Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

DESAIN PROPOSAL KEGIATAN

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia

Disusun oleh
Kelompok 5:
1. Nabila Ade Tia (23531090)
2. Nabila Atika Zahra (23531091)
3. Nadila Peratiwi (23531097)
4. Naswa Islami Pasya (23531098)

Dosen Pengampu : HERMAN GUSMANTO, M.Pd

PROGRAM STUDI BAHASA INDONESIA


FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
IAIN CURUP
2023

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam perkembanganya perbankan syariah di Indonesia sudah mulai
menujukkan eksistensinya, hal ini dapat diketahui semakin banyak dunia perbankan
yang mulai bermunculan tidak hanya di kota-kota besar saja tetapi juga sudah banyak
terdapat di desa-desa yang terbilang belum menjadi kota yang besar. Seperti halnya di
Kota Curup yang sudah mempunyai bank-bank yang dapat melayani masyarakat
sekitar tidak hanya bank yang sistem operasionalnya menggunakan sistem bunga atau
konvensional tetapi juga bank yang sudah menerapkan sistem operasionalnya
menggunakan prinsip Islam yaitu Bank Syariah Indonesia Cabang Curup. Bank
Syariah Indonesia di Cabang Curup yang dahulunya bernama Bank Mandiri Syariah
dan sekarang karena peraturan Pemerintah maka bank tersebut bernama yaitu Bank
Syariah Indonesia Cabang Curup. Seperti yang diketahui jika usaha mikro kecil dan
menengah sangat membantu pemerintah dalam hal memberantas kemiskinan di
Indonesia.
Oleh karena itu kelompok kami berasumsi bahwa masalah yang sering timbul
dalam hal ini adalah kebanyakan masyarakat yang mempunyai usaha mikro kecil dan
menengah harus menutup usahanya lantaran terdapat masalah dalam segi permodalan.
Usaha mikro kecil dan menengah sabagai salah satu instrument untuk menaikan daya
beli masyarakat, pada akhirnya akan menjadi katup pengaman dari situasi krisis
monter. Pengembangan usaha mikro kecil dan menengah menjadi strategis dalam
menggerakkan perekonomian nasional, mengingat kegitan usahanya mencakup
hampir semua UMKM berkontribusi dalam peningkatan pendapatan karena perlu
pengembangan ini berpengaruh terhadap peningkatan perekonomian masyarakat
untuk mencapai kesejahteraan.1 Dalam hal lainnya yang menyangkut usaha mikro
kecil dan menengah ini sebelumnya juga di bahas dalam beberapa jurnal. Bahwa
dalam keberadaan usaha mikro kecil dan menengah ini tidak dapat dihindarkan atau
dihapuskan saat ini. Karena keberadaannya sangat bermanfaat dalam hal
pendistribusian masyarakat atau daerah. Selain itu juga dapat menciptakan kreatifitas
yang sejalan dengan usaha untuk mempertahankan dan mengembangkan unsur-usur
tradisi dan kebudayaan masyarakat setempat. Pada sisi lain juga usaha mikro kecil
dan menengah mampu menyerap tenaga kerja dalam skala besar mengingat jumlah

1
Feni Dwi Anggraeni, Imam Hardjanto, dan Ainul Hayat, “PENGEMBANGAN USAHA MIKRO, KECIL, DAN
MENENGAH (UMKM) MELALUI FASILITASI PIHAK EKSTERNAL DAN POTENSI INTERNAL,” 1289.
penduduk Indonesia yang besar sehingga hal ini dapat mengurangi tingkat
pengangguran. Oleh karena itu dari segi peromadalan masyarakat harus dijamin agar
usahanya tersebut terus dapat berkembang maju dan dapat berkontribusi dalam
membantu upaya Pemerintah untuk menuntaskan tingkat kemiskinan dan
pengangguran yang ada di Indonesia. Hal ini sangat membantu dengan adalah dunia
perbankan syariah yang dapat meminjamkan modal kepada nasabah dengan hanya
menggunakan sistem bagi hasil dan menghilangkan sistem riba. Tentu hal ini sangat
membantu masyarakat setempat karena tidak aja dikenakan biaya unga seiap
bulannya, karena dari segi usaha sendiri terdapat beberapa kendala yang mungkin
akan terjadi seperti sepi pembeli atau sebagainya. Jika para pelaku usaha tersebut
meminjam modal di bank konvensional maka tentu akan memberatkan para pelaku
usaha jika tidak ada pemasukan di karena sepi pembeli tetapi mereka harus
membayarkan tagihan bunga pada bank konvesional. Dengan kata lain bank syariah
disini dapat membantu mereka yang sedang merintis usaha dari nol.
Adapun untuk dapat menguji dari asumsi kelompok kami, bahwa kami
memperoleh informasi pada dasarnya masyarakat di Curup Kab Rejang Lebong
adalah masyarakat yang masih belum mengetahui banyak hal tentang dunia perbankan
apalagi mengetahui perbankan syariah. Karena kebanyakan bank di daerah tersebut
adalah bank konvensional yang sudah beroperasi sejak dulu di Curup. Selain itu
kebanyakan dari masyarakat sekitar berpendapat bahwa proses yang diajukan oleh
bank syariah itu terbilang ribet dan prosesnya pun terbilang lama, sedangkan yang
diharapkan bagi nasabah adalah proses yang adalah cepat. Berbeda dengan proses
yang diberikan oleh bank konvensional, oleh karena itu masyarakat di daerah tersebut
kurang memahami tentang dunia perbankan syariah. Untuk itu hal yang perlu
dilakukan untuk memasarkan produk ataupun mengenalkan tentang bank syariah di
Kota Curup harus dilakukan dengan cara tepat dan benar. Selain itu juga bank tersebut
harus meningkatkan kualitas dari segi pelayanan agar masyarakat setempat tertarik
untuk menabung ataupun melakukan transaksi di bank tersebut. Sebuah bank dituntut
untuk dapat memanfaatkan produk jasa keuangan seperti sarana menyimpan uang
yang aman, transfer, menabung, maupun melakukan pinjaman. 2 Hal ini harus
dilakukan untuk sosialisasi terhadap masyarakat setempat mengenai produk-produk
jasa yang akan di tawarkan oleh bank tersebut. Untuk saat ini sudah terdapat beberapa

