperbantu HD Sedang; turn pangk setk lbh rdh selama 3 th; Henti
kan pd Perwakilan RI di luar dgn hormat tdk atas permintaan sendiri sbg PNS; & Henti
negeri. tdk dengan homat sbg PNS.

PNS dipekerjakan/diperbantukan pd HD Ringan ; Sedang ; turn pangk setk lbh rdh selama 3 th;
negara lain/ Bdn Henti dgn hormat tdk atas permintaan sendiri sbg PNS; &
Internasional/tgs di luar Henti tdk dengan homat sbg PNS.
negeri.
No Pejabat yg PNS yg dihukum Jenis Hukuman
menghukum Pasal 7
2 Eselon I 1. Eselon II HD Ringan
2. Fungs Madya HD Ringan
3. Fungs umum IV/a s.d. IV/c HD Ringan

4. Eselon III HD Penundaan kenaikan gaji berkala selama 1 th ;


Penundaan kenaikan pangkat selama 1 th

5. Fungs Muda & Penyelia HD Penundaan kenaikan gaji berkala selama 1 th ;


Penundaan kenaikan pangkat selama 1 th

6. Fungs umum III/b s/d III/d HD Penundaan kenaikan gaji berkala selama 1 th ;
PNS dipekerjakan/diperbantu kan Penundaan kenaikan pangkat selama 1 th
di lingkunganya
1. Eselon II HD Ringan
2. Fungs Madya HD Ringan
3. Fungs umum IV/a s/d IV/c HD Ringan
PNS diperbantukan di lingkunganya
1. Eselon III HD Penundaan kenaikan gaji berkala selama 1 th ;
Penundaan kenaikan pangkat selama 1 th

2. Fungs Muda & Penyelia HD Penundaan kenaikan gaji berkala selama 1 th ;


Penundaan kenaikan pangkat selama 1 th

3. Fungs umum III/b s/d III/d HD Penundaan kenaikan gaji berkala selama 1 th ;
Penundaan kenaikan pangkat selama 1 th
No Pejabat yg PNS yg dihukum Jenis Hukuman
menghukum Pasal 7
3 Eselon II 1. Eselon III HD Ringan
2. Fungs Muda & Penyelia HD Ringan
3. Fungs umum III/c & III/d HD Ringan

4. Eselon IV HD Penundaan kenaikan gaji berkala selama 1 th ;


Penundaan kenaikan pangkat selama 1 th

5. Fungs Pertama & Pelaks HD Penundaan kenaikan gaji berkala selama 1 th ;


Lanjutan Penundaan kenaikan pangkat selama 1 th

6. Fungs umum II/c s/d III/b HD Penundaan kenaikan gaji berkala selama 1 th ;
Penundaan kenaikan pangkat selama 1 th
PNS DPK/ DPB di lingkunganya
1. Eselon III HD Ringan
2. Fungs Muda & Penyelia HD Ringan
3. Fungs umum III/c & III/d HD Ringan
PNS diperbantukan di
lingkunganya
1. Eselon IV HD Penundaan kenaikan gaji berkala selama 1 th ;
Penundaan kenaikan pangkat selama 1 th

2. Fungs Pertama & Pelaks HD Penundaan kenaikan gaji berkala selama 1 th ;


Lanjutan Penundaan kenaikan pangkat selama 1 th

3. Fungs umum II/c s/d III/b HD Penundaan kenaikan gaji berkala selama 1 th ;
Penundaan kenaikan pangkat selama 1 th
No Pejabat yg PNS yg dihukum Jenis Hukuman
menghukum Pasal 7
4 Eselon III 1. Eselon IV HD Ringan
2. Fungs Pertama & Pelaks Lanjutan HD Ringan
3. Fungs umum II/c s/d III/b HD Ringan

4. Eselon V HD Penundaan kenaikan gaji berkala slm


1 thn; dan penundaan kenaikan pangkat
slm 1 thn;
5. Fungs Pelaks & Pelaks Pemula HD Penundaan kenaikan gaji berkala slm
1 thn; dan penundaan kenaikan pangkat
slm 1 thn; HD HD Penundaan kenaikan
6. Fungs umum II/a dan II/b gaji berkala slm 1 thn; dan penundaan
kenaikan pangkat slm 1 thn;

PNS DPK/ DPB di lingkunganya


1. Eselon IV HD Ringan
2. Fungs Pertama & Pelaks Lanjtn HD Ringan
3. Fungs umum II/c s/d III/b HD Ringan

PNS diperbantukan di lingkunganya


1. Eselon V HD Penundaan kenaikan gaji berkala slm
1 thn; dan penundaan kenaikan pangkat
slm 1 thn;
2. Fungs Pelaks & Pelaks Pemula HD Penundaan kenaikan gaji berkala slm
1 thn; dan penundaan kenaikan pangkat
slm 1 thn;
3. Fungs umum II/a dan II/b HD Penundaan kenaikan gaji berkala slm
1 thn; dan penundaan kenaikan pangkat
slm 1 thn;
No Pejabat yg PNS yg dihukum Jenis Hukuman
menghukum Pasal 7
5 Eselon IV 1. Eselon V HD Ringan
(Pjb yg setara al
Kepsek SMA/SMP) 2. Fungs Pelaksana & Pelaksana pemula HD Ringan

