Anda di halaman 1dari 75

KEBIJAKAN

AKREDITASI
RS DAN PELAYANAN RS
PATIENT SAFETY CARE SESUAI STANDAR
AKREDITASI
3 DIMENSI PEMBANGUNAN: PEMBANGUNAN MANUSIA, SEKTOR VISI DAN MISI PRESIDEN

TRISAKTI:
UNGGULAN, PEMERATAAN DAN KEWILAYAHAN

Mandiri di bidang ekonomi; Berdaulat di bidang

NORMA PEMBANGUNAN KABINET KERJA


politik; Berkepribadian dlm budaya

9 AGENDA PRIORITAS (NAWA CITA)


Agenda ke 5: Meningkatkan kualitas Hidup
Manusia Indonesia

PROGRAM INDONESIA PROGRAM INDONESIA PROGRAM INDONESIA KERJA


PINTAR SEHAT PROGRAM INDONESIA SEJAHTERA

PARADIGMA SEHAT PENGUATAN YANKES JKN

DTPK KOTA
KELUARGA SEHAT

2
PROGRAM INDONESIA SEHAT
RENSTRA 2015-2019

Pilar 1. Paradigma Sehat Pilar 2. Penguatan Pilar 3. JKN


Yankes
Program
Program • Benefit
Program • Peningkatan Akses • Sistem pembiayaan:
• Pengarusutamaan terutama pd FKTP asuransi – azas gotong
• Optimalisasi Sistem royong
kesehatan dalam
Rujukan • Kendali Mutu & Kendali
pembangunan • Peningkatan Mutu Biaya
• Promotif - Preventif
Penerapan pendekatan • Sasaran: PBI & Non PBI
sebagai pilar utama
Penerapan
continuumpendekatan
of care
upaya kesehatan
• Pemberdayaan continuum of care
masyarakat
Intervensi berbasis
resiko kesehatan
Intervensi berbasis resiko
(health risk)
kesehatan (health risk)

KELUARGA SEHAT
3
ARAH PEMBANGUNAN KESEHATAN

RPJMN I RPJMN II RPJMN III RPJMN IV


2005 -2009 2010-2014 2015 -2019 2020 -2025

Bangkes diarahkan Akses masyarakat Akses masyarakat Kes masyarakat thd


untuk meningkatkan thp yankes yang terhadap yankes yankes yang
akses dan mutu berkualitas telah yang berkualitas telah berkualitas telah
yankes lebih berkembang mulai mantap menjangkau dan
dan meningkat merata di seluruh
wilayah Indonesia

KURATIF-
REHABILITATI VISI:
MASYARAKAT
F SEHAT
YANG MANDIRI
PROMOTIF - PREVENTIF DAN
BERKEADILAN

Arah pengembangan upaya kesehatan, dari kuratif bergerak ke arah promotif, preventif
sesuai kondisi dan kebutuhan 4
5
ISU STRATEGIS

1. Akses pelayanan kesehatan dasar yang berkualitas belum merata


2. Akses pelayanan kesehatan rujukan yang berkualitas belum merata
3. Mutu pelayanan Fasyankes dasar & lanjutan belum merata

A. PENINGKATAN B. PENINGKATAN
AKSES MUTU

1. Penguatan Sistem Regionalisasi Sistem 1. - Pemenuhan S, P, A Sesuai Standar


Rujukan Rujukan - Pemenuhan SDM Berkualitas
(BPPSDM)

2. Pengembangan Yan Telemedicine, Flying Hc 2. Penguatan Sistem Manajemen


Inovasi daerah Spgdt, RS Pratama Kinerja Fasyankes
terpencil
3.Penguatan Peran RS Vertikal Dalam
3. Mewujudkan Kemitraan Sister Hospital, Pihak Pembinaan Ke RS Regional
Yang Berdaya Guna Swasta, KSO Alat Medis,
Tinggi AHS 4. Mendorong RS Rujukan Regional
Terakreditasi, Bekerjasama dengan
KARS dan Penguatan Tim Pendamping
Akreditasi

