Anda di halaman 1dari 93

PENGARUH PENGETAHUAN, PROMOSI DAN LOKASI TERHADAP

KEPUTUSAN MASYARAKAT DI DESA HALIAU KABUPATEN


HULU SUNGAI TENGAH MENABUNG DI BANK SYARIAH

SKIRPSI

OLEH
ZUBAIDAH

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ANTASARI


BANJARMASIN
2021M/ 1443H

i
PENGARUH PENGETAHUAN, PROMOSI DAN LOKASI TERHADAP
KEPUTUSAN MASYARAKAT DI DESA HALIAU KABUPATEN
HULU SUNGAI TENGAH MENABUNG DI BANK SYARIAH

SKIRPSI

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam


untuk Memenuhi Sebagai Syarat
Guna Mencapai Gelar Serjana
Dalam Ilmu Ekonomi

Oleh:
ZUBAIDAH
170101060741

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ANTASARI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
JURUSAN PERBANKAN SYARIAH
BANJARMASIN
2021M/ 1443H

i
ABSTRAK

Zubaidah. 2021. “Pengaruh Pengetahuan, Promosi dan Lokasi Terhadap


Keputusan Masyarakat di Desa Haliau Kabupaten Hulu Sungai Tengah di
Bank Syariah”. Skripsi Jurusan Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam. Pembimbing: H. Badrian, S.Ag., M.Ag.

Kata Kunci: Pengetahuan, Promosi, Lokasi, Keputusan, Menabung, Bank


Syariah.

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pengetahuan masyarakat tentang bank


yang berbasis syariah, serta promosi yang dilakukan oleh karyawan, dan lokasi
yang mudah dijangkau, sehingga masyarakat memutuskan menabung di bank
syariah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui variabel pengetahuan, promosi,
dan lokasi secara simultan dan parsial terhadap keputusan masyarakat di Desa
Haliau Kabupaten Hulu Sungai Tengah Menabung di Bank Syariah.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan dengan
menggunakan pendekatan kuantitatif. Teknik pengumpulan dalam penelitian ini
yaitu pembagian kuesioner kepada masyarakat dan dokumentasi. Analisis data
menggunakan analisis regresi linier berganda, uji validitas, uji reliabitas dan
asumsi klasik.
Hasil penelitian menunjukan: Pertama, pengetahuan, promosi, lokasi
berpengaruh signifikan secara serempak atau secara simultan terhadap keputusan
masyarakat di Desa Haliau Kabupaten Hulu Sungai Tengah menabung di bank
syariah dengan nilai Fhitung 179,179 > Ftabel 2,86 dan tingkat signifikan (0,000 <
0,05), sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Kedua secara parsial berdasarkan hasil
uji thitung variabel pengetahuan (0.017), promosi (0,000), lokasi (0,000) < ttabel 1,684
dan tingkat signifikan (0,000 < 0,05) yang artinya berpengaruh signifikan
terhadap variabel terikat keputusan masyarakat, sehingga Ho ditolak dan Ha
diterima.

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bank adalah organisasi yang melakukan tiga fungsi utama, yaitu

mengelola toko, meminjamkan uang, dan memberikan administrasi penyelesaian.

Dalam sejarah moneter umat Islam, pembiayaan yang dilengkapi dengan

perjanjian yang konsisten dengan syariah telah menjadi hal penting bagi kebiasaan

Muslim sejak zaman Nabi Muhammad. Praktik-praktik, misalnya, memberi

toleransi toko, meminjamkan uang tunai untuk pembeli dan keperluan bisnis, dan

membawa masuk uang tunai, sudah biasa sejak zaman Nabi Muhammad (Karim,

2013, hlm. 18).

Perkembangan teknologi dan industri yang semakin modern saat ini

membawa dampak bagi kehidupan manusia terutama dalam dunia usaha. Banyak

sekali perusahaan yang mulai muncul dan berkembang mulai dari perusahaan

yang kecil sampai ke perusahaan besar industri perbankan termasuk industri yang

persaingannya sangatlah ketat. Dalam persaingan keunggulan kompetitif sangat

penting. Dari daya saing ini dapat diukur dari sejauh mana efektivitas dan

efisiensi. Di Indonesia, berdasarkan data otoritas jasa keuangan saat ini terdapat

199 bank tersebar di seluruh Indonesia. Persaingan yang ketat ini tentu menuntut

bank untuk selalu mengamati produk-produk baru yang diluncurkan dan strategi

yang dilakukan pesaing (Suryani, 2017, hlm. 52).

1
2

Sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998

tanggal 10 November 1998 tentang Perbankan, yang dimaksud dengan bank

adalah suatu badan usaha yang menghimpun harta kekayaan dari masyarakat

umum sebagai dana cadangan dan menyalurkannya kepada masyarakat luas

sebagai kredit atau struktur yang berbeda untuk bekerja pada cara hidup individu

pada umumnya. atau sebaliknya masyarakat Seperti yang ditunjukkan oleh

(Kasmir, 2009, p. 25). Bank Islam sangat penting untuk yayasan intermediasi dan

organisasi spesialis moneter yang bekerja berdasarkan moral Islam dan kerangka

nilai, terutama yang dibebaskan dari pendapatan. Bank bebas premium secara

efektif berkepentingan untuk mencapai tujuan dan tujuan ekonomi Islam yang

terletak pada bantuan sosial pemerintah (Rivai, 2007, hlm. 759). Firman Allah

swt. tentang keharaman bunga. dalam Q.S. al- Baqarah/02:276 yang berbunyi:
‫هّٰللا‬ َّ ‫ق هّٰللا ُ ال ِّر ٰبوا َويُرْ بِى ال‬
ٍ َّ‫ت ۗ َو ُ اَل يُ ِحبُّ ُك َّل َكف‬
‫ار اَثِي ٍْم‬ ِ ‫صد َٰق‬ ُ ‫يَ ْم َح‬
“Allah menghilangkan (keberkahan dari) riba dan menyuburkan sedekah.
Allah tidak menyukai setiap orang yang sangat kufur lagi bergelimang
dosa”

Kehadiran bank yang berdasarkan syariah di Indonesia masih relatif baru,

yaitu baru pada awal tahun 1990-an, meskipun masyarakat Indonesia bagian dari

masyarakat muslim terbesar di dunia. Prakarsa untuk mendirikan Bank Syariah di

Indonesia dilakukan oleh MUI (Majelis Ulama Indonesia) pada tanggal 18-20

Agustus 1990. Namun, diskusi tentang bank syariah sebagai berbasis ekonomi

sudah mulai dilakukan pada awal tahun 1980. Bank syariah pertama di Indonesia

bagian dari hasil kerja tim perbankan MUI, yaitu dengan bentuk PT Bank

Muamalat Indonesia (BMI) yang akta pendiriannya ditandatangani tanggal 1


3

November 1991. Bank ini ternyata berkembang cukup pesat (Kasmir, 2009, hlm.

188-189).

Total Aset yang dimiliki Unit Usaha Syariah (UUS) dalam empat tahun

terakhir mengalami peningkatan, yaitu pada tahun 2016 total aset Rp. 102.320 M

dan pada tahun 2020 periode bulan Juli total aset mencapai Rp. 176.240 M.

jumlah bank umum konvensional yang memiliki Unit Usaha Syariah (UUS) dari

tahun 2016 hingga tahun 2020 mengalami penurunan akan tetapi jumlah kantor

UUS mengalami peningkatan. Jumlah bank yang dimiliki oleh Bank Pembiyaan

Rakyat Syariah (BPRS) dan jumlah kantor yang dimiliki BPRS pada tahun 2016

hingga tahun 2020 mengalami peningkatan dan penurunan.

Sebagai salah satu entitas bisnis keuangan yang mempunyai fungsi

intermediasi, bank syariah dihadapkan dengan berbagai resiko. Good Corporate

Governance (GCG) wajib diterapkan pada bank syariah sebagai tata kelola yang

baik yang mencakup prinsip transparansi, akuntabilitas, pertanggungjawaban,

professional, dan kewajaran dalam menjalankan kegiatan usaha. Untuk menjamin

terlaksananya pengambilan keputusan dalam pengelolaan bank yang harus sesuai

dengan prinsip kehati-hatian ( prudential banking practices), perbankan syariah

harus memiliki dan menerapkan sistem pengawasan intern(dalam lingkungan

sendiri), dan menaati ketentuan Bank Indonesia batas yang maksimum

penyaluran dana berdasarkan prinsip syariah. Pelaksanaan GCG yang efektif

diperlukan untuk membangun industri perbankan syariah yang sehat dan tangguh,

dengan tetap memenuhi prinsip syariah ( Abdullah, 2010, hlm. 88-89).


4

Keputusan untuk menggunakan suatu produk atau jasa oleh konsumen

(nasabah) muncul dari faktor-faktor tertentu. Proses pengambilan keputusan yang

dilakukan konsumen sering kali mengalami masalah yang didasarkan dari faktor-

faktor kompleks (kelompok) yang menyangkut berbagai macam hal penentu

keputusan tersebut. Oleh karena itu diharapkan pihak manajemen bank bisa lebih

memahami apa-apa saja faktor-faktor yang paling mempengaruhi dalam

keputusan nasabah dalam melakukan pembelian (menggunakan produk/jasa bank)

sehingga pihak pemasaran bank dapat lebih mudah memahami dalam pemenuhan

keinginan konsumen atau nasabah. Faktor-faktor yang mempengaruhi berupa

rangsangan pemasaran ekonomi, teknologi, politik, sosial, budaya dan yang paling

terpenting adalah karakteristik konsumen atau nasabah itu sendiri (Viranti, 2015,

hlm. 45).

Sebelum masyarakat menggunakan jasa perbankan, maka diperlukan

beberapa informasi atau pengetahuan akan suatu bank, agar nantinya tidak ada

pihak yang merasa merugikan atau dirugikan. Pengetahuan konsumen juga

memberikan dampak dalam keputusan masyarakat untuk memilih suatu model

jasa tertentu dalam memenuhi kebutuhan atau keinginan yang ada. Setiap orang

yang di satu komunitas pasti mempunyai pengetahuan yang berbeda mengenai

setiap model jasa yang tersedia, beserta dengan perusahaan jasa yang

mengeluarkan jasa tersebut.

Terdapat kemungkinan beberapa konsumen telah mengetahui dengan baik

kelebihan dan kekurangan dari setiap perusahaan jasa yang menyediakan suatu

model jasa dan tidak menutup kemungkinan ada pula ada banyak orang yang
5

belum terlalu mengerti mengenai bagaimana model jasa itu dijalankan oleh pihak

yang bersangkutan yaitu perusahaan (Gampu, 2015, hlm. 33).

Semakin banyak nasabah menyimpan dananya di bank, mengambil kredit

maupun memanfaatkan produk perbankan lainnya akan meningkat keuntungan

bagi bank. Oleh karena itu, pemahaman terhadap kebutuhan dan keinginan

nasabah bagian dari hal yang sangat penting jika bank ingin menjadi nasabah.

Ditinjau dari faktor demografi, nasabah bank relative bervariasi. Ditinjau dari

aspek pekerjaan, ada nasabah yang berasal dari kalangan pelajar atau mahasiswa,

ibu rumah tangga, pengusaha, para pegawai dan professional. Ditinjau dari latar

belakang sosial ekonomi, ada nasabah yang berasal dari kelas sosial atas,

menegah, dan bawah (Suryani, 2017, hlm. 50).

Desa Haliau termasuk ke dalam Kecamatan Batu Benawa di Kabupaten

Hulu Sungai Tengah. Dengan penduduknya di Desa Haliau sebesar (1.440 jiwa)

dan juga di Kabupaten Hulu Sungai Tengah sebesar (269,384 jiwa) dari sebelas

kecamatan. Desa Haliau yang berada di Kecamatan Batu Benawa dengan

mayoritas agama Islam. Dapat diketahui juga terdapat beberapa bank syariah

Kabupaten Hulu Sungai Tengah (Barabai) yaitu terdiri dari Bank Muamalat, Bank

Kalsel Syariah, Bank Mandiri Syariah yang mudah dijangkau oleh masyarakat

dalam melakukan transaksi sehari-harinya.Melihat kondisi tersebut maka

penelitian ini akan mengarah pada penemuan fakta mengenai seberapa besar

pengatahuan, promosi, dan lokasi terhadap keputusan masyarakat menabung di

bank syariah. Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul “Pengaruh Pengatahuan, Promosi, dan Lokasi Terhadap


6

Keputusan Masyarakat di Desa Haliau Kabupaten Hulu Sungai Tengah

Menabung di Bank Syariah“

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah disampaikan maka

penelitian mengambil rumusan masalah yang akan dibahas dalam penelitian

sebagai berikut:

1. Apakah pengetahuan, promosi, dan lokasi berpengaruh secara simultan

terhadap keputusan masyarakat di Desa Haliau Kabupaten Hulu Sungai

Tengah menabung di bank syariah.

2. Apakah pengetahuan, promosi, dan lokasi berpengaruh secara parsial

terhadap keputusan masyarakat di Desa Haliau Kabupaten Hulu Sungai

Tengah menabung di bank syariah.

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini terkait rumusan masalah di atas adalah:

1. Untuk mengetahui pengaruh pengetahuan, promosi, dan lokasi secara

simultan terhadap keputusan masyarakat di Desa Haliau Kabupaten Hulu

Sungai Tengah menabung di bank syariah.

2. Untuk mengetahui pengaruh pengetahuan, promosi, dan lokasi secara

parsial terhadap keputusan masyarakat di Desa Haliau Kabupaten Hulu

Sungai Tengah menabung di bank syariah.

D. Kegunaan Penelitian
7

Penelitian yang dilakukan ini diharapkan dapat memberikan manfaat

sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini di harapkan dapat menambah wawasan secara umum dan

informasi khusus tentang pengaruh pengetahuan, promosi, dan lokasi

terhadap keputusan masyarakat menabung di bank syariah.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi penyusun, hasil dari penelitian ini dapat diberikan pengetahuan dan

juga wawasan tambahan yang berkaitan dengan pengaruh pengetahuan,

promosi, dan lokasi terhadap keputusan masyarakat menabung di bank

syariah.

b. Bagi perusahaan, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan

masukkan bagi pimpinan perusahaan terutama dalam hal yang berkaitan

dengan promosi agar meningkatnya minat masyarakat terhadap bank

syariah.

c. Bagi pembaca, hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai

bahan bacaan untuk menambah ilmu pengetahuan dan memiliki wawasan

yang luas terhadap ilmu perbankan syariah.

E. Definisi Operasional

Untuk menghindari penafsiran yang keliru dalam memahami pengertian

yang dimaksud dalam penelitian, maka penulis mengemukan definisi operasional

yang perlu didefinisikan dalam lingkungan pembahasan sebagai berikut:


8

1. Pengetahuan adalah konsekuensi dari mengetahui dari orang-orang dan ini

terjadi kemudian individu merasakan item tertentu, itu terjadi melalui lima

deteksi manusia, khususnya penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa

dan kontak (Notoatmodjo, 2017). Pengetahuan yang disinggung dalam

ulasan ini adalah informasi yang berhubungan dengan Islam, informasi

tentang berbagi manfaat.

2. Promosi adalah penting untuk latihan bauran periklanan, dalam tindakan

ini setiap bank berusaha untuk memajukan semua barang dan administrasi

yang diklaim baik secara langsung maupun tidak langsung (Kasmir, 2012,

hlm. 246). Promosi yang dimaksud dalam ulasan ini adalah publikasi

melalui panji-panji, promosi penawaran melalui pemberian hadiah,

penjualan individu dalam memberikan data poin per poin, eksposur adalah

kemajuan yang dilakukan untuk lebih mengembangkan citra bank.

3. Lokasi adalah tempat untuk melayani pembeli, juga dapat diartikan

sebagai tempat untuk memamerkan produk mereka (Kasmir, 2009, hlm.

129). Lokasi yang dimaksud dalam ulasan ini adalah di area yang terbuka

secara efektif, terletak di area dekat rumah, terletak di area yang

seharusnya terlihat jelas dari pinggir jalan.