3. Fungs umum II/a dan II/b HD Ringan

4. Fungs umum I/a s/d I/d HD Penundaan kenaikan gaji berkala slm
1 thn; dan penundaan kenaikan pangkat
slm 1 thn;
PNS DPK/DPB di lingkunganya
Eselon V, Fungs Pelaksn dan Pelaksn Pemula HD Ringan
serta Fungs Umum II/a & II/b

PNS diperbantukan di lingkunganya


Fungs umum I/a s/d I/d HD Penundaan kenaikan gaji berkala slm
1 thn; dan penundaan kenaikan pangkat
slm 1 thn;

6. Eselon V Fungs umum I/a s/d I/d HD Ringan


(Pjb yg setara al
Kepsek SD/TK) PNS DPK/DPB di lingkunganya
Fungs umum I/a s/d I/d HD Ringan
Pasal 19
GUBERNUR selaku wakil Pemerintah menetapkan penjatuhan hukuman
Disiplin bagi :
a. PNSD Kab/Kota dan PNSD Kab/Kota DPK atau DPB pd Kab/Kota lain
dalam satu provinsi yg menduduki jabatan Sekda Kab/Kota, untuk
jenis hukuman :
- Pemindahan dlm rangka penurunan jabatan setingkat lbh rendah.
- Pembebasan dari jabatan.
- Henti dgn hormat tdk atas permintaan sendiri sbg PNS
- Henti tdk dengan hom

b. PNSD Kab/Kota dari Provinsi lain yg DPK atau DPB pd Kab/Kota di provinsinya yg
menduduki jabatan Sekda Kab/Kota, untuk
jenis hukuman :
- Pemindahan dlm rangka penurunan jabatan setingkat lbh rendah.
- Pembebasan dari jabatan.
PASAL 20 PEJABAT YG BERWENANG MENGHUKUM
KAB/KOTA
Pejabat yg PNS yg dihukum Jenis Hukuman
No menghukum Pasal 7
1 PPK Kab/Kota. 1. Sekretaris Daerah HD ringan; sedang; dan penurunan pangkat
(Bupati/Walikota) setingkat lebih rendah selama 3 thn.

2. Fungs Utama HD ringan; sedang; dan berat

3. Fungs umum IV/d & IV/e HD ringan; sedang; penurunan pangkat


setingkat lebih rendah selama 3 thn;
pemberhentian dgn hormat tidak atas
permintaan sendiri sebagai PNS; dan
pemberhentian tidak dgn hormat sebagai
PNS.

4. Eselon II & Fungs Madya dan HD ringan; sedang; dan berat


Penyelia.
5. Fungs umum IV/a s/d IV/c HD sedang; penurunan pangkat setingkat lebih
rendah selama 3 thn; pemberhentian dgn
hormat tidak atas permintaan sendiri sebagai
PNS; dan pemberhentian tidak dgn hormat
sebagai PNS.
Pejabat yg PNS yg dihukum Jenis Hukuman
No menghukum Pasal 7
1 PPK Kab/Kota. 6. Eselon III kebawah, Fungs jenjang HD penurunan pangkat setingkat lebih rendah
(Bupati/Walikota) muda & Penyelia ke bawah. selama 1 thn, atau HD berat

7. Fungs umum III/d ke bawah HD sedang; penurunan pangkat setingkat lebih


rendah selama 3 thn; pemberhentian dgn
hormat tidak atas permintaan sendiri sebagai
PNS; dan pemberhentian tidak dgn hormat
sebagai PNS.

PNS dipekerjakan di lingkungannya


1. Sekretaris Daerah HD ringan

2. Fungs Utama HD ringan; dan pemindahan dalam rangka


penurunan jabatan setingkat lebih rendah;
pembebasan dari jabatan;

3. Fungs umum IV/d dan IV/e HD ringan

4. Eselon II kebawah & Fungs Madya HD ringan; dan pemindahan dalam rangka
& Penyelia kebawah penurunan jabatan setingkat lebih rendah;
pembebasan dari jabatan;
No Pejabat yg PNS yg dihukum Jenis Hukuman
menghukum Pasal 7
1 PPK Kab/Kota PNS diperbantukan di
(Bupati/Walikota) lingkunganya
1. Sekretaris Daerah HD ringan; sedang; dan penurunan pangkat setingkat
lebih rendah selama 3 thn.

2. Fungs Utama HD ringan; sedang; penurunan pangkat setingkat lebih


rendah selama 3 thn; pemindahan dalam rangka
penurunan jabatan setingkat lebih rendah; dan
pembebasan dari jabatan;

3. Fungs umum IV/a s/d HD ringan; sedang; dan penurunan pangkat setingkat
IV/e lebih rendah selama 3 thn.

4. Eselon II & Fungs Madya HD ringan; sedang; penurunan pangkat setingkat lebih
rendah selama 3 thn; pemindahan dalam rangka
penurunan jabatan setingkat lebih rendah; dan
pembebasan dari jabatan;

5. Eselon III kebawah, Fungs HD Penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 1
jenjang muda & Penyelia thn; penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 3
ke bawah. thn; pemindahan dalam rangka penurunan jabatan
setingkat lebih rendah; dan pembebasan dari jabatan;
No Pejabat yg PNS yg dihukum Jenis Hukuman
menghukum Pasal 7
1 PPK Kab/Kota. 6. Fungs umum III/c dan III/d penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 1
(Bupati/Walikota) thn; dan penurunan pangkat setingkat lebih rendah
PNS dipekerjakan keluar selama 3 thn;
induknya.
1. Eselon II kebawah dan Fungs HD sedang; penurunan pangkat setingkat lebih
Utama kebawah rendah selama 3 thn; pemberhentian dgn hormat
tidak atas permintaan sendiri sebagai PNS; dan
pemberhentian tidak dgn hormat sebagai PNS.