2
Lina Marlina dan Biki Zulfikri Rahmat, “Peran Lembaga Keuangan Syariah Dalam Mengimplementasikan Keuangan
Inklusif Bagi Pelaku UMKM Tasikmalaya” 2, no. 1 (2018) : 129.
pelayanan yang sudah ditetapkan yaitu mulai merubah segi pelayanan yang dulunya
hanya berfokus kepada para anggotanya saja dan sekarang masyarakat sudah mulai
mengetahui tentang sistem dari bank tersebut. Jadi dalam penelitian ini dilakukan dari
kegiatan bank dalam menyalurkan dana kepada nasabah yang ingin membuka usaha
kecil dan menengah dapat terlaksana terlebih banyak sekali masyarakat di Kota Curup
yang sudah mempunyai bakat dalam membuka usaha terbukti dari rumah-rumah
masyarakat setempat yang mempunyai fasilitas untuk dagang yang sederhana tetapi
tidak dijalankan usahanya tersebut dikarenakan kekurangan modal. Untuk itu Bank
Syariah Indonesia Cabang Curup dapat memberikan modal kepada masyarakat tanpa
dikenakan bunga. Di Indonesia masih banyak tingakat pengangguran dengan hal ini
usaha mikro kecil dan menengah diharapkan dapat mengurangi tingkat kemiskinan
dan pengagguran. Perbankan syariah adalah pilihan yang tepat bagi masyarakat yang
akan membuka usaha karena dalam kegiatannya terdapat pembiayaan dan
menghilangkan riba yang diharapkan dapat membuat kesejahteraan masayrakat dapat
terwujud secara merata.3 Adapun penelitian ini merupakan penelitian proposal
menggunakan data kualitatif yang akan memahami dan mengidentifikasi peran Bank
Syariah Indonesia Cabang Curup bagi masyarakat yang ingin membuka usaha mikro
kecil dan menengah dengan tujuan mengurangi tingkat kemiskinan dan pengangguran
dalam membantu pemerintah menyelesaikan masalah tersebut.
Untuk dapat melihat suatu GAP pada dasarnya Bank Syariah Indonesia
Cabang Curup adalah memberikan modal kepada masyarakat Kota Curup dan dari
modal tersebut akan digunakan untuk membantu masyarakat dalam dalam segi usaha
mikro kecil dan menengah. Alasan peneliti adalah karena banyak sekali masyarakat di
daerah tersebut yang usahanya terhambat dikarenakan kekurangan dari segi
permodalan. Untuk itu adanya Bank Syariah Indonesia Cabang Curup diharapkan bisa
membantu masyarakat di daerah tersebut untuk terus mengembangkan usahanya.
Mengapa bank syariah dapat memberikan peran penting dalam memberikan modal
kepada masyarakat, karena perbankan syariah menggunakan sistem bunga dan bagi
hasil dalam segala kegiatan operasionalnya sehingga masyarakat tersebut tidak perlu
membayarkan bunga seperti di bank konvensional. Oleh karena itu perbankan syariah
tidak hanya di tuntut untuk mendapatkan profit secara komersil, namun di tuntut
secara sungguh-sungguh menampilkan realisasi nilai-nilai syariah. Akan tetapi

