Anda di halaman 1dari 39

SLRT

Sistem Layanan dan Rujukan


Terpadu (SLRT)

Direktorat Jenderal Pemberdayaan Sosial


Kementerian Sosial Republik Indonesia
Tahun 2019
AGENDA PRIORITAS PERLINDUNGAN SOSIAL TAHUN 2015-2019
DALAM NAWA CITA
NAWACITA ARAH KEBIJAKAN
ARAH DANSTRATEGI
KEBIJAKAN DAN STRATEGI

PENGEMBANGAN SISTEM PERLINDUNGAN SOSIAL YANG KOMPREHENSIF


STRATEGI 1. PENGUATAN LEMBAGA JAMINAN SOSIAL, melalui:
• Perluasan kepesertaan melalui sosialisasi, edukasi, dan inovasi pendaftaran,
pembayaran iuran & manfaat (PPU, PBPU);
• Koordinasi kerjasama manfaat dg Pemda, pemberi layanan & asuransi
swasta
• Pengembangan standar pelayanan, sistem pengendalian mutu, dan monev
Membangun Indonesia dari Pinggiran dengan SJSN
Memperkuat Daerah-Daerah dan Desa STRATEGI 2. PENATAAN PELAKSANAAN ASISTENSI SOSIAL, melalui:
• Penataan asistensi sosial reguler berdasarkan siklus hidup untuk
Dalam Kerangka Negara Kesatuan
peningkatan kapasitas keluarga.
• Penataan asistensi sosial temporer sesuai jenis dan durasi resiko (bencana
alam/sosial, guncangan ekonomi, dst).
• Efektivitas bantuan sosial (review kriteria, sasaran, paket manfaat, monev)
STRATEGI 3. PENGEMBANGAN SISTEM PELAYANAN SOSIAL
TERINTEGRATIF, melalui:
• Pengembangan sistem layanan & rujukan terpadu di daerah (fungsi
pemutakhiran & pengelolaan data secara reguler, pengaduan dan pelayanan
Meningkatkan Kualitas Hidup Manusia Indonesia terintegrasi
melalui Program Indonesia Sehat, Indonesia Kerja & • Peningkatan kompetensi pekerja sosial/pendamping & standarisasi layanan
lembaga kesejahteraan sosial
Sumber: Bappenas, 2016

Indonesia Sejahtera
• Penguatan kapasitas kelembagaan di daerah, jejaring kerja, dan good
governance
STRATEGI 4. PENINGKATAN INKLUSIVITAS PENYANDANG
DISABILITAS & LANSIA, melalui:
• Advokasi regulasi dan kebijakan di pusat dan daerah, termasuk
perencanaan, anggaran, & koordinasi pelayanan
• Mengembangan sarana dan prasarana umum, serta kapasitas tenaga
Memperteguh Kebhinekaan dan Memperkuat pemberi layanan
• Sosialisasi, edukasi & pengarusutamaan rehabilitasi berbasis komunitas
Restorasi Sosial Indonesia
STRATEGI PENGURANGAN KEMISKINAN DAN KESENJANGAN
RPJMN 2015-2019

NORMA PELAKSANAAN

STRATEGI Pengurangan Beban Peningkatan Pendapatan Masyarakat


Penduduk Miskin Kurang Mampu (40% terbawah)
UTAMA
Pertumbuhan Inklusif

STRATEGI
Membangun Landasan yang Penyelenggaraan Pengembangan Penghidupan Perluasan dan
Kuat agar Ekonomi Tumbuh
Menghasilkan Kesempatan Perlindungan Sosial Berkelanjutan (Peningkatan Peningkatan Pelayanan
PELAKSANAAN Kerja yang Berkualitas yang Komprehensif Kesejahteraan Keluarga) Dasar

• Penataan asistensi sosial, • Pengembangan sektor unggulan dan • Peningkatan ketersediaan


