Bentuk ketaatan
pada aturan Allah Instrumen Pengentasan
Kemiskinan dan
Pertumbuhan Ekonomi
Berkeadilan
Zakat dan Pengentasan Kemiskinan
-Nishab Delapan
-Haul Asnaf
-Dll
Support
Management
• SDM
Fund Rising • IT Distribution
Management • Keuangan Management
• Aset
• Quality
Tantangan Pengelolaan Zakat
• Tantangan pada bidang penghimpunan:
– amil dituntut menerapkan sistem penghimpunan
zakat yang semakin efisien, transparan, dan inovatif
dalam memberikan pelayanan pada muzaki
– Di Indonesia, sistem pembayaran zakat masih
bersifat sukarela, belum wajib. Sehingga faktor
legitimasi dan kepercayaan publik, serta kapabilitas
Organisasi Pengelola Zakat, menjadi sangat relevan.
• Tantangan pada bidang pendayagunaan zakat: amil
harus terus meningkatkan kualitas penyaluran dana
zakat, melalui program dan pelayanan yang lebih
terfokus dan berdampak luas atau besar.
Tantangan Pengelolaan Zakat
• Isu-isu fiqh dalam bidang zakat, seperti
pendefinisian kembali harta kena zakat,
nishab, mapun tarif zakat menjadi makin
penting untuk dibahas ditengah semakin
kompleksnya sistem perekonomian dan
keuangan dunia, dimana bentuk-bentuk harta
dan ukuran relatifnya serta harga-harga telah
mengalami perubahan drastis dari masa disaat
aturan fiqh klasik mengenai zakat ditetapkan.
PENDAYAGUNAAN ZAKAT
Asnaf Zakat (Mustahik)
13
Meningkatkan Efektivitas Pendayagunaan Zakat
Dengan keterbatasan dana zakat, diperlukan strategi
pendistribusian yang tepat agar zakat menjadi efektif.
Tiga isu penting pada efektivitas pendayagunaan zakat:
Pertama, prioritas dalam distribusi zakat. Al Qur’an
menyebutkan fakir dan miskin sebagai kelompok pertama dan
kedua dalam daftar penerima zakat. Mengatasi masalah
kemiskinan merupakan tujuan utama zakat. Hal ini menjadi
sangat penting ketika dana zakat adalah terbatas.
Kedua, bentuk – pola – model pendistribusian zakat yang
sesuai.
Ketiga, menyesuaikan dengan kondisi lokal dan
perkembangan terkini. OPZ perlu untuk memikirkan bentuk
pendayagunaan zakat yang sesuai dengan kondisi dan
kebutuhan masyarakat lokal serta perkembangan
pemikiran tentang pemberdayaan ekonomi masyarakat.
ketidakberdayaan fisik atau mental,
baik karena cacat, jompo atau uzur,
sakit jiwa atau lemah mental
sehingga tidak mampu berusaha
Pelayanan Kebutuhan Dasar
produktif. pendidikan, kesehatan, air bersih
Keluarga/ RT dan sanitasi, pangan & gizi
Tidak Produktif The poorest –
Kerak Kemiskinan Pola Santunan – Cash Tansfer
Berupa Uang Tunai
Dalam bentuk
Fakir Inkind : Beras,
Tidak mampu meraih Sembako dll
Miskin aset usaha produktif,
tetapi secara fisik dan
mental mampu Fasilitas untuk peningkatan
berusaha dan bekerja kapasitas dan pengembangan
usaha mikro
Economically active
poor – Masyarakat Permodalan, Kualitas
Keluarga/ Miskin yang aktif Produk, Pemasaran,
RT Produktif secara ekonomi Pendampingan Manajemen
Usaha
Charity & Social “memberi
Safety Net ikan”
Tahap penyadaran, mengajari
Community Penguatan kapasitas memancing
Development (perilaku, pengetahuan, skill),
Membangun sistem nilai membantu
Pengembangan memiliki
Usaha Mikro pancing &
perahu
EKONOMI SOSIAL ORGANISASI MENTAL/KEPRIBADIAN
Keuntungan
Zakat
Melalui
Lembaga
Lebih sesuai
Menjaga
dengan Menjamin Sasaran yang
perasaan
pelaksanaan kepastian dan tepat sesuai Syi'ar Islam
rendah diri
di zaman disiplin muzakki prioritas
mustahik
Rasulullah Saw.
17
Strategi Pengembangan Zakat