3
Lukman Hakim, "Jurnal Pembiayaan Ekonomi Syariah dan Filantropi," Vol.1, No.2 (2017) : 214.
masyarakat luas justru kebanyakan memilih bank konvensional sebagai wadah untuk
meminjam dan bertransaksi di bank konvensional seperti bank BRI.
Untuk itu hal yang perlu ditindak lanjuti untuk masalah tersebut adalah, bahwa
penting sekali untuk mensosialisasikan perbankan syariah. Sangat dibutuhkan dan
diperlukan generasi anak muda yang dapat menggebrak dunia perbankan syariah.
Dengan adanya sosialisasi yang merata maka dapat dipastikan perbankan syariah
tidak kalah maju seperti perbankan konvensional. Selain itu disamping masalah
kurangnya pengetahuan masyarakat terhadap perbankan syariah juga terdapat masalah
lain seperti proses dan syarat yang diajukan oleh bank syariah terbilang rumit dan
lama. Bisa jadi kedua hal tersebut yang membuat kenapa bank konvensional lebih
dikenal dan mendapatkan minat dari masyarakat luas. Untuk hal ini kelompok kami
berpendapat jika 2 masalah tersebut dapat diatasi maka perbankan syariah di seluruh
Indonesia dapat bersaing seimbang dengan perbankan konvensional.

B. Batasan dan Rumusan Masalah


Dalam dunia perbankan syariah istilah-istilah yang digunakan dalam segala
operasionalnya kebanyakan menggunakan istilah Bahasa Arab seperti halnya
musyarakah (akad kerja sama yang dari segi modal dari kedua belah pihak),
muhdarabah (akad kerja sama yang dari segi modal dari bank), ijarah (sewa
menyewa), bai (jual beli) dan masih banyak yang lainnya. Sementara para nasabah di
tuntut untuk mengetahui istilah-istilah dalam perbankan syariah, tetapi sebagian dari
nasabah dapat mengetahui istilah-istilah asing tersebut karena sudah terbiasa dengan
mendengar istilah tersebut atau sudah menjadi nasabah dalam bank syariah dalam
kurun waktu yang lama. Biasanya seseorang yang sudah lama menjadi nasabah di
suatu bank syariah akan terbiasa mendengar istilah tersebut berbeda dengan calon dan
bahkan nasabah yang masih baru. Dengan hal ini apabila seseorang berniat membuka
tabungan di bank syariah setidaknya mengetahui istilah-istilah yang sering digunakan
dalam dunia perbankan syariah.
Selain dari istilah-istilah yang terdapat di dunia perbakan syariah, hal yang
dapat memberikan manfaat yaitu adanya sistem bagi hasil dan sistem bagi hasil
tersebut pertama kali di lakukan oleh bank Muamalat. Dengan kata lain dari
penjelasan di atas dapat memunculkan berupa pertanyaan yang membentuk rumusan
masalah yaitu Apakah sistem bagi hasil tersebut dapat membantu masyarakat dalam
segi permodalan terutama untuk memulai usaha mikro kecil dan menengah?. Dari
pertanyaan penelitian atau mayor question maka penelitian ini di batasi oleh dua
aspek yaitu aspek petama dari masyarakat setempat dan aspek yang kedua dari bank
itu sendiri. Dalam aspek masyarakat pihak bank juga harus melakukan survey terlebih
dahulu terhadap calon nasabah apakah kedepanya nasabah itu dapat memenuhi
kewajibannya agar kedepannya tidak menjadi masalah seperti tidak bisa membayar
kewajiban setiap bulan. Dan dari aspek bank itu sendiri bank harus siap dengan segala
resiko yang akan terjadi oleh karenanya sebelum menetapkan calon nasabah juga
harus memikirkan kelangsungan kesehatan bank itu sendiri. Jika terdapat beberapa
nasabah yang tidak bisa melakukan pembayaran setiap bulan maka hal itu tidak akan
mempengaruhi sistem kesehatan bank tersebut. Bukan hanya pada bank konvensional
saja yang mengalami kegagalan dalam segi pembayaran perbulan, hal tersebut juga
dapat terjadi pada bank syariah walaupun bank syariah tidak menggunakan sistem
bunga atau riba. Hal ini dapat terjadi karena kurangnya sistem informasi mengenai
nasabah tersebut dan juga kurangnya dari sistem survei. Faktanya banyak dari
masyarakat yang harus kehilangan rumah atuapun menjual aset-aset berharganya di
jual lantaran tidak bisa membayarkan tagihan perbulan yang aset tersebut berpindah
kepemilikan kepada bank, ini adalah contoh masalah dari banyaknya kasus-kasus di
bank konvensional. Sedangkan apabila dalam bank syariah jika terdapat masalah
gagal bayar dari hal itu akan digunakan atau di salurkan ke dalam bentuk dana sosial
tidak untuk bank tersebut, ini adalah contoh masalah dalam konteks perbankan
syariah.