2. Fungs umum IV/e kebawah HD sedang; penurunan pangkat setingkat lebih


rendah selama 3 thn; pemberhentian dgn hormat
tidak atas permintaan sendiri sebagai PNS; dan
pemberhentian tidak dgn hormat sebagai PNS.
No Pejabat yg PNS yg dihukum Jenis Hukuman
menghukum Pasal 7
1 PPK Kab/Kota. PNS diperbantukan keluar pemberhentian dgn hormat tidak atas permintaan
(Bupati/Walikota) induknya Eselon II kebawah, sendiri sebagai PNS; dan pemberhentian tidak dgn
Fungs Utama kebawah, fungs hormat sebagai PNS.
umum IV/e kebawah.

PNS dipekerjakan/ diperbantukan HD sedang; penurunan pangkat setingkat lebih


pd Perwakilan RI diluar rendah selama 3 thn; pemberhentian dgn hormat
negeri. tidak atas permintaan sendiri sebagai PNS; dan
pemberhentian tidak dgn hormat sebagai PNS.

PNS dipekerjakan/ diperbantukan HD ringan; sedang; penurunan pangkat setingkat


pd negara lain/Bdn lebih rendah selama 3 thn; pemberhentian dgn
Internasional atau tugas hormat tidak atas permintaan sendiri sebagai PNS;
diluar negeri. dan pemberhentian tidak dgn hormat sebagai PNS.
No Pejabat yg PNS yg dihukum Jenis Hukuman
menghukum Pasal 7
2 Sekretaris Daerah 1. Eselon II HD ringan
2. Eselon III HD ringan
3. Fungs Muda & Penyelia HD ringan
4. Fungs umum III/c & III/d HD ringan
5. Eselon IV penundaan kenaikan gaji berkala selama 1
thn; dan penundaan kenaikan pangkat selama
1 thn;
6. Fungs Pertama & Lanjutan penundaan kenaikan gaji berkala selama 1
thn; dan penundaan kenaikan pangkat selama
1 thn;
7. Fungs umum II/c s/d III/b penundaan kenaikan gaji berkala selama 1
thn; dan penundaan kenaikan pangkat selama
1 thn;
PNS DPK/DPB dilingkungannya
1. Eselon III HD ringan
2. Fungs Muda & Penyelia HD ringan
3. Fungs umum III/c & III/d HD ringan
PNS diperbantukan dilingkungannya
1. Eselon IV penundaan kenaikan gaji berkala selama 1
thn; dan penundaan kenaikan pangkat selama
1 thn;
2. Fungs Pertama & Lanjutan penundaan kenaikan gaji berkala selama 1
thn; dan penundaan kenaikan pangkat selama
1 thn;
3. Fungs umum II/c s/d III/b penundaan kenaikan gaji berkala selama 1
thn; dan penundaan kenaikan pangkat selama
1 thn;
No Pejabat yg PNS yg dihukum Jenis Hukuman
menghukum Pasal 7
3 Eselon II 1. Eselon III HD ringan
2. Fungs Muda & Penyelia HD ringan
3. Fungs umum III/c s/d III/d HD ringan
4. Eselon IV penundaan kenaikan gaji berkala selama 1 thn;
dan penundaan kenaikan pangkat selama 1 thn;
5. Fungs Pertama & Lanjutan penundaan kenaikan gaji berkala selama 1 thn;
dan penundaan kenaikan pangkat selama 1 thn;
6. Fungs umum II/c s/d III/b penundaan kenaikan gaji berkala selama 1 thn;
dan penundaan kenaikan pangkat selama 1 thn;

PNS DPK / DPB dilingkungannya


1. Eselon III HD ringan
2. Fungs Muda & Penyelia HD ringan
3. Fungs umum III/c & III/d HD ringan
PNS diperbantukan dilingkungannya
1. Eselon IV penundaan kenaikan gaji berkala selama 1 thn;
dan penundaan kenaikan pangkat selama 1 thn;

2. Fungs Pertama & Lanjutan penundaan kenaikan gaji berkala selama 1 thn;
dan penundaan kenaikan pangkat selama 1 thn;

3. Fungs umum II/c s/d III/b penundaan kenaikan gaji berkala selama 1 thn;
dan penundaan kenaikan pangkat selama 1 thn;
No Pejabat yg PNS yg dihukum Jenis Hukuman
menghukum Pasal 7
4 Eselon III 1. Eselon IV HD ringan
2. Fungs Pertama & Lanjutan HD ringan
3. Fungs umum II/c s/d III/b HD ringan
4. Eselon V penundaan kenaikan gaji berkala selama 1
thn; dan penundaan kenaikan pangkat
selama 1 thn;
5. Fungs Pelaksana & Pelaksana pemula penundaan kenaikan gaji berkala selama 1
thn; dan penundaan kenaikan pangkat
selama 1 thn;
6. Fungs umum II/a s/d II/b penundaan kenaikan gaji berkala selama 1
thn; dan penundaan kenaikan pangkat
selama 1 thn;
PNS DPK/ DPB dilingkunganya
1. Eselon IV HD ringan
2. Fungs Pertama & Lanjutan HD ringan
3. Fungs umum II/c s/d III/b HD ringan

