PELAKSANAAN PKKPM/PIE
Pertumbuhan Inklusif
Membangun Landasan
Penyelenggaraan Pengembangan
yang Kuat agar Ekonomi
Perlindungan Sosial yang Penghidupan Berkelanjutan Perluasan dan Peningkatan
Tumbuh Menghasilkan
Komprehensif (Peningkatan Kesejahteraan Pelayanan Dasar
Kesempatan Kerja yang
Keluarga)
Berkualitas
Memperluas industri manufaktur Penataan asistensi sosial, melalui Pengembangan sektor unggulan dan Peningkatan ketersediaan infrastruktur
untuk memperluas lapangan perluasan cakupan dan perbaikan potensi lokal dan sarana pelayanan dasar
kerja baru berkualitas desain program, a.l:
Kartu Indonesia Sehat (KIS),
Kartu Indonesia Pintar (KIP);
Kartu Keluarga Sejahtera
Dukungan regulasi yang Perluasan cakupan Sistem Jaminan Perluasan akses permodalan dan Penyuluhan penduduk miskin akan hak
mendorong peningkatan iklim Sosial Nasional bagi penduduk layanan keuangan melalui penguatan dasar dan pelayanan dasar
investasi yang positif rentan dan pekerja informal sistem layanan keuangan mikro
Memperbaiki sistem perpajakan Penguatan kelembagaan sosial Peningkatan kapasitas dan Pengembangan dan penguatan sistem
(standar pelayanan, sistem rujukan, keterampilan masyarakat kurang pemantauan dan evaluasi
data, dsb) mampu melalui peningkatan kualitas terkait penyediaan layanan dasar
pendampingan kewirausahaan
Tiga Strategi besar difokuskan untuk mengembangkan lima aset penghidupan masyarakat miskin: (1) perlindungan
sosial sebagai bantalan (2) pelayanan dasar sebagai upaya pemenuhan hak-hak dasar (UU Sosial) (3)
Pengembangan Penghidupan Berkelanjutan untuk mengembangkan aset produktif dalam upaya meningkatkan
kesejahteraan masyarakat miskin secara berkelanjutan.
SISTEM
PERLINDUNGAN Jaminan Sosial Aset SDA
SOSIAL YANG
Asistensi Sosial
KOMPREHENSIF
Aset fisik
5. Pemberdayaan Nelayan dalam Desa pesisir/ nelayan Pemberian pelatihan dan bantuan modal
Mendukung Sekaya Maritim Nelayan Miskin
4
Kerangka Pendekatan P2B (1/2)
5
Kerangka Pendekatan P2B (2/2)
tahun
Komponen I.1.a.i. I.2.a.i. II.1.a.i. II.2.a.i. II.3.a.i.
Kegiatan Pembentukan Melakukan Pembentukan Menjalankan Melakukan
(Pilihan Menu kelompok analisis pasar kelompok kegiatan analisis potensi
Pengembangan tenaga kerja lokal, menabung di ekonomi daerah
Program/ termasuk kelompok dan kebutuhan
Kegiatan) mengidentifikasi infratruktur yang
lembaga jasa terkait
ketenagakerjaan.
I.1.a.ii. I.2.a.ii. II.1.a.ii. II.2.a.ii. II.3.b.i.
Pelatihan Mengadakan Pelatihan Pelatihan Pembangunan
motivasi/ Forum Usaha motivasi / pengelolaan infrastruktur
pemberdayaan pemberdayaan simpan pinjam/ dengan dana
dana bergulir Block Grant
I.1.a.iii. II.1.a.iii. II.2.a.iii. II.3.c.i.
Pembekalan dasar Pembekalan Pemberian Block Mengadakan
(pengelolaan dasar Grant (nantinya Forum Usaha
keuangan, (pengelolaan menjadi dana
pengenalan keuangan, bergulir)
potensi) pengenalan
potensi)
I.1.a.iv. II.1.a.iv. II.2.b.i.
Pelatihan Pelatihan Memfasilitasi
keterampilan ketrampilan dan kelompok usaha
kewirausahaan untuk mengakses
Jasa Keuangan di
luar kelompok
I.1.a.v. II.1.b.i.