• Memperluas industri melalui perluasan cakupan potensi lokal
manufaktur untuk dan perbaikan desain • Perluasan akses permodalan dan infrastruktur & sarana
memperluas lapangan program, a.l: layanan keuangan melalui pelayanan dasar
• Program Indonesia Sehat (PIS) penguatan sistem layanan keuangan • Penyuluhan penduduk
kerja baru berkualitas • Program Indonesia Pintar (PIP) mikro miskin akan hak dasar &
• Dukungan regulasi • Program Simpanan Keluarga • Peningkatan kapasitas dan
pelayanan dasar
Sumber: Bappenas, 2016

Sejahtera (PSKS) keterampilan masyarakat kurang


yang mendorong • Perluasan cakupan Sistem Jaminan mampu melalui peningkatan kualitas • Pengembangan dan
peningkatan iklim Sosial Nasional bagi penduduk pendampingan kewirausahaan penguatan sistem
• Optimalisasi pemanfaatan lahan
investasi yang positif rentan dan pekerja informal
• Penguatan kelembagaan sosial tidak produktif bagi masyarakat
pemantauan & evaluasi
• Memperbaiki sistem (Standar pelayanan, sistem rujukan, kurang mampu terkait penyediaan layanan
dasar
perpajakan data, dsb)
MENGAPA SLRT?
1
PROBLEM
2 Belum ada
standarisasi
 Program mekanisme
program Fragmentasi penetapan sasaran di
perlindungan horizontal & daerah
sosial kurang

SLRT
vertikal
efisien &
efektif
 Pada banyak
kasus,
penduduk 3 LAYANAN SOSIAL SATU PINTU
miskin &
rentan miskin Penjangkauan Integrasi informasi, data dan layanan
tidak
memperoleh
terbatas dan
penanganan 4

UTAMA
Identifikasi keluhan, rujukan dan

FUNGSI UTAMA
perlindungan keluhan tersebar
sosial yang Cakupan dan
penanganan keluhan
komprehensif komplementarit
 Selama 4 tahun as program

FUNGSI
terbatas Pencatatan kepesertaan dan
terakhir,
penduduk kebutuhan program
miskin
berkurang Pemutakhiran data secara dinamis
515,000 jiwa
(0,33%) per
SOLUSI di daerah melalui SIKS-NG
tahun
LANDASAN HUKUM SLRT

Peraturan Perundang-undangan yang menjadi landasan pelaksanaan SLRT:


 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial
 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2011 tentang Penanganan Fakir Miskin
 Undang-Undang nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
 Undang Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
 Peraturan Presiden Nomor 2 tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
tahun 2015-2019
 Peraturan Presiden Nomor 15 tahun 2015 tentang Percepatan Penanggulangan Kemiskinan
 Peraturan Menteri Sosial Nomor 08 Tahun 2012 tentang Pedoman Pendataan Dan Pengelolaan Data

Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial dan Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial


 Peraturan Menteri Sosial Nomor 27 Tahun 2015 tentang Rencana Strategis (Renstra) Kementerian
Sosial tahun 2015-2019
 Keputusan Menteri Sosial Nomor 50 Tahun 2013 tentang Pedoman Pelayanan Terpadu dan Gerakan
Masyarakat Peduli Kabupaten/Kota
 Peraturan Menteri Sosial Nomor 15 Tahun 2018 tentang Sistem Layanan dan Rujukan Terpadu
PENGEMBANGAN SLRT &
PUSKESOS TAHUN 2015-2019*

Realisasi s/d
2019

160
Kab/Kota

3952
Puskesos

Keterangan:
*) Dalam Perpres No.2 Tahun 2015 tentang RPJMN 2015-2019 (Pendanaan APBN melalui Kementerian Sosial)
**) Pemerintah daerah diharapkan dapat memberikan kontribusi natura dan pendanaan melalui APBD
CIRI UTAMA SLRT