PNS diperbantukan dilingkungannya


1. Eselon V penundaan kenaikan gaji berkala selama 1
thn; dan penundaan kenaikan pangkat
selama 1 thn;
2. Fungs Pelaksana & Pelaksana pemula penundaan kenaikan gaji berkala selama 1
thn; dan penundaan kenaikan pangkat
selama 1 thn;
3. Fungs umum II/a s/d II/b penundaan kenaikan gaji berkala selama 1
thn; dan penundaan kenaikan pangkat
selama 1 thn;
No Pejabat yg PNS yg dihukum Jenis Hukuman
menghukum Pasal 7
5 Eselon IV 1. Eselon V HD ringan
2. Fungs Pelaksana & Pelaksana HD ringan
pemula
3. Fungs umum II/a s/d II/b HD ringan
4. Fungs umum I/a s/d I/d penundaan kenaikan gaji berkala selama 1 thn;
dan penundaan kenaikan pangkat selama 1 thn;

PNS DPK/ DPB dilingkunganya


1. Eselon V HD ringan
2. Fungs Pelaksana & Pelaksana HD ringan
pemula
3. Fungs umum II/a s/d II/b HD ringan
PNS diperbantukan dilingkunganya
1. Fungs umum I/a s/d I/d penundaan kenaikan gaji berkala selama 1 thn;
dan penundaan kenaikan pangkat selama 1 thn;

3 Eselon V 1. Fungs umum I/a s/d I/d HD ringan


2. PNS DPK/ DPB dilingkunganya HD ringan
Fungs umum I/a s/d I/d
Pejabat yg berwenang menghukum wajib
menjatuhkan hukuman disiplin, apabila tdk
menghukum, maka pejabat tsb dijatuhi
hukuman disiplin oleh atasannya dg jenis
hukuman yang sama dg PNS yg melakukan
pelanggaran Disiplin ( Pasal 21)

Apabila tdk terdpt PYBM, maka hukuman


disiplin menjadi kewenangan pejabatYg lebih
tinggi ( Pasal 22)
V. Pejabat yang berwenang
menghukum.

1. Apabila menurut pertimbangan atasan langsung bahwa hukuman


yang setimpal untuk bawahannya tersebut masih kewenangannya
untuk menjatuhkan, maka atasan langsung tersebut membuat,
menandatangani dan menyerahkan SK hukuman disiplin tsb
kepada bawahannya (Psl. 24 ayat 3 hurup a).
2. Apabila menurut pertimbangan atasan langsung hukuman yang
setimpal dengan pelanggaran bawahannya telah menjadi
kewenangan atasan yang lebih tinggi untuk menjatuhkan, maka
atasan langsung tersebut membuat laporan dan dilampiri BAP, LHP
serta disampaikan secara khirarhis (Psl. 24 ayat 3 hurup b).
3. Laporan atasan langsung tersebut memuat dasar-dasar
pertimbangan dan saran.
4. Apabila menurut pertimbangan pejabat yang
menerima laporan bahwa saran atasan langsung
dapat disetujui, maka pejabat tersebut menjatuhkan
hukuman disiplin, tetapi apabila menurut
pertimbanganya BAP,LHP yang ada belum
memadai, dapat dibentuk Tim pemeriksa (Psl. 25).

5. Apabila menurut pejabat yang menerima laporan


bahwa hukuman yang setimpal untuk pelanggaran
tersebut adalah hukuman yang lebih berat lagi, dan
kewenangan menjatuhkannya berada pada pejabat
yang lebih tinggi lagi, maka pejabat tersebut
membuat laporan lagi.
Penyerahan SK Hukuman Disiplin

1. Pada perinsipnya, SK hukuman disiplin diserahkan langsung


kepada yang dihukum (Psl. 31 ayat 2).
2. SK hukuman disiplin diserahkan kepada ybs dalam tempo 14 hari
setelah ditetapkan (Psl. 31 ayat 3).
3. Dalam hal PNS yang dihukum tidak berada di kantor atau tidak
bersedia hadir untuk menerima SK hukuman disiplin, maka
dibuat surat panggilan secara tertulis (Psl. 31 ayat 4).
4. Apabila ybs tidak hadir pada tanggal yang ditentukan dalam surat
panggilan, maka SK dikirim ke alamat domisili ybs terakhir
dilaporkan di kantor, dgn demikian dianggap telah diterima
(Psl. 31 ayat 4).
5. PNS yg dijatuhi hukuman disiplin pemberhentian,
sejak menerima SK atau dianggap telah diterima,
tidak dapat bekerja dan tidak dapat dibayarkan
gajinya lagi, kecuali bagi yang mengajukan banding
dan mengajukan permohonan izin untuk dapat
tetap bekerja selama banding serta mendapat izin
dari PPK.
Keberatan/ Banding.
Keberatan.
=>Diajukan dan disampaikan kepada atasan
pejabat yang menghukum dlm tempo 14 hari, dan
tembusan kpd pejabat yang menghukum.
=>Pejabat yang menerima keberatan hrs mengambil
keputusan dlm tempo 21 hari kerja sejak
menerima keberatan. (Psl. 35,36,37)

