Anda di halaman 1dari 53

KEBIJAKAN KEMENKES DALAM

PENGUATAN YANKES &


YANKESTRAD

Direktur Pelayanan Kesehatan Tradisional,


Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan
Kementerian Kesehatan RI

Disampaikan pada Acara :


Advokasi Pelayanan Kesehatan Tradisional tahun 2017
di Provinsi Kalimantan Utara
Tanjung Selor, 16 Mei 2017
ARAH DAN KEBIJAKAN
VISI DAN MISI PRESIDEN
PEMBANGUNAN
MANUSIA,

TRISAKTI:
3 DIMENSI PEMBANGUNAN

Mandiri di bidang ekonomi; Berdaulat di bidang


politik; Berkepribadian dlm budaya

NORMA PEMBANGUNAN KABINET KERJA


UNGGULAN,
SEKTOR

9 AGENDA PRIORITAS (NAWA CITA)


Agenda ke 5: Meningkatkan kualitas Hidup Manusia
Indonesia

PROGRAM INDONESIA PROGRAM PROGRAM INDONESIA


PROGRAM
PEMERATAAN DAN

SEJAHTERA INDONESIA KERJA


KEWILAYAHAN

INDONESIA SEHAT
PINTAR

RENSTRA

PARADIGMA PENGUATAN
SEHAT YANKES JKN

2
ARAH PEMBANGUNAN KESEHATAN
(2005-2024)

RPJMN I RPJMN II RPJMN III RPJMN IV


2005-2009 2010-2015 2015-2019 2020-2024

Universal
Coverage

Masyarakat
Sehat Yang
Mandiri Dan
Berkeadilan
PENDUKUNG/PENUNJANG

3
PROGRAM INDONESIA SEHAT
RENSTRA
2015-2019

Pilar 1. Pilar 2. Penguatan Pilar 3. JKN


Paradigma Sehat Yankes
Program
Program
• Benefit
Program • Peningkatan Akses
• Sistem pembiayaan:
• Promotif – preventif terutama pd FKTP
• Optimalisasi Sistem Rujukan asuransi – azas gotong
sebagai landasan
• Peningkatan Mutu royong
pembangunan kesehatan • Kendali Mutu & Kendali
• Pemberdayaan
Biaya
masyarakat • Sasaran: PBI & Non PBI
• Keterlibatan lintas sektor Penerapan pendekatan
continuum of care
Intervensi berbasis resiko
Tanda kepesertaan KIS
kesehatan (health risk)

PENDEKATAN KELUARGA KELUARGA SEHAT

4
STRATEGI PENGUATAN
PELAYANAN KESEHATAN

7
PENINGKATAN
AKSES PELAYANAN KESEHATAN (1)
9740 Puskesmas
20 RS Rujukan Provinsi
R
S 339
14 RS Rujukan Nasional
R
R
S
S Klinik dan Tempat praktik
4
mandiri
211
8 18 R
23 R
7 S 127
R S
57 S R R
8 174 9
1 S
72 S
R
R
3 R
S S
S R
R 19 S 149 394
S
17 R 22 18
6 S
5 R R
6 R 9 S 7 Papua
S
S Barat

R 1 R
26 R
S S R R 127
S S S
4 9 269
R
S R
4
18 S R R
87
5 44
0 32 S S 96
R R 6
229
R
S 0 S
S
12
0 34 R 0 15
S 370
0 R
8
105 12 S
R
R
0 1 S R
S
S

6
PENINGKATAN
AKSES PELAYANAN KESEHATAN (2)

PENGEMBANGAN
YAN INOVASI +

MEWUJUDKAN PELAYANAN KESEHATAN


KEMITRAAN YANG BERGERAK
BERDAYA GUNA TINGGI

7
PENINGKATAN
KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN (1)

Rp
+
+
PUSKESMAS RUMAH SAKIT
 Kualitas pelayanan kesehatan didukung penyediaan sarana prasarana, tenaga, dana, alat
dan obat dengan tata kelola yang baik sesuai dengan standar.
 Di era JKN ini, FKTP sebagai back bone (tulang punggung) dengan pelayanan sesuai
standar  dapat menyaring rujukan.
8
PENINGKATAN
KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN (2)