4. Keputusan nasabah adalah penyelesaian dari cara yang paling umum untuk

merenungkan suatu masalah dengan memilih pilihan lain (Schiffman dan

Kanuk, 2007, hlm. 625). Pilihan klien dalam tinjauan ini adalah pelanggan

merasa kebutuhan dan keinginan mereka bahwa orang miskin telah puas

dan terpenuhi, pembeli mencari data atau mendapatkan data yang berlaku,
9

pembeli menilai keputusan sehubungan dengan keuntungan normal,

pembeli memilih pilihan untuk menyelesaikan pembelian, pembeli menilai

pilihan yang dipilih untuk mendapatkan hampir tidak cukup untuk

bertahan.mengevaluasi alternatif yang dipilih untuk memenuhi kebutuhan.

F. Kerangka Teori

Untuk mengetahui masalah yang akan dibahas, diperlukan adanya

pemikiran yang menjadi landasan dalam meneliti masalah yang bertujuan untuk

menentukan, mengembangkan, dan menguji kebenaran atas penelitian tersebut

dan kerangka berfikir untuk penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:

Pengetahuan (X1)

Keputusan Menabung
Promosi (X2) Masyarakat (Y)

Lokasi (X3)

Gambar 1.1 Kerangka teori

Keterangan:

: Pengaruh Parsial
: Pengaruh Simultan

Dari kerangka berfikir di atas dapat dilihat pengetahuan, promosi, dan

lokasi sebagai variabel indenpenden dan keputusan masyarakat menabung sebagai

variabel independen.
10

G. Penelitian Terdahulu

Dalam penelitian ini kajian pustaka sangat diperlukan untuk menghindari

penelitian yang sama dengan penelitian sebelumnya yang akan diteliti. Oleh

karena itu, penelaah melakukan penelitian terhadap penelitian terdahulu yang

berkaitan dengan permasalahan Pengaruh Pengetahuan, Promosi, dan Lokasi

terhadap Keputusan Masyarakat Menabung di Bank Syariah . Namun demikian,

ditemukan substansi yang berbeda dengan persoalan yang penulis angkat,

penelitian yang dimaksud yaitu:

Pertama, teori yang disusun oleh Hikmatul Masykuroh pada tahun 2019,

Ormas Islam Negeri Salatiga bernama "Dampak Informasi, Kemajuan, dan

Inspirasi Terhadap Pilihan Klien untuk Melibatkan Item Bank Syariah Dengan

Kepercayaan Sebagai Variabel Mediasi"

Tinjauan ini menggunakan strategi kuantitatif dengan metode pengujian

akomodasi yang penting untuk salah satu prosedur pengumpulan informasi dari

pengujian non-kemungkinan. Informasi yang didapat kemudian ditangani

menggunakan perangkat IBM SPSS Measurements 23. Penyelidikan ini meliputi

uji kualitas yang tak tergoyahkan, uji legitimasi, uji anggapan tradisional, uji

terukur dan uji menggunakan pemeriksaan. Mengingat penyelidikan ulasan ini,

informasi dan inspirasi memiliki dampak positif dan immaterial pada

kepercayaan. Kemajuan memiliki hasil bermanfaat yang penting pada pilihan

klien, kepercayaan memiliki hasil konstruktif yang sangat besar pada pilihan

klien. Juga kepercayaan tidak bisa menengahi antara informasi, kemajuan dan

inspirasi pada pilihan klien.


11

Kedua, teori ini disusun oleh Oriesta Dhea Budi Utamy pada tahun 2019,

Perguruan Tinggi Negeri Semarang yang berjudul “Pengaruh Informasi,

Kemajuan, dan Perkantoran Bank Syariah Terhadap Pilihan Dana Cadangan

Dalam Islam Menyimpan uang dengan Premi dalam Tabungan sebagai Variabel

Pengantara”. dilakukan dengan menguji legitimasi dan ketergantungan. Perangkat

ilmiah dalam tinjauan ini menggunakan penyelidikan ilustratif dan inferensial.

Akhir dari tinjauan ini adalah bahwa informasi bank syariah, kemajuan, kantor,

dan premi dalam menabung mempengaruhi pilihan untuk menabung di bank

syariah. Variabel premi dalam menabung memiliki pengaruh yang paling dominan

terhadap pilihan untuk menabung di bank syariah, kemajuan, dan kantor terhadap

pilihan untuk menabung di bank syariah.

Ketiga, proposal ini disusun oleh Ratna Rizkya Amalia pada tahun 2018,

UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta berjudul “Pemeriksaan Dampak Tingkat

Informasi, Agama, Kemajuan, dan Pembayaran Terhadap Pendapatan Terbuka

Menjadi Nasabah di Bank Syariah (Investigasi Kontekstual Peternak di

Ringinharjo, Kecamatan). Bantul, Bantul Rule)" Eksplorasi ini menggunakan

teknik kuantitatif. Pemeriksaan ini penting untuk tinjauan eksperimental untuk

memutuskan premi daerah penggarapan di Kota Ringinharjo, Kabupaten Bantul,

Peraturan Bantul untuk menjadi klien di bank syariah. Tinjauan ini bertujuan

untuk menganalisis pengaruh informasi, legalisme, kemajuan, dan tingkat gaji

yang mempengaruhi premi penggarapan daerah di Kota Ringinharjo, Kabupaten

Bantul, Rezim Bantul menjadi nasabah di Bank Umum Syariah. Dalam tinjauan

ini, teknik logis yang digunakan adalah Pemeriksaan Kekambuhan Langsung


12

Berbeda untuk memeriksa dampak informasi, legalisme, kemajuan, dan tingkat

gaji yang mempengaruhi premi budidaya daerah di Kota Ringinharjo, Kabupaten

Bantul, Rezim Bantul untuk menjadi klien di Islam Bank. Informasi yang

digunakan sangat penting untuk informasi penting yang berasal dari survei

penyebaran dengan 100 responden. Konsekuensi dari tinjauan ini menunjukkan

bahwa dari empat elemen yang digunakan, keempat faktor ini secara tegas dan

mendasar mempengaruhi pendapatan masyarakat dalam menjadi nasabah di Bank

Umum Syariah, yaitu informasi spesifik, legalisme, kemajuan, dan tingkat gaji.

H. Hipotesis Penelitian

Hipotesis adalah jawaban dari sementara terhadap rumusan masalah

penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk

kalimat pernyataan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang telah diberikan

baru berdasarkan pada teori yang relevan, belum berdasarkan pada fakta-fakta

empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data, jadi Hipotesis juga dapat

dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian. Belum

jawaban yang empiris (Sugiyono, 2014, hlm. 64). Hipotesis yang diajukan dalam

penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Secara simultan

H0 : Pengetahuan (X1), promosi (X2) dan lokasi (X3) secara bersama-sama

tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan masyarakat di

Desa Haliau Kabupaten Hulu Sungai Tengah (Y) untuk menggunakan bank

syariah.
13

H1 : Pengetahuan (X1) , promosi (X2) dan lokasi (X3) secara bersama-sama

berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan masyarakat di Desa

Haliau Kabupaten Hulu Sungai Tengah (Y) untuk menggunakan bank

syariah.

2. Secara parsial

a. Pengaruh pengetahuan terhadap keputusan masyarakat di Desa Haliau

Kabupaten Hulu Sungai Tengah untuk menggunakan bank syariah.

H0 : Pengetahuan (X1) tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap

keputusan masyarakat di Desa Haliau Kabupaten Hulu Sungai Tengah

(Y) untuk menggunakan bank syariah.

H1 : Pengetahuan (X1) berpengaruh positif dan signifikan terhadap

keputusan masyarakat di Desa Haliau Kabupaten Hulu Sungai Tengah

(Y) untuk menggunakan bank syariah.

b. Pengaruh promosi terhadap keputusan masyarakat di Desa Haliau

Kabupaten Hulu Sungai Tengah untuk menggunakan bank syariah.

H0 : Promosi (X1) tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap

keputusan masyarakat di Desa Haliau Kabupaten Hulu Sungai Tengah

(Y) untuk menggunakan bank syariah..

H1 : Promosi (X1) berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan

masyarakat di Desa Haliau Kabupaten Hulu Sungai Tengah (Y) untuk

menggunakan bank syariah.

c. Pengaruh lokasi terhadap keputusan masyarakat di Desa Haliau

Kabupaten Hulu Sungai Tengah untuk menggunakan bank syariah.


14

H0 : Lokasi (X1) tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap

keputusan masyarakat di Desa Haliau Kabupaten Hulu Sungai Tengah

(Y) untuk menggunakan bank syariah..

H1 : Lokasi (X1) berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan

masyarakat di Desa Haliau Kabupaten Hulu Sungai Tengah (Y) untuk

menggunakan bank syariah.

I. Sistematika Penulisan

Untuk lebih terarahnya pembahasan perlu adanya sistematika penulisan.

Sistematika Penyusunan penelitian ini dibagi dalam 5 (lima) bab, yakni sebagai

berikut:

Bab pertama ialah pendahuluan, dalam bab ini memuat latar belakang,

rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi operasional, dan

sistematika penulisan.

Bab kedua yaitu landasan teori, pada bab ini menjelaskan tentang

pengaruh pengetahuan, promosi, dan lokasi terhadap keputusan masyarakat

menabung di bank syariah.

Bab ketiga yaitu metode penelitian, pada bab ini membahas tentang yang

terdiri dari jenis dan pendekatan penelitian, lokasi penelitian, data dan sumber

data, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, selain desain pengukuran,

instrumen penelitian, dan teknik analisis data.


15

Bab keempat yaitu analisis data dan laporan penelitian, pada bab ini

menjelaskan gambaran umum penelitian, pengujian dan hasil analisis data,

pembahasan hasil analisis data.

Bab kelima yaitu kesimpulan seluruh isi penelitian dan saran yang bagian

dari bagian akhir dalam penelitian yang memuat tentang hal-hal yang dihasilkan

dan diperoleh dalam penelitian secara singkat, padat dan jelas.


BAB II

KEPUTUSAN NASABAH, PENGETAHUAN, PROMOSI, LOKASI,


DAN BANK SYARIAH

A. Keputusan Nasabah

1. Pengertian Keputusan Nasabah

Schiffman dan Kanuk (2007, hlm. 625) menyatakan bahwa “ A decision is

a selection on action from two or more alternative choices”. Definisi di atas jelas

menunjukkan bahwa dengan asumsi seseorang menetapkan pilihan, maka pada

saat itu, ada beberapa pilihan, misalnya, dalam melakukan pembelian atau tidak

dalam memilih tugas. Sesuai Kotler dan Keller (2009, p. 240), "pilihan beli adalah

pelanggan yang membingkai tujuan untuk membeli merek yang paling disukai".

Pengambilan keputusan (decision making) adalah menetapkan evaluasi

dan memutuskan. Pilihan ini diambil setelah melalui beberapa perhitungan dan

perenungan elektif. Sebelum keputusan dibuat, ada beberapa fase yang mungkin

dilalui oleh arah independen terbaik.

2. Teknik Pengambilan Keputusan

1) Operasional research, yakni penggunaan metode ilmiah dalam hal

analisa dan pemecahan persoalan.

16
17

2) Linier programming, yakni riset dengan rumus matematis. Teori

pengambilan keputusan.

3) Gaming war game, yakni teori penentuan strategi.

4) Probability, yakni teori kemungkinan yang diterapkan pada kalkulasi

rasional atas hal-hal tidak normal (Kasmir, 2014, hlm. 182).

3. Keputusan Pembelian

Bank yang bagian dari organisasi yang bergerak di bidang administrasi,

persaingan antar bank sangat ketat. Sehingga organisasi yang disibukkan dengan

bantuan ini harus mendapatkan klien atau klien yang terencana dengan baik.

Dengan cara ini, bank para eksekutif harus terbiasa dengan cara paling umum

untuk menilai data pada pilihan bank dari klien dekat. Pilihan penentuan bank

tergantung pada (Ghozali Maski, 2010).

a. Karakteristik bank

b. Pemberian bobot pada kepentingan ciri-ciri yang relevan dimana banyak

calon nasabah lebih mementingkan pada tingkat kesehatan suatu bank.

c. Kepercayaan akan merek bank

d. Fungsi utilitas
18

e. Prosedur evaluasi

Faktor-faktor yang Memengaruhi Pengambilan Keputusan

Pengaruh pengambilan keputusan nasabah untuk menggunakan jasa

perbankan syariah, dan sangat penting diperhatikan oleh pihak manajemen

perbankan demi kelangsungan dan tetap eksisnya lembaga tersebut. Suatu

lembaga keuangan sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor yang sifatnya psikologis

yang menyangkut aspek-aspek perilaku, dan bukan hanya faktor psikologis saja,

ada banyak faktor yang memengaruhi masyarakat untuk menggunakan jasa

lembaga keuangan syariah (Muhammad, 2020).

Sesuai penelitian Syahruni dan Rusmini Nuryadin (2020, P. 100) banyak

variabel yang membuat nasabah memutuskan untuk menggunakan bank syariah,

misalnya faktor lokasi yang mudah dijangkau, keuntungan menggunakan bank

syariah, faktor informasi keuangan syariah. , khususnya perbedaan antara bank

syariah dan bank. barang-barang biasa, barang-barang yang ada di bank syariah

dan pengembangan apa saja yang dilakukan bank syariah dengan tujuan agar

nasabahnya menjadi tertarik. Selain variabel-variabel yang digambarkan di atas,

yang berperan utama dalam pencapaian bank syariah adalah kemajuan,

pembatasan waktu yang dilakukan bank sebagai cara untuk mengenalkan barang-

barang yang dimiliki pengelola rekening kepada nasabah untuk mengetahui

barang-barang yang disajikan bank. Promosi adalah tindakan untuk setiap

organisasi termasuk bank dengan alasan bahwa terlepas dari seberapa bagus item
19

tersebut, dengan asumsi tidak diketahui oleh klien, item tersebut tidak akan

berlaku di lookout.

Sesuai Firmansyah (2018, p. 20) variabel yang keputusan konsumen

adalah faktor informasi, yaitu informasi spesifik tentang pembagian keuntungan

dan informasi tentang perjanjian dan item bank syariah. Sedangkan menurut

Kasmir (2015, p.161) variabel yang mempengaruhi faktor kemajuan adalah

kenaikan pangkat melalui pemberian hadiah. Menurut Kasmir (2015, hlm. 148-

150) faktor daerah adalah daerah atau daerah keluar yang terbuka, nyaman, dan

baik untuk kendaraan roda dua maupun empat.

B. Pengetahuan

1. Pengertian Pengetahuan Konsumen

Pengetahuan konsumen adalah semua informasi yang dimiliki oleh

konsumen mengenai berbagai macam produk dan jasa, serta pengetahuan lainnya

terkait dengan produk dan jasa tersebut dan informasi yang berhubungan dengan

fungsinya sebagai konsumen (Firmansyah, 2018, hlm 64).


20

Menurut Rao and Sieben (1992) dalam C. Whan Park; David L.

Mothersbaugh; Lawrence Feick (1994) “consumer knowledge is an important

construct in understanding consumer behaviors such as infor- mation search and

information processing”. Definisi diatas jelas menunjukkan bahwa pengetahuan

konsumen bagian dari konstruksi penting dalam memahami perilaku konsumen

seperti pencarian informasi dan pemrosesan informasi.

2. Tingkat Pengetahuan Konsumen

Menurut Makhfudli (2009, hlm. 90), pengetahuan mencakup dalam enam

tingkatan yaitu:

a) Tahu (know)

Mengingatkan suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Contoh

pengetahuan tingkat ini adalah mengingatkan kembali (recall) sesuatu

yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang

telah diterima.

b) Memahami (comprehension)

Kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang

diketahui dan dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar

c) Aplikasi (application)
21

Kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada

situasi atau kondisi sebenarnya.

d) Analisis (analysis)

Kemampuan untuk menjabarkan materi atau objek dalam komponen-

komponen, tetapi masih di dalam satu struktur organisasi dan berkaitan

satu sama lain.

e) Sintesis (synthesis)

Kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian di dalam

bentuk keseluruhan yang baru.

f) Evaluasi (evaluation)

Tingkat pengetahuan yang berkaitan dengan kemampuan untuk

melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek.

