Anda di halaman 1dari 35

Kemiskinan Struktural

Miskin

Tidak punya tabungan


Tidak bersekolah

Tidak punya ilmu & Penghasilan pas-pasan


ketrampilan

Modalnya kecil (dengkul)


Tidak memiliki kemampuan

Tidak memiliki akses pada modal

generasi miskin akan melahirkan generasi miskin


Pemetaan Masaalah
dang Penyelenggaraan Filantropi (Lembaga Bantuan/Donor)

1. Lemahnya pemahaman Filantropi dalam visi dan manajemen


dalam menyelenggarakan program bantuan dan pemberdayaan
masyarakat.
2. Kurangnya dana yang terhimpun dalam menerapkan program
secara luas, sehingga dibutuhkan usaha-usaha yang dapat
mengembangkan dana Filantropi secara mandiri.
3. Sering sekali program-program Filantropi tidak berkembang
cenderung berhenti dalam waktu yang singkat. Padahal
pemberian bantuan adalah proses entry point yang diharapkan
dapat menumbuhkan sifat keswadayaan bahkan mendorong
proses transformasi pada masyarakat.
4. Dibutuhkan sebuah struktur organisasi yang luas, amanah,
capable dan teruji dalam menerapkan program-program secara
luas di masyarakat miskin Indonesia.
5. Dibutuhkan sebuah model program bantuan yang multiplier
effect, yang mana bantuan pendidikan dan kesehatan dapat
seiring dengan peningkatan ekonomi masyarakat dan
Pemetaan Masaalah
i Bidang Kewirausahaan Masyarakat

1. Struktur pengusaha di Indonesia menunjukkan bahwa 93%


adalah pengusaha mikro dan 6% pengusaha kecil

2. Permasalahan : kelemahan konsepsi di dalam pembinaan


sosial ekonomi

3. Rendahnya pengetahuan, ketrampilan dan sikap


kewirausahaan masyarakat miskin di samping persoalan
akses informasi dan permodalan

4. Perlu strategi dalam Program Pemberdayaan Masyarakat


Usaha Mikro & Kecil dengan pemanfaatan dana bergulir
yang mengarah kepada pembentukan kelembagaan lokal
yang mandiri, mengakar di masyarakat dan berkelanjutan.
8 pertanyaan yang akan memberi tahu
jika suatu masyarakat akan benar-
benar memperoleh manfaat dari proyek
pembangunan
• Apa kebutuhan yang paling mendesak komunitas ini
• Apakah proyek yang diusulkan menangani kebutuhan ini?
• Apakah ada partisipasi masyarakat dalam proses:
– Mengidentifikasi masalah-masalah kunci?
– Perencanaan solusi realistis?
– Melaksanakan rencana?
– Mengukur keberhasilan proyek?
• Apakah proyek layak secara finansial dan logistik?
• Masyarakat secara permanen akan manfaat dari proyek ini?
• Penerima akan mencapai pemberdayaan dalam hal:
– Kemandirian ekonomi?
– Pengendalian sumber daya dan keputusan?
– Percaya diri bahwa mereka bisa membuat perbedaan?
• Apakah proyek memiliki dampak positif pada lingkungan?
• Apakah proyek memiliki dampak positif pada peran dan partisipasi perempuan?
Credo of Rural
Reconstruction
go to the people
live among them
learn from them
plan with them
work with them
start with what they know
build on what they have
teach by showing
learn by doing
not a showcase but a pattern
not odds and ends but a system
not to conform but to transform
not relief but release

DR. Y.C. James Yen


These are the principles
that guide the Foundation
• that the spirit of cooperation is the foundation of real growth
• that resources are better shared
• that all life is interdependent
• that the "law of the jungle" is symbiosis, not savagery
• that good fellowship is the human norm, not greed and narrow
self-interest
• that conflict can be resolved
• that self-reliance at the community level strengthens the whole
of society
• that poverty is WRONG, and can be reversed
• that there is enough for everybody except the greedy
• that waste is wasteful
• that the best things in life are not things
• that this must be the guiding spirit of the new millennium
• that we are not a minority in holding to these principles
Tujuan Program
1. Meningkatkan taraf hidup masyarakat usaha mikro dan kecil
melalui pendampingan dan fasilitasi kegiatan usaha ekonomi
produktif.