6
KEBIJAKAN DAN STRATEGI
PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN

7
RS Rujukan Nasional dan RS Rujukan Provinsi

RS Rujukan
Nasional Provinsi

RS Kelas A 11 2

RS Kelas B 3 15

RS Kelas C -- 3

Jumlah 14 20

**Kepmenkes
HK.02.02/MENKES/390/2014 dan
HK.02.02/MENKES/391/2014
RS RUJUKAN REGIONAL
(= 110 RS)
RS KELAS A 3 RS

RS KELAS B 48 RS

RS KELAS C 52 RS

RS KELAS D 7 RS

RS RUJUKAN YANG TELAH TERAKREDITASI NASIONAL


Rujukan nasional: 13 RS, Rujukan provinsi: 5 RS, Rujukan regional: 21 RS 8
TANTANGAN RS DI MASA MENDATANG

Pelayanan Kesehatan melampaui batas


negara (Globalisasi)

Teknologi Kesehatan
semakin maju
RUMAH
SAKIT
DI
INDONESIA Tingkat Pendidikan &
Ekonomi Masy. meningkat

Kompetisi LN  Akses : ramah; Keterbukaan


Informasi; Harga bersaing, Kemasan menarik
REGULASI AKREDITASI RS
 UU No. 44/2009: Dalam Peningkatan Mutu Pelayanan RS
wajib akreditasi 3 thn sekali terakreditasi berkala.

 PerPres No.12/2013: Jaminan Kesehatan


MUTU PELAYANAN
 PerMenkes No 012/2012: Akreditasi RS, Pasal 16 ayat 1 RS
 Pemerintah dan Pemda wajib mendukung memotivasi,
mendorong dan memperlancar proses pelaksanaan
Akreditasi untuk RS. (**)

 SK Menkes No 407/2015: Penetapan Lembaga


Independen Pelaksana Akreditasi di Indonesia. KARS
untuk akreditasi Nasional dan JCI untuk akreditasi
Internasional.(**)

 PerMenkes No.1438/2010: Standar Pelayanan


Kedokteran

 PerMenkes No. 99/2015: Sebagai Revisi Permenkes


71/2013: Pelayanan Kesehatan Pada JKN masa transisi
persyaratan mutlak Akreditasi: 5 thn (sejak Nov 2013)

 PerMenkes No. 59/2014: Standar Tarif Pelayanan


Kesehatan dalam Penyelenggaraan Program JKN

 PerMenkes No. 28/2014: Pedoman Pelaksanaan JKN AKUNTABILITAS PADA


MASYARAKAT
 PerMenkes No. 56 /2014: Klasifikasi dan Perijinan RS. (**)

(**) Dalam proses revisi


10
UNIVERSAL HEALTH COVERAGE
ROADMAP AKREDITASI RSUD
TAHUN 2015 -2019

481 Kabupaten Kota memiliki


1 RSUD terakreditasi

384 Kabupaten Kota memiliki 1


• 468 RS telah RSUD terakreditasi
Terakreditasi Nasional
• 91 Kab/kota RSUD
Terakreditasi (47,8 %) 287Kabupaten Kota memiliki
1 RSUD terakreditasi

190 Kabupaten Kota memiliki


1 RSUD terakreditasi Tahun Target per kab 1 jumlah
rsud setiap th.

94 Kabupaten Kota memiliki 1 2015 94 94


RSUD terakreditasi 2016 96 190
2017 97 287
2018 97 384
2019 97 481
2015
11
Sumber : Perpres 2/2015 ttg RPJMN 2015-2019
DIPERLUKAN
TATA KELOLA
YANG BAIK

12
JKN MEMBANGUN STANDAR AKREDITASI

INPUT:
PROSES: OUTPUT DAN OUTCOME:
•Standar fasilitas
•Keadaan pasien pulang
medik
•Standar fas non
•PNPK •Komplain
medik •PPK •Selisih biaya
•Standar SDM
•HTA
•CP
•Tarif
•Akreditasi

EFISIENSI COST INDIKATOR MUTU


EFFECTIVENESS PELAYANAN 13
PENGUATAN AKREDITASI DAN JKN
PerMenkes No. 99/2015 (Revisi Permenkes 71/2013): Pelayanan Kesehatan pada JKN
(masa transisi persyaratan mutlak Akreditasi 5 thn)