KOMISI
AKREDIT
ASI

+
+ TE RAKRE
D I T A S I

PUSKESMAS

RUMAH SAKIT

9
SISTEM RUJUKAN NASIONAL:
Penguatan Layanan Primer
Dan Peningkatan Kualitas Layanan Sekunder

FKTP FKRTL

G
A Penurunan
Memperkuat T Tingkat
Kematian
Meningkatkan
Layanan Kualitas
Kesehatan
E di RS
Layanan
Primer K Penurunan
Kesehatan
Rujukan
Panduan Klinis E Beban
Kapasitas
Peningkatan E RS
Regionalisasi RS
Kompetensi
P Akreditasi RS
Standarisari dan Akreditasi
FKTP E
Proses Rujukan R
10
PROGRA
M
PENINGK
ATANREGU
AKSES LAS
I
PROGRA
• M
SARANA PENINGK
ATAN
PRASARA MUTU
NA •
• AKREDITA
KOMPETE SI RS
NSI SDM •
• ALAT AKREDITA
KESEHAT SI PKM
AN

T EM I
SI S M AS Terwujudnya Akses Pelayanan
O R Kesehatan Dasar dan Rujukan
INF
yang berkualitas Bagi 11
Masyarakat
PERMENKES NOMOR 64 TAHUN 2015
ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KESEHATAN

12
Pemetaan Program
Penyeleng
/ Peningkatan
garaan Mutu dan
Registrasi
Pelayanan Akreditasi di
Fasyankes Pemenuhan
Kesehatan Mempersiapk Fasyankes
Kebutuhan
Sarpras an Fasyankes
Fasyankes Siap
Diakreditasi

Kepatuhan Fasyankes Terhadap Standar


Dukungan Input & Proses
Dukungan
Manajemen
Manajemen

AKSES DAN MUTU PELAYANAN


KESEHATAN 13
STRUKTUR ORGANISASI
DIT. YANKESTRAD
DASAR HUKUM PENYELENGGARAAN
PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL
UU No 36/2014 WHO STRATEGY ON
Tentang Tenaga TRADITIONAL MEDICINE
(2014-2023)
Kesehatan 3 SASARAN STRATEGI
T&CM

UU No 36/2009
Tentang
PP NO 103/2014
Kesehatan TTG YANKESTRAD
• Pasal 47
• Pasal 48
• Pasal 59

SISTEM KESEHATAN
NASIONAL
PP 47/2016 ttg
(PERPRES NO 72 TAHUN Fasyankes
2012) Pasal 4 (i):
Fasyankestrad
merupakan salah satu
bagian dari fasyankes

15
PELAYANAN KESEHATAN

KONVENSIONAL NON KONVENSIONAL

TRADISIONAL COMPLEMENTARY
ALTERNATIVE MEDICINE
1. EMPIRIS (NON TRADISIONAL)
2. KOMPLEMENTER
3. INTEGRASI  AKUPUNKTUR
 HERBAL
 KESTRAINDO  CHIROPRAKSI
 HOMEOPATHY
 TCM
 OSTEOPATHY
 UNANI
 AYURVEDA  OZONE
 KELASI KONVENSIONAL
17
 HYPERBARIK
PP No 103/2014 ttg Yankestrad
Bertujuan untuk:
a. Membangun sistem pelayanan kesehatan
tradisional yg bersinergi dengan pelayanan
kesehatan konvensional
b. Membangun sistem pelayanan kesehatan
tradisional komplementer yg bersinergi & dapat
berintegrasi dgn yankes konvensional di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan
c. Memberikan perlindungan kepada masyarakat
d. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan
tradisional
e. Memberikan kepastian hukum bagi pengguna &
pemberi pelayanan kesehatan tradisional
PP No.103/2014
Jenis Pelayanan Kesehatan Tradisional

1. Yankestrad 2. Yankestrad 3. Yankestrad


Empiris Komplementer Integrasi
Penerapan kesehatan Penerapan kesehatan Suatu bentuk pelayanan
tradisional yang tradisional yang kesehatan yang
memanfaatkan ilmu mengkombinasikan
manfaat dan pelayanan kesehatan
keamanannya terbukti biomedis dan biokultural konvensional dengan
secara empiris dalam penjelasannya Pelayanan Kesehatan
serta manfaat dan Tradisional Komplementer,
keamanannya terbukti baik bersifat sebagai
secara ilmiah pelengkap atau pengganti.

