Anda di halaman 1dari 7

PEMBERDAYAAN EKONOMI MELALUI INOVASI PRODUK DAN LAYANAN

BANK SYARIAH
Arina Manasikhana, Nafiatun Azizah
Program Studi Perbankan Syariah
Institut Agama Islam An Nawawi

DOI:
Received: Agustus 2023 Accepted: Agustus 2023 Published: Agustus
2023

Abstract :
The concept of Islamic Banks empowering the community's economy through its
products is a banking service that reflects its concern for improving the economy
and people's welfare. However, there are still few people who understand the role of
Islamic banks. In this case, public understanding of the role of Islamic banking in
the framework of economic empowerment is very important. so it is necessary to
provide understanding to the public regarding sharia banking products and
services that have an influence on community economic empowerment.

Keywords : Islamic Banking, Islamic Banking Products, Empowerment, Economy.

Abstrak :
Konsep Bank Syariah yang memberdayakan perekonomian masyarakat
melalui produk-produknya merupakan suatu layanan perbankan yang
mencerminkan kepeduliannya terhadap peningkatan perekonomian dan
kesejahteraan masyarakat. Namun, masih sedikit masyarakat yang
memahami peran bank syariah. Dalam hal ini pemahaman masyarakat
terhadap peran perbankan syariah dalam rangka pemberdayaan ekonomi
menjadi sangat penting. sehingga perlu memberikan pemahaman kepada
masyarakat mengenai produk dan layanan perbankan syariah yang
mempunyai pengaruh terhadap pemberdayaan ekonomi masyarakat.

Kata Kunci: Perbankan Syariah, Produk Perbankan Syariah, Pemberdayaan,


Ekonomi

P-ISSN 2775- | E-ISSN 2775- 1


PENDAHULUAN
Sistem ekonomi syariah menjadi salah satu alternatif pilihan sistem
perekonomian Indonesia setelah terbukti mampu bertahan pada saat krisis
perekonomian yang menghantam Indonesia pada tahun 1998. Pada kurun waktu
tersebut, dunia perbankan nasional mengalami kegoncangan akibat krisis
perekonomian yang juga melanda negara-negara di kawasan Asia Tenggara.
Memburuknya situasi perekonomian Indonesia akibat kebijakan suku bunga tinggi
dan depresiasi nilai tukar rupiah ternyata justru membawa akibat sangat buruk bagi
dunia perbankan.
Krisis ekonomi yang terjadi sejak pertengahan 1997 membuktikan bahwa
bank yang beroperasi dengan prinsip syariah dapat bertahan di tengah gejolak nilai
tukar dan tingkat suku bunga yang tinggi. Kenyataan tersebut ditopang dengan
karakteristik operasi bank syariah yang melarang bunga (riba), transaksi yang
bersifat tidak transparan (gharar) dan spekulatif (maysir). Eksistensi dan konsistensi
bank syariah dapat langsung diperbandingkan dengan bank konvensional dalam
krisis tersebut. Selama krisis ekonomi terjadi, bank syariah ternyata dapat
menunjukkan kinerja yang relatif lebih baik dibandingkan dengan lembaga
perbankan konvensional. Hal ini dapat dilihat dari relatif lebih rendahnya
penyaluran pembiayaan yang bermasalah (non performing performance/NPF) pada
bank syariah dan tidak terjadinya negative spread dalam kegiatan operasionalnya.
Kondisi ini tentu saja dapat dipahami mengingat tingkat pengembalian bank syariah
tidak mengacu pada tingkat suku bunga dan pada akhirnya dapat menyediakan
dana investasi dengan biaya modal yang relatif lebih rendah kepada masyarakat.
Sebagai gantinya praktik operasional dalam perbankan syariah memakai prinsip jual
beli, sewa menyewa, bagi hasil, titipan dan jasa. Dengan kenyataan tersebut,
pengembangan perbankan syariah diharapkan dapat meningkatkan ketahanan
sistem perbankan nasional yang pada gilirannya juga diharapkan dapat
meningkatkan ketahanan ekonomi nasional di masa mendatang. Ketahanan ekonomi
nasional yang sedemikian rupa dapat menciptakan perekonomian yang tangguh,
yaitu perekonomian yang pertumbuhan sektor keuangannya sejalan dengan
pertumbuhan sektor riil.
Perkembangan perbankan syariah di Indonesia dimulai sejak tahun 1991
dengan dibentuknya bank syariah pertama di Indonesia. Akan tetapi pada saat itu
perbankan syariah belum memiliki payung hukum yang memadai dalam menjamin
kegiatan operasionalnya. Sebagai landasan hukum bagi keberadaan bank syariah
pada tahun 1992 diundangkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang
Perbankan yang memuat ketentuan-ketentuan yang memperbolehkan pengelolaan
bank berdasarkan prinsip bagi hasil (profit and loss sharing). Selanjutnya dikeluarkan
Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 1992 tentang Bank Berdasarkan Prinsip Bagi
Hasil seperti diatur dalam Pasal 2 Peraturan Pemerintah Nomor 72
Tahun 1992 tentang Bank Berdasarkan Prinsip Bagi Hasil. Setelah itu, keberadaan
bank syariah diatur melalui Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang
Perubahan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan. Meskipun
telah diatur pembedaan pengelolaan bank antara bank konvensional dan bank
syariah baik pada bank umum maupun pada bank perkreditan rakyat, namun
kegiatan teknis operasional bank syariah belum diatur lebih rinci dan spesifik. Untuk
mengakomodasi hal tersebut, pemerintah kemudian mengeluarkan Undang-Undang