AKREDITASI JKN

• Tata kelola Rumah sakit yang baik


• Tata kelola klinik yang baik
• Kendali mutu dan kendali biaya
• Pengukuran mutu:
Efektivitas, Efisiensi, Aksesibilitas, Pelayanan Fokus Pasien, Equitable dan keamanan
14
15
AKREDITASI RUMAH SAKIT
TUJUAN
Bagi petugas RS: Bagi RS:
Jaminan sarana, Pengakuan dan
prasarana&alat Memacu Penghargaan
sesuai standar RS memenuhi
standar

Mutu dapat
dipertanggung jawabkan

Bagi pasien:
Memperhatikan hak pasien
Mengapa perlu Akreditasi 16
RS?
17
MANFAAT AKREDITASI
18
MANFAAT AKREDITASI (Cont)
19

PERUBAHAN PARADIGMA DALAM


AKREDITASI RUMAH SAKIT
20
AKREDITASI DI INDONESIA

AKREDITASI AKREDITASI
AKREDITASI INTERNASIONAL
NASIONAL NASIONAL
2007 2012
STANDAR AKREDITASI 21
RUMAH SAKIT VERSI 2012

SASARAN II
SASARAN I Kelompok Standa
Kelompok Standar Pelayanan r Manajemen
berfokus pada pasien
Rumah Sakit
STANDAR
AKREDITASI
RUMAH
SAKIT
• SASARAN IV :
• MILLENIUM DEVELOPMENT SASARAN III:
• GOALS (3 bab) Sasaran Keselamatan
Pasien RS
KEDEPAN 22

Akreditasi di
Akreditasi di Indonesia
Indonesia akan
akan
dikembangkan menjadi
dikembangkan menjadi akreditasi
akreditasi
menuju standar
menuju standar internasional
internasional

 Standar Akreditasi mengacu kpd


standar JCI
 KARS terakreditasi oleh ISQua
SUMBER ACUAN AKREDITASI RS 23
BARU
1. International Principles for Healthcare
Standards, A Framework of requirement for
standards, 3rd Edition December 2007,
International Society for Quality in Health
Care / ISQua
2. Joint Commission International Accreditation
Standards for Hospitals 4 rd Edition, 2011
3. Instrumen Akreditasi Rumah Sakit, edisi 2007,
Komisi Akreditasi Rumah Sakit / KARS
4. Standar-standar spesifik lainnya.
24
DASAR HUKUM
DASAR HUKUM

1. UU No.36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.


2. UU Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit.
3. Peraturan Pemerintah No.38 Tahun 2007 tentang
Pembagian urusan Pemerintah antara
Pemerintah, Pemerintah Daerah Propinsi dan
Pemerintah Daerah Kab/Kota.
4.UU No.29 Tahun 2004 tentang Praktik
Kedokteran.
•PERMENKES No.147/MENKES/PER/I/2010;
tentang Perizinan Rumah Sakit.
6. PERMENKES No.340/MENKES/PER/III/2010;
tentang Klasifikasi Rumah Sakit.
25
RUMAH SAKIT

Institusi pelayanan kesehatan yg


menyelenggarakan pelayanan kesehatan
perorangan secara paripurna yg
menyediakan pelayanan rawat inap,
rawat jalan & gawat darurat.
(UU No. 44 thn 2009, Pasal 1)
26

Memenuhi Standar
Memenuhi
Input, Proses
Standar Input
Output/outcome

LAYAK UNTUK
LAYAK YAN BERMUTU
OPERASIONAL
UNTUK
DIDIRIKAN

Ijin Operasional Akreditasi


Ijin Mendirikan Rumah Sakit Rumah Sakit
Rumah Sakit
UU RI NO. 44/2009 ttg RUMAHSAKIT 27

● Dalam upaya peningkatan mutu pelayanan RS


wajib dilakukan akreditasi secara berkala minimal
3 (tiga) tahun sekali (psl 40, ayat 1)
● Akreditasi RS sebagaimana dimaksud pd ayat (1)
dilakukan oleh suatu lembaga independen baik
dalam maupun luar negeri berdasarkan standar
akreditasi yg berlaku (psl 40 ayat 2)
● Lembaga independen sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) ditetapkan oleh Menteri
28