Dilaksanakan dalam satu


Sistem Kesehatan Tradisional 19
PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL EMPIRIS
AREA
PENDAFTARA TEMPAT
PENDIDIKA UPAYA
NO SDM KEILMUAN N PELAYANA
N KESEHATA
& PERIZINAN N
N

1 Penyehat • Konsep Informal PROMOTIF STPT Mandiri


Tradisional dan filosofi Non formal & (terdaftar), atau
tradisional PREVENTI berlaku 2 tahun, praktik ber
• Pembuktia F dapat kelompok
n secara diperbaharui di Panti
empiris Sehat

Penyehat Tradisional dilarang melakukan :


-Tindakan invasif (tindakan melukai tubuh dalam rangka pengobatan
sehingga akan mengganggu keutuhan tubuh)
-Publikasi dan periklanan
20
PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL KOMPLEMENTER

TEMPAT
PENDIDI AREA UPAYA PENDAFTARAN
NO SDM KEILMUAN PELAYA
KAN KESEHATAN & PERIZINAN
NAN

2 Tenaga Biokultural Formal PROMOTIF, STR TKT & SIP Mandiri


Kesehatan & Biomedis, Perguruan PREVENTIF, TKT atau
Tradisional terbukti Tinggi di KURATIF, (sesuai (Praktik
(NAKES secara Bidang REHABILITA perizinan Berkelom
TRAD) ilmiah Yankestrad TIF nakes) pok) di
(minimal D3) Fasilitas
Pelayanan
Kesehatan
Tradisio
nal

1. Jenis Yankestrad Komplementer ditetapkan oleh


Menteri setelah mendapat rekomendasi dari Tim
2. Tim terdiri unsur Kemkes, OP, Praktisi & Pakar
Kestrad 21
PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL
INTEGRASI

TEMPAT
PENDIDI AREA UPAYA PENDAFTARAN
NO SDM KEILMUAN PELAYA
KAN KESEHATAN & PERIZINAN
NAN

3 Dilakukan Kombinasi Formal PROMOTIF, STR & SIP Fasilitas


secara yankes Perguruan PREVENTIF, Pelayanan
bersama konvensio Tinggi KURATIF, kesehatan
oleh Nakes nal dan (minimal REHABILITA
dan yankestrad D3) TIF
Nakestrad komple
menter

22
PENGGUNAAN ALAT DAN TEKNOLOGI
(PSL.23-24)
HATTRA NAKESTRAD
• HANYA DAPAT MENGGUNAKAN • DILARANG MENGGUNAKAN ALAT
ALAT & TEKNOLOGI YG AMAN KEDOKTERAN DAN PENUNJANG
BAGI KESEHATAN & SESUAI DG DIAGNOSTIK KEDOKTERAN
METODE/KEILMUANNYA KECUALI BILA SESUAI DENGAN
• DILARANG MENGGUNAKAN ALAT METODE, KOMPETENSI DAN
KEDOKTERAN & PENUNJANG KEWENANGANNYA
DIAGNOSTIK KEDOKTERAN
• PENGGUNAAN ALAT &
TEKNOLOGI HARUS MEMILIKI
IZIN DARI MENTERI

23
PENGGUNAAN OBAT TRADISIONAL
BAGI HATTRA DAN NAKESTRAD
(PSL.26-27)
• PENGGUNAAN OBAT TRADISIONAL HARUS SESUAI STANDAR DAN
ATAU PERSYARATAN
• HATTRA & NAKESTRAD DAPAT MEMBERIKAN SURAT
PERMINTAAN OBAT TRADISIONAL SECARA TERTULIS UNTUK KLIEN
• DILARANG MENGGUNAKAN OBAT BEBAS, OBAT BEBAS TERBATAS,
OBAT KERAS, NARKOTIKA, PSIKOTROPIKA & BAHAN BERBAHAYA,
RADIASI, INVASIF, MENGGUNAKAN ALAT KESEHATAN (YG TDK
SESUAI DG KOMPETENSINYA), TUMBUHAN, HEWAN, MINERAL
YANG DILARANG SESUAI KETENTUAN PERATURAN PERUNDANG-
UNDANGAN
• DILARANG MENJUAL/MENGEDARKAN OBAT RACIKAN SENDIRI
TANPA IZIN