C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilakukan mengingat banyak sekali permasalahan kewajiban
nasabah membayarkan cicilan ataupun gagal bayar. Hal ini tentu akan semakin
menyulitkan masyarakat untuk dapat membuka peluang pekerjaan dengan usaha
mikro kecil dan menengah. Dengan kata lain pihak bank terutama konvensional dalam
hal ini sangat di untungkan. Berbeda dengan perbankan syariah yang menggunakan
dendanya untuk di salurkan dalam bentuk dana sosial. Hal ini sesuai dengan tujuan
penelitian yaitu memahami bagaimana peran perbankan syariah dalam menyalurkan
modal terutama dalam segi permodalan. Dalam penelitian ini dapat diketahui bahwa
masyarakat di Kecamatan Muara Kelingi mayoritas mempunyai buku rekening yang
berarti masyarakat tersebut sudah pernah menabung di bank. Berdasarkan Survei
Bank pada The Global Index Database 2014, sekitar 36,1% penduduk dewasa sudah
memiliki rekening, baik itu rekening uang elektronik dan rekening pada lembaga
keuangan.4
Pentingnya penelitian ini dilakukan untuk mengetahui peran bank syariah di
Kota Curup apakah sudah menunjukan sesuai dengan yang diinginkan atau belum.
Faktor lainnya yang juga penting adalah masyarakat terutama masih di kategorikan
pedesaan akan dapat keuntugan yang relative baik salah satunya pertimbangan
keuntungan yang berkah di dunia dan akhirat. Dari beberapa hal yang peneliti lihat
banyak yang sudah melakukan transaksi di bank tersebut. Hal ini juga dapat dilihat
dari website resmi dari bank tersebut mendapatkan respon yang positif dari
masyarakat, bahkan beberapa masyarakat mengatakan kalau bank syariah kedua di
Kota Curup yang beroperasi yang dapat membantu masyarakat sekitar. Selain itu
juga informasi yang peneliti dapatkan mengenai bahwa Bank Mandiri Syariah yang
sekarang berganti dengan nama Bank Syariah Indonesia terletak Jl. Merdeka No.287,
Kepala Siring, Curup Tengah, Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu 39119. Bank ini
juga mengedepankan promosi-promosi produk-produk kepada masyarakat sekitar.
Suatu perusahaan dikatakan baik apabila perusahaan tersebut mampu bertahan bila
mana perusahaan tersebut tidak mampu memasarkan produk atau barang serta jasa
yang dihasilkan. Oleh karena itu apabila suatu perusahaan diibaratkan sebagai tubuh
manusia, maka kegiatan pemasaran produk dapat diumpamakan sebagai jantung.5 Hal
ini sesuai dengan fakta bahwa bank yang di teliti bahwa bank ini mulai memasarkan
produk setahun setelah berdirinya bank ini. Setahun tersebut digunakan aktif untuk
memasarkan produk-produk di bank tersebut yang ditawarkan. Kegiatan pemasaran
produk tersebut merupakan faktor yang sangat penting dan berpengaruh bagi
perusahaan untuk itu bagian pemasaran harus mempunyai strategi yang mantap dalam
melihat peluang atau kesempatan yang ada.

BAB II
Landasan Teori

A. Landasan atau Kajian Teori

4
Dodi Adiwijaya, " Analisis Peran Perbankan Syariah Dalam Mengimplemtasikan Keuangan Inklusif Di Indonesia" 2017 :
4.
5
Mawardi, "Pengaruh Promosi Tabungan Bank Sumsel Babel Syariah Terhadap Minat Menabung Masyarakat Kota
Palembang", Vol. 4, No. 1 (2018) : 44.
Di lihat dari isu penelitian masalah yang sering timbul dalam hal ini adalah
kebanyakan masyarakat yang mempunyai usaha mikro kecil dan menengah harus
menutup usahanya lantaran terdapat masalah dalam segi permodalan. Berdasarkan
survei bahwa mereka yang kekurangan modal adalah masyarkat yang meminjam uang
di bank konvensional. Seperti yang peneliti ketahui bahwa bank konvensional dalam
sistem operasionalnya menggunakan sistem bunga. Dimana masyarakat diwajibkan
membayar bunga dan tangihan juga. Selain itu terkadang banyak masyarakat yang
tidak sanggup membayar bunga hingga akhirnya menutup usahanya lantaran tidak ada
modal yang mencukupi. Hal ini sesuai dengan tujuan bank konvesional yang
komponen modal kerjanya hanya dengan profitabilitas bank itu sendiri.6 Dengan hal
ini bahwa sesuai dengan teori dari Hermansyah melalui kajiannya menyatakan bahwa
perbakan syariah adalah pilihan yang tepat bagi masyarakat yang akan membuka
usaha karena dalam kegiatannya terdapat pembiayaan dan menghilangkan riba yang
diharapkan dapat membuat kesejahteraan masyarakat dapat terwujud secara merata.
Dengan hal ini bahwa dapat ditemukan teori tersebut dapat membantu masyarakat
yang ingin membuka usaha mikro kecil dan menengah tanpa harus khawatir mengenai
modal. Berdirinya perbankan dengan sistem syariah atau Islam dengan landasan
yuridis formal Undang-Undang No.21 tahun 2009 tentang perbankan syariah.
Undang-undang tersebut secara impresif membuka peluang bagi hasil dan lahirnya
undang-undang perbankan syariah ini di harapkan mampu merangsang masuknya
investor asing di Indonesia.
Secara garis besar hubungan antara bank dengan nasabah dapat di lihat dari
klausula yang dalam akad terdiri dari 5 konsep salah satunya yaitu sistem murni dan
sistem kewanangan dari pengadilan agama yang mempunyai status sama
kedudukannya dengan pengadilan lain yang sesaui dengan hukum di dalamnya.
Hukum terebut bersifat dinamis dan mengalir dan hukum di buat untuk manusia
bukan manusia untuk hukum. Jadi dapat diketahui apabila nasabah melanggar
ketentuan-ketentuan yang sudah ditetapkan oleh bank maka nasabah tersbut selain
berurusan dengan bank juga berurusan dengan hukum. Pada dasarnya jika semua
masyarakat mengetahui tentang perbankan syariah memungkinkan hal ini akan dapat
membantu semua masyarakat dalam mengembangkan usaha mikro kecil dan
menengah. Dengan kata lain semakin banyak masyarakat yang mengenal perbankan