3. Jenis- jenis pengetahuan konsumen

1) Pengetahuan Produk

Pengetahuan produk adalah kumpulan berbagai macam informasi

mengenai produk. Pengetahuan ini meliputi kategori produk, merek,


22

terminologi produk, atribut atau fitur produk, harga produk, dan

kepercayaan mengenai produk.

2) Pengetahuan Pembelian

Pengetahuan pembelian meliputi berbagai informasi diproses oleh

konsumen untuk memperoleh suatu produk. Pengetahuan pembelian

terdiri atas pengetahuan tentang di mana membeli produk dan kapan akan

membelinya. Keputusan konsumen mengenai tempat pembelian produk

akan sangat ditentukan oleh pengetahuannya, kemudian pengetahuan

pembelian terdiri atas pengetahuan tentang toko, lokasi produk didalam

toko tersebut, dan penempatan produk yang sebenarnya di dalam toko

tersebut.

3) Pengetahuan Pemakaian

Pengetahuan pemakaian mencakup informasi yang tersedia di dalam

ingatan dan bagaimana suatu produk dapat digunakan dan apa yang

diperlukan untuk menggunakan produk tersebut (Firmansyah, 2018, hlm.

66-73).

4. Pengetahuan dalam Konsep Islam


23

Kata ilmu berasal dari bahasa arab ilm yang berarti pengetahuan,

kemudian berkembang menjadi pengetahuan tentang hakikat sesuatu yang

dipahami secara mendalam. Dalam perspektif Islam ilmu bagian dari pengetahuan

mendalam hasil usaha yang sungguh-sungguh (Kosim, 2008).

Islam sangat menghargai sekali ilmu, Allah berfirman dalam banyak ayat

Al-Quran supaya kaum Muslimin memiliki ilmu pengetahuan. Al-Quran, Al-

Hadits dan para sahabat menyatakan supaya mendalami ilmu pengetahuan, dalam

Q.S. al-Mujadalah/ 58:11 yang berbunyi:

‫ح هّٰللا ُ لَ ُك ۚ ْم َواِ َذا قِ ْي َل ا ْن ُش ُزوْ ا فَا ْن ُش ُزوْ ا يَرْ فَ ِع‬


ِ ‫س فَا ْف َسحُوْ ا يَ ْف َس‬ ِ ِ‫ٰيٓاَيُّهَا الَّ ِذ ْينَ ٰا َمنُ ْٓوا اِ َذا قِي َْل لَ ُك ْم تَفَ َّسحُوْ ا فِى ْال َم ٰجل‬
‫ت َوهّٰللا ُ بِ َما تَ ْع َملُوْ نَ َخبِ ْي ٌر‬
ٍ ۗ ‫هّٰللا ُ الَّ ِذ ْينَ ٰا َمنُوْ ا ِم ْن ُك ۙ ْم َوالَّ ِذ ْينَ اُوْ تُوا ْال ِع ْل َم د ََر ٰج‬

“Wahai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu “Berilah


kelapangan didalam majelis-majelis,” lapangkanlah, niscaya Allah akan
memberi kelapangan untukmu. Apabila dikatakan, “Berdirilah,” (kamu)
berdirilah. Allah niscaya akan mengangkat orang-orang yang beriman di
antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Allah Maha
Teliti terhadap apa yang kamu kerjakan”

Selain Al-Quran, Rasulullah saw. juga memerintahkan kaum Muslimin

untuk menuntut ilmu, bahwa orang yang mempelajari ilmu, maka kedudukannya

sama seperti seorang yang sedang berjihad di medan perjuangan. Dalam HR. Ibnu

Majah dari Abu Hurairah yang berbunyi:

ِ ِ‫َم ْن َجا َء َم ْس ِج ِدى هَ َذا لَ ْم يَأْتِ ِه إِالَّ لِ َخي ٍْر يَتَ َعلَّ ُمهُ أَوْ يُ َعلِّ ُمهُ فَهُ َو بِ َم ْن ِزلَ ِة ْال ُم َجا ِه ِد فِى َسب‬
ِ ‫يل هَّللا‬

“Barangsiapa yang mendatangi masjidku ini, yang dia tidak


mendatanginya kecuali untuk kebaikan yang akan dipelajarinya atau
diajarkannya, maka kedudukannya sama dengan mujahid di jalan Allah.
24

Dan siapa yang dating untuk maksud selain itu, maka kedudukannya sama
dengan seseorang yang melihat barang perhiasan orang lain”

C. Promosi

1. Pengertian Promosi

Menurut (Kasmir, 2005, hlm. 154) promosi bagian dari kegiatan marketing

mix yang terakhir. Kegiatan ini bagian dari kegiatan yang sama pentingnya

dengan ketiga kegiatan produk, harga dan lokasi, setiap kegiatan bank berusaha

untuk mempromosikan seluruh produk dan jasa yang dimiliki baik langsung

maupun tidak langsung.

Menurut Keegan (2007) dalam Novalina (2008) “Promotion is a broad

term that includes advertising, personal selling, public relations, publicity and

sales promotion activities, such as giveaways, trade shows, point of purchase, and

store displays”. Definisi diatas jelas menunjukkan bahwa promosi itu luas istilah

yang mencakup periklanan, pribadi penjualan, hubungan masyarakat, publisitas

dan penjualan kegiatan promosi, seperti hadiah, pameran dagang, tempat

pembelian dan toko.

2. Jenis-Jenis Promosi
25

Menurut (Kasmir, 2005, hlm. 156) promosi memiliki empat jenis, yaitu

iklan, promosi penjualan, publisitas, dan penjualan pribadi. Dari keempat jenis

tersebut yang paling terlihat secara jelas promosi dalam bentuk iklan.

a. Periklanan (advertising), bagian dari promosi yang dilakukan dalam

bentuk tayangan atau gambar atau kata-kata yang tertuang dalam

spanduk, brosur, billboard, majalah, radio, koran, atau televisi.

b. Promosi penjualan (sales promotion), bagian dari promosi yang

digunakan untuk meningkatkan penjualan melalui potongan harga atau

hadiah pada waktu tertentu terhadap barang-barang yang tertentu pula.

c. Publisitas (publicity), bagian dari promosi yang dilakukan untuk

meningkatkan citra bank di depan para calon nasabah melalui kegiatan

sponsorship terhadap suatu kegiatan amal, sosial dan olahraga.

d. Penjualan pribadi (personal selling), bagian dari promosi yang dilakukan

melalui pribadi-pribadi karyawan bank dalam melayani dan serta ikut

mempengaruhi nasabah.

3. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Promosi

Dalam pelaksanaan kegiatan promosi, manajemen tidak terlepas dari

berbagai faktor yang mempengaruhinya dalam menentukan kombinasi yang


26

terbaik dari variabel-variabel promotional mix. Menurut J. Stanton faktor- faktor

yang mempengaruhi dalam pelaksanaan promosi, yaitu:

1. Dana yang tersedia

Suatu perusahaan dengan dana cukup, dapat membuat program

periklanan lebih berhasil daripada perusahaan dengan sumber dana

terbatas. Dan bagi perusahaan kecil maupun yang keuangannya lemah

akan lebih mengendalikan periklanan daripada penggunaan personal

selling.

2. Sifat pasar

Beberapa sifat pasar yang mempengaruhi promotional mix ini meliputi:

a. Luas geografis pasaran

Suatu perusahaan yang mempunyai pasar lokal, mungkin sudah

menggunakan personal selling saja, tetapi bagi perusahaan yang

mempunyai pasar nasional tidak harus menggunakan periklanan.

b. Jenis pelanggan
27

Strategi promosi yang dilakukan oleh perusahaan juga dipengaruhi

oleh jenis sasaran hendak dicapai perusahaan, apakah dipakai industri

pelanggan rumah tangga atau perantara. Di mana program promosi

yang diarahkan kepada pengecer, tentunya akan menampilkan lebih

banyak personal selling daripada dalam program yang diarahkan ke

konsumen (pemakai akhir).

c. Konsentrasi pasar

Perusahaan hanya perlu mempertimbangkan jumlah keseluruhan calon

pembeli, di mana makin sedikit calon pembeli makin efektif personal

selling dibanding periklanan.

4. Tujuan Promosi

Menurut (Dharmesta dan Irawan, 1997, hlm. 353) adanya praktek promosi

dalam pemasaran memiliki tujuan-tujuan, diantaranya:

a. Modifikasi Tingkah Laku

Promosi yang berusaha merubah tingkah laku dan pendapat seseorang

dengan jalan mempengaruhi dan membujuk untuk mendorong seseorang

membeli barang atau jasa.

b. Memberitahu
28

Kegiatan promosi itu dapat ditujukan untuk memberitahu pasar yang

dituju tentang penawaran perusahaan. Promosi yang bersifat informasi

umumnya lebih sesuai dilakukan pada tahap-tahap awal dalam siklus

kehidupan produk. Kiranya hal ini bagian dari masalah penting untuk

meningkatkan permintaan primer. Sebagian orang tidak akan membeli

barang atau jasa sebelum mereka mengetahui produk tersebut.

c. Membujuk

Promosi demikian ini terutama diarahkan untuk mendorong pembelian.

Sering perusahaan tidak ingin memperoleh tanggapan secepatnya tetapi

lebih mengutamakan untuk menciptakan kesan positif. Hal ini

dimaksudkan agar dapat memberi pengaruh dalam waktu yang lama

terhadap perilaku pembelian. Promosi yang bersifat persuasif ini akan

menjadi dominan jika produk yang bersangkutan mulai memasuki tahap

pertumbuhan di dalam siklus kehidupannya.

d. Mengingatkan

Promosi yang bersifat mengingatkan ini, dilakukan terutama untuk

mempertahankan merek produk dihati masyarakat dan perlu


29

dilakukan selama tahap kedewasaan di dalam siklus kehidupan produk.

Ini juga berarti bahwa perusahaan berusaha untuk paling tidak

mempertahankan pembeli yang ada.

5. Konsep Promosi Produk Menurut Perspektif Hukum Islam

Di dalam Islam juga ada yang namanya promosi contohnya dilakukan

sebuah perusahaan yang melakukan penjualan produk barang maupun jasa yang

akan dibeli oleh konsumen, hukum asal dalam masalah muamalah adalah halal

dan mubah selama tidak ada dalil yang menunjukkan pada keharamannya.

Smentara itu tidak ada satu dalil pun dan Al-Qur‟an, As- Sunnah, Ijma maupun

Qiyas yang menunjukkan terlarangnya promosi produk atau iklan yang

dilakukan oleh penjual. Sudah tidak menjadi rahasia lagi bahwasanya iklan dan

promosi adalah sarana yang dibutuhkan oleh para penjual atau produsen terutama

ketika kita melihat realita pasar perdagangan masa kini yang menampilkan sangat

banyak sekali berbagai macam produk baik barang maupun jasa.

Di dalam syariat Islam seseorang dibolehkan menyebutkan keistimewaan

dan kelebihan yang ada pada dirinya ketika ada maslahat besar yang mendorong

hal tersebut. Misalnya untuk memperkenalkan diri kepada orang yang belum

mengenalnya atau kemaslahatan lain yang sejenis. Di antaranya bisa lihat apa

yang dikisahkan Allah dalam Al-Qur'an mengenai Nabi Yusuf alaihissalam ketika

beliau berkata kepada Raja. firman Allah swt. dalam Q.S. Yusuf/12:55 yang

berbunyi:

‫ض اِنِّ ْي َحفِيْظٌ َعلِ ْي ٌم‬ ۤ ٰ


ِ ۚ ْ‫ ِن ااْل َر‬žِ‫قَا َل اجْ َع ْلنِ ْي عَلى خَ َزا ِٕٕى‬
30

“Dia (Yusuf) berkata, jadikanlah aku pengelola perbendaharaan negeri


(Mesir). Sesungguhnya aku adalah orang yang pandai menjaga (amanah)
lagi sangat berpengetahuan”

D. Lokasi

1. Pengertian Lokasi

Keputusan mengenai lokasi bagi suatu usaha ritel memegang peranan yang

sangat penting. Lokasi toko sangat mempengaruhi tingkat probabilitas dan

keberhasilan usaha dalam jangka panjang. Menurut (Kasmir, 2005, hlm. 145),

bank adalah tempat dimana diperjualbelikan produk cabang bank dan pusat

pengendalian perbankan.

Menurut e.g. Alli et al. (1991) dalam Nurul Indarti (2004)”Location

selection is one of the business decisions that have to be made carefully. location

have had relationship with business’ success”. Definisi diatas jelas menunjukkan

bahwa Pemilihan lokasi bagian dari salah satu keputusan bisnis yang harus

dilakukan dengan hati-hati. lokasi memiliki hubungan dengan kesuksesan bisnis.

Lokasi bank adalah tempat dimana diperjualbelikan nya suatu produk

cabang bank dan pusat pengendalian perbankan. Bank yang letaknya strategis

pasti sangat memudahkan nasabah dalam berurusan dengan bank. Kasmir

menyebutkan secara umum pertimbangan dalam menentukan lokasi usaha adalah :

a. Jenis usaha yang dijalankan


31

b. Apakah bank dekat dengan pasar

c. Apakah tersedia tenaga kerja

d. Tersedianya sarana dan prasarana

e. Dekat dengan pusat pemerintahan

f. Berada di kawasan industri

g. Kondisi adat istiadat, budaya dan masyarakat setempat

h. Hukum yang berlaku di wilayah setempat tersedianya sumber daya yang

lain.

2. Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Lokasi

Menurut (Kasmir, 2005, hlm. 148-150) paling tidak ada dua faktor yang

menjadi pertimbangan dalam menentukan lokasi suatu cabang, yaitu:

1. Faktor utama (primer)

a. Dekat dengan pasar

b. Dekat dengan perumahan


32

c. Tersedia tenaga kerja, baik jumlah atau kualifikasi yang diinginkan

d. Terdapat fasilitas pengangkutan seperti jalan raya atau kereta api,

pelabuhan laut dan pelabuhan udara.

e. Tersedia sarana prasarana seperti listrik, telepon dan lainnya.

f. Sikap masyarakat.

2. Faktor sekunder

a. Biaya untuk investasi di lokasi seperti biaya pembelian tanah atau

pembangunan gedung,

b. Prospek perkembangan harga atau kemajuan di lokasi tersebut

c. Kemungkinan untuk perluasan lokasi.

d. Terdapat fasilitas penunjang lain seperti pusat perbelanjaan atau

perumahan.

3. Pertimbangan Penentuan Lokasi

Hal-hal yang perlu diperhatikan dan dipertimbangkan dalam pemilihan

dan penentuan lokasi suatu bank adalah sebagai berikut:


33

1. Dekat dengan kawasan industri atau pabrik

2. Dekat dengan perkantoran

3. Dekat dengan pasar

4. Dekat dengan perumahan atau masyarakat

5. Mempertimbangkan jumlah pesaing yang ada di suatu lokasi

Dalam memilih lokasi tergantung dari keperluan lokasi tersebut, yaitu:

1. Lokasi untuk kantor pusat

2. Lokasi kantor wilayah

3. Lokasi untuk kantor cabang utama

4. Lokasi untuk kantor cabang pembantu

5. Mesin-mesin ATM

Secara umum pertimbangan dalam menentukan letak suatu lokasi adalah sebagai

berikut:
34

1. Jenis usaha yang dijalankan

2. Dekat dengan bahan baku

3. Dekat tenaga kerja

4. Tersedia sarana dan prasarana (transportasi,listrik, dan air)

5. Dekat dengan pemerintahan

6. Dekat lembaga keuangan

7. Di kawasan Industri

4. Konsep Lokasi Usaha dalam Perspektif Ekonomi Islam

Pemilihan lokasi yang baik adalah salah satu yang harus diperhatikan oleh

wirausaha atau pedagang, agar usahanya dapat terlihat strategis dalam

memperoleh pelanggan, sehingga terdapat beberapa pertimbangan yang akan

dipikirkan untuk menentukan lokasi yang tepat. Pertimbangan yang akan

dipikirkan untuk menentukan lokasi yang tepat. Penentuan lokasi tersebut harus

diperhatikan oleh pedagang karena tidak akan pernah lepas dari tanggung jawab

dari lingkungan sekitarnya, dengan melihat bahwa tidak akan merugikan

lingkungan sekitarnya, dengan melihat bahwa tidak akan merugikan lingkungan

sekitarnya, dan melakukan kerusakan. Islam bagian dari agama yang mengatur
35

semua aspek di muka bumi dan salah satunya adalah bagaimana manusia

melindungi dan menjaga lingkungan, serta tidak mencoba merusaknya.