24
TATA CARA PELAYANAN,
REGISTRASI DAN PERIZINAN
BAGI PENYEHAT TRADISIONAL (HATTRA)
1. HANYA DPT MENERIMA KLIEN SESUAI KEILMUAN & KEAHLIAN
2. BILA BERHALANGAN PRAKTIK, TDK DPT DIGANTIKAN OLEH HATTRA
LAINNYA
3. BILA TDK MAMPU MEMBERIKAN PELAYANAN, WAJIB MENGIRIM KLIEN
KE FASYANKES
4. WAJIB MEMILIKI STPT
5. TIDAK MELAKUKAN INTERVENSI TUBUH YANG BERSIFAT INVASIF
6. HANYA DPT MEMILIKI 1 STPT DAN 1 TEMPAT PRAKTIK
7. IZIN TEMPAT PRAKTIK PERSEORANGAN MELEKAT PADA STPT HATTRA
8. SETIAP PANTI SEHAT HARUS MEMILIKI IZIN SARANA
9. WAJIB MENAATI KODE ETIK HATTRA

25
TATA CARA PELAYANAN,
REGISTRASI DAN PERIZINAN
BAGI TENAGA KESEHATAN TRADISIONAL (NAKESTRAD)

1.PEMBERIAN YANKESTRAD KOMPLEMENTER HARUS SESUAI


DG STANDAR PROFESI, STANDAR PELAYANAN & SPO
2.BILA BERHALANGAN PRAKTIK, DPT DIGANTIKAN OLEH
NAKESTRAD LAIN YG MEMILIKI KOMPETENSI &
KEWENANGAN YG SAMA
3.BILA TDK MAMPU MEMBERIKAN PELAYANAN, WAJIB
MERUJUK KE FASYANKES ATAU FASYANKESTRAD LAIN
4.WAJIB MEMILIKI STRTKT DARI KONSIL (BERLAKU 5 TAHUN)
5.WAJIB MEMILIKI SIPTKT
6.PEMBAHARUAN SIPTKT DILAKSANAKAN SEPANJANG STRTKT
MASIH BERLAKU
7.WAJIB MEMATUHI ETIKA PROFESI
26
KETENTUAN BAGI
NAKESTRAD
WAJIB MEMILIKI STR DAN SIP
STR : SIP :
 Diterbitkan oleh Konsil / Diterbitkan o/Pemda
MTKI Kab/Kota
•Ijazah kestrad atas rekomendasi pejabat
•Sertifikat kompetensi kesehatan yang berwenang
•Surat Sehat (fisik & mental)
•Pernyataan telah di kab/kota dgn ada :
mengucapkan sumpah/Janji •STR (TKT)
profesi •Surat pernyataan memiliki
•Pernyataan mematuhi dan tempat praktik atau surat
melaksanakan ketentuan etika keterangan dari pimpinan
profesi Fasyankestrad
27
KETENTUAN BAGI
TENAGA KESEHATAN TRADISIONAL (NAKESTRAD)
WNI LULUSAN LUAR NEGERI
& TENAGA KESEHATAN TRADISIONAL (NAKESTRAD) WNA
 
Penyehat Tradisional (Hattra) WNA DILARANG melakukan
Praktik/Bekerja dalam rangka memberikan Pelayanan Kesehatan
Tradisional Empiris di Indonesia.

NAKESTRAD PROSES SYARAT PRAKTIK


WNI lulusan LN Evaluasi Kompetensi • LULUS UJI KOMPETENSI
(BPPSDMK) + perizinan • MEMILIKI STR TKT
• MEMILIKI SIP TKT
WNA Evaluasi Kompetensi • Teregistrasi di negara asal
(dlm rangka alih (BPPSDMK) + perizinan • Memiliki keahlian dan teknologi yang
teknologi/ ilmu (khusus) dibutuhkan
pengetahuan & atas • SERTIFIKAT KOMPETENSI
permintaan • STR TKT sementara
pengguna, sesuai • SIP TKT
dengan teknologi  1 th & diperpanjang hanya
yang akan utk 1 th berikutnya)
dikembangkan di
Indonesia) 28
PENDANAAN
(PP No.103/2014)
• Metode yankestrad yang telah ditetapkan
Menteri dapat diintegrasikan di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan, dapat didukung
dengan jaminan pembiayaan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
• Sumber pembiayaan : APBN, APBD & sumber
lain yang sah