P-ISSN 2775- | E-ISSN 2775- 1


Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah yang mengatur dengan lebih jelas
dan terperinci mengenai praktik perbankan syariah di Indonesia.

METODE
Untuk mensukseskan kegiatan program kerja KKN IAI An Nawawi prodi
Perbankan Syariah kami mengabungkan antara dua kelompok KKN yaitu kelompok
KKN Desa Maron dan kelompok KKN Desa Kedungpoh, tim pelaksana program
kerja KKN melakukan metode ceramah melalui kegiatan seminar Bank Syariah
selama jam 09.00-12.00 pada hari Senin, 14 Agustus 2023 di Balai Kerakyatan Desa
Maron dengan para perangkat desa dan beberapa perwakilan masyarakat desa
maron dan desa kedungpoh. Disamping kegiatan tersebut diisi oleh tim pelaksana ,
juga di datangkan pembicara dari luar yaitu Ibu Tantri Vermilliana WM. sebagai
branch Manager BSI KCP Purworejo selaku pemateri ekonomi syariah yang sudah
sesuai bidang keilmuannya dan keynote speeker dosen dari IAI An Nawawi yaitu
Bapak Miftahur Rahman, S.H.I,. M.S.I.
Kegiatan seminar bank syariah ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran
masyarkat terhadap ekonomi yang bebas dari riba salah satunya dengan
memperkenalkan beberapa dari produk pelayanan yang sudah disediakan oleh bank
syariah untuk masyarkat agar kedepannya masyarkat lebih bijak dalam mengelola
perekonomian keluarga maupuan perekonomian bersama.