2. Membentuk dan membuka peluang usaha mandiri dalam wadah


Kelompok Usaha Masyarakat (POKUSMA) bagi masyarakat petani
dalam upaya meningkatkan pendapatan keluarga.

3. Menyediakan layanan keuangan bagi UMKM yang selama ini tidak


tersentuh oleh perbankan melalui pendirian LKM BMT sebagai
wadah layanan dana bergulir bagi POKUSMA .

4. Menghilangkan exploitasi para rentenir melalui pendirian LKM BMT


dan mendampingi masyarakat miskin untuk pengembangan UEP
(Unit Ekonomi Produktif) agar memiliki ketrampilan
mengembangkan UEP sehingga mampu melaksanakan peran dan
fungsi sosial dan ekonominya dengan baik.
Sasaran Program

Terdampinginya usaha mikro/kecil


masyarakat binaan dalam mengakses
permodalan melalui perguliran modal di
Lembaga Keuangan Mikro Syariah
Semacam BMT (Baitul Maal wat Tamwil)
yang diinisiasi, didirikan, dimiliki dan
dikelola masyarakat setempat.
Output
Terbentuknya Lembaga Keuangan Mikro Syariah/ BMT dengan CIRI

 MANDIRI
Swadaya & mampu membiayai usahanya sendiri (Cost Recovery)

 PROFESIONAL
• Dikelola dg PENUH WAKTU, bukan pekerjaan sambilan (full time).
• Adanya fasilitasi pendampingan & PELATIHAN BERJENJANG dilengkapi
modul-modul aplikatif (Continous Training & Technical
Assistance)
• Produk simpanan dan pembiayaan disesuaikan dengan kebutuhan
masyarakat (Deman’s Driven)
• Menerapkan sistim, prosedur, administrasi dan akuntansi standar
Lemb. Keuangan yg dinancang sedemikian rupa sehingga sederhana,
efisien dan efektif (Simplicity)
• Pengelolaan & laporan keuangan secara terbuka (Transparancy)

 MENGAKAR DI MASYARAKAT
Diinisiasi, dimiliki dan dikelola oleh masyarakat setempat sehingga
tumbuh rasa memiliki & tanggung jawab (Sense Of Belonging &
Responsibility)

 BERKELANJUTAN
Apa itu LKMS BMT?
• BMT adalah sebutan ringkas dari Baitul Maal wat Tamwil
atau Balai-usaha Mandiri Terpadu, sebuah Lembaga
Keuangan Mikro Syariah (LKMS) yang memadukan
kegiatan ekonomi dan sosial masyarakat setempat.
• Kegiatan LKMS BMT adalah mengembangkan usaha –
usaha ekonomi produktif dengan mendorong kegiatan
menabung dan membantu pembiayaan kegiatan usaha
ekonomi anggota dan masyarakat lingkungannya. LKMS
BMT juga dapat berfungsi sosial dengan menggalang
titipan dana sosial untuk kepentingan masyarakat, seperti
dana zakat, infaq dan sodaqoh dan mendistribusikannya
dengan prinsip pemberdayaan masyarakat sesuai dengan
peraturan dan amanahnya.
Apa Ciri Utama LKMS
BMT?
• Berorientasi bisnis, mencari laba bersama, meningkatkan pemanfaatan
ekonomi paling bawah untuk anggota dan lingkungannya.
• Bukan lembaga sosial tetapi dimanfaatkan untuk mengaktifkan
penggunaan dana sumbangan sosial, zakat, infaq dan sadaqah bagi
kesejahteraan orang banyak secara berkelanjutan.
• Ditumbuhkan dari bawah berdasarkan peran partisipasi dari masyarakat
sekitar.
• Milik bersama masyarakat setempat dari lingkungan LKMS BMT itu
sendiri, bukan miliki orang lain dari luar masyarakat itu.
• LKMS BMT mengadakan kajian rutin pendampingan usaha anggota
secara berkala yang waktu dan tempatnya ditentukan (biasanya di balai
RW/RT/desa, kantor LKMS BMT, rumah anggota, masjid, dsb), biasanya
diisi dengan perbincangan bisnis para nasabah LKMS BMT, disamping
pendampingan mental spiritualnya terutama motive berusaha.
• Manajemen LKMS BMT adalah professional :
– Manajer minimal D3, dilatih pertama kali 2 minggu oleh LAZNAS BMT
– Administrasi pembukuan dan prosedur ditata dengan system manajemen
keuangan yang rapih dan ilmiah.
– Aktif “menjemput bola” beranjangsana dan berprakarsa.
Mengapa harus mendirikan
dan mengembangkan LKMS
BMT?
• Pembangunan nasional harus dipercepat
• Lebih dari 92 % dari struktur pengusaha nasional kita
adalah usaha mikro (kecil bawah) yang salah satu
faktor kesulitan mereka adalah masalah permodalan,
sementara mereka kurang mengenal Bank atau
Lembaga Keuangan dan atau sulit mengaksesnya.
• Bank segan “mencapai” mereka, karena biaya Bank
(over head cost), “terlalu mahal” untuk pembiayaan
kecil – kecil dan banyak jumlahnya
• Sebagian besar penduduk golongan ekonomi lemah dan
tertinggal, terjerat rentenir dengan bunga tinggi
dengan prosedur yang gampang dan sederhana
Apakah kelayakan
pendirian
LKMS BMT?
Ada kemauan maju dan prakarsa masyarakat