Penjangkauan dan fasilitasi oleh


PSKS: Fasilitator – Supervisor

2
Sistem aplikasi “real-
Keterhubungan
horizontal dan vertikal 1 SLRT
3 time” berbasis android
dan web

5 4
Sekretariat SLRT Dashboard & sistem M&E
Kab/Kota dan Puskesos handal, mudah diterapkan
Desa/Kel dan real-time
MANFAAT SLRT

Terhubungnya kebutuhan
masyarakat dengan
layanan sosial pusat dan
daerah

PEMERINTAH

MASYARAKAT PERENCANAAN & AKUNTABILITAS


INTEGRASI KAPASITAS
PENGANGGARAN & MONEV

Integrasi layanan Kapasitas Pemda Perencanaan dan Akuntabilitas program


AKSES KEBERDAYAAN
sosial di daerah meningkat penganggaran PSPK PSPK meningkat
meningkat dalam: menjadi pro-poor dan sehingga memperkecil
Akses kelompok Kesadaran dan sehingga lebih  pemutakhiran makin efektif risiko penyelewengan
miskin dan rentan keberdayaan warga responsif basis data
miskin termasuk memahami hak- terhadap secara dinamis Monitoring dan evaluasi
PMKS terhadap hak mereka untuk kebutuhan  koordinasi
program PSPK semakin
multi-layanan mengakses layanan warga layanan sosial efektif
sosial meningkat sosial makin tinggi pusat dan
Rentang birokrasi
pelayanan sosial daerah
PSPK : Perlindungan Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan semakin singkat

Layanan Sosial Satu Pintu


SLRT MEMPERMUDAH

Dinas Dinas Warga


TANPA SLRT Kesehatan Sosial Dinas dihadapkan
SAKIT
Pendidikan pada Multi-
BERAS Dinas
SEKOLAH Ketenaga- Birokrasi
kerjaan untuk
KETERAMPILAN KERJA
RUMAH LAYAK HUNI Dinas mengakses
Terkait PUPR Dinas multi-layanan
DOKUMEN ADMINDUK Dukcapil
sosial

Dinas
SLRT HADIR Kesehatan
Dinas
Warga cukup
APAPUN SLRT Sosial Dinas datang ke
Pendidikan SLRT atau
KELUHANNYA PENGHUBUNGNYA
SLRT
PUSKESOS
PUSKESOS
Dinas Dinas
FASILITATOR Ketenagakerjaan
untuk
Terkait
PUPR mengakses
Lembaga/Organisasi Non- multi-layanan
Pemerintah Daerah (Non-OPD) sosial
Dinas Dukcapil
Layanan Sosial Satu Pintu
ALUR DATA & INFORMASI
APLIKASI SIKS-SLRT

Tidak
Aplikasi SIKS-SLRT
Ditangani
Aplikasi Apakah ada Tidak
SLRT Prelist Awal Program
dalam DTKS
Daerah
Ya
Ya

Pencatatan Pencatatan PENGELOLA PROGRAM


Data Terpadu Kepesertaan Program Keluhan Program
Kesejahteraan Pengelola Pengelola Pengelola
Sosial Program Program Program
Pilih Kategori Daerah Nasional Non-Pemerintah
Keluhan

Keluhan Terhadap Keluhan Terhadap


Kebutuhan Program Kepesertaan Program

Program Program
Nasional Daerah
KELEMBAGAAN, PENYELENGGARA &
ALUR LAYANAN SLRT

Tiga Jalur Fasilitator menjangkau warga Warga mengunjungi Sekretariat


Penyampaian SLRT Kab/Kota
Keluhan Warga mengunjungi Puskesos
Layanan Sosial Satu Pintu
STRUKTUR KELEMBAGAAN SLRT