PEMBAHASAN
Pengabdian kami selaku anggota KKN kepada masyarakat ini yaitu seminar
Perbankan syariah yang dilaksanakan pada tanggal 14 Agustus 2023 di Kelompok
Balai Kerakyataan Desa Maron Kec. Loano Kab. Purworejo dengan jumlah peserta
kurang lebih 80an terdiri dari perangkat desa, dan beberapa perwakilan ibu-ibu PKK
dari Desa Maron dan Desa Kedungpoh. Sebelum kegiatan seminar bank syariah
dilaksanakan, ada beberapa acara seperti acara pembukaan dan beberapa sambutan
dari ketua pelasana seminar pemberdayaan ekonomi dan kepala Desa yang diwakili
oleh kepala Desa Maron setelah itu dilanjutkan pengantar keynot speeker yang
disampaikan oleh dosen IAI An Nawawi yaitu bapak Miftahur Rahman, S.H.I.,
M.S.I. dari jam 10.00-10.30 WIB dan dilanjutkan seminar Pemberdayan Ekonomi
Syariah oleh Ibu Tantri Vermilliana WM yang dilaksanakan dari jam 10.30-11.30
WIB. Dalam pengantar tersebut disampaiakan bahwasanya kegiatan seminar
Ekonomi Syariah sangatlah penting untuk kemajuan ekonomi masyarakat.
Perbankan syariah telah menjadi salah satu elemen keuangan yang bertujuan
untuk mendukung pemberdayaan ekonomi umat Islam di seluruh dunia. Dalam
konteks yang semakin global dan kompleks ini, perbankan syariah telah menjadi
kekuatan yang signifikan dalam mengembangkan sistem keuangan yang sesuai
dengan prinsip-prinsip Islam, serta memfasilitasi pertumbuhan ekonomi dan
pemberdayaan umat Islam.
Peran perbankan syariah dalam memberdayakan perekonomian umat Islam
sangatlah penting. Dalam praktiknya, perbankan syariah mendorong inklusivitas

P-ISSN 2775- | E-ISSN 2775- 2


dan akses yang adil terhadap layanan keuangan bagi umat Islam. Dengan
mengedepankan prinsip keadilan dan tanggung jawab sosial, perbankan syariah
dapat mendorong kesetaraan ekonomi, mengurangi kesenjangan ekonomi, dan
memberdayakan individu dan komunitas Muslim.
Melalui produk dan layanan keuangan yang disesuaikan dengan prinsip
syariah, perbankan syariah juga mendukung kemandirian ekonomi umat Islam.
Dalam perbankan syariah, terdapat berbagai instrumen keuangan seperti
pembiayaan mikro dan kecil, investasi syariah, pembiayaan modal kerja, dan produk
investasi yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan ekonomi umat Islam. Hal ini
memberikan peluang bagi umat Islam untuk mendirikan usaha sendiri,
mengembangkan keterampilan dan mencapai kemandirian ekonomi.
Dengan terus berkembangnya perbankan syariah dan semakin luasnya
kesadaran akan potensi dan manfaatnya, diharapkan perbankan syariah akan terus
berperan penting dalam pemberdayaan ekonomi umat Islam. Melalui integrasi
prinsip-prinsip Islam dan inovasi keuangan yang berkelanjutan, perbankan Islam
dapat memainkan peran yang lebih besar dalam menciptakan masyarakat yang lebih
adil, berkembang dan mandiri bagi umat Islam di seluruh dunia.
Perbankan syariah berperan penting dalam mendukung pemberdayaan
ekonomi umat Islam. Berikut adalah beberapa peran utama perbankan Islam dalam
hal ini:
1. Memfasilitasi Akses terhadap Layanan Keuangan: Perbankan Islam
berkomitmen untuk memberikan umat Islam akses yang adil dan inklusif
terhadap layanan keuangan. Hal ini memungkinkan mereka memperoleh
layanan perbankan, seperti pembukaan rekening, pembiayaan, investasi, dan
asuransi, yang sesuai dengan prinsip syariah. Dengan demikian, perbankan
syariah memberikan akses keuangan kepada umat Islam yang sebelumnya
mungkin tidak memiliki akses serupa melalui lembaga keuangan konvensional.
2. Pengembangan Produk dan Layanan Sesuai Prinsip Syariah: Perbankan syariah
menciptakan produk dan layanan keuangan berdasarkan prinsip syariah, seperti
pembiayaan syariah, investasi syariah, asuransi syariah, dan lain sebagainya. Hal
ini memungkinkan umat Islam untuk memenuhi kebutuhan keuangan mereka
sambil tetap berpegang pada keyakinan agama mereka. Misalnya, pembiayaan
syariah menawarkan alternatif yang adil dan berkelanjutan dibandingkan
pembiayaan konvensional yang melibatkan bunga.
3. Mendorong Kemandirian Ekonomi: Perbankan syariah berperan penting dalam
mendorong kemandirian ekonomi umat Islam dengan menyediakan pembiayaan
mikro dan kecil, pembiayaan modal kerja, serta dukungan terhadap
pengembangan usaha kecil dan menengah. Hal ini memberikan kesempatan bagi
umat Islam untuk memulai dan mengembangkan bisnis mereka sendiri,
menciptakan lapangan kerja, dan mencapai kemandirian ekonomi.
4. Promosi Tanggung Jawab Sosial: Prinsip-prinsip syariah mendorong perbankan
Islam untuk terlibat dalam tanggung jawab sosial dan kegiatan amal. Bank
syariah sering menerapkan praktik zakat, infak dan sedekah dalam kegiatan
operasionalnya. Mereka juga mendukung proyek pembangunan sosial dan
komunitas yang membantu umat Islam yang kurang beruntung atau
membutuhkan bantuan ekonomi.
5. Menyediakan Layanan Keuangan Berkelanjutan: Perbankan Islam berkomitmen
untuk mengembangkan layanan keuangan yang berkelanjutan secara ekonomi,