Komitment ASEAN  Intercountray meeting di


Bangkok, 1998  Asean sepakat melaksanakan
Akreditasi
Komitment Global  Chicago APEC conference
di Chicago, 2002  Sepakat Akreditasi utk
peningkatan mutu secara global
Komitment Nasional  Pelayanan Medik Prima
 Akreditasi merupakan instrumen menuju
pelayanan medik prima
Undang-Undang RS Pasal 40  Semua RS wajib
melaksanakan Akreditasi
29
KEMENTRIAN KESEHATAN

Akreditasi Rumah Sakit adalah


suatu pengakuan yang diberikan
oleh pemerintah pada RS karena telah
memenuhi standar yang ditentukan
PELAKSANA AKREDITASI RS 30
DI INDONESIA

KOMISI AKREDITASI RUMAH SAKIT

(KARS)

Suatu Komisi yang dibentuk oleh Menteri


Kesehatan untuk Membantu Kementerian
Kesehatan dlm pelaksanaan teknis survei
akreditasi dan bekerja secara Independent
Standar Akreditasi Rumah Sakit 31
Baru
Standar Akreditasi Rumah Sakit Baru 32
Versi 2012

I. Kelompok Standar Pelayanan Berfokus


pada Pasien
II. Kelompok Standar Manajemen Rumah
Sakit
III. Sasaran Keselamatan Pasien Rumah
Sakit
IV. Sasaran Milenium Development Goals
I. Kelompok Standar Pelayanan 33
Berfokus pada Pasien
• Bab 1. Akses ke Pelayanan dan Kontinuitas
Pelayanan (APK)
• Bab 2. Hak Pasien dan Keluarga (HPK)
• Bab 3. Asesmen Pasien (AP)
• Bab 4. Pelayanan Pasien (PP)
• Bab 5. Pelayanan Anestesi dan Bedah (PAB)
• Bab 6. Manajemen dan Penggunaan Obat
(MPO)
• Bab 7. Pendidikan Pasien dan Keluarga (PPK)
II. Kelompok Standar 34
Manajemen Rumah Sakit
• Bab 1. Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien
(PMKP)
• Bab 2. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI)
• Bab 3. Tata Kelola, Kepemimpinan, dan Pengarahan
(TKP)
• Bab 4. Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK)
• Bab 5. Kualifikasi dan Pendidikan Staf (KPS)
• Bab 6. Manajemen Komunikasi dan Informasi (MKI)
III. Sasaran Keselamatan 35
Pasien Rumah Sakit
• Sasaran I : Ketepatan identifikasi pasien
• Sasaran II : Peningkatan komunikasi yang efektif
• Sasaran III : Peningkatan keamanan obat yang perlu
diwaspadai (high-alert)
• Sasaran lV : Kepastian tepat-lokasi, tepat-prosedur,
tepat-pasien operasi
• Sasaran V : Pengurangan risiko infeksi terkait
pelayanan kesehatan
• Sasaran VI : Pengurangan risiko pasien jatuh
IV . Sasaran Milenium Development Goals 36

• Sasaran I : Penurunan Angka Kematian Bayi


dan Peningkatan Kesehatan Ibu
• Sasaran II : Penurunan Angka Kesakitan
HIV/AIDS
• Sasaran III : Penurunan Angka Kesakitan TB
PENILAIAN 37

• ELEMEN PENILAIAN = SKOR = O/ 5/ 10


• STANDAR = NILAI DALAM PERSEN
• BAB = NILAI DALAM PERSEN
• GROUP =NILAI DALAM PERSEN
PEDOMAN PENILAIAN
Setiap elemen penilaian (EP) dari sebuah 38
standar diberi skor
HASIL SURVEY 39