Sekretariat
Koordinasi
PENYELENGGARA SLRT
KABUPATEN/KOTA

Perekrutan dilakukan oleh daerah

Fasilitator (50 orang) : berasal dari unsur Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS); Pekerja
Sosial Masyarakat (PSM), Tagana, Karang taruna,Kader Desa/Kelurahan dstnya
Supervisor (3 orang) : berasal dari unsur ASN Kecamatan atau Tenaga Kesejahteraan Sosial
Kecamatan (TKSK)
Manajer (1 orang) : berasal dari unsur ASN (Kadinsos / Sekdis / Kabid), dalam pelaksanaannya
boleh menunjuk Asisten Teknis Manajer
Staf Puskesos (3 orang per desa/kelurahan; 1 orang Koordinator Puskesos (Kasie Kesra) dan 2
orang petugas berasal dari dari unsur PSKS
Front Office (2 orang) dan Back Office (3 orang) di Sekretariat SLRT: berasal dari dari unsur OPD
terkait dan/atau unsur non ASN
DUKUNGAN APBN DALAM
PENYELENGGARAAN SLRT

• Honor dan tali asih untuk SDM penyelenggara SLRT


• Biaya Operasional Sekretariat Teknis SLRT Kab/Kota
• Biaya Operasional Pusat Kesejahteraan Sosial (Puskesos) maksimal
3 tahun
• Dukungan sarana dan prasarana SLRT
• Dukungan aplikasi SLRT yang terintegrasi dengan SIKS-NG
• Dukungan regulasi
SARANA PRASARANA DUKUNGAN APBN

Jenis
Perlengkapan

Kuantitas
50 3 4
2 Puskesos 1 manajer
Peruntukan 50 fasilitator
1 front office 3 supervisor

nb : gambar adalah illustrasi


20 7
5 WILAYAH SLRT
60

50
20
SINERGI SLRT INTERNAL KEMENSOS &
LINTAS K/L

1.Dokumen
kependudukan 1.Fasilitasi warga miskin
resmi yang butuh layanan
2.Memaksimalkan kesehatan
peran Kab/Kota 2.Merespon rujukan terkait
dalam layanan PSPK PIS

1.Layanan
1.Fasilitasi pendampingan
pendidikan untuk
dan pendataan penduduk
warga miskin dan miskin desa
rentan 2.Memaksimalkan peran desa
2.Merespon rujukan dalam pelaksanaan PSPK
terkait PIP

1.Layanan pendidikan untuk santri Layanan dan Program K/L


2.Fasilitasi warga miskin yang belum Lainnya
memiliki dokumen pernikahan
3.Merespon rujukan terkait PIP Sumber : Bappenas, diadaptasi Setnas SLRT
PERAN PROVINSI DALAM PERLUASAN
DAN KEBERLANJUTAN SLRT
RESIKO PENDAMPINGAN LANGSUNG OLEH PUSAT
• Kesenjangan antara kebutuhan
Sosiali- Pengu- Pendam
PUSAT Bimtek Monev pendampingan ke Kab/Kota dan
sasi atan pingan
ketersediaan SDM Pusat
• Keterbatasan anggaran dan dukungan
• Membantu sosialisasi, teknis dari Pusat
• Meminimalisir risiko akibat pendampingan peningkatan kapasitas, • Sebagai wakil Pemerintah Pusat di
langsung dari Pusat ke Kab/Kota proses pembelajaran, dan Daerah, peran provinsi kurang optimal
• Melaksanakan amanat PP 19/2010 JO PP Monev SLRT di kab/kota • Keberlanjutan SLRT kurang terjamin
23/2011 terkait Peran Gubernur sebagai • Kontribusi natura dan
Wakil Pemerintah Pusat di Wilayah Provinsi anggaran • Perluasan SLRT membutuhkan waktu
• Masukan dari Provinsi dan Kab/Kota PROVINSI • Merespon dan lebih lama
melalui kegiatan sosialisasi, rakor dan menindaklanjuti rujukan • Manfaat SLRT (pemanfaatan data &
refleksi SLRT dari SLRT terkait program penanganan keluhan PSPK) kurang
• Hasil dan Rekomendasi evaluasi proses provinsi
• Memanfaatkan data SLRT optimal bagi provinsi
independen 2017 • Pelaksanaan SLRT kurang efektif dan
untuk perencanaan &
Sosialisasi
penganggaran efisien