P-ISSN 2775- | E-ISSN 2775- 3


sosial dan lingkungan. Mereka menerapkan prinsip-prinsip ekonomi
berkelanjutan, seperti pembangunan berkelanjutan, pertumbuhan inklusif, dan
manajemen risiko yang baik. Dalam hal ini, perbankan syariah berkontribusi
terhadap pembangunan ekonomi yang seimbang dan berkelanjutan bagi umat
Islam dan masyarakat secara keseluruhan.
Berbagai produk dan layanan perbankan syariah telah dikembangkan untuk
memberikan manfaat bagi umat Islam dalam mencapai tujuan keuangan mereka dan
mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Berikut
beberapa contoh produk dan layanan tersebut:
1. Pembiayaan Syariah: Pembiayaan syariah merupakan salah satu produk utama
perbankan syariah. Hal ini mencakup berbagai jenis pembiayaan yang sesuai
dengan prinsip syariah, seperti pembiayaan mudharabah (bagi hasil),
musyarakah (usaha patungan), murabahah (jual beli dengan harga markup), dan
istisna (pembiayaan proyek). Produk ini memberikan solusi pembiayaan yang
adil dan berkelanjutan bagi umat Islam untuk mendukung bisnis mereka,
membeli rumah, pembiayaan mobil, pendidikan dan kebutuhan keuangan
lainnya.
2. Tabungan dan Deposito Syariah: Produk tabungan dan deposito syariah
memberikan alternatif bagi umat Islam yang ingin menyimpan dan
menginvestasikan dananya sesuai prinsip syariah. Produk ini memberikan
manfaat yang adil berdasarkan bagi hasil atau bagi hasil, dan tidak melibatkan
bunga riba. Tabungan dan deposito syariah membantu umat Islam dalam
mengelola keuangannya sesuai dengan keyakinan agamanya.
3. Kartu Kredit Syariah: Kartu kredit syariah merupakan produk yang dirancang
khusus untuk memenuhi kebutuhan umat Islam yang ingin menggunakan kartu
kredit dengan tetap berpegang pada prinsip syariah. Kartu kredit syariah tidak
memungut bunga, dan transaksinya harus sesuai dengan prinsip syariah.
Produk ini memberikan keleluasaan dan kenyamanan dalam bertransaksi secara
elektronik, dengan tetap memenuhi prinsip syariah.
4. Asuransi Syariah: Asuransi syariah menawarkan perlindungan finansial sesuai
prinsip Islam. Produk asuransi syariah melibatkan pola pembagian risiko antara
nasabah dan perusahaan asuransi, serta tidak melibatkan unsur riba atau
spekulasi. Asuransi syariah mencakup berbagai jenis asuransi, seperti asuransi
jiwa syariah, asuransi kesehatan syariah, asuransi kendaraan syariah, dan lain
sebagainya. Memberikan perlindungan yang sesuai dengan prinsip syariah dan
memenuhi kebutuhan perlindungan finansial umat Islam.
5. Investasi Syariah: Produk investasi Islam memungkinkan umat Islam untuk
berinvestasi sesuai dengan prinsip-prinsip Islam. Produk-produk tersebut antara
lain reksadana syariah, obligasi syariah, sukuk (obligasi syariah), dan lain
sebagainya. Investasi syariah memperbolehkan umat Islam untuk
mengalokasikan dananya pada instrumen halal, seperti sektor yang tidak
bertentangan dengan prinsip Islam (misalnya alkohol, perjudian, dan industri
porselen).
6. Layanan Pengiriman Uang Islami: Layanan pengiriman uang Islami atau
layanan pengiriman uang Islami memberikan cara yang adil dan sesuai syariah
untuk mengirim dan menerima uang baik dalam konteks domestik maupun
internasional. Layanan ini memastikan proses transfer uang dilakukan sesuai
prinsip syariah, terhindar dari riba dan praktik-praktik yang dianggap haram.

P-ISSN 2775- | E-ISSN 2775- 4


Melalui berbagai produk dan layanan tersebut, perbankan syariah
memberikan solusi keuangan yang sesuai dengan prinsip syariah kepada umat
Islam. Produk dan layanan ini membantu umat Islam dalam mencapai tujuan
keuangan mereka, seperti pembiayaan, pengelolaan keuangan, investasi,
perlindungan keuangan, dan transfer uang, dengan tetap berpegang pada nilai-nilai
agama. Dengan memperluas akses dan peluang ini, perbankan syariah berkontribusi
terhadap pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan bagi umat Islam
dan masyarakat secara keseluruhan.
Dalam perbankan syariah, bank berperan sebagai mitra bagi nasabah yang
datang untuk menabung, maupun bagi nasabah yang meminjam/berutang. Bagi
nasabah yang menabung atau menabung, bank syariah akan berperan sebagai
mudharib atau pengelola, sedangkan nasabah berperan sebagai shahibul maal atau
pemberi dana. Sedangkan bagi pengusaha atau peminjam dana, bank syariah
berperan sebagai shahibul maal (pemberi dana) dan peminjam berperan sebagai
mudharib atau pengelola karena menggunakan uang bank dalam menjalankan
usahanya.
Ada beberapa perbedaan antara bank syariah dan bank non syariah, yaitu;
pertama bank syariah tidak menerapkan sistem bunga, melainkan bagi hasil. Dalam
hal ini nasabah tidak mendapatkan kepastian manfaat yang diperolehnya dengan
menabung di bank syariah. Sedangkan pengusaha/peminjam tidak mempunyai
tingkat bunga tetap. Kedua, bank syariah menekankan investasi sektor riil, karena
mengharamkan bunga. Ketiga, bank syariah hanya membiayai investasi halal,
mereka akan selektif dalam memilih investasi yang akan dibiayai. Keempat,
orientasinya tidak hanya pada keuntungan tetapi juga falah yaitu kebaikan dunia
dan akhirat. Kelima, hubungan antara bank syariah dengan nasabah atau peminjam
didasarkan atas dasar kemitraan. Terakhir, semua produk dan operasi didasarkan
pada hukum Islam.

KESIMPULAN

P-ISSN 2775- | E-ISSN 2775- 5


DAFTAR PUSTAKA

P-ISSN 2775- | E-ISSN 2775- 1

Anda mungkin juga menyukai