Anda di halaman 1dari 175

PENTINGNYA PEMAHAMAN KESEHATAN

REPRODUKSI
BAGI REMAJA DAM MENINGKATKAN
PENDEWAAN USIA PERNIKAHAN

SOSIALISASI KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA


Tingkat kab. sidoarjo

By Sri Andari E
SEKSI KESEHATAN KELUARGA & GIZI
DINKES KAB. SIDOARJO
Tahun 2017
VISI DAN MISI PRESIDEN
3 DIMENSI PEMBANGUNAN: PEMBANGUNAN MANUSIA, SEKTOR

TRISAKTI:
UNGGULAN, PEMERATAAN DAN KEWILAYAHAN

Mandiri di bidang ekonomi; Berdaulat di bidang politik;

NORMA PEMBANGUNAN KABINET KERJA


Berkepribadian dlm budaya

9 AGENDA PRIORITAS (NAWA CITA)


Agenda ke 5: Meningkatkan kualitas Hidup
Manusia Indonesia

PROGRAM INDONESIA KERJA


PROGRAM INDONESIA PROGRAM INDONESIA PROGRAM INDONESIA
PINTAR SEHAT SEJAHTERA

RENSTRA
2015-2019

PARADIGMA PENGUATAN
SEHAT YANKES JKN

D
T
KELUARGA SEHAT P
K
PENDEKATAN
KELUARGA

ANUNG untuk FKM UNAIR 2017 3


PROGRAM INDONESIA SEHAT
RENSTRA 2015-2019

Pilar 1. Paradigma Pilar 2. Penguatan Pilar 3. JKN


Sehat Yankes Program
Program • Benefit
Program • Peningkatan Akses • Sistem pembiayaan:
• Pengarusutamaan terutama pd FKTP
kesehatan dalam asuransi – azas
• Optimalisasi Sistem
pembangunan gotong royong
Rujukan • Kendali Mutu &
• Promotif - Preventif • Peningkatan Mutu
sebagai pilar utama Penerapan pendekatan Kendali Biaya
upaya kesehatan Penerapan
continuum pendekatan
of care • Sasaran: PBI & Non
• Pemberdayaan continuum of care PBI
masyarakat Intervensi berbasis Tanda
Intervensi berbasis
resiko kesehatan
resiko kesehatan
kepesertaan
(health risk)
(health risk)
KIS

DTP
KELUARGA SEHAT K

4
TUJUAN PEMBANGUNAN KESEHATAN
UU NOMOR 17 TAHUN 2007 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG NASIONAL TAHUN 2005 – 2025

MENINGKATNYA KESADARAN,
KEMAUAN, DAN KEMAMPUAN
HIDUP SEHAT BAGI SETIAP ORANG
AGAR TERWUJUD DERAJAT
KESEHATAN MASYARAKAT YANG
SETINGGI-TINGGINYA
KESEHATAN

Sehat sebagai suatu keadaan sempurna


baik fisik, mental, sosial, spiritual.
Paradigma Sehat
Cara pandang atau pola fikir pembangunan kesehatan
yang bersifat holistik, proaktif antisipatif, dengan
melihat masalah kesehatan sebagai masalah yang
dipengaruhi oleh banyak faktor secara dinamis dan
lintas sektoral, dalam suatu wilayah yang berorientasi
kepada peningkatan pemeliharaan dan perlindungan
terhadap penduduk agar tetap sehat dan bukan hanya
penyembuhan penduduk yang sakit.
TUJUAN KEMENTERIAN KESEHATAN

• Menurunnya angka Kematian Ibu


• Menurunnya angka Kematian Bayi
• Menurunnya angka Gizi Buruk
• Meningkatnya upaya peningkatan promosi
kesehatan dan pemberdayaan masyarakat,
serta pembiayaan kegiatan promotif dan
preventif
• Meningkatnya upaya peningkatan perilaku
hidup bersih dan sehat
PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT

Segala upaya fasilitasi yang bersifat non instruktif,


guna meningkatkan pengetahuan & kemampuan
masyarakat,
agar mampu mengidentifikasi masalah, merencanakan &
melakukan pemecahannya
dengan memanfaatkan potensi setempat dan fasilitasi yang
ada baik dari instansi lintas sektoral maupun LSM dan
tokoh masyarakat.
LANGKAH PEMBERDAYAAN
JINGLE/campagne
Sosialisasi/Advokasi

Leaders/ Nakes

Gerakan
Pemberdayaan
Masyakat

ala h
a s
i k a si m Transfer
tif fik
Iden spesi knowledge dan
skill kepada
individu/klrg
Melakukan
(metode terpilih)
Upaya
Kesehatan
Masyarakat
sesuai standar
Analisa
(SOP) STRATEGI :
masalah
kesehatan 1Penguatan upaya kesehatan masyarakat
(individu, Klrg, 2Pemanfaatan metode terpilih (spesifik lokal)
Masyarakat 3Pendampingan oleh kader/mahasiswa pendidikan
PENDEKATAN “CONTINUUM
OF CARE” & “LIFE CYCLE”
BERKESINAMBUNGAN & THD SELURUH
TAHAPAN
SIKLUS HIDUP MANUSIA

KELUARGA SEBAGAI LOKUS


PENDEKATAN

Anung untuk Koordinasi Perencanaan Pusat


8/18/2016 11
dan Daerah Program Kesmas 2016
Mengutamakan Promotif - Preventif
GENERASI
SEHAT,
PRODUKTIF
SEHAT (70%)

Promosi kesehatan dan


X Mengeluh Sakit (30%)
Selfcare (42%) Yankes (58%)

pemberdayaan masyarakat
Selfcare Sarana
rasional kesehatan
• Perilaku sehat : pola makan, dll  peningkatan kes dan
pencegahan penyakit
• Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyakat (Posyandu, Kualitas
Kelas ibu, dll) yankes
• Pemberdayaan Keluarga (Keluarga Sehat)

Sumber: Susenas 2010 12


INTERVENSI KEGIATAN
Penggalangan Komitmen, Membangun Penggalangan Komitmen,
Jejaring dan pengembangan strategi Membangun jejaring dan
komunikasi PHBS di Sekolah (8 indikator), pengembangan srategi
Healthy Life Agent, Penguatan pemanfaatan komunikasi dalam
Penggalangan Raport Kesehatanku, Pembinaan SBH Revitalisasi Posyandu
Komitmen, (Orientasi kader Posyandu
Membangun Jejaring dan UKBM, Pembentukan
dan pengembangan
strategi komunikasi
dan pembinaan Pokjanal
Kespro, 1000HPK, Gizi Anak usia sekolah Posayndu
Remaja Balita
Seimbang, ABAT),
Penggalangan
Penguatan fasilitator
ABAT, Pembinaan
PENDEKATAN SIKLUS Komitmen pemanfaatan
SBH HIDUP buku KIA, Membangun
Penggalangan Jejaring (peran ormas
Bayi (dan ibu dan institusi pendidikan
Komitmen, Dewasa muda Bersalin dan bayi menyusui)
Membangun Jejaring baru lahir
kesehaan) dan
dan pengembangan Pengembangan Strategi
strategi komunikasi Hamil dan Janin Komunikasi tentang KIA
GHS, PHBS, Menggalangan Penggalangan
KB/Kespro Catin Komitmen, Membangun Komitmen, Membangun
Jejaring kemitraan Jejaring dan
bidan dukun dan Pengembangan Strategi
Pengembangan Strategi Komunikasi Rumah
Komunikasi P4K, Kelas Tunggu Kelahiran, IMD,
Ibu Hamil dan PPIA AMP, KB
Menggalang Komitmen Lintas Sektor, Memperluas Jejaring dan memperkuat
KIE sesuai tahapan pada siklus kehidupan melalui pemberdayaan
Sinergi & Harmonisasi Semua Pemangku Kepentingan
Dalam Pembangunan Kesehatan

Pemerintah
Prov – Kab/Kota

Nilai Sosial
Bersama
Komunitas
Profesional,
Sektor Akademisi &
Swasta Masy. Madani
14
Pelayanan

Approach in health SERVICES Lansia


CONTINUUM OF CARE Pelayanan
LIFE CYCLE Remaja
• Kualitas
izi • Degeneratif
i G
ns
te rve Pelayanan
In an
up AUS services
Ke hid
a
e rtam Pelayanan
ariP Persentase Lansia
0 H Balita
100
15

Persalinan,
Pelayanan 11.34

post-partum Bayi 10 9.77

& neonatal 7.18


Antenatal Care 5 5.45
6.29

Kesehatan
Reproduksi 0
• ASI eksklusif 1980 1990 2000 2010 2020
• Imunisasi dasar
lengkap
• P4K • Inisiasi Menyusu Dini
• Pemberian makan
• Buku KIA • Vit K 1 inj
• Penimbangan
• ANC terpadu • Imunisasi Hep B
• Vit A
• Kelas Ibu Hamil • Rumah Tunggu
• Konseling • MTBS
• Fe & asam folat • Kemitraan Bidan Dukun
• Pelayanan KB • KB pasca persalinan
• PKRT • PMT ibu hamil 15
• TT ibu hamil • PONED-PONEK
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
melalui UKBM
TAHAPAN KEGIATAN UKBM
KEHIDUPAN
Ibu •Kesehatan reproduksi remaja termasuk KB, Posyandu,
Hamil/Janin •Menunda perkawinan sampai usia >20 tahun Poskesdes
•Kesehatan ibu hamil

Bayi dan •Kesehatan reproduksi remaja Posyandu, PAUD,


Balita •Kesehatan anak ditambah stimulasi dini BKB
•perkembangan anak

Anak Usia Upaya Kesehatan Sekolah: UKS, Dokter Kecil,


Sekolah •Pendidikan perilaku hidup bersih dan sehat Palang Merah
•Mulai dikenalkan kesehatan reproduksi Remaja,
Poskestren
05/27/2022 16
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
melalui UKBM
TAHAPAN KEGIATAN UKBM
KEHIDUPAN
Remaja • Kesehatan reproduksi remaja Puskesmas Peduli Remaja,
termasuk keluarga berencana dan Palang Merah Remaja, Taruna
menunda pernikahan sampai > 20 Husada, Saka Bhakti Husada,
tahun Poskestren

• Deteksi dini penyakit menular dan


tidak menular Pos UKK (Upaya Kesehatan
• PHBS, khususnya pola makan dan Kerja), Posbindu PTM (Penyakit
Usia Produktif
olah raga, rokok Tidak Menular), UKM/G (Upaya
• Upaya kesehatan kerja Kesehatan Masjid/Gereja), dll

Deteksi dini penyakit, Pengendalian


Usia Lanjut penyakit menular dan tidak menular Posyandu lansia
17
SEHAT – KESEHATANKEWAJIBAN
HAK ASASI INVESTASI Ps 9-13 UU 36/2009

KEWAJIBAN (PASAL 9-13)


Ps 4-8 UU 36/2009
a. Ikut mewujudkan,
HAK ASASI (PASAL 4-8) mempertahankan, dan
a. Hak atas kesehatan. TUJUAN
TANGGUNG JAWAB PEMERINTAH (PASAL 14-20):
a. Merencanakan, mengatur, menyelenggarakan,
meningkatkan derajat kesehatan
b. Hak yang sama memperoleh masyarakat yang setinggi-
akses sumber daya kesehatan.
c. Hak memperoleh pelayanan
INPUT dan OUTPUT
membina, dan mengawasi penyelenggaraan
upaya kesehatan yang merata dan terjangkau
tingginya (pelaksanaannya
meliputi UKP, UKM, dan
kesehatan yang aman, bermutu,
dan terjangkau.
PEMBANGUNAN
b. Tersedianya lingkungan, tatanan, fasilitas pembangunan berwawasan
kesehatan baik fisik maupun sosial bagi kesehatan)
masyarakat untuk mencapai derajat b. Menghormati hak orang lain
d. Hak secara mandiri dan
kesehatan yang setinggi-tingginya. dalam upaya memperoleh
bertanggung jawab menentukan
c. Tersedianya sumber daya di bidang kesehatanlingkungan yang sehat, baik fisik,
sendiri pelayanan kesehatan
yang diperlukan bagi dirinya.
e. Hak mendapatkan lingkungan
TANGGUNGJA
yang adil dan merata bagi seluruh masyarakat
biologi, maupun sosial.
d. Tersedianya akses terhadap informasi,c. Berperilaku hidup sehat untuk

WAB
edukasi, dan fasilitas pelayanan kesehatan.mewujudkan, mempertahankan,
yang sehat
e. Memberdayakan dan mendorong peran aktif dan memajukan kesehatan yang
f. Hak mendapatkan informasi dan
masyarakat dalamUU
Ps 14-20 segala bentuk upaya setinggi-tingginya.
36/2009
edukasi tentang kesehatan
kesehatan. d. Menjaga dan meningkatkan
g. Hak memperoleh informasi
f. Tersedianya segala bentuk upaya kesehatan derajat kesehatan bagi orang lain
tentang data kesehatan dirinya
yang bermutu, aman, efisien, dan terjangkau.
yang menjadi tanggung 18
termasuk tindakan dan ANUNG untuk FKM UNAIR 2017
g. Pelaksanaan jaminan kesehatan masyarakat jawabnya.
pengobatan yang telah maupun
melalui sistem jaminan sosial nasionale.bagi
Turut serta dalam program
yang akan diterimanya
upaya kesehatan perorangan.
KEBIJAKAN

19
UUD 1945
Pasal 28 H ayat 1:Setiap orang berhak hidup
Pasal 28B ayat 2: Setiap anak berhak atas sejahtera lahir & batin, bertempat tinggal &
kelangsungan hidup, tumbuh & berkembang mendapatkan lingkungan hidup yang baik,
serta berhak atas perlindungan dari sehat serta berhak memperoleh pelayanan
kekerasan & diskriminasi kesehatan

UU Kesehatan No.36 /2009


Pasal 163 (ayat 1)
Pasal
Pasal 79 Pasal 111 (ayat 1) Pemerintah,
136-137 pemerintah daerah
UPAYA KESEHATAN Makanan dan dan masyarakat
SEKOLAH Upaya
minuman yang Pemelihara menjamin
Kesehatan sekolah dipergunakan untuk an ketersediaan
diselenggarakan masyarakat harus
untuk didasarkan pada Kesehat lingkungan yang
meningkatkan standar dan/atau an sehat dan tidak
kemampuan hidup persyaratan Remaja mempunyai risiko
sehat peserta didik kesehatan buruk bagi
kesehatan.
PERATURAN MENTERI KESEHATAN
Keputusan Menteri
Peraturan Menteri Keputusan Menteri
Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor
Kesehatan RI Kesehatan RI Nomor
Kesehatan RI Nomor 942 tahun 2003
Nomor 25 tahun 1429 tahun 2006 tentang
75 tahun 2014 tentang
2014 tentang
tentang
Penyelenggaraan Penyelenggaraan
Upaya Kesehatan Kesehatan Lingkungan Higiene Sanitasi
Anak
Puskesmas
• Usaha kesehatan sekolah Sekolah Makanan Jajanan
• Kantin sekolah
• Makanan jajanan anak sekolah
• Pedoman Pengelolaan Higiene Sanitasi Pangan Di Sekolah 20
MASA “EMAS” DAN KRITIS
Kehamilan & Pertumbuhan Janin Pertumbuhan Bayi & Anak

Pertumbuhan otak
Untuk Mencapai Tinggi dan Berat
Membangun Membangun berat
badan optimal
tinggi badan badan potensial
potensial (rapid increase
(rapid increase in in cell size)
cell number)

Butuh gizi
mikro & protein Butuh Kalori
Dibutuhkan seluruh zat gizi
(makro dan mikro) secara
seimbang

Konsepsi 20 mg LAHIR 2 TAHUN


21
PRIORITAS INTERVENSI PADA MASA “EMAS” DAN “KRITIS”
Investasi terlambat
,
Investasi tepat waktu Mutu SDM rendah

100%
Tumbuh kembang otak

80%
ASI Eksklusif

Surat Al Baqarah ayat 233


“Para ibu hendaklah menyusukan anak-
ASI & anaknya selama dua tahun penuh, yaitu
MP-ASI bagi yang ingin menyempurnakan
penyusuan”

lahir 6 bl 2 th 5 th umur
Sumber: FKM-UI, Ascobat Gani
23
SASARAN PROGRAM: SEMUA KELOMPOK DALAM SIKLUS
HIDUP
Gizi baik, Usia lanjut
produktivitas
Gizi baik, kerja tinggi De
generasi wa
sa
sehat dan
cerdas Remaja
Gizi baik,
Anak usia sehat dan

se h,
u rsi
hemat biaya

t
ha
sekolah

ak be
kesehatan

ril n
pe ga
Gizi ibu
er un
meneteki ,b k
ik ing
Balita
b a k, l

baik, bayi
uh ai
as i b

sehat
la m
po ono
Ek

Bayi

Gizi ibu hamil


Janin Dalam baik, janin
kandungan tumbuh sehat 24
Mutu sumber daya manusia ditentukan
pada usia balita (masa emas/kritis)

Gizi kurang & infeksi Gizi cukup & sehat

Tumbuh kembang otak


“Tidak optimal” Anak CERDAS
“Tak terpulihkan” dan PRODUKTIF

MUTU SDM RENDAH MUTU SDM TINGGI

BEBAN ASET
25
Sumber : FKM UI & Unicef, 2002
I. Usaha Kesehatan Sekolah

26
UPAYA PENINGKATAN KESEHATAN USIA SEKOLAH DAN REMAJA

Berbasis Sekolah Berbasis


• Formal Upaya Pelayanan Sekolah dan
• Non Formal
Masyarakat

ER4 I
ERB TER
P EN 14
TRIAS UKS M . 20 KEGIATAN KOMPREHENSIF
Pendidikan Kesehatan: TH •Promotif:
•Intrakurikulum KIE
•Ekstrakurikulum Anak Usia Sekolah Konselor sebaya
Pelayanan Kesehatan: 6-18 tahun • Preventif:
•Promotif (dokter kecil, KKR) PKHS
•Preventif Konseling
•Penjaringan Kesehatan Tablet Tambah Darah
•Pemeriksaan Berkala • Kuratif/ rehabilitatif:
•Imunisasi Remaja Konseling
•Tablet Tambah darah (TTD) 10-19 tahun(WHO) Pengobatan
•PMT AS Laboratorium
•Kuratif/ rehabilitatif: Rujukan
•Pengobatan sederhana/P3K/ P3P
•Koreksi visus PELAKSANAAN
•Rujukan KE PUSKESMAS • Didalam Gedung Puskesmas
Pembinaan Lingkungan Sekolah Sehat • Di Luar Gedung
•Air bersih, jamban sehat, sarana CTPS; (rumah singgah, panti, Lapas,
•lingkungan sekolah bebas rokok;
•kantin/warung sehat, pemanfaatan sekolah
•pekarangan sekolah dll
28
P E L AYA N A N K ES E H ATA N
P r o m o ti f : P e n y u l u h a n
Kesehatan , PKHS, Rapor
Kesehatanku
P r e v e n ti f :
• BIAS
• Penjaringan Kesehatan
• Pemeriksaan Berkala
• P M TA S
PELAYANAN • P e m b e r i a t Ta b l e t F e R e m a t r i
KESEHATAN Kuratif: Pengobatan sederhana &Rujukan
Rehabilitatif: Rujukan

TRIAS
PENDIDIKAN
KESEHATAN
UKS PEMBINAAN
LINGKUNGAN
SEKOLAH SEHAT

Pe m b i n a a n L i n g ku n ga n Se ko l a h
Pendidikan Kesehatan Sehat
• Intra Kurikuler • S a n i ta s i d a n hyg i e n e
• Pe n gawa s a n Ka nti n
• Ekstra Kurikuler (Pramuka) • Pemanfaatan pekarangan sekolah
• Muatan Lokal (MULOK) • Kawasan sekolah bebas asap rokok
• Masa Orientasi Siswa(MOS) • Pencegahan kekerasan, tawuran,
pornografi
1. Pendidikan Kesehatan
Buku Rapor Kesehatanku Buku Catatan Kesehatan
Berisi lembar catatan kesehatan:
• Identitas
Buku Informasi Kesehatan • Hasil penjaringan kesehatan:
Berisi pengetahuan  Px kuesioner
kesehatan:  Riw kes anak
• PHBS
 Riw imunisasi
• Gizi seimbang
 Riw kes keluarga
• Jajan di kantin sekolah
 Gaya hidup
• Olah raga
 Kes mental
• Kesehatan mata
 Kes intelegensia
• Kesehatan telinga
 Px fisik
• PTM: Asma, Epilepsi, DM
 Tanda vital
• Merokok
 Status gizi
• P2M: batuk pilek, flu
 Kebersihan diri
burung, diare, cacingan,  Tajam penglihatan
kulit, DBD,  Tajam pendengaran
• Imunisasi
 Gigi mulut
• Kesehatan reproduksi:
 Alat bantu
pubertas, pencegahan • Hasil pemeriksaan di fasilitas
kekerasan seksual
kesehatan
• Kesehatan jiwa
• Pemberian tablet tambah darah
• Pencegahan kecelakaan
• Grafik IMTDiagram gigi
• Kartu menuju bugar
Tahun 2015 distribusi 30.894
buku Rapor Kesehatanku • Lembar checking guru
2. Pelayanan Kesehatan
Paket pemeriksaan
Penjaringan kesehatan bagi
peserta didik kelas 1, kelas 7 dan kelas 10 di SD/MI SMP/MTs-SMA/
SMK/MA
seluruh SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA di
wilayah kerja puskesmas
TB/ BB TB/BB
Gigi mulut Tekanan darah
Visus Visus
Pendengaran+ Pendengaran+
Kebugaran Kebugaran
Kuesioner, Kuesioner,
Intelegensia, Intelegensia,
83,95 mental, kespro, mental, kespro,
82,12 gaya hidup gaya hidup
74,91 73,91
60,55

50,02

2010 2011 2012 2013 2014 2015


Penjaringan Kesehatan dan
Pemeriksaan Berkala

Penjaringan 1x/thn kpd peserta didik kls 1


SD/SDLB/MI, kls 7 SMP/SMPLB/MTs dan
kls 10 SMA/SMK/SMALB/MA negeri dan
swasta
Pemeriksaan berkala sedikitnya 1x/thn
terhadap seluruh peserta didik
Pendanaan APBD, swasta, mandiri atau
sumber dana lain sesuai peraturan
berlaku
Pelaksana: petugas puskesmas, guru,
kader kesehatan
Pelayanan Kesehatan
Pemberian Tablet Tambah Darah
TTD (Tablet Tambah Darah) Rematri diberikan
bagi Remaja Putri yang berusia 12-18 tahun yang
bersekolah di SLTP dan SLTA, dengan dosis setiap
minggu satu kapsul selamanya.  10 tahun Haid

Tahun 2017 : target 20 %  Nas & Prop


Target Kab Sidoarjo 80%
10.0
20.0
30.0
40.0
50.0
60.0
70.0
80.0
90.0
100.0
110.0

0.0
ACEH
SUMATERA UTARA
SUMATERA BARAT
RIAU
JAMBI
SUMATERA SELATAN
BENGKULU
LAMPUNG
DKI JAKARTA
JAWA BARAT
JAWA TENGAH
D.I. YOGYAKARTA
CAKUPAN BIAS, TAHUN 2014

JAWA TIMUR
pada setiap bulan Agustus

KALIMANTAN BARAT
(BIAS) merupakan Pemberian

1, 2, 3 . Dilaksanakan serentak
Bulan Imunisasi Anak Sekolah

KALIMANTAN TENGAH
(campak) dan November (DT / Td)
imunisasi pada peserta didik kelas

KALIMANTAN SELATAN
KALIMANTAN TIMUR
SULAWESI UTARA
SULAWESI TENGAH
SULAWESI SELATAN
Pelayanan Kesehatan

SULAWESI TENGGARA
BALI
NUSA TENGGARA BARAT
NUSA TENGGARA TIMUR
MALUKU
PAPUA
Campak

BANTEN
MALUKU UTARA
Bulan Imunisasi AnakSekolah

GORONTALO
DT

BANGKA BELITUNG
PAPUA BARAT
KEPULAUAN RIAU
SULAWESI BARAT
INDONESIA
3. Pembinaan Lingkungan Sekolah Sehat
• Sanitasi higienis
• Kawasan bebas rokok
• Kantin sehat:
• Inspeksi higiene Sanitasi Kantin
sekolah dan makanan jajanan
• Uji petik sampel pangan di kantin
dan makanan jajanan
• Pemeriksaan Rectal Swab
Penjamah (food handler)
• Pelatihan higiene sanitasi pangan
pada penjamah
• Orientasi higiene sanitasi pangan
pada masyarakat sekolah dan
peserta didik
• Bantuan alat Food Contamination
Kit dan higiene sanitasi kit
Strate
gi 4
Peningkatan Peran Peserta Didik

• Melibatkan Peserta didik dan Perencanaan,


Pelaksanaan dan Evaluasi
• Sebagai Dokcil/KKR/Konselor Sebaya:
membantu pelaksanaan penjaringan
kesehatan, pemeriksaan berkala dan
kegiatan lainnya
• Sebagai agent of change di keluarga dan
masyarakat
36
Strate Meningkatkan Peran Kepala Sekolah,
gi 5
Guru, Orang Tua dan Masyarakat

 Meningkatkan peran Kep Sek & guru dlm penjaringan


kesehatan, pemeriksaan berkala
 Memfasilitasi peran guru memberikan materi PHBS &
kompetensi psikososial
 Mendorong peran ortu memantau PHBS & kompetensi
psikososial
 Meningkatkan peran Komite Sekolah dan masyarakat
 Melibatkan sekolah kesehatan dalam UKS
 Memfasilitasi UKS mandiri sekolah swasta/negeri
 Pemanfaatan media tradisional, ceramah, khutbah

37
Strate
gi 6
Memperkuat Kemitraan

• Review dan reformulasi peran stakeholder


• Meningkatkan komitmen stakeholder
• Revitalisasi konsep dan pelaksanaan UKS
• Memperluas jejaring kemitraan UKS
• Revitalisasi dan reformulasi TP UKS
• Memperkuat “core kemitraan”
• Advokasi terpadu thd penentu kebijakan
• Sosialisasi terpadu/MoU dg mitra potensial
• Forkom LP, dan LS melalui TP UKS

38
Strategi
7
Memfasilitasi Kearifan Lokal

• Maksimalisasi pemanfaatan CSR


• Meningkatkan peran sekolah kesehatan
• Fasilitasi peran institusi yankes/praktek swasta
• Mendorong UKS mandiri di sekolah swasta
• Pemanfaatan pendekatan keagamaan untuk
pesan PHBS dan kompetensi psikososial
• Memanfaatkan budaya lokal
• Kebijakan inovatif lokal
• Fasilitasi kreativitas dan inovasi lokal
39
II. Kesehatan Remaja
(Puskesmas PKPR)

40
SEM UA REM A JA DAN

Sasaran PKPR
BERBAGAI KELOMPOK
R E M A J A , A N TA R A L A I N :

Remaja di Sekolah

Remaja di Luar Sekolah

Remaja Putri sebagai calon ibu dan remaja hamil


tanpa mempermasalahkan pernikahan

Remaja yang rentan terhadap penularan HIV, yang


sudah terinfeksi dengan HIV, terkena dampak HIV
dan AIDS serta remaja yang menjadi yatim/piatu
karena AIDS

41
Remaja berkebutuhan khusus
UPAYA PELAYANAN KESEHATAN USIA SEKOLAH DAN REMAJA

DIDALAM GEDUNG KLINIK PKPR

PKPR Di SEKOLAH UKS

DILUAR GEDUNG LUAR SEKOLAH:


KARANG TARUNA
KIE PANTI, LAPAS,
KONSELOR PROMOTIF DLL
SEBAYA
LAB

JENIS KEGIATAN
PKPR
KLINIS
MEDIS/ PKHS
RUJUKAN

KURATIF KONSELING PREVENT


REHABITATIF
LINTAS PROGRAM TERKAIT
Gizi
Intelegensia Gigi
Indera
KesOR
Kesling
PTM Pembinaan
Anak Usia Napza
Kefarmasian Sekolah dan
Remaja
Imunisasi
Keswa
Promkes
PM
Kecacingan Kespro
LINTAS SEKTOR TERKAIT

KemKes
BKKBN
PU

KemAgama BNN

Pembinaan
Anak Usia
BPOM Sekolah dan KemDagri
Remaja

Kem
Kepolisian Kominfo

Ling. Hidup
Kemdikbud
Karakteristik Pelayanan Kes
Peduli Remaja (PKPR)
Kebijakan yang peduli remaja

Prosedur pelayanan yang peduli


remaja.
Petugas khusus yang peduli
remaja.
Petugas pendukung yang peduli
remaja.
Fasilitas kesehatan yang peduli
remaja.
Partisipasi/keterlibatan remaja

Keterlibatan masyarakat.

Berbasis masyarakat, menjangkau keluar


gedung, serta mengupayakan pelayanan sebaya

Pelayanan harus sesuai dan


komprehensif

Pelayanan yang efektif.

Pelayanan yang efisien


Kegiatan dalam PKPR
Pelayanan Konseling

Pelayanan klinis medis (termasuk pemeriksaan penunjang


& rujukan)

Rujukan

KIE Kesehatan Remaja

Partisipasi remaja

Kespro,
Keterampilan Sosial
HIV-AIDS,
IMS/ISR,
Napza, gizi
PUSKESMAS • Alat ukur mutu
MAMPU • Memastikan
LAKSANA PKPR dihasilkannya layanan
PKPR dengan mutu yang
sama dan lebih baik.

STANDAR
NASIONAL
PKPR
MUTU
•SDM kesehatan
•Fasilitas Kesehatan
•Remaja
•Jejaring
•Manajemen Kesehatan
PEMANTAUAN DAN
PENILAIAN SN-PKPR
TUJUAN
ORIENTASI

EVALUASI  Mengidentifikasi
kekurangan dan
kelemahan dalam
menyelenggarakan
PKPR.
PENGUMPULAN  Melakukan upaya yang
AKSI KOREKSI
DATA spesifik untuk
menanggulangi
kekurangan dan
kelemahan dalam
penyelenggaraan PKPR.
 Meningkatkan mutu
U O US
TIN Y PKPR yang
CO N
LIT diselenggarakan secara
QUA EMET
P ROV berkesinambungan.
IM
Masalah Gizi Dlm
IMR, perkemb mental,
Siklus Kehidupan risiko penyakit kronis Kurang makan, sering infeksi,
pada usia dewasa yankes kurang, pola asuh
tidak memadai
USIA LANJUT
KURANG GIZI Proses Pertumbhn
Tumbuh
BBLR lambat, ASI ekslsf
kurang, MP-ASI tidak
kembang
terhambat
benar
YanKes kurang memadai;
Kons tidak seimbang BALITA KEP
Gizi janin
tidak baik
Konsumsi gizi kurang,
pola asuh kurang
S K EK
WU REMAJA &
I L KEK B
USIA SEKOLAH:
BUM IKAN B Pelayanan
N A ) GANGGUAN
(K ENDAH
E kesehatan tidak
PERTUMBHN
R memadai

Sumber :
Nutrition Throught The Life
MMR Konsumsi Kurang Produktivitas
Cycle Prepared.2000 50
fisik berkurang/rendah
Upaya preventif-
PEMBERDAYAAN
promotif, kuratif-
PEREMPUAN & rehabilitatif
PERLINDUNGAN penanganan KESEHATAN Ketersediaan
Penyebaran ANAK masalah gizi makanan di rumah
informasi gizi tangga, jumlah
dan jenis asupan
KOMUNIKASI gizi.
&
INFORMATIKA PERTANIAN

PERBAIKAN
GIZI
SOSIAL KELAUTAN &
PERIKANAN
Penanganan Produksi
masalah gizi pada perikanan
keluarga miskin nasional, gerakan
gemar makan
ikan
PERINDUSTRIAN PENDIDIKAN &
DUNIA USAHA & AGAMA
KEBUDAYAAN
PERDAGANGAN

Akses masyarakat untuk Pengetahuan dan persepsi tentang


memperoleh makanan bermutu pemilihan makanan, jumlah dan gizi
dengan harga terjangkau yang seimbang.

MASALAH GIZI TIDAK SAJA DIPANDANG SEBAGAI MASALAH KESEHATAN, TETAPI TELAH MENJADI
TANGGUNG JAWAB BERSAMA
Kelaparan dan kekurangan gizi menghambat
pencapaian tujuan pembangunan nasional dan MDGs
Sulit akses
sumberdaya
& pasar
Kerusakan Kemampuan
sumberdaya belajar
rendah

Kelaparan & gizi


kurang menyebabkan
Risiko peny
kemiskinan dan ... Kesempatan
Menular
kerja rendah
meningkat

Gangguan kes Imunitas rendah &


Ibu & anak kematian tinggi

52
Perilaku Kesehatan Pola pengasuhan
yang kurang baik bayi, anak,
(lingkungan dan kurang baik
perorangan

Pemanfaatan Akses ke Yankes


Fasilitas Yankes
MASALAH
masih kurang
masih kurang GIZI

Pola perawatan Pola konsumsi Kemiskinan


Bumil dan Buteki makanan yang kronis
yang kurang baik kurang
(jumlah dan mutu)

53
VISI
“ Menuju Keluarga Sadar Gizi 2020”

MISI
∎ Mendorong kemandirian keluarga untuk
berprilaku sadar gizi

∎ Mewujudkan keluarga sadar gizi melalui


pemberdayaan masyarakat dan keluarga
Gizi, Kesehatan dan Kualitas SDM
Daya tahan rendah
Mudah sakit
Kematian
Umur
Harapan
Daya tahan rendah Hidup
Absensi meningkat Pendapatan
Kurang Produktivitas rendah per kapita
Gizi Pendapatan rendah

Tumbuh kembang otak Tingkat


tidak optimal melek
Gangguan kecerdasan & huruf
mental
Potensi pendidikan
rendah
55
Derajat Kesehatan dan Status Gizi Ibu & Anak di Indonesia
Hasil Riskesdas 2010 Badan Litbangkes Komitmen Nasional
“MEWUJUDKAN BANGSA YANG BERDAYA SAING”

Dasar Analisis

BALITA
GAGAL TUMBUH

BAYI REMAJA
KEHAMILAN REMAJA
BBLR KURUS-PENDEK

DEWASA
PENDEK

Sumber: ACC/SCN 1992


MASALAH GIZI : ADA 3 KATEGORI
Perkembangan Status
Masalah yang telah
Gizi
KATEGORI I dapat dikendalikan Kekurangan Vit A,
Gangguan Akibat Kurang Yo
Anemia Gizi pada anak 2-5

Masalah yang belum


KATEGORI II selesai (un-finished)
Stunting dan
Gizi Kurang

Masalah baru yang


mengancam kesehatan
KATEGORI III masyarakat (emerging)
57
Gizi lebih
Gerakan Nasional Sadar Gizi dalam
rangka 1.000 HPK
Visi
Terpenuhinya kebutuhan pangan dan gizi untuk memenuhi hak dan
berkembangnya potensi ibu dan anak

Misi
• Menjamin kerjasama antar berbagai pemangku kepentingan untuk memenuhi
kebutuhan pangan dan gizi setiap ibu dan anak
• Menjamin dilakukannya pendidikan gizi secara tepat dan benar untuk meningkatkan
kualitas asuhan gizi ibu dan anak

Sasaran
1. Menurunkan proporsi anak balita yang stunting sebesar 40 persen
2. Menurunkan proporsi anak balita yang menderita kurus (wasting) kurang dari 5 persen.
3. Menurunkan anak yang lahir berat badan rendah sebesar 30 persen
4. Tidak ada kenaikan proporsi anak yang mengalami gizi lebih
5. Menurunkan proporsi ibu usia subur yang menderita anemia sebanyak 50 persen
6. Meningkatkan prosentase ibu yang memberikan ASI ekslusif selama 6 bulan paling kurang 50
persen
CONTOH PESAN GIZI
UNTUK SELURUH KELOMPOK USIA
 Makan 1 porsi lebih banyak
 Periksa kehamilan teratur
Ibu
Hamil
 Makan 1,5 porsi lebih
 Makan beragam Masyar banyak
 Aktifitas fisik teratur Ibu
 Pantau BB teratur
akat Menyusui  Memberikan ASI
 Hindari rokok, Umum Eksklusif sampai usia
alkohol, narkoba 6 bulan

 Lanjutkan ASI
 Makan beragam Lanjut Ibu sampai 2 tahun
 Aktifitas fisik teratur
 Pertahankan BB ideal
Usia Balita  Pantau BB teratur

 Makan beraneka  Biasakan sarapan pagi


ragam Anak  Cuci tangan pakai
Remaja
 Hindari rokok, Sekolah sabun
alkohol, narkoba  Timbang BB teratur
 Aktifitas fisik teratur
Dampak KURANG GIZI pada awal
kehidupan terhadap kualitas SDM
Gagal tumbuh; Berat Lahir Rendah,
kecil, pendek, kurus, daya tahan rendah.

Hambatan perkembangan kognitif, nilai


sekolah dan keberhasilan pendidikan

Menurunkan produktivitas pada usia


dewasa

Gangguan metabolik, risiko PTM


MENINGGAL (diabetes type II, Stroke, Penyakit
Jantung, dll) pada usia dewasa
www.GlobalNutritionSeries.org
Kespro bagi Remaja
Latar Belakang

3 hal yg menjadikan masa remaja penting


• Masa yg khusus & penting krn merup periode
pematangan organ reproduksi
• Terjadi perubahan fisik scr cepat, tdk
seimbang dgn perub kejiwaan
• Sering terjadi perbedaan perlakuan antara
remaja laki – laki & perempuan
DEFINISI
• Reproduksi sehat Remaja
– Adl suatu keadaan qua prima meliputi tidak hanya
fisik, mental dan sosial tetapi juga bebas dari penyakit
& kecacatan dari sistem, fungsi serta proses
melanjutkan keturunan pd usia 10 – 19 tahun

• Pubertas
– Adl awal masa remaja , dimana terjadi perubahan
badaniah yang menandai kemampuan melanjutkan
keturunan (reproduksi)/ Pematangan seksual
PROSES TUMBUH
KEMBANG
REMAJA
ALAT REPRODUKSI PEREMPUAN
ALAT REPRODUKSI PEREMPUAN
Tuba Fallopi Rahim Kandung kemih
Indung telur
Rongga Rahim

Mulut/ Leher
rahim

Sal Kencing Dubur


Lubang Vagina Saluran Vagina
ALAT REPRODUKSI LAKI - LAKI

Sal Vas Deferens

Dubur

Sal kencing Kel prostat


Skrotum/testis/
buah pelir

Remaja perlu menjaga alat kelamin agar tetap sehat


Ciri perubahan fisik
• Tanda seks primer
– Terjadinya haid, mimpi basah
• Tanda seks sekunder
– Laki – laki : perubahn suara, tumbuhnya jakun, penis buah
zakar bertambah besar, terjadi ereksi & ejakulasi, dada
tambah lebar, badan berotot, tumbuh kumis, cambang &
rambut sekitar kemaluan serta ketiak
– Perempuan : pinggul melebar,pertumbuhan rahim &
vagina, payudara membesar, tumbuhnya rambut sekitar
kemaluan & ketiak
MASA AKIL BALIGH
(PUBERTAS)

Pada masa akil baligh secara fisik :


remaja putri  Menstruasi  bisa hamil
dan remaja putra  mimpi basah  bisa
menghamili,
 remaja putra dan putri belum siap
menikah  pertumbuhan !!!!  Resiko…
Ciri – Ciri dan tahapan perkembangan
(non fisik)
 Masa remaja Awal (usia 10 – 13 thn)
 Ciri-ciri :
 Lebih dekat teman sebaya
 Ingin bebas
 Mulai perhatikan tubuh/ penampilan

 Masa remaja tengah (usia 14 – 16 th)


 Ciri-ciri :
 Mancari Identitas diri
 Timbul keinginan kencan
 Punya rasa cinta yg dalam
 Kembangkan kemampuan abstrak
 Berkhayal ttg seks
Masa pertumbuhan remaja
Pertumbuhan Putri (Usia) Putra (UsiaTh)
• Pertumbuhan cepat 10 – 11 Th 12 – 13 Th
• Puncak pertumbuhan 12 Th 14 Th
• Selesai pertumbuhan 15 Th 19 Th

Putri :
Mengalami deposisi lemak : abdomen, lingkar panggul ;
Pelvis melebar untuk persiapan hamil
- Pertumbuhan jaringan otot & tulang < putra
Putra :
- Peningkatan masa otot, jaringan tanpa otot & tulang
Kebiasaan Makan Remaja
• >>Makan diluar  aktifitas soail >>
• >> Mengenal makanan jajanan
• Kebiasaan Mamin mempengaruhi kesehatan 
merokok & alkohol
• Kebiasaan mengkonsumsi makanan siap saji yang
cenderung mengandung
- Kalori,Lemak & Na >> Risiko :
- Asam folat,serat & Vit A << - Obesitas
- Karies Gigi
Makanan untuk Remaja
• Makanan sesuai selerah remaja & lengkap
kebutuhan zat gizinya
• Menu yang praktis
• Pengolahan yang cepat
• Penyajian yang menarik, disukai & berfariasi
• Misal : nasi goreng spesial, bakso lengkap, mie
goreng spesial, gado-gado dll.
KEBUTUHAN ZAT GIZI USIA REMAJA
UMUR (Th) Energi Protein Vit D Vit C B6 B12 Ca Fe
(Kkal) (gr) (mcg) (mg) (mg) (mg) (mg) (mg)

Pria
13-15 2400 60 5 75 1,3 2,4 1000 19
16-18 2600 65 5 90 1,3 2,4 1000 15
Wanita
13-15 2350 57 5 65 1,2 2,4 1000 26
16-18 2200 50 5 75 1,2 2,4 1000 26
PRINSIP GIZI REMAJA
• Energi >> untuk menunjang pertumbuhan & aktifitas
>>
• Protein >> untuk pertumbuhan & mengganti sel-sel
tubuh yang rusak
• Vitamin & mineral cukup
Vitamin : A, C, D, E, B6,B12, 
- Membantu pelepasan energi dari KH
- Menjaga sel & jaringan tidak cepat rusak
Mineral : Ca (kebutuhan 800 mg) & Fe) 
- Pembentukan tulang & otot
• Cairan & serat cukup
Cara menghitung BB ideal Remaja
usia 13 – 18 tahun

BBI = (TB cm – 100) – [(TB cm – 100) x 0,1]


CARA PERHITUNGAN RAKEBUTUHAN ZAT GIZI

• ENERGI :
Perempuan :
- Usia 13-15 Th : 50 Kkal/Kg BBI
- Usia 16-18 Th : 45 Kkal/Kg BBI
Laki-laki :
- Usia 13-15 Th : 55 Kkal/Kg BBI
- Usia 16-18 Th : 50 Kkal/Kg BBI
• PROTEIN : 10-12% Total Kalori/hari
• LEMAK : 30-35% Total Kalori/hari
• KARBOHIDRAT : 50-70% Total Kalori/hari
Lanjut .....

• Masa remaja Akhir (17 – 19 th)


– Ciri –ciri :
• Pengungkapan kebebasan seks
• Lebih selektif pilih teman
• Punya citra jasmani diri
• Dapat wujudkan rasa cinta
GIZI SEIMBANG, BANGSA SEHAT
BERPRESTASI

TUMPENG GIZI SEIMBANG PIRING MAKANKU, SAJIAN SEKALI


MAKAN

ANUNG utk PGS & PSG 2014 79


PERKEMBANGAN PEDOMAN GIZI SEIMBANG
10 PESAN GIZI SEIMBANG (Keluarga – Masyarakat dan Institusi)
1. Syukuri dan Nikmati Aneka Ragam Makanan, setiap kali Makan
2. Banyak Makan Sayuran dan Cukup Buah-buahan
3. Biasakan Mengonsumsi Lauk Pauk yang Mengandung Protein Tinggi
4. Biasakan Mengonsumsi Aneka Ragam Makanan Pokok
5. Batasi Konsumsi Pangan Manis, Asin dan Berlemak
6. Biasakan Sarapan
7. Minum Air yang cukup dan Aman
8. Biasakan Membaca Label pada Kemasan Pangan
9. Cuci Tangan Pakai Sabun dengan Air Bersih Mengalir
10.Lakukan Aktivitas Fisik yang Cukup dan Pertahankan Berat Badan Normal`

PESAN GIZI SEIMBANG


PILAR 1 PILAR 2 PILAR 3 PILAR 4
MENGONSUMSI MEMBIASAKAN MELAKUKAN MEMPERTAHANK
PANGAN PERILAKU HIDUP AKTIVITAS FISIK AN DAN
BERANEKA RAGAM BERSIH MEMANTAU
BERAT BADAN
NORMAL
Pesan 2,3,4 Pesan 5, 6, 7, 8, 9, Pesan 10 Pesan 10
81
Sepuluh Pesan Utama
Gizi Seimbang

Syukuri dan Nikmati Anekaragam


1 Makanann

Perbanyak Makan Sayuran dan Cukup


2 Buah-buahan

3 Biasakan Mengonsumsi laukpauk


Mengandug Protein Tinggi

82
Biasakan Mengonsumsi Anekaragam
4 Makanan Pokok

Batasi konsumsi Pangan Manis ,


5 Asin dan Berlemak

6 Biasakan Sarapan

7 Biasakan minum Air Putih yang Cukup


dan Aman

83
Biasakan Membaca Label pada
8 Kemasan Pangan

Cuci tangan pakai sabun dengan Air


9 Bersih Mengalir

Lakukan Aktifitas Fisik yang Cukup


10 dan Pertahankan berat Badan
Normal

84
Pertumbuhan
GIZI SEIMBANG
DIPERLUKAN UNTUK

Perkembangan

Kecerdasan

Pemeliharaan
kesehatan

Aktivitas dan
Lain-lain

85
GIZI SEIMBANG
(Komposisi Bahan Makanan Sesuai Kebutuhan)
JADUAL MAKAN

WAKTU MAKAN

06.00 09.00 12.00 15.00 18.00

Makan Snack Makan Snack Makan


Pagi Pagi Siang Sore Malam
20 % 10 % 30 % 10 % 30 %
Ciri Perubahan kejiwaan
• Perubahan emosi
– Sensitif (mudah menangis,cemas, frustasi,dan
tertawa)
– Agresif dan mudah bereaksi terhadap rangsangan
luar, misal mudah berkelahi

• Perkembangan intelegensia
– Mampu berpikir abstrak, senang berikan kritik
– Muncul perilaku ingin coba - coba
FAKTOR coba- coba
….FAKTOR SEKSUAL…
faktor yg sebabkan
timbulnya dorongan
seksual
Buku Porno

Mabuk memakai obat Internet/VCD Porno


Menghayal Porno

Hindari hal-hal
yang dapat
menimbulkan
dorongan seksual
Berdua di tempat sepi
CARA
MENGENDALIKAN
DORONGAN SEKS

Mengembangkan Hobi

Belajar bersama

Taat beribadah
Pilihlah teman MEMILIH
yg membawa TEMAN YANG
pengaruh baik BAIK

Ini bukan teman


yang baik
SEKS PRA NIKAH DAN AKIBATNYA
Pengaruh buruk akibat seks pra nikah
• Bagi remaja
– Menambah risiko tertular PMS
– Remaja perempuan terancam ktd, pengguguran
kandungan dll
– Trauma jiwa(rendah diri, berdosa , depresi, hilang harapan
masa depan)
– Kemungkinan hilang kesempatan lanjutkan pendidikan,
kerja untuk remaja perempuan
• Bagi Keluarga
– Menimbulkan aib
– Menambah beban ekonomi
– Pengaruh kejiwaan pd anak yag dilahirkan
• Bagi masyarakat
– Meningkatnya remaja putus sekolah
– Menambah beban ekonomi
Akibat pengguguran Kandungan (Dengan sengaja)

- Perdarahan
- Luka pada leher rahim dan ginjal
- Komplikasi saluran kencing dan ginjal
- Sebagian ari-ari tertinggal di dalam rahim
- Kemandulan
- Kematian si ibu
Bayi kurang dr 2500 gr

Pengguguran
Hamil
Kandungan

HINDARI KEHAMILAN
REMAJA Dikucilkan masyarakat
Penyakit Menular Seksual
Pencegahan dan Penanggulangannya

• Penyakit menular seksual murni


Adalah : penyakit menular seksual yang dikenal sebagai
Penyakit Kelamin atau Veneral Diseases (VD)

• Penyakit menular seksual tidak murni


Adalah : Penyakit menular seksual yang ditularkan melalui
hubungan seksual yang dikenal sebagai Sexsual Transmited
Diseases (STD)
Gejala Penyakit Menular Seksual

1. Keluarnya cairan dari genitalia


2. Luka pada genetalia
3. Benjolan
4. Pembengkakan skrotum
5. Nyeri perut bagian bawah
6. Peradangan pada mata bayi
7. Tanpa gejala pada awalnya
- Infeksi HIV
- Infeksi Hepatitis B
- Infeksi Hepatitis C
Komplikasi Penyakit Menular Seksual
1. Pada pria : dapat menimbulkan sumbatan uretra dan
kemandulan
2. Pada wanita dapat menimbulkan :
- Kemandulan
- Abortus
- Kehamilan ektopik
- Carcinoma cervix
- Nyeri perut bagian bawah
3. Pada bayi dapat menimbulkan:
- Kebutaan
- Radang paru-paru
Masalah HIV/AIDS

Perjalanan infeksi HIV/AIDS


1. Masa jendela ‘Window Period’,
Rentang waktu sejak HIV masuk ke tubuh sampai tes
antibodi terhadap HIV menjadi positif, lamanya antara
1-3 bulan.
Pada masa jendela orang terinfeksi HIV menunjukkan
sindrom retroviral akut : demam, pembesaran kelenjar,
hati/ ginjal, nyeri tenggorok, nyeri otot.
2. Masa tanpa gejala (asimptomatik)
Asimptomatik berarti di dalam organ tubuh terdapat
HIV, tetapi tubuh tidak menunjukkan gejala-gejala.
3. Gejala klinis AIDS

Gejala utama:
- Demam berkepanjangan lebih dari 3 bulan
- Diare kronis > 1 bulan berulang maupun terus-menerus
- Penurunan BB sampai > 10% dalam 3 bulan

Gejala minor:
- Batuk kronis selama > 1 bulan
- Infeksi mulut & tenggorokan (jamur Candida Albians)
- Pembekakan kelenjar getah bening yang menetap di
seluruh tubuh
- Munculnya Herpes Zoster berulang
- Bercak-bercak gatal di seluruh tubuh
PERKEMBANGAN DARI HIV MENJADI AIDS:
Tertular

Periode
Jendela HIV + AIDS

3 - 6 BULAN 3 - 10 TAHUN 1 - 2 TAHUN


AIDS tidak menular melalui kontak sosial

Dan tidak menular melalui :

Makan/minum
bersama

Berjabat tangan Gigitan nyamuk/serangga

23
Cara Pencegahan Infeksi HIV/AIDS

a. Pencegahan penularan melalui hubungan


seksual
b. Pencegahan penularan melalui darah
- Transfusi darah
- Produk darah
- Alat suntik
c. Pencegahan penularan dari ibu ke anak
Kehamilan
Adalah:
Proses regenerasi yg diawali dgn pertemuan
sel telur perempuan dgn sel sperma laki-laki
yg membentuk suatu sel (embrio) dimana
merupakan cikal bakal janin & berkembang
didalam rahim sampai akhirnya dilahirkan
sebagai bayi.
a. Kondisi yang Menyebabkan Kehamilan

• Usia Subur yaitu usia dimana seorang individu


secara seksual sudah matang, pada umur yang
bervariatif untuk pria dan wanita.
• Untuk pria dimulai sejak diproduksinya
sperma, biasanya ditandai dengan mimpi
basah.
• Untuk perempuan dimulai sejak diproduksinya
sel telur, ditandai dengan terjadinya
menstruasi.
b. Tanda-Tanda Kehamilan
1). Tes kehamilan positif/ tdk datang haid
2). Pusing, mual dan muntah pada pagi hari serta
sering buang air kecil
3). Buah dada membesar
4). Daerah sekitar puting susu menjadi agak gelap
5). Perut membesar
6). Terdengar detak jantung janin
7). Ibu merasakan gerakan bayi
8). Teraba bagian bayi
9). Terlihatnya janin melalui pemeriksaan USG
c. Keadaan Ideal Untuk Hamil
Kesiapan seorang perempuan utk hamil atau
mempunyai anak ditentukan oleh kesiapan
dalam tiga hal, yaitu:
1. Kesiapan fisik
2. Kesiapan mental/emosi/ psikologis
3. Kesiapan sosial-ekonomi.
 usia > 20 tahun
HARAPAN
Kenali diri &
manfaatkan
masa remaja
dng sebaik-
baiknya untuk
masa depan yg
cerah
RAPOR KESEHATANKU
BUKU INFORMASI KESEHATAN
Info Kesehatan
Info Kesehatan
Catatan
Memilih Makanan yang Baik
• Makanan sehat  Tri Guna Makanan
• Makanan yg bersih  bebas lalat, debu &
serangga lainnya
• Makanan yg aman  tdk mengandung
bahan berbahaya  Zat Pewarna & Zat
Pengawet berbahaya manusia
• Makanan yg halal  tidak bertentang dg
agama yg dianut siswa

129
Ciri-ciri makanan yg tidak layak dimakan:
• Makanan bau basi
• Makanan rasanya sudah berubah
• Makanan yg sudah lembek, berlendir, berbusa
• Makanan berjamur
• Makanan mengeras/mengering
• Makanan berulat/mengandung benda asing
• Makanan kadaluwarsa
• Makanan yg berubah warna
• Makanan kemasan yg rusak (misal kaleng
menggelembung)

130
MASALAH GIZI

KEKURANGAN GIZI

KELEBIHAN GIZI

ANEMIA
GIZI BESI
(AGB)
KURANG GANGGUAN ATAU
ENERGI AKIBAT KURANG
KURANG
PROTEIN KEKURANGAN DARAH
VITAMIN A
(KEP YODIUM (GAKY) (KVA)
OBESITAS

131
Anemia – Kurang Zat Besi

Anemia Tidak Anemia Tidak Anemia Anemia


Pucat Tidak pucat Tidak pucat Pucat
132
PENYEBAB ANEMIA GIZI PADA ANAK USIA SEKOLAH :

– Rendahnya Konsumsi Zat Fe hewani


– Rendahnya Konsumsi sayuran kaya zat besi (Fe) 
bayam
– Absorbsi besi yang rendah ( besi nabati )
– Mengkonsumsi makanan/minuman tertentu
mengandung zat dpt menghambat penyerapan zat
besi (Fe)  teh
– Penyakit Infeksi Kerusakan Erythrocyt ( malaria &
talasemia )
– Peningkatan kebutuhan zat besi (Fe)  Pertumbuhan,
Perdarahan Kronis ( Cacing tambang ; Gangguan haid ;
Wasir ).

133
Cara Mencegah & Mengatasi/penanggulangi:
ANEMIA GIZI BESI (AGB)/KURANG DARAH)

Kecukupan makanan – Gizi Seimbang

- >> Mengkonsumsi lauk hewani, kacang-


kacangan, sayuran (daun)
berwarna hijau

Menghindari dari penyakit infeksi =


kecacingan & malaria

-Tablet Tambah Darah (TTD/Fe)


134
Gangguan Akibat Kurang Yodium (GAKY) :
APA ITU GAKY ?  sekumpulan gejala yang timbul karena tubuh seseorang
kekurangan unsur yodium secara terus menerus dalam jangka waktu lama.
APA ITU YODIUM ? Mineral dialam (tanah, air) – Zat gizi mikro  untuk
pertumbuhan dan perkembangan mahluk hidup
MENGAPA KITA MEMBUTUHKAN YODIUM ?
Membentuk hormon Tiroksin yang berfungsi untuk mengatur pertumbuhan dan
perkembangan mulai dari janin sampai dewasa.
APA ITU DAERAH KEKURANGAN YODIUM ?
Kandungan yodium dalam tanah dan air sudah banyak yang terkikis karena
erosi, banjir atau hujan lebat Daerah/tempat akan kekurangan yodium.
APA ITU DAERAH ENDEMIK GAKY ?
Pembesaran kel. Gondok klasifikasi ; Berat : TGR > 30%, Sedang : TGR 20 -
29,9%, Ringan : 5 - 19,9%, non endemik < 5%
APA ITU TOTAL GOITER RATE (TGR) ?
 angka prevalensi gondok total semua stadium pembesaran kelenjar
gondok, baik yang teraba (palpable) maupun yang terlihat (visible) TGR
digunakan untuk menentukan tingkat endemisitas GAKY
135
KELOMPOK RENTAN DAMPAK

IBU HAMIL l Keguguran


JANIN l Lahir mati
l Cacat bawaan
l Meningkatkan kematian perinatal
l Meningkatkan kematian bayi
l Kretin neurologi (keterbelakangan
mental, tuli, mata juling, lumpuh
spatis)
GA um
KI

l Kretin myxedematosa
lah ktr

l Cebol
sa p e

l Kelainan fungsi psikomotor


Ma S

NEONATUS l Gondok neonatus


l Hipotiroid neonatus
ANAK DAN REMAJA l Gondok
l Gangguan pertumbuhan fungsi
fisik dan mental
l Hipotiroid Juvenile
DEWASA l Gondok dengan komplikasinya
l Hipotiroid
l Gangguan fungsi mental
l Iodine induced Hyperthyroid (IIH)
Penderita GAKY

137
Dampak Sosial - Ekonomi Masalah GAKY

138
Program Penanggulangan GAKY
UPAYA PENANGGULANGAN GAKY

UPAYA JANGKA PENDEK

Distribusi kapsul minyak beryodium pada

Kecamatan endemik GAKY berat dan sedang

(TGR  20
UPAYA %) PANJANG
JANGKA dihentikan
(PENCEGAHAN)

Yodisasi garam melalui konsumsi garam beryodium

Peningkatan konsumsi aneka ragambahan pangan

yang bersumber dari laut


8

Perbaikan Lingkunagan (pencemaran). 139


PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO NO.3 TAHUN 2005 “
LARANGAN PENGADAAN DAN PEREDARAN GARAM KONSUMSI
TIDAK BERYODIUM DAN PENGGUNAAN BAHAN TAMBAHAN
PANGAN (BTP) DI KABUPATEN SIDOARJO “

PERDA NO. 1 TAHUN 2016


TENTANG :

“PERBAIKAN GIZI DAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF


DI KABUPATEN SIDOARJO “
140
GANGGUAN AKIBAT
KEKURANGAN YODIUM

Kretin
Gondok 141
GANGGUAN AKIBAT KEKURANGAN YODIUM
GAKY
Gangguan Kecerdasan anak
pertumbuhan terhambat,
fisik & mental sulit + pelajaran,
 kekurangan tidak naik, DO
Yodium Pembesaran
kelenjar gondok
 tidak
Bumil  cantik/ganteng
Keguguran, Lahir
mati, lahir cacat ANAK KRETIN/
(bisu, tuli, mata KERDIL
juling, dll
142
Kurang Vitamin A (KVA)
KONSEKUENSI MASALAH KVA
Gangguan mata Pertumbuhan dan
(xerophtalmia, perkembangan
Rabun senja) terganggu

Resiko Rentan terhadap


MASALAH KURANG
kematian VITAMIN A penyakit
meningkat

Penyakit infeksi

Asupan Vitamin A yang rendah

143
144
Marasmus
• Anak sangat kurus
TANDA-TANDA KLINIS
• Wajah seperti orang tua
• Perut cekung
• Kulit keriput
• Cengeng

Kwashiorkor
• Bengkak seluruh tubuh,
terutama kaki
• Wajah membulat dan sembab
• Rambut tipis, kemerahan,
mudah dicabut
• Cengeng, rewel, apatis
• Otot mengecil
Marasmik-Kwashiorkor
Gabungan dari tanda-tanda
klinis marasmus dan
kwashiorkor

145
Marasmus
• Anak sangat kurus
TANDA-TANDA KLINIS
• Wajah seperti orang tua
• Perut cekung
• Kulit keriput
• Cengeng

Kwashiorkor
• Bengkak seluruh tubuh,
terutama kaki
• Wajah membulat dan sembab
• Rambut tipis, kemerahan,
mudah dicabut
• Cengeng, rewel, apatis
• Otot mengecil
Marasmik-Kwashiorkor
Gabungan dari tanda-tanda
klinis marasmus dan
kwashiorkor
Gizi buruk : Kwashiorkor

147
Gizi buruk : Kwashiorkor
Rambut
Wajah

‘Puffy’

Edema
148
Kwashiorkor

Hepatomegali
Crazy pavement Edema
dermatosis

149
Marasmus
Wajah

Rambut masih hitam

Atrofi otot
Lemak SK <<
Iga gambang 150
151
Bitot’ spot
‘Foam-like’ substance

Hyperpigmentation & wrinkle


(X-1)

152
X1
Dryness of conjunctiva

Wrinkle and hyperpigmentation

153
X2
Dryness of cornea

Wrinkle and hyperpigmentation


154
X3A
Corneal ulcer < 1/3

Conjunctival & ciliary injection


155
X3B
Ulkus kornea > 1/3

Keratomalacea
156
XS
Corneal scar

157
Anaemia

158
Kelainan kulit (def.Zn)

159
Dehydration

Turgor :

160
Dehydration

Sunken eyes
161
Kategori & Ambang Batas Status Gizi Anak Berdasarkan Indeks - Standart WHO 2005
SK Menkes RI No. 1995/Menkes/SK/XII/2010)

Indeks Kategori Ambang Batas (Z-Score)


Status Gizi
Berat Badan menurut Umur Gizi Buruk < - 3 SD
( BB/U) Gizi Kurang - 3 SD s/d < - 2 SD
Anak Umur 0-60 bulan Gizi Baik - 2 SD s/d 2 SD
Gizi Lebih > 2 SD

Panjang Badan menurut Umur (PB/U) atau Sangat Pendek < - 3 SD


Tinggi Badan menurut Umur (TB/U) Pendek - 3 SD s/d < - 2 SD
Anak Umur 0 – 60 bulan Normal - 2 SD s/d 2 SD
Tinggi > 2 SD

Berat Badan menurut Panjang Bdan (BB/PB) Sangat Kurus. < - 3 SD


atau Badan menurut Tinggi Badan (BB/TB) Kurus - 3 SD s/d < - 2 SD
Anak Umur 0-60 bulan Normal - 2 SD s/d 2 SD
Gemuk > 2 SD
Indeks Massa Tubuh menurut Umur (IMT/U) Sangat Kurus. < - 3 SD
Anak Umur 0-60 bulan Kurus - 3 SD s/d < - 2 SD
Normal - 2 SD s/d 2 SD
Gemuk > 2 SD

Indeks Massa Tubuh menurut Umur (IMT/U) Sangat Kurus. < - 3 SD


Anak Umur 5-18 tahun Kurus - 3 SD s/d < - 2 SD
Normal - 2 SD s/d 1 SD
Gemuk > 1 SD s/d 2 SD
Obesitas > 2 SD
PENANGANAN KASUS GIZI BURUK
• Tahap Stabilisasi : H 1-2, Transisi H 3-7, :
Saat ditemukan (H) : 1 kapsul
bila ada kelainan mata di tambah
- H+1 : 1 kapsul
- H + 14 : 1 Kapsul
 Di beri antibiotikkotrim; Bila ada penyakit penyerta maka diberi
anti biotik sesuai dg penykitnya
• Diberi Vitamin lain :
- Vitamin C
- Vitamin B kompleks
- Asam Folat
• Diberi sirup Zinc : 1 x/hari
• Bila ada ganggua pd Kulit diberi krem Zinc
kalau ada luka dikompres dg KMnO4 1 %
• Tahp Rehabilitasi (Minggu ke 2 –6 s/d Tindak lanjut (M. 7-26)
baru diberi Fe (sirup)
(Mengacu Buku Tata Laksana Gizi Buruk)

163
Kelebihan lemak bukan hanya kelebihan berat
1. Penampilan kurang menarik
2. Gerakan tidak gesit & lamban
3. Merupakan faktor resiko penyakit

165
Cara Penurunan BB Dianjurkan
• Diet (Makanan Sehat)

Olahraga & Kegiatan Fisik

166
UNTUK MEMANTAU KECUKUPAN ZAT GIZI SESEORANG
DENGAN IMT(INDEKS MASSA TUBUH)

BB (Kg)
• IMT = -----------
TB(m) 2

• Kategori : IMT

 Kurus : - Tk. Berat = < 17,0


- Tk. Ringan = 17,0-18,5
 Normal ========== = 18,5-25,0
 Gemuk: - Tk. Ringan = 25,0-27,0
- Tk. Berat = > 27,0

167
RADIKAL BEBAS MERUSAK ORGAN TUBUH

 Penyakit Jantung Koroner (PJK)


Lemak mengedap di pembuluh darah
 Penyakit Kanker
Senyawa karsinogenik
 Penyakit Katarak
Kerusakan protein pada lensa mata
 Penyakit Degeneratif
Kemerosotan fungsi tubuh  DM, Hipertensi, Strok
 Proses Penuaan
Kerusakan jaringan di kulit  keriput, bintik pigmen

168
ANTIOKSIDAN Adalah
Senyawa yang mempunyai struktur molekul yang dapat memberikan
elektron

FUNGSI ANTIOKSIDAN :
• Mencegah terbentuknya radikal bebas baru
• Menangkap radikal bebas
• Memperbaiki sel-sel jaringan yang rusak
• Mengikat oksigen
• Mengikat logam

169
MACAM ANTIOKSIDAN

1. Dibuat oleh tubuh sendiri


2. Alami
Tanaman/hewan  Vit A,C,E, Senyawa fenolik,
anthosianin, isoflavon
3. Sintetik
Bahan kimia  mencegah kerusakan lemak (BHA,
BH

170
SUMBER ANTIOKSIDAN ALAMI

1. VITAMIN E
 Konsumsi 100 – 400 IU
 Kecukupan gizi yang dianjurkan 10 mg atau
15 IU
 Minyak tumbuhan : bunga matahari, zaitun,
kacang-kacangan, gandum
 Sayuran berwarna hijau
 Hewan : Daging sapi, unggas, ikan (vit E
terbatas)

171
KANDUNGAN VITAMIN E
Bahan Makanan URT (mg)
Telur ayam 1 butir 0,88
Minyak Jagung 1 Sdm 1,3
Minyak biji kapas 1 Sdm 4,8
Minyak Zaitun 1 Sdm 1,6
Minyak kacang tanah 1 Sdm 1,6
Minyak Kedelai 1 Sdm 1,5
Minyak bungah matahari 1 Sdm 6,1
Jus tomat 6 ons 0,4
Apel dengan kulit 1 buah sedang 0,81
Mangga 1 buah sedang 2,32
Kacang tanah 1 ons 2,56
Alpukat 1 buah sedang 2,32
Bayam ½ cup 0,53
Taoge 100 gr 117 - 662
172
PERAN VITAMIN E DALAM PENCEGAHAN
PENYAKIT AKIBAT RADIKAL BEBAS

• MENURUNKAN RESIKO • MENURUNKAN RESIKO


KANKER PENYAKIT
• MENURUNKAN RESIKO KARDIOVASKULER
KATARAK • MENGURANGI
• MENURUNKAN STRES KERUSAKAN AKIBAT
OKSIDATIF AKIBAT OLAH POLUSI UDARA
RAGA • MEMPERLAMBAT
PROSES PENUAAN
2. VITAMIN C
Konsumsi 250 – 1000 mg
Kecukupan gizi yang dianjurkan 30 - 60 mg/hr
Merupakan antioksidan yang tangguh,
meningkatkan penyerapan Fe,membentuk
kekebalan
 Sumber sayuran hijau dan buah-buahan
bewarna

174
SAYURAN & BUAH SUMBER VITAMIN C

Bahan Makanan 100 gr/Bahan (mg)


Daun Singkong 275
Daun Katuk 239
Daun Kelor 220
Daun Mlinjo 182
Gandaria 111
Bayam 60
Kubis 60
Pepayah 78
Jeruk manis 49
Jambu biji 87
Apel 5
175
3. VITAMIN A
 Zat gizi potensial untuk penglihatan, reproduksi, pertumbuhan,
 Angka kecukupan bagi wanita 5000 SI, Bumil + 2000 SI, Buteki 3500
SI
 Sumber dari buah/sayuran bewarna kuning, oranye/merah oranye :
wortel, pisang, pepaya, jeruk, merica, cabai, semangka, tomat

Bahan Makanan Kandungan/100 gr (S.I)


Wortel 12.000
Pepaya 365
Tomat 1.500
Semangka 590
Pisang Raja 950 176

Anda mungkin juga menyukai