MODUL
Ukuran 14,8 cm x 21 cm
Halaman : v + 262 hlm
Hak cipta dilindungi Undang-undang Dilarang mengutip,
memperbanyak dan menerjemahkan sebagian atau seluruh
isi buku ini tanpa izin tertulis dari FKIP Bimbingan Konseling
UNISKA MAB
HALAMAN COVER...................................................................... i
HALAMAN COPYRIGHT...........................................................ii
KATA PENGANTAR....................................................................iii
DAFTAR ISI..........................................................................iv
BAB I KONSELING KRISIS.......................................................1
PENDAHULUAN.......................................................................... 1
A. Konsep Konseling Krisis...........................................3
B. Grief And Lose: Konseling Krisis Untuk Seorang
Anak Yang Kehilangan Kedua Orang Tuanya...32
C. Konseling Krisis: Sebuah Pendekatan Dalam
Mereduksi Masalah Traumatik Pada Anak Dan
Remaja.............................................................................. 47
D. Konseling Krisis Dengan Pendekatan Konseling
Realitas Untuk Menurunkan Kecemasan Anak
Korban Kekerasan Seksual......................................52
E. Urgensi Konseling Krisis Dalam Bimbingan Dan
Konseling......................................................................... 79
RINGKASAN.................................................................................. 91
BAB II KONSELING REALITA.................................................96
PENDAHULUAN.......................................................................... 96
A. Konsep Konseling Realitas.......................................98
B. Penanganan Masalah Konseli Melalui Konseling
Realitas............................................................................. 120
C. Efektivitas Konseling Realitas Untuk
Meningkatkan Motivasi
Belajar ............................................................................. 160
D. Pendekatan Realitas Dan Solution Focused Brief
Therapy Dalam Bimbingan Konseling Islam.....174
4 | Konseling Krisis, Pendekatan……..
RINGKASAN.................................................................................. 198
BAB III PENERIMAAN DIRI....................................................201
PENDAHULUAN.......................................................................... 201
A. Konsep Penerimaan Diri ..........................................202
B. Penerimaan Diri Remaja Broken Home Melalui
Pendekatan Konseling Kelompok Rational
Emotive Behaviour Therapy.......................................232
RINGKASAN.................................................................................. 250
DAFTAR PUSTAKA..................................................................... 253
BIODATA PENULIS
PENDAHULUAN
Konseling realitas dicetuskan oleh William Glasser,
yang merupakan suatu bentuk hubungan pertolongan
yang praktis, relatif sederhana dan bentuk bantuan
langsung pada klien. Perkembangan ini berkembang
pada awal tahun 30 an – 60 an. Alasan Glesser
mengembangkan pendekatan ini antara lain
ketidakpuasan terhadap pendekatan psikoanalisis
karena pendekatan psikoanalisis kurang efektif dan
efisien. Dan tidak setuju dengan anggapan bahwa pada
dasarnya manusia itu baik. Proses pengembangan
Gletser mulai menerbitkan sebuah buku dan
dikembangkan di rumah sakit, tetapi oleh teman-
temannya tidak mendapat persetujuan serta dukungan
bahkan ditolak namun hal ini tidak membuat Gletser
putus asa.
Dan dilanjutkan dengan mempraktekkan teorinya di
V.A. Hospital disana mendapat tanggapan baik yang
Kelemahan:
a. Teori ini mengabaikan tentang intelegensi
manusia, perbedaan individu dan faktor
genetik lain.
b. Dalam konseling kurang menekankan
hubungan baik antara konselor dan
konseli, hanya sekedarnya.
c. Pemberian reinforcement jika tidak tepat
dapat mengakibatkan kecanduan atau
ketergantungan.
d. Jangka waktu terapi yang relatif pendek
dan berurusan dengan masalah tingkah
laku sadar pada konseli.
e. Teknik yang digunakan kurang mampu
mengungkapkan data yang dialami dari
diri pribadi klien.
2. Terapi Realitas
Suatu bentuk psikoterapi yang berkembang
selama periode ini. Terapi ini didasarkan pada
kenyataan bahwa Individu memiliki hak Pilih
dan bertanggungjawab atas apa yang telah
dipilih (Rosida, 2017). Pada proses
implementasi, konselor memiliki peran yang
aktif dalam proses memberikan bantuan.
RINGKASAN
Pada dasarnya konseling realitas adalah
membantu individu mencapai otonomi. Otonomi
merupakan keadaan yang menyebabkan orang mampu
melepaskan dukungan lingkungan dan menggantikannya
dengan dukungan pribadi atau diri sendiri (internal).
Kriteria konseling yang sukses bergantung pada tujuan
yang ditentukan oleh konseli. Dalam konseling realitas,
pengalaman yang perlu dimiliki oleh konseli adalah
BAB III
PENERIMAAN DIRI
PENDAHULUAN
Penerimaan diri dibutuhkan oleh setiap individu untuk
mencapai keharmonisan hidup, karena pada dasarnya
tidak ada manusia yang diciptakan oleh Allah SWT tanpa
kekurangan. Untuk menghadapi kekurangan yang
diberikan dibutuhkan sikap menerima apapun baik
kelebihan maupun kekurangan dirinya. Individu sering
1) Tahap Pengajaran
Dalam REBT, konselor mengambil
peranan lebih aktif dari pelajar. Tahap
b. Langkah kedua