• Ada praktek rentenir atau lintah darat disekitarnya
• Ada potensi usaha kecil yang dapat dikembangkan
• Dari rancangan keuangan di ketahui ; Adanya modal
pendiri, Dana yang disiapkan menutup biaya
operasional 6 bulan, Ada sejumlah tokoh yang
merasa memiliki dan bertanggung jawab
Berapa modal awal
pendirian
LKMS BMT?
• LKMS BMT didirikan dengan modal
awal sebesar 100 juta rupiah atau
lebih. Namun jika terdapat kesulitan
dalam mengumpulkan modal awal,
dapat dimulai dengan modal 70 juta
rupiah
Dari mana memperoleh
modal awal LKMS BMT?
• Modal awal LKM BMT berasal dari beberapa
tokoh masyarakat setempat, yayasan, kas
kelompok swadaya masyarakat, dana masjid,
atau BAZIS setempat. Namun sejak awal
anggota pendiri LKMS BMT/ minimal terdiri 21
orang yang mereka secara riil memberikan
peran partisipasinya sebagai pendiri dan
menyerahkan uang Simpanan Pokok Khusus
sebagai modal awal yang besarnya tidak mesti
sama antar orang per orangnya (idealnya
sekitar 3 juta/orang)
Berapa jumlah anggota
pendiri
LKMS BMT?
• Pembatasan jumlah minimal 21 anggota pendiri,
diperlukan agar LKMS BMT menjadi milik
masyarakat setempat dan berkembang dengan
berkelanjutan mendukung kegiatan ekonomi
masyarakat kecil bawah dan kecil. Diperlukan
sejumlah anggota inti yang layak, tidak terlalu
sedikit sehingga LKMS BMT tidak dimiliki
sekelompok kecil orang saja dan juga tidak
terlalu banyak, sehingga memudahkan dalam
mengambil keputusan
Apa Badan Hukum LKMS
BMT?
• LKMS BMT dapat didirikan dalam bentuk KSM
atau Koperasi Jasa Keuangan Syariah (KJKS)
• KSM : Kelompok Swadaya Masyarakat dengan
mendapatkan sertifikasi kemitraan dari LAZNAS
BMT (Lembaga Amil Zakat Nasional Baitul Maal
wat Tamwil)
• Koperasi Jasa Keuangan Syariah (KJKS),
memerlukan anggota pendiri minimal 20 orang
Bagaimana tahap pendirian
LKMS BMT?
• Pemrakarsa membentuk Panitia Penyiapan Pendirian LKM BMT (P3B) di
lokasi komunitas tertentu : Desa, Kelurahan, Kecamatan, Pasar, Kawasan
Transmigrasi, Pesisir, Lingkungan Perusahaan, Pesantren atau lainnya
• P3B mencari modal awal atau modal perangsang sebesar Rp 100 juta atau
minimal Rp 70 juta untuk segera memulai langkah operasional. Modal ini
dapat berasal dari perorangan, lembaga, yayasan, BAZIS, Pemda atau
sumber lainnya
• Atau langsung menarik pemodal – pemodal sendiri dari sekitar 21 orang
atau lebih di kawasan itu untuk mendapatkan dana urunan hingga
mencapai MIN 70 juta (Simpanan Pokok Khusus atau Saham yang nantinya
akan diberikan kompensasi pembagian SHU setiap akhir tahun)
• Jika calon pemodal telah ada maka dipilih calon pengurus yang ramping (3
– 5 orang) yang akan mewakili pendiri dalam mengarahkan kebijakan LKM
BMT
• Merekrut calon pengelola dan mengikutkan pelatihan serta magang
dengan menghubungi BMT Eksisting
• Melaksanakan persiapan sarana kantor dan perangkat administrasi atau
form – form yang diperlukan
• Menjalankan operasional bisnis LKMS BMT
• Melatih atau mengirimkan para pengelola mengikuti pelatihan manajemen
BMT secara berkala.
Bagaimana Prospek
LKMS BMT?
• Dari kiprah yang berusaha tumbuh dari bawah, tampak jelas peran
LKMS BMT dalam membangun ekonomi masyarakat. Secara ringkas
tujuan dan dampak positif yang ditimbulkan antara lain :
• Menjadi perantara antara pemodal / penabung (Aghniya/Investor)
dengan Usaha Kecil Muslim
• Memperbaiki modal, artinya identik dengan upaya peningkatan taraf
hidup
• Tempat berlatih manajemen ekonomi di masyarakat bawah
• Menyalurkan dana untuk usaha bisnis kecil dengan sifat mudah,
murah dan bersih
• Sangat mudah didirikan karena tanpa modal besar, peralatan dan
kantor mewah
• Sudah ada contoh Best Practices, saat ini telah berkembang sekitar
3000 LKMS BMT di seluruh Indonesia, dengan aset mulai dari puluhan
juta hingga puluhan milyar dan telah membantu permodalan dan
pendampingan kepada ratusan ribu usaha mikro
Tahap-tahap Pendirian Kelembagaan LKMS-BM