Bimtek Pendampin KABUPATEN/KOTA


Penguatan Monev
gan
• Pengendalian
• Pendampingan terbatas
Skenario Pendampingan Langsung Skenario Pendampingan Melalui
oleh Pusat Provinsi
Layanan Sosial Satu Pintu
STRATEGI PENGUATAN PERAN PROVINSI

• Kapasitas Kelembagaan SLRT


Pengembangan • Kapasitas Teknis Penyelenggara SLRT
Integrasi SLRT dalam Kapasitas
Perencanaan Reguler

Empat Strategi Utama Sesuai Hasil:


 Sosialisasi SLRT (dana dekon) di 22 prov.
Internalisasi Monev
2017
• Regulasi  Sosialisasi penguatan peran prov., Des
• Politis 2017
•Teknokratis  Konsultasi kabupaten/kota SLRT 2017
 Pembelajaran dari NTB 2016-2017  Pelaksanaan Monev (Bappeda/TKPKD)
 Penyusunan Kertas Kebijakan (policy brief)
 Diseminasi dan umpan balik hasil monev
Analisis, Pengelolaan dan  Pemanfaatan hasil monev untuk penguatan
Pemanfaatan Data dan keberlanjutan pelaksanaan SLRT

Rujukan dan Penanganan Keluhan Program


Pemutakhiran Data Terpadu PPFM melalui SIKS-NG
Analisis cakupan dan ketimpangan layanan
Layanan Sosial Satu Pintu Perencanaan dan Penganggaran PSPK
DASHBOARD SLRT
DASHBOARD UNTUK MENAMPILKAN
LOKASI

Menyajikan info wilayah SLRT yang telah


menggunakan aplikasi SLRT untuk pengelolaan data
layanan pengaduan masyarakat sampai ke level Desa
PENCATATAN KELUHAN

Menyajikan informasi pencatatan keluhan berdasar level program, nama program dan jenis kelamin
PENCATATAN KELUHAN

Menyajikan informasi jumlah


keluhan berdasarkan ringkasan
setiap program perwilayah
sampai level desa dan lama
waktu penanganan setiap
keluhan.
PENCATATAN KELUHAN

Menyajikan informasi tentang


status penanganan keluhan dan
level penanganan keluhan dari
nasional hingga desa
JENIS KEGIATAN DAK FISIK BIDANG SOSIAL TAHUN
ANGGARAN 2020
Balanced scorecard slide 5
Ditjen Rehabilitasi Sosial Ditjen Pemberdayaan Sosial Pusdatin

07. Rehabilitasi ruang dan pengadaan 08. Revitalisasi dan pengadaan perangkat
01. Rehab sarana dan prasarana penunjang dalam panti Rehabilitasi peralatan layanan Pusat Kesejahteraan Sosial pengolah data untuk mendukung Pusat
Sosial Anak yang dimiliki oleh Pemprov (Puskesos) Layanan Data Sosial di Kabupaten/Kota

02. Rehab sarana dan prasarana penunjang dalam panti Rehabilitasi


Sosial Lanjut Usia yang dimiliki oleh Pemprov

03. Rehab sarana dan prasarana penunjang dalam panti Rehabilitasi


Sosial Penyandang Disabilitas yang dimiliki oleh Pemprov

04. Pengadaan peralatan bantu bagi anak penerima layanan panti


rehabilitasi sosial anak di provinsi dan luar panti di kabupaten/kota

05. Pengadaan peralatan bantu bagi lanjut usia penerima layanan panti
rehabilitasi sosial lanjut usia di provinsi dan luar panti di kabupaten/kota