Banding.
=> Diajukan dan disampaikan kpd BAPEK dlm tempo
14 hari, dan tembusan kpd PPK.
=> Banding memuat alasan sanggahan dan dilampiri
bukti. (Psl. 38), (PP. 24/2011).
TATA CARA PEMERIKSAAN THD PNS YG DISANGKA
MELAKUKAN PELANGGARAN DISIPLIN
(PS. 23 S/D 31 PP 53/2010 JO PERKA BKN NO.21 TAHUN 2010

1.UMUM
Sebelum menjatuhkan HD, Pjb yg berwenang menghukum wajib
memeriksa PNS ybs.

Tujuannya untuk mengetahui :


a. Benar tidaknya pelanggaran;
b. Latar belakang faktor yg mendorong/penyebab dilakukan
PNS
Pemeriksaan harus dilakukan :
Teliti, obyektif shg Pjb dpt mempertimbangkan jenis HD yg akan
dijatuhkan.

2. PEMANGGILAN
Cara pemanggilan : oleh Pjb/Pjb lain yg ditunjuk :
a. Lisan;
b. Tertulis Bila sukar 2 kali bila panggilan kedua PNS tdk
hadir, HD dijatuhkan berdsrk alat bukti dan ketern yg ada.
Sebelum melaksanakan pemeriksaan Pjb yg berwenang/Pjb lain yg
ditunjuk :
Mempelajari Lap/bahan yg terkait

Pada dasarnya :
Pemeriksaan hrs dilaks. Oleh Pjb yg
berwenang menghukum
Untuk mempercepat :
Dapat memerintahkan pd bawahannya, dgn ketentuan : tdk
boleh lebih rendah

Pangkat Dgn PNS yg diperiksa,


Jabatan minimal sama

Perintah utk melakukan pemeriksaan :


Secara : - lisan
- tertulis
Pemeriksaan thd PNS yg disangka melakukan pelanggaran disiplin yg
penjatuhan HK menjadi wewenang Presiden dilaksanakan oleh
pimpinan Instansi

Kepala Perwakilan RI
di LN & Pjb yg Hrs melakukan
menerima delegasi sendiri pemeriksaan
wewenang (Es I s/d IV) thd PNS ybs.
utk menjatuhkan HD

Pemeriksaan :
Lisan : apabila HD yg dijatuhkan jenis ringan

Secara tertulis (dlm bentuk BAP) :


Apabila HD yg dijatuhkan jenis sedang/berat
J Wajib menjawab semua pertanyaan pemeriksa;
J Apabila tdk mau menjawab, dianggap mengakui
pelanggaran disiplin yg disangkakan;
J Apabila PNS tsb mempersulit pemeriksaan, Pemeriksa wajib
melapor kpd Pjb yg berwenang menghukum;
J BAP ditandatangani oleh Pemeriksa & PNS yg diperiksa;
J Apabila PNS ybs menolak menandatangani BAP, cukup
ditandatangani pemeriksa dgn menyebutkan dlm BAP PNS
tsb menolak menandatangani BAP;
J Meskipun menolak :
BAP dpt digunakan sbg bahan utk menjatuhkan HD.
J Pemeriksaan dilakukan :
Secara tertutup, dlm arti :
Pemeriksa hanya dihadiri / diketahui oleh Pjb yg
berkepentingan.
J Apabila dipandang perlu :
Pjb yg berwenang menghukum dpt :
Utk melengkapi ket &
Mendengar
Orang lain menjamin obyektifitas
Meminta ket

J Tidak ditentukan;
J Tetapi dihimbau utk dibuat, karena :

Analisa;
Kesimpulan : perbuatan PNS ybs;
Saran : jenis hukuman yg tepat.
BAP harus dapat mencerminkan suatu kepastian hukum dan
untuk memperolehnya dibantu dengan pertanyaan dengan
rumus 5 W + 1 H
WHO : SIAPA, PNS yg melakukan pelanggaran disiplin atau
orang-orang ybs dengan masalah yg diperiksa
WHAT : APA, pelanggaran disiplin yg dilakukan oleh PNS atau
orang-orang yg diduga tersangkut langsung / tidak
langsung dgn masalah yg diperiksa
WHERE : DIMANA, tempat / lokasi terjadinya pelanggaran
Disiplin
WHY : MENGAPA, latar belakang / faktor yg mendorong /
menyebabkan PNS tsb melakukan pelanggaran disiplin.
WHEN : BILAMANA, waktu / saat dilakukan pelanggaran
disiplin.
HOW : BAGAIMANA, cara menempuh / yg ditempuh dlm
melakukan pelanggaran disiplin
JAWABAN DIKEMBANGKAN

PNS YG DIPERIKSA :

