Anda di halaman 1dari 13

UNIVERSITAS ISLAM KALIMANTAN

MUHAMMAD ARSYAD AL BANJARI


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI PUBLIK

UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS)


SEMESTER GANJIL TAHUN AKADEMIK 2022/2023

Nama : Ahmad Mujakir


NPM : 19120236
Mata Kuliah : Monitoring dan Evaluasi Pembangunan
Dosen Pengampu : Dr. I Gusti Nyoman Yudiana, M.Si
Hari/ Tanggal : Sabtu / 07 Januari 2023
Kelas/Semester : Nonreg Banjamasin A-B/ 7
Waktu : Maksimal Pengumpulan 14 Januari 2023
Sifat Ujian :
o Open Book
o Close Book
o Take Home Test √
o Ujian Lisan
o Ujian Praktek
o Proyek/ Karya

SOAL:

1. Jelaskan jenis-jenis pendekatan monitoring dan evaluasi ?


Jawab
Pendektan-pendekatan Monitoring
    Pendekatan monitoring langsung
Sebagaimana halnya dengan supervisi, monitoring dapat menggunakan pendekatan
langsung dan tidak langsung. Pendekatan langsung dilakukan apabila pihak yang
memonitor melakukan kegiatannya pada lokasi program yang sedang dilaksanakan.
Teknik-teknik yang sering digunakan dalam pendekatan ini adalah wawancara dan
observasi. Kedua teknik ini digunakan untuk memantau kegiatan, peristiwa,
komponen, proses, hasil dan pengaruh program yang dilaksanakan. Pendekatan tidak
langsung digunakan apabila pihak yang memonitor tidak terjun langsung ke lapangan,
namun dengan menelaah laporan berkala yang disampaikan oleh pada penyelenggara
program, atau dengan mengirimkan kuesioner secara berkala kepada para
penyelenggaranya atau pelaksana program.
    Pendekatan monitoring bermedia
Tujuan aktivitas monitoring seperti ini adalah untuk menemukenali (to dettect) dan
mengantisipasi/mencegah (to detter). Monitoring dilakukan secara terus menerus dan
merekam/mencatatnya secara terstruktur.  Motif sebuah kegiatan monitoring didasari
oleh keinginan untuk mencari hal-hal yang berkaitan dengan peristiwa atau kejadian
baik menyangkut siapa, mengapa bisa terjadi, sumberdaya publik yang berkaitan,
kebijakan dan dampak apa yang terjadi atau harus diantisipasi serta hal-hal lain yang
berkaitan.
Pada akhirnya, cara dan motif itu harus dibuktikan dengan catatan tertulis tentang apa
yang dimonitor, kapan sesuatu yang dimonitor itu terjadi (dilihat, atau disaksikan,
atau dikumpulkan bukti-buktinya, atau ditemukan faktanya) dan  bagaimana
kejadiannya atau deskripsinya (kronologi dan/atau sebab-musababnya), serta siapa
saja yang terlibat atau diduga terlibat. Sekurangnya hasil pemantauan terdiri atas
catatan-catatan yang diverifikasi tentang 5W+1H.
Melakukan monitor terhadap pemberitaan dalam media sangat diperlukan oleh
praktisi public relations. Hal itu dimaksudkan untuk mendapatan informasi dasar yang
diperlukan para praktisi public relations. Ada beberapa pendekatan praktis dalam
memonitor media. Dalam tradisi content analisis paling tidak terdapat 8 teknik. Salah
satu teknik yang paling terkenal adalah clip counting atau klipping, media foto.
Pemanfaatan foto sebagai alat dokumentasi sudah lumrah. Namun, masyarakat kini
memanfaatkan foto lebih dari sekadar alat dokumentasi. Mereka menggunakan media
foto untuk monitoring dan evaluasi kegiatan. Foto tidak sekadar untuk dokumentasi
dan refleksi, tapi sekaligus pesan berantai untuk masyarakat lainnya.
Dalam monitoring penyuluhan menggunakan media atau berkomunikasi, terdapat tiga
cara yang dapat diterapkan dalam pemilihan metode penyuluhan pertanian yang
nantinya proses monitoring juga dapat dilakukan menggunakan cara/metode dibawah
ini , yaitu : 
 Media lisan, baik yang disampaikan secara langsung (percakapan, tatap
muka atau radio komunikasi antar penduduk), maupun secara tidak
langsung (lewat radio, kaset, dll). 
 Media cetak, baik berupa gambar dan atau tulisan (foto, majalah pedesaan,
selebaran, poster, dll) yang dibagi-bagikan, disebarkan atau dipasang di
tempat-tempat strategis yang mudah dijumpai oleh sasarannya (di jalan
pasar). 
 Media terproyeksi, berupa gambar dan atau tulisan lewat slide,
pertunjukkan film. Kegiatan penyuluhan melalui media merupakan metode
penyuluhan yang paling dimengerti karena ada unsur hiburannya. Biasanya
Kementerian Kehutanan mengirimkan mobil unit kegiatan penyuluhan yang
dilengkapi dengan perangkap audio visual yang cukup modern dan
diperlengkapi dengan beberapa judul film hiburan selain dari film mengenai
penyuluhan yang akan ditayangkan. 
    Pendekatan monitoring partisifatif
Partisipatory Monitoring merupakan aktifitas yang melibatkan pihak terkait didalam
mencari dan merekam informasi yang berkaitan dengan proyek secara reguler –
harian. Mingguan atau kwartalan – sebagai bagian pekerjaan rutin dan sebagai bagian
desain Monitoring dan Evaluasi. Tujuan monitoring bukanlah membuat penilain akhir
atas keberhasilan atau kegagalan tetapi mendorong perubahan dan penyesuaian
selama masa aktifitas, yang diperuntukkan bagi tahapan aktifitas kedepan atau
aktifitas baru.

