Anda di halaman 1dari 2

 Jelaskan yang dimaksud dengan strategi pemilihan komunikator untuk sebuah

program kampanye.
 Dalam sebuah struktur plan book atau proposal PPK dapat disebutkan kedalam empat
bagian utama. Setelah merencanakan aksi pada akhirnya melakukan monitoring. Hal
ini sering dipersandingkan dengan evaluasi (monev), jelaskan yang disebut dengan
monitoring dan evaluasi (monev)?

Jawaban
1. Politisi atau komunikator politik yang siap adalah mereka yang sudah
mempertimbangkan hal-hal ini.

Positioning berkaitan dengan bagaimana seorang aktor atau politisi mampu


mempengaruhi persepsi dan masuk dalam daftar top of mind khalayak. Ada daya jual
yang khas dan tidak dimiliki oleh kompetitor lain yang pada akhirnya menjadi pilihan
pertama bagi khalayak dalam kontestasi pemilihan umum (Pileg maupun Pilpres).

Brand sejatinya merupakan merek. Merek berkenaan dengan sesuatu yang melekat
dalam dagangan yang menjadikannya berbeda dengan dagangan lainnya. Heryanto
(2013: 37) menambahkan bahwa branding dalam konteks pemasaran politik, lebih
merupakan upaya strategis mengembangkan identitas untuk menarik perhatian dan
minat masyarakat agar lebih mengenal produk politik.

Segmenting berkaitan dengan sistem keteraturan sosial, yang terccermin dalam sistem
nilai, norma, budaya, etika, moralitas, serta peraturan adat dan pemerintah. Dalam hal
ini, partai politik harus mampu mengidentifikasi kelompok-kelompok yang ada dalam
masyarakat agar bisa memahami sifat dan karakteristik kelompok-kelompok tersebut –
untuk mempermudah ekspansi politik sesuai target.

Strategi media dalam memasarkan produk politik dimaksudkan sebagai strategi


marketing politik yang diaplikasikan melalui media. Strategi marketing politik melalui
media dapat dikategorikan dalam tiga saluran media, yaitu melalui media lini atas
(aboveline media) seperti surat kabar, televisi dan majalah, media lini bawah (belowline
nedia) seperti poster, spanduk, baliho, dan media baru (new media) yaitu melalui
medium internet. Dan strategi

non-media berkaitan dengan struktur komunikasi, seperti face to face informal, struktur
sosial tradisional (adanya opinion leader atau tetua adat), saluran input (kelompok
penekan), dan saluran output (legislative dan birokrasi).

2. Monitoring dan Evaluasi (M&E) atau di Indonesia dikenal dengan MONEV


digunakan untuk mengamati perkembangan dan menilai kinerja organisasi, proyek,
program, dan kebijakan yang umumnya dilakukan oleh pemerintah, organisasi
internasional, LSM, kelompok masyarakat sipil, dan organisasi lainnya. Tujuannya
adalah untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas tatakelola organisasi,
proyek, program, dan kebijakan; serta pembelajaran atas keluaran, hasil dan dampak
tiap-tiap intervensi organisasi, proyek, program, dan kebijakan baik yang sedang
berjalan maupun yang akan datang.

This study source was downloaded by 100000800553548 from CourseHero.com on 11-13-2022 23:00:15 GMT -06:00

https://www.coursehero.com/file/122654550/tugas3-PPK-18281626-bayudoc/
Secara definitif, monitoring atau pemantauan dapat diartikan sebagai suatu aktivitas
untuk mengamati dan/atau mencermati secara terus menerus atau berkala untuk
menyediakan informasi tentang status perkembangan suatu program/kegiatan, serta
mengidentifikasi permasalahan yang timbul dan merumuskan tindak lanjut yang
dibutuhkan. Sedangkan evaluasi adalah rangkaian kegiatan yang secara sistematis
mengumpulkan dan menganalisis data dan informasi untuk menilai pencapaian
sasaran, tujuan, dan kinerja organisasi, proyek, program, dan kebijakan yang berkaitan
dengan relevansi, efektivitas, efisiensi, keberlanjutan, dampak, dan koherensi dari
tiap-tiap intervensinya.

Kegiatan pemantauan dan evaluasi yang baik membutuhkan kredibilitas dan


imparsialitas dari yang melakukannya dengan mempertimbangkan ontology,
epistemology, dan metodologi yang dianut (baca sub menu paradigma riset dan
evaluasi). Secara umum tahapan kegiatan pemantauan dan evaluasi mencakup hal
berikut:

Langkah 1: Melakukan penilaian kesiapan dan kebutuhan pengembangan


sistem/kegiatan monitoring & evaluasi

Langkah 2: Menyusun teori perubahan (theory of change), mencakup:

1. Menyetujui dampak/outcome program yang ingin dicapai untuk dievaluasi


2. Menyetujui rangkaian output yang ingin dihasilkan berdasar hasil pemetaan
sumberdaya dan kegiatan program
3. Menyetujui logika perubahan

Langkah 3: Menyusun kerangka evaluasi program:

1. Menyusun indikator kinerja utama dan target


2. Menyusun sumber data dan alat verifikasi
3. Menyusun asumsi/pengaruh dan resiko

Langkah 4: Mempersiapkan baseline dan mengumpulkan data sesuai indikator yang


disepakati

Langkah 5: Perencanaan kegiatan evaluasi (TOR, surat-surat, rencana pelatihan)

Langkah 6: Quality assurance dan risks management pelaksanaan evaluasi dan


manajemen data

Langkah 7: Mempersiapkan template dan menyusun laporan

Langkah 8: Strategi komunikasi untuk mendorong proses pengambilan keputusan


berbasis monev

Sumber : https://monevstudio.org/apa-itu-monev
https://binus.ac.id/malang/2018/07/strategi-kampanye-komunikator-politik/

This study source was downloaded by 100000800553548 from CourseHero.com on 11-13-2022 23:00:15 GMT -06:00

https://www.coursehero.com/file/122654550/tugas3-PPK-18281626-bayudoc/
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

Anda mungkin juga menyukai