Penentuan lokasi tersebut harus diperhatikan oleh pedagang karena tidak

akan pernah lepas dari tanggung jawab dari lingkungan sekitarnya, dan melakukan

kerusakan. Islam bagian dari agama yang mengatur semua aspek di muka bumi

dan salah satunya adalah bagaimana manusia melindungi dan menjaga

lingkungan, serta tidak mencoba merusaknya. Kerusakan lingkungan, firman

Allah swt. dalam Q.S. al-A’raf/7:56 yang berbunyi:

‫نِ ْينَ َواَل‬ž‫ريْبٌ ِّمنَ ْال ُمحْ ِس‬ž ‫هّٰللا‬ ۗ


ِ žَ‫ا اِ َّن َرحْ َمتَ ِ ق‬žž‫ا َّوطَ َم ًع‬žžً‫وْ هُ خَ وْ ف‬žž‫ض بَ ْع َد اِصْ اَل ِحهَا َوا ْد ُع‬ ِ ْ‫َواَل تُ ْف ِس ُدوْ ا فِى ااْل َر‬
َ‫ض بَ ْع َد اِصْ اَل ِحهَا َوا ْد ُعوْ هُ خَ وْ فًا َّوطَ َمع ًۗا اِ َّن َرحْ َمتَ هّٰللا ِ قَ ِريْبٌ ِّمنَ ْال ُمحْ ِسنِ ْين‬
ِ ْ‫تُ ْف ِس ُدوْ ا فِى ااْل َر‬
“Janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi setelah diatur dengan baik.
Berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut dan penuh harap. Sesungguhnya
rahmat Allah sangat dekat dengan orang-orang yang berbuat baik”.

Pemilihan lokasi dalam Islam bagian dari dan menentukan hal yang baik

perihal lokasi usaha yang dalam Islam dikenal dengan bahasa al- ma kanu yang

berarti tempat.

E. Pengertian Bank Syariah

Bank syariah terdiri dua kata, yaitu bank dan syariah. Secara etimologis,

istilah bank syariah berasal dari kata italia “banca” yang berarti bangku. Bangku

digunakan pegawai bank untuk melayani aktivitas operasionalnya kepada para


36

penabung. Secara terminologis, bank adalah badan usaha yang menghimpun dana

dari masyarakat dalam bentuk kredit dan bentuk lainnya dalam rangka

meningkatkan taraf hidupnya.

Pengertian syariah secara etimologi berarti sumber air yang mengalir,

kemudian kata tersebut digunakan untuk umat manusia (Mardani, 2017, hlm. 9).

Menurut Kassim, Majid, & Yusof, (2009) dalam Sri Ulina dan M. Shabri

Abd Majid (2020) “banking institutions consist of conventional and Islamic

banks. Unlike the conventional bank that is operating based on interest principle,

the practices of Islamic bank is based on Islamic tenets, which are interest-free”.

Definisi diatas jelas menunjukkan bahwa lembaga perbankan terdiri dari bank

konvensional dan bank syariah. Berbeda dengan bank konvensional yaitu

beroperasi berdasarkan prinsip bunga, praktik bank Islam didasarkan pada prinsip

Islam, yang bebas bunga.

Menurut Sudarsono, bank syariah adalah lembaga keuangan Negara yang

memberikan pembiayaan dan jasa-jasa lainnya di dalam lalu lintas pembayaran

dan juga peredaran uang yang beroperasi dengan menggunakan prinsip-prinsip

syariah atau Islam. Menurut Perwataatmadja, pengertian bank syariah adalah bank

yang beroperasi berdasarkan prinsip-prinsip yang syariah (Islam) dan tata caranya

didasarkan pada ketentuan Al-Qur’an dan Hadist, dalam Q.S. al- Baqarah/ 2:283

yang berbunyi:
37

 ُ‫ض ُك ْم بَ ْعضًا فَ ْليُ َؤ ِّد الَّ ِذي ْاؤتُ ِمنَ أَ َمانَتَه‬


ُ ‫ضةٌ ۖ فَإ ِ ْن أَ ِمنَ بَ ْع‬
َ ‫َان َم ْقبُو‬
ٌ ‫َوإِ ْن ُك ْنتُ ْم َعلَ ٰى َسفَ ٍر َولَ ْم تَ ِجدُوا َكاتِبًا فَ ِره‬
‫ق هَّللا َ َربَّهُ ۗ َواَل تَ ْكتُ ُموا ال َّشهَا َدةَ ۚ َو َم ْن يَ ْكتُ ْمهَا فَإِنَّهُ آثِ ٌم قَ ْلبُهُ ۗ َوهَّللا ُ بِ َما تَ ْع َملُونَ َعلِي ٌم‬
ِ َّ‫َو ْليَت‬
“Dan jika kalian tengah berpergian jauh, sedang kalian tidak menjumpai
seorang pencatat bagi kalian, maka serahkanlah kepada pemilik hak
(piutang) sesuatu yang menjadi jaminan di sisinya bagi haknya sampai
orang yang berhutang mengembalikan tanggungan hutangnya. Jika
sebagian dari kalian saling percaya dengan yang lain, maka tidak mengapa
untuk mengabaikan pencatatan transaksi hutang, persaksian dan jaminan
barang, dan kemudian hutang tetap menjadi amanat pihak penghutang
yang wajib memberikannya, dia harus merasa diawasi oleh Allah, tidak
menghianati partnernya itu. Apabila penghutang mengingkari kewajiban
hutangnya, sedang disitu ada orang yang dahulu hadir dan menyaksikan,
maka kewajiban orang tersebut untuk mengajukan persaksiannya. Dan
barangsiapa yang menyembunyikan persaksiannya, maka orang itu yang
berhati penghianat lagi jahat. Dan Allah maha mengetahui rahasia-rahasia
hati, ilmunya meliputi seluruh urusan kalian. dan akan memberikan
balasan kepada kalian sesuai dengan amal perbuatan kalian"

Dari ayat ini bisa diambil salah satu poin yang penting yakni

menyampaikan amanat. Dalam bank syariah baik pihak bank maupun nasabah

harus menjaga amanah yang telah disepakati sebelumnya hal ini bertujuan untuk

menjaga kepercayaan dan tetap berkegiatan ekonomi anpa kecurangan atau

kebohongan sedikitpun (bisa dibilang harus terbuka dan transparan), dalam Q.S.

an-Nisa/ 4:29 yang berbunyi:

‫ ُكم ۗ ا َّن هّٰللا‬žž‫ٰيٓاَيُّها الَّذ ْينَ ٰامنُوْ ا اَل تَأْ ُكلُ ْٓوا اَموالَ ُكم ب ْينَ ُكم ب ْالباطل آاَّل اَ ْن تَ ُكوْ نَ تجارةً ع َْن تَراض م ْن ُكم ۗ واَل تَ ْقتُلُ ْٓوا اَ ْنفُس‬
َ ِ ْ َ َ ْ ِّ ٍ َ َ َ ِ ِ ِ ِ َ ِ ْ َ ْ َ ْ َ ِ َ
‫َكانَ بِ ُك ْم َر ِح ْي ًما‬

“wahai orang-orang beriman “janganlah kamu saling memakan harta


sesamamu dengan jalan yang batil (tidak benar), kecuali dalam
perdagangan yang berlaku atas dasar suka sama suka di antara kamu. Dan
janganlah kamu membunuh dirimu. Sungguh, Allah Maha Penyayang
kepadamu”
38

F. Produk-Produk Perbankan Syariah

1. Penghimpunan Dana

a. Tabungan

Menurut Undang-undang Perbankan Syariah Nomor 21 tahun 2018,

tabungan adalah simpanan berdasarkan akad wadiah atau investasi dana

berdasarkan akad mudharabah atau akad lain yang tidak bertentangan

dengan prinsip syariah dan ketentuan yang disepakati, tetapi tidak dapat

ditarik dengan cek, bilyet giro atau yang dipersamakan dengan itu (Mufti

Arsyidian, 2019, hlm. 51).

b. Deposito

Deposito menurut UU perbankan Syariah No. 21 tahun 2008 adalah

investasi dana berdasarkan akad mudharabah atau akad lain yang

tidak bertentangan dengan prinsip syariah, yang penarikannya hanya

dapat dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan akad antara lain

nasabah penyimpan dan bank syariah (Mufti Arsidian, 2019, hlm. 52).

Berdasarkan UU No. 10 tahun 1998 deposito didefinisikan simpanan

yang penarikannya hanya dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan


39

perjanjian nasabah penyimpan dengan bank atau pada saat jatuh tempo

(Abdul Ghofur Anshori, 2018, hlm. 94).

c. Giro

Giro menurut UU Perbankan Syariah No. 21 tahun 2008 adalah simpanan

berdasarkan akad wadiah atau akad lain yang tidak bertentangan dengan

prinsip syariah yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan

menggunakan cek, bilyet giro, sarana perintah pembayaran lainnya, atau

dengan perintah pemindah bukuan (Mufti Arsidian, 2019, hlm. 53).

2. Penyaluran Dana

a. Murabahah

Murabahah adalah akad jual beli barang dengan menyatakan harga

perolehan dan keuntungan yang disepakati oleh penjual dan pembeli

(Karim, 2014, hlm. 113).

b. Salam

Salam adalah akad jual beli barang pesanan antara pembeli dan penjual.

Spesifikasi dan harga barang pesanan disepakati pada awal akad dan

pembayaran dilakukan dimuka penuh (Antonio, 2001, hlm. 111).


40

c. Istihsan

Istishna adalah akad jual beli dalam bentuk pemesanan pembuatan

barang tertentu dengan kriteria dan persyaratan tertentu yang disepakati

antara pemesan dan penjual. Dengan pembayaran dilakukan secara

bertahap sesuai dengan kesepakatan (Ikit, 2015, hlm. 88).

d. Ijarah

Ijarah adalah akad pemindahan hak guna atas barang atau jasa melalui

pembayaran upah atau sewa, tanpa diikuti dengan pemindahan

kepemilikan atas barang itu sendiri (Antonio, 2009, hlm. 117).

e. Ijarah Muntahiya Bittamlik (IMBT)

Ijarah muntahiya bittamlik adalah sejenis perpaduan antara kontrak jual

beli dan sewa atau lebih tepatnya akad sewa yang diakhiri dengan

kepemilikan barang ditangan si penyewa. Sifat pemindahan kepemilikan

ini pula yang membedakan dengan ijarah biasa (Antonio, 2009, hlm.

118).

f. Mudharabah
41

Mudharabah adalah akad kerjasama antara dua pihak dimana pihak

pertama (Shahibul maal) menyediakan seluruh (100%) modal, sedangkan

pihak lainnya menjadi pengelola (Antonio, 2009, hlm. 95).

g. Musyarakah

Musyarakah adalah akad kerjasama antara dua pihak atau lebih untuk

suatu usaha tertentu dimana masing-masing pihak memberikan kontribusi

dana dengan kesepakatan bahwa keuntungan dari resiko akan ditanggung

bersama sesuai dengan kesepakatan (Antonio, 2009, hlm. 90).

3. Produk Jasa

a. Wakalah

Wakalah berarti mewakilkan atau menyerahkan sesuatu pekerjaan atau

urusan kepada orang lain agar bertindak atas nama orang yang

mewakilkan dalam masalah dan waktu yang ditentukan (Ma‟mum,

2013).

b. Hiwalah

Hiwalah adalah akad pengalihan utang dari suatu pihak yang berhutang

kepada pihak lain yang akan menanggung atau membayarnya (Makmum,

2013).
42

c. Kafalah

Kafalah bagian dari jaminan yang diberikan penanggung kepada pihak

ketiga untuk memenuhi kewajiban pihak kedua atau penanggung, dapat

pula diartikan sebagai pengalihan tanggung jawab dari satu pihak kepada

pihak lain (Zulfianda, 2020, hlm. 23).

d. Rahn

Rahn adalah menahan salah satu harta milik si peminjam sebagai jaminan

atas pinjaman yang diterimanya. Barang yang ditahan tersebut

memiliki nilai ekonomis. Dengan demikian, pihak yang menahan

memperoleh jaminan untuk dapat mengambil kembali seluruh atau

sebagian piutangnya. Secara sederhana dapat dijelaskan bahwa rahn

adalah semacam jaminan utang atau gadai (Makmum, 2013).

e. Qardh

Qardh adalah akad pemberian pinjaman dari seseorang/lembaga

keuangan syariah kepada orang lain/ nasabah yang dipergunakan untuk

keperluan mendesak. Pengambilan pinjaman ditentukan dalam jumlah

yang sama dan dalam waktu tertentu (sesuai kesepakatan bersama) dan
43

pembayaran bisa dilakukan secara angsuran atau sekaligus (Makmum,

2013).

f. Sharf

Sharf bagian dari layanan jasa jual beli valuta asing atau jual beli mata

uang yang tidak sejenis, yang penyerahannya harus dilakukan pada

waktu yang sama berdasarkan kurs jual/beli yang berlaku pada saat itu

juga (Zulfianda, 202ss0, hlm. 23).


BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Jenis penelitian ini adalah (field research) penelitian lapangan. Penelitian

lapangan yaitu mempelajari secara intensif tentang latar belakang keadaan

sekarang dan interaksi suatu sosial, individu, kelompok, lembaga, dan masyarakat.

Penelitian lapangan yang juga dianggap sebagai pendekatan luas dalam penelitian

kuantitatif. Ide penting dari jenis penelitian ini adalah bahwa peneliti berangkat ke

lapangan untuk mengadakan pengamatan langsung tentang suatu fenomena yang

terjadi. Dalam hal ini lokasi penelitian yang akan peneliti lakukan pengamatan

berada di Desa Haliau Kecamatan Batu Benawa Kabupaten Hulu Sungai Tengah.

Sehubungan dengan itu, nantinya peneliti akan memaparkan bagaimana situasi

dan kondisi lokasi tersebut (Husaini Usman, 2006, hlm. 5).

Adapun pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

pendekatan yang bersifat deskriptif kuantitatif. Penelitian deskriptif bagian dari

penelitian yang meliputi pengumpulan data untuk di uji hipotesis atau menjawab

pertanyaan mengenai status terakhir dari subjek yang sedang diteliti. Data

deskriptif umumnya dikumpulkan melalui pertanyaan dalam bentuk survei, dan

pengumpulan data dalam bentuk kuisioner (Kuncoro, 2009, hlm. 12). Penelitan

kuantitatif menurut Sugiyono (2011, hlm. 8) adalah penelitian yang berdasarkan

filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu,

38
39

pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat

kuantitatif/statistic, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

metode kuantitatif dengan membagikan kuesioner kepada responden di Desa

Haliau Kabupaten Hulu Sungai Tengah.

B. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitiannya adalah di masyarakat Desa Haliau Kecamatan Batu

Benawa Kabupaten Hulu Sungai Tengah.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi Penelitian

Populasi penelitian adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau

subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan

oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya

(Sugiyono, 2018: 80). Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan

subjek penelitian, yaitu masyarakat masyarakat Desa Haliau Kecamatan

Batu Benawa dengan jumlah masyarakat 1440 populasi.