MOTIVATOR Mengambil MUSYAWARAH


MEMBENTUK
PANITIA
P3 - BMT
(PENDAMPING) prakarsa ANGGOTA Pokusma DESA PERSIAPAN PENDIRIAN (LKM-BMT)
& TOKMAS (AGHNIA) LKMS-BMT

Siapkan Perluasan
• Lembaga Mencapai Cari tambahan
Legalitas PENGURUS Calon-calon
Konsultan Hukum Aset tertentu Modal Awal
• Dinas Pendiri

Sertifikat Operasi Seleksi / Pilih


LKMS BMT
Urunan Modal Awal
Siapkan
Calon
Dinas Koperasi Sarana
Pengelola
Dan PPK Modal Awal

Badan
Hukum Pelatihan
Koperasi dan Magang

LKMS BMT
Beroperasi
Proses penumbuhan dan
Pengembangan
LKMS BMT
TAHAP TAHAP
TAHAP PERSIAPAN TAHAP RINTISAN
PENGELOLAAN PEMANTAPAN
AWAL DAN
PENGEMBANGAN
KEGIATA KEGIATA KEGIATA KEGIATAN
N HASIL N HASIL N HASIL HASIL
• Pelatihan
Pengurus
• Lokakary LKMS LKMS BMT
a BMT mampu
• Model • Pelatihan • Pelatihan mengem-
Pengem- • Embrio
Pengemb. Motivator Lanjutan bangkan
bangan LKMS BMT • Pelatihan
LKMS BMT Kader kemitraan
LKMS dg ciri: Awal LKMS BMT
Pokusma dengan
BMT • Kesadaran Calon yang Mandiri
• Pendiri & • Ikut serta lembaga
Pengelola
BMT LKMS BMT Gabungan pentingnya
LKMS BMT
LKMS BMT Community lain
dan Kuat
LKMS BMT beroperasi Leaders serta mampu
• Sosialisa Pokusma dan
Potensial dan konsepnya Program meningkatkan
si Ke • SDM • Pemaga- mampu
• Modal Awal (CLP) Kesejahteraan
anggota Pendamping • Pengurus ngan di mening-
anggotanya
POKUSM LKMS BMT • Calon LKMS katkan
A Terlatih BMT usaha
Pengelola • Pengemba- anggota-
sejenis
• Pendampi ngan nya
gan Tahap Jaringan
• Pelatihan • Pendam-
Perintisan
Pendam- pingan
/sosialsasi
ping Manajem
Kelembag
LKMS en
aan
BMT
LKMS BMT • Modal
awal
padanan
Struktur Organisasi LKMS
BMT
RAPAT ANGGOTA

