Anda di halaman 1dari 28

KEBIJAKAN dan STRATEGI PROMOSI K

ESEHATAN
Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
Kementerian Kesehatan
2019
ARAH PEMBANGUNAN KESEHATAN
RPJMN I RPJMN II RPJMN III RPJMN IV
2005 -2009 2010-2014 2015 -2019 2020 -2025

Pembangunan Akses masyarakat Akses masyarakat Akses masyarakat thd


Kesehatan thd yankes yang terhadap yankes yankes yang berkualitas
diarahkan untuk berkualitas telah yang berkualitas telah menjangkau dan
meningkatkan lebih berkembang telah mulai merata di seluruh wilayah
akses dan mutu dan meningkat mantap Indonesia
yankes
KURATIF-REHABILITATIF VISI:
MASYARAKAT
SEHAT
PROMOTIF - PREVENTIF YANG MANDIRI
DAN
BERKEADILAN

Arah pengembangan upaya kesehatan, dari kuratif bergerak ke arah promotif, preventif sesuai kondisi dan kebutuhan
PROGRAM INDONESIA SEHAT
1. Meningkatkan pengetahuan, kesadaran, kemauan dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang dalam lingkungan hidup
yang sehat agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang PENDEKATAN
optimal melalui terciptanya perilaku hidup sehat sehingga KELUARGA
terwujud bangsa yang mandiri, maju dan sejahtera Permenkes 39/2016
2. Terpenuhinya kebutuhan dasar masyarakat di bidang kesehatan
dalam meningkatkan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya

STANDAR
PELAYANAN
MINIMAL
PILAR 3 Permenkes 43/2016
PILAR 2 PP 2/2018
PILAR 1 PENGUATAN JAMINAN
PARADIGMA PELAYANAN KESEHATAN
SEHAT KESEHATAN NASIONAL
(JKN) GERAKAN
MASYARAKAT
HIDUP SEHAT
(GERMAS)
Inpres 1/2017

Arah pembangunan kesehatan nasional saat ini bergerak


dari kuratif ke promotif dan preventif. DTPK
3
PROMOSI KESEHATAN
(Permenkes 74 Tahun 2015)
Proses memberdayakan masyarakat melalui
kegiatan menginformasikan, mempengaruhi
dan membantu masyarakat agar berperan aktif
untuk mendukung perubahan perilaku dan
lingkungan serta menjaga dan meningkatkan
kesehatan menuju derajat kesehatan yang optimal
Permenkes 74 Tahun 2015
tentang Upaya Peningkatan dan Pengendalian Penyakit

Promosi Kesehatan harus dilaksanakan dalam bentuk:

1 2 3 4 5
Pengembangan Penciptaan Penguatan Pengembangan Penataan
kebijakan publik lingkungan gerakan kemampuan kembali arah
berwawasan yang kondusif masyarakat individu pelayanan
kesehatan kesehatan

didukung dengan Metode


01 Pemberdayaan masyarakat dan Media Yang Tepat,
Strategi: 02 Advokasi
data yang valid dan akurat
serta sumberdaya yang
optimal temasuk SDM
03 Kemitraan yang profesional
ADVOKASI
(KEBIJAKAN
BERWAWASAN PENG
KES) GALANGAN
METODE
KOMITMEN
DAN TEKNIK (MITRA
POTENSIAL)

PROGRAM PENINGKATAN
MEDIA KIE KAPASITAS
PRIORITAS SDM
Peran PROMKES GERMAS
dalam mendukung
program prioritas PIS - PK
PENYEDIAAN
KAMPANYE
SARANA
KESEHATAN PRASARANA