2. Sampel Penelitian

Menurut Sugiyono (2011: 81), sampel adalah bagian dari jumlah dan

karateristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Pada penelitian ini, sampel

yang diambil dari populasi menggunakan purposive sampling. Purposive

sampling adalah teknik pengambilan data dengan pertimbangan tertentu


40

(Sugiyono, 2012: 218).Adapun langkah-langkah untuk mengambil subjek

yang menjadi sampel ini dilakukan dengan kriteria:

1) Masyarakat yang tinggal di Desa Haliau Kabupaten Hulu Sungai

Tengah.

2) Masyarakat yang telah menjadi nasabah bank syariah.

Dari 1440 jumlah populasi, hanya 40 orang yang memenuhi kreteria yang

penulis tentukan.

D. Data dan Sumber Data

1. Data

Data bagian dari unit informasi yang direkam media yang dapat dibedakan

dengan data lain, dapat dianalisis dan relevan masalah dengan masalah

tertentu, catatan fakta-fakta atau keterangan-keterangan yang akan diolah

dalam kegiatan penelitian. (Tanzeh, 2009: 53) adapun data yang ingin

diperoleh dari penelitian ini yaitu data mengenai preferensi masyarakat Desa

Haliau Kabupaten Hulu Sungai Tengah terhadap bank syariah. Dalam

penelitian ini terbagi menjadi dua, yaitu:

a. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari subjek

penelitian yang didapatkan melalui instrumen pengumpulan data yang

berbentuk kuesioner atau angket (Tanzeh, 2009: 54). Data primer dalam

penelitian ini adalah data hasil dari jawaban responden mengenai

pengaruh pengetahuan, promosi, dan lokasi terhadap keputusan


41

masyarakat di Desa Haliau Kabupaten Hulu Sungai Tengah menabung di

bank syariah.

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang di ambil oleh peneliti dari dokumen di

profil Desa Haliau untuk mengetahui populasi masyarakat di Desa

Haliau.

2. Sumber Data

a. Responden

Responden yaitu orang yang merespon atau menjawab pertanyaan-

pertanyaan peneliti, baik pertanyaan tertulis maupun lisan. (Arikunto,

2013: 172) yang dimaksud responden dalam penelitian ini yaitu data

yang dapat diperoleh langsung dari penelitian lapangan, yang bersumber

dari kuesioner yang dibagikan pada pihak yang bersangkutan yaitu

masyarakat Desa Haliau Kabupaten Hu lu Sungai Tengah.

b. Dokumen Menurut (Amin dan Siahaan, 2016) dokumen bagian dari

sumber tertulis bagi informasi sejarah sebagai kebalikan daripada

kesaksian lisan, artefak. Dokumen diperuntukan untuk surat-surat resmi

dan surat-surat negara seperti surat perjanjian, undang-undang, hubah

dan konsensi. Yang dimaksud dokumen dalam penelitian ini adalah

dokumen yang dikutip dalam profil Desa Haliau.

E. Teknik Pengumpulan Data


42

Dalam penelitian ini pengumpulan data menggunakan cara sebagai

berikut:

1. Kuesioner adalah cara pengumpulan data dengan menyebarkan daftar

pertanyaan kepada responden, dengan harapan mereka akan memberikan

respons atas daftar pertanyaan tersebut. (sugiyono, 2013, hlm. 142).

2. Dokumentasi adalah suatu cara yang digunakan untuk memperoleh data dan

informasi dalam bentuk buku, arsif, dokumen, tulisan angka dan gambar

yang berupa laporan serta keterangan yang dapat mendukung penelitian.

(sugiyono, 2015, hlm. 329).

F. Definisi Operasional Variabel

Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,

objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan ditarik dari kesimpulan (Sugiyono, 2014: 38).

Dalam penelitian ini ada tiga variabel yang digunakan yaitu variabel

independen pengetahuan (X1), promosi (X2), dan lokasi (X3), variabel dependent

adalah preferensi (Y) variabel X1 , X2 dan X3 mempengaruhi variabel Y. dari

masing-masing variabel tersebut dapat diukur dengan faktor-faktor yang

mempengaruhi yang dituangkan dalam sebuah kuesioner, sehingga lebih terarah

dan sesuai dengan metode yang digunakan.

Tabel I
Instrumen Penelitian
Variabel Dimensi Indikator Teori
Pengetahuan Pengetahuan 1. Pengetahuan yang
(X1) masyarakat tentang berkaitan dengan Firmansya
prinsip dan konsep agama Islam. h (2018)
43

bank syariah. 2. Pengetahuan tentang


bagi hasil
3. Pengetahuan tentang
akad dan produk bank
syariah.
Promosi (X2) Teknik promosi 1. Periklanan melalui Kasmir
penjualan atau spanduk. (2005)
pemasaran produk dan 2. Promosi penjualan
jasa Bank Syariah melalui pemberian
kepada masyarakat hadiah.
3. Personal selling
dalam memberikan
informasi yang detail.
4. Publisitas bagian dari
promosi yang
dilakukan untuk
meningkatkan citra
bank.
Lokasi (X3) Lokasi atau tempat 1. Berada di lokasi yang Kasmir
untuk pelayanan mudah dijangkau. (2005)
konsumen Bank 2. Berada di lokasi yang
Syariahp dekat dengan rumah.
3. Berada di lokasi yang
dapat dilihat jelas dari
tepi jalan.

Keputusan Keputusan 1. konsumen merasakan Nogroho J


Nasabah (Y) menjatuhkan pilihan adanya kebutuhan dan Setiadi
pada suatu alternatif keinginan yang belum (2003)
Produk Bank Syariah terpenuhi dan
terpuaskan.
2. konsumen mencari
informasi atau
mendapatkan
informasi yang
relevan.
3. konsumen
mengevaluasi pilihan
berkenaan dengan
manfaat yang
diharapkan.
4. konsumen memilih
alternatif untuk
memutuskan
pembelian.
5. konsumen
44

mengevaluasi
alternatif yang dipilih
untuk memenuhi
kebutuhan.

G. Desain Pengukuran

Skala pengukuran variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Skala Likert, skala ini digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi

seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2018: 93)

dalam pengukuran skala likert ada empat opsi jawaban sebagai berikut:

1. Sangat setuju (SS) =diberi skor 4

2. Setuju (S) =diberi skor 3

3. Tidak setuju (TS) =diberi skor 2

4. Sangat tidak setuju (STS) =diberi skor 1

H. Analisis Data

Data yang telah terkumpul dari hasil penyebaran kuesioner akan diolah

dan dianalisis dengan tujuan data yang diolah tersebut menjadi sebuah informasi,

sehingga karakteristik dapat lebih mudah dipahami untuk dijadikan dasar

pengambilan keputusan. Pengolahan dan analisis data dilakukan dengan bantuan

Software Statistical Product and Service Solutions (SPSS) versi 21.

1. Uji Instrumen

a. Uji validitas
45

Validitas bagian dari proses pengukuran untuk menguji kecermatan butir-

butir dalam daftar pertanyaan untuk melakukan fungsi ukurnya, semakin

kecil varians kesalahan, semakin valid alat ukurnya (Wijaya, 2013: 17).

Uji validitas dari penelitian ini digunakan untuk mengungkapkan apakah


r
pertanyaan pada kuesioner tersebut tersebut benar atau tidak. Hasil

hitung dibandingkan dengan r tabel dimana df= n 2 dengan sig 5% atau

0,05.

Suatu butir pertanyaan dikatakan valid apabila :

1) Apabila nilai r hitung > r tabel maka pertanyaan-pertanyaan yang ada

dalam daftar pertanyaan tersebut dikatakan tidak valid.

2) Apabila nilai r hitung < r tabel maka pertanyaan-pertanyaan yang ada

dalam daftar pertanyaan tersebut dikatakan tidak valid.

b. Uji reliabilitas

Uji reliabilitas adalah uji statistik yang digunakan untuk menentukan

reliabilitas serangkaian item pertanyaan dalam kehandalannya mengukur

suatu variabel. Bagian dari proses pengukuran yang menunjukkan suatu

pengukuran dapat memberikan hasil yang relatif sama jika dilakukan

pengukuran yang menunjukkan suatu yang dapat memberikan hasil yang

relatif sama jika dilakukan pengukuran ulang terhadap subjek yang sama,

semakin kecil perbedaan hasil yang diperoleh, semakin handal tesnya

(Wijaya, 2013: 17).

Teknik yang digunakan dalam pengukuran reliabilitas cronbach alpha.

Uji reliabilitas dapat dilakukan secara bersama-sama terhadap seluruh


46

butir pertanyaan apabila Alfa >0,50 maka dapat dikatakan reliabel atau

handal (Sujarweni W, 2015: 10).

2. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik bagian dari tahapan awal yang digunakan sebelum analisis

linear berganda (Ghozali, 2010: 105). Ketika asumsi tidak terpenuhi,

biasanya peneliti menggunakan berbagai solusi agar asumsinya dapat

terselesaikan. Uji asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini adalah

uji normalitas, uji multikolinearitas dan uji heteroskedasitas.

a. Uji normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah variabel dependen,

independen atau keduanya berdistribusi normal mendekati normal atau

tidak (Umar, 2011, hlm.181). data yang baik dan layak digunakan dalam

penelitian adalah data yang berdistribusi normal. Normalitas dapat dilihat

dengan menggunakan uji kolmogorov-smirnov. Pengambilan keputusan

dalam uji normalitas adalah jika Sig > 0,05 maka data berdistribusi

normal dan jika Sig < 0,05 maka data tidak berdistribusi normal

(Sujarweni W, 2014: 52).

b. Uji multikolinearitas

Multikolinearitas adalah keadaan dimana antara dua variabel independen

atau lebih pada model regresi terjadi hubungan linear yang sempurna

atau mendekati sempurna. Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji

apakah model regresi ditemukan adanya korelasi dengan variabel bebas


47

(independen). Model regresi yang baik mensyaratkan tidak adanya

multikolinearitas atau tidak terjadi korelasi antara variabel independen

(Ghozali, 2011: 171). Dapat dilihat dari nilai tolerance dan variance

inflation factor (VIF), nilai tolerance yang besarnya di atas 0,10 dan nilai

VIF di bawah 10,00 menunjukkan tidak adanya multikolinearitas antar

variabel bebas (Sujarweni W, 2015: 185).

c. Uji heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk mengetahui apakah dalam sebuah

model regresi terjadi ketidaksamaan varians dan relasional suatu

pengamatan ke pengamatan lain. Jika varian dari residual suatu

pengamatan ke pengamatan lain tetap, disebut homoskedastisitas (Umar,

2011: 179). Model regresi yang baik adalah yang tidak terjadi

heteroskedastisitas. Dalam penelitian ini uji heteroskedastisitas

menggunakan uji Glejser dengan dasar peneliti juga menggunakan

metode scatter plots dengan dasar pengambilan keputusan pola titik

menyebar dan tidak beraturan, maka dapat dikatakan tidak terjadi

masalah heteroskedastisitas (Sujarweni W,. 2015: 186).

3. Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis yang memiliki variabel bebas lebih dari satu disebut analisis regresi

linear berganda. Teknik regresi linear berganda digunakan untuk

mengetahui ada tidaknya pengaruh signifikan dua atau lebih variabel (X1,

X2,X3,..,k) terhadap variabel terikat (Y). (Ona, Kekenus, & Prang, 2015:
48

197) model yang digunakan dalam penelitian ini disajikan dalam persamaan

regresi sebagai berikut: Y = Bo+ B1X1+B2X2+e

Keterangan :

Y = Preferensi (Y)

Bo= dugaan bagi parameter konstanta

B1 = koefisien (X1)

X1 = pengetahuan

X2 = promosi

X3 = lokasi

e = kesalahan regresi (regression error)

4. Uji hipotesis

Hipotesis bagian dari jawaban sementara terhadap rumusan masalah

penelitian, dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru

berdasarkan pada teori yang relevan, belum berdasarkan pada fakta-fakta

empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data (Sugiyono, 2018: 63).

a. Uji F (Simultan)

Uji F digunakan untuk menguji ketepatan model koefisien regresi secara

bersama-sama. Dengan Uji-F dapat diketahui apakah seluruh variabel

dependen preferensi (Y). selain itu juga bisa dibandingkan dengan F tabel

jika F hitung> F tabel, maka hipotesis diterima.

b. Uji T (Parsial)

Uji ini digunakan untuk menguji kebermaknaan (signifikasi) pengaruh

masing-masing variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat.


49

Kriterianya adalah menolak hipotesis nol (Ho) apabila nilai-nilai t-hitung

lebih besar dari nilai t-tabel dengan taraf signifikasi = 5% (Sugiyono,

1997: 126). Selain membandingkan t hitung dan t tabel keputusan yang

diambil juga dapat dilihat pada nilai Sig. apabila nilai sig lebih kecil dari

0,05 maka ada pengaruh variabel independen (X) terhadap variabel

dependen (Y) atau hipotesis diterima.

c. Analisis koefisien determinasi (R2)

Koefisien determinasi digunakan untuk mengukur sejauh mana

kontribusi variabel independen terhadap variabel dependen. Dengan kata

lain koefisien determinasi berfungsi sebagai ukuran ketepatan atau

kecocokan suatu garis regresi terhadap sekelompok data hasil observasi.

Dengan melihat R2 untuk mengetahui sumbangan efektif. Misalnya

R2=0,75, artinya variabel X memberikan sumbangan efektif sebesar 75%

kepada variabel Y.

I. Teknik Pengolahan Data

Teknik pengolahan data dalam penelitian ini meliputi :

1. Editing

Editing bagian dari proses dasar untuk menguji ketelitian dan tanggung

jawab dalam melihat apakah data sudah benar-benar akurat, apakah terdapat

konsistensi antara data dengan fakta yang dilapangan, apakah sudah terdapat

keseragaman dalam pemberian tanda dan kriteria jawaban, dan apakah telah
50

disusun fasilitas pemberian kode (coding) dan tabulasi. (Sumarni &

Wahyuni, 2006: 97)

2. Coding (pengkodean)

Coding bagian dari proses pemberian tanda dengan angka atau simbol atas

semua jawaban yang terdapat dalam kuesioner. Kode sama diberikan untuk

semua kuesioner yang jawabannya sama sehingga dengan tanda, semua

jawaban dapat dimasukkan dalam sejumlah kategori atau kelompok.

(Sumarni & Wahyuni, 2006: 99)

3. Scoring

Yaitu memberi angka pada lembar jawaban angket pada tiap subjek skor

dari tiap item atau petanyaan pada angket. Dalam penelitian ini

menyediakan empat skala dan diberi skor sebagai berikut: sangat setuju (SS)

di beri skor 4, setuju (S) de beri skor 3, tidak setuju (ST) di beri skor 2, dan

sangat tidak setuju (STS) di beri skor 1.

4. Membuat tabulasi data

Membuat tabulasi termasuk dalam kerja memproses data. Membuat tabulasi

tidak lain dari memasukkan data kedalam tabel-tabel, dan mengatur angka-

angka sehingga dapat dihitung dengan komputer.

J. Tahapan Penelitian

Untuk mencapai hasil yang diharapkan dalam penelitian ini, maka penulis

melalui beberapa tahapan berikut ini yaitu:

1. Tahapan pendahuluan
51

Pada tahapan ini penulis mengamati secara garis besar terhadap

permasalahan yang akan diteliti, kemudian menyusunnya dalam bentuk

proposal, setelah itu dikonsultasikan dengan dosen pembimbing untuk

diseminarkan.

2. Tahap pengumpulan data

Pada tahapan ini penulis akan mengumpulkan data yang diperlukan di

lapangan dengan menggunakan teknik pengumpulan data berupa kuesioner.

3. Tahap pengolahan dan analisis data

Setelah semua data terkumpul kemudian data akan diolah dan dianalisis

dengan menggunakan teknik yang telah ditentukan untuk mendapatkan

kesimpulan akhir dari penelitian.

4. Tahap penyusunan akhir

Pada tahap ini dari penulis melaporkan hasil yang telah diolah dan dianalisis

dengan terlebih dahulu mendapatkan persetujuan oleh Dosen pembimbing.

