Anda di halaman 1dari 43

PROBLEMATIKA PIS-PK

Disampaikan Oleh :
LILIS SRIYANI
Diklat Manajemen Puskesmas Kab.Bogor
Bandung, 02 s/d 12 April 2018
VISI DAN MISI PRESIDEN

3 DIMENSI PEMBANGUNAN: PEMBANGUNAN MANUSIA, SEKTOR


TRISAKTI:

UNGGULAN, PEMERATAAN DAN KEWILAYAHAN


Mandiri di bidang ekonomi; Berdaulat di bidang politik;

NORMA PEMBANGUNAN KABINET KERJA


Berkepribadian dlm budaya

9 AGENDA PRIORITAS (NAWA CITA)


Agenda ke 5: Meningkatkan kualitas Hidup Manusia
Indonesia

PROGRAM INDONESIA KERJA


PROGRAM INDONESIA PROGRAM PROGRAM INDONESIA
PINTAR INDONESIA SEHAT SEJAHTERA
RENSTRA
2015-2019

PARADIGMA PENGUATAN
YANKES JKN
SEHAT

D
T
PENDEKATAN KELUARGA SEHAT P
KELUARGA K 7
PENDEKATAN KELUARGA
PERWUJUDAN ATAS
HAK ASASI
INSTRUMEN PENGAMBILAN KEPUTUSAN
MANAJEMEN UNTUK TANGGUNG JAWAB KESEHATAN MASYARAKAT
PENGAMBILAN KEPUTUSAN 1. IDENTIFIKASI – PENDATAAN
INTERVENSI ATAS
WILAYAH 2. ANALISA – PEMILIHAN
PRIORITAS MASALAH.
PERSOALAN KESEHATAN 3. PENYUSUNAN RENCANA
YANG DIHADAPI DALAM PENDEKATAN TEKNIS PENYELESAIAN MASALAH
TATANAN INDIVIDU – TERINTEGRASI 4. PELAKSANAAN RENCANA
KELUARGA – KOMUNITAS 5. MAINTENANCE dan
BERBASIS WILAYAH MONITROING EVALUASI
FUNGSI – FUNGSI
MANAJEMEN
ANUNG untuk PIS PK JABAR 2017 3
PROGRAM INDONESIA SEHAT
1.Meningkatkan pengetahuan, kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi
setiap orang dalam lingkungan
Addhidup yang sehat agar terwujud derajat kesehatan
Your Title
masyarakat yang optimal melalui terciptanya perilaku hidup sehat shg terwujud
bangsa yang mandiri, maju dan sejahtera.
2.Terpenuhinya kebutuhan dasar masyarakat di bidang kesehatan dalam meningkatkan
derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
JAMINAN KES NASIONAL
PARADIGMA SEHAT PENGUATAN YANKES
• Benefit
•Pengarusutamaan kesehatan • Peningkatan Akses • Sistem pembiayaan:
dalam pembangunan • Peningkatan Mutu asuransi – azas gotong
•Promotif & Preventif sebagai • Regionalisasi Rujukan royong
pilar utama upaya kesehatan Intervensi berbasis risiko • Kendali Mutu dan Kendali
•Pemberdayaan masyarakat Kesehatan (health risk) Biaya
• Sasaran: PBI dan Non PBI
Penerapan pendekatan
Indikator Continuum of care Indikator:
• Kota Sehat Total coverage
Indikator
• Kecamatan Sehat • Akreditasi Puskesmas Tanda kepesertaan :
• Akreditasi RSUD KIS (Kartu Indonesia Sehat)
4
PARADIGMA SEHAT

1.Diutamakan Promotif & Preventif


2.Menjaga lebih baik dari pada mengobati
3.Prioritas pendanaan pada pemenuhan kegiatan
promotif-preventif, baru digunakan untuk kuratif
4.Pemberdayaaan masyarakat dan Penguatan
UKBM
5
PERMENKES 75 TAHUN 2014 tentang
PUSKESMAS
 Puskesmas berwenang (Pasal 7) untuk:
a. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan dasar secara komprehensif,
berkesinambungan dan bermutu;
b. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang mengutamakan upaya
promotif dan preventif;
c. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang berorientasi pada individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat;