06. Pengadaan peralatan bantu bagi penyandang disabilitas penerima


layanan panti rehabilitasi sosial penyandang disabilitas di provinsi dan
luar panti di kabupaten/kota

27
Dasar Hukum
UU 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
Mengatur tentang sinkronisasi dan harmonisasi pembangunan, koordinasi teknis pembangunan
01 antara K/L dan Pemda Provinsi dan jenis-jenis kortek

02 PP 17 Tahun 2017 tentang Sinkronisasi Proses Perencanaan dan


Penganggaran Pembangunan Nasional
Mengatur mengenai Penyusunan dan Penelaahan Renja K/L, Pokok Substansi RKP, dan Penyusunan
Daftar Proyek Prioritas sebagai bagian dari RKP

03 PP 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan

04 Permendagri 117 Tahun 2017 tentang Tata Cara Pengusulan Dan


Verifikasi Usulan Program Dan Kegiatan Pembangunan Daerah Melalui
Dana Alokasi Khusus Fisik

28
RINCIAN USULAN DAK : MENU PUSKESOS

Balanced scorecard slide 8


01-Rehabilitasi ruang Pusat Kesejahteraan
Sosial (Puskesos) yang rusak sedang

02-Rehabilitasi ruang Pusat Kesejahteraan


Sosial (Puskesos) yang rusak berat

03-Pengadaan meublair (Meja, kursi, & lemari)

04-Pengadaan Komputer dan Printer

05-Pengadaan Tablet

06/02/2021 29
ALOKSI PAGU & KRITERIA LOKASI

Balanced scorecard slide 3


Kriteria lokasi penerima DAK
Fisik Rehabilitasi dan
Pengadaan Peralatan Layanan
PAGU DAK FISIK PAGU DAK Puskesos, antara lain:
BIDANG SOSIAL MENU PUSKESOS a. Daerah yang mengalami bencana alam.
b. Memiliki Sistem Layanan dan Rujukan Terpadu (SLRT) dan

200 M 25 M Aktif Memberikan Layanan;


c. Kab/Kota dengan tingkat kemiskinan, kedalaman dan
Indeks menu DAK Fisik
keparahan kemiskinan diatas rata-rata nasional;
d. Kemampuan fiskal rendah;
Puskesos, antara lain:
e. Telah melakukan verifikasi dan validasi sebagian besar data
terpadu dan mengirimkan hasil ke SIKS-NG pada 2018;

a. Rehabilitasi ruang Puskesos yang rusak sedang;


Rp1.800.000/m2
b. Rehabilitasi ruang Puskesos yang rusak berat; Rp2.600.000/m2
c. Pengadaan meubelair (Meja, kursi, & lemari);
Rp3.750.000,- /Paket 30
06/02/2021
d. Pengadaan komputer dan Printer;
USULAN AWAL DAERAH

73 Kabupaten/Kota
645 Puskesos
DATA DUKUNG DAK FISIK
BIDANG SOSIAL
MENU PUSKESOS
Untuk semua Usulan: • Berisi SK penetapan Puskesos yang diusulkan dalam
• Rehab Ruang; 1 SK Puskesos DAK
• Meublair;
• Paket Komputer; • Harus dapat menjelaskan jenis pengadaan, volume
• Laptop; 2 ToR / KAK yang diusulkan, nilai usulan dan total usulan

• Berisi rencana penggunaan anggaran untuk


3 RAB rehabilitasi ruang Puskesos

Untuk Usulan:
• Rehab Ruang Analisa Kerusakan • Berisi informasi tingkat kerusakan ruang
Sedang;
4 dari Dinas PU Puskesos yang diperoleh dari dinas PU

• Rehab Ruang Berat;


Foto Ruang • Berisi dokumentasi/foto ruang Puskesos yang akan
5 Puskesos direhab.
SLRT

TERIMA KASIH

Direktorat Jenderal Pemberdayaan Sosial


Kementerian Sosial Republik Indonesia
Tahun 2019

Anda mungkin juga menyukai