TRISAKTI:
PEMBANGUNAN MANUSIA,
DAN KEWILAYAHAN
NORMA
NORMA PEMBANGUNAN
PEMBANGUNAN: PEMBANGUNAN
PEMBANGUNAN KABINET
PEMERATAAN DAN
PROGRAM INDONESIA
PROGRAM KERJA
DIMENSI PEMBANGUNAN:
KABINET KERJA
SEKTOR UNGGULAN,
PARADIGMA PENGUATAN
SEHAT YANKES JKN
KERJA
3 DIMENSI
SEKTOR
3
VISI KEMENTERIAN KESEHATAN
Masyarakat Sehat Yang Mandiri dan Berkeadilan
Misi :
1. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat,
melalui pemberdayaan masyarakat termasuk
swasta dan masyarakat madani
2. Melindungi kesehatan masyarakat dengan
menjamin tersedianya upaya kesehatan yang
paripurna, merata bermutu dan berkeadilan
3. Menjamin ketersediaan dan pemerataan sumber
daya kesehatan
4. Menciptakan tata kelola pemerintahan yang
baik
3
VISI JAWA BARAT
2013 - 2018
JAWA BARAT
MAJU DAN SEJAHTERA
UNTUK SEMUA
5 MISI JAWA BARAT
4.
8. 8 (DELAPAN) PERAN SERTA
KUALITAS
DEMOKRASI DAN
ISU STATEGIS MASYARAKAT
TERHADAP BUDAYA
PEMERINTAHAN JAWA BARAT DAERAH DAN
PENANGANAN
DAERAH
2005-2025 MASALAH SOSIAL
7. 5.
KUALITAS PERTUMBUHAN
LINGKUNGAN DAN EKONOMI DAN
KESADARAN 6. KESEJAHTERAAN
MASYARAKAT KUALITAS DAN MASYARAKAT
CAKUPAN
PELAYANAN
INFRASTRUKTUR
ARAH PEMBANGUNAN KESEHATAN
RPJMN I RPJMN II RPJMN III RPJMN IV
2005 -2009 2010-2014 2015 -2019 2020 -2025
VISI:
KURATIF- REHABILITATIF MASYARAKAT
SEHAT
YANG MANDIRI
DAN
PROMOTIF - PREVENTIF BERKEADILAN
Sehat (70%)
X Mengeluh Sakit (30%)
LINGKUNGAN
45%
DERAJAT KESEHATAN
KETU
MORBIDITAS PELAYANAN
RUNAN
DAN KESEHATAN
5%
MORTALITAS 20%
PERILAKU
30%
10
PERILAKU
MERUPAKAN PENYEBAB
MASALAH KESEHATAN TERBESAR
POSYANDU
52,141
RENCANA STRATEGI
DINAS KESEHATAN
PROVINSI JAWA
BARAT
TAHUN 2013-2018
ISU STRATEGIS
1. Kejadian beberapa penyakit menular, tidak menular, gangguan mental serta
gangguan gizi makin meningkat. Terdapat beban ganda penyakit diluar sasaran
MDGs 2015, ancaman munculnya penyakit new emerging & re-emerging serta
Kejadian Luar Biasa (KLB) yang diakibatkan perubahan perilaku manusia dan
lingkungan;
2. Sistem Kesehatan perlu disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat di masa yang
akan datang baik dari sisi kuantitas maupun kualitas;
3. Sistem Pelayanan kesehatan belum efektif & efisien, masih berorientasi kepada
kuratif daripada promotif & preventif, hal ini terlihat dari proporsi anggaran
lebih tinggi untuk kuratif;
4. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) belum menjadi bagian dari budaya di
masyarakat;
5. Kualitas kesehatan lingkungan masih rendah sebagai akibat dari pembangunan
yang tidak berwawasan kesehatan;
6. Sumber Daya Kesehatan belum sesuai dengan standar untuk memenuhi
pelayanan kesehatan prima;
7. Regulasi kesehatan perlu dilengkapi dan Sistem Informasi Kesehatan belum
terintegrasi untuk mendukung manajemen kesehatan.