6
Juli Murwani, "Jurnal Pengaruh Manajemen Modal Kerja Terhadap Profitabilitas BPR di Madiun, Magetan, Ngawi, dan
Ponorogo", Vol. 5, No. 2 (2016) : 93.
syariah maka semakin kecil kemungkinan masyarakat mengalami masalah dari sisi
permodalan baik itu untuk modal kerja maupun modal investasi. Untuk itu pemerintah
telah mewajibkan kepada perbankan untuk mambantu peromodalan usaha kecil mikro
dan menengah atau UMKM berupa Kredit Usaha Rakyat (KUR). Usaha mikro kecil
dan menengah selain untuk dapat membantu program pemerintah untuk menuntaskan
tingkat kemiskinan dan pengangguran juga dapat meningkatkan kreativitas
masyarakat untuk memaksimalkan peningkatan perekonomian di suatu daerah.
Terlebih lagi masyarakat di daerah Kota Curup dilihat dari kesehariannya adalah tidak
memiliki pekerjaaan tetap. Dengan kata lain mayoritas masyarakat di daerah tersebut
bergantung dengan alam untuk memenuhi segala kebutuhan sehari-hari. Di Indonesia
sendiri masih banyak tingkat pengangguran dan kemiskinan oleh karena itu usaha
kecil mikro dan menengah diharapkan dapat mengatasi kedua masalah tersebut.
Dalam penelitian ini penulis melakukan analisa data maka dapat diketahui
bahwa Bank Syariah Indonesia Cabang Curup berperan penting dalam perkembangan
usaha mikro kecil dan menengah untuk masyarakat di Kota Curup dengan adanya
pemberian modal membantu masyarakat untuk mengembangkan usaha mereka dan
mengurangi tingkat kemiskinan. Menurut BPS UMKM di bedakan berdasarkan
jumlah kerjanya yaitu industri rumah tangga dengan pekerja 1-4 orang, industri besar
dengan pekerja 5-19 orang, industri menengah dengan pekerja 20-99 orang dan
industri besar dengan pekerja lebih dari 100 orang. Tetapi kebanyakan dari
masyarakat lebih banyak menggunakan industri rumah tangga, karena selain hemat
membayar gaji karyawan juga dapat menguntungkan karena resiko kegagalannya
masih dapat diatasi dengan cepat. Hal itu berbeda dengan industri perusahaan yang
membutuhkan banyak karyawan yang tentunya akan sulit mengatasi jika terjadi
masalah di perusahaan tersebut. Dengan adanya Bank Syariah Indonesia Cabang
Curup dapat membantu masyarakat untuk mendapatkan modal kerja. Sehingga di
harapkan dapat mengembangkan usahanya dan juga dapat bersaing meningkatkan
kreativitas masyarakat setempat. Untuk dapat bersaing maka di butuhkan kinerja yang
baik, adapun jika penurunan kinerja dapat mempengaruhi berproduksi secara tidak
efektif dan efesien serta tidak dapat mencapai tujunan secara maksimal, sehingga
perlu di lakukan perbaikan kinerja untuk meningkatkan kulitas dari UMKM.7
Informasi ini di dapatkan dari pengumpulan data primer dan sekunder. Data primer