Selanjutnya disusun dalam bentuk skripsi dan siap dimunaqasahkan di

depan tim penguji skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Antasari

Banjarmasin.
BAB IV

PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS DATA

A. Penyajian Data

1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

a. Demografi

Wilayah Desa Haliau tergolong daerah yang subur untuk lahan pertanian

dan perkebunan, terutama kebun karet dan bagian dari salah satu sumber

penghasilan daerah. Sampai sekarang desa ini bernama Desa Haliau memiliki 4

RT dan bagian dari daerah wilayah Kecamatan Batu Benawa, Kabupaten Hulu

Sungai Tengah, Provinsi Kalimantan Selatan.

Luas wilayah Desa Haliau 9,81 Km2. Terdiri dari 4 (empat) Rukun

Tetangga (RT). Adapun batas Desa Haliau dari sebelah utara berbatasan dengan

Desa Kalibaru, sebelah selatan berbatasan dengan Desa Baru, sebelah barat

berbatasan dengan Desa Pagat dan sebelah timur berbatasan dengan Desa

Hantakan

Desa Haliau bagian dari bagian dari daerah Kabupaten Hulu Sungai

Tengah, Provinsi Kalimantan Selatan dan jarak desa ke Kecamatan 1 km/10

menit, jarak desa ke Ibu Kota Kabupaten 7,5 km/30 menit, jarak ke Ibu Kota

Provinsi 172,5 km/300 menit. Luas wilayah: 8,5 Km2. Jumlah RT: 4 (empat).

Jumlah RW: 3 (tiga)

Batas wilayah, yaitu: a. Utara:  Desa Kalibaru, b. Selatan :  Desa Baru, c.

Barat:  Desa Pagat, dan d. Timur:  Desa Hantakan.

52
53

b. Keadaan Sosial

Desa Haliau mempunyai jumlah penduduk sebanyak 1.440 orang yang

terdiri dari laki-laki 709 orang dan perempuan 684 dengan kepadatan penduduk

513,7 orang/Km dengan jumlah KK 455. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada

tabel berikut:

Tabel II
Jumlah Penduduk

Jenis Kelamin
Penduduk
Laki-Laki Perempuan

Penduduk Tahun ini 709 684

Pnduduk tahun lalu 711 695

Persentase perkembangan -028% -1,585

Tabel III
Jumlah Kepala Keluarga

Jenis Kelamin Jumlah Penduduk


Penduduk
KK Laki-Laki KK perempuan KK

KK Tahun ini 377 KK 78 KK 455 KK

KK tahun lalu 382 KK 81 KK 463 KK

Persentase -028% -1,585


perkembangan

c. Rasio Pendidikan dan Kesehatan

1) Rasio Murid dan Guru

1) Taman Kanak-Kanak : 51 : 5

2) Sekolah Dasar/Sederajat : 120 : 11

3) SMP/Sederajat : 65 : 1
54

4) SMA/Sederajat : 35 : 0

5) Perguruan Tinggi :-

2) Tenaga Kesehatan

1) Dokter Umum :0

2) Dokter Spesialis :0

3) Bidan :2

4) Mantri Kesehatan :0

5) Perawat :0

d. Mata Pencaharian

1) Karyawan

a) PNS : 27 orang

b) TNI/POLRI : 3 orang

c) BUMN : 27 orang

2) Wiraswasta/Pedagang : 28 orang

3) Petani : 450

4) Buruh Tani : 145

5) Nelayan :0

6) Peternak : 10 orang

7) Jasa : 11 orang

8) Pengrajin : 8 orang

9) Pekerja Seni : 0 orang

10) Pensiunan : 28 orang

11) Lainnya : 15 orang

12) Pengangguran : 0 orang


55

e. Tingkat Pendidikan

Untuk mendukung lancarnya pendidikan masyarakat, di Desa Haliau telah

berdiri, Perpustakaan Desa, TK, TPA, PAUD dan SD, dengan dilengkapi

beberapa tenaga pengajar baik tenaga honorer maupun PNS. Untuk lebih jelasnya

dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :

a. Lulusan Pendidikan Umum

1) Taman Kanak-Kanak : 89 orang

2) SD/Sederajat : 521 orang

3) SMP/Sederajat : 204 orang

4) SMA/Sederajat : 141 orang

5) D3 : 8 orang

6) S1 : 0 orang

7) S2 : 2 orang

8) S3 : 0 orang

b. Tidak Lulus dan Tidak sekolah

1) Tidak Lulus : 7 orang

2) Tidak Sekolah : 25 orang

f. Sarana dan Prasarana

a. Kantor Desa : 1 buah

b. Prasarana Kesehatan:

1) Puskesmas : 0 buah

2) Puskesmas Pembantu : 0 buah

3) Poliklinik : 0 buah

4) Posyandu dan Polindes : 0 buah

c. Prasarana Pendidikan:

1) Perpustakaan Desa : 1 buah


56

2) Gedung PAUD : 0 buah

3) Gedung Sekolah TK : 1 buah

4) Gedung Sekolah SD : 1 buah

5) Gedung Sekolah SMP : 0 buah

6) Gedung Sekolah SMA : 0 buah

7) Gedung Perguruan Tinggi : 0 buah

d. Prasarana Ibadah:

1) Mesjid : 2 buah

2) Musholla : 2 buah

3) Gereja : 0 buah

g. Visi Dan Misi

Visi Desa Haliau Kecamatan Batu Benawa adalah “Bersatu Menuju

Pembangunan yang Sejahtera”. Sedangkan misinya adalah “Berupaya

meningkatkan kualitas dan profesionalisme aparatur pemerintah desa sesuai

bidang dan fungsinya masing-masing.

1) Merawat, mempertahankan dan mengembangkan hasil yang telah ada.

2) Melanjutkan program kerja masa lalu (pemerintah desa sebelumnya)

dengan teliti, ditinjau dan dikaji ulang kembali.

3) Membangun fisik dan non-fisik sesuai kebutuhan dan keinginan

masyarakat dengan kemampuan yang ada , dengan memberdayakan

LPMD melalui musyawarah mufakat dengan semangat gotong

royong.

4) Meningkatkan pembinaan, pengawasan, transparansi dan akuntabilitas

pemerintah desa.
57

h. Kondisi Pemerintahan Desa

a. Klasifikasi Desa /Kelurahan : Swakarya

b. Kategori Desa/Kelurahan : Mula

c. Komoditas Unggulan Berdasarkan Luas Tanam : Padi Sawah

d. Komoditas Unggulan Berdasarkan Nilai Ekonomi : Tidak ada

e. Luas Wilayah

1) Lahan Sawah : 513,70 Ha

2) Lahan Ladang : 129 Ha

3) Lahan Perkebunan : 18 Ha

4) Hutan : 60 Ha

5) Waduk/Danau :-

6) Lahan Lainnya : 316 Ha

f. Luas Tanah Kas Desa : 1 Ha

g. Orbitrasi (Jarak dari Pusat Pemerintahan)

1) Jarak dari Pusat Pemerintah Kecamatan : 1 Km

2) Jarak dari Pusat Pemerintah Kota : 9 Km

3) Jarak dari ibu Kota : 176 Km

2. Deskripsi Karakteristik Responden

a. Jenis Kelamin Responden

Data responden berdasarkan jenis kelamin terdapat pada tabel IV berikut:


58

Tabel IV
Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah Persen

Laki-Laki 18 orang 45%

Perempuan 22 orang 55%

Total 40 orang 100%

Sumber: Data Primer diolah (2021)

Dari data karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin pada tabel di

atas, jumlah responden tertinggi adalah responden dengan jenis kelamin

Perempuan sebesar 22 orang. Sedangkan jumlah responden terendah adalah

responden dengan jenis kelamin laki-laki yaitu sebesar 18 orang.

b. Usia Responden

Data responden berdasarkan usia terdapat pada tabel V berikut:

Tabel V
Data Responden Berdasarkan Usia

Usia Jumlah Persen

15-25 tahun 10 orang 25 %

26-35 tahun 22 orang 55 %

36-45 tahun 7 orang 17,5 %

45> tahun 1 orang 2,5 %

Total 40 orang 100%

Sumber: Data Primer diolah (2021)

Dari data karakteristik responden berdasarkan kelompok usia pada tabel di

atas, jumlah responden tertinggi adalah responden berusia kisaran 26-35 tahun
59

sebesar 22 orang atau 55 %. Sedangkan jumlah responden terendah adalah

responden dengan kisaran usia 45 tahun lebih, yaitu sebesar 1 orang atau 2,5 %.

3. Deskripsi Data Variabel

a. Data Variabel Pengetahuan

Deskripsi jawaban responden tentang variabel pengetahuan dalam

kuesioner yang disebarkan pada responden. Variasi jawaban responden untuk

variabel Pengetahuan dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel VI
Tanggapan Responden Pengetahuan (X1)

Item Pertanyaan STS TS KS S SS Mean

F % F % F % F % F %

Saya 0 0 0 0 1 2.5 25 62. 1 35.0 4.3250


mengetahui 5 4
jenis dan
macam produk

yang ditawarkan
beragam

Saya mengetahui 0 0 0 0 0 0 19 47. 2 52.5 4.5250


sistem yang 5 1
digunakan bank

syariah sesuai
dengan prinsip-
prinsip syariah

Saya mengetahui 0 0 0 0 4 10.0 27 67. 9 22.5 4.1250


manfaat dari 5
produk- produk

yang ditawarkan
bank syariah

Sumber: Data Primer diolah (2021)


60

Pengetahuan dalam penelitian ini adalah variabel bebas X1. Pengetahuan

bagian dari keseluruhan alat perkakas dan bahan yang dihadapi, lingkungan

sekitarnya dimana seseorang bekerja, metode kerjanya serta pengaturan kerjanya

baik sebagai perseorangan maupun kelompok. Pada variabel pengetahuan yang

memperoleh jawaban tertinggi pada pertanyaan saya mengetahui sistem yang

digunakan bank syariah sesuai dengan prinsip-prinsip syariah dengan rata-rata

4,52, sedangkan jawaban terendah pada pertanyaan saya mengetahui manfaat dari

produk- produk yang ditawarkan bank syariah dengan rata-rata sebesar 4,12.

b. Data Variabel Promosi

Deskripsi jawaban responden tentang variabel promosi dalam kuesioner

yang disebarkan pada responden. Variasi jawaban responden untuk variabel

Promosi dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel VII
Tanggapan Responden Mengenai Promosi (X2)

Item Pertanyaan STS TS KS S SS Mean

F % F % F % F % F %

Iklan brosur dan 0 0 0 0 7 17. 28 70.0 5 12.5 3.95


spanduk menarik 5 00

Karyawan bank 0 0 0 0 6 15. 29 72.5 5 12.5 3.97


syariah datang 0 50
ketempat saya

untuk melakukan
penawaran
langsung

Karyawan bank 0 0 1 2.5 6 15. 25 62.5 8 20.0 4.00


syariah 0 00
melakukan
promo
61

dengan hadiah
menarik

Adanya 0 0 1 2.5 16 40. 13 32.5 10 25.0 3.80


sumbangan untuk 0 00
kegiatan amal
secara otomatis
dari bagi hasil
yang didapatkan

Sumber: Data Primer diolah (2021)

Promosi dalam penelitian ini adalah variabel bebas X2. Promosi adalah

seperangkat perilaku, perasaan, dan kerangka psikologis yang terinternalisasi

sangat mendalam dan dimiliki bersama oleh anggota organisasi. Pada variabel

promosi yang memperoleh jawaban tertinggi pada pertanyaan karyawan bank

syariah melakukan promosi dengan hadiah menarik dengan rata-rata 4,00,

sedangkan jawaban terendah pada pertanyaan adanya sumbangan untuk kegiatan

amal secara otomatis dari bagi hasil yang didapatkan dengan rata-rata sebesar

3,80.

c. Data Variabel Lokasi

Deskripsi jawaban responden tentang variabel lokasi dalam kuesioner yang

disebarkan pada responden. Variasi jawaban responden untuk variabel Lokasi

dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel VIII
Tanggapan Responden Mengenai Lokasi (X3)
62

Item Pertanyaan STS TS KS S SS Mean

F % F % F % F % F %

Jaraknya lokasi 0 0 1 2.5 5 12.5 26 65.0 8 20.0 4.0250


dekat dengan peru-
mahan masyarakat

Lokasi mudah 0 0 1 2.5 15 37.5 14 35.0 1 25.0 3.8250


dijangkau oleh 0
Masyarakat

Lokasi terlihat 0 0 0 0 3 7.5 25 62.5 1 30.0 4.2250


jelas dari tepi jJalan 2

Sumber: Data Primer diolah (2021)

Lokasi dalam penelitian ini adalah variabel bebas X3. Lokasi adalah

seperangkat perilaku, perasaan, dan kerangka psikologis yang terinternalisasi

sangat mendalam dan dimiliki bersama oleh anggota organisasi. Kajian lokasi

bahwa ada empat prinsip integratif mengenai hubungan timbal balik antara lokasi

dan efektifitas kerja organisasi. Pada variabel lokasi yang memperoleh jawaban

tertinggi pada pertanyaan lokasi bank syariah terlihat jelas dari tepi jalan

dengan rata-rata 4,22, sedangkan jawaban terendah pada pertanyaan Lokasi bank

syariah mudah dijangkau oleh masyarakat dengan rata-rata sebesar 3,82.

d. Data Variabel Keputusan Masyarakat

Deskripsi jawaban responden tentang variabel keputusan masyarakat

seperti yang terdapat dalam kuesioner yang sudah disebarkan kepada responden.

Variasi jawaban responden untuk variabel keputusan masyarakat dapat dilihat

pada tabel berikut :

Tabel IX
Tanggapan Responden Keputusan Masyarakat (Y)
63

Item Pertanyaan STS TS KS S SS Mean

F % F % F % F % F %
Saya menabung di 0 0 0 0 7 17.5 27 67.5 6 15.0 3.9750
bank syariah karena
membutuhkan bank
yang sesuai ajaran
agama saya
Saya mencari 0 0 0 0 6 15.0 28 70.0 6 15.0 4.0000
sebanyak mung-kin
informasi mengenai
perbankan dan pro-duk
yang ditawarkan
Saya membanding- 0 0 1 2. 5 12.5 26 65.0 8 20.0 4.0250
kan produk bank 5
syariah dengan pro-
duk bank konvensional
Saya memutuskan 0 0 1 2. 1 37.5 14 35.0 10 25.0 3.8250
memilih menabung di 5 5
bank syariah karena
menguntungkan dan
bebas dari riba
Keputusan saya 0 0 0 0 3 7.5 25 62.5 12 30.0 4.2250
memilih bank syariah
ternyata sesuai dengan
yang saya harapkan

Sumber: Data Primer diolah (2021)

Keputusan Masyarakat dalam penelitian ini adalah variabel bebas Y.

Kinerja hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang

Karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang

diberikan kepadanya. Pada variabel Keputusan Masyarakat yang memperoleh

jawaban tertinggi pada pertanyaan Keputusan saya memilih bank syariah ternyata

sesuai dengan yang saya harapkan dengan rata-rata 4,22, sedangkan jawaban

terendah pada pertanyaan Saya memutuskan memilih menabung di bank syariah

karena menguntungkan dan bebas dari riba rata-rata sebesar 3,82.