 Puskesmas menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat (UKM) tingkat


pertama dan upaya kesehatan perseorangan (UKP) tingkat pertama yang
dilaksanakan secara terintegrasi dan bersinambungan (Pasal 35)
8
PERMENKES 75 TAHUN 2014 tentang PUSKESMAS
Dalam rangka meningkatkan aksesibilitas pelayanan, Puskesmas didukung oleh
(pasal 40) :
 Jaringan pelayanan Puskesmas : Puskesmas Pembantu, Puskesmas Keliling, dan
bidan desa
 Jejaring Fasilitas pelayanan kesehatan : klinik, rumah sakit, apotek, laboratorium,
dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya.

9
UPAYA PUSKESMAS MENCAPAI KECAMATAN SEHAT
(PRINSIP PERTANGGUNG JAWABAN
WILAYAH)
Manajemen Pembangunan wilayah ber- IMS
P
Puskesmas wawasan kesehatan
U ITS
S Pemberdayaan Desa
K UKBM Keca
Rekam Medik masyarakat /Kelu
E matan
rahan IKS
S Pemberdayaan Sehat
Sehat
Sistem Penca-
M keluarga
Tatan & Pela-
A
poran Puskes-
S Pelayanan kesehatan
IIS
Mas perorangan tk pertama
IMS = INDIKATOR MASYARAKAT SEHAT
CATATAN:
ITS = INDIKATOR TATANAN SEHAT
IIS = INDIKATOR INDIVIDU SEHAT KECAMATAN SEHAT TDK DPT DICAPAI HANYA DG
IKS = INDEKS KELUARGA SEHAT PENDEKATAN/PEMBERDAYAAN KELUARGA
10
PENDEKATAN KELUARGA
Cara kerja Puskesmas yang tidak hanya menyelenggarakan pelayanan kesehatan
di dalam gedung, melainkan juga keluar gedung dengan mengunjungi keluarga2
di wilayah Kerjanya (tidak hanya mengandalkan UKBM Yg Ada)
Pendekatan Pelayanan yang Mengintegrasikan UKM & UKP
Secara Berkesinambungan
Target Keluarga
Didasari Data & Informasi Dari Profil Kesehatan Keluarga

Dg Tujuan:
1. Meningkatkan Akses Keluarga Terhadap Pelayanan Kesehatn Yang
Komprehensif
2. Mendukung Pencapaian SPM Kab/Kota & SPM Provinsi
3. Mendukung Pelaksanaan JKN
4. Mendukung Tercapainya Program Indonesia Sehat
11
Mekanisme Puskesmas – Keluarga – UKMB

Puskesmas

UKBM: Posyandu, PAUD, UKS,


Poskestren, Upaya Kes Kerja, Posbindu
PTM, dll

Keluarga Keluarga Keluarga Keluarga Keluarga


12
Apa yang baru?
1. Pendekatan keluarga sudah pernah dilakukan seperti pada program PERKESMAS
(keperawatan kesehatan masyarakat) dan PHBS tatanan rumah tangga.
1. Yang baru adalah:
• Cakupannya: total coverage, Puskesmas harus mempunyai database
kesehatan seluruh keluarga di wilayah kerjanya
• Substansinya: 12 indikator terpilih mewakili 4 masalah kesehatan
prioritas yang akan ditanggulangi selama 5 tahun ini

13
Pro-aktif menjangkau keluarga
• Balita yang tidak datang penimbangan ke posyandu, segera dilakukan kunjungan
rumah  agar dapat dilakukan deteksi dini keadaan balita ybs.
• Pro-aktif ke keluarga harus dilakukan untuk menemukan 2/3 penderita PTM
(hipertensi) yang belum sadar bahwa mereka menderita PTM tersebut
• Pendekatan keluarga secara total diperlukan