 Pendektan-pendekatan Evaluasi
    Evaluasi partisifatif
Evaluasi partisipatif belum memiliki definisi yang jelas, namun secara umum dapat
dipahami sebagai: (1) evaluasi dilakukan melalui kerjasama antar berbagai pihak
stakeholder termasuk didalamnya penerima manfaat tingkat lokal, (2) evaluasi dimana
banyak pihak yang terlibat secara aktif berpartisipasi di semua proses dari evaluasi
perenacaaan, pencarian dan analisa informasi, rencana tindak untuk pelaksanaan dan
perbaikan. Namun demikian, lingkup stakeholder dan keluasan dan partisipasi sangat
tergantung pada donor dan proyek.
Participatory Evaluation merupakan aktifitas yang melibatkan pihak terkait dalm
periodik pelinaian yang melihat dari aspek effisiensi dan relevansi proyek, termasuk
dampaknya terhadap konteks pencapaian tujuan. Participatory Evaluation secara
langsung melibatkan komunitas – tingkatan stakeholder didalam perencanaan dan
pelaksanaan evaluasi karena mereka sering memiliki informasi yang dibutuhkan
proyek, dimana hal tersebut diharapkan dapat merubah perilaku mereka untuk
memberikan kontribusi waktu dan upaya terhadap proyek, dan menindak lanjuti
aktitas proyek oleh pihak luar. Keterlibatan semua stakeholder kunci dalam evaluasi
membantu membangun konsensus terhadap pendekatan proyek dan mendorong saling
pengertian.

Tabel 5. Pendekatan evaluasi konvensional dan partisipatif.


Evaluasi  Konvensional Evaluasi  Partisipatoris
Masyarakat setempat,
manajer dan staf proyek,
Siapa yang merencanakan Manajer Senior atau
dan stakeholder lain,
dan mengelola proses pakar dari luar
kerapkali dibantu seorang
fasilitator
Mendesain dan
mengadaptasi
metodologi,
Hanya memberi mengumpulkan dan
Peranan stakeholder Utam
informasi, bahkan sering menganalisis data,
a (Kelompok sasaran)
tidak diterlibatkan menyebarluaskan temuan
dan mengaitkannya
dengan tindakan,
partisipasi luas
Indikator ditentukan
Ditentukan dari luar,
secara internal, termasuk
Bagaimana sukses diukur terutama indikator
penilaian yang lebih
kuantitatif
kualitatif
Pendekatan Ditentukan sebelumnya Adaptif
Fokus Akuntabilitas Pembelajaran
Metode Metode formal Metode partipatif
Pemilikan Pendana Partisipan evaluasi
Outsiders Evaluator Fasilitator