DIBERI KESEMPATAN UNTUK MEMBACA ULANG BAP


SETIAP HALAMAN DIPARAF
HALAMAN TERAKHIR DITANDATANGANI

MESKIPUN TIDAK ADA KEHARUSAN,


SEBAIKNYA DIBUAT LAPORAN HASIL
PEMERIKSAAN (LHP) / RESUME BERITA
ACARA PEMERIKSAAN
TUJUAN
Memperbaiki dan mendidik
PERTIMBANGAN
a. Faktor-faktor pendorong penyebab
b. Hukuman setimpal dan adil
c. Tdk Mengulangi pelanggaran HD yg sama
TATA CARAPENJATUHAN HUKUMAN
a. Teguran lisan
b. Teguran tertulis
c. Pernyataan tidak puas tertulis
d. Penundaan KGB (1 th)
e. Penundaan KP (1 th)
f. Penurunan Pkt (1 th)
g. Penurunan Pkt (3 th)
h. Pemindahan dlm rgk penurunan jab setk lbh rendah
i. Pembebasan Jab
j. PDHT atas prm sdr sgb PNS
k. PTDH sbg PNS
PENYAMPAIAN HUKUMAN DISIPLIN
a. Pemanggilan (1+1)
b. Penyampaian oleh Pjb lain
c. HD dgn Keppres : Pimp. Instansi
d. Pjb yg hadir
e. PNS tidak hadir
1. Sebelum menjatuhkan HD, pejabat yg berwenang wajib :
a. Mempelajari dgn teliti hasil pemeriksaan;
b. Memperhatikan faktor-2 yg mendorong
2. Wujud pelanggaran sama, tapi faktor-2 yg mendorong berbeda, maka jenis
HD berbeda pula
3. PNS berdasarkan hasil pemeriksaan ternyata melakukan beberapa
pelanggaran, terhadapnya hanya dpt dijatuhi satu jenis HD
4. PNS yg pernah dijatuhi HD yg kemudian melakukan pelanggaran yg sifatnya
sama, maka PNS tsb dijatuhi HD yg lebih berat dari HD yg pernah dijatuhkan
5. PNS yg telah menjalani peningkatan HD krn melakukan perbuatan yg sama,
ttp kemudian melakukan perbuatan lagi yg sifatnya sama, maka HD boleh
ditingkatkan lagi
6. Apabila ada alasan yg kuat, pejabat, (pimp. Instansi) dpt meninjau kembali
HD yg telah dijatuhkan oleh pejabat bawahan yg berwenang menghukum
dlm lingkungannya masing-masing
Catatan :
Harus mengembalikan kerugian dari HD yg salah tsb.
TENGGANG WAKTU MENGAJUKAN KEBERATAN DAN
MENGAMBIL KEPUTUSAN

Atasan Pjb yg 21 hari kerja


berwenang mengambil
menghukum keputusan

Pjb yg
berwenang
6 hari kerja
menghukum

PNS yg 14 hari
dihukum kelender
7 hari kerja (Memperhatikan
waktu yg diperlukan utk
1. PANGGILAN I
penyampaian)
II
Apabila Panggilan II tdk
diperhatikan dianggap telah
diterima

2. PENYAMPAIAN HD DLM Asalkan pangkat dan


RUANGAN DPT DIHADIRI jabatan tdk lebih rendah
dari PNS yg di HD
PJB KEPEGAWAIAN

3. PRINSIP :
Asalkan pangkat dan
Oleh Pjb yg berwenang jabatan tdk lebih rendah
Dpt menunjuk Pjb lain dari PNS yg di HD
dlm lingkungannya

4. KEPPRES disampaikan kpd PNS oleh pimpinan instansi

5. PNS yg tidak hadir pada waktu penyampaian HD, keputusan dikirim kepada
ybs.
I. YG TDK DPT DIAJUKAN KEBERATAN :
1. Yg dijatuhkan oleh Presiden;
2. Jenis hukuman disiplin ringan;
3. Yg dijatuhkan oleh : Menteri / Jakgung / Pimsek / Pimlemnon
dep / gub, kecuali :
a. Pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri sbg
PNS;
b. Pemberhentian tdk dgn hormat sbg PNS
4. Pembebasan dari jabatan.
II. YG DPT DIAJUKAN KEBERATAN KPD PJB YG
MERWENANG MENGHUKUM YAITU SEMUA KEP JENIS
HUKUMAN KECUALI I
III.YG DPT DIAJUKAN KEBERATAN KPD BAPEK :
1. Pemberhentian dgn hormat tidak atas permintaan sendiri sbg
PNS;
2. Pemberhentian tdk dgn hormat sbg PNS.
HUKUMAN DISIPLIN YANG DAPAT
DIAJUKAN KEBERATAN KE BAPEK