14
Indikator Keluarga Sehat
A Program Gizi, Kesehatan Ibu & Anak:
1 Keluarga mengikuti KB
2 Ibu bersalin di faskes
3 Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap (Balita 12-23 bln)
4 Bayi diberi ASI eksklusif selama 6 bulan (balita 7-23 bln)
5 Pertumbuhan balita dipantau tiap bulan (balita 2-59 bln)
B Pengendalian Peny. Menular & Tidak Menular:
6 Penderita TB Paru berobat sesuai standar (ART > 15 tahun)
7 Penderita hipertensi berobat teratur (ART > 15 tahun)
8 Gangguan jiwa berat tidak ditelantarkan (ART > 15 tahun)
C Perilaku dan kesehatan lingkungan:
9 Tidak ada anggota keluarga yang merokok (ART > 15 tahun)
10 Keluarga mempunyai akses terhadap air bersih ( keluarga)
11 Keluarga mempunyai akses atau menggunakan jamban sehat
12 Sekeluarga menjadi anggota JKN/askes (semua umur)
Catatan:
15
Dpt ditambahkan Indikator Lokal sesuai kebutuhan setempat
Perhitungan indeks keluarga sehat
• Bertujuan untuk menilai tingkat atau level kesehatan keluarga.

Indeks keluaga sehat ini dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu:


• Nilai indeks ≥ 80% : keluarga sehat
• Nilai indeks 50-79% : pra-sehat
• Nilai indeks < 50% : tidak sehat
SPM Kesehatan dan Pendekatan Keluarga
NO Indikator
1 Setiap ibu hamil mendapatkan pelayanan antenatal sesuai standar.
2 Setiap orang berisiko terinfeksi HIV mendapatkan pemeriksaan HIV sesuai standar. SPM
3 Setiap penderita Diabetes Melitus mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar.
4 Setiap ibu bersalin mendapatkan pelayanan persalinan sesuai standar.
5 Setiap bayi baru lahir mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar.
6 Setiap balita mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar.
7 Setiap anak pada usia pendidikan dasar mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar.
8 Setiap warga negara Indonesia usia 15 s.d. 59 tahun mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar.
SPM & PK
9 Setiap warga negara Indonesia usia 60 tahun ke atas mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar.
10 Setiap penderita hipertensi mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar.
11 Setiap orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar.

12 Setiap orang dengan TB mendapatkan pelayanan TB sesuai standar.


13 Keluarga mengikuti KB
14 Tidak ada anggota keluarga yang merokok
15 Keluarga mempunyai akses terhadap air bersih PK
16 Keluarga mempunyai akses/menggunakan jamban sehat
17 Sekeluarga menjadi anggota JKN/askes
Pelaksanaan Pendekatan Keluarga dengan Konsep Wilayah
IKS
KECAMATAN

IKS
PUSKESMAS

IKS DESA /
KELURAHAN
IKS RW

IKS RT

IKS
KELUARG
A

37
Siklus Pendekatan Keluarga

Pendataan

Pemantauan
Analisa
dan Evaluasi

Intervensi
masalah
kesehatan

38
PELAKSANAAN P1 PERENCANAAN
PENDEKATAN KELUARGA
TERINTEGRASI KE DLM 1. MENGUMPULKAN & MENGOLAH DATA
MANAJEMEN PUSKESMAS 2.
3.
IDENTIFIKASI MAS. KES. & POTENSI PEMECAHAN
MENENTUKAN PRIORITAS MASALAH KESEHATAN
4. MEMBUAT RUMUSAN MASALAH KESEHATAN
5. MENCARI PENYEBAB MASALAH KESEHATAN
6. MENENTAPKAN CARA PEMECAHAN MASALAH
7. MENYUSUN & MENGUSULKAN RUK
8. MENYUSUN RPK

MANAJEMEN PENGGERAKAN -
P2
PROG/YAN KES. PELAKSANAAN

MANAJEMEN MUTU LOKAKARYA


MANAJEMEN SUMBER PELAKSANAAN RPK
DAYA MINI (LOKMIN)
MANAJEMEN SISTIM
INFORMASI PUSKESMAS
MANAJEMEN PENGAWASAN-
PENBERDAYAAN P3 PENGENDALIAN -
MASYARAKAT PENILAIAN 20
Saatnya untuk diterapkan
Pendekatan keluarga ini sangat tepat untuk dilaksanakan
sekarang ini, karena:
• Dukungan SPM baru menurut UU 23/2014 dan permenkes 43
tahun 2016
• Teknologi komputer yang sangat memudahkan pendataan dan
analisisnya
• Ketersediaan SDM yang lebih baik
• Dana operasional cukup (tersedia DAK fisik dan non fisik,
Kapitasi, APBD, ADD, dll)
• Komitmen yang tinggi