Lembaga
Dinas Terkait PENGURUS Konsultan
SEBAGAI PEMBINA SEBAGAI
KETUA, SEKRETARIS, BENDAHARA
PENDAMPIN
G

MANAJER

KASIR

BAG. PEMASARAN BAG. PEMBUKUAN BAG. PEMBIAYAAN


Struktur Kelembagaan
LKMS BMT
P
E
N
D
I
PENGURUS
R
I
21
orang
PENGELOLA

POKUSMA POKUSMA POUKUSMA POKUSMA POKUSMA POKUSMA POKUSMA


A B C E F G I
Mekanisme Pemberdayaan Usaha
Mikro Melalui Pengembangan
LKMS BMT
Anggota F-PPP KONSULTAN MANAJEMEN

KONSULTAN / FASILITATOR
Lingkup Pendampingan (Training & Technical Assistance)
Keswadayaa Tek. Strategi
Kelembagaa Standart
n& Manajemen Manajemen Informasi Akses pendamping
n& Operating
Solidaritas Dana (ALMA) Pembiayaan Software Perbankan an ush
Organisasi Prosedure
Sosial BMT On Line mikro

Rek.Bersama Pengelola & BMT


Profesional, Mandiri, Mengakar di Masyarakat & Berkelanjutan S
Pengurus BMT
PENGURUS U
DANA BERGULIR
PENGELOLA P
Tepat Lancar Produktif
O
R
T
PENDAMPING
Lingkup Pendampingan
Mental
Strategi
Budaya Motive Pembukuan Solidaritas amanah,
Produksi &
Menabung Berusaha Sederhana Kelompok jujur ber-
Pemasaran
tjwb

Kelompok
Usaha Kelompok
Kelompok
Usaha
Mikro
Usaha Mikro
Kelompok
Mikro Usaha Mikro
Usaha Usaha
Mikro Mikro
LKMS KUAT
• MENGAKAR DAN
SEHAT
• ASET KUAT DAN
BERSWADAYA
• PROFIT
• SENTRA BISNIS

SISTEM INFORMASI/ PANDUAN / MANUAL OPERASI


Penggalangan
SOFTWARE OPERASI PENILAIAN KESEHATAN
DAN KEUANGAN
Modal
PENDAMPINGAN ANGGOTA
dan Simpanan
Sistem dan
Swadaya
Manajerial
PENDAMPINGAN Penguatan PELATIHAN PARTISIPATIF
Kelembagaan
Peningkatan
PELATIHAN LANJUTAN PENGELOLA PEMAGANGAN PADA LKM
PELATIHAN PENGURUS
Managerial Skill YANG SEHAT DENGAN DUKUNGAN
Pengurus dan BANTUAN TEKNIS
Pengelola

EMBRIO LKMS (AWAL)


• Kesadaran Berswadaya dan Berbisnis
• Embrio Kelembagaan
• Orientasi Menyalurkan Bantuan Pemerintah (Proyek)
• Ada Kepengurusan dan Kader Pengelola Awal
• Ada Pencatatan Transaksi yang Terbatas
Skema Pembiayaan Usaha
Mikro
LKMS BMT
JENIS NILAI
TARGET
PEMBIAYAAN PEMBIAYAA PERSYARATAN DASAR KETERANGAN
PASAR N