I. YG DPT MENGAJUKAN KEBERATAN KE BAPEK


1. PNS yg dijatuhi HD :
a. PDHT APS sbg PNS
b. PTDH sbg PNS
Oleh PPK dan Gubernur selaku Wakil Pemh
2. Keberatan tsb diajukan apabila menurut pendapatnya
HD yg dijatuhkan kepadanya tidak / kurang setimpal,
atau pelanggaran disiplin yg menjadi alasan bagi HD
itu tidak atau kurang benar
DASAR :
Ps. 38 PP No. 53/2010
PP No. 24/2011 ttg Badan Pertimbangan Kepegawaian
Kep. Menko Bid WASBANGPAN tentang Tata Kerja BAPEK
KEDUDUKAN :
BAPEK berkedudukan langsung di bawah dan bartanggung jawab
kpd Presiden.
TUGAS POKOK :
1. Memeriksa dan mengambil keputusan mengenai keberatan yg
diajukan oleh PNS yang dijatuhi HD :
PDHT APS dan
PTHD sbg PNS
2. Memberikan pertimbangan kepada Presiden mengenai usul :
PDHT APS dan PTDH sbg PNS gol. Ruang IV/b ke atas
Pembebasan dari jabatan Eselon I
SUSUNAN :
1. MENEG PAN, sbg Ketua merangkap Anggota
2. MENSESNEG, sbg Anggota
3. JAKGUNG, sbg Anggota
4. Ka BADAN INTELEJEN NEGARA (BIN), abg Anggota
5. DIRJEN PERATURAN PER-UU-AN, DEP, KEHAKIMAN & HAM, sbg
Anggota
6. KETUA KORPRI, sbg Anggota
7. Ka BKN, sbg Sekretaris merangkap Anggota
KEPUTUSAN
1. Pengambil Keputusan :
Musyawarah & mufakat
Suara terbanyak
2. Bentuk Keputusan :
Menguatkan
Mengubah
3. Sifat Keputusan :
Mengikat
Wajib dilaksanakan semua pihak & ybs
PYBM yg menerima surat keberatan atas Kep.
Hukuman Disiplin yg dijatuhkannya, wajib membuat
tanggapan tertulis atas keberatan itu; kemudian
tanggapan tsb harus disampaikan ke BAPEK : Dalam
hal ini tanggapan harus dilengkapi dengan :

Surat keberatan PNS ybs


Surat keputusan penjatuhan HD
BAP yg dilakukan thd PNS ybs
Bahan-2 lain yg berkaitan dgn penjatuhan

Bahan yg disampaikan ke BAPEK tsb harus disahkan


oleh Pjb yg berwenang
KEDUDUKAN PNS YG MENGAJUKAN KEBERATAN KE
BAPEK

1. Dalam Ps. 39 (1) huruf a dan b PP 53/2010 diatur :


a. Apabila banding administratif, gaji tetap dibayar , ybs tetap
hadir melaksanakan tugas ;
b. Apabila tdk banding administratif , pembayaran gaji
dihentikan tm bln berikutnya sejak hari ke 15 keps diterima.
2. Apabila PNS yg dijatuhi HD berupa PDHTPS atau PTDH sbg PNS
mengajukan keberatan ke BAPEK, maka HD yg dijatuhkan
kepadanya baru mulai berlaku sejak tgl Kep. BAPEK atas
keberatannya tsb;
3. Dengan demikian sebelum ada Kep. BAPEK atas keberatan HD,
maka ybs masih berstatus sbg PNS berhak atas gaji dan hak-hak
kepegawaian, sepanjang ybs mengajukan utk dpt bekerja dan
disetujui PPK.
BERLAKUNYA KEPUTUSAN
HUKUMAN DISIPLIN

1. TMT disampaikan kpd ybs bagi HD yg dijatuhkan oleh


Presiden

2. TMT disampaikan kpd ybs bagi HD yg dijatuhkan oleh


Menteri / Jakgung / Pimp. Lembaga dan Gubernur, kecuali :
a. Pemberhentian dgn hormat sbg PNS tidak atas
permintaan sendiri;
b. Pemberhentian tidak dgn hormat sbg PNS

3. TMT disampaikan kpd ybs bagi jenis HD ringan


CPNS yg dijatuhi HD sedang atau berat dinyatakan tidak
memenuhi syarat utk diangkat menjadi PNS dan diberhentikan
dengan hormat sbg CPNS
Pegawai bulanan disamping pensiun hanya dpt dijatuhi HD :
Teguran lisan;
Teguran tertukis;
Pernyataan tidak puas secara tertulis;
Pembebasan dari jabatan
Kartu Hukuman
Pembatasan berusaha
III/d ke bawah : izin tertulis atasan berwenang
Kewajiban melapor :
Bila Pjb yg berwenang menghukum tidak berwenang
Terhadap PNS Pst DPK / DPB pada DO HD, dilimpahkan pada instansi
induk
HAPUSNYA KEWAJIBAN MENJALANKAN HD :
a. PNS meninggal dunia :
Penundaan KGB;
Penurunan gaji;
Penurunan pangkat.
b. PNS mencapai batas usia pensiun :
Penundaan KGB;
Penurunan gaji;
Penurunan pangkat.
PENGAWASAN
DARI TUHAN YG
MAHA ESA
WASKAT WASNAL
PENGAWASAN PENGAWASAN
DARI ATASAN FUNGSIONAL
LANGSUNG

PENGAWA WASDIR
SAN DARI MAWAS DIRI/
TEMAN INSTROSPEKSI
SEJAWAT DIRI
PNS

WASMAS PENGAWASAN
PENGAWASAN DARI
MASYARAKAT BAWAHANNYA/
PIMPINAN
MEMBERI TELADAN
DISIPLIN
SIKAP & PERILAKU YANG
DILANDASI KESADARAN,
SANGGUP MENJALANKAN
KEWAJIBAN DAN
MENGHINDARI LARANGAN,
SEHINGGA TERBENTUK
KEPRIBADIAN YG LUHUR. kumkesj 2017
ROH PERILAKU DISIPLIN
Sebuah Renungan