21
TAHAPAN KEGIATAN PIS-PK
Pendataan seluruh keluarga dalam
wilayah kerja puskesmas PENDATAAN
1
ANALISA
SOSIALISASI
DATA
8 2

RUMUSAN
EVALUASI MASALAH
7 3

MONITORING RENCANA
6 5 KEGIATAN
4
IMPLEMENTASI
KEGIATAN
HASIL PENDATAAN PIS –
PK DENGAN PENDEKATAN MANAJEMEN PUSKESMAS
KELUARGA DENGAN PENDEKATAN
KELUARGA
DARI 12 INDIKATOR
DENGAN MASALAH
KESEHATAN ASUHAN KEPERAWATAN
DENGAN PENDEKATAN
KELUARGA
DAN KOLABORASI DENGAN
DUKUNGAN STAKE HOLDER dan PERAN TENAGA KESEHATAN LAIN
LINTAS SEKTOR

KELUARGA MANDIRI DALAM


MENGATASI MASALAH
KESEHATANNYA
•EVALUASI PIS-PK
1. KABUPATEN BANDUNG
2. KABUPATEN BANDUNG BARAT
3. KABUPATEN BEKASI
4. KABUPATEN BOGOR
5. KABUPATEN CIAMIS
6. KABUPATEN CIANJUR
7. KABUPATEN CIREBON
Penunjukan Kabid. Yankes
8. KABUPATEN GARUT Koordinator PIS-PK
9. KABUAPTEN INDRAMAYU
10. KABUPATEN KARAWANG
Surat Direktorat Jenderal
11. KABUPATEN KUNINGAN Pelayanan Kesehatan KEMKES RI
12. KABUPATEN MAJALENGKA
13. KABUPATEN PANGANDARAN
UK.02.01/II/4381/2016, tanggal 27
14. KABUPATEN PURWAKARTA Desember 2016
15. KABUPATEN SUBANG
16. KABUPATEN SUKABUMI
17. KABUPATEN SUMEDANG
18. KABUPATEN TASIKMALAYA
Penunjukan Kabid Yankes Dinkes
19. KOTA BANDUNG Prov Jabar sebagai penanggung
20. KOTA BANJAR
21. KOTA BEKASI
Jawab PIS PK sesuai Surat
22. KOTA BOGOR Kadinkes Prov Jabar no 1233 Jan
23. KOTA CIREBON
24. KOTA CIMAHI
2017
25. KOTA DEPOK
26. KOTA SUKABUMI
27. KOTA TASIKMALAYA
Surat Penugasan Koordinator KS di Provinsi Jawa Barat
NO KAB/KOTA NO KAB/KOTA

1 Kab Sukabumi 11 Kab Ciamis


2 Kab Tasikmalaya 12 Kab Bandung Barat

3 Kab Cianjur 13 Kab Subang


4 Kab Cirebon 14 Kab Karawang
5 Kab Garut 15 Kota Depok
6 Kab Pangandaran 16 Kota Bogor
7 Kab Sumedang 17 Kota Cimahi
8 Kab Kuningan 18 Kota Cirebon
9 Kab Purwakarta 19 Kota Tasikmalaya
10 Kab Bandung 20 Kab Majalengka
Progres Pelatihan KS Tahun 2017 (dana
Dekon)
JUMLAH
NO PELATIHAN KAB PKM PESERTA
PELATIHAN ANGKATAN
(ORANG)
KELUARGA 1.050 realisasi 35
1 27 210
SEHAT 1046 orang (selesai)