Pendekatan pertama biasanya dikenal dengan pendekatan konvensional dan kedua


adalah pendekatan partisipatif. Kedua pendekatan ini tidak dimaksudkan untuk saling
meniadakan tapi saling melengkapi. Kedua pendekatan ini berbeda secara signifikan,
meskipun kadangkala menggunakan metode dan teknik yang sama dalam operasinya.
Alat-alat evaluasi tidak bersifat partisipatif atau nonpartisipatif secara inheren (serta-
merta). Tergantung pada bagaimana metode digunakan. Juga perencanaan, analisa dan
penggunaan data. Jadi definisi evaluasi partisipatif adalah adanya keterlibatan
konstituen (target group/klien). Jika konstituen hanya berperan memberi informasi
maka tidak bersifat partisipatif.
Metode partisipatori memberikan keterlibatan secara aktif dalam pengambilan
keputusan bagi yang berkepentingan terhadap program atau proyek atau strategi dan
membangkitkan rasa memiliki terhadap hasil dan rekomendasi kegiatan monitoring
dan evaluasi. Kegiatan yang dilakukan dapat meliputi : analisis stakeholder,
benefisiaries assessment, dll.
Kegiatan evaluasi ini memiliki tujuan yaitu :
1) Mengidentifikasi permasalahan yang timbul selama implementasi program
2) Memberikan pengetahuan dan ketrampilan bagi masyarakat
Keunggulan pendekatan Evaluasi partisifatif diantaranya :
1) Memeriksa isu-isu yang relevan dengan melibatkan pemain-pemain kunci
dalam rancangan
2) Menetapkan kemitraan dan kepemilikan lokal dari program yang
dilaksanakan
3) Meningkatkan pembelajaran lokal kapasitas manajemen dan ketrampilan
4) Memberikan ketepatan waktu dan informasi yang dapat diandalkan (reliable)
bagi pengambilan keputusan
Kelemahan :
1) Kadang-kadang terlihat kurang obyektif (adanya dominasi atau
penyalahgunaan)
2) Menghabiskan banyak waktu jika stakeholders kunci dilibatkan secara penuh
    Survey
Survey dapat digunakan untuk mengumpulkan informasi standar smpel yang dipilih
secara hati-hati dari masyarakat atau rumah tangga. Survey sering dilakukan untuk
mengumpulkan informasi yang dapat diperbandingkan bagi jumlah
penduduk/masyarakat yang relatif besar dalam kelompok target tertentu
Kegunaan survey diantaranya untuk :
1) Menyediakan baseline data dimana kinerja dari strategi, program atau proyek
dapat dibandingkan
2) Membandingkan kondisi aktual dengan target
3) Menyediakan input kunci bagi evaluasi dampak (impact) dari program atau
proyek
Keunggulan survey :
1) Temuan dari sampel dapat diaplikasikan pada target group yang lebih luas
2) Perkiraan kuantitatif besar dan luasnya dampak dari program
Kelemahan survey :
1) Proses dan analisis dapat menjadi terhambat untuk survey yang lebih besar
2) Banyak jenis informasi yang sulit diperoleh melalui wawancara formal

Studi Dampak (Impact Point)