29
PUBLIKASI DAN PERIKLANAN
Penyehat Tradisional Tenaga Kesehatan Tradisional
Wajib memasang papan Wajib memasang papan nama
PP
nama praktik praktik 10 3 /2014
67 -69)
(nama, tata cara pelayanan, waktu (jenis, tempat & jam pelayanan serta gelar (p s
keahlian yang sesuai, SIPTKT)
pelayanan, dan STPT)
Dilarang melakukan publikasi Dapat melakukan iklan dan
dan iklan publikasi yankestrad
komplementer sesuai peraturan
perundang-undangan
Hijau Tua Hijau Muda
PENYEHAT TRADISIONAL TENAGA KESEHATAN TRADISIONAL
NAMA : NAMA :
No .6 1
BUKA : SENIN – SABTU PMK 2016 BUKA : SENIN – SABTU
n
JAM : 09.00 – 19.00 tahu JAM : 09.00 – 19.00

NOMOR STPT: NOMOR SIPTKT:

JENIS PELAYANAN : ........(ditulis KETRAMPILAN atau JENIS PELAYANAN : ........(ditulis KETRAMPILAN atau
RAMUAN atau KOMBINASI, sesuai dengan STPT RAMUAN atau KOMBINASI, sesuai dengan STPT 30
UU No 36/2014 ttg
TENAGA KESEHATAN
Tenaga Kesehatan dikelompokkan ke
Pasal 8 dalam:
a. tenaga medis;
Tenaga di bidang b. tenaga psikologi klinis;
kesehatan terdiri atas: c. tenaga keperawatan;
d. tenaga kebidanan;
a. Tenaga Kesehatan e. tenaga kefarmasian;
(min D3) f. tenaga kesehatan masyarakat;
g. tenaga kesehatan lingkungan;
b. Asisten Tenaga h. tenaga gizi;
Kesehatan min i. tenaga keterapian fisik (fisioterapis,
pendidikan menengah okupasi terapis, terapis wicara, dan
bidang kesehatan, akupunktur)
j. tenaga keteknisian medis;
bekerja di bawah k. tenaga teknik biomedika;
supervisi nakes l. tenaga kesehatan tradisional
(nakestrad ramuan dan nakestrad
keterampilan)
m. tenaga kesehatan lain.
TANGGUNG JAWAB DAN WEWENANG
PEMERINTAH DAN PEMERINTAH DAERAH
(terhadap penyelenggaraan pelayanan kesehatan tradisional)
 PROVINSI
PEMERINTAH •Membuat kebijakan daerah, mengacu pada kebijakan
•membuat kebijakan nasional;
•pembinaan, pengawasan, dan •Mengusulkan pengkajian spesifik daerah (local spesific)
kepada pemerintah
pengendalian
•Melakukan pelaporan pelayanan kesehatan tradisional
•mendorong penerapan, penelitian, dan skala provinsi;
pengembangan pelayanan kesehatan •Mendayagunakan tenaga kesehatan tradisional.
tradisional; Kabupaten/kota
•melakukan pengelolaan, pemantauan, •Membuat kebijakan daerah , mengacu pada kebijakan
penapisan, kemitraan dan evaluasi provinsi dan nasional;
•membuat sistem pelaporan pelayanan •Mengusulkan pengkajian spesifik daerah (local spesific)
kepada pemerintah melalui provinsi;
kesehatan tradisional;
•Melakukan pelaporan pelayanan kesehatan tradisional;
•meningkatkan mutu penyelenggaraan •Memberikan perizinan
•menjamin keamanan penyelenggaraan •Mendayagunakan penyehat tradisional dalam rangka
•menyusun norma, standar, prosedur, dan pelayanan kesehatan promotif dan preventif.
kriteria pelayanan kesehatan tradisional.