MANAJEMEN 8
2 27 210 420
PUSKESMAS (Belum dilaksanakan)
No. Kabupaten/ Kota Σ puskesmas Σ lokus % Lokus
1 Bandung 62 12 19.35
2 Bandung Barat 31 1 3.23
3
4
Bekasi
Bogor
39
101
11
10
28.21
9.9
%
5
6
Ciamis
Cianjur
37
45 10
2 5.41
22.22
Puskesmas
7
8
Cirebon
Garut
57
66
15
8
26.32
12.12
Lokus
9 Indramayu 49 12 24.49
10 Karawang 50 21 42
11 Kota Bandung 37 16 43.24
12 Kota Banjar 33 2 6.06
13 Kota Bekasi 15 12 80
14 Kota Bogor 20 4 20
15 Kota Cimahi 40 1 2.5
16 Kota Cirebon 58 4 6.9
17 Kota Depok 35 1 2.86
18 Kota Sukabumi 40 3 7.5
19 Kota Tasikmalaya 73 6 8.22
20 Kuningan 10 1 10
21 Majalengka 31 15 48.39
22 Pangandaran 24 1 4.17
23 Purwakarta 13 8 61.54
24 Subang 22 6 27.27
25 Sukabumi 32 10 31.25
26 Sumedang 15 3 20
27 Tasikmalaya 20 15 75
Jumlah Total 1055 210 19.91
No. Kabupaten/ Kota Σ Puskesmas Σ lokus % Lokus Σ Puskesmas telah % Puskesmas telah pendataan Σ KK yg di
pendataan Data
1 Kabupaten Bandung 62 12 19.35 1 0.02 104 Puskesmas
2 Kabupaten Bandung Barat 31 1 3.23 2 0.06 77 telah
3 Kabupaten Bekasi 39 11 28.21 0.00
Melaksanakan
4 Kabupaten Bogor 101 10 9.90 8 0.08 1205 Pendataan
5 Kabupaten Ciamis 37 2 5.41 3 0.08 1692
6 Kabupaten Cianjur 45 10 22.22 2 0.04 629
7 Kabupaten Cirebon 57 15 26.32 40 0.70 19077
8 Kabupaten Garut 66 8 12.12 42 0.64 47070
9 Kabupaten Indramayu 49 12 24.49 31 0.63 41047
10 Kabupaten Karawang 50 21 42.00 0.00
11 Kabupaten Kuningan 37 1 2.70 0.00
12 Kabupaten Majalengka 33 15 45.45 0.00
13 Kabupaten Pangandaran 15 1 6.67 0.00
14 Kabupaten Purwakarta 20 8 40.00 0.00
15 Kabupaten Subang 40 6 15.00 0.00
16 Kabupaten Sukabumi 58 10 17.24 47 0.81
17 Kabupaten Sumedang 35 3 8.57 26 0.74
18 Kabupaten Tasikmalaya 40 15 37.50 0.00
19 Kota Bandung 73 16 21.92 30 0.41 2512
20 Kota Banjar 10 2 20.00 0.00
21 Kota Bekasi 31 12 38.71 0.00
22 Kota Bogor 24 4 16.67 0.00
23 Kota Cimahi 13 1 7.69 1 0.08 96
24 Kota Cirebon 22 4 18.18 5 0.23 1904
25 Kota Depok 32 1 3.13 3 0.09 431
26 Kota Sukabumi 15 3 20.00 7 0.47 1389
27 Kota Tasikmalaya 20 6 30.00 0.00
1055 210 19.91 248 5.08 117,233
PROGRES PENDATAAN KS –JAWA BARAT

Sumber data Pusdatin


GRAFIK STATUS PENDATAAN KELUARGA SEHAT
WILAYAH INDONESIA 2018

TABEL STATUS PENDATAAN KELUARGA SEHAT


WILAYAH INDONESIA TAHUN 2018
GRAFIK STATUS PENDATAAN KELUARGA SEHAT
WILAYAH JAWA BARAT 2018
Pemahaman Tentang
Keluarga Sehat
• Hampir semua informan mengerti dan paham mengenai KS -> KS
digunakan sebagai instrumen -> memetakan masalah kesehatan di
wilayah masing-masing, sehingga intervensinya dapat lebih tepat
sasaran.

