I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Standar Pelayanan Minimal (SPM) adalah ketentuan mengenai jenis dan mutu
pelayanan dasar yang merupakan urusan wajib daerah yang berhak diperoleh warga
Negara secara minimal. Dalam penerapannya, SPM harus menjamin akses masyarakat
untuk mendapatkan pelayanan dasar dari Pemerintah Daerah sesuai dengan ukuran-
ukuran yang ditetapkan oleh Pemerintah.
B. Dasar Hukum
2
5. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana
telah diubah dengan Undang-undang Nomor 12 Tahun 2008;
6. Undang-undang Nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial;
7. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;
8. Undang-undang Nomor 13 Tahun 2011 tentang Fakir Miskin;
9. Undang-undang Nomor 19 Tahun 2011 tentang Pengesahan Convention on The
Right of Persons With Disabilities;
10. Peraturan Pemerintah Nomor 65 tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan
Penerapan Standar Pelayanan Minimal;
11. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tantang Pembagian Urusan Pemerintah
antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kab/Kota;
12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 6 Tahun 2007 tentang Pedoman Penyusunan
Rencana Pencapaian Standar Pelayanan Minimal;
13. Peraturan Menteri Sosial RI Nomor 129/HUK/2008 tentang Satandar Pelayanan
Minimal Bidang Sosial Daerah Provinsi dan Daerah Kab/Kota.
14. Keputusan Menteri Sosial RI Nomor 80/HUK/2010 tentang Panduan Perencanaan
Pembiayaan Pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Sosial Daerah
Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota;
15. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Timur nomor 08 tahun 2008 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi Kalimantan Timur;
16. Peraturan Gubernur Kalimantan Timur nomor 45 tahun 2008 tentang Penjabaran
Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi Kalimantan Timur;
17. Peraturan Gubernur Kalimantan Timur nomor 17 tahun 2009 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas pada Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Timur;
18. Keputusan Gubernur Kalimantan Timur nomor 03 tahun 2001 tentang Pembentukan,
Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas-Dinas Provinsi Kalimantan Timur;
C. Kebijakan Umum
3
3. Penanggulangan korban bencana pada tahap tanggap darurat
4. Pelaksanaan dan pengembangan jaminan sosial bagi penyandang cacat fisik dan
mental serta lanjut usia tidak potensial terlantar yang berasal dari masyarakat rentan
dan tidak mampu.
D. Arah Kebijakan
Dari 4 (empat) jenis pelayanan dasar tersebut diatas dijabarkan lagi kedalam 7
(tujuh) indikiator SPM daerah Provinsi yang akan dicapai secara bertahap dalam kurun
waktu tahun 2011 – 2015 yang terdiri dari :
1. Pemberian bantuan sosial bagi Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)
skala Provinsi
2. Penyelenggaraan pelayanan dan rehabilitasi sosial dalam panti sosial skala Provinsi
3. Penyediaan sarana prasarana panti sosial skala Provinsi
4. Penyediaan sarana prasarana luar panti sosial skala Provinsi
5. Bantuan sosial bagi korban bencana skala Provinsi
6. Evakuasi korban bencana skala Provinsi
7. Penyelenggaraan jaminan sosial bagi penyandang cacat fisik dan mental serta
lanjut usia tidak potensial skala Provinsi
4
BAB II.