– Hasil survey merupakan upaya


pencapaian RS terhadap skoring yang
ditentukan berupa level pencapaian 
PRATAMA, MADYA, UTAMA,
PARIPURNA
Paripurna
1. Sasaran keselamatan pasien rumah sakit (SKP)
2. Hak pasien dan keluarga (HPK)
3. Pendidikan pasien dan keluarga (PPK)
4. Peningkatan mutu dan keselamatan pasien (PMKP)
5. Millenium Development Goal’s (MDG’s)
6. Akses Pelayanan dan Kontinuitas Pelayanan (APK)
7. Asesmen Pasien (AP)
8. Pelayanan Pasien (PP)
9. Pelayanan Anestesi dan Bedah (PAB)
10. Manajemen Penggunaan Obat (MPO)
11. Manajemen Komunikasi dan Informasi (MKI)
12. Kualifikasi dan Pendidikan Staff (KPS)
13. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI)
14. Tata Kelola, Kepemimpinan dan Pengarahan ( TKP)
15. Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK)
Endri A Standar Pelayanan Kep.Akreditas
09/29/22 40
RS
Akreditasi Sebagai Upaya Peningkatan
Mutu Berkesinambungan
AKREDITASI

AKREDITASI

09/29/22TAHUN
1 2 3 4 5
Endri A Standar Pelayanan Kep.Akreditas 6 41
RS
Akreditasi Sebagai Upaya Peningkatan
Mutu Berkesinambungan
Pendampingan
AKREDITASI

Pendampingan

Pendampingan
AKREDITASI
Pendampingan
P
e
n

PPS/SIP

AKREDITASI
09/29/22
1 2 3 4 5
Endri A Standar Pelayanan Kep.Akreditas 6 42
RS
TAHUN
KEBIJAKAN 1 OKTOBER 2014
• RS Pratama, Type C dan D yang tidak
memberikan pelayanan sub spesialis bisa
mengikuti Akreditasi PERDANA :
– SKP
– HPK
– PPI
– KPS
• Berlaku 1 tahun, tahun kedua menambah 6
Standar, tahun ketiga menambah 5 standar
43
Akreditasi Sebagai Upaya CQI
(Continuous Quality Improvement)
SURVEI
VERIFIKASI
AKREDITASI
SURVEI
VERIFIKASI

SURVEI
VERIFIKASI
ResuRERKR

SURVEI
VERIFIKASI
P
e
n

PPS

AKREDITASI 1 2 3 4 5 6
TAHUN
Alur tahapan

Verifikasi 1
APK ,AP ,PP ,PAB ,MPO, PPK,

Verifikasi 2 PMKP, TKP, MFK, MDGs,

Akreditasi Reguler
Melihat PPS

Verifikasi 1

Mengingatkan bab
selanjutnya

1. Bimbingan bab
Lanjutan

2. Tidak Bimbibingan
Melihat PPS

Verifikasi 2
.

Mengingatkan Bab
Selanjutnya

Bimbingan Bab Lanjutan

Tidak bimbingan
PERENCANAAN PERBAIKAN STRATEGIS
(PPS)

 Adalah rencana tindakan yang wajib dibuat tertulis setelah RS


mendapat sertifikat akreditasi sebagai bukti upaya peningkatan mutu
berkesinambungan berupa respon terhadap hasil rekomendasi surveior
 Merupakan strategi/pendekatan yang akan diambil untuk memenuhi
setiap persyaratan yang belum terpenuhi
 Menjelaskan tindakan spesifik yang akan dilakukan RS untuk mencapai
hasil sesuai standar / elemen penilaian yang yang belum terpenuhi
 Menjelaskan metoda yang dipakai untuk perbaikan/ pemenuhan
standar dan elemen penilaian guna perbaikan mutu berkesinambungan
 Mengidentifikasi indikator pencapaian (berupa data) untuk
mengevaluasi efektivitas dari rencana perbaikan itu dan akan dicek
setiap tahun oleh surveior pendamping /surveior
PERENCANAAN PERBAIKAN STRATEGIS
(PPS)

No. STANDAR/ LANGKAH METODE INDIKATOR WAKTU PIC KET


ELEMEN PEMENUHAN PERBAIKAN PENCAPAIAN
PENILAIAN EP

               

               

               

               

               

               
Survei Simulasi / Tidak ?

