Anda di halaman 1dari 30

MAKALAH FIQIH MUAMALAT KONTEMPORER

BANK WAKAF MIKRO

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Fiqih Muamalat Kontemporer

Dosen :-Dr. Hasanudin ,M.Ag.

-Nisrina Mutiara Dewi SE.Sy., M.H.

Disusun Oleh:

Ika Yanuar Margiyanti 11170490000019

Wahyu Amin 11170490000048

Abdillah M. Afrizal 11170490000059

Siti Nengsih 11170490000069

PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH


2019
DAFTAR ISI

Kata Pengatar ............................................................................ ii

Daftar Isi ............................................................................ iii

BAB 1. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ..........................................................................4


B. Rumusan Masalah ..........................................................................4
C. Tujuan Makalah ..........................................................................4

BAB II. PEMBAHASAN

A. Pengertian Bank Wakaf Mikro...............................................................5


B. Mekanisme...........................................................................................13
C. Landasan Hukum Bank Wakaf Mikro......................................................20
D. Perbandingan Transaksi Konvensional dan Transksi Syariah......................25

BAB III. PENUTUP

A. Kesimpulan ..................................................................27
B. Daftar Pustaka ..................................................................29

2
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih dan Penyayang, Puji syukur
penyusun ucapkan kehadirat – Nya. Karena dengan karunia – Nya lah kami bisa
menyelesaikan makalah ini dengan judul“Bank Wakaf Mikro“.

Terimakasih kami ucapkan kepada Dr. Hasanudin, M.Ag, dan Nisrina Mutiara
Dewi SE.Sy., M.H. selaku dosen mata Hukum Perbankan Syariah atas segala pengatar
ilmu yang telah diberikan. Terimakasih juga kepada orang tua kami yang senantiasa
mendukung baik moril maupun materil, Kepada rekan serta pihak yang telah membantu
penyusunan Makalah ini.

Makalah ini telah kami susun semaksimal mungkin. Terlepas dari semua itu,
Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi materi,
Susunan kalimat, maupun tata bahasa. Oleh karena itu, dengan tangan terbuka kami
menerima segala kritik dan saran pembaca yang bersifat membangun untuk kemajuan
ilmu pengetahuan ini.

Akhir kata, Kami harap semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk teman
teman serta pihak yang membutuhkan dan dapat memberikan manfaaat pula bagi
penyusunnya.

Jakarta ,10 September 2019

3
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Wakaf merupakan sebuah instrumen ekonomi Islam yang belum dibedayakansecara
optimal di Indonesia, wakaf telah dikembangkan sebagai salah satu lembaga
sosialekonomi Islam yang dapat membantu berbagai kegiatan masyarakat dan
mengatasimasalah masyarakat seperti kemiskinan. Kemiskinan dan ketimpangan
sosialadalah permasalahan yang kompleks terjadidi setiap negara. Walaupun berbagai re
gulasi dankebijakan yang ditujukan dalam upaya pengentasan kemiskinan, tetapi
permasalahan initidak kunjung selesai.Saat ini jumlah penduduk miskin di Indonesia
sebanyak26,6 juta jiwa atau sekitar 10,12% dengan ketimpangan yang tinggi pada
tingkat 0,39.Hampir seluruh wilayah di Indonesia cenderung memiliki tingkat
kemiskinan 12-28%

Indonesia dengan negara populasi masyarakat muslim yang besar memiliki


potensiwakaf uang yang sangat besar, namun hak tersebut belum dikembangkan
denganmaksimal. Program Bank Wakaf Mikro yang dikeluarkan oleh Otoritas Jasa
Keuangan(OJK) dalam bentuk lembaga keuangan mikro syariah dinilai dapat membantu
mengatasi permasalahan tersebut.

B. Rumusan masalah
1. Apa pengegertian Bank Wakaf Mikro ?
2. Bagai mana mekanisme Bank Wakaf Mikro?
3. Apa landasan hukum Bank Wakaf Mikro?
4. Bagaimana aplikasi produk Bank Wakaf Mikro?
5. Bagaimana Perbandingan Transaksi Konvensional dan Transksi Syariah ?

