Anda di halaman 1dari 2

Bank Syariah dalam Pemenuhan Kebutuhan Masyarakat dan UMKM Indonesia

Oleh Zabaluddin Musa

Sudah lebih dari 2 dekade industri keuangan syariah hadir di Indonesia secara resmi. Industri
keuangan syariah mengalami pertumbuhan pesat, salah satunya ditandai dengan hampir setiap
bank membuka layanan syariah. Setiap tahunnya industri ini mengalami pertumbuhan, hanya
saja secara ukuran dan dampak dari industri keuangan syariah masih lebih kecil dibandingkan
dengan keuangan konvensional.

Keuangan syariah dibentuk dalam suatu sistem perekonomian yang berlandaskan prinsip syariah.
Secara umum ekonomi syariah menekankan kemaslahatan dalam setiap aktivitasnya, tidak hanya
maslahat di akhir aktivitas ekonomi, namun maslahat pada setiap prosesnya.

Selain itu industri keuangan menjunjung tinggi nilai keadilan dan etika maupun hukum yang
berlaku, seperti yang dituliskan dalam QS Al-Ma’idah: 8 dan QS An-Nisa: 59.

Keuangan syariah tidak hanya bicara seputar aqidah, namun memajukan tujuan dari syariah
(maqashid sharia). Industri keuangan syariah memiliki kekuatan untuk menjalankan peran
penting dalam pemberdayaan individu dan kelompok, meningkatkan kultur wirausaha, dan
investasi dalam ekonomi yang riil dan berkelanjutan sehingga mendatangkan manfaat bagi
masyarakat.

Bank Syariah di Indonesia

Industri keuangan syariah yang cukup populer yaitu bank syariah. Bank syariah merupakan
entitas penghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk pembiayaan atau kredit dan menjalankan
kegiatan usahanya dengan prinsip hukum syariah yang ditetapkan melalui fatwa Majelis Ulama
Indonesia.

Hadirnya bank syariah di Indonesia memberi kepastian bagi masyarakat yang mayoritas islam.
Sekitar 87,2 persen atau 227 juta jiwa masyarakat Indonesia memeluk agama Islam. Namun, hal
itu tidak menjadi patokan didirikannya bank syariah. Artinya masyarakat non-muslim pun dapat
menggunakan layanan bank syariah.

Sistem Bagi Hasil dan Ketersediaan Barang


Melalui sistem bagi hasil, bank syariah mencoba menghadirkan suatu sistem yang saling
menguntungkan bagi masyarakat maupun bagi bank. Adanya prinsip bagi hasil memajukan
aspek keadilan dalam bertransaksi, investasi yang bermoral, menonjolkan prinsip ukhuwah dan
menghindari aspek spekulasi dalam transaksi keuangan. Selain itu, prinsip bagi hasil memberi
dampak pemerataan di sisi pembiayaan dan pendanaan.

Penggunaan prinsip syariah dalam transaksi perbankan syariah juga diharap mampu memberikan
dampak terhadap stabilitas ekonomi nasional. Bank syariah menggunakan sistem ketersediaan
barang terlebih dahulu sebelum perbankan mengeluarkan uang.

Jika seluruh sektor perbankan menggunakan prinsip syariah dan menjalankan sebagaimana
mestinya, jumlah barang akan seimbang dengan jumlah uang. Bank syariah mampu meredam
kelangkaan jika pangsa pasar signifikan besarnya. Keseimbangan tersebut memberi dampak
stabilitas ekonomi secara makro.

Bank Syariah Indonesia Berpenetrasi dalam Pertumbuhan UMKM

Bank Syariah Indonesia (BSI) merupakan salah satu bank syariah BUMN terbesar di Indonesia.
Bank Syariah Indonesia merupakan bank hasil merger tiga bank syariah, diantaranya Bank
Syariah Mandiri, BNI Syariah, dan BRI Syariah.

Dalam pertumbuhan UMKM, BSI berupaya memberikan akses modal usaha yang mudah. BSI
menargetkan sekitar 23% penyaluran pembiayaan dari total pembiayaan periode Desember 2021.

Selain itu, BSI mendorong UMKM masuk ekosistem digital melalui layanan dan produk
pendanaan berbasis platform digital. BSI menghubungkan sentra produksi UMKM binaan go
digital ke e-commerce sehingga jangkauan pasarnya lebih luas.

Anda mungkin juga menyukai