7
Ayu Diah Padyanawati, Hartrisari Hardjomidjojo, " Strategi Peningkatan Daya Saing Usaha Mikro Kecil dan Menengah di
Desa Tegalwaru, Kabupaten Bogor", Vol. 7, No.1 (2019).
diperoleh berdasarkan survei jika data sekunder diperoleh dari informasi yang
diperoleh kemudian dianalisa.
Banyaknya masyarakat yang belum terlalu mengenal perbankan syariah
sehingga mereka meminjam modal di bank konvensional dan resiko yang akan di
tanggung oleh masyarakat itu sendiri adalah membayarkan bunga. Dengan hal ini
dapat di ilustrasikan jika masyarakat meminjam modal di bank konvensional di
ibaratkan berjalan dengan memikul 2 beban. Berbeda dengan bank syariah mereka
hanya memikul 1 beban saja. Kehadiran bank syariah tidak hanya menguntungkan
bagi masyarakat muslim juga bagi masyarakat non muslim, 8 sehingga upaya
perbankan syariah terus dilakukan reformasi untuk memberikan peluang yang besar
bagi masyarakat Indonesia. Dalam sistem perbankan di Negara-negara yang sedang
berkembang, sistem keuangan telah menjadi instrumen penting dalam melancarkan
kegiatan pembangunan. Keberadaanya dalam berbagai aspek usaha masyarakat luas
telah memberikan pertanda bahwa prinsip-prinsip Islam sangat aplikatif dalam dunia
bisnis modern. Keberadaan bank syariah diakui di Indonesia pengakuan tersebut
diberikan sejak berdirinya BMI untuk bisa membandingkan perkembangan
perbankan syariah,9 maka perlu dianalisa terkait peran pengawasan syariah, peran dan
posisi fatwa untuk pengembangan perbankan syariah serta produk perbankan syariah.
Sebelum adanya bank yang beroperasi secara syariah terlebih dahulu terdapat
bank konvensional. Sebenarnya bank konvensional terlebih dahulu berdiri di Kota
Curup yaitu bank BRI. Oleh karena itu banyak masyarakat yang mempunyai buku
tabungan atau menjadi nasabah di bank konvensional terlebih dahulu. Dengan adanya
Bank Syariah Indonesia Cabang Curup modal di bank syariah tidak dikenakan riba
atau bunga melainkan hanya bagi hasil. Dapat di ilustrasikan dengan hadirnya bank
tersebut sebagai jalan atau wadah baru bagi masyarakat yang ingin membuka modal
usaha tanpa harus memikirkan bunga. Dengan begitu dapat dilihat bahwa ruang
lingkup perbankan syariah usahanya dapat dinyatakan lebih variatif di bandingkan
dengan usaha atau produk dari bank konvensional. Karakteristik perbankan syariah
berbeda dengan perbankan yang berdasarkan sistem bunga, salah satu permasalahan
yang dihadapai setiap lembaga keuangan bank maupun non bank adalah keuntungan
dari sistem bunga.10 Perbankan syariah sesungguhnya berdasarkan core product
pembiayaan bagi hasil yang dikembangkan dalam produk pembiayaan musyarakah
8
Santoso, Ulfa Rahmawati, "Jurnal Produk Kegiatan Usaha Perbankan Syariah Dalam Mengembangkan UMKM Di Era
Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)", Vol. 10, No. 2 (2016) : 330.
9
Wifda Vivid Izziyana," Mekanisme Prinsip-Prinsip Syariah Dalam Operasional Bank Syariah". (2017) : 3.
dan mudharabah. Di dalam perbankan syariah bagi hasil sering disebut profit sharing
yaitu perhitungan bagi hasil berdasarkan kepada hasil bersih dari total pendapatan
setelah dikurangi dengan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh
pendapatan tersebut tanpa adanya bunga yang dibebankan kepada nasabah. Jadi hal
ini sangat membantu masyarakat di Kota Curup yang ingin membuka usahanya tanpa
perlu dibebankan bunga yang hal itu dapat mempersulit masyarakat setempat. Karena
dari penelitian penulis mereka yang dulu membuka usahanya dengan melakukan
pinjaman di bank konevensional terpaksa tutup karena tidak bisa membayarkan bunga
bahkan ada beberapa dari masyarakat yang menjual asetnya untuk menutupi bunga di
bank tersebut.

10
Singgih Muheramtohadi, "Jurnal Peran Lembaga Keuangan Syariah Dalam Pemberdayaan UMKM Di Indonesia", Vol. 8,
No. 1, (2017) : 66.
BAB III
Metodologi Penelitian