32
KETENTUAN PERALIHAN
UU 36 TAHUN 2014 tentang Tenaga Kesehatan :
Pasal 88 :
1) Nakes lulusan pendidikan dibawah D3 yang telah melakukan praktik
sebelum ditetapkan UU ini, tetap diberikan kewenangan utk
menjalankan praktik sebagai Nakes utk.jangka waktu 6 tahun setelah
UU ini diundangkan.
2) Kewenangan sebagaimana dimaksud ayat (1) dapat diperoleh dgn
mengajukan permohonan mendapatkan STR Nakes.
PP 103 TAHUN 2014 tentang Yankestrad :
Pasal 85 :
(1) Nakes yang memiliki keahlian kesehatan tradisional tetap dapat
memberikan yankestrad Integrasi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
tempatnya bekerja paling lama 7 (tujuh) tahun sejak Peraturan
Pemerintah ini diundangkan.
(2) Nakes sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikecualikan bagi Nakes
33
KETENTUAN PERALIHAN
PP 103 TAHUN 2014 tentang Yankestrad :
Pasal 84 :
Hattra, Nakestrad, Panti Sehat, Fasyankestrad, dan Fasyankes yang
memberikan yankestrad Empiris, yankestrad Komplementer, dan
yankestrad Integrasi harus menyesuaikan dengan Peraturan
Pemerintah ini paling lama 2 (dua) tahun sejak PP ini diundangkan.

34
PERMENKES No.61 tahun 2016 tentang
Pelayanan kesehatan Tradisional Empiris
SYARAT UNTUK MENDAPATKAN STPT
1. Surat Penyataan mengenai metode atau teknik
pelayanan yang diberikan
2. Fotocopy KTP yang masih berlaku
3. Pas photo terbaru 4x6 (2 lembar)
4. Surat keterangan lokasi tempat praktik dari lurah atau
desa
5. Srt Pengantar dari Puskesmas
6. Rekomendasi Dinkes Kab/Kota (diberikan setelah
dilakukan penilaian teknis)
7. Srt Rekomendasi dari asosiasi terkait
SYARAT UNTUK MEMPERPANJANG STPT

1. Fotocopy STPT yang berlaku


2. Rekomendasi Dinkes Kab/Kota (diberikan
setelah dilakukan penilaian teknis)

Permohonan diajukan paling lambat 3 bulan


sebelum jangka waktu STPT berakhir
PANTI SEHAT
a) Panti sehat perorangan tempat Hattra melakukan
pelayanan secara perorangan
Izin penyelenggaraan Panti Sehat perorangan melekat pada STPT
yang dimiliki oleh Penyehat Tradisional

b) Panti sehat berkelompok tempat Hattra melakukan


pelayanan secara bersama
 dapat dimiliki oleh perorangan atau badan hukum
 harus memiliki penanggung jawab teknis yg memiliki STPT

“Panti sehat tidak boleh melaksanakan pelayanan rawat inap”


IZIN PENYELENGGARAAN
PANTI SEHAT BERKELOMPOK

Mengajukan surat permohonan ke Pemerintah Kab/Kota,


dengan melampirkan:
1.STPT masing-masing Hattra
2.Salinan/fotocopy pendirian badan usaha, kecuali perorangan
3.Indentitas lengkap pemohon
4.Surat keterangan domisili dari kelurahan
5.Profil Panti sehat (struktur organisasi kepengurusan, daftar
tenaga, sarana & prasarana, jenis pelayanan yg diberikan)
6.Rekomendasi dinas Kesehatan Kab/Kota (setelah dilakukan
penilaian teknis)
OBAT TRADISIONAL
Penggunaan OT

Sediaan jadi obat tradisional, obat Sediaan jadi obat tradisional


herbal terstandar, dan fitofarmaka racikan sendiri.

Nomor izin edar • jamu yang dibuat segar


• ramuan simplisia kering; dan
• obat ramuan luar

• Cara pemberian sediaan jadi obat tradisional harus sesuai dengan


aturan pakai yang telah ditetapkan dan sesuai dengan keluhan.
• Penyehat tradisional dilarang menjual dan/atau mengedarkan
obat tradisional racikan sendiri
• Pemberian obat tradisional oleh penyehat tradisional tidak boleh
mencampur bahan kimia obat (BKO) dengan obat tradisional.
PERMENKES 90 TAHUN 2013
TENTANG
SENTRA PENGEMBANGAN DAN PENERAPAN
PENGOBATAN TRADISIONAL (SP3T)
Wadah utk melakukan PENAPISAN melalui proses
pengkajian, penelitian, dan/atau pengujian terhadap
metode pelayanan kesehatan tradisional yang sedang
berkembang dan/atau banyak dimanfaatkan oleh
masyarakat.