PENERAPAN DAN PENCAPAIAN SPM
Jenis pelayanan dasar Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang sosial yang
diselenggarakan oleh pemerintah Provinsi Kalimantan Timur adalah sebagai berikut :
1. Pelaksanaan program/kegiatan bidang sosial
a. Pemberian bantuan sosial bagi Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial
skala provinsi
b. Penyelenggaraan pelayanan dan rehabilitasi sosial dalam panti skala provinsi
2. Penyediaan sarana dan prasarana sosial
a. Penyediaan sarana prasarana panti skala provinsi
b. Penyediaan sarana dan prasarana pelayanan luar panti skala provinsi
3. Penanggulangan korban bencana
a. Bantuan sosial bagi korban bencana skala provinsi
b. Evakuasi korban bencana skala provinsi
4. Pelaksanaan dan pengembangan jaminan sosial bagi penyandang cacat fisik dan
mental, serta lanjut usia tidak potensial
- Penyelenggaraan jaminan sosial skala provinsi
B. Target SPM
5
Sasaran Indikator SPM Periode Pencapaian
Target
No Bidang Sosial Dinas Sosial Kaltim Jumlah (per tahun (%))
(%)
Tahun 2011 – 2015 I II III IV V
1. Jumlah prasarana, sarana dan 7 Unit 100 100 100 100 100 100
mobilitas Dinas Sosial yang dilakukan
perawatan
2. Jumlah panti sosial pemerintah yang 6 UPTD 100 100 100 100 100 100
memenuhi standar operasional
prosedur
3. Jumlah panti sosial pemerintah yang 6 UPTD 100 100 100 100 100 100
direnovasi/dilakukan perawatan
4. Jumlah panti sosial non pemerintah 122 Panti 16 16 16 16 16 80
yang mendapat fasilitas dan
aksesibilitas dalam
penyelenggaraan pelayanan sosial
5. Jumlah keluarga fakir miskin yang 24.790 KK 5 5 5 5 5 25
menerima bimbingan mental,
pelatihan keterampilan UEP melalui
KUBE
6. Jumlah Komunitas Adat terpencil 3.536 KK 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5 12,5
(KAT) yang diberdayakan melalui
pemukiman
7. Jumlah rumah tidak layak huni yang 25.701 KK 1 1 1 1 1 5
direhabilitasi
8. Jumlah wanita rawan sosial ekonomi 2.701 3,5 3,5 3,5 3,5 3,5 17,5
yang ditangani Orang
9. Jumlah anak jalanan yang 682 20 20 20 20 20 100
mendapatkan pelayanan dan Orang
rehabilitasi sosial
10. Jumlah anak nakal yang 1.620 5 5 5 5 5 25
mendapatkan bimbingan mental, Orang
sosial, keterampilan dan bantuan
stimulus
11. Jumlah anak yang berhadapan 400 6 6 6 6 6 30
dengan hukum yang mendapatkan Orang
bantuan pendampingan
12. Jumlah anak yang memerlukan 243 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5 12,5
perlindungan khusus dan rehabilitasi Orang
sosial
13. Jumlah wanita tuna susila yang 5.769 4 4 4 4 4 20
mendapatkan bimbingan mental, Orang
sosial dan keterampilan serta
bantuan stimulan
14. Jumlah eks. narapidana yang 660 5 5 5 5 5 25
mendapatkan bimbingan mental, Orang
sosial dan keterampilan serta
bantuan stimulan
15. Jumlah korban penyalahgunaan 691 7 7 7 7 7 35
NAPZA yang mendapatkan Orang
bimbingan mental, sosial dan
keterampilan serta bantuan stimulan
16. Jumlah orang dengan HIV/AIDS 711 6 6 6 6 6 30
yang mendapatkan bimbingan Orang
mental, sosial dan keterampilan
serta bantuan stimulan
17. Jumlah pengemis yang 769 10 10 10 10 10 50