A. Metode Penelitian
Jenis penelitian ini merupakan pendekatan kualitatif karena hal ini mencari
informasi atau menggali informasi dan mengidentifikasi bagaimana berperannya
Bank Syariah Indonesia Cabang Curup terhadap masyarakat sekitar. Penelitian ini
merupakan penelitian yang sifatnya mengidetifikasi tidak hanya bank tersebut saja
tetapi juga masyarakat yang ingin membuka usaha mikro kecil dan menengah. Usaha
mikro kecil dan menengah harus diberikan kemudahan akses permodalan untuk
meningkatkan daya saing perekonomian Negara. Lokasi penelitian ini tepatnya di
Kota Curup Kab Rejang Lebong Menurut peneliti memilih kasus ini adalah banyak
masyarakat yang tinggal di daerah tersebut yang dulu mempunyai usaha mikro kecil
dan menengah tidak dapat mengembangkan usahanya karena modalnya yang
bermasalah. Pada perbankan syariah struktur modal di ukur dengan perbandingan
total modal yang dimiliki bank dengan aktiva tertimbang menurut resiko (ATMR).
Hal ini yang membedakan perbedaan komposisi struktur modal pada perusahaan
dengan struktur modal pada perbankan. Dengan adanya bank syariah di daerah
tersebut dapat membantu masyarakat sekitar untuk mengembangkna usahanya. Hal
yang membedakan antara bank syariah dan konvensional adalah sistem yang
digunakan. Yaitu apabila bank konvensional menggunakan sistem bunga, maka pada
bank syariah menggunakan sistem bagi hasil. Jadi masyarakat tidak dibebankan oleh
bunga di setiap bulannya.
Jenis data yang digunakan peneliti adalah menggunakan data kualitatif karena
peneliti mendeskripsikan mengenai Bank Syariah Indonesia Cabang Curup sebagai
bank yang berperan dalam memberikan pinjaman modal dengan prinsip Islam atau
syariah yang dalam hal ini tentunya membantu masyarakat setempat untuk terus
mengembangkan kreativitas dengan mendirikan usaha mikro kecil dan menengah
untuk dapat memberikan kontribusi nyata dengan tujuan menuntaskan kemiskinan
dan pengangguran. Adapun informan pertama yang peneliti dapatkan sekaligus
menjadi populasi penelitian adalah modal Bank Syariah Indonesia Cabang Curup dan
informan kedua adalah seluruh masyarakat Kota Curup yang juga akan digunakan
sampel penelitian untuk digunakan membuka usaha kecil dan menengah. Adapun
sumber-sumber penelitian ini berasal dari jurnal-jurnal yang membahas seperti judul
peneliti. Metode-metode yang digunakan dalam penelitian biasanya adalah
pendekatan yang didalamnya ditemukan korelasi antar variabel independen. 11 Jika
masyarakat mengenal lebih dalam tentang bank syariah tentu mereka tidak akan
mempermasalahkan dengan persyaratan yang dianggap terlalu rumit. Untuk itu
sosialisasi perbankan syariah diharapkan terus dilakukan terutama di daerah-daerah
plosok atau terpencil yang masyarakatnya kurang mengetahui sistem di bank syariah.
Tetapi kenyataan sampai saat ini sosialisasi perbankan syariah masih belum efektif
karena sosialisasi terfokus pada Islamisasi, yaitu pengadopsian prinsip-prinsip Islam
ke dalam sistem perbankan, sosialisasi yang dilakukan belum mencapai tahap
saintifikasi sehingga sosialisasi perbankan syariah menjadi kurang efektif.12
Berdasarkan hasil penelitian di lapangan bahwa peneliti menganalisis data
peran perbankan dalam mengembangkan usaha mikro kecil dan menengah yaitu
mempunyai peranan yang penting dalam membantu mengembangkan usaha mikro
kecil dan menengah. peran usaha mikro dan menengah sangat penting dalam
pembangunan dan pengembangan ekonomi, tidak hanya di negara-negara yang
sedang berkembang, tetapi juga di Negara-negara maju. Di Negara maju usaha mikro
kecil dan menengah sangat penting, khususnya dari perspektif kesempatan kerja dan
sumber pendapatan bagi bagi pengusaha kecil dan menengah yang membutuhkan
permodalan dan mampu mengurangi kemiskinan serta dapat mensejahterakan
masyarakat. Pada aktivitas pembiayaan bank syariah akan menjalankan dengan
berbagai teknik dan metode yang penerapannya tergantung tujuan dan aktivitas
nasabah penerima pembiayaan. Peran perbankan syariah terhadap usaha mikro kecil
dan menengah yaitu bank merupakan jantung perekonomian sebuah Negara, karena
dana yang dibutuhkan para pengusaha mengalir dari bank tersebut, semua pengusaha
selalu berfikir bahwa bank merupakan tempat untuk mendapatkan dana baik untuk
memulai maupun mengembangkan usahanya, bank juga membenarkan pembiayaan
atau menyalurkan dana kepada pengusaha, pengusah. Berdasarkan penelitian yang
telah dilakukan penulis produk layanan m i teknik dan metode yang penerapannya
tergantung tujuan dan aktivitas nasabah penerima pembiayaanikro merupakan salah
satu kediatan pokok yang dilakukan oleh Bank Syariah Indonesia Cabang Curup.
Produk mikro ini dilakukan untuk mencapai tujuan yakni membantu mengembangkan