“…dari hasil KS ini ditemukan masalah kesehatan malah lebih bagus


lagi, baru dilakukan intervensi dan dibuat model intervensi seperti
dari hasil data, kita mungkin ada semacam ada MMD (Musyawarah
Masyarakat Desa)

33
Kesiapan Dinkes dan Puskesmas dalam melakukan
Pendataan KS
• Kesiapan daerah dalam melaksanakan KS cukup
bervariasi tergantung kebijakan di masing-masing
daerah serta tergantung jumlah SDM, anggaran
dan sarana – pra sarana yang ada (utk daerah yg
<50%, 0%)
• Dukungan Kebijakan yang belum ada Kab Bogor,
Kab Sukabumi, Kab Cianjur, Kab Garut, Kab
Tasikmalaya, Kab Bandung, Kab Cirebon, Kab
Majalengka, Kab Indramayu, Kab Subang, Kab
Purwakarta, Kab Karawang, Kab Bekasi, Kota
Bekasi, Kota Tasikmalaya, Kota Banjar, Kota Bogor,
Kab Sumedang.

34
lanjutan…..
• Komitmenpimpinan akan pentingnya program pemerintah,
sangat berpengaruh dlm kesiapan pendataan KS -> sebagian
besar daerah siap & telah melakukan pendataan KS, terutama utk
daerah yg telah melakukan > 50% -> Komitmen pimpinan =>
membuat SK, merevisi anggaran, menyediakan sarana prasarana

35
Mekanisme pelaksanaan pendataan KS di
daerah
• Hampir semua pendataan direncanakan dan dilaksanakan sendiri oleh
petugas puskesmas; proses pendataan disesuaikan dengan SDM,
beban kerja, jam kerja petugas puskesmas, keadaan lokasi/geografis,
serta keberadaan warga masyarakat yang akan didatangi (umumnya
pendataan dilakukan sore hari menunggu sepulang kerja).

36
Dukungan lintas sektor dan monev terhadap
pelaksanaan pendataan KS
• Dukungan Linsek antar daerah sangat bervariasi.
• Komitmen yang tinggi dari para lintas sektor di tingkat kecamatan,
desa, RW dan RT sangat membantu lancarnya pendataan KS

• Namun demikian belum ada dukungan lintas sektor di tingkat


kabupaten  hal ini kemungkinan karena masih kurangnya sosialisasi
di tingkat kabupaten

37
Kendala dalam pelaksanaan pendataan KS
Pada dasarnya kendala yang terkait dengan pengumpulan data KS di lapangan hampir
sama, yaitu
• Keadaan geografis -> Beberapa lokasi cukup sulit sehingga tidak memungkinkan
melakukan entry data dilapangan & menyebabkan lamanya target pengumpulan data
• Pendanaan yang terbatas dan terlambat karena pengesahan anggaran perubahan
yang baru disahkan pada akhir tahun
• Keterbatasan SDM & beban kerja yang cukup tinggi dari petugas kesehatan di
Puskesmas, sehingga menjadi kendala tidak dapat menyelesaikan pendataan dalam
tahun ini juga
• Keterbatasan sarana prasara prokesga dan pinkesga  fotocopy sejumlah KK
• Masalah aplikasi yang membuat petugas kesulitan pada saat entry data, karena
adanya ketidaksesuaian antara program yang mereka pelajari saat pelatihan dengan
program terbaru yang mereka gunakan saat entry data lapangan. 38
MATRIK PROGRES IMPLEMENTASI PIS-PK
JUMLAH LOKUS PIS-
LOKUS YANG TERLATIH KELUARGA SEHAT (TOT/PELATIHAN) IMPLEMENTASI PIS-PK DI PUSKESMAS
PK
JUMLAH
PUSKESMAS SOSIALISASI KUNJUNGAN RUMAH
TERLATIH
JUMLAH INPUT KETERANGAN
KS DI
TENAGA PENCATATAN DATA ANALISA INTERVENSI
KABUPATEN PROVINSI INTERVENSI
PUSKESMAS JUMLAH NAMA JUMLAH DATA APLIKASI DATA LANJUT
INTERNAL EKSTERNAL AWAL
TERLATIH KS PKM TERLATIH KS KESEHATAN KEL KS
(PINKESGA)
(PROKESGA)

1 3 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

input data belum


Kab Ciamis 1 10 2 Pkm 10 x x v v x x x selesai
Kab Cirebon 4 60 12 Pkm 60 v x v v 4843 x x
Kota Cimahi 1 5 1 Pkm 5 v v v v v x x