mendapatkan pelayanan sosial orang
6
18. Jumlah korban tindak kekerasan 3.735 2 2 2 2 2 10
yang mendapatkan pelayanan Orang
sosial
19. Jumlah pekerja migran yang 2.815 3 3 3 3 3 15
mendapatkan pelayanan sosial Orang
20. Jumlah orang terlantar yang 525 15 15 15 15 15 75
mendapatkan pelayanan sosial Orang
21. Korban bencana alam/sosial yang 14.000 80 80 80 80 80 80
mendapatkan bantuan sosial Orang
berupa buffer stock
22. Korban bencana alam/sosial yang 14.000 20 20 20 20 20 100
mendapatkan bantuan sosial Orang
berupa makanan siap saji
23. Korban bencana alam/sosial yang 14.000 20 20 20 20 20 100
mendapatkan bantuan evakuasi Orang
24. Korban bencana alam/sosial yang 14.000 20 20 20 20 20 100
mendapatkan bantuan Orang
penampungan sementara/shelter
25. Korban bencana alam/sosial yang 250 15 15 15 15 15 75
mendapatkan bantuan bahan Orang
bangunan rumah
26. Jumlah satuan penanggulangan 644 20 20 20 20 20 100
bencana yang terampil dan siap Orang
siaga menghadapi bencana
27. Jumlah lanjut usia yang 17.389 5 5 5 5 5 25
mendapatkan bantuan sosial Orang
28. Jumlah anak terlantar yang 13.689 10 10 10 10 10 50
mendapatkan bantuan sosial Orang
29. Jumlah balita terlantar yang 929 20 20 20 20 20 100
mendapatkan bantuan sosial Orang
30. Jumlah anak dengan kecacatan 1.100 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5 12,5
yang mendapatkan bantuan sosial Orang
31. Jumlah penyandang cacat yang 8.945 2 2 2 2 2 10
mendapatkan bantuan sosial Orang
7
C. Penerapan dan Capaian SPM
8
Jumlah orang terlantar yang 525
20. 15 10 15 15 15 9,33 15,00 11,05 15,00 10,86
mendapatkan pelayanan sosial Orang
Korban bencana alam/sosial
yang mendapatkan bantuan 14.000
21. 80 71 80 79 80 86,65 80,00 58,93 80,00 82,14
sosial berupa buffer stock/logistic Orang
(*)
Korban bencana alam/sosial
yang mendapatkan bantuan 14.000
22. 30 71 30 79 30 10,86 3,00 3,57 3,00 32,29
sosial berupa makanan siap saji Orang
(*)
Korban bencana alam/sosial
14.000
23. yang mendapatkan bantuan 25 36 25 29 25 10,86 25,00 15,71 25,00 28,57
Orang
evakuasi
Korban bencana alam/sosial
14.000
24. yang mendapatkan bantuan 25 2 25 1 25 10,86 25,00 7,86 25,00 26,43
Orang
penampungan sementara/shelter
Korban bencana alam/sosial
154,0
25. yang mendapatkan bantuan 250 KK 15 68 15 111 15 15,00 58,40 15,00 16,00
0
bahan bangunan rumah
Jumlah satuan penanggulangan
644
26. bencana yang terampil dan siap 32 73 32 74 32 37,27 32,00 27,80 32,00 31,06
Orang
siaga menghadapi bencana (**)
Jumlah lanjut usia yang 17.389
27. 5 3 5 6 5 6,46 5,00 5,45 5,00 6,84
mendapatkan bantuan sosial Orang
Jumlah anak terlantar yang 13.689
28. 10 14 10 22 10 25,81 10,00 18,02 10,00 9,41
mendapatkan bantuan sosial Orang
Jumlah balita terlantar yang 929
29. 20 23 20 34 20 39,07 20,00 43,92 20,00 36,06
mendapatkan bantuan sosial Orang
Jumlah anak dengan kecacatan
1.100
30. yang mendapatkan bantuan 2 2.2 2 9 2.5 8,09 2.50 11,27 2.50 14,24
Orang
sosial
Jumlah penyandang cacat yang 8.945
31. 2 7 2 9 2 8,27 2,00 9,67 2,00 7,42
mendapatkan bantuan sosial Orang
Keterangan :