11
Elzalina Jannati Prayuningrum, Fatin Fadhilah Hasib, "Jurnal Analisis Faktor-Faktor Pembiayaan Modal Kerja Pada
Perbankan Syariah", Vol. 3, No. 2, (2017) : 398.
12
Ivan Rahmat Santoso, "Jurnal Sosialisasi dan Pelatihan Implementasi Akad-Akad Produk Perbankan Syariah", Vol. 3, No.
2, (2018) :158.
usaha-usaha mikro kecil menengah untuk membantu perekonomian dan membantu
kelangsungan hidup untuk mengembangkan suatu usaha baik usaha kecil atau
menengah dalam masyarakat. Pada aktivitas pembiayaan bank syariah akan
menjalankan dengan berbagai teknik dan metode yang penerapannya tergantung
tujuan dan aktivitas nasabah penerima pembiayaan Mekanisme perbankan syariah
berdasarkan prinsip mitra usaha adalah bebas bunga.
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dalam perkembanganya perbankan syariah di Indonesia sudah mulai
menujukkan eksistensinya sehingga dapat bersaing ketat dengan Bank Konvensial, hal
ini dapat diketahui semakin banyak dunia perbankan yang mulai bermunculan tidak
hanya di kota-kota besar saja tetapi juga sudah banyak terdapat di desa-desa yang
terbilang belum menjadi kota yang besar. Bank syariah Indonesia (BSI) di Cabang
Curup yang dahulunya bernama Bank Mandiri Syariah dan sekarang karena peraturan
Pemerintah maka bank tersebut bernama yaitu Bank Syariah Indonesia Cabang
Curup. Seperti yang diketahui jika usaha mikro kecil dan menengah sangat membantu
pemerintah dalam hal memberantas kemiskinan di Indonesia.
Kerena banyaknya masalah yang sering timbul, sedangkan masyarakat juga
banyak yang mempunyai usaha mikro kecil dan menengah harus menutup usahanya
lantaran terdapat masalah dalam segi permodalan. Usaha mikro kecil dan menengah
sabagai salah satu instrument untuk menaikan daya beli masyarakat, pada akhirnya
akan menjadi katup pengaman dari situasi krisis monter. Sehingga datang lah Bank
Syariah Indonesia (BSI) Cabang Curup yang dapat membantu dari segi modal tanpa
adanya Riba bagi masyarakat Curup. Pengembangan usaha mikro kecil dan menengah
menjadi strategis dalam menggerakkan perekonomian nasional, mengingat kegiatan
usahanya mencakup hampir semua UMKM berkontribusi dalam peningkatan
pendapatan karena perlu pengembangan ini berpengaruh terhadap peningkatan
perekonomian masyarakat untuk mencapai kesejahteraan.

B. Saran
Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan proposal
ini tetapi pada kenyataannya masih banyak kekurangan yang perlu kami perbaiki,
dikerenakan masih minim nya pengetahuan kami dalam penyusunan proposal ini.
Oleh kerena itu kami sangat membutuhkan kritik dan saran yang mebangun, agar
kedepannya kami dapat membuat lebih baik lagi dan sebagai bahas evaluasi bagi
kami.
DAFTAR PUSTAKA

Anggraeni, Feni Dwi, Imam Hardjanto, dan Ainul Hayat. (2017),


“PENGEMBANGAN USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH
(UMKM) MELALUI FASILITASI PIHAK EKSTERNAL DAN POTENSI
INTERNAL,” Malang.

Marlina, Lina. dan Rahmat, Biki Zulfikri. 2018 “Peran Lembaga Keuangan Syariah
Dalam Mengimplementasikan Keuangan Inklusif Bagi Pelaku UMKM
Tasikmalaya” Vol 2, No. 1.

Hakim, Lukman. 2017. "Jurnal Pembiayaan Ekonomi Syariah dan Filantropi,"


Vol.1, No.2.

Adiwijaya, Dodi. 2017. " Analisis Peran Perbankan Syariah Dalam


Mengimplemtasikan Keuangan Inklusif Di Indonesia" .

Mawardi, 2018. "Pengaruh Promosi Tabungan Bank Sumsel Babel Syariah Terhadap
Minat Menabung Masyarakat Kota Palembang", Vol. 4, No. 1.

Murwani, Juli. 2016. "Jurnal Pengaruh Manajemen Modal Kerja Terhadap


Profitabilitas BPR di Madiun, Magetan, Ngawi, dan Ponorogo", Vol. 5, No.
2.

Padyanawati, Ayu D, dan Hardjomidjojo, Hartrisari. 2019." Strategi Peningkatan


Daya Saing Usaha Mikro Kecil dan Menengah di Desa Tegalwaru,
Kabupaten Bogor", Vol. 7, No.1.

Santoso, dan Rahmawati, Ulfa. 2016. "Jurnal Produk Kegiatan Usaha Perbankan
Syariah Dalam Mengembangkan UMKM Di Era Masyarakat Ekonomi ASEAN
(MEA)", Vol. 10, No. 2.

Izziyana, Wifda Vivid . 2017. " Mekanisme Prinsip-Prinsip Syariah Dalam


Operasional Bank Syariah".

Muheramtohadi, Singgih. 2017. "Jurnal Peran Lembaga Keuangan Syariah Dalam


Pemberdayaan UMKM Di Indonesia", Vol. 8, No. 1.
Prayuningrum, Elzalina Jannati, dan Hasib, Fatin Fadhilah. 2017. "Jurnal Analisis
Faktor-Faktor Pembiayaan Modal Kerja Pada Perbankan Syariah", Vol.
3,No. 2.

Santoso, Ivan Rahmat. 2018. "Jurnal Sosialisasi dan Pelatihan Implementasi Akad-
Akad Produk Perbankan Syariah", Vol. 3, No. 2.

Anda mungkin juga menyukai