TIDAK
AMAN BERTENTANGAN BERMANFAAT
DNG NORMA 40
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
PP NO.103/2014
• Pemerintah bertanggungjawab
memberdayakan dan mendorong peran
aktif masyarakat dalam upaya
pengembangan kesehatan tradisional
• diarahkan agar masyarakat dapat
melakukan perawatan kesehatan secara
mandiri (asuhan mandiri) dan benar.
• Dilaksanakan melalui pemanfaatan taman
obat keluarga & keterampilan
• Masyarakat secara perorangan
/terorganisasi dapat berperan aktif dalam
upaya pengembangan kestrad TUJUAN:
untuk mengatasi gangguan
kesehatan ringan dan memelihara
Pembentukan kelompok asuhan kesehatan
mandiri di masyarakat
41
TUGAS DAN FUNGSI SENTRA P3T :

Melakukan penapisan Menjadi simpul jaringan


melalui pengkajian, informasi dan dokumentasi
Menyelenggarak (JID) berbagai metode
penelitian, dan/atau an pelayanan
pengujian terhadap pelayanan kesehatan
kesehatan tradisional di provinsi sekaligus
metode, bahan/obat tradisional dalam
tradisional dan alat sebagai bagian dari jaringan
rangka informasi dan dokumentasi
kesehatan tradisional yang mendukung
sedang berkembang dan/ pelayanan kesehatan
upaya penapisan tradisional pada tingkat
atau banyak dimanfaatkan
oleh masyarakat nasional

Memberikan pembekalan
Memberikan
prinsip-prinsip kerja yang
Menggali kearifan lokal informasi teknis
aman serta sesuai dengan
(local wisdom) yang sudah kepada Dinkes
kaidah-kaidah bersih dan
memiliki bukti empiris provinsi/kab/kota
sehat kepada
dalam mengatasi masalah tentang keamanan
masyarakat/pengobat
kesehatan di wilayah dan manfaat suatu
tradisional atas
provinsi pelayanan kesehatan
permintaan Dinas
tradisional
Kesehatan 42
PENGORGANISASIAN SENTRA P3T

KEMENTERIAN
KESEHATAN Pasal 9
Pembina Teknis: Pembiayaan Sentra P3T
Dit Yankes Trad GUBERNUR bersumber :
•APBN,
•APBD
TIMDAL Sentra P3T •Sumber lain
(pengorganisasian melekat pada
Berkedudukan di jabatan)
Prov
& ditetapkan o/
Gubernur TIM PELAKSANA • Bidang penapisan
Sentra P3T • Bidang pelayanan
(pengorganisasian melekat pada nama • Bidang JID
orang)

UNIT UNIT UNIT


TEKNIS TEKNIS TEKNIS 43
YANKESTRAD MENGGUNAKAN OBAT HERBAL

ATURAN
PEMBIAYAAN OBAT HERBAL
PENYELENGGARAAN

Kepmenkes No. PMK No. 71/2013 ttg • OHT


121/2008 ttg Yankes pada JKN • FF
Standar Pelayanan PMK No. 82/2015 ttg
Medik Herbal Pemanfaatan DAK PMK No. 6/2016
PMK No. 21/2016 ttg
ttg Formularium
Penggunaan Dana Obat Herbal Asli
Kapitasi JKN untuk Indonesia
jasa Yankes dan (FOHAI)
Dukungan
Operasional FKTP
Milik Pemda
PERMENKES NOMOR 71/2013
TENTANG PELAYANAN KESEHATAN PADA JAMINAN KESEHATAN
NASIONAL

(PASAL 24 AYAT 2)

“Dalam hal obat yang dibutuhkan sesuai indikasi medis pada


Fasilitas Kesehatan rujukan tingkat lanjutan tidak tercantum
dalam Formularium Nasional, dapat digunakan obat lain
berdasarkan persetujuan Komite Medik dan kepala/direktur
rumah sakit”
LAMPIRAN
PERMENKES NOMOR 82 TAHUN 2015
TENTANG PEMANFAATAN DANA DAK

“Dalam hal obat dan BMHP yang dibutuhkan tidak


tercantum dalam acuan tersebut di atas, dapat digunakan
obat dan BMHP lain (termasuk obat tradisional, obat
herbal terstandar dan fitofarmaka) secara terbatas sesuai
indikasi medis dan pelayanan kesehatan dengan
persetujuan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.”
PERMENKES NOMOR 21 TAHUN 2016
TENTANG PENGGUNAAN DANA KAPITASI JAMINAN KESEHATAN
NASIONAL UNTUK JASA PELAYANAN KESEHATAN DAN DUKUNGAN
BIAYA OPERASIONAL PADA FKTP MILIK PEMERINTAH DAERAH
(PASAL 5 AYAT 6)