Maksimal Rp Tergabung dalam Kelompok Swadaya Masyarakat


(KSM)
1.000.000,-/Or • Diutamakan KSM Kearifan Lokal (KKL) yang
Pinjaman Kebajikan Usaha Mikro
ang; Maksimal sudah • Pinjaman uang tanpa
( Qordhul Hasan ) Rp. ada seperti: arisan, yasinan, majlis ta’lim, karang imbalan
Rintisan 15.000.000,- taruna,dsb.
per KMP • Self financing 30% • Disarankan infaq sukarela
• Jaminan-jaminan tanggung renteng KSM

Sesuai
Pengadaan Barang Usaha Mikro Kelayakan • Kinerja usaha selama ini baik
Sistem Jual Beli, Bayar Jatuh
untuk Usaha (PBU) Rintisan Usaha • Memiliki captive pasar Tempo atau Angsuran
Murabahah = Byr Jt Tempo Maksimal Rp
Usaha Mikro • Jaminan: obyek yang dibiayai & jaminan
Bai Bitsaman Ajil, Angs 3.000.000,-/O
Sudah Berjalan tambahan
rang bila perlu

Sesuai
Pembiayaan Total Kelayakan • Kinerja usaha selama ini baik
Bagi Hasil (PTBH) • Memiliki captive pasar
Usaha mikro Usaha • Jaminan: obyek yang dibiayai & jaminan Sistem bagi hasil sesuai dgn
sudah berjalan Maksimal Rp tambahan ratio/nisbah yang disepakati
( Mudharabah ) 3.000.000,-/O bila perlu
• Masing-masing terlibat dalam pengelolaan
rang
usaha.

Pembiayaan Bersama • Kinerja usaha selama ini baik


Usaha mikro Maksimal Rp Sistem bagi hasil sesuai dgn
Bagi Hasil (PBBU) • Memiliki captive pasar
sudah berjalan 3.000.000,-/O modal penyertaan atau atas
• Jaminan: obyek yang dibiayai & jaminan kesepakatan bersama
( Musyarakah ) rang
tambahan
bila perlu
Alur Penguatan LKMS
BMT
Dinas
Lembaga (3)Konsultan
manajemen Terkait
(1)Kerjasama
Funding
Konsultan
(2) UU No. 32 & 33 thn 204
(4)Koordinasi

KOORD. PROG
WILAYAH TIM BERSAMA BANK PELAKSANA

(5) Dukungan
investasi (8)Arus penyaluran
(asset) pembiayan
Usaha mikro
PENDAMPING (10)Pengem. modal

KETERANGAN : (6) fasilitator


BMT bergulir PSA

Tek : TEKNIS (9)Wadah SP, IKS,


Wil : WILAYAH Arisan, UEP
BMT : BALAI USAHA MANDIRI Perkp.
TERPADU (7) pendiri
POKUSMA dll
SP : SIMPAN PINJAM
KS : IURAN KESETIA
KAWANAN SOSIAL TOKMAS
POKUSMA
POKUSMA
UEP : USAHA EKONOMI POKUSMA
POKUSMA
POKUSMA
POKUSMAdst AGNIA
PRODUKTIF KET.ADAT
TOKMAS : TOKOH MASYARAKAT DLL
AGNIA : ORANG KAYA
Arah yang ingin dicapai
dalam
LKMS BMT
KONDISI AWAL KONDISI AKHIR
FASE
• KEWIRAUSAHAAN PERINTISAN • TUMBUH
KURANG
KEWIRAUSAHAAN
• MALAS
• RAJIN
• LABIL
• STABIL
• KONVENSIONAL FASE
• PROFESIONAL
• BURUH/GADUH PEMANTAPAN
• MILIK SENDIRI
• INDIVIDUAL
• USAHA KELOMPOK
• BELUM ADA
FASE • ADA BMT “LKMS BMT”
KELEMBAGAAN MANDIRI • POKUSMA MAMPU
• PENDAMPING
BAYAR PENDAMPING
DISUBSIDI PEMERINTAH