Terhambat krn
Persiapan akreditasi ,
kendala pembagian
lokasi dan
Kab Sukabumi 4 60 10 Pkm 60 Sudah sebagian v x x x
penomoran rumah
KK dan pkm bantar
gadung baru selesai
sosialisasi
v v
Kab Pangandaran 1 5 1 Pkm 5 v x x x x x x
Kab Subang 1 30 6 Pkm 30 v v x x x x x
Kab Sumedang 1 15 3 Pkm 15 v v v v v x x
Kab Bekasi 1 55 11 Pkm 55 v x x x x x x
JUMLAH LOKUS PIS-PK LOKUS YANG TERLATIH KELUARGA SEHAT (TOT/PELATIHAN) IMPLEMENTASI PIS-PK DI PUSKESMAS
JUMLAH PUSKESMAS SOSIALISASI KUNJUNGAN RUMAH
TERLATIH JUMLAH TENAGA INPUT
PENCATATAN DATA ANALISA INTERVENSI KETERANGAN
KABUPATEN KS DI PUSKESMAS INTERVENSI
JUMLAH NAMA JUMLAH DATA APLIKASI DATA LANJUT
PROVINSI TERLATIH KS INTERNAL EKSTERNAL AWAL
PKM TERLATIH KS KESEHATAN KEL KS
(PINKESGA)
(PROKESGA)
1 3 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Kota Bandung 1 78 16 Pkm 78 v v x x x x x
Kota Banjar 1 10 2 Pkmn 10 x x x x x x x

sudah pada
Pkm terkedala persiapan
sudah pada Pkm
Cikalong akreditasi pkm,
Cikalong wetan ,
Kab Cianjur 3 84 10 Pkm 84 wetan , x x x x x Dsosialisasi pada pkm
Sindang barang
Sindang Cidaun, Cipendawa,
dan Sukaluyu
barang dan Gekbrong, Naringgul,
Sukaluyu Sukanagara fdan
Tanggeung
Input data baru pkm
Kalitanjung, da
4 Pkm 20 v v v x x x x Jagasatru. Kurang
larangan dan Kali
Kota Cirebon 1 20 tanjung
yang belum
pada Pkm
jumlah puskesmas
Tempuran,
menjadi 21 dari 12
21 Pk m 98 Kutawaluya x x x x x x
karena ada tambahan
dan
dari Kemenkes
Medangase
Kab Karawang 4 98 m
Kab Garut 4 70 8 Pkm 70 v v v v v x x
Kota Banjar 1 10 2 Pkm 10 v v v v v v v
Kota Depok 1 13 6 Pkm 13 v v x x x x x
Sudah Belum
12 Pkm 58 x x x x x
Kota Bekasi 1 58 dilakukan dilaksanakan
No Indikator % Cakupan Kota/Kab CIANJUR

