1.Pengertian Diagnosis HIV adalah suatu kegiatan yang dilaksanakan dengan cara pemeriksaan specimen darah dengan metode repaid test dengan Reagen intek, oncoprobe, vikia
2.Tujuan Sebagai acuan penerapan Diagnosis HIV
3.Kebijakan SK Kepala Puskesmas No. 188/22/438.5.2.1.17/2021 tentang Tim PDP HIV
Puskesmas Sedati
4.Referensi Buku Pedoman PITC
5.Prosedur 1. Alat : Alat tulis
2. Bahan : Form PITC 3. KTP
6. Langkah-langkah 1. Petugas melakukan anamnesa
Mengkaji apakah pasien hamil, LSL, Penasun,Pasangan Risti, PelangganPS, atau dengan penyakit penyerta spt (TBC, Diare, Kandidiasis, Dermatitis, Herpes, Hepatitis, IMS) 2. Petugas melakukan pemeriksaan Apabila pasin bersedia pasien mengisi informconsen Petugas Kesehatan mengisi blangko PITC Petugas Kesehatan merujuk ke Laboratorium 3. Petugas melakukan diagnosis Petugas memastikan bahwa pasien datang ke laboratorium. Petugas berkoordinasi dengan laboratorium untuk mengetahui hasil test Meminta persetujuan kepada psien untuk meminta izin apakah hasil boleh disampaikan sekarang ataukah menunggu waktu yang ditentukan. Apabila hasil Reagen 1( Intek) Non Reaktif maka hasil tes HIV Non Reaktif Adapun hasil tes untuk Reagen 1 (Intek) Reaktif, Reagen 2 (Oncoprobe) Reaktif , kemuan untuk Reagen 3 (Vikia) Non Reaktif, maka hasilny disebut Windows Period. Pasien dianjurkan untuk mengulang tes dalam kurun waktu tiga bulan. Untuk hasil Reaktif ketiga Reagen petugas harus merujuk ke Konselor untuk di rujuk ke PDP (RSUD Sidoarjo) 4. Petugas melakukan evaluasi hasil laboratorium atau Rontgen dan menentukan langkah selanjutnya.
7. Hal-hal yang perlu
Pencatatan Form PITC harus diisi dengan lengkap diperhatikan 8. Unit terkait UGD, Poli Umum, Poli Lansia, Petugas Laboratorium, Rawat inap, BKIA