PENDAMPING
Micro Finance
Center
MINGGUAN BULANAN

Pertemuan 1 minggu sekali Peserta adalah pendamping


Peserta 5 POKUSMA/minggu: Unsur dari dinas kabupaten Ketua
dipandu oleh pendamping POKUSMA dan unsur dari BMT
waktu 1 jam

Kegiatan rumpun Agenda Kegiatan :


(Rembuk himpunan) :
A. Aspek pemberdayaan kube fm 1. Presentasi Laporan Pendamping
1. Potensi Sosial dan ekonomi 2. Evaluasi kegiatan akhir bulan
2. Bagi pengalaman 3. Diskusi temuan masalah dilapangan
2. Ruhiyah dan pemecahannya.
B fasilitasi uep 4. Penguatan Kelembagaan POKUSMA
1. Pemilihan usaha 5. Perguliran dana
2. Produksi 6. penggalangan tabungan
3. Pemasaran 7. IKS dan bagi hasil
4. Jaringan usaha
5. Perguliran dana
C. Penguatan kelembagaan POKUSMA
1. Adm & registrasi
2. Persiapan pendirian “BMT”
D monitoring dan evaluasi
RAT

INFORMASI
TEKNOLOGI PENGURU
S
METODE PEMASARAN
PENYULUHA HASIL
N POKUSMA
PEMBINAAN
POKUSMA
PENGELOL MK, TEK. BINA

SPK, SP, SW, SS


MK, TEK. BINA A
SPK, SP, SW, SS
SPK
SPK, SP, SW, SSMK, TEK. BINA MK, SP
SPK, ANGGOTA
TEK. SP,SW,
SPK, SW
SS
PERORANGAN
POKUSM POKUSM BINA SS MK, TEK. BINA
SP, (NON-
A A SW,
SS POKUS POKUSMA)
INDUSTR Pesisir
MA
I POKUS Ternak KUBE
R.: Simpanan Pokok Khusus MA KOMODIT
SPK
SP TANGGA
: Simpanan Pokok JASA AS
SW : Simpanan Wajib NIAGA UNGGULA
SS : Simpanan Sukarela
N
MK : Modal Kerja
TEK : Teknologi
BINA : Pembinaan Teknik/Manajemen
POKUSMA : Kelompok Usaha Muamalat
Bagaimana
mengembangkan
a.
LKMS BMT
Pengalaman Lembaga Konsultan
 Motivasi dan sosialisasi yang
intensif dari kader
motivator setempat
 Proses pengembangan
kelembagaan yang mengakar di
masyarakat yang berdasar pada
prinsip profesionalisme dan
dan akuntabilitas publik
 Pelatihan Manajemen
 Pelatihan Pengurus
 Pendampingan Pengelolaan BMT
 Pelatihan Anggota b. Adanya Program Pemerintah yang
 SOP komprehensif
 Tools  Mengutamakan pengembangan
 Pedoman Pendirian BMT- kelembagaan,
Pokusma  Mengutamakan pengembangan
 Pedoman AD/ART SDM,
 Pedoman Akuntansi bukan hanya bantuan dana
 Pedoman Pengelolaan  Mengutamakan peran LSM yang
 Pedoman Pembina Anggota kompeten dalam:
 Pengembangan Jaringan  Pengembangan BMT
 Pendampingan yang menyatu  Pendampingan BMT
dengan fungsi BMT
BULAN
KEGIATAN
4 5 6 7 8 9

1. Persiapan &
Koordinasi

2. Expose

3. Workshop
Pendamping &
POKUSMA

4. Sosialisasi dan
Desiminasi

5. Pendampingan
Lapangan

7. Pelatihan
kewirausahaan

8. Terbentuknya
POKUSMA
asi Yang Diharapkan Terjadi Setelah Program Berlang
Pendanaan

Finance House
LKMS - BMT

Bergulir

Vote Getters Kader Aktif Masyarakat


Head Office :
LAZNAS BMT, Gedung ICMI Pusat, Lantai 4, Jl. Warung Jati Timur
No. 1, Jakarta Selatan
Telp /Fax: 021 7993019
E-mail : bmt_link@yahoo.co.id

Anda mungkin juga menyukai