Akreditasi Reguler
Semua Bab

Lulus ?
Kriteria untuk memenuhi Lulus :

 Akreditasi Tingkat Dasar :


4 (empat) bab masing2 dgn nilai > 80%
11 (sebelas) bab lainnya masing2 minimal nilainya diatas
20%
 Akreditasi Tingkat Madya :
8 (delapan) bab dgn nilai > 80%
7 (tujuh) bab lainnya minimal diatas 20%
Kriteria untuk memenuhi Lulus :

 Akreditasi Tingkat Utama


12 (dua belas) bab dgn nilai > 80%
3 (tiga) bab lainnya minimal diatas 20%
 Akreditasi Tingkat Paripurna
Setiap bab dgn nilai > 80 %
 Remedial :
*RS dapat melakukan remedial (re-survei) 3 – 6 bulan lagi
bila Bab lainnya/sisa, nilainya diatas 60 %
*Bila RS keberatan dilakukan remedial, maka status
akreditasinya dapat ditetapkan.
PARADIGMA BARU
PELAYANAN KESEHATAN

‘Patient-centered care’ sebagai “asuhan yang menghormati


dan responsif terhadap pilihan, kebutuhan dan nilai-nilai
pribadi pasien. Serta memastikan bahwa nilai-nilai pasien
menjadi panduan bagi semua keputusan klinis”
09/29/22 53
Standar Akreditasi RS
pada badan
Internasional
Patient
Fokus Pasien
Centered Care

Quality & Safety


of Patient Care

NB. Mulai digunakan juga istilah :


“Patient – Family Centered Care”

Endri A Standar Pelayanan Kep.Akreditas


09/29/22 54
RS
WHAT IS “PATIENT-CENTERED CARE”?

1. Setiap pasien adalah manusia yg unik, dgn berbagai kebutuhan yg berbeda


2. Pasien adalah mitra dan mempunyai pengetahuan serta keahlian yg penting bagi
asuhan mereka
3. Keluarga dan teman pasien juga merupakan mitra
4. Akses thd informasi kes yg bisa dimengerti adalah penting dlm memberdayakan
pasien utk berpartisipadi dlm asuhan mereka.
5. Kesempatan utk membuat keputusan adalah penting bagi keadaan sehat pasien
6. Setiap anggota staf adalah pemberi layanan, yg perannya adalah utk memenuhi
kebutuhan setiap pasien, dan anggota staf dapat memenuhi kebutuhan tsb secara
lebih efektif bila RS mendukung mereka dlm mencapai aspirasi profesional, maupun
tujuan pibadi mereka yg tertinggi.
7. Patient-centered care adalah inti dari sistem Yan Kes yg bermutu tinggi dan suatu
dasar yang penting bagi pelayanan yg aman, efektif, efisien, tepat waktu, dan
equitable.
Endri A Standar Pelayanan Kep.Akreditas
09/29/22 55
RS
 Pada Model tradisional dalam yan kes,
dokter merupakan unit sentral/pusat dalam
model yan kes

Pedekatan yg lebih modern dlm yan kes


sekarang, diterapkan dgn cepat di banyak RS
di seluruh dunia, model tim interdisiplin :
 model ini telah menggeser semua PPK
menjadi disekitar pasien
 berfokus pada PCC
 Sbg tambahan, semua profesi sama
pentingnya bila tiba pada kontribusi setiap
profesional yan kes tthd pasien dan tim

Endri A Standar Pelayanan Kep.Akreditas


09/29/22 56
RS
Patient
Centered
Coordinat
ed Care psikolog
terapis
analis

dokter pasien perawa

gizi PPA lainnya


farmasi
Usia manusia semakin panjang
1. Perkembangan dan kemajuan ilmu kedokteran saat ini berimbas
kepada semakin memanjangnya usia manusia

Penyakit fatal dapat tertatalaksana


2. Penyakit fatal dapat disembuhkan atau ditatalaksanai dan hal ini akan
memperpanjang hidupnya tetapi mungkin hidup dengan beberapa
masalah yang kompleks