Hotline/ Coaching Pendampingan
dan kewirausahaan
pendampingan paling sedikit
tenaga kerja selama 2 tahun
paling sedikit
selama 1 tahun
6
Komponen Utama
dalam Pendekatan P2B
Komponen partisipasi, diperlukan agar adanya kesesuaian antara apa yang dirancang
oleh program/kegiatan pemerintah dengan apa yang menjadi kebutuhan masyarakat. Hal
ini penting untuk lebih mengoptimalkan bantuan-bantuan yang diberikan, baik dari sisi
pemberi bantuan maupun masyarakat penerima bantuan;
7
Rencana dan Alokasi PKKPM 2015
Komponen Cakupan
Alokasi Catatan
Kegiatan Lokasi
Total Rp 475,01
Milyar
8
Prinsip Pengelolaan PKKPM
9
Desain Umum PKKPM
Pendampingan
Pengembangan Penyaluran dana bergulir
Penghidupan Pinjaman (internal dan eksternal)
Masyarakat Penyaluran ke pasar kerja
Penyediaan Infrastruktur Ekonomi
11
Tahapan Kegiatan PKKPM
12
Mekanisme Pelaksanaan PKKPM
2 Mekanisme Sosialisasi
13
1. Fasilitasi dalam Tahapan PKKPM
Kabupaten Sosialisasi Pengenalan program kepada SKPD, dunia usaha, dan pihak-pihak tekait
Menyampaikan rencana kegiatan jangka pendek dan panjang
Perencanaan Pemda menyusun pemetaan potensi lokal
Pemda melakukan identifikasi karakteristik penghidupan rumah tangga kurang
mampu
Review kebijakan yang mendukung dan menghambat
Pelaksanaan Fasilitasi rumah tangga miskin untuk merealisasikan minat usaha/kerja sesuai
potensi yang telah diidentifikasi
Menyelenggarakan forum pengembangan potensi lokal
Memantau seluruh tahapan kegiatan
Kecamatan Sosialisasi MAD/Musyawarah Desa/Musyawarah Dusun
Memperkenalkan program dan menjaring rumah tangga kurang mampu untuk
bergabung
Perencanaan Pelatihan KPMD
Pemetaan sosial
Pembentukan kelompok, pelatihan pengorganisasian, pembuatan rencana kerja
Pelatihan anggota kelompok
Pelaksanaan Pelatihan, penyaluran pinjaman modal usaha, penyaluran kerja
Pengadaan barang/jasa infrastruktur pendukung ekonomi
Fasilitator di tingkat kabupaten (2 orang) dan kecamatan ( 3 orang) bekerja sebagai tim dalam memfasilitasi
seluruh rangkaian kegiatan. Tim tersebut bekerjasama dan memfasilitasi Pemda, pihak swasta, tokoh
masyarakat, dan pihak lain yang terkait untuk mendukung telaksananya program 14
2. Mekanisme Sosialisasi
1. Pemahaman dan
O dukungan Pemda
U Pemahaman dan terhadap program 1. Pemahaman dan
1. Pemahaman
dukungan K/L, dukungan pemda
T Pemda,
2. Daftar lokasi terhadap program 2. Partisipasi dan
kecamatan dan dukungan
P Swasta/BUMN/
desa sasaran 2. Rencana kerja
Ornop masyarakat
U dan tindak lanjut
3. Rencana kerja
T dan tindak lanjut
15
3. Mekanisme Penyusunan
Potensi Ekonomi Daerah
Mengumpulkan informasi
1. Memetakan Profil Rumah Tangga
Sasaran Mengagregasi data untuk melihat profil
umum dari sasaran program
PEMBENTUKAN KELOMPOK
PEMBENTUKAN KELOMPOK USAHA
PENGHIDUPAN BERKELANJUTAN
Identifikasi RTM menggunakan basis Pengelompokan sesuai minat usaha
data PPLS 2011
Verifikasi data PPLS dengan Merupakan gabungan antara anggota-
pendekatan partisipatif anggota KPB atau antar anggota KPB
dengan pengusaha di luar kelompok
dengan kesamaan usaha
Pengelompokan berdasarkan SLS, Rencana usaha diarahkan pada potensi
antara 10-20 orang per kelompok lokal
Penentuan perwakilan RTM Rencana usaha kelompok diverifikasi dan
(perempuan) di dalam KPB diarahkan untuk layak kelola
Pembentukan kepengurusan Penetapan prioritas rencana usaha untuk
kelompok didanai program
Pelaksanaan kegiatan internal Pembentukan asosiasi kelompok
kelompok
Sebagai langkah awal, verifikasi data PPLS sangat dibutuhkan dengan mengeluarkan RT yang dianggap tidak
miskin (inclusion error) dan menambahkan RTM miskin yg belum masuk ke dalam data PPLS (exclusion error).