64

B. Analisis Data

1. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas

a) Hasil Uji Validitas

Uji validitas adalah Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan

untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrument tersebut

dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Jika r hitung lebih

besar daripada r tabel maka butir atau pertanyaan tersebut valid. Untuk lebih

jelasnya mengenai uji data secara validitas dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel X
Hasil Uji Validitas

Validitas
Variabel Item
R Sig Ket
X1.1 0,793 0,000 Valid
Pengetahuan (X1) X1.2 0,792 0,000 Valid
X1.3 0,769 0,000 Valid
X2.1 0,744 0,000 Valid
Promosi (X2) X2.2 0,659 0,000 Valid
X2.3 0,770 0,000 Valid
X2.4 0,794 0,000 Valid
X3.1 0,733 0,000 Valid
Lokasi (X3) X3.2 0,881 0,000 Valid
X3.3 0,714 0,006 Valid
Y1 0,731 0,000 Valid
Y2 0,595 0,000 Valid
Keputusan Masyarakat (Y) Y3 0,724 0,000 Valid
Y4 0,814 0,000 Valid
Y5 0,583 0,000 Valid
Sumber: Data Primer diolah (2021)

Berdasarkan tabel tersebut, menunjukkan bahwa seluruh item pertanyaan

yang ada pada instrumen penelitian dapat dinyatakan valid karena nilai

signifikansi lebih kecil dari 0,05.

b) Hasil Uji Reliabilitas


65

Uji reliabilitas adalah alat ukur untuk mengukur suatu kuesioner yang

bagian dari indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan

reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten

atau stabil dari waktu ke waktu. Untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistik

Cronbach Alpha. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan

Cronbach’s Alpha > 0,60. Untuk lebih jelasnya mengenai nilai Cronbach’s Alpha

dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel XI
Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Cronbach’s Alpha Reliability


Pengetahuan (X1) 0,685 Reliabel
Promosi (X2) 0,717 Reliabel
Lokasi (X3) 0,674 Reliabel
Keputusan Masyarakat (Y) 0,728 Reliabel
Sumber: Data Primer diolah (2021).

Dari hasil uji reliabilitas terhadap kuesioner yang disebarkan, diperoleh

hasil bahwa seluruh faktor atau butir adalah reliabel karena memiliki Cronbach’s

Alpha lebih besar dari 0,6.

2. Hasil Uji Asumsi Klasik

a) Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,

variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Dalam penelitian

ini menggunakan uji kolmogorov smirnov. Dasar pengambilan keputusan dalam

uji kolmogorov smirnov adalah lebih besar dari 0,05 (bebas masalah uji

normalitas) Untuk mengetahuinya dilakukan dengan menggunakan uji

Kolmogorov-Smirnov Test dari hasil output SPSS tabel berikut :

Tabel XII
Hasil Uji One-Sample Kolmogorov-Smirnov
66

Unstandard
ized
Residual
N 40
Mean .0000000
Normal Parametersa,b Std. .56436599
Deviation
Absolute .187
Most Extreme
Positive .187
Differences
Negative -.125
Kolmogorov-Smirnov Z 1.183
Asymp. Sig. (2-tailed) .122
Sumber: Data Primer diolah (2021)

Berdasarkan nilai signifikan yang ditunjukkan pada hasil output SPSS

sebesar 0,122 dapat dinyatakan bahwa data adalah berdistribusi normal, karena

memiliki nilai lebih besar dari taraf signifikan 0,05.

b) Uji Multikolinearitas

Uji Multikolinearitas bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya

penyimpangan asumsi klasik multikolinearitas yaitu adanya hubungan linear

antara variabel independen dalam model regresi, dengan kriteria nilai VIF tidak

lebih besar dari 10. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel XIII
Uji Multikolinearitas
Variance Inflation
Variabel Tolerance
Factor
Pengetahuan (X1) .736 1.359
Promosi (X2) .287 3.482
Lokasi (X3) .258 3.873
Sumber: Data Primer diolah (2021)

Berdasarkan tabel di atas, menunjukkan bahwa penelitian ini tidak terdapat

gejala multikolinearitas. Karena semua pertimbangan dan syarat-syarat penelitian

uji multikolinearitas sudah terpenuhi, dengan nilai VIF tidak lebih besar dari 10
67

c) Uji Heteroskedastisitas

Uji ini bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi

ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya,

metode pengujian yang digunakan adalah dengan metode Uji Glejser. Uji Glejser

dilakukan dengan cara meregresikan antara variabel independen dengan nilai

absolut residualnya. Jika nilai signifikan antara variabel independen dengan

absolut residual lebih besar dari 0,05 maka tidak terjadi heteroskedastisitas dalam

model regresi. Adapun hasil output uji Glejser pada tabel berikut :

Tabel XIV
Uji Heteroskedastisitas

Variabel Signifikan Keterangan


Pengetahuan (X1) 0.160 Tidak ada gejala
Promosi (X2) 0.069 Tidak ada gejala
Lokasi (X3) 0.247 Tidak ada gejala
Sumber: Data Primer diolah (2021)

Tabel di atas menunjukkan bahwa variabel X1 dan X2 memiliki nilai

signifikan lebih besar 0,05, sehingga faktor tersebut memenuhi syarat dan

dinyatakan tidak terdapat gejala heteroskedastisitas.

3. Hasil Uji Hipotesis

a) Analisis Regresi Linier Berganda


68

Hasil output dari SPSS 21 terhadap data skor yang telah dibuat

berdasarkan jawaban responden dari kuesioner yang telah dibagikan, kemudian

dirangkum sebagaimana terlihat pada tabel berikut :

Tabel XV
Hasil Regresi Linier Berganda

Model Unstandardized Standardize T Sig.


Coefficients d
Coefficient
s
B Std. Error Beta
(Constant) .790 1.058 .747 .460
X1 .219 .088 .122 2.502 .017
1
X2 .639 .089 .557 7.143 .000
X3 .527 .113 .383 4.664 .000
Sumber: Data Primer diolah (2021)

Secara matematis model fungsi regresi linear berganda dapat dinyatakan

sebagai berikut : Y = 0,790+ 0,219 X1 + 0,639 X2 + 0,527 X3

Interpretasi persamaan tersebut adalah sebagai berikut:

a. Peningkatan terhadap variabel pengetahuan (X1) 0,219 adalah positif,

yang berarti bahwa adanya hubungan searah antara variabel bebas dan

variabel terikat, semakin meningkat nilai pada pengetahuan, maka

hubungan keputusan masyarakat juga akan meningkat sebesar 0,219.

b. Peningkatan terhadap variabel promosi (X2) 0,639 adalah positif, yang

berarti bahwa adanya hubungan searah antara variabel bebas dan

variabel terikat, semakin meningkat nilai pada promosi, maka

hubungan keputusan masyarakat juga akan meningkat sebesar 0,639.

c. Peningkatan terhadap variabel promosi (X3) 0,527 adalah positif, yang

berarti bahwa adanya hubungan searah antara variabel bebas dan


69

variabel terikat, semakin meningkat nilai pada promosi, maka

hubungan keputusan masyarakat juga akan meningkat sebesar 0,527.

b) Uji-F

Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel

independen atau bebas mempunyai pengaruh secara bersama sama terhadap

variabel dependen atau terikat. Hasil nilai signifikansi pengujian sebagai berikut :

Tabel XVI
Uji F

Model Sum of df Mea F Sig.


Squares n
Squa
re
185.478 3 61.8 179.17 .000b
Regression
26 9
1
Residual 12.422 36 .345
Total 197.900 39
Sumber: Data Primer diolah (2021)

Dilihat dari tabel XVI nilai Fhitung adalah sebesar 179,179 nilai tersebut

lebih besar dari Ftabel yaitu (179,179>2,86). Sementara nilai sig. Yang diperoleh

adalah 0,000, nilai tersebut lebih kecil dari tingkat signifikansi yang telah

ditentukan (α = 5% atau 0,05). Maka dapat diambil kesimpulan bahwa Ho ditolak

dan Ha diterima. Ini berarti variabel bebas (X) yang terdiri dari pengetahuan,

promosi, dan lokasi berperngaruh secara simultan terhadap keputusan masyarakat

di Desa Haliau Kabupaten Hulu Sungai Tengah menabung di bank syariah.

c) Uji-t
70

Uji t Digunakan untuk menghitung signifikansi pengaruh secara parsial

atau dari masing-masing variabel X terhadap Y. Hasil nilai signifikansi pengujian

(Sig.t) sebagai berikut:

Tabel XVII
Hasil Uji-t

Model Unstandardized Standardiz T Sig.


Coefficients ed
Coefficient
s
B Std. Beta
Error
(Constant) .790 1.058 .747 .460
X1 .219 .088 .122 2.502 .017
1
X2 .639 .089 .557 7.143 .000
X3 .527 .113 .383 4.664 .000
Sumber: Data Primer diolah (2021)

a) Pengujian hipotesis variabel pengetahuan X1

Dari tabel di atas maka dapat diperoleh nilai thitung dari variabel

pengetahuan X1 sebesar 2,502 sedangkan ttabel sebesar 1,684.

Sementara nilai signifikan yang diperoleh adalah 0,017, nilai tersebut

lebih besar dari tingkat signifikansi yang telah ditentukan (α = 5%

atau 0,05) maka Ho diterima dan Ha ditolak. Dapat disimpulkan

bahwa variabel pengetahuan berpengaruh signifikan terhadap variabel

terikat keputusan masyarakat.

b) Pengujian hipotesis variabel promosi X2


71

Dari tabel di atas maka dapat diperoleh nilai thitung dari variabel

promosi X2 sebesar 7,143 sedangkan ttabel sebesar 1,684. Sementara

nilai signifikan yang diperoleh adalah 0,000, nilai tersebut lebih besar

dari tingkat signifikansi yang telah ditentukan (α = 5% atau 0,05)

maka Ho diterima dan Ha ditolak. Dapat disimpulkan bahwa variabel

promosi berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat keputusan

masyarakat.

c) Pengujian hipotesis variabel lokasi X3

Dari tabel di atas maka dapat diperoleh nilai thitung dari variabel lokasi

X3 sebesar 4,664 sedangkan ttabel sebesar 1,684. Sementara nilai

signifikan yang diperoleh adalah 0,000, nilai tersebut lebih besar dari

tingkat signifikansi yang telah ditentukan (α = 5% atau 0,05) maka Ho

diterima dan Ha ditolak. Dapat disimpulkan bahwa variabel lokasi

berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat keputusan

masyarakat.

d) Uji Determinasi

Koefisien Determinasi (R2) digunakan untuk mengetahui seberapa jauh

kemampuan suatu model penelitian dalam menjelaskan variasi variabel dependen

yang ada. Dengan demikian akan diketahui seberapa besar variabel dependen

dapat diterangkan oleh variabel independen yang ada. Berikut tabel untuk

memprediksi variasi dependen.

Tabel XVII
Tabulasi interpretasi nilai R
72

No Interval Koefisien Tingkat Hubungan

1 0,800 – 1,000 Sangat Kuat

2 0,600 – 0,799 Kuat

3 0,400 – 0,599 Sedang

4 0,200 – 0,399 Rendah

5 0,000 – 0,199 Sangat Rendah

Sumber : Sugiyono (2005)

Tabel XVIII
Model Summary

Model R R Adjusted R Std. Error of


Square Square the Estimate
a
1 .968 .937 .932 .58741
Sumber : Data Diolah Penulis 2021

Tabel model summary terlihat nilai Nilai R Square dengan nilai sebesar

0,937, adalah koefisien korelasi yang menunjukkan tingkat hubungan antara

variabel X1, X2, X3 terhadap variable Y sebesar 93,7%. Nilai korelasi tersebut

menunjukkan tingkat hubungan sedang karena berada di antara 0,800 sampai

dengan 1,000. Artinya model penelitian mampu menjelaskan dari perubahan

Keputusan Masyarakat sebesar 93,7%. Sedangkan sisanya (100%-93,7% = 6,3%)

dijelaskan oleh faktor lain.

4. Pengaruh Pengetahuan, Promosi, Dan Lokasi Secara Simultan


Terhadap Keputusan Masyarakat di Desa Haliau Kabupaten Hulu
Sungai Tengah Menabung di Bank Syariah

Berdasarkan hasil pengujian, didapat tingkat signifikansi nilai sig. 0.000

lebih kecil dari 0,05 maka dapat disimpulkan variabel pengetahuan, promosi, dan

lokasi berpengaruh signifikan secara serempak atau secara simultan terhadap


73

keputusan masyarakat di Desa Haliau Kabupaten Hulu Sungai Tengah

menabung di bank syariah. Sehingga semakin tingginya pengetahuan, promosi,

dan lokasi yang dilakukan oleh suatu perusahaan maka akan semakin besar pula

tingkat keputusan menabung masyarakat.

Nilai R Square dengan nilai sebesar 0,937, adalah koefisien korelasi yang

menunjukkan tingkat hubungan antara variabel pengetahuan, promosi, dan lokasi

terhadap variabel keputusan masyarakat di Desa Haliau Kabupaten Hulu Sungai

Tengah menabung bi bank syariah sebesar 93,7%. Nilai korelasi tersebut

menunjukkan tingkat hubungan sedang. Artinya model penelitian mampu

menjelaskan dari perubahan keputusan kasyarakat sebesar 93,7%. Sedangkan

sisanya (100%-93,7% = 6,3%) dijelaskan oleh faktor lain.

5. Pengaruh Pengetahuan, Promosi, dan Lokasi Ber Secara Parsial

Terhadap Keputusan Masyarakat di Desa Haliau Kabupaten Hulu

Sungai Tengah Menabung di Bank Syariah

Berdasarkan hasil pengujian variabel pengetahuan didapatkan nilai sig. =

0.017 lebih kecil dari 0,05, yang artinya secara parsial variabel pengetahuan

berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat keputusan masyarakat di Desa

Haliau Kabupaten Hulu Sungai Tengah menabung di Bank Syariah. Sehingga

semakin tingginya Pengetahuan yang dilakukan oleh suatu perusahaan maka akan

semakin besar pula tingkat keputusan menabung masyarakat.

Hal ini menunjukkan bahwa keputusan masyarakat dalam penggunaan

produk penghimpun dana di bank syariah di tentukan dengan pengetahuan

masyarakat itu sendiri dimana apabila masyakat tidak memiliki pengetahuan yang
74

baik tentang produk penghimpun dana maka masyarakat tidak dapat mengambil

keputusan untuk mengambil keputusan dalam penggunaan produk tersebut.

Tentunya pengetahuan akan berpengaruh terhadap keputusan masyarakat.

Islam sangat menghargai sekali ilmu, Allah berfirman dalam banyak ayat

Al-Quran supaya kaum muslimin memiliki ilmu pengetahuan. Al-Quran, hadis

dan para sahabat menyatakan supaya mendalami ilmu pengetahuan, dalam Q.S.

al-Mujadilah/58:11 yang berbunyi:

‫ ُزوْ ا‬ž‫ ُزوْ ا فَا ْن ُش‬ž‫ َل ا ْن ُش‬žْ‫ح هّٰللا ُ لَ ُك ۚ ْم َواِ َذا قِي‬
ِ ž‫س فَا ْف َسهّٰللاحُوْ ا يَ ْف َس‬ِ ِ‫ٰيٓاَيُّهَاهّٰللاالَّ ِذ ْينَ ٰا َمنُ ْٓوا اِ َذا قِي َْل لَ ُك ْم تَفَ َّسحُوْ ا فِى ْال َم ٰجل‬
ُ
‫ت َو ُ بِ َما تَ ْع َملوْ نَ َخبِ ْي ٌر‬ ٍ ‫يَرْ فَ ِع ُ الَّ ِذ ْينَ ٰا َمنُوْ ا ِم ْن ُك ۙ ْم َوالَّ ِذ ْينَ اُوْ تُوا ْال ِع ْل َم َد َر ٰج‬
ۗ
Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: "Berlapang- “
lapanglah dalam majlis", Maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi
kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", Maka
berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di
antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.
”dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan
.
Selain Al-Quran, Rasulullah Saw juga memerintahkan kaum Muslimin

untuk menuntut ilmu, bahwa orang yang mempelajari ilmu, maka kedudukannya

sama seperti seorang yang sedang berjihad di medan perjuangan. Dalam HR. Ibnu

Majah dari Abu Hurairah.