(*) Bersifat tentative
(**) Bukan jumlah akumulatif
9
D. Alokasi Anggaran.
10
2. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)
A. Dana Dekonsentrasi
1. Program dukungan manajemen dan 455.941.000 365.651.500 80,20
pelaksanaan tugas teknis lainnya
kementerian sosial
2. Program pemberdayaan sosial dan 8.091.863.000 7.584.653.300 93,73
penanggulangan sosial
3. Bidang pelayanan dan rehabilitasi sosial 4.115.415.000 3.948.612.000 95,95
4. Program bantuan dan jaminan sosial 4.307.439.000 3.693.630.240 85,75
Jumlah 16.970.658.000 15.592.547.040 91,88
B. Tugas Pembantuan
1. Program pemberdayaan sosial dan 2.244.932.000 2.168.966.000 96,82
penanggulangan sosial
Jumlah 2.244.932.000 2.168.966.000 96,82
Jumlah Keseluruhan (A + B) 19.215.590.000 17.761.513.040 92,43
E. Dukungan Personil.
Eselon
Jenis
Jumlah Non Jumlah
Kelamin I II III IV
Eselon Eselon
Pria 0 0 6 14 20 117 137
Wanita 0 1 4 12 17 58 75
Jumlah 0 1 10 26 37 175 212
11
2. Unsur Non-PNS
Unsur non-PNS adalah seluruh Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS)
yang merupakan mitra kerja/relawan yang bergerak dibidang kesejahteraan sosial
yang terdiri dari :
5. Wahana Kesejahteraan 32
Sosial Berbasis Masyrakat (WKSBM)
Secara umum kendala dan permasalahan yang dihadapi Dinas Sosial Provinsi
Kalimantan Timur dalam mengimplementasikan Standar Pelayanan Minimal (SPM)
antara lain meliputi :
12
1. Luas Wilayah
Provinsi Kalimantan Timur adalah Provinsi terluas di Indonesia dengan dengan
sebaran penduduk yang belum merata serta aksesibiltas ke lokasi sasaran PMKS
belum memadai.
2. Sistem Regulasi
Kebijakan pemerintah yang sering mengalami perubahan dari segi peruaturan dan
perundang-undangan khususnya yang berhubungan dengan penganggaran.
3. Penerapan Standar Pelayanan Minimal (SPM) di Kabupaten/Kota belum berjalan
secara optimal
4. Terbatasnya akses Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) terhadap
pelayanan sosial dasar.
5. Belum optimalnya koordinasi antara pemerintah Pusat, Provinsi dan Kab/Kota dalam
melaksanakan program pembangunan di bidang kesejahteraan sosial.
6. Provinsi Kalimantan Timur merupakan salah satu pintu gerbang pembangunan
diwilayah Indonesia bagian timur dengan sumber daya alamnya yang melimpah,
menyebabkan Kalimantan timur menjadi sasaran para pencari kerja dari daerah lain
bermigrasi. Sebagian besar pencari kerja tersebut tidak memiliki kemampuan dan
keterampilan yang memadai, sehingga membuat permasalahan baru dengan
bertambahnya penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS).
7. Data Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) meliputi data populasi yang
belum diverifikasi dan divalidasi secara periodik dan belum rapinya
pendokumentasian hasil-hasil penanganan PMKS di Kab/Kota dalam format by
name adress sehingga dalam penanganannya juga mengalami hambatan khusunya
dalam penyusunan program dan distribusi kegiatan untuk Kabupaten/Kota.
8. Masih belum optimalnya pendayagunaan sumber daya manusia dalam
melaksanakan program-program kesejahteraan sosial.
b. Pemecahan Masalah
13
2. Meningkatkan system pelaporan kinerja dinas-dinas/instansi sosial Kab/Kota se
Kalimantan Timur.
3. Mengoptimalkan anggaran berdasarkan program-program skala prioritas.
4. Meningkatkan dan mengoptimalkan koordinasi dengan instansi terkait dalam
memantau para pendatang baru dengan memperketat pengawasan disetiap akses
pintu masuk di wilayah provinsi Kalimantan Timur.
5. Penajaman program-program kesejahtraan sosial yang berhubungan langsung
dengan masyarakat penyandang masalah kesejahteraan sosial seperti peningkatan
pembentukan Kelompok Usaha Bersama (KUBE) dan pemberian Usaha Ekonomi
Produktif.
6. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia dengan melaksanakan serta mengikut
sertakan pegawai yang ada dilingkup dinas sosial Prov. Kalimantan Timur pada setiap
kegiatan pelatihan/diklat baik ditingkat daerah maupun nasional.
7. Mekanisme usulan penganggaran agar dilaksanakan secara konsisiten.
8. Melaksanakan kegiatan sosialisasi SPM bagi instansi sosial se- Kalimantan Timur guna
mempercepat penerapan Standar Pelayanan Minimal (SPM) tingkat Kab/Kota.
14
BAB. III
PROGRAM DAN KEGIATAN
15
6. Program Pembinaan anak terlantar melalui kegiatan :
Pengembangan bakat dan keterampilan anak terlantar
Pelatihan ketrampilan dan praktek belajar kerja bagi anak terlantar
7. Program pembinaan para penyandang cacat dan trauma melalui kegiatan :
Pendidikan dan pelatihan bagi penyandang cacat dan eks trauma
8. Program pembinaan eks penyandang penyakit sosial (eks narapidana, PSK,
narkoba dan penyakit sosial lainnya).
Pemberdayaan eks penyandang penyakit sosial.
9. Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial dengan kegiatan:
Peningkatan peran aktif masyarakat dan dunia usaha.
Peningkatan kualitas SDM kesejahteraan sosial masyarakat.
Pengembangan model kelembagaan perlindungan sosial.
10. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran dengan kegiatan:
Penyediaan jasa surat menyurat.
Penyediaan jasa komunikasi, sumber air dan listrik.
Penyediaan jasa peralatan dan perlengkapan kantor.
Penyediaan jasa kebersihan kantor.
Penyediaan alat tulis kantor.
Penyediaan barang cetakan dan penggandaan.
Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor.
Penyediaan bahan bacaan dan perundang-undangan.
Penyediaan makan dan minum.
Rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah.
Rapat koordinasi, pembinaan dan pengawasan dalam daerah.
Penyediaan jasa tenaga tertentu.
Pengamanan asset, kantor dan rumah jabatan
11. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana, dengan kegiatan sebagai berikut :
Pengadaan perlengkapan gedung kantor.
Pengadaan peralatan gedung kantor.
Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor.
Pemeliharaan rutin.berkala kendaraan dinas/operasional
Pemeliharaan rutin/berkala peralatan gedung kantor.
Rehabilitasi sedang/berat rumah dinas
12. Program Peningkatan Disiplin Aparatur dengan kegiatan berupa:
Pengadaan pakaian dinas beserta perlengkapannya.
16
13. Program peningkatan kapasitas sumberdaya aparatur.
Bimbingan teknis implementasi peraturan perundang-undangan.
14. Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja
keuangan.
Penyusunan laporan capaian kinewrja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD
17
BAB. IV
PENUTUP
18
KATA PENGANTAR
Puji syukur di panjatkan kehadirat Allah SWT, karena dengan berkat rahmat dan
hidayah-Nya Laporan Realisasi Pencapaian Target Standar Pelayanan Minimal (SPM)
Bidang Sosial Tahun 2015 ini dapat di selesaikan.
Laporan Realisasi Pencapaian Target Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang
Sosial Tahun 2015 ini dibuat sebagai wujud pertanggung jawaban kinerja Dinas Sosial
Provinsi Kalimantan Timur sebagaimana yang diamanatkan dalam Peraturan Gubernur
Provinsi Kalimantan Timur Nomor 13 tahun 2012 dengan harapan pencapaian SPM ini
dapat meningkatkan mutu dan pelayanan sosial kepada masyarakat.
Disadari bahwa dalam penyajian laporan ini masih banyak terdapat kekurangan
oleh karena itu kritik dan saran sangat di perlukan untuk penyempurnaan laporan yang
akan datang.
19