Disamping itu dilakukan verifikasi RTM yang sesuai dengan kriteria program. 17
5. Mekanisme Pengembangan
Kapasitas Masyarakat
TAHAP 1. TAHAP 2.
PENGUATAN KAPASITAS PENGELOLAAN PENGEMBANGAN KEAHLIAN DAN
KELOMPOK KETERAMPILAN
Pelatihan bagi pengurus kelompok In house training
Pelatihan bagi anggota kelompok Pemagangan
Pendampingan intensif Studi banding
Pendampingan
Coaching oleh pelaku yang sudah sukses di
bidang yang relevan
Bekerja sama dengan Balai Latihan Kerja
18
6. Mekanisme Penyusunan Rencana Usaha
Negative list!
Rencana usaha disusun dengan mempertimbangkan :
Peta potensi ekonomi daerah
Analisis penghidupan berkelanjutan
Dilakukan berkelompok didampingi fasilitator
Usaha yang merusak
Hasil analisis harus menunjukkan potensi sekaligus
lingkungan
kerentanan penghidupan
Usaha yang melanggar hukum
Kemampuan dan kesanggupan menjalankan usaha
siklus usaha yg melebihi satu
yang diusulkan
siklus pinjaman (>18 bulan)
Diupayakan usaha berkelompok
Rencana usaha dituangkan dalam format rencana usaha dengan bantuan fasilitator dan KPMD,
diantaranya berisi :
1. Rencana usaha penghidupan (rencana produksi, pengolahan, pemasaran, dll)
2. Target yang akan dicapai
3. Kebutuhan modal dan peruntukannya
4. Kebutuhan pelatihan
5. Kebutuhan sarana usaha
6. Kebutuhan infrastruktur pendukung usaha
19
7. Mekanisme Penyusunan Proposal Kelompok
20
8. Mekanisme Verifikasi Kelayakan
Rencana Usaha dan Kerja
Bersifat ad hoc,
berasal dari
kalangan
profesional dan
Setiap delegasi desa
akademisi
Pemilihan mengusulkan 1-2 orang calon
anggota Tim Verifikasi
anggota Rapat antar Tim Verifikasi
Tim desa (berjumlah 3-10 orang)
verifikasi Pemda dan Faskab dapat
menyediakan daftar calon
yang potensial
Dasar Pertimbangan :
KPB mengajukan
1. Kesesuaian dengan potensi
Tim Verifikasi proposal kepada UPK.
ekonomi daerah
menyampaikan
2. Kesesuaian dengan kapasitas dan
hasil penilaian Jumlah proposal yang
Penilaian kapabilitas masyarakat miskin
proposal yang didanai tergantung kuota
Proposal 3. Jumlah orang miskin yang terlibat
layak didanai BLM yang telah
4. Aksesibilitas pasar yang jelas
kepada KPB. ditetapkan dalam
5. Skala ekonomi usaha
muswarah antar desa
6. Dukungan infrastruktur
penetapan.
7. Berkelanjutan
21
9. Mekanisme Penyaluran Bantuan
(untuk pengembangan kegiatan usaha)
Jangka waktu pengembalian pinjaman kepada UPK 3-18 bulan Individu : maks 5 juta
Kelompok : sebesar kuota BLM
Siklus dan masa tenggang pengembalian pinjaman kelompok yang ditetapkan MAD
dimusyawarahkan oleh kelompok
kuota pinjaman
Kuota
23
10. Mekanisme Koordinasi
Antar Kelompok
24
Monitoring dan Evaluasi
INTERNAL EKSTERNAL
Perguruan
Tinggi/ Lembaga
Pelaksana Penelitian/LSM
Masyarakat Program
25
Identifikasi Potensi Daerah dan
Infrastruktur Pendukung Ekonomi RTM
26
Prinsip Dasar Pengembangan Potensi
27
Mekanisme Pelaksanaan
Pengembangan Potensi Daerah
28
Proses Identifikasi
Infrastruktur Ekonomi
29
Kriteria Infrastruktur Ekonomi
30
Ringkasan Hasil dari Forum Usaha
31
Mekanisme Pelaksanaan
Pengembangan Infrastruktur Ekonomi (PIE)
32
Terima Kasih