MENGGALI
KETERLIBATAN
SUMBER
MASY DAN
ORMAS PEMBIAYAAN
DAERAH
IMPLEMENTASI STRATEGI PROMKES
ADVOKASI PEMBERDAYAAN KEMITRAAN
• Mendorong regulasi MASYARAKAT • Menggalang kemitraan dengan
berwawasan kesehatan tk. • Pembinaan/pendampingan sektoral, dunia usaha, tokoh
prov, kab/kota, kec, desa masyarakat agama, dan tokoh masyarakat
• Advokasi utk penyediaan • Koordinasi dan orientasi • Menggalang kemitraan dengan
dana tk prov, kab/kota, kec, Juknis Pemanfaatan Dana organisasi profesi dan
desa Desa organisasi kemasyarakatan
• Penguatan implementasi • Pembinaan Peran Pokjanal • Fasilitasi Kelompok Peduli
kebijakan yang telah UKBM Kesehatan
dikeluarkan • Peningkatan Peran SBH

PENYEDIAAN METODE DAN MEDIA PENYEDIAAN SARPRAS PROMKES


• Penyebarluasan informasi program prioritas • Pemenuhan jumlah dan mutu SDM
• Sosialisasi GERMAS • Pemenuhan jabatan fungsional promkes
• Pengembangan strategi komunikasi • Pelatihan promkes bagi petugas puskesmas
• Pengembangan model intervensi • Orientasi/refreshing kader
• Pelaksanaan PIS-PK
Tatanan Pendekatan Institusi
Institusi Pendidikan
Keluarga
Tempat
Pelayanan
Tempat
Kerja
/ rumah Kesehatan school)
(Healthtangga
(healthy
Promoting
Umumwork place)
(Health promotion in health care services)

Promosi Kesehatan
AREA PROMOSI KESEHATAN

Health Promoting Hospital


Menggabungkan konsep, nilai, strategi, dan
standar / indikator promosi kesehatan ke
dalam struktur organisasi dan budaya
rumah sakit dan layanan kesehatan

Ottawa Charter, 1986


Rumah Sakit yang mempromosikan kesehatan

Menyediakan layanan medis dan


01
keperawatan komprehensif Mengembangkan struktur dan
berkualitas 03 budaya organisasi yang
mempromosikan kesehatan

Mengembangkan organisasi/RS
02 sebagai bagian dari tujuan Mengembangkan diri menjadi
promosi kesehatan 04 lingkungan fisik yang
mempromosikan kesehatan yang
secara aktif bekerja sama dengan
komunitasnya

(WHO HPH Infopackage 2001)


Dasar Hukum PKRS
• Undang-undang Nomor 32 tahun 2009 tentang Kesehatan
• Undang-undang Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit
• Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 74 tahun 2015 tentang
Upaya Peningkatan Kesehatan dan Pencegahan Penyakit
(Pasal 5)
• Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 44 tahun 2018 tentang
Promosi Kesehatan rumah Sakit
• Standar Nasional Akreditasi RS (SNARS)
PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT
proses memberdayakan Pasien, keluarga Pasien, sumber
daya manusia Rumah Sakit, pengunjung Rumah Sakit,
dan masyarakat sekitar Rumah Sakit untuk berperan serta
aktif dalam proses asuhan untuk mendukung perubahan
perilaku dan lingkungan serta menjaga dan meningkatkan
kesehatan menuju pencapaian derajat kesehatan yang
optimal.

Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 44 Tahun 2018 tentang


Penyelenggaraan Promosi Kesehatan Rumah Sakit
PKRS di 5 tingkat pencegahan
Promosi Kesehatan pada
01
kelompok masyarakat yang sehat Promosi Kesehatan pada tingkat
sehingga mampu meningkatkan 04
rehabilitatif untuk membatasi atau
kesehatan mengurangi kecacatan (disability
limitation)
Promosi Kesehatan tingkat
02 preventif pada kelompok berisiko
tinggi (high risk) untuk mencegah Promosi Kesehatan pada Pasien
05
agar tidak jatuh sakit (specific baru sembuh (recovery) dan
protection) pemulihan akibat penyakit
(rehabilitation)
Promosi Kesehatan tingkat kuratif
03 agar Pasien cepat sembuh atau
tidak menjadi lebih parah (early
diagnosis and prompt treatment)
Mengapa RS butuh promosi kesehatan
?