Berangkat dari KESADARAN MORAL


yang tinggi dan disuarakan dengan
HATI NURANI yang tulus, serta
diwujudkan dengan MENJALANKAN
KEWAJIBAN dan MENJAUHI
LARANGAN, oleh karenanya
TERHINDAR SANKSI, sehingga
terbentuk PERILAKU YANG LUHUR.
kumkesj 2017
SIFAT SIFAT PERILAKU
DISIPLIN
1. MEMATUHI KEHARUSAN
2. MENTAATI ATURAN
3. MENJALANI KEWAJIBAN
4. MENGHINDARI LARANGAN
5. MENERIMA RESIKO
kumkesj 2017
MOTIVASI UNTUK DISIPLIN
1. Bekerja Itu Ibadah;
2. Bekerja Itu Mengabdi;
3. Bekerja Itu Menjemput Rejeki;
4. Bekerja Itu Berjuang;
5. Bekerja Itu Kesejahteraan;
6. Bekerja Itu Kebahagiaan;
7. Bekerja Itu Keharmonisan.
kumkesj 2017
KIAT KIAT
MEMBANGUN DISIPLIN

1. Ada KOMITMEN yang sungguh -


sungguh dari pemerintah / pimpinan
instansi / masyarakat.
2. Menyadari PENTINGNYA berdisiplin.
3. MEMAHAMI peraturan disiplin.
4. MEMATUHI peraturan disiplin.
5. MEMASYARAKATKAN penegakan
/tujuan disiplin.
6. MEMBUDAYAKAN disiplin dlm setiap
SIKAP dan PERILAKU.
7. Adanya KETELADANAN dlm
menegakkan disiplin.
8. Adanya KONTROL dlm menegakkan
disiplin.
9. Adanya EVALUASI dlm menegakkan
disiplin.
10. Adanya PENINDAKAN TEGAS terhadap
Pelanggaran Disiplin.
11. Adanya PENGHARGAAN bagi yg
BERDISIPLIN, BAIK.
PERILAKU DISIPLIN
MEMBENTUK PIMPINAN YANG PARIPURNA

CIRI CIRI PIMPINAN YANG PARIPURNA :


1. ASPEK KINERJA :
Bekerja giat tetapi tidak ambisius.
( Sepi Ing Pamrih Rame Ing Gawe )
2. ASPEK PENGABDIAN :
Bertanggung jawab terhadap tugas yang
diemban dan setiap saat siap membela dengan
penuh pengorbanan, serta sanggup menilai diri
sendiri setiap saat.
( Melu Handarbeni, Melu Hangrung Kebi, Mulat
Sariro Hangrosa Wani )
3. ASPEK KEPRIBADIAN :
a. Tidak sombong meskipun pandai ( Pintar tanpa
menggurui ).
b. Tidak Congkak meskipun berkedudukan tinggi ( Tinggi
tidak melebihi ).
c. Tegas namun adil, arif dan bijaksana ( Tajam tanpa
melukai ).
d. Tetap menghormati & menghargai orang lain apabila ia
telah lebih dahulu berhasil ( mendahului tanpa melewati
).
4. ASPEK SOSIOLOGIS :
a. Kalau Jauh Dirindukan ;
b. Kalau Dekat Menentramkan ;
c. Kalau Bicara Menyejukkan.
5. ASPEK WAWASAN :

a. Teguh Ibarat Angkasa (Pindo Angkoso)


b. Tinggi Ibarat Gunung (Pindo Hardi)
c. Adil Ibarat Mata Hari (Pindo Bagaskoro)

d. Rendah Hati Ibarat Air (Pindo Tirto)


e. Menerangi Ibarat Bulan (Pindo Condro)
f. Menghidupi Ibarat Angin (Pindo Maruto)
g. Membimbing Ibarat Bintang (Pindo Kartiko)
h. Momot (Aspiratif) Ibarat Lautan (Pindo
Samudro)
i. Menegakkan Keadilan Ibarat Api ( Pindo Dahono)
6. ASPEK KEHIDUPAN :
a. Tidak Rakus Sugih Tanpo Bondo
b. Bukan Penakut Nglurug Tanpo Bolo
c. Disegani Menang Tanpo
Ngasorake

7. ASPEK KEJIWAAN :
1. Senang Kedamaian ( Watak Brahmana, Ulama,
Pendeta ) Memayu Hayuning Bawono
2. Niat Berkarya (Mangesti Luhur Hambangun
Negara)
3. Pandai Bersyukur
( Prasojo, Susilo Rahayu )
DISIPLIN

D = DATANG TEPAT WAKTU


I = ISI ABSENSI
S = SIAP UNTUK MELAKUKAN TUGAS
I = INGAT BERDOA WAKTU BEKERJA
P = PATUHI PERATURAN PER- UU-AN
L = LAPORKAN HASIL PEKERJAAN
I = INSTRUKSIKAN PELAKSANAAN TUGAS
N = NORMA HARUS DITAATI
TERIMA KASIH
ATAS PERHATIAN IBU BAPAK SEMUA,
DAN
SAMPAI JUMPA DI LAIN WAKTU

ASSALAMUALAIKUM WR.WB

Anda mungkin juga menyukai