C. Tujuan masalah
1. Memahami pengegertian Bank Wakaf Mikro
2. Memahami Bagai mana mekanisme Bank Wakaf Mikro
3. Mengetahui Apa landasan hukum Bank Wakaf Mikro
4. Memahami Bagaimana aplikasi produk Bank Wakaf Mikro
5. Menjelaskan Bagaimana Perbandingan Transaksi Konvensional dan Transksi Syariah

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN

Pengertian Bank

Bank adalah suatu lembaga intermediasi keuangan umumnya didirikan dengan


kewenangan untuk menerima simpanan uang , meminjamkan uang , dan menerbitkan
promes atau yang dikenal dengan bank note. sedangkan menurut undnag-undang
perbankan. bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam
bentuk simpanan dan menyalurkanya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau
bentuk-bentuk lainya dalam rangka meningkatkan taraf hiidup rakyat banyak .

Bank adala suatu badan yang tugas utamanya menghimpun dana dari pihak
ketiga. sedangkan definisi lain mengatakan , bank adalah suatu badan yang tugas
utamanya sebagai perantara untuk emnyalurkan penawaran dan permintaan kredit pada
waktu yang ditentukan .

A.Abdurrahman dalam Ensiklopedia keuangan dan Perdagangan menjelaskan


bahwa bank adalah suatu jenis lembaga keuangan yang melaksanakan berbagai maca,
jasa , seperti memberikan pinjaman , mengedarkan mata uang , pengawasan terhadap
mata uang , bertindak sebagai tempat penyimpanan benda –benda berharga ,
membiyayai usaha perusahaan – perusahaan dan lain lain .1

Pengertian Wakaf

Wakaf secara bahasa, adalah al-habsu2(menahan). Kata al-waqfu ‫ الوقف‬adalah bentuk


Masdar dari ungkapan waqfu al-sya’i yang berarti menahan sesuatu.3. menurut as-

1
Dr. Thomas Suyatno , Kellembagaan Perbankan , Jakarta :PT G ramedia Pustaka Utama , hlm. 1-2
2
Materi Wakaf Tahdzibul Lughoh, karangan AL-Aaazhari, jilid 9, hal.333; Al-Shahab (Taj Lughoh wa
Shahabu Al-Arabiyyah), karangan Al-Jauhari, jilid 4, hal. 1440; Kamus Mubit, karangan Majdudin Al-
Fairuzi, jilid 3hal.199; Lisan Arab, karangan Ibn Mandzur, jilid11, hal. 276; Taj arus Syah Al-Qomus,
karangan Al-Zubaidi, jilid 6, hal. 369; Jamharotu Lughoh, karangan Ibn Duraid, jilid 3, hal.156; dan
Misbab Al-Munir, karangan Al-Fayumi, jilid 2, hal. 836.

5
shanany wakaf adalah menahan harta yang mungkin dapat diambil manfaatnya tanpa
menghabiskan atau merusak bendanya (ainya) yang diginakan untuk kebaikan .

Wakaf juga adalah sebentuk instrument unik yang mendasarkan fungsinya pada unsur
kebijakan (birr), kebaikan (ihsan ) dan persaudaraan (ukhwwah ). Ciri utama wakaf
yang sangat membedakan adalah ketika wakaf ditunaikan terjadi kepemilikan pribadi
menuju kepemilikan masyarakat muslim yang diharapkan abadi , memberikan manfaat
secara berkelanjutan . Melalui wakaf diharapjan akan terjadi proes distribusi manfaat
bagi masyarakat secara lebih luas , dari manfaat pribadi menuju manfaat masyarakat .4

Pengertian Lembaga Keuangan Mikro Syariah

Lembaga keuangan miko syariah merupakan bagian lembaga keuangan mikro


pada umumnya , yang merupakan slah satu kelembagaan keuangan yang dapat
dimanfaatkan dan didorong untuk membiayai kegiatan perekonomian .

Menurut Direktorat pembiayaan deptan (2004) , Lembaga keuangan mikro


adalah lembaga yang memiliki fungsi sebagai lembaga yang memberikan berbagai jasa
keuangan bagi masyarakat berpenghasilan rendah dan pengusaha kecil . sehingga LMK
dikembangkan berdasarkan untuk membantu dan memfasilitasi masyarakat miskin ,
baik untuk kegiatan konsuumtif maupun produktif keluarga miskin tersebut .

Krisis ekonomi yang masih melanda bangsa ini sangat berdampak


kepada kondisi Masyarakat banyak . ambruknya bagunan dasar-dasar ekonomi
bangsa menjadi kunci persoalan untuk memperbaiki (recovery) ekonomi yang
merasakan betul dampak buruk dari kondisi tersebut adalah para usaha kecil
dan menengah .