Tingginya pasien dengan perilaku


01
yang tidak sehat  NCDs
Setiap hari 5% penduduk ada di
04
Anggaran kesehatan lebih dari RS
02 70% untuk RS
RS sebagai tempat kerja yang
05
Issue peningkatan mutu dan berisiko
03 keselamatan pasien
Mengapa PKRS?
Prevalensi penyakit kronis dan perawatan peningkatan kualitas hidup
01
Tingkatkan literasi kesehatan

Kondisi kerja yang berbahaya di rumah sakit


02
Mengurangi risiko dan memperbaiki kondisi kerja

Produksi limbah dan zat berbahaya


03 Pendekatan ekologis terhadap limbah, manajemen energi

Rumah sakit sebagai organisasi intelektual


04 Pengembangan interpersonal kegiatan HP untuk orientasi
masyarakat
Kebutuhan Promosi kesehatan tidak sebanding
dengan pelaksanaannya*
Patients in Of these patients,
need of help: HP help given to:
Smoking 172 50 37%
Alcohol 72 12 22%
Phys. Inactivity 132 68 40%
Malnutrition 275 72 30%
Overweight 232 83 34%
Average 33%

2/3 pasien membutuhkan promosi kesehatan


tetapi tidak mendapatkannya
*Example from a study on 1050 medical records in 21 hospitals Taiwan (Svane et al, Clin Health Promot 2015.)
Peran PKRS
Mendorong kebijakan sehat dg menerapkan budaya sehat pada Mutu RS meningkat
pasien, kelurga, petugas dan pengunjung, dan masyarakat
sekitar RS BOR meningkat

LOS pendek
Melaksanakan kajian kebutuhan promosi kesehatan secara
sistematis pada saat datang dan akan pulang secara lengkap Infeksi nasokomial
berkurang

Readmision
Melaksanakan intervensi dan informasi promosi kesehatan
dengan mengelola pendidikan pasien dan keluarga dan Cost efektiveness dlm
manajemen komunikasi di RS BPJS

Absen pagawai krn sakit


Mengembangkan tempat kerja sehat, menciptakan budaya
sehat pada petugas rumah sakit Kepuasan pasien tinggi

RS menjadi tempat kerja


sehat
Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dengan monitoring
dan pengkajian kualitas pelayanan dan penilaian kepuasan Akreditasi RS
pasien
PKRS mendukung pencapaian
Standar Nasional Akreditas Rumah Sakit (SNARS)

Manajemen Komunikasi & Edukasi (MKE)


Komunikasi dengan Komunitas Masyarakat Standar MKE 1 – 1.1
Komunikasi dengan Pasien dan Keluarga Standar MKE 2 – 3
Komunikasi antar Tenaga Kesehatan
Standar MKE 4 – 5
Pemberi Asuhan di dalam dan luar RS
Edukasi Pasien dan Keluarga Standar MKE 6 – 12
Arah Kebijakan PKRS
PKRS sebagai bentuk penguatan
01
paradigma sehat di Rumah sakit PKRS dapat meningkatkan
04
dengan mengutamakan promotif cost effective pelayanan
dan preventif dan pemberdayaan kesehatan
masyarakat
PKRS dapat meningkatkan
PKRS meningkatkan Mutu 05 kepuasan dan pemanfaatan
02 Pelayanan Kesehatan di RS pelayanan RS
(patient safety, BOR, LOS, RS
Kab/kota terakreditasi nasional)
PKRS dapat mewujudkan
06 tempat kerja sehat
PKRS menyelenggarakan program
03 prioritas kesehatan nasional dan
daerah (AKI, AKB, Stunting, Penyakit
Menular, PTM, Germas, PIS-KS)
Reorientasi Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit

PKRS bagian penting proses


penyembuhan pasien dan upaya
PKRS tidak serupa peningkatan kualitas pelayanan
dengan kesehatan RS
Manajemen
Pemasaran& Bagian
Humas RS Upaya membangun interaksi dan
komunikasi yang efektif antara pihak
RS dengan pasien dan keluarga
pasien.
Penataan Kembali
Arah Pelayanan • Meningkatkan kepercayaan dan
Kesehatan kepuasan konsumen terhadap
layanan RS
• Mendukung proses perubahan
perilaku dan lingkungan
berdasarkan kebutuhan pasien
Prinsip Penyelenggaraa Manajemen PKRS,
n PKRS meliputi:
01 Paradigma Sehat 01 Pengkajian

02 Kesetaraan 02 Perencanaan

03 Kemandirian 03 Pelaksanaan

04 Keterpaduan dan 04 Monitoring dan Evaluasi


kesinambungan
Standar PKRS

01 Rumah Sakit memiliki regulasi Promosi Kesehatan

Rumah Sakit melaksanakan asesmen Promosi Kesehatan bagi


02 Pasien, Keluarga Pasien, SDM Rumah Sakit, Pengunjung Rumah
Sakit, dan Masyarakat Sekitar Rumah Sakit

Rumah Sakit melaksanakan intervensi Promosi


03
Kesehatan

Rumah Sakit melaksanakan monitoring dan


04
evaluasi Promosi Kesehatan

Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 44 Tahun 2018 tentang


Penyelenggaraan Promosi Kesehatan Rumah Sakit
Bentuk Organisasi PKRS

01 RS kelas A dan B minimal dapat berupa instalasi PKRS

02 RS kelas C dan D minimal dapat berupa unit PKRS

03 RS kelas D Pratama minimal dapat berupa tim PKRS

Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 44 Tahun 2018 tentang


Penyelenggaraan Promosi Kesehatan Rumah Sakit
Kompetensi Pengelola PKRS
Kemampuan merencanakan PKRS

Advokasi Upaya peningkatan


kapasitas dan kompetensi
Komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) pengelola PKRS:
• Pendidikan dan Pelatihan
• Seminar/konferensi
Penggerakan masyarakat

Pembuatan dan pengembangan media


promosi kesehatan
Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 44 Tahun 2018 tentang
Penyelenggaraan Promosi Kesehatan Rumah Sakit
Tantangan PKRS ke depan..

• Berperan serta aktif dalam peningkatan mutu


dan keselamatan pasien
• Butuh bukti/evidence/penelitian-penelitian
yang membuktikan kontribusi promosi
kesehatan terhadap outcome RS
• Meningkatkan SDM yang kompeten
Peluang Pengembangan PKRS
Pencapaian salah satu elemen
penilaian SNARS
Grafik RS berdasarkan kepemilikan Grafik RS Berdasarkan Kelas
Standar MKE 6
Rumah Sakit menyediakan edukasi untuk
67 menunjang partisipasi pasien dan keluarga
772 410 dalam proses asuhan

1446 Elemen Penilaian MKE 6


1. Terdapat penetapan organisasi promosi
kesehatan rumah sakit yang
mengkoordinasikan pemberian edukasi
A B kepada pasien sesuai dengan peraturan
C D perundang-undangan. (R)
Belum ditetapkan 2. Terdapat bukti organisasi promosi
Sumber: http://sirs.yankes.kemkes.go.id kesehatan rumah sakit telah berfungsi
sesuai dengan peraturan perundang-
undangan. (D,W)
3. Edukasi dilaksanakan sesuai dengan
kebutuhan pasien dan keluarga di seluruh
Potensi pengembangan dan pembinaan PKRS oleh rumah sakit. (D,O,W)
pusat dan provinsi berdasarkan tipe rumah sakit
+ standar MKE 1-12
Kesimpulan

PKRS/HPH merupakan bentuk implementasi


kesehatan masyarakat di RS sebagai fasilitas
pelayanan kesehatan

RS wajib menyelenggarakan PKRS melalui


organisasi PKRS yang dibentuk sesuai
dengan kelas RS
Thank you

Anda mungkin juga menyukai