“Dalam hal obat dan bahan medis habis pakai yang


dibutuhkan tidak tercantum dalam formularium nasional
sebagaimana dimaksud pada ayat (5), dapat
menggunakan obat lain termasuk obat tradisional, obat
herbal terstandar dan fitofarmaka secara terbatas,
dengan persetujuan Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.”
Permenkes No. 8 Tahun 2014
tentang Pelayanan Kesehatan SPA
Pelayanan kesehatan SPA adalah pelayanan kesehatan yang
dilakukan secara holistik dengan memadukan berbagai jenis
perawatan kesehatan tradisional dan modern yang
menggunakan air beserta pendukung perawatan lainnya
berupa pijat, penggunaan ramuan, terapi aroma, latihan fisik,
terapi warna, terapi musik, dan makanan untuk memberikan
efek terapi melalui panca indera guna mencapai
keseimbangan antara tubuh (body), pikiran (mind), dan jiwa
(spirit), sehingga terwujud kondisi kesehatan yang optimal.
(Pasal 1)

48
Jenis Yankes SPA

Yankes SPA Yankes SPA Medis


Tradisional

Health SPA Griya Spa Tirta I Relaksasi

Griya Spa Tirta Relaksasi


Wellness II
Rejuvenasi

Griya Spa Tirta III Relaksasi


Rejuvenasi
Revitalisasi
49
PERSYARATAN DAN PERIZINAN
SPA
• Setiap penyelenggara Yankes SPA tradisional harus memiliki
Tanda Daftar Usaha Pariwisata dan izin teknis
• Tanda Daftar Usaha Pariwisata dikeluarkan oleh Gubernur
/Bupati/Walikota setelah mendapat izin teknis dari Dinkes
Kab/Kota.
• Sebelum menerbitkan izin teknis, Kepala DinKes harus
melaksanakan verifikasi persyaratan berdasarkan self
assessment atau kajian administrasi dan teknis lainnya setelah
menerima permohonan (dari penyelenggara SPA), dapat
mengikutsertakan asosiasi SPA.
• Masa berlaku Izin teknis 5 tahun
• Terapis SPA harus memiliki STPT yang diterbitkan oleh
Dinkes Kab/Kota
Regulasi terkait Yankestrad
1. Permenkes No.1186 th 1996 tentang Pemanfaatan Akupunktur di Sarana Yankes
2. Kepmenkes No.1277 th 2003 tentang Tenaga Akupunktur
3. Permenkes No.1109 th 2007 tentang Penyelenggaraan Yankestrad Komplementer
dan Alternatif di Fasyankes
4. Kepmenkes No.121 th 2008 tentang Standar Pelayanan Medik Herbal
5. Permenkes No.2358 th 2011 tentang Organisasi Tata Kerja UPT di bidang Kestrad
Masyarakat
6. Permenkes No.002 th 2012 tentang Tata Laksana BKTM/LKTM
7. Permenkes No.90 th 2013 tentang Sentra Pengembangan dan Penerapan
Pengobatan Tradisional
8. Permenkes No.8 th 2014 tentang Pelayanan Kesehatan SPA
9. Permenkes No.6 th 2016 tentang FOHAI (Formularium Obat Herbal Asli Indonesia)
10. Permenkes No.9 th 2016 tentang Upaya Pengembangan Kestrad melalui Upaya
Asman TOGA dan Keterampilan
11. Permenkes 61 th 2016 tentang Yankestrad Empiris

51
PENINGKATAN GAYA HIDUP SEHAT
DENGAN PERILAKU CERDIK DAN PATUH

P Periksa Kesehatan secara rutin


dan ikuti anjuran dokter
Atasi Penyakit dengan
A
pengobatan yang tepat dan
teratur
T Tetap diet sehat dengan gizi
seimbang,
U Upayakan beraktivitas fisik
dengan aman,
H Hindari rokok, alkohol dan zat
karsinogenik lainnya

Program Patuh bagi yang sudah


Promosi kesehatan untuk berperilaku CERDIK menyandang PTM diselenggarakan agar
dalam mengatasi PTM dan mengimplementasikan mereka rajin kontrol dan minum obat
dalam Posbindu PTM

49
53

Anda mungkin juga menyukai