Anda di halaman 1dari 2

Nama : Zulfikar Muhammad

NIM : 041728092

Tugas 2

Permasalahan-permasalahan social budaya selalu ada dalam suatu masyarakat ataupun Negara.
Untuk mengatasi permasalah social budaya tersebut dibutuhkanlah yang dinamakan dengan
moralitas dan hukum, baik moralitas dan hukum dalam artian masing-masing”, Maupun
moralitas dan hukum sebagai satu kesatuan.

Dalam artian moralitas dan hukum sebagai satu kesatuan maka dikenal dengan istilah Hukum
Moral. Hukum ini berbeda dengan hukum lainnya. yaitu sebagai “tatanan pengarah” manusia
untuk mencapai ketertiban dan keadilan.Hukum moral sendiri meliputi rangkaian aturan
permanent, seperti kewajiban menghormati kontrak antar pribadi,peraturan hidup, larangan untuk
melakukan tindakan yang merugikan orang lain.

Contoh kasus yang terjadi di Kabupaten Garut anak menggugat ibunya ke pengadilan terjadi di
Garut, Jawa Barat.

Yani Suryani menggugat ibunya sendiri Siti Rukoyah (83) ke Pengadilan Negeri Kabupaten
Garut karena masalah utang piutang. Yani menggugat Ibu Siti Rukoyah sebesar Rp 1,8 miliar.

1. Kemukakan argumentasi anda tentang kondisi diatas?


2. Bagaimana argumentasi anda tentang kasus anak menggugat ibunya ditinjau dalam
prespektif Nicholas Rescher

Jawab :

1. Menurut pendapat saya, kejadian tersebut membuktikan bahwa saat ini hukum
dimanfaatkan untuk membela kepentingan sang anak. Sang anak tidak lagi
memperhatikan hubungan antara ibu dan anak. Sang anak tidak mempeduikan orientasi
moral pada kasus ini. Orientasi moral seseorang yang dijadikan dasar pertimbangan
nurani, dapat berbeda bagi setiap orang. Orientasi moral akan sangat berpengaruh
terhadap moralitas dan pertimbangan moral seseorang, karena pertimbangan moral
merupakan hasil proses penalaran yang dalam proses penalaran tersebut ada upaya
memprioritaskan nilai-nilai tertentu berdasarkan orientasi moral serta pertimbangan
konsekuensinya.
2. Klasifikasi nilai menurut Nicholas Rescher yaitu :
 Pengakuan
 Objek yang Dipermasalahkan
 Keuntungan yang diperoleh
 Tujuan Yang dicapai
 Hubungan antara pengemban nilai dengan keuntungan

Berdasarkan klasifikasi di atas, masyarakat saat ini dapat menyalahgunakan hukum nilai
dan moral yang berlaku saat ini jika menyangkut sebuah obyek hukum yang
dipermasalahkan, terutama jika dianggap mampu memberikan keuntungan bagi tujuan
pihak penggugat. Dalam hal ini, sang anak rela mengabaikan hubungan personalnya
dengan sang ibu demi mengejar keuntungan pribadi maupun tujuan terselubung yang
dimilikinya.

Berkaitan dengan objek yang dipermasalahkan, yakni hutang orangtua kepada anaknya,
adalah keliru. Sebab dengan menggugat ibu kandung ke meja pengadilan, maka sama
halnya menganggap seorang ibu sebagai oranglain yang tidak memiliki kontrak pribadi
yang kuat dan kekal. Ini menyalahi hukum moral dan moralitas itu sendiri.

Dari segi keuntungan yang diperoleh. Tentu dengan membengkaknya nilai hutang yang
dimiliki Ibu Siti Rokayah akan menguntungkan Yani Suryani sebagai pihak piutang. Itu
kalau ditinjau dalam sudut nilai ekonomi. Tapi sebagai kewajiban anak kepada orangtua,
tidaklah elok jika menganggap orangtua kita sebagai komoditas yang menghasilkan nilai
ekonomi.

Dari segi tujuan yang dicapai. Tujuan yang dicapai. Saya yakin Yani Suryani menggugat
ibunya karena motif ekonomi yang lebih besar, yakni beroleh harta warisan. Sebab
dengan menggugat ibunya, maka mau tidak mau Ibu Siti Rokayah harus mengorbankan
hartanya (bisa berupa tanah, dll) untuk melunasi hutang tersebut.

Anda mungkin juga menyukai