Impact Assessment (Kajian Dampak) merupakan Identifikasi secara sistematis dari
suatu akibat (baik positif maupun negatif, diharapkan atau tidak), yang diakibatkan
oleh pelaksanaan program atau kegiatan. Evaluasi dampak dapat dilakukan dalam
skala yang besar (large scale sample surveys) atau skala kecil (small scale rapid
assessment).
Kegunaan Impact Assessment (Kajian Dampak) :
1) Mengukur outcome dan impact yang diakibatkan oleh kegiatan yang
dilaksanakan dan memisahkannya outcome dan impact dari faktor-faktor lain
yang berpengaruh
2) Membantu dalam klarifikasi apakah biaya yang dikeluarkan sesuai dengan
aktivitas yang dilaksanakan
3) Proses pembelajaran dalam memperbaiki rancangan dan manajemen untuk
kegiatan selanjutnya
keunggulan Impact Assessment (Kajian Dampak) diantaranya:
1) Memberikan perkiraan besaran outcome dan impact
2) Memberikan jawaban atas pertanyaan : seberapa besar perubahan yang telah
dilakukan ?
3) Apa hasil nyatanya ? Bagaimana kita dapat melakukan lebih baik?
4) Memberikan tambahan keyakinan bagi manajer untuk pengambilan
keputusan
Sedangkan kelemahan Impact Assessment (Kajian Dampak) dapat menjadi
mahal dan menghabiskan banyak waktu sehingga mengurangi
kemanfaatannya jika pengambil keputusan membutuhkan informasi secara
cepat.
2. Jelaskan tentang cakupan monev ?
Jawab
Kegiatan Monitoring dan Evaluasi atau yang sering dikenal dengan
istilah monev mencakup mulai dari proses pengumpulan data realisasi
program/kegiatan, pelaporan kegiatan, hingga penilaian dan evaluasi capaian
kinerja.

Langkah – langkah melaksanakan monitoring


Prinsip Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi. Pelaksanaan monitoring dan
evaluasi dilakukan berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut:
a. Kejelasan tujuan dan hasil yang dicapai dari monitoring dan evaluasi
b. Pelaksanaan dilakukan secara obyektif
c. Dilakukan oleh petugas yang memahami konsep, teori, proses serta
berpengalaman dalam melaksanakan monitoring dan evaluasi agar hasilnya
sahih dan handal.
d. Pelaksanaan dilakukan secara transparan, sehingga pihak bersangkutan
mengetahui hasilnya dan hasilnya dapat dilaporkan kepada stakeholders (pihak
berkepentingan/ pihak berkewenangan) melalui berbagai cara.
e. Melibatkan berbagi pihak yang dipandang perlu dan berkepentingan secara
proaktif (partisipatif).
f. Pelaksanaannya dapat dipertanggungjawabkan secara internal maupun eksternal
(akuntabel)
g. Mencakup seluruh obyek agar dapat menggambarkan secara utuh kondisi dan
situasi sasaran monitoring dan evaluasi yang komprehensip.
h. Pelaksanaan dilakukan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan dan pada
saat yang tepat agar tidak kehilangan momentum yang sedang terjadi
i. Dilakukan secara berkala dan berkelanjutan
j. Berbasis indikator kinerja dan
k. Dilakukan secara efektif dan efisien, artinya target monitoring dan evaluasi
dicapai dengan menggunakan sumberdaya yang ketersediaannya terbatas dan
sesuai dengan yang direncanakan.
Mekanisme Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi
Mekanisme pelaksanaan monitoring dan evaluasi dilakukan mulai dari pelaksana
kegiatan akademik, pelaksana kegiatan administrasi dan pelaksana penunjang
akademik selaku unit pengendali mutu, selanjutnya hasil monitoring dan evaluasi
secara berjenjang dilaporkan ke atas, yaitu ke unit penjaminan mutu, penanggung
jawab program.
Aktivitas monitoring yang dilakukan yaitu menggali data dan informasi yang
berkaitan dengan hal-hal tersebut :
1) Analisis ketercapaian kinerja program dibandingkan dengan rencana program,
indikator kunci (ukuran hasil) dan target yang ditetapkan; dan
2) Identifikasi permasalahan dan upaya pemecahannya dalam pelaksanaan
program.
Langkah-langkah melaksanakan monitoring yaitu :
a. Penentuan tujuan
b. Penentuan target/kelompok sasara
c. Penentuan perencanaan kerja
d. Penentuan criteria monitoring dan evaluasi yang dipakai
e. Pengumpulan data
f. Analisis data
g. Penulisan kesimpulan dan rekomendasi
Langkah – langkah penyusunan program monitoring, supervisi, dan evaluasi.
1. Penentuan tujan
Maksud dan tujuan pekerjaan monitoring dan evaluasi harus jelas dan terukur. Bila
petugas monitor dan evaluasi ditugaskan oleh pihak lain. Maka petugas pelaksana
ini harus membicarakan terlebih dahulu tujuan monitoring dan evaluasi.
2. Penentuan target (kelompok sasaran)
Pada tahapan ini, analist sudah merasa pasti bhawa pekerjaan yang dilakukan
sudah ada sponsornya, dalam artian bahwa pekerjaan monitoring dan evaluasi
tersebut sudah ada yang mendukung dana pelaksanaannya. Untuk itu, maka
beberapa aktifitas perlu mulai dikerjakan, yaitu:
a. Kumpulkan dan pelajari dokumen proyek (blue print) dengan maksud agar anda
dapat memahami seluk beluk proyek tersebut
b. Kumpulkan dan pelajari berbagai kebijaksanaan yang berkaitan dengan
pelaksanaan proyek tersebut dan teliti instansi mana yang terlibat dalam
pembuatan kebijaksanaan tersebut. Misalnya untuk proyek pendidikan luar sekolah
kejar paket A, maka pembuat kebijaksanaannya apakah Departemen Pendidikan
dan Kebudayaan(Depdikbud) atau juga ada kebijaksanaan yang dikeluarkan oleh
Departemen Dalam Negeri (Depdagri)
c. Organisasi atau manajemen proyek. Analist harus mengerti betul struktur
organisasi proyek dan pejabat yang menempati posisi itu. Maksudnya agar analist
dapat dengan mudah menghubunginya atau mempelajari berbagai aktivitas atau
kebijaksanaan yang telah dibuat
d. Identifikasi dengan siapa evaluasi proyek ini harus ditetapkan, baik ditingkat
administrasi di Pusat/Daerah
e. Identifikasi juga tujuan evaluasi secara jelas, sebutkan kemungkinan kendala
yang dihadapi, tuliskan pula issue-isue mendasar yang perlu mendapatkan prioritas
yang harus di evaluasi dan tetapkan pula berbagai asumsi yang anda buat untuk
melaksanakan pekerjaan evaluasi dan monitoring tersebut
f. Identifikasi kebutuhan secara spesifik dan diskusikan dengan sponsor apakah
yang anda identifikasikan itu sudah benar-benar sesuai dengan apa yang di minta.
g. Kemudian buat kesepakatan bersama atau semacam apa yang sering disebut
letter of understanding tentang pekerjaan itu.
3. Penentuan perencanaan kerja
Setelah pekerjaan tahap pertama selesai, maka pekerjaan selanjutnya yang perlu
diselesaikan adalah membuat rencana kerja. Rencana ini harus juga mendapatkan
persetujuan dari sponsor dan karenanya, maka rencana kerja harus dibuat
sedemikian rupa, sehingga pekerjaan yang ditugaskan oleh sponsor dapat
dijelaskan pada waktu sesuai dengan yang telah ditetapkan
Rencana kerja ini akan dilakukan, biaya yang akan diperlukan dan laporan atau
kewajiban lain yang harus diselesaikan harus semuanya mendapatkan persetujuan
dari sponsor atau sudah didiskiusikan dengan sponsor. Untuk itu beberapa aktivitas
yang sekiranya dikerjakan adalah sebagai berikut:
1) Tentukan macam aktivitas yang direncanakan berikut tujuan yang ingin
dicapai, siapa yang harus dihubungi dan berapa biaya yang diperlukan
untuk pekerjaan itu.
2) Tentukan macam laporan(termasuk draft outline) yang harus dibuat dan
diserahkan kepada sponsor nantinya
3) Tentukan kegiatan lain-lain yang mendukung kegiatan utama, kegiatan
seminar, rencana kunjungan, rencana studi banding dan sebagainya; dan
4) Tentukan rencana kerja yang operasional yang tersusun secara sistematis,
sehingga mudah diikuti oleh semua anggota tim.

3. Jelaskan motode pengumpulan data dalam monev ?


Jawab
asalah penelitian menentukan jenis data yang diperlukan, dan jenis data ini
memandu pemilihan metode atau cara pengumpulan data. Pada monev metode
pengumpulan data yang digunakan adalah: survai, observasi, dokumentasi,
wawancara, dan isian singkat (angket terbuka).
a. Survai
Metode survai adalah cara pengumpulan data dimana responden menjawab
pertanyaan (kuesioner) yang telah disusun sebelumnya, dengan menggunakan alat
yang berupa daftar pertanyaan atau kuesioner. Dengan metode ini dapat
dikumpulkan data yang banyak dalam relative cepat.
b. Observasi
Pengamatan atau observasi adalah teknik pengumpulan data dimana peneliti
mengumpulkan data dengan mengamati secara langsung pada kejadian atau proses
di lapangan. Jenis informasi yang diperoleh dapat berupa karakteristik benda,
proses interaksi benda, atau perilaku manusia baik interaksinya dengan benda/alat
maupun interaksinya dengan manusia lain. Seorang dosen praktek mengajar ingin
mengetahui kemampuan mengajar mahasiswa bimbinganya. Dosen tersebut
mengadakan observasi di kelas atau di laboratorium tempat praktek mengajar
untuk melihat dan mencatat bagaimana penampilanya, penguasaan materi baik
teori maupun praktek, pengorganisasian kelas, kemampuan berkomunikasi,
penggunaan metode mengajar dan media pendidikan dan sebagainya.
Berdasarkan hasil pengamatan, dosen pembimbing mengkaji dan memberikan
umpan balik kepada mahasiswa untuk memperbaiki langkah-langkah dalam
praktek
mengajar. Hasil observasi ini sangat ditentukan oleh pengamat (observer), kondisi
tempat terjadinya aktivias, dan alat perekam/pencatat. Tingkat pendidikan dan
pengalaman observer akan menentukan jumlah dan kualitas informasi yang
diperoleh dalam pengamatan. Beberapa hal yang perlu diketahui oleh seorang
observer :
1) Melakukan pengamatan secara terencana dan sistematis.
2) Mengetahui scenario aktivitas yang akan diamati.
3) Mengetahui hal-hal pokok yang perlu diperhatikan/difokuskan, dan
4) Membuat/menggunakan alat bantu berupa alat pencatat dan perekam

Kondisi lingkungan dimana observasi dilaksanakan akan mempengaruhi hasil


pengamatan. Kondisi lingkungan dapat terjadi secara alami (natural) tanpa adanya
pengaruhlain. Keadaan ini memungkinkan hasil pengamatan obyektif sesuai
dengan keadaan nyata yang diharapkan. Dengan keadaan alami ini akan diperoleh
validitas external yang tinggi (generalisasi hasil penelitian). Keadaan lingkungan
dapat diciptakan sebagai tiruan keadaan aslinya atau disebut simulasi. Simulasi ini
diciptakan dengan mempertimbangkan aspek yang tidak mungkin dilakukan secara
natural karena ketrbatasan waktu atau karena keadaan yang membahayakan.
Namun harus dibuat situasi yang mirip karakteristiknya dengan situasi yang
sebenarnya.
Dalam pengamatan, diperlukan alat untuk mencatan atau merekam peristiwa
penting yang terjadi. Hal ini utuk membantu observer karena keterbatasan dalam
daya ingatan si peneliti, atau melihat banyaknya peristiwa penting secara
keseluruhan pada saat yang bersamaan. Alat bantu yang dipakai dalam observasi
antara lain; alat perekam, checklist, skala penilaian, dan kartu skor. Kelebihan dari
metode ini adalah peneliti dapat mengamati secara langsung realitas yang terjadi,
sehingga dapat memperoleh informasi yang mendalam. Namun metode ini kurang
dapat mengamati suatu fenomena yang lingkupnya lebih luas, terkait dengan
keterbatasan pengamat. Kemampuan pengamat juga sangat menentukan kualitas
data yang diperoleh. Kekurangan ini dapat diatasi dengan membuat lembar
observasi dan criteria yang rinci. Jika pengamat lebih dari seorang, perlu ada
penyamaan pandangan tentang objek yang diamati sehingga ada kesamaan criteria
pengamatan
3. Wawancara
Wawancara (interview) merupakan proses untuk memperleh data dalam suatu
penelitian dengan mengadakan tanya-jawab antara peneliti dengan
respondendengan bertatapmuka langsung. Wawancara terjadi jika ada interaksi
antara pewawancara dengan responden. Keberhasilan pelaksanaan wawancara ini
tergantung pada proses interaksi yang terjadi. Unsur yang menentukan proses
interaksi ini adalah wawasan dan pengertian (insight) yang dimiliki oleh
pewawancara.
Faktor lain yang dapat mempengaruhi terjadinya interaksi antara pewawancara dan
responden adalah situasi wawancara dan isi pertanyaan yang ditanyakan. Isi
pertanyaan yang ditanyakan merupakan factor yang dapat mempengaruhi situasi
wawancara, juga dapat berpengaruh pada kenyamanan pewawancara dan
responden.
Terkait dengan hal ini, diperlukan suatu keterampilan yang dapat menciptakan
situasi yang kondusif agar dapat menggugah responden untuk mengungkapkan
keadaan yang sebenarnya, sebagai data yang diinginkan dalam penelitian.
Karakteristik social pewawancara dan responden merupakan factor yang penting
dalam wawancara. Penampilan dari pewawancara, latar belakang pewawancara
bisa menunjang atau menghambat pelaksanaan wawancara. Keadaan sosial, sikap,
kesehatan dan latar belakang responden juga mempengaruhi interaksi yang terjadi.
Keterampilan pewawancara ataupun tingkahlakunya dapat menyebabkan
responden menjawab dengan lancar ataupun sebaliknya. Sukar-mudahnya
pertanyaan sebaiknya disesuaikan dengan kemampuan responden dalam
menangkap dan menjawab pertanyaan, termasuk pemilihan bahasa yang
digunakan. Pewawancara harus dapat membuat pertanyaan dan situasi yang
mendukung sehingga responden bergairah untuk menjawab pertanyaan dan
memberikan keterangan sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Metode
pengumpulan data dengan wawancara memiliki kelebihan dan kekurangan.
Pewawancara dapat melakukan improvisasi untuk memperoleh jawaban lebih
detail dan menggali jawaban lebih mendalam. Pengumpulan dengan cara ini dapat
digunakan untuk memperoleh data dari semua lapisan masyarakat, mulai dari yang
buta huruf sampai yang berpendidikan tinggi. Namun, dapat juga karena terlalu
mendalam data yang diperoleh, akan menjadi agak jauh dari tujuan penelitian yang
4. Jelaskan tentang rekomendasi yang baik dalam pelaksanaan
monev ?
Jawab
Dengan melakukan langkah Langkah pertama yang dilakukan Monev Internal
adalah dengan melakukan tinjauan  yang dapat dikelompokkan dalam 4 (empat)
langkah dasar, yaitu:

a. Meninjau sistem dengan memberikan pertanyaan. Misalnya apakah semua staf


memahami kebijakan mutu yang telah ditetapkan oleh organisasi, bagaimana
sistem manajemen direncanakan dan apakah sudah sesuai dengan tujuan yang
diinginkan, dsb.
b. Meninjau melalui dokumentasi prosedur atau aktivitas kerja untuk memastikan
apakah prosedur kerja tersebut mudah dipahami oleh staf program.
c. Membandingkan proses dengan standar yang berlaku, lingkup MonevIn yang
telah disepakati, kebijakan mutu organisasi, dan memeriksa prosedur kerja dan
laporan kegiatan di lapangan.
d. Mencatat temuan/ketidaksesuaian yaitu apabila tidak ditemukannya rencana
kerja, dokumen yang diperlukan hilang atau kurang, ataupun ditemukan
ketidaksesuaian lainnya yang memerlukan perbaikan seseger

Anda mungkin juga menyukai