ِ ِ‫َم ْن َجا َء َم ْس ِج ِدى هَ َذا لَ ْم يَأْتِ ِه إِالَّ لِ َخي ٍْر يَتَ َعلَّ ُمهُ أَوْ يُ َعلِّ ُمهُ فَهُ َو بِ َم ْن ِزلَ ِة ْال ُم َجا ِه ِد فِى َسب‬
ِ ‫يل هَّللا‬
“Barangsiapa yang mendatangi masjidku ini, yang dia tidak
mendatanginya kecuali untuk kebaikan yang akan dipelajarinya atau
diajarkannya, maka kedudukannya sama dengan mujahid di jalan Allah.
Dan siapa yang dating untuk maksud selain itu, maka kedudukannya
sama dengan seseorang yang melihat barang perhiasan orang lain”

Berdasarkan hasil pengujian variabel promosi didapatkan nilai sig. = 0.000

lebih kecil dari 0,05, yang artinya secara parsial variabel promosi berpengaruh

signifikan terhadap variabel terikat keputusan masyarakat di Desa Haliau

Kabupaten Hulu Sungai Tengah menabung di bank syariah, sehingga semakin


75

tinggi promosi yang dilakukan oleh suatu perusahaan maka akan semakin besar

pula tingkat keputusan menabung masyarakat

Semakin tinggi promosi yang dilakukan oleh suatu perusahaan maka akan

semakin besar pula tingkat keputusan menabung masyarakat. Melalui promosi

masyarakat akan lebih memahami dan mengetahui secara luas apa saja produk-

produk yang ditawarkan oleh bank syariah serta hukum yang melekat di setiap

transaksinya. Hal ini menunjukkan bahwa promosi menjadi hal utama dalam

pengambilan keputusan menabung masyarakat.

Promosi terhadap keputusan menabung masyarakat. Promosi yang bagian

dari komunikasi yang persuasif, mengajak, mendesak, membujuk, menyakinkan.

Dengan promosi yang mampu menyakinkan kosumen untuk membeli maka

keputusan menabung masyarakat akan semakin meningkat. Menurut (Kasmir,

2005: 154) promosi bagian dari kegiatan marketing mix yang terakhir. Kegiatan

ini bagian dari kegiatan yang sama pentingnya dengan ketiga kegiatan produk,

harga dan lokasi, setiap kegiatan bank berusaha untuk mempromosikan seluruh

produk dan jasa yang dimiliki baik langsung maupun tidak langsung.

Di dalam syariat Islam seseorang dibolehkan menyebutkan keistimewaan

dan kelebihan yang ada pada dirinya ketika ada maslahat besar yang mendorong

hal tersebut. Misalnya untuk memperkenalkan diri kepada orang yang belum

mengenalnya atau kemaslahatan lain yang sejenis. Di antaranya bisa lihat apa

yang dikisahkan Allah dalam Al-Qur’an mengenai Nabi Yusuf –‘alaihissalam-

ketika beliau berkata kepada Raja. firman Allah swt. dalam Q.S. Yusuf/12:55

yang berbunyi:
76

‫ض اِنِّ ْي َحفِيْظٌ َعلِ ْي ٌم‬ ۤ ٰ


ِ ۚ ْ‫ ِن ااْل َر‬žِ‫ال اجْ َع ْلنِ ْي عَلى خَ َزا ِٕٕى‬
َ َ‫ق‬
“dan yusuf berkeinginan dapat mendatangkan manfaat bagi para
hamba dan menegakan keadilan di tengah mereka, sehingga dia
berkata kepada sang raja,“ jadikanlah aku penanggung jawab
perbendaharaan kekayaan mesir, seungguhnya aku seorang penjaga
yang dapat dipercaya, berilmu lagi berpengetahuan tentang urusan
yang aku pimpin’’

Berdasarkan hasil pengujian variabel Lokasi didapatkan nilai sig. = 0.000

lebih kecil dari 0,05, yang artinya secara parsial variabel Lokasi berpengaruh

signifikan terhadap variabel terikat Keputusan Masyarakat Di Desa Haliau

Kabupaten Hulu Sungai Tengah Menabung Di Bank Syariah. Sehingga semakin

baik dan strategis Lokasi oleh suatu perusahaan maka akan semakin besar pula

tingkat keputusan menabung masyarakat.

Artinya dalam persaingan yang ketat penentuan lokasi memiliki pengaruh

cukup signifikan dalam aktivitas penghimpunan dana masyarakat serta

menyalurkan pembiayaan kembali kepada masyarakat. Sebab dengan penentuan

lokasi yang tepat maka target pencapaian bank akan diraih, maka pada penelitian

ini pengaruh lokasi terhadap keputusan nasabah menabung semakin menurun.

Menurut (Kasmir, 2005, hlm. 145), bank adalah tempat dimana

diperjualbelikan produk cabang bank dan pusat pengendalian perbankan. Lokasi

bank adalah tempat dimana diperjualbelikan nya suatu produk cabang bank dan

pusat pengendalian perbankan.

Pemilihan lokasi yang baik adalah salah satu yang harus diperhatikan oleh

wirausaha atau pedagang, agar usahanya dapat terlihat strategis dalam

memperoleh pelanggan, sehingga terdapat beberapa pertimbangan yang akan

dipikirkan untuk menentukan lokasi yang tepat. Pertimbangan yang akan


77

dipikirkan untuk menentukan lokasi yang tepat. Penentuan lokasi tersebut harus

diperhatikan oleh pedagang karena tidak akan pernah lepas dari tanggung jawab

dari lingkungan sekitarnya, dengan melihat bahwa tidak akan merugikan

lingkungan sekitarnya, dengan melihat bahawa tidak akan merugikan lingkungan

sekitarnya, dan melakukan kerusakan. Islam bagian dari agama yang mengatur

semua aspek di muka bumi dan salah satunya adalah bagaimana manusia

melindungi dan menjaga lingkungan, serta tidak mencoba merusaknya.

Penentuan lokasi tersebut harus diperhatikan oleh pedagang karena tidak

akan pernah lepas dari tanggung jawab dari lingkungan sekitarnya, dan melakukan

kerusakan. Islam bagian dari agama yang mengatur semua aspek di muka bumi

dan salah satunya adalah bagaimana manusia melindungi dan menjaga

lingkungan, serta tidak mencoba merusaknya. Kerusakan lingkungan, firman

Allah swt. dalam Q.S. al-A’raf/7:56 yang berbunyi:

‫ض بَ ْع َد اِصْ اَل ِحهَا َوا ْد ُعوْ هُ َخوْ فًا َّوطَ َمع ًۗا ِا َّن َرحْ َمتَ هّٰللا ِ قَ ِريْبٌ ِّمن‬
ِ ْ‫َواَل تُ ْف ِس ُدوْ ا فِى ااْل َر‬
َ‫ْال ُمحْ ِسنِ ْين‬
“dan janganlah kalian melakukan perbuatan kerusakan di muka
bumi dengan cara apapun dari macam-macam kerusakan, setelah
Allah memperbaikinya dengan pengutusan para rasul dan
memakmurkannya dengan amal ketaatan kepada Allah. Dan
berdoalah kepada-Nya dengan keikhlasan doa baginya, dengan
diiringi rasa takut terhadap siksaannya dan berharap pahalanya.
Sesungguhnya rahmat Allah itu dekat kepada orang-orang yang
berbuat baik”

Pemilihan lokasi dalam Islam bagian dari dan menentukan hal yang baik

perihal lokasi usaha yang dalam Islam dikenal dengan bahasa al-maka>n yang

berarti tempat.
BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang telah penulis lakuka dapat

kesimpulan sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang telah dilakukan dengan uji

F atau secara simultan diperoleh kesimpulan bahwa variabel bebas yang

terdiri dari pengetahuan, promosi, dan lokasi nilai berpengaruh signifikan

secara serempak atau secara simultan terhadap keputusan masyarakat di

desa Haliau Kabupaten Hulu Sungai Tengah menabung di bank syariah

dengan Fhitung 179,179 > Ftabel 2,86 dan tingkat signifikan (0,000 < 0,05)

sehingga Ho ditolak dan Ha diterima.

2. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang telah dilakukan dengan uji

T atau secara parsial terhadap tiga variabel bebas yang meliputi

pengetahuan, promosi,dan lokasi bahwa ketiga variabel tersebut

berpengaruh signifikan terhadap keputusan masyarakat yaitu variabel

pengetahuan 0.017 < 0,05, promosi 0.000 < 0,05, dan lokasi 0.000 < 0,05

yang artinya bahwa ketiga variabel tersebut Ho ditolak dan Ha di terima.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat diketahui bahawa

pengetahuan, promosi, dan lokasi memiliki pengaruh terhadap keputusan

masyarakat di Desa Haliau Kabupaten Hulu Sungai Tengah. Namun peneliti

79
80

menyadari masih banyak terdapat kekurangan di dalamnya. Maka dari itu, peneliti

memberikan saran beberapa hal sebagaiberikut:

1. Bagi Pihak Bank

PT Bank Syariah Indonesia kantor cabang Barabai harus lebih

meningkatkan promosi terhadap produk-produk bank syariah, seperti

memasang spanduk bank syariah ditempat-tempat keramaian, mengikuti

berbagai kegiatan bakti sosial, aktif dalam media social. Hal tersebut dapat

menambah pengetahuan masyarakat terhadap bank syariah yang diharapkan

dapat meningkatkan jumlah nasabah.

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

Kinerja yang dimiliki perbankan syariah yang berpengaruh terhadap

kepuasan nasabah tidak hanya dari faktor pengetahuan, promosi dan lokasi.

Karena itu, disarankan bagi peneliti selanjutnya untuk meneliti faktor-faktor

lain yang tidak diteliti penulis, mengingat masih banyak faktor-faktor

lainnya yang dapat memengaruhi tingkat kepuasan dalam suatu bank atau

perusahaan.

3. Bagi Masyarakat

Diharapkan agar menjadikan bank syariah sebagai tempat transaksi

keuangan serta mengembangkan usaha yang baik dan sesuai prinsip ajaran

Islam.
Daftar Pustaka
Buku:
Abdul Ghafur Anshari, 2008, Penerapan Prinsip Syariah dalam Lembaga
Keuangan,Lembaga Pembiyaan dan Perusahaan Pembiyaan, Pustaka
Pelajar,Yoyakarta.

Adiwarna A, Karim. 2013. Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan. Rajawali
Press. Jakarta

Ahmad Tanzeh, 2009. Pengantar Metode Penelitian. Yogyakarta: Teras.

Aly, Abdullah. 2010. Jakarta: Bumi Aksara

Anang Firmansyah, dan Budi W. 2018 Mahardika, Pengantar Manajemen,


Yogyakarta: DEEPUBLISH

Antonio, Muhammad Syafi’I 2009. Dasar-dasar Bank Syariah. Tanggerang


Pustaka Alvabet.

Antonio, S. (2001). Bank Syariah: dari teori ke praktik. Jakarta: Gema Insani
Press.

Arikunto, S. (2013). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:


Rineka Cipta

Arikunto, S. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Edisa Revisi.


Jakarta: PT. Rineka Cipta

Arsyidian, Mufti. Pengaruh Persepsi dan Tingkat Religiusitas Terhadap Minat


Menabung di Bank Syariah (Studi Kasus Masyarakat Kecamatan Tulis).
Skripsi. Semarang: UIN Walisongo diakses pada tanggal 19 November
2019

Basri, Hasan. Hasan. 2013. Landasan Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia.

Effendi, F & Makhfudli. 2009. Keperawatan Kesehatan Komunitas: Teori dan


Praktik Dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika

Ghozali, Imam. 2011. “Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS”.


Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Husein, Umar. 2011. Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis Edisi 11.
Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

IKIT, 2015. Akuntansi Penghimpunan Dana Bank Syariah, Yogyakarta


Deepublish.

81
82

Kasmir, 2014. Analisis Laporan Keuangan, Edisi pertama, Cetakan Ketujuh.


Jakarta: Raja Grafindo Persada

Kasmir, Pemasaran Bank , (Jakarta : Kencana, 2005) Cet Ke 2

Kasmir. (2009). Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Edisi Revisi 2008.
Jakarta: Rajawali Pers

Kasmir. (2014). Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: PT Raja


Grafindo Persada

Kotler, Philip dan Keller, 2007, Manajemen Pemasaran, Jilid I, Edisi Kedua
Belas, Pt. Indeks, Jakarta

Mardani. (2011). Hukum Ekonomi Syariah di Indonesia. Bandung: PT. Refika


Aditama.

Nanang Martono. 2010. Metode Penelitian Kuantitaf. Jakarta. Rajawali Pers

Rara Sugiarti. (2020). Aplikasi Bahasa Inggris Persuasif Untuk Meningkatkan


Efektivitas Promosi Pariwisata Solo Raya. Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Sebelas Maret Surakarta Cakra Wisata Vol 21 Jilid 1 Tahun
2020

Rivai, Veithzal, dkk, 2007. Bank And Financial Institution Management


Conventional & Sharia Sistem. Edisi Pertama. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada

Schiffman, Leon.G. dan Leslie Lazar Kanuk. (2007).Perilaku Konsumen. Edisi


Ke-7. Diterjemahkan oleh Zoelkifli Kasip. PT. Indeks, Jakarta

Setiadi, Nugroho J. 2013. Perilaku Konsumen. Edisi Revisi. Jakarta: Kencana


Prenada Media group

Sugiyono (2015). Metode Penelitian Kombinasi (Mix Methods). Bandung:


Alfabeta.

Sugiyono, (2014). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:


Alfabeta

Sugiyono, (2018). Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 1997. Metode Peneltian Bisnis. Bandung: CV Alfabeta.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Administratif. Bandung:Alfabeta.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,


Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
83

Sujarweni, V. Wiratna. 2014. Metode Penelitian: Lengkap, Praktis, dan Mudah


Dipahami. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.

Sumarni, Murti & Salamah Wahyuni. 2006. Metode Penelitian Bisnis .edisi 1.
Jakarta: Salemba Empat.

Swasta, Basu dan Irawan. 1997. Manajemen Pemasaran Modern. Cetakan Kelima.
Yogyakarta:Liberty

Syahruni. (2020). FaktorpFaktor Yang Memengaruhi Keputusan Nasabah Dalam


Menabung Di Bank Mandiri Syariah Parepare. Fakultas Ekonomi Dan
Bisnis, Universitas Muhammad ParePare

Syamsuddin Makmum, Abin. Psikologi Kependidikan, Perangkat Sistem


Pengajaran Modul. Bandung: Remaja Rosydakarya. 1996

Wijaya, A.S dan Putri, Y>M. 2013. Keperawatan Medikal Bedah 2, Keperawatan
Dewasa Teori dan Contoh Askep. Yogyakarta: Nuha Medika

Jurnal:
Andriyani, W. & Suryani, N. (2017)’ Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Kesiapan Belajar Peserta Didik Kelas X Administrasi Perkantoran Di SMK
Negeri 1 Slawi Tahun Pelajaran 2015/2016,
http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/eeaj

Gampu, Anggita Novita.2015. Analisis Motivasi, Persepsi, Dan Pengetahuann


Terhadap Keputusan Nasabah Mamilih Pt. Bank Sulutgo Cabang Utama
Manado Vol. 3, No. 3 Sept. 2015, ISSN 2303-11. Universitas Sam
Ratulangi: Jurnal EMBA

Muhammad Kosim. (2008). Ilmu Pengetahuan Dalam Islam (Perspektif Filosofis-


Historis). Tadris. Volume 3, Nomor 2, 2008

Ibrahim Danjuma & Amran Rasli. 2013. Higher Education and Knowlage
Economy: A Focus On Nigeria. Faculty Of Management, Universiti
Teknologi Malaysia, 81310 UTM Johor Bahru, Johor, Malaysia
Keegan J Warren dan Green C Mark. 2017. Global Merketing. 9 th Edition.
Harlow:Pearson Education Limited.
Nurul Indarti. 2004. Business Location and Succes: The Case Of Internit Café
Business In Indonesia. Gadjah Mada Internasional.
Schiffman, Leon. G. dan Leslie Lazar Kanuk. (2007). Perilaku Konsumen. Edisi
Ke-7. Diterjemahkan Oleh Zoelkifli Kasip. Pt. Indeks, Jakarta.
Sri Ulima, M. Shabri Abd. Majid. 2020. A Comparative Analysis Of
Determinants Of Islamic And Conventional Banking Performances In
84

Indonesia. Faculty Of Economics and Business, universitas Syiah kuala,


Darussalam, Banda Aceh, 23111
LAMPIRAN-LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai