Untuk memenuhi salah satu tugas kelompok mata kuliah Lembaga Keuangan
Syariah Non Bank (LKSNB)
Di Susun Oleh :
Penulis
A. Latar Belakang
Lahirnya BMT di Indonesia di awali dengan kemunculan Lembaga
Keuangan Mikro (LKM) konvensional. Indonesia merupakan negara pertama
yang mengembangkan keuangan mikro secara komersial di Asia, dengan
mengatur lembaga keuangan mikro semi profesional mulai pelayanan jasa
keuangan mikro. Secara nasional eksistensi keuangan mikro dan praktek
perbankan Syari’ah diawali dengan berdirinya BPRS (Bank Perkreditan Rakyat
Syari’ah) di Bandung pada tahun 1991, yaitu P.T. BPRS Berkah Awal Syari’ah
dan PT BPRS Amanah Rabbaniyyah. Di Aceh berdiri BPRS Hareukat. Pada tahun
1992 sistem perbankan yang dibuka multinasional adalah Bank Muamalat
Indonesia (BMI).1 Lembaga Keuangan Mikro di Indonesia dalam sejarah dan
perkembangannya merupakan
pilar intermediasi praktek keuangan di Indonesia. Eksistensi Lembaga
Keuangan Mikro sangat dibutuhkan bagi masyarakat menengah ke bawah atau
masyarakat kecil. Selama ini lembaga keuangan mikro syari’ah telah berjasa
memberikan solusi keuangan untuk konsumsi, biaya produksi, usaha,
penyimpanan dan deposito. Perkembangan Lembaga Keuangan Mikro Syari’ah
(LKM Syari’ah) di Indonesia mengalami peningkatan yang signifikan serta telah
mengambil peran yang strategis dalam perekonomian di Indonesia. Perkembangan
Lembaga Keuangan Mikro Syariah terutama BMT mengalami peningkatan yang
signifikan sejak tahun 2015, bahkan BMT mampu menyalurkan kredit sebanyak
1,9 persen dari jumlah kredit perbankan di Indonesia. Menjamurnya Lembaga
Keuangan Mikro ini, maka pada tahun 1992 PINBUK kali
208 Al Masraf: Jurnal Lembaga Keuangan dan Perbankan-Volume 2,
Nomor 2, Juli-Desember 2017 pertama memperkenalkan BMT sebagai Lembaga
Keuangan Mikro Syari’ah di Indonesia. Proyek percontohan BMT ini terus
1
Slamet Mujiono. Eksistensi Lembaga Keuangan Mikro: Cikal Bakal Lahirnya Bmt Di Indonesia.
Jurnal Lembaga Keuangan dan Perbankan, 9 (1).
B. Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang masalah diatas, maka dapat diidentifikasi
beberapa persoalan antara lain :
1. Sejarah, Pengertian, Fungsi, dan landasan hokum Baitul Maal Wa Tamwil
2. Produk dan Jasa Baitul Maal Wa Tamwil
3. Skema Akad Syariah yang diterapkan
4. Peluang dan Tantangan kedepan Baitul Maal Wa Tamwil
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Sejarah, Pengertian, Fungsi, dan landasan hokum
Baitul Maal Wa Tamwil
2. Untuk mengetahui Produk dan Jasa Baitul Maal Wa Tamwil
3. Untuk mengetahui Skema Akad Syariah yang diterapkan
4. Untuk mengetahui Peluang dan Tantangan kedepan Baitul Maal Wa
Tamwil
2
Slamet Mujiono. Eksistensi Lembaga Keuangan Mikro: Cikal Bakal Lahirnya Bmt Di Indonesia.
Jurnal Lembaga Keuangan dan Perbankan, 9 (4).
3
Slamet Mujiono. Eksistensi Lembaga Keuangan Mikro: Cikal Bakal Lahirnya Bmt Di Indonesia.
Jurnal Lembaga Keuangan dan Perbankan, 9 (4).
4
Slamet Mujiono. Eksistensi Lembaga Keuangan Mikro: Cikal Bakal Lahirnya Bmt Di Indonesia.
Jurnal Lembaga Keuangan dan Perbankan, 9 (5).
5
Abdul Hakim, Peluang Dan Tantangan Lembaga Keuangan Syariah Indonesia Pada Era Pasar
Bebas ASEAN, 6.
SKEMA MURABAHAH
(Bila BMT Mewakilkan)
8
(http://infobanknews.com/tantanganperbankan-syariah-di-2016)
A. Kesimpulan
Lembaga keuangan syariah non bank mempunyai peran penting
dalam memberikan bantuan kepada masyarakat menengah ke bawah
dalam pemenuhan kebutuhannya. Salah satunya BMT atau Baitul Maal
Wa Tamwil yang memberikan bantuan kepada masyarakat baik berupa
pembiayaan, pemenuhan modal dll yang berkonsepkan syariah dengan
menggunakan akad akad syariah diantaranya akad murabahah,
mudharabah, istisna, qard, wakalah, dll. Keberadaaan Lemabaga keuangan
syariah non bank ini bersaing dengan lembaga keuangan konvensional
juga yang dalam hal ini peluang dan tantangan lembaga keuangan syariah
non bank supaya lebih dikenal dan masyarakat tertarik yaitu dengan
membuat inovasi inovasi terkait produk dan jasa yang ditawarkan kepada
masyarakat.
B. Saran
Lembaga keuangan syariah non bank harus lebih banyak bersosialisasi
kepada masyarakat menengah kebawah dan memberikan edukasi
mengenai produk – produk syariah dalam lembaga keuangan tersebut,
edukasi mengenai bahaya riba, dll. Yang membuat masyarakat lebih faham
mengenai konsep syariah dalam Lembaga Keuangan Syariah Non Bank.
Slamet Mujiono. Eksistensi Lembaga Keuangan Mikro: Cikal Bakal Lahirnya Bmt Di
Indonesia. Jurnal Lembaga Keuangan dan Perbankan, 9 (1).
Abdul Hakim, Peluang Dan Tantangan Lembaga Keuangan Syariah Indonesia Pada Era
Pasar Bebas ASEAN, 6.
http://anshorudin.blogspot.com/2012/03/lembaga-ekonomi-islam.html.Dikutip tgl.
19 Desember 2013
https://www.hestanto.web.id/sejarah-dan-badan-hukum-baitul-mal-wat-tanwil/(20
September 2019)
http//suaramerdeka.cetak/Membentuk BMT
http://infobanknews.com/tantanganperbankan-syariah-di-2016