VISI DINAS KESEHATAN
MISI
1. Akselerator Pembangunan Kesehatan di
Jawa Barat
1. Persentase 52 % 55 % 60 % 65 % 70 %
penduduk /
rumah tangga
yang ber PHBS
2 Persentase Desa 75 % 80 % 82 % 84 % 86 %
Siaga Aktif
3 Persentase 58 58,5 59 59,5 60
penduduk yang
memiliki akses
terhadap air
minum yg
berkualitas
4 Persentase 52,5 53 53,5 54 55
penduduk yang
menggunakan
jamban sehat
INDIKATOR
TARGET
NO INDIKATOR
2014 2015 2016 2017 2018
9. Persentase Desa 90 % 92 % 94 % 96 % 98 %
Kelurahan yang
Mencapai UCI
90 %
13. Persentase
Puskesmas
mempunyai tenaga
sesuai standar
- Dokter 35 35 38 40 42
- Perawat 35 35 38 40 42
- Bidan 62 62 65 68 70
- Nutrisionis 60 60 62 63 64
- Farmasi 49 49 50 51 52
- Sanitarian 68 68 69 70 71
- Analis Kesehatan 34 35 36 37 38
- Penyuluh 44 44 45 46 47
Kesehatan
INDIKATOR
TARGET
NO INDIKATOR 2014 2015 2016 2017 2018
18. Persentase 63 % 64 % 65 % 66 % 70 %
Ketersediaan
obat essensial di
Farmasi Kab/Kota
19. Persentase 50 % 60 % 65 % 70 % 80 %
penduduk dengan
jaminan
kesehatan
20. Jumlah dokumen 3 5 7 9 11
regulasi kebijakan
pembangunan
kesehatan
SOTK DINAS KESEHATAN
PROVINSI JAWA BARAT
PERDA NO 21 TAHUN 2008 ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
25
2
FASILITAS KESEHATAN
TINGKAT PERTAMA MILIK
PEMERINTAH
PUSKESMAS 1053
RS PEMERINTAH 39
RS SWASTA 28
DATA SDM KESEHATAN
DI PROVINSI JAWA BARAT
POLA PENYEBARAN SDM PROVINSI
JABAR
Puskesma Rumah Kantor Sarkes % Terhadap
No JENIS TENAGA Jumlah
s Sakit DinKes Lainnya Nakes
KETERAFIAN
F 37 504 1 - 542 1.11
FISIK
KETEKNISAN
G 354 1,350 75 73 1,852 3.78
MEDIS
JUMLAH TENAGA
22,565 1,080 272 48,045 76
KESEHATAN 24,128
JUMLAH TENAGA
H 5003 9,590 689 169 15,451 24
NON KESEHATAN
Jumlah TT di RS Pemerintah =
11.434
Jumlah TT di RS Swasta =
13.361
Program Gizi, Kesehatan
Ibu dan Anak
POWERPOINT TEMPLATE
PENGENDALIAN PENYAKIT
POWERPOINT TEMPLATE
PERILAKU DAN
KESEHATAN LINGKUNGAN
POWERPOINT TEMPLATE
4
TANTANGAN PELAKSANAAN SISTEM
KESEHATAN
Komitmen politik Upaya Kesehatan oleh
mitra pembangunan Swasta Intl belum Pemberdayaan Public
intl thd pembiayaan banyak yg pro promotif Private Partnership
kesehatan mulai -preventif belum Optimal
G
L berkurang (GF
O Kepentingan program
B
Lingstra kurang
dari donor intl lebih diperhatikan (needs ,
A
L
menonjol daripada SPM,Anggaran sektor
nasional Kesehatan)
Derajat
kesehata
n rakyat
yg
setinggi-
tingginya
Mari Berbuat Untuk Jawa Barat Yan
Lebih Baik
TERIMA KASIH