Jumlah UKM di Indonesia selama ini menempati lebih dari 95% pelaku
bisnis di Indonesia. akan tetapi, sector ini cenderung diabaikan. Banyak
kelemahan UKM yang masih belum ditangani dengan baik. Diantaranya, factor
modal pengelolaan. Kalau persoalan permodalan ini dapat siatasi dengan baik

3
Muhammad Abid Abdullah Al-Kabisi, Hukum Wakaf Kajian Kontemporer Dan Terlengkap Tentang
Fungsi Dan Pengelolaan Wakaf Serta Penyelesaian Atas Sengketa Wakaf, (Dompet Dhuafa Republika
Dan IIMaN, 2004), Hlm.37
4
Yuke Rahmawati , Lembaga Keuangan Mikro Syariah , Jakarta :UIN Jakarta press , 2013, hlm.15

6
maka secara otomatis mayoritas bisnis UKM akan terhindar dari modal
rentenir. 5

Namun ada 3 elemen penting dari lembaga keuangan mikro tersebut

1. Menyediakan beragam jenis pelayanan keuangan . keuangan mikro dari pengalaman


masyarakat tradisional Indonesia seperti lumbung desa , lumbung pitih nagari dan
sebagainya yang ,enyediakan lembaga keuangan yang beragam , seperi tabungan
pinjaman , pembayaran , deposito maupun asuransi .
2. Melayani masyarakat miskin , keunagan mikro pada awalnya hidup dan berkembang
memang untuk rakyat yang terpinggirkan oleh sistem keuangan formal yang ada
sehingga memiliki karakteristik konstituen yang khas .
3. Menggunakan prosedur dan mekanisme yang kontekstual dan fleksibel , hal ini
merupakan konsekuensi dari eklompok masyarakatt yang di layani , sehingga prosedur
dan emkanisme yang dikembangkan untu keuangan mikro akan senantiasa kontektual
dan fleksibel .6

Asas dan Tujuan LKMS

Lembaga Keuangan Mikro Syariah , pada dasarnya mengikuti aturan


perundnag-undangan yang sudah ada yakni undang-undang No.1 tahun 2013
tentang lembaga keuangan mikro . dengan mengikuti undang-undang tentunya
segala sesuatu yang berkenaan tentang LKMS harus sesuai /sama dengan apa
yang dituangkan dalam undang-undang tersebut . termasuk pada asas dan
tujuan LKMS pada umumnya . Seperti yang tertera dalam pasal 2 Bab II UU
No. 1 Tahun 2013 tentang asas dan tujuan LKM berdasarkan :

1. Keadilan
2. Kebersamaan
3. Kemandirian
4. Kemudahan
5. Keterbukaan

5
Direktorat Pemberdayaan Wakaf , Strategi Pengembangan Wakaf Tunai di Indonesia , Jakarta :2006,
hlm 98-99
6
Yuke Rahmawati , Lembaga Keuangan Mikro Syariah , Jakarta :UIN Jakarta press , 2013, hlm.7-8.

7
6. Pemerataan
7. Keberlanjutan
8. Kedayagunnan dan kehasilgunaan

Adapun tujuannya adalah untuk meningkatkan akses pendanaan sekala mikro


bagi masyarakat, membantu peningkatan pemberdayagunaan ekonimi dan
produksivitas masyarakat dan membantu peningkatan pendapatan dan
kesejahretaan masyarakat, terutama masyarakat miskin atau penghasilan
rendah 7

Manfaat Lembaga keuangan mikro syariah (LMKS) pada perekonomian


masyarakat dan Negara .

C. Manfaat LKMS Pada Perekonomian Masyarakat dan Negara

Berdirinya lembaga-lembaga keuangan mikro yang berbasis syariah


sesungguhnya menjadi inspirasi baru dalam pengembangan dan peningkatan sektor
ekonomi di Indonesia. Perkembangan ini mendorong aktifitas perekonomian skala kecil
terus bergerak. Keberadaan BMT misalnya hal ini juga menjadi satu kekhas-an dan
tidak ditemukan di negara-negara lain. Karena cara kerja yang dikaitkan dengan
kemanfaatan dimana sebagai lembaga keuangan mikro, BMT berperan manajemen
keuangan dan disisi lain BMT memainkan peren-peran sosialnya.

Di Indonesia, lembaga keuangan mikro telah tumbuh sekitar tahun 70-an, yakni
didirikannya BRI Unit Desa, maka peran microfinance untuk mengangkat dan
menyejahterakan masyarakat keluar dari kemiskinan menjadi arus utama pemikiran.
Konsep microfinance digunakan oleh lembaga keuangan mikro untuk melayani jasa
pembiayaan/ pinjaman kepada masyarakat miskin dengan pola-pola baru yang
mendukung pengembangan lembaganya. Lembaga tersebut harus memiliki pola layanan
keuangan seperti, akumulasi asset (asset accumulation), kredit (lending), asuransi (risk
mitigation) dan layanan keuangan lainnya. Pola ini membaea pada masyarakat miskin
untuk belajar mampu menabung dan berusaha. Setelah mereka memiliki itu, mereka
dapat di treatment untuk mandiri dalam usahanya dengan diberi skema pembiayaan.
Tolak ukur kemanfaatan lembaga-lembaga mikro yang berlaku umum, luas secara

7
Yuke Rahmawati , Lembaga Keuangan Mikro Syariah , Jakarta :UIN Jakarta press , 2013, hlm.10

8
internasional adalah, sustainability (keberlangsungan), financial (asset, laba, portofolio
pembiayaan, dan portofolio simpanan meningkat), outreach (akses lembaga keuangan,
dalam arti semakin miskin yang dilayani, lembaga tersebut semakin baik).

Eksistensi lembaga keuangan mikro memberi manfaat yang cakupannya


melampaui manfaat yang mampu diberikan oleh lembaga keuangan formal pada
umumnya. Dikaitkan dengan beragam karakter masyarakat miskin baik di wilayah
perkotaan maupun pedesaan yang mempunyai kebutuhan ekonomi, sosial, budaya, dan
spiritual dengan keunikan masing-masing. Namun, bila tidak dikelola dan diawasi
dengan baik LKM/LKMS justru bisa menjadi masalah baru bagi eksistensinya, terutama
masyarakat miskin yang membutuhkan solusi perekonomian. Kelemahan tata kelola
dapat memberikan peluang penyalahgunaan oleh pengurus yang dapat merugikan dan
membankrutkan LKM tersebut. Oleh karenanya perlu “sarana pengaman” bagi lembaga
keuangan mikro agar tetap eksis dan memberi manfat optimal bagi rakyat kecil.

Pengertian Bank Wakaf Mikro .

Bank Wakaf Mikro adalah platform lembaga keuangan mikro syariah


yang hanya menyediakan pembiayaan sekaligus disertai dengan
pendampingan, non depisoto taking, imbalan hasul rendah maksimal 3 %
perthunnya, berbasis kelompok dan tanpa agunan . bank wakaf mikro ini focus
pada pemberdayaan masyarakat miskin produktif . bank wakaf mikro ini juga
mendapatkan pendanaan dari donator yang menghibahkan dananya melalui
lembaga amil zakat (LAZ) . bank wakaf mikro berbadan hukum koperasi
dengan ijin usaha lembaga keuangan mikro syariah .8dalam hal ini OJK juga
berkerjasama dengan lembaga amil zakat nasional LAZNAS )dalam
membentuk lembaga keuangan mikro syariah .9

Bank Wakaf MikroPembuatan model Bank Wakaf Mikro dengan platform Lembaga
KeuanganMikro Syariah ini di prakarsai Lembaga Amil Zakat Nasional Bank Syariah

8
Ani Faujiah , Peran Bank Wakaf Mikro dalam Upaya Memperkuat Ekonomi kerakyatan , Dosen STAI An-
Najjah : Sidoarjo , hlm.658
9
Mewujudkan kesejahretaan msyaraj=kat dengan bank wakaf mikro . Http://sikapiuangmu.ojk.go.id
diakses jumat, 20 September 2019 pukul 23:38.

9
Mandiri(Laznas BSM) umat. Pendiriannya difasilitasi oleh Otoritas Jasa Keuangan
(OJK)
dan pusat inkubasi Bisnis Usaha Kecil (Pinbuk). Bank Wakaf Mikro fokus pada pember
dayaan masyarakat miskin produktif melalui pendampingan dan pembiayaanmikro.
Keberadaan Bank Wakaf Mikro menjadi solusi bagi masyarakat yangmemerlukan
modal untuk membuka peluang usaha guna memperbaiki ekonomikeluarga. Program
Bank Wakaf Mikro membawa kabar yang baik bagi mereka yangmemerlukan, program
kerjasama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama LembagaAmil Zakat (Laznas) ini
bertujuan untuk menurunkan tingkat ketimpangan dankemiskinan.Sejak awal digagas,

Kata wakaf yang di gunakan dalam bank wakaf mikro hal ini dikarenakan
pengumouan dana dan donasinya dikumpulkan dari para donator , donator yang
memberikan unagnya untuk bank wakaf mikro adalah seluruh masyarakat Indonesia
yang emmiliki kelebihan dana .Khususnya parapengusaha san atau perusahaan besar
yang memiiki kepedulian kepada program pemberdayaan masyarakat miskin dan
pengentasan masyarakat miskin di Indonesia . Bank wakaf mikro ini sebuah nama dari
platform lembaga keuangan mikro syariah .jadi bank wakaf mikro nukan lembaga yang
menjalankan fungsi wakaf , tetapi lembaga yang menjalankan funggsi keuangan mikro
syariah .Otoritas jasa keuangan atau (OJK) akan berkerjasama dengan pesantren atau
sekolah islam untuk mendirikan bank wakaf mikro guna menyalurkan pembiyaan di
pesantren .10

Dunia keuangan mengenal sebutan microfinance, yang merupakan akses bagi


orang miskin untuk berinteraksi dengan lembaga keuangan. Bank Wakaf Mikro
merupakan bentuk dari Lembaga Keuangannon Bank. Dalam hal ini, OJK memiliki
fokus dalam penyediaan akseskeuangan bagi masyarakat luas, serta turut aktif
mendukung programpemerintah. Dalam mengatasi masalah pengentasan kemiskinan
danketimpangan melalui financial inclusion yang diwujudkan dalaminovasi model
bisnis LKMSyariah–Pesantren (Otoritas Jasa Keuangan,2017: 13).11

10
Dwi Aditia , Bedanya bank wakaf mikro dengan lembaga lain , Merdeka.com http://m.liputan6.com ,
diakses pada sabtu, 21 September 2019 puku; 8:58.
11
http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:http://eprints.iain-
surakarta.ac.id/3760/1/MUHAMMAD%2520ALAN%2520NUR.pdf diakses pada 15/09/19 pukul 22.50

10
Keberadaan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2013 tentang Lembaga Keuangan
Mikro menjadi dasar hukum bagi lembaga keuangan mikro untuk beroperasi, target
pasar yangdibidik oleh Otoritas Jasa Keuangan adalah masyarakat miskin yang
memiliki kemauan dan semangat untuk bekerja serta masyarakat miskin yang amanah
dan terdidik.

Karakteristik Bank Wakaf Mikro yaitumenyediakan produk pembiayaan serta


pendampingan usaha, tidakmelakukan kegiatan penghimpunan dana, berbasis
kelompok, imbalhasil sebesar 3%, dan tanpa agunan.

Menurut perundang-undangan menunjukan bahwa bank adalah sebuah


lembagayang bertujuan meningkatkan taraf hidup rakyat banyak dan juga bank adalah
sebuahlembaga yang berorientasikan pada profit ekonomis. Hal ini berbeda
denganpengertian bank wakaf yang sepenuhnya bertujuan untuk meningkatkan kesejaht
eraan umat Islamdan juga masyarakat secara luas.12

Bank Wakaf di Indonesia mendapatkan sumber pendanaan yang berasal


darimasyarakat luas dan bukan hanya bagi golongan yang kaya. Selain itu, bank
wakafyang dibawahi oleh Badan Wakaf Indonesia (BWI) ini mendapatkan dana
operasionalyang berasal dari pemerintah yang dibebankan pada APBN melalui
anggaranKementrian Agama. Berbagai cara dan usaha yang dapat dilakukan oleh bank
wakafdalam pengelolaan dana tersebut, dana pokok dari masyarakat tetap disimpan
untukdikelola kembali. Hasil keuntungan dari pengelolaan dana wakaf digunakan
untukmengatasi masalah-masalah terkait kemiskinan dan ketimpangan sosial,
dengansasaran dana untuk sektor pendidikan, kesehatan, dan pelayanan sosial.

Dimulai sejak bulan oktober 2017 sampai 2018 Otoritas Jasa Keuangan
(OJK)sudah mendirikan 33 Bank Wakaf Mikro yang tersebar di pulau Jawa dan
Sumatra,rencananya akan mendirikan 50 Bank Wakaf Mikro disebar ke beberapa
daerahdengan melakukan pengkajian terlebih dahulu. Program Bank Wakaf Mikro
(BWM) berbeda dengan lembaga wakaf yang sebelumnya, yaitu bukan lembaga
yang menjalankanfungsi wakaf, melainkan lembaga yang jalankan fungsi

12
https://www.academia.edu/38942369/BANK_WAKAF_MIKRO_RUDIYANTO, diakses pada
19/09/19 pukul 22.49

11
kekeuangan.. Pembentukan Bank Wakaf Mikro memerlukan peran pesantren dalam pen
gelolaannya, selain elemen donatur sebagai pendukungyang memiliki kelebihan dana
dengan kepeduliannya

program pemberdayaan masyarakat miskin, peran pesantren juga memiliki fungsi strate
gis sdalam menjalankan pendampingan ekonomi umat dalam rangka pengentasan
kemiskinan dan ketimpangan masyarakat.

Jumlah pesantren di Indonesia tercatat di data Kemenag sekitar 28.194 pesantrenyang


tersebar di seluruh Indonesia, jumlah ini tentu memiliki potensi yang sangat besardalam
memberdayakan ekonomi umat khususnya yang ada dilingkungan pesantrentersebut
karena sasaran yang paling utama dalam program ini adalah masyarakatsekitar
pesantren.

 Kriteria pesantren sebagai tempat didirikannya Bank WakafMikro, yaitu :

1. Memiliki posisi yang dekat dengan masyarakat miskin produktif,


2. Pimpinan pondok pesantren yang memiliki pemahamantentang keuangan syariah,
3. Calon pengurus memiliki integritas akhlak, dan reputasi keuangan yang baik, serta
4. Calon pengurusmemiliki kompetensi yang baik dalam pengembangan keuangan
mikrodan pemberdayaan masyarakat

Bank Wakaf Mikro sejatinya bertujuan untuk memberikan pinjaman-


pinjaman bagi pelaku usaha mikro yang tidak terjangkau oleh lembaga keuangan
konvensional. Melalui lembaga keuangan konvensional, peminjam harusmenyertakan
agunan serta administrasi yang berbelit-belit untuk mendapatkan pembiayaan,
dengan hadirnya Bank Wakaf Mikro (BWM) dapat memberikan kemudahan yangmana
dalam mekanismenya hanya mengenakan biaya operasional dan biaya administrasi
sebesar 3% pertahun sehingga pinjaman modal dengan jumlah kecil bisa didapat
masyarakat melalui bank wakaf mikro.Selain pembiayaan lembaga keuangan
konvensional, keberadaan rentenirsebagai pihak penyedia bantuan pinjaman secara
kredit tanpa agunan cukupmengganggu masyarakat disebabkan karena bunga pinjaman
yang sangat tinggidengan kisaran 40-60 % per tahun, dalam proses pencairan tidak sulit
tetapi

12
untuk pengembaliannya cukup memberatkan kepada si peminjam, bukan mensejahterak
an.13

B. MEKANISME PEMINJAMAN DANA DI BANK WAKAF MIKRO


Dalam peminjaman dana di bank wakaf mikro. pertama, bank wakaf mikro
menentukan siapa saja nasabahnya . dan dalam penentuan nasabah yang akan
mendapatkan pinjaman pembiayaan ada nasabah yang diutamakan yaitu masyarakat
miskin yang telah mmapu memenuhi kebutuhan sehari – harinya , sudah mempunya
usaha tetapi belum berkembang, tetapi dia mau berusaha untuk mengembangkan
usahanya .kedua , selanjutya mereka harus mengikuti pelatihan wajib kelompok (PWK)
selama lima hari dengan diberikan materi mengenai kedispilinan, kekomoakan,
soidaritas dan keberanian dalam berusaha . ketiga , lalu akan terpilihlah satu nasabah
yang telah lulus mengikuti pelatohan wajib kelompok(PWK) dan dengan nama
kelompok usaha masyarakat sekitar pesantren Indonesia (KUHPI) yang terdiri dari lima
orang nasabah . kemudoian dibentuk lagi kelompok dengan nama