A B AI
1
Keluarga mengikuti program KB *) 56,2%

HASIL IKS 2
∑ Keluarga Bernilai Y
∑ Keluarga– ∑ Keluarga bernilai “N”
Persalinan Ibu di fasilitas pelayanan kesehatan
∑ Keluarga Bernilai Y
164
292
37,9%
11
29
∑ Keluarga– ∑ Keluarga bernilai “N”
3
93,3%
Bayi mendapatkan imunisasi dasar lengkap *) 28
∑ Keluarga Bernilai Y 30
• Kab Sukabumi 4
∑ Keluarga– ∑ Keluarga bernilai “N”
Bayi mendapatkan ASI Eksklusif
60,5%
23
∑ Keluarga Bernilai Y 38
∑ Keluarga– ∑ Keluarga bernilai “N” 79,8%
5
Pertumbuhan Balita dipantau 83
104
∑ Keluarga Bernilai Y
40,7%
Keluarga Sehat > 0.800 ∑ Keluarga– ∑ Keluarga bernilai “N”
11
Keterangan : 6
Penderita TB Paru yang berobat sesuai standar 27
∑ Keluarga Bernilai Y 19,1%
Keluarga Pra 0.500 -
∑ Keluarga– ∑ Keluarga bernilai “N” 31
Sehat 0.800 7
Penderita hipertensi yang berobat teratur 162
∑ Keluarga Bernilai Y 28,6%
Keluarga Tidak ∑ Keluarga– ∑ Keluarga bernilai “N” 2
< 0.500 8 7
Sehat Penderita gangguan jiwa berat, diobati dan tidak ditelantarkan
∑ Keluarga Bernilai Y 25,3%
84
∑ Keluarga– ∑ Keluarga bernilai “N”
9 332
Anggota keluarga tidak ada yang merokok *) 48,6%
∑ Keluarga Bernilai Y 161
∑ Keluarga– ∑ Keluarga bernilai “N” 331
10
Keluarga sudah menjadi anggota JKN 94,8%
∑ Keluarga Bernilai Y 313
∑ Keluarga– ∑ Keluarga bernilai “N” 330
11
Keluarga memiliki akses/menggunakan sarana air bersih 96,4%
∑ Keluarga Bernilai Y 318
330
∑ Keluarga– ∑ Keluarga bernilai “N”
12 0,145
Keluarga memiliki akses/menggunakan jamban keluarga
48
∑ Keluarga Bernilai Y 332
∑ Keluarga– ∑ Keluarga bernilai “N”
Indeks Keluarga Sehat (IKS)
No Indikator
% Cakupan Kota/Kab CIANJUR
A B
1 AI
Keluarga mengikuti program KB *)
56,2%
∑ Keluarga Bernilai Y

HASIL IKS 2
∑ Keluarga– ∑ Keluarga bernilai “N”
Persalinan Ibu di fasilitas pelayanan kesehatan
∑ Keluarga Bernilai Y
∑ Keluarga– ∑ Keluarga bernilai “N”
164
292
37,9%
11
3 29
Bayi mendapatkan imunisasi dasar lengkap *)
93,3%
∑ Keluarga Bernilai Y
28
∑ Keluarga– ∑ Keluarga bernilai “N”
• Kab Cianjur 4
Bayi mendapatkan ASI Eksklusif
30
60,5%
∑ Keluarga Bernilai Y
23
∑ Keluarga– ∑ Keluarga bernilai “N”
5 38
Pertumbuhan Balita dipantau
79,8%
∑ Keluarga Bernilai Y
83
Keterangan Keluarga ∑ Keluarga– ∑ Keluarga bernilai “N”
> 0.800 6 104
: Sehat Penderita TB Paru yang berobat sesuai standar
40,7%
∑ Keluarga Bernilai Y
11
Keluarga 0.500 - ∑ Keluarga– ∑ Keluarga bernilai “N”
7 27
Pra Sehat 0.800 Penderita hipertensi yang berobat teratur
19,1%
∑ Keluarga Bernilai Y
31
Keluarga ∑ Keluarga– ∑ Keluarga bernilai “N”
162
8
Tidak < 0.500 Penderita gangguan jiwa berat, diobati dan tidak ditelantarkan
28,6%
∑ Keluarga Bernilai Y
Sehat 2
∑ Keluarga– ∑ Keluarga bernilai “N”
9 7
Anggota keluarga tidak ada yang merokok *)
25,3%
∑ Keluarga Bernilai Y
84
∑ Keluarga– ∑ Keluarga bernilai “N”
10 332
Keluarga sudah menjadi anggota JKN
48,6%
∑ Keluarga Bernilai Y
161
∑ Keluarga– ∑ Keluarga bernilai “N”
11 331
Keluarga memiliki akses/menggunakan sarana air bersih
94,8%
∑ Keluarga Bernilai Y
313
∑ Keluarga– ∑ Keluarga bernilai “N”
12 330
Keluarga memiliki akses/menggunakan jamban keluarga
96,4%
∑ Keluarga Bernilai Y
318
∑ Keluarga– ∑ Keluarga bernilai “N”
330
Indeks Keluarga Sehat (IKS)
0,145
∑ Keluarga dengan IKS > 0,800
TUGAS kelompok ( Per Puskesmas):
• PROGRES IMPLEMENTASI PIS PK
• Mulai dari Persiapan (P1):
•P2 ( Pengerakan Pelaksanaan):
Implementasi intervensi lanjutan
•P3 (Pengawasan Pengendalian Penilaian)
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai