Anda di halaman 1dari 86

KEBIJAKAN KESEHATAN

Senin, 22 Mei 2017

Diselenggarakan oleh:
Dinas Kesehatan Kabupaten Ngawi

Drs. AGUS SRI GUNAWAN,ST,M.M.Kes


Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ngawi
KEBIJAKAN KESEHATAN DI
INDONESIA
Sistem Kesehatan Nasional (Perpres 72/2012)
1. Subsistem Upaya Kesehatan
2. Subsistem Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
3. Subsistem Pembiayaan Kesehatan
4. Subsistem Sumber Daya Manusia Kesehatan
5. Subsistem Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan
Makanan
6. Subsistem Manajemen, Informasi, dan Regulasi
Kesehatan
7. Subsistem Pemberdayaan Masyarakat
2
ISU PRIORITAS KESEHATAN (2):
BPS, 2014

Indeks Pembangunan Manusia 73,81


Indonesia: 2007 – 2013 73,29

72,77 Usia harapan


72,27 hidup 70,07
tahun
71,76
71,17
70,59

Rata-rata pengeluaran
per bulan
2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 Rp. 643.360

IPM Indonesia berada


Rata-rata lama Angka Melek
pada peringkat 5 di sekolah 8,14 Huruf
94,14%
ASEAN tahun
3
Quick win
• Program Indonesia Pintar melalui belajar 12 tahun bebas pungutan
• Program Indonesia Sehat melalui layanan kesehatan masyarakat
• Program melalui Indonesia bekerja dan Indonesia Sejahtera melalui reformasi
agraria 9 Juta Ha untuk rakyat tani, buruh tani, rumah susun bersubsidi dan
jaminan sosial
ARAH PEMBANGUNAN KESEHATAN

RPJMN I RPJMN II RPJMN III RPJMN IV


2005 -2009 2010 -2014 2015 -2019 2020 -2024

UPAYA KURATIF
REHABILITATIF VISI
MASYARAKAT
YG MANDIRI
UNTUK
HIDUP SEHAT
UPAYA PREVENTIF,
PROMOTIF
Arah pengembangan upaya kesehatan, dari kuratif bergerak ke arah
preventif, promotif sesuai kondisi dan kebutuhan
PEMBANGUNAN KESEHATAN
Pembangunan Kesehatan adalah upaya yang
dilaksanakan oleh semua komponen bangsa dalam
rangka mencapai tujuan kesehatan yaitu untuk
meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan
hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai
investasi bagi pembangunan sumber daya manusia
yang produktif secara sosial dan ekonomis
VISI DAN MISI PRESIDEN
3 DIMENSI PEMBANGUNAN: PEMBANGUNAN MANUSIA, SEKTOR

TRISAKTI:

NORMA PEMBANGUNAN KABINET KERJA


UNGGULAN, PEMERATAAN DAN KEWILAYAHAN

Mandiri di bidang ekonomi; Berdaulat di bidang politik;


Berkepribadian dalam budaya

9 AGENDA PRIORITAS (NAWA CITA)


Agenda ke 5: Meningkatkan kualitas Hidup Manusia Indonesia

PROGRAM INDONESIA PROGRAM INDONESIA PROGRAM INDONESIA KERJA


PINTAR SEHAT PROGRAM INDONESIA SEJAHTERA
RENSTRA
2015-2019

PARADIGMA SEHAT PENGUATAN YANKES JKN

PENDEKATAN KELUARGA NUSANTARA


KELUARGA SEHAT DTPK
SEHAT
INSTRUKSI PRESIDEN PADA
RAKERKESNAS TAHUN 2017 (1)

1. Paradigma Baru Pembangunan Kesehatan;


2. Mengedepankan Upaya Promotif Dan Preventif, Tanpa
Mengesampingkan Upaya Kuratif dan Upaya
Rehabilitatif;
3. Perbaikan Tata Kelola Manajemen Anggaran Pusat dan
Daerah;
4. Revolusi Mental dan Restorasi Peran Seluruh Tenaga
Kesehatan di Tingkat Pusat dan Daerah;
INSTRUKSI PRESIDEN PADA
RAKERKESNAS TAHUN 2017 (2)

5. Inklusif Dalam Sinergi Kebijakan Lintas Sektor dan Lintas


Program Kesehatan
6. Bonus Demografi Sebagai Modalitas Dasar Menuju
Indonesia Emas Tahun 2045.
7. Generasi muda Indonesia yang unggul disetiap bidang,
sehat secara jasmani dan rohani agar mampu
berkompetisi dengan negara lain.
8. Kecukupan dan kesinambungan asupan gizi sejak masa
kehamilan, usia bayi dan anak menjadi tanggungjawab
seluruh pemangku kebijakan di pusat dan daerah.
DESENTRALISASI KESEHATAN
Critical Point Desentralisasi kesehatan  mengoptimalkan
pembangunan kesehatan untuk mendekatkan pelayanan kesehatan agar
lebih efektif, efisien dan menyentuh kebutuhan kesehatan riil
masyarakat.
Strategi:
 Memperpendek rantai birokrasi;
 Memberi kewenangan bagi daerah untuk menentukan SPM
kegiatan dan program sesuai karakteristik daerah;
 Mengalokasikan dana pembangunan kesehatan sesuai
karakteristik permasalahan daerah, kebutuhan
GERMAS
kesehatan dan potensi daerah serta diharapkan
adanya keterlibatan masyarakat (community
involvement)
PIS-PK
HARAPAN KESENJANGAN KENYATAAN
UPAYA MENCAPAI SPM BIDANG KESEHATAN
MELALUI PIS-PK, GERMAS DAN
PENGUATAN SKN

LINGKUNGAN POLITIK, HUKUM, EKONOMI,


SOSIAL, AGAMA, BUDAYA, FISIK, BIOLOGI, ILMU
DAN TEKNOLOGI PENELITIAN DAN
PENGEMBANGAN
KESEHATAN

SPM UPAYA KESEHATAN


PEMBIAYAAN
KESEHATAN
SUMBER DAYA
KESEHATAN
SEDIAAN FARMASI,
PENDEKATAN ALKES, OBAT DAN
KELUARGA
MAKANAN

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANAJEMEN


KESEHATAN

*PERPRES 72/2012 SKN; PMK 36/2016 PDKT KELUARGA; PMK 46/2016 SPM KES
KETERKAITAN SPM–GERMAS– PENDEKATAN
KELUARGA DI TINGKAT OPERASIONAL

SPM FILOSOFI

1. Memenuhi hak dasar Bumil, Bulin, Bayi, Balita, Usiasek,


2. Cakupan 100% Usiaprod, Usila + PM & PTM

Pendekatan Keluarga METODA

1. Proaktif menjangkau 100% keluarga KELUARGA


2. Upaya Promotif, preventif, deteksi dini

Germas METODA

Dukungan lintas sektor RDS UKS/M UKK


INDIKATOR
IKS
Cakupan Program
PENGUATAN PUSKESMAS DALAM PROGRAM UPAYA
KESEHATAN MASYARAKAT

Inpres 1/2017 tentang Germas = Prioritas Nasional


KEWAJIBAN KEPALA DAN WAKIL KEPALA DAERAH

Salah satu Kewajiban Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah :


(pasal 67 UU No. 23 Tahun 2014)
“Melaksanakan Program Strategis Nasional”

Yang dimaksud dengan “Program Strategis Nasional” adalah program yang ditetapkan
presiden sebagai program yang memiliki sifat strategis secara nasional dalam upaya
meningkatkan pertumbuhan dan pemerataan pembangunan serta menjaga pertahanan
dan keamanan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat

NAWA CITA PRESIDEN JOKO WIDODO


Poin nomor 5 (lima) :
“…..akan meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia melalui.....layanan kesehatan
masyarakat......”

13
STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM)
BIDANG KESEHATAN

Permenkes Nomor 43 Tahun 2016 tentang Standar


Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan
Tujuan untuk dilaksanakan secara dini
Tuntutan publik

14
PENGERTIAN PENDEKATAN KELUARGA
Pendekatan pelayanan yang
mengintegrasikan UKP & UKM
secara berkesinambungan,
dengan target keluarga,
didasari data & informasi
dari profil kesehatan
keluarga
Tujuan Pendekatan Keluarga:
Pendekatan Keluarga adalah salah 1. Meningkatkan akses keluarga terhadap
satu cara Puskesmas untuk pelayanan kesehatan yang komprehensif
meningkatkan jangkauan sasaran 2. Mendukung pencapaian SPM Kab/Kota & SPM
dan mendekatkan atau provinsi
meningkatkan akses pelayanan 3. Mendukung pelaksanaan JKN
kesehatan dengan mendatangi 4. Mendukung tercapainya program indonesia
sehat
keluarga
12 INDIKATOR KELUARGA SEHAT

1 Keluarga mengikuti KB Penderita hipertensi berobat teratur

Ibu bersalin di faskes Gangguan jiwa berat tidak ditelantarkan

Bayi mendapat imunisasi dasar Tidak ada anggota keluarga yang


lengkap merokok

Bayi diberi ASI eksklusif selama 6 Keluarga mempunyai akses terhadap air
bulan bersih

Pertumbuhan balita dipantau tiap Keluarga mempunyai akses atau


bulan menggunakan jamban sehat

Penderita TB Paru berobat sesuai


Sekeluarga menjadi anggota JKN/askes
standar

16
KONSEP PENDEKATAN KELUARGA

Puskesmas

UKBM:
Posyandu, PAUD, UKS, Poskestren,
Upaya Kes Kerja, Posbindu PTM, dll

17
GERAKAN MASYARAKAT
HIDUP SEHAT
Penduduk kurang aktivitas fisik (26,1%)
 Tingkatkan aktivitas fisik
Penyakit tidak menular:
• Hipertensi (25,8% dewasa >15 tahun)
• Diabetes (6,9% dewasa >15 tahun)
• Kanker (1,4%o semua umur)
Deteksi dini penyakit tidak menular 18

Kendalikan faktor risiko


Penduduk >10 th kurang konsumsi buah dan sayur (93,5%)
 Tingkatkan makan sayur & buah
Sumber Data Riskesdas 2013
MASYARAKAT
TUJUAN GERMAS
BERPERILAKU SEHAT
Yang berdampak pada

Kesehatan Produktif
Terjaga

Lingkungan Biaya
Bersih Berobat
Berkurang
19
RUANG LINGKUP GERMAS
yang berdampak bagi kesehatan

1
Peningkatan Aktivitas Fisik

Peningkatan Perilaku Hidup Sehat


2
Penyediaan Pangan Sehat dan Percepatan Perbaikan
3 Gizi

4 Peningkatan Pencegahan dan Deteksi Dini Penyakit

5 Peningkatan Kualitas Lingkungan

6 Peningkatan Edukasi Hidup Sehat


TANGGUNG JAWAB SEKTOR DALAM GERMAS

Koord dan Fasilitasi Partisipasi perempuan


Pemda untuk deteksi dini PTM,
KIE di lokasi wisata
Gerakan
Memasyarakatkan
Kampanye Gemar Olah
Makan Ikan di lokasi
Raga, Sarana Olah Raga di
wisata
lokasi wisata
Promosi makan sayur dan
buah dalam negeri Keamanan PJAS, Keamanan
mutu pangan olahan di lokasi
Jalur Sepeda dan Pejalan wisata
kaki, serta akses jalan
menuju tempat wisata UKS, Sekolah Ramah Anak,
Aktivitas Fisik di lokasi
Sarana aktivitas fisik di wisata
tempat wisata dan TTU,
Ruang terbuka hijau Konseling pra nikah,
Jamban, toilet (restroom) Poskestren di lokasi wisata
Meningkatkan pelayanan
di lokasi wisata
Keamanan dan mutu
pangan segar di lokasi wisata
Cukai dan pajak rokok, minuman
beralkohol
Upaya Kesehatan

Penelitian dan
Pengembangan
Kesehatan

Pembiayaan
Kesehatan

SDM Kesehatan

Sediaan Farmasi dan


Alat Kesehatan

Manajemen

Pemberdayaan
Masyarakat
22
SISTEM KESEHATAN NASIONAL
Penguatan Fasyankes

Akreditasi Fasyankes
PENGUATAN SUBSISTEM Sistem Rujukan P
UPAYA KESEHATAN
MELALUI: Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit serta
Peningkatan Kewaspadaan
Risiko (KLB)
PENTAHAPAN PROGRAM INDONESIA SEHAT
DENGAN PENDEKATAN KELUARGA

5852 9754
Puskesmas, Puskesmas,
2926 34 Prov, 34 Prov, 514 Kab
Puskesmas,
514 Kab
34 Prov,
470 514 Kab 2019
PUSKESMAS, 2018
9 Prov 64 Kab
2017
4 Puskesmas
2016
4 Kab/Kota 2015
4 Prop
24
I Memanfaatkan data dan
informasi hasil Litbangkes
untuk perencanaan dan bahan
kebijakan
PENGUATAN SUBSISTEM
PENELITIAN DAN Menyusun data dan hasil
informasi Litbang untuk bahan
PENGEMBANGAN advokasi kepada stakeholder
KESEHATAN MELALUI:
Mendukung dalam persiapan
dan pelaksanaan Riset Nasional
dan Riset Strategis
P
Peningkatan anggaran
PENGUATAN kesehatan pusat dan daerah
SUBSISTEM PEMBIAYAAN
1. Peningkatan anggaran kesehatan
pusat dan daerah
2. Pengalokasian anggaran Promotif

Pengalokasian anggaran
PEMBIAYAAN
dan Preventif
3. Pemanfaatan Anggaran Kesehatan

Promotif dan Preventif


MELALUI:
Pemanfaatan Anggaran
Kesehatan
PENDANAAN PROGRAM INDONESIA SEHAT
DENGAN PENDEKATAN KELUARGA

Pemanfaatan Dana BOK:


1. Transport lokal
2. Perjalanan dinas Pemanfaatan Dana
3. Pembelian BHP; DANA DANA Kapitasi:
bahan/material untuk 1. Jasa Pelayanan
mendukung pelayanan BOK KAPITASI 2. Dukungan Biaya
promotif preventif
4. Belanja cetak Operasional
/penggandaan Pelayanan
5. Belanja Kesehatan:
makanan&minuman PROGRAM a.Belanja barang
6. Penyelenggaraan rapat INDONESIA SEHAT
sosialisasi,pertemuan operasional
DENGAN b.Belanja Modal
7. Honorarium PNS dan
non PNS PENDEKATAN
KELUARGA
PERMENKES 71/2016 PERMENKES 39/2016 PERMENKES 21/2016
Pendanaan yang terintegrasi pada Program Indonesia Sehat Melalui Pendekatan Keluarga dengan memperhatikan:
1. Alokasi pembiayaan daerah dan Kebutuhan Puskesmas
2. Menghindari Pembiayaan ganda
3. Efektif dan Efisien
Permenkes tentang Pedoman Pendanaan Program Indonesia Sehat dgn Pendekatan Keluarga
Jumlah dan distribusi tenaga
kesehatan tidak merata antar
PENGUATAN daerah
SUBSISTEM SUMBER
DAYA MANUSIA Pemenuhan Jenis Nakes
KESEHATAN MELALUI: Belum Sesuai Standar

Kompetensi Nakes Belum


Sesuai Standar
Lokasi Penempatan :
Peraturan Presiden Rumah Sakit Pemerintah Pusat
Nomor 4 Tahun 2017 dan Pemerintah Daerah,
Wajib Kerja Dokter diprioritaskan :
Spesialis PEMENUHAN KEBUTUHAN DAN 1. Rumah Sakit DTPK
PENINGKATAN AKSES 2. RS Rujukan Regional
MASYARAKAT UNTUK
MENDAPATKAN PELAYANAN 3. RS Rujukan Propinsi
KESEHATAN YANG
BERKUALITAS DI SELURUH
INDONESIA
Unsur yang terlibat :
Peserta adalah dokter spesialis yang baru
lulus pendidikan profesi program dokter Kemenkes, Kemristekdikti,
spesialis dari PTN di dalam negeri dan PT di Kemendagri, Kemenkeu, Pemerintah
luar negeri. Daerah Propinsi, Pemerintah Daerah
Jangka Waktu WKDS : Kabupaten/Kota, Institusi
Peserta mandiri 1 (satu) tahun, peserta
Pendidikan, KKI, Organisasi Profesi
penerima beasiswa dan/atau pendidikan dan Kolegium
sesuai ketentuan peraturan perundangan
PENEMPATAN TIM NUSANTARA SEHAT
TAHUN 2015 - TAHUN 2017

120 puskesmas, 694 orang,


TAHUN 2015 fokus puskesmas perbatasan
131 puskesmas, 428 orang,
TAHUN 2016 fokus puskesmas terpencil/sangat
terpencil, kepulauan

RENCANA 188 puskesmas, 1500 orang


TAHUN 2017
P Pengadaan Obat dan Alkes
melalui e-catalog
Pelaksanaan One Gate Policy
pengelolaan obat dan vaksin
PENGUATAN Terjaminnya ketersediaan, mutu
SUBSISTEM obat dan vaksin serta
pemenuhan standar
SEDIAAN FARMASI DAN kefarmasian
ALAT KESEHATAN Ketercukupan tersediaannya
MELALUI: anggaran bagi one gate policy
dan jaminan ketersediaan, mutu
obat dan vaksin serta
pemenuhan standar
kefarmasian
Penguatan pengawasan perencanaan
program dan penganggaran
Penguatan pengawasan pelaksanaan
PENGUATAN kegiatan dan anggaran
SUBSISTEM Penguatan pengawasan pelaporan
keuangan

MANAJEMEN Penyelesaian tindak lanjut hasil


pengawasan
MELALUI: Pembangunan zona integritas menuju
wilayah bebas dari korupsi dan
wilayah birokrasi bersih melayani
APLIKASI KELUARGA SEHAT

• Merupakan bentuk dukungan teknologi informasi terhadap


proses pengambilan data lapangan, pengolahan dan analisis
data, penyajian data agregat Indikator Keluarga Sehat (IKS),
• Aplikasi ini merupakan digitalisasi instrumen pendataan dari
12 indikator keluarga sehat dan analisis indikator keluarga
sehat.
Payung Hukum Gerakan Masyarakat
Hidup Sehat
Strategi Kebijakan Gerakan Masyarakat
PENGUATAN Hidup Sehat

SUBSISTEM Advokasi dan Sosialisasi Gerakan


Masyarakat Hidup Sehat

PEMBERDAYAAN Forum Kabupaten/Kota Sehat Gerakan


Masyarakat Hidup Sehat
MASYARAKAT Pendayagunaan Sumberdaya

MELALUI: Penguatan Kelembagaan

Istilah Gerakan Masyarakat 34


SEKRETARIAT
TREND ANGGARAN DINAS
KESEHATAN KABUPATEN
NGAWI

35
ANGGARAN TH.2014-2017

115,900,909,295
111,704,310,863

79,582,636,180

56,490,213,280

TH. 2014 TH. 2015 TH. 2016 TH. 2017


ALOKASI ANGGARAN TH.2014
JKN (BPJS NON PBI)
3%
DAU
JAMKESKAB 12%
15% DAK
11%

D B H (CUKAI
TEMBAKAU)
13%
JKN (BPJS-PBI)
45%
BK
1%
ALOKASI ANGGARAN TH.2015
Retribusi
2%
D A U (Urusan dan
BLUD Non )
13% 19%
DAK
NON KAPITASI 7%
7%
D B H (CUKAI
TEMBAKAU)
1%

BU dan Pendamping
1%
KAPITASI
35% PAJAK ROKOK
15%
ALOKASI ANGGARAN TH.2016
BK
DBH PAJAK 3% DAK PELAYANAN
ROKOK BLUD DAU
DASAR
7% 14% 16%
8%
DBHCHT DAK
2%
BU DAK FARMASI
1% 4%

RETRIBUSI
1% KAPITASI DAK NON
26% FISIK (BOK)
NON
6%
KAPITASI
5% DAK NON FISIK
JAMKESKAB (JAMPERSAL)
4% 3%
ALOKASI ANGGARAN TH.2017
DAK PELAYANAN
DASAR
5%
BK
5% DAU
16% DAK FARMASI
BLUD 3%
27%

DAK NON FISIK (BOK)


9%

DBH PAJAK ROKOK


7%
KAPITASI
16% DAK NON FISIK
(JAMPERSAL)
1%
DBHCHT
1%

DAK NON FISIK


RETRIBUSI
(AKREDITASI)
1%
1%
BU DAK JAMKESKAB NON KAPITASI
0% 5% 3%
BIDANG

ISUE STRATEGIS DAN RENCANA PELAYANAN


KERJA DINAS KESEHATAN
KABUPATEN NGAWI KESEHATAN

41
Akreditasi Puskesmas
Mengapa Melaksanakan?
KEBIJAKAN IMPLEMENTASI
1. Perpres No 2 Tahun 2015 1. Sosialisasi oleh Kemenkes RI
tentang RPJMN 2015-2019 & Dinkes Prov Jatim
2. Permenkes No 75 tahun 2014 2. Sosialisasi oleh Kabupaten
tentang Puskesmas dan
Permenkes 46 tahun 2015
3. Komitmen Kadinkes 3. Rapat Dinkes Kabupaten –
Kabupaten
Roadmap dll.
4. SK Kadinkes Kabupaten ttg
Penetapan Tim Pendamping 4. Pelatihan Tim Pendamping
Akreditasi Puskesmas di Kabupaten
Kabupaten
5. SK Kadinkes Kab ttg
Penetapan Puskesmas 5. Pelatihan Tim Akreditasi
Akreditasi Puskesmas Kabupaten th
2015, 2016, 2017
PERAN PUSAT, PROVINSI, KAB/KOTA pada AKREDITASI PUSKESMAS
1. MEMBENTUK LEMBAGA/KOMISI AKREDITASI
PUSAT 2. OPERASIONALISASI KOMISI AKREDITASI
3. PELATIHAN TOT SURVEYOR
4. PELATIHAN TOT PENDAMPING 34 PROVINSI
5. PELATIHAN SURVEYOR AKREDITASI 34 PROVINSI
6. PEMETAAN NASIONAL
7. MEMBENTUK TIM SURVEYOR DI 34 PROVINSI
8. PELAKSANAAN SURVEY AKREDITASI FKTP OLEH TIM SURVEY AKREDITASI FKTP

1. MELAKSANAKAN PELATIHAN TIM PENDAMPING


DINKES 2. MELAKSANAKAN PENDAMPINGAN KAB/KOTA OLEH TIM PROVINSI
PROV 3. PEMETAAN TINGKAT PROVINSI
4. MENGUSULKAN KE PUSAT PUSKESMAS PRIORITAS
5. MENYIAPKAN DANA PENDAMPINGAN KE KAB/KOTA
1. PEMETAAN TINGKAT KAB/KOTA
DINKES 2. MENYIAPKAN DANA PENDAMPINGAN & SURVEY
KAB/KOTA 3. MELAKUKAN PENDAMPINGAN KE PUSKESMAS OLEH TIM PENDAMPING KAB/KOTA
TERLATIH
4. MENYIAPKAN PUSKESMAS UNTUK AKREDITASI
1. LOKAKARYA PENGGALANGAN KOMITMEN
PUSKESMAS 2. MEMBENTUK TIM/POKJA AKREDITASI
3. MENYIAPKAN PUSKESMAS UNTUK AKREDITASI
4. SELF ASSESSMENT SECARA KONTINYU
43
DIAGNOSIS MANAJEMEN
Puskesmas X - Akreditasi I kali

VISI,
MISI,
TUJUAN
Puskesmas
X

2000 I. 2015 II. 2018 III. 2021


MEKANISME SERTIFIKASI AKREDITASI

4. Meneruskan
Permohonan ke komisi
Komisi
5. Menugaskan
Akreditasi koordinator utk
Membentuk tim
9. Penerbitan sertifikat surveior

8. Meneruskan
Rekomendasi hasil
survei
3. Dinkes Prov
Meneruskan permohonan
Sesudah check kesiapan Koordinator
Surveior di
10. Meneruskan sertifikat
Provinsi
Ke Kabupaten

7.Rekomendasi
Dinkes Kab Hasil survei 6. Survei
akreditasi

11. Menyerahkan
1. 2. Check
sertifikat ke fasyankes
Kesiapan
Mengajukan
Fasyankes
Permohonan
akreditasi
Fasyankes

45
Permasalahan dan Kendala
SARANA DAN PRASARANA

1. Sarana dan prasana puskesmas (bangunan, alkes, obat dan


bahan habis pakai, mebeleir,transportasi rujukan, media
promosi) masih belum memenuhi standar akreditasi
2. Buku Pedoman, panduan, peraturan perundangan di
puskesmas masih kurang

MANAJEMEN Arsip tidak tertata dg baik

1. Kerjasama lintas sektor masih kurang


2. Puskesmas sudah melakukan kegiatan,tapi pendokumentasian
kegiatan masih kurang
3. Perencanaan kegiatan di beberapa puskesmas belum berdasar
atas kebutuhan masyarakat
4. Pelaksanaan lokakarya mini belum optimal
5. Hasil Monev di beberapa puskesmas belum dilakukan tindak
lanjut sesuai dengan permasalahan yang ditemukan.
KESIMPULAN
1. AKREDITASI PUSKESMAS MENJAMIN PUSKEMAS MELAKSANAKAN TUGAS DAN FUNGSINYA SECARA
OPTIMAL.
2. AKREDITASI MENJAMIN PUSKESMAS MELAKSANAKAN UKM
3. AKREDITASI MENJAMIN KEPUASAN MASYARAKAT DALAM MENDAPATKAN PELAYANAN.
4. AKREDITASI MENJAMIN TERLAKSANANYA KENDALI BIAYA DAN KENDALI MUTU.
5. AKREDITASI MENJAMIN TERCAPAINYA INDIKATOR PELAYANAN PROGRAM DAN SPM BIDANG
KESEHATAN

AKREDITASI FKTP

MEMPERKUAT PELAYANAN PRIMER SEBAGAI


TULANG PUNGGUNG YANKES
47
PENGUATAN
YANKESTRAD
DI KABUPATEN NGAWI

S E KSI YA N K EST R A D
D I N A S K ESEH ATA N K A B UPAT E N N G AWI
N G AW I , M E I 2 0 1 7
DASAR PENYELENGGARAAN PROGRAM
PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL

WHO STRATEGY ON
TRADITIONAL MEDICINE
(2014-2023)
UU No 36/2009 PP 3 SASARAN STRATEGI T&CM:
Tentang Kesehatan NO. 103/2014 1. Membangun basis
PASAL 47,
PASAL 48 AYAT 1 YANKESTRAD pengetahuan/ pendidikan
kestrad
PASAL 59 AYAT 3 2. Memperkuat mutu, keamanan
dan manfaat yankestrad dng
pengaturan 3P (Produk,
Pelayanan dan Praktisi)
3. Mengintegrasikan yankestrad
dan pemberdayaan masyarakat

SISTEM KESEHATAN
NASIONAL
(PERPRES NO 72 TAHUN 2012)
49
HASIL PENDATAAN HATTRA KAB. NGAWI
a. Sesuai dengan Perundang - undangan
NO YANKESTRAD EMPIRIS JUMLAH YANKESTRAD EMPIRIS JUMLAH
KETRAMPILAN ORANG RAMUAN ORANG
1 Pijat Tradisional 1507 SPA Terapi
Patah tulang 10 Aroma Terapi
Pijat Refleksi 10 Sinse (WNI) 4
Akupresur 9
Akupuntur 4
Bekam kering 16
Tenaga dalam 1
Paranormal 154
Kebatinan 7
Ajaran agama 12
Hipnotherapis 1
Yoga 2
Ruqyah 9
Lain2 (Bisa ular) 1
Total 1743 4
HASIL PENDATAAN HATTRA
b. Tidak sesuai perundang - undangan

NO JENIS YANKESTRAD JUMLAH ORANG


1 Bekam basah 15
2 Gurah 6
3 Calak 1
4 Sinshe (WNA)
5 Pengobatan mata india
6 Terapi Syaraf
7 Akupuntur (tidak punya SIPT)
8 Lain2
TOTAL 22
BIDANG

ISUE STRATEGIS DAN RENCANA SUMBER


KERJA DINAS KESEHATAN
KABUPATEN NGAWI DAYA

KESEHATAN

52
STRATEGI PENINGKATAN
PENGGUNAAN OBAT
RASIONAL
ISU STRATEGIS
Prinsip Rasional dalam Penggunaan Obat
Rasional

Berbasis bukti ilmiah

Tepat manfaat

Tepat biaya
DASAR KEBIJAKAN POR

DASAR KEBIJAKAN PENGGUNAAN OBAT RASIONAL


UPAYA DAN INTERVENSI
PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT DALAM
PENINGKATAN POR
GERAKAN MASYARAKAT CERDAS
MENGGUNAKAN OBAT
(GeMa CerMat)
Pemberdayaan Masyarakat
program

GKSO GeMa CerMat

muatan

DaGuSiBu
metode

CBIA
METODE INTERVENSI CBIA
 Cara Belajar Ibu Aktif • Proses Belajar Mandiri (Self Learning Process)
• Tutor Sebagai Pemicu Diskusi
 Cara Belajar Insan Aktif • Nara Sumber Berfungsi Menjelaskan Hal-hal
 Community-Based Yang Tidak Dapat Ditemukan Jawaban
Interactive Approach
DESAIN MATERI PROMOSI Poster
ISUE STRATEGIS SEKSI SUMBER DAYA
KESEHATAN
 Jumlah, komposisi dan Usulan Isu Strategis SDM Kesehatan
distribusi SDM Kesehatan
“Peningkatan Kualitas SDM Kesehatan untuk
belum memadai Meningkatkan Mutu Pelayanan Kesehatan”
 Kompetensi SDM Kesehatan
belum memadai
BIDANG

ISUE STRATEGIS DAN RENCANA PENCEGAHAN


KERJA DINAS KESEHATAN
KABUPATEN NGAWI DAN

PENANGGULANGAN

PENYAKIT

64
PELAKSANAAN P2
PTM
MELALUI POSBINDU
& PANDU PTM
DATA
 Angka Kecenderungan PTM terus meningkat, berdasar
riskesdas 2013 urutan mortalitas ke-2 adalah jantung
 Hasil Pemeriksaan DDFR di OPD (139 sasaran):
 Kecenderungan obesitas cukup tinggi (IMT lebih dari
normal 52,52%, LP lebih dari normal 47,48%)
 Kecenderungan Hipertensi 17,99%
 Kadar Gula Darah lebih dari normal 2,88 %
 Kolesterol Darah lebih dari normal 51,80 %
 Asam Urat lebih dari normal 25,18 %
 Kebiasaan Merokok dan terpapar 21,14 %
 Kurang sayur & buah 45,31 %
 Kurang aktifitas fisik 30, 94 %
 Minum alkhohol 6,47 %
Kegiatan yg Telah dilaksanakan
 Dinas Kesehatan :
 Posbindu PTM di tingkat Kabupaten
 Peningkatan kapasitas petugas
 Penertiban Pencatatan dan Pelaporan berbasis Web Portal PTM
 Membentuk TIM Pelaksana DDFR PTM
Puskesmas:
 Posbindu di tingkat Puskesmas
 Pandu PTM (khusus puskesmas terpilih)
Masalah
Program PTM belum menjadi Prioritas
Masyarakat belum merasa perlu Program PTM
Koordinasi dan sinkronisasi lintas Program belum berjalan optimal
Rencana Strategis
 Menyusun Regulasi dan kebijakan tehnis pelaksanaan P2PTM
(Posbindu untuk kegiatan luar gedung & Pelayanan Terpadu/Pandu
utuk dalam gedung).
 Pencanangkan “CERDIK”
 Penegasan Penerapan Permenkes 43/2016 tentang SPM
 Skrining kesehatan usia 15-59 tahun
 Skrining kesehatan usia >60 tahun
 Pelayanan kesehatan penderita hipertensi
 Pelayanan kesehatan penderita DM
 Integrasi dengan Lintas Program
 Olah Raga
 Gizi masyarakat
 Promkes
Isu
Tingginya angka kesakitan dan
kematian akibat penyakit
menular (Kusta, HIV dan AIDS,
Strategis
TB)

70
Akar Permasalahan
TUBERCOLOSIS (TB)
1. Faktor Umur
2. Faktor Jenis Kelamin
3. Tingkat Pendidikan
4. Pekerjaan
5. Kebiasaan Merokok
6. Kepadatan Hunian Kamar Tidur
7. Pencahayaan
8. Ventilasi
9. Kondisi Rumah
10. Kelembapan Udara
11. Status Gizi
12. Keadaan Sosial Ekonomi
13. Perilaku

71
HOLISTIK PENANGANAN KESEHATAN

Peningkatan PROGRAM NASIONAL


Kesehatan
Ibu dan Anak

Akreditai Preventif dan


Puskesmas Promotif
dan Rumah (Gerakan
Sakit Masyarakat
Pemerintah KESEHATAN
Hidup Sehat)

Penataan Pencegahan
Jaminan dan PROGRAM PRIORITAS
Kesehatan Pengendalian
Nasional Penyakit

Level 1
HOLISTIK PENANGANAN KESEHATAN

Pencegahan
dan
Pengendalian
Penyakit
Kusta

Pencegahan PROGRAM PRIORITAS


dan
Pengendalian
Penyakit

Pencegahan
Pencegahan
dan KEGIATAN
dan
Pengendalian
Pengendalian PRIORITAS
Penyakit HIV
Penyakit TB
dan AIDS

Level 2
Dinas Kesehatan
Dinas
kampanye Gerakan RS + UPT Dinas
Kepemudaan & Temukan Peningkatan
gemar
obati sampai Pelayanan RS Kesehatan
Keolahraga berolahraga,
dan penyediaan sembuh TB & peningkatan
fasilitas sarana (TOSS TB) Kesehatan
olahraga Masyarakat Dinas
Balitbang Kajian masyarakat
Meningkatkan Pendidikan
penyakit kegiatan Usaha 1. Dinas Kominfo
TB Kesehatan 2. Dinas Kebudayaan
Sekolah (UKS) Pariwisata
3. Badan Pemberdayaan
Perempuan
Dinas Energi 4. Dinas Tenaga Kerja
&Sumberday Pengusahaan Penyebarluas 5. Badan Kepegawaian
Daerah
a Mineral Konservasi an Melalui 6. Puskesmas
Air Bersih Media Massa 7. RS Pemerintah + RS
& Sosialisasi Swasta
8. Dokter Praktek
TB Swasta
9. Gerdunas-TB/Tim
Dinas promosi untuk
Pencegahan DOTS/Tim TB
10. PKK
Pemberdayaan menggerakkan dan Rumah Tidak 11. Kader Ponkesdes
Perempuan, partisipasi kaum Pengendalian
Perlindungan perempuan Layak Huni & KODAM (TNI AD)
Anak, dan dalam upaya Penyakit TB Jamban LANTAMAL LIMA
Kependudukan deteksi dini Keluarga (TNI AL)
faktor risiko
PTM & PM
Advokasi Dana
Desa terkait

Dinas
Kesehatan Pelatihan TB •Bakorwil
& DOTS bagi
Pemberdayaan Pemberdayaan Fasyankes
•Badan Diklat
Masyarakat Kader
Pemberdayaan
Masyarakat
Mengendalikan Pelayanan
pencemaran air TB di RS Umum Karsa Husada Batu
dan RS Muhammad Noer Pamekasan
Badan Lingkungan Pemanfaatan wilayah
Fasilitasi RS Mangunharjo
Hidup Bank Sampah
Pengadaan
binaan RS Umum Karsa Husada Batu
Gerakan
Masyarakat Stock Obat RS Paru Dungus Madiun
Hidup Sehat RS Paru Surabaya
Level 3 Bappeda Kemenkes 74
SOLUSI PENANGANAN TB
 Gerakan Ketuk Pintu di Masyarakat
(kunjungan rumah berkala oleh
petugas Puskesmas) agar cakupan
penemuan & pengobatan TB meningkat
dan meluas
 Gerakan Temukan Obati Sampai
Sembuh TB (TOSS TB)
 PENDEKATAN KELUARGA & GERMAS
 Perilaku Hidup Sehat
 Ketersediaan sarana PRASARANA
akses air bersih dan perumahan yang
layak huni
 Ketersediaan obat TB
 Pelatihan dan pembekalan bagi
tenaga kesehatan
 Peningkatan sistem laboratorium &
kemampuan diagnosis dengan
perluasan TCM
 Dukungan lintas sektor OPD & PIHAK
SWASTA

75
BIDANG

ISUE STRATEGIS DAN RENCANA KESEHATAN


KERJA DINAS KESEHATAN
KABUPATEN NGAWI MASYARAKAT

76
12 INDIKATOR
KELUARGA SEHAT

77
100% Akses air minum, 0 % daerah kumuh dan
100% layanan sanitasi
UU 17/2007 tentang
RPJPN 2005-2025 Pemenuhan kebutuhan
dasar air minum dan
• Arahan RPJPN 2005-2025 sanitasimerupakan salah
satu upaya untuk
pembangunan dan
memenuhi salah satu
penyediaan air minum dan prioritas dalam RPJMN
sanitasi yang diarahkan 2015-2019, yaitu
untuk mewujudkan pencapaian daya saing
terpenuhinya kebutuhan kompetitif perekonomian
dan kesejahteraan rakyat
dasar masyarakat
yang terus membaik, merata
dan meningkat sebanding
• RPJMN 2015-2019 dengan tingkat
terpenuhinya penyediaan kesejahteraan negara-
air minum untuk negara berpenghasilan
menengah.
memenuhi kebutuhan
dasar masyarakat 78
INDIKATOR MENJADI DESA STBM
( 5 PILAR STBM )

1. Setiap Rumah Tangga sudah BAB di jamban untuk mencapai ODF .

2. Setiap Rumah Tangga sudah terbiasa Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS)

3. Setiap Rumah Tangga sudah mengelola Air Minum dan Makanan yg aman

4. Setiap Rumah Tangga mengelola sampahnya dengan benar

5. Setiap Rumah Tangga mengelola limbah dengan benar


INI HARAPAN KITA SEMUA

WALIKOTA BUPATI
MADIUN NGAWI
MENKES
BUPATI
BUPATI PACITAN
MAGETAN

4 Bupati/Walikota dari Kab/Kota yang sudah ODF


bersama Menteri Kesehatan ( HKN 2014 di Jakarta )
MENURUNKAN
ISUE ANGKA
STRATEGIS STUNTING
GIZI

81
KEGIATAN PROGRAM GIZI

1. PELATIHAN KONSELING MENYUSUI


2. PELACAKAN KASUS GIZI BURUK
3. PENGADAAN PMT BALITA KURANG GIZI
4. PENGADAAN PMT IBU HAMIL KEK
5. PEMANTAUAN GIZI BURUK
6. PEMBUATAN BUKU JUKNIS RESTU IBU
7. PEMBUATAN BUKU LAPORAN RESTU IBU
1. KEHAMILAN DILUAR NIKAH OLEH
REMAJA

2. PERILAKU BERESIKO PADA REMAJA

3. TEMUAN IMS DAN HIV PADA REMAJA


ISUE STRATEGIS ANAK DAN
REMAJA 4. NAIKNYA PERILAKU ABORSI DAN
ALKON KB PADA REMAJA
5. KEHAMILAN PADA PERNIKAHAN DINI

6. KEKERASAN SEKSUAL PADA ANAK


7. KURANGNYA KEPEDULIAN SEKOLAH 83

TERHADAPA KANTIN SEHAT


1. PERTEMUAN LINSEK UNTUK
MENGGALANG KOMITMEN TENTANG
PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN
PERILAKU BERESIKO PADA REMAJA

2. PERKONSELOR REMAJA

3. PEMILIHAN DUTA KESEHATAN REMAJA


SOLUSI DAN KEGIATAN YANG
4. PENINGKATAN PEMAHAMAN REMAJA
DILAKSANAKAN TENTANG HIV IMS
5. KIE DILINGKUNGAN SEKOLAH
TENTANG KANTIN SEHAT
6. PEMAHAMAN PADA REMAJA TENATANG
KB, PENDEWASAAN USIA PERKAWINAN
84

SERTA BAHAYA ABORSI

7. KIE TENATANG KTA DILINGK SEKOLAH


Terimakasih
86

Anda mungkin juga menyukai