Disusun Oleh:
1. PATIMAH 2130604122
2. RENALDI 2130604121
3. WILI JUNITA 2130604124
4. SYAKINA HIZZRIA NOEERLY 2130604123
1
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Dengan menyebut nama Allah SWT Yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang.
Kami panjatkan puji syukur atas Kehadirat-Nya,yang telah melimpahkan
Rahmat dan Hidayah Nya kepada kami,sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah tentang Lembaga Microfinance ini dengan baik.
Tak lupa Sholawat serta salam kami panjatkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Ibu HJ,. SITI
MARDIAH,.SHI,M.Sh selaku dosen mata kuliah lembaga keuangan bank dan
non bank Universitas Islam Negeri RADEN FATAH PALEMBANG yang telah
memberikan tugas ini kepada kami.
Makalah ini telah kami buat dengan sebaik-baiknya untuk memenuhi tugas
Lembaga keuangan bank dan non bank. Kami berharap makalah ini dapat berguna
dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita tentang lembaga
microfinance.
Demikian yang dapat kami sampaikan,mohon maaf apabila ada salah kata
uyang kurang berkenan.Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita.
Wasalamu’alaikum Wr.Wb.
Hormat kami
2
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Eksistensi lembaga keuangan mikro syariah jelas memiliki arti penting bagi
pembangunan ekonomi berwawasan syariah terutama dalam memberikan solusi
bagi pemberdayaan usaha kecil dan menengah serta menjadi inti kekuatan
ekonomi yang berbasis kerakyatan dan sekaligus menjadi penyangga utama sistem
perekonomian nasional. Hal ini menunjukkan peranan LKMS sangat berarti bagi
masyarakat karena ia merupakan suatu lembaga mikro syariah yang mampu
memecahkan permasalahan fundamental yang dihadapi oleh pengusaha kecil dan
menengah khususnya di bidang permodalan. LKMS tidak hanya befungsi dalam
penyaluran modal tetapi juga berfungsi untuk menangani kegiatan sosial.
B. Rumusan Masalah
a. Pengertian microfinance?
b. Fungsi lembaga keuangan mikro?
c. Jenis pinjaman keuangan mikro?
d. Lembaga keuangan mikro di indonesia?
e. Macam- macam kegiatan lembaga keuangan mikro?
f. Landasan hukum lembaga keuangan mikro?
g. Peran keuangan mikro?
h. Pihak yang layak mendapatkan bantuan microfinance?
PEMBAHASAN
3
1. Pengertian microfinance dan lembaga microfinance
Lembaga keuangan mikro (LKM) adalah salah satu fasilitas yang didirikan
khusus oleh pemerintah untuk memberikan jasa pemberdayaan dan
pengembangan usaha masyarakat kecil. Fasilitas yang diberikan berupa
pinjaman modal, mengelola simpanan, serta jasa konsultasi pengembangan
usaha skala mikro bagi anggota dan juga masyarakat.
4
membantu mengembangkan usaha masyarakat agar mendapatkan penghasilan
dan mengontrol ekonomi sendiri Dengan demikian, saat meningkatnya jumlah
usaha di masyarakat, maka akan semakin bertambah pula produktivitas yang
dijalani.Melalui LKM, pemerintah berusaha menyediakan alternatif bagi
masyarakat agar mendapatkan modal untuk usaha dengan pencairan dana
yang mudah tanpa bunga tinggi.
b. Menyediakan Layanan Simpanan dan Pengelolaan Keuangan
Selanjutnya, fungsi lembaga keuangan mikro adalah untuk menyediakan
layanan penyimpanan dan mengelola dana dalam bentuk tabungan atau
deposito.
Tujuannya yaitu, agar masyarakat bisa mengembangkan pendapatan dari
usaha yang dijalankan, sehingga mampu meningkatkan kesejahteraannya.
c. Menyediakan Jasa Konsultasi Keuangan dan Bisnis
Terakhir, fungsi lembaga keuangan mikro adalah menyediakan jasa konsultasi
bagi kondisi keuangan dan bisnis masyarakat. Hal inilah yang jarang dimiliki
institusi lainnya.Dalam hal ini, tujuan penyediaan jasa konsultasi oleh
lembaga keuangan mikro adalah agar masyarakat dapat mengembangkan
usaha serta mengelola administrasi keuangannya dengan baik.
3. Jenis pinjaman keuangan mikro
5
Contoh lembaga keuangan mikro di Indonesia, baik berupa badan usaha
kelurahan serta pemerintah kota atau kabupaten. Adapun contoh lembaga
keuangan mikro adalah:
Bank Desa
Lumbung Desa
Bank Pasar
Bank Pegawai
Bank Wakaf Mikro (BWM)
Bank Kredit Kecamatan (BKK)
Bank Kredit Desa (BKD)
Bank Karya Produksi (BKPD)
Kredit Usaha Rakyat Kecil (KURK)
Lembaga Perkreditan Kecamatan (LPK)
Badan Usaha Kredit Pedesaan (BUKP)
Baitul Maal wa Tamwil (BMT)
Baitul Tamwil Muhammadiyah (BTM)
5. Macam- macam kegiatan lembaga keuangan mikro
Berikut adalah 3 kategori yang dilakukan oleh LKM, di antaranya:
1. Memberikan pinjaman atau pembiayaan usaha skala mikro atau UMKM
kepada seluruh anggota serta masyarakat kecil.
2. Mengelola dana masyarakat, adapun bentuk penyimpanan yang
disediakan oleh lembaga keuangan mikro adalah berupa bentuk tabungan
atau deposito.
3. Memberikan jasa konsultasi kepada masyarakat terkait masalah
pengembangan usaha, seperti bagaimana mengatur manajemen arus kas,
mengelola pembukuan atau utang, akuntansi, hingga suku bunga.
6
Adapun beberapa Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) yang tersedia
yaitu:
Perlu diketahui peran yang dimainkan oleh keuangan mikro atau lembaga
keuangan mikro (LKM). Sebagai berikut:
7
1. The Poorest of The Poor
Kelompok pertama yang layak mendapatkan bantuan microfinance
adalah the poorest of the poor. The poorest of the poor adalah kelompok
yang tidak memiliki sumber pendapatan utama yang tetap karena
disebabkan oleh beberapa faktor, seperti sakit, cacat fisik permanen,
hingga faktor usia sebagai penghambat memperoleh kesejahteraan
2. Labouring Poor
Labouring poor adalah kelompok yang memiliki penghasilan minim
serta pekerjaan yang tidak tetap, seperti buruh. Umumnya kelompok ini
bekerja di sektor agraria seperti pertanian atau padat karya.
3. Self-Employed Poor
Kelompok ketiga ini adalah masyarakat ekonomi bawah, yang
penghasilannya hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya
saja, misalnya masyarakat yang bekerja di perusahaan sektor informal.
4. Economically Active Poor
Kelompok keempat ini adalah masyarakat yang sudah memiliki
penghasilan tetap, cukup, dan bahkan dapat menyisihkan sebagian
pendapatannya untuk menabung.
1. Menerima Simpanan berupa giro dan ikut serta dalam lalu lintas pembayaran;
5. Memberi pinjaman atau pembiayaan kepada LKM lain, kecuali dalam rangka
mengatasi kesulitan likuiditas bagi LKM lain dalam wilayah kabupaten/kota yang
sama;
7. Melakukan usaha di luar kegiatan usaha seperti yang dimaksud dalam Pasal 2
Peraturan OJK Nomor 13/POJK.05/2014 tentang Penyelenggaraan Usaha
Lembaga Keuangan Mikro.
8
10. Pembinaan,pengaturan dan pengawasan LKM
PENUTUP
9
DAFTAR PUSTAKA
2000.
Persada, 2004.
https://www.ojk.go.id/id/kanal/iknb/Pages/Lembaga-Keuangan-
Micro.aspx#:~:text=Lembaga%20Keuangan%20Mikro%20(LKM)
%20adalah,jasa%20konsultasi%20pengembangan%20usaha%20yang
https://www.jurnal.stie-aas.ac.id/index.php/jei/article/download/
3904/2005#:~:text=Lembaga%20keuangan%20mikro%20memiliki
%20peran,menginvestasikan%20kelebihan%20dana%20yang%20dimiliki
10
11