Anda di halaman 1dari 2

Nama : Zulfikar Muhammad

NIM : 041728092

Tugas 1

1. Setelah mendiskusikan pengenalan dasar mengenai sosiologi, apa yang Anda dapat
dipahami mengenai sosiologi sebagai sebuah ilmu? Apa yang menjadi pemicu sosiologi
kemudian muncul sebagai sebuah disiplin ilmu, Anda dapat mengutip pandangan dari
salah satu tokoh pencetus sosiologi!
2. Meskipun perubahan zaman berlangsung cepat berkat kemajuan sains dan teknologi,
namun perspektif-perspektif utama dalam sosiologi yakni interaksionisme simbolik,
struktural fungsional, dan konflik masih cukup relevan dalam membaca zaman. Dapatkah
Anda menjelaskan dengan tepat perbedaan dari ketiga perspektif tersebut, diikuti dengan
tokoh-tokoh yang ada dibaliknya serta contoh nyata dalam kehidupan sehari-hari!

Jawaban :

1. Syarat agar suatu bidang memenuhi syarat sebagai ilmu yaitu harus memiliki :
a. Objektif : Dalam hal mengkaji sebuah objek, yang dicari adalah kebenaran, yakni
penyesuaian antara tahu dengan objek, sehingga dapat disebut kebenaran objektif
b. Metodis : Metodis artinya metode tertentu yang dipakai dan biasanya merujuk
kepada sebuah metode ilmiah. Usaha yang telah dilakukan agar dapat
meminimalisasi segala kemungkinan-kemungkinan yang terjadi dalam hal yang
menyimpang dari hal mencari sebuah kebenaran.
c. Sistematis : ilmu harus terumus dan teruraikan di dalam hubungan yang masuk
diakal (logis) dan teratur agar terbentuk suatu sistem yang memiliki keutuhan,
menyeluruh, terpadu dalam segi arti, dan dapat memaparkan sebuah rangkaian
sebab akibat menyangkut tentang objektifnya.
d. Universal : Sebuah ilmu bukan hanya harus memenuhi unsur kebenaran,
melainkan juga harus bersifar universal yaitu sebuah ilmu pengetahuan harusnya
bisa berlaku dimana saja.

Sosiologi jelas memenuhi beberapa syarat sebagai ilmu seperti di atas. Sosiologi
merupakan suatu ilmu pengetahuan yang dapat dipisahkan bahkan dapat dibedakan
dengan ilmu sosial lainnya. Sosiologi yang memusatkan perhatiannya pada segi-segi
masyarakat yang bersifat umum dan berusaha untuk mendapat pola-pola umum.
2. Perspektif utama sosiologi :
a. Interaksionisme Simbolik : Gagasan utama perspektif ini mengacu pada
kenyataan sosial yang muncul melalui proses interaksi, dan berkaitan erat dengan
kemampuan manusia untuk menciptakan serta memanipulasi simbol-simbol.
Tokohnya yaitu Herbert Mead, Dewey, dan Baldwin.
Contoh : proses komunikasi dan permainan bahasa yang terjadi dalam hubungan
antara dua orang, terutama pria dengan wanita. Ketika mereka berkomunikasi
dengan menggunakan simbolisasi bahasa SAYA dan ANDA, maka konsep diri
yang terbentuk adalah “dia ingin diri saya dalam status yang formal”. Atau
misalkan simbolisasi bahasa yang dipakai adalah ELO dan GUE maka konsep
diri yang terbentuk adalah “dia ingin menganggap saya sebagai teman atau kawan
semata”. Dan tentunya akan sangat berbeda jika simbolisasi yang digunakan
adalah kata AKU dan KAMU, maka konsep diri yang lebih mungkin adalah “dia
ingin saya dalam status yang lebih personal, yang lebih akrab” atau lebih merujuk
kepada konsep diri bahwa “kita sudah jadian atau pacaran”.

b. Struktur Fungsional : Teori ini memandang bahwa masyarakat bersifat statis atau
berada dalam perubahan secara berimbang, di mana setiap elemen masyarakatnya
memiliki peran menjaga stabilitas tersebut. Tokohnya yaitu : Emile Durkheim,
Comte, dan Spencer.
Contoh : lembaga sekolah mempunyai fungsi mewariskan nilai-nilai yang ada
kepada generasi baru. Lembaga keagamaan berfungsi membimbing pemeluknya
menjadi anggota masyarakat yang baik dan penuh pengabdian untuk mencapai
kebahagiaan dunia dan akherat. Lembaga ekonomi memilki fungsi untuk
mengatur proses produksi dan distribusi barang-barang dan jasa-jasa di
masyarakat. Lembaga politik berfungsi menjaga tatanan sosial agar berjalan dan
ditaati sebagaimana mestinya. Lembaga keluarga berfungsi menjaga
keberlangsungan perkembangan jumlah penduduk.

c. Konflik : Teori konflik melihat pertikaian dan konflik dalam sistem sosial. Teori
konflik melihat bahwa di dalam masyarakat tidak akan selamanya berada pada
keteraturan. Tokohnya yaitu : Karl Marx, Weber, dan Dahrendorf.
Contoh : Tindakan demo yang dilakukan oleh para diver gojek ataupun grab
sebagai ojek online. Tarif yang ada sebelumnya dinilai terlalu murah untuk jasa
transportasi ojek. Hal ini mengindikasikan bahwa keinginan realistis manusia
berharap selain mendapatkan keutungan yang banyak dengan cara berdemo
meminta meningkatkan bayaran juga beharap tetap menerima bonus dari sistem
aplikasi tersebut.

Anda mungkin juga menyukai