LATAR BELAKANG Perubahan sistem pelayanan kesehatan


3. Pencapaian hal diatas membawa perubahan dan tuntutan pada sistem
pelayanan kesehatan dibanding sebelumnya
Hal-hal yang mendasari
diperlukannya asuhan pasien yang
terintegrasi Jenjang rujukan
4. Berjalannya sistem rujukan, apalagi sebagai rujukan nasional tentunya
membutuhkan perubahan dalam sistem pelayanan

Integrated care bukan akhir pelayanan


5. Integrated care bukan sebagai akhir dari pelayanan ini tetapi
sebenarnya harus juga membuat budaya koordinasi antara petugas
kesehatan, pekerja social, kesehatan masyarakat, dll

Asuhan pasien terintegrasi komunitas


6. Hal tersebut yang ingin dicapai, akan tetapi baru terbatas asuhan di
rumah sakit dan bukan hanya pada pasien dengan masalah kompleks
PITSELNAS II

Tujuan
Mengatasi fragmentasi dalam
pelayanan pasien, memungkinkan
perawatan yang lebih
terkoordinasi dan
berkelanjutan, sering
pada populasi lansia
yang meningkatkan
insidensi penyakit kronis
keinginan pasien dukungan emosional kenyamanan fisik informasi & edukasi

Atmosfer Kecemasan dan Kondisi fisik pasien Pasien ketakutan tidak


menghormati pasien ketakutan akan berpengaruh besar mendapat informasi
sebagai individu dan sakitnya terhadap pengalaman yang akurat, terutama
berfokus pada mempengaruhi kondisi pasien terutama terkait informasi status klinis,
kualitas hidup, fisik pasien. pengelolaan nyeri, perkembangan,
melibatkan pasien Kecemasan : status bantuan melakukan prognosis, proses
dalam mengambil medik, terapi, aktifitas dan kegiatan perawatan, dll
keputusan prognosis, dampak sehari-hari serta
penyakit, finansial, dll lingkungan RS

DIMENSI ASUHAN PASIEN TERINTEGRASI

kontinuitas & transisi koordinasi pelayanan akses pelayanan keluarga & teman
Pasien sering merasa Pasien merasa tidak Pasien butuh Menyediakan
cemas sehubungan berdaya dalam kepastian akses akomodasi dan
kelanjutan perawatan menghadapi sakitnya, pelayanan kesehatan kebutuhan keluarga ,
setelah pulang dari sehingga perlu jika membutuhkan, melibatkan dalam
rumah sakit serta koordinasi pelayanan kesediaan transportasi, pengambilan
kemampuan dirinya klinis, penunjang dan akses ke spesialis jika keputusan ,
untuk merawat diri pelayanan garda dirujuk memberikan dukungan
setelah pulang. depan keluarga sebagai
pengasuh
MANFAAT ASUHAN PASIEN TERINTEGRASI

Meningkatkan
Meningkat Mengurangi Mengurangi Meningkatk
outcome dari duplikasi an efisiensi
kan rawat inap
pengobatan
pengalama yang tidak pemeriksaa dan
pasien &
n pasien di diperlukan n dan terapi efektifitas
kualitas hidup penggunaan
pelayanan pasien sumber
kesehatan
daya
Usaha mewujudkan
Asuhan Pasien
Terintegrasi
Clinical Pathway
Menggambarkan proses dokter, perawat,
ahli gizi dan petugas farmasi

Integrated Care Pathway


Menggambarkan proses health care
dan socio care
ASUHAN TERINTEGRASI
pre
post hospital
hospital

sehat sakit dirawat BLPL

promotif intra
preventif hospital
• Diperankan oleh • Diperankan oleh
Puskesmas, dokter Fasilitas Kesehatan
keluarga Tingkat 1
• Melalui kegiatan- • Memilah sesuai
kegiatan promosi kebutuhan pelayanan
kesehatan baik secara yang diperlukan pasien
tertulis maupun
kegiatan
• Diperankan oleh • Diperankan oleh
Faskes tingkat 2 dan 3 Faskes satu/dua
• Melalui : tingkat dibawah, social
• Skrining prehospital worker, keluarga
• Rencana • Melalui :
pelaksanaan • Implementasi
terintegrasi dalam discharge planning
RM • Layanan Home Care
• Diskusi kasus • Rujukan balik
• Discharge planning
• Konferensi klinis
• Case manager
• Clinical Pathway
Tantangan
mewujudkan asuhan pasien terintegrasi
Asuhan
pasien
terintegr
asi

Pembiayaan
Perlu adanya penghitungan
unit cost terintegrasi

Pembuatan
Perlu adanya koordinasi antar pemberi
asuhan untuk menyusun standar dan alur
pelayanan yang terintegrasi, efisien dan
efektif

Butuh banyak waktu


saat ini baru terintegrasi di catatan medis, DPJP
belum berkoordinasi dengan pemberi asuhan
lain secara riil terkendala kurangnya waktu
Kualitas dan
Keselamatan pasien

Endri A Standar Pelayanan Kep.Akreditas


09/29/22 67
RS
METODE TELUSUR (TRACER STUDY)

2 TIPE METODE TELUSUR


1. Telusur Pasien: mengikuti alur
pengobatan ( treatment path )
dari individu pasien di dalam RS
2. Telusur Sistem : mengikuti suatu
proses ( process ) di RS dari
mulai sampai akhir.
1) Sistem Manajemen Obat
2) Sistem Manajemen Pencegahan
dan Pengendalian Infeksi
09/29/22 3) Sistem Manajemen Data
Endri A Standar Pelayanan Kep.Akreditas
RS 68
Apa yang dimaksud dg telusur
(Tracer)?
• Metode asesmen kunci JCI
• “telusur / Traces” suatu penelusuran pasien
secara riil pada alur pelayanan pasien selama
dirawat di RS dengan menggunakan catatan
medis sebagai petunjuk ( guide )
• Sepanjang proses pelayanan pasien , JCI
mengobservasi dan mengases kepatuhan
terhadap standar
• Memberi kesemapatan untuk memahami
kinerja RS dari perspektif pasien.
Endri A Standar Pelayanan Kep.Akreditas
09/29/22 69
RS
Contoh Pertanyaan utk Perawat
 Bagaimana memastikan bahwa obat
diberikan pada orang yang tepat
 Bagaimana memastikan bahwa perintah
dokter untuk memberikan obat lewat telepon
diterima secara benar
 Bagaimana implementasi aturan
pengamanan obat high alert dan high risk
 Bagaimana pengelolaan obat emergency dan
obat yang dibawa sendiri oleh pasien
 Bagaimana edukasi kepada pasien dan
keluarga tentang penggunaan obat (discharge
planning)
Endri A Standar Pelayanan Kep.Akreditas
09/29/22 70
RS
Pertanyaan utk pasien/keluarga
 Penjelasan apa yang anda dapatkan dari dokter
tentang obat yang diberikan (manfaat,cara minum,
dan efek samping, dll)
 Penjelasan apa yang anda dapatkan dari perawat
tentang obat yang diberikan (manfaat,cara
minum,waktu, dosis,efek samping).
 Ceritakan bagaimana cara perawat memberikan
obat (identifikasi pasien dengan benar)
 Ceritakan bagaimana memberitahukan kepada
perawat jika anda mengalami efek samping obat
 Ceritakan bagaimana dokter/perawat memberikan
penjelasan tentang peggunaan obat sebelum
pulang
Endri A Standar Pelayanan Kep.Akreditas
09/29/22 71
RS
72
METODE TELUSUR

2 TIPE METODE TELUSUR


1. Telusur Pasien: mengikuti alur pengobatan
dari individu pasien di dalam RS
2. Telusur Sistem : mengikuti suatu proses di
RS dari mulai sampai akhir.
1) Sistem Manajemen Obat
2) Sistem Manajemen Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi
3) Sistem Manajemen Data
KUNCI KEBERHASILAN
AKREDITASI RS
KETERPADUAN :
KEMAUAN
SEMANGAT
KOMITMEN
PIMPINAN DAN SEMUA STAF RS

Endri A Standar Pelayanan Kep.Akreditas


09/29/22 73
RS
74
KESIMPULAN
Terima kasih atas perhatiannya

Endri A Standar Pelayanan Kep.Akreditas


09/29/22 75
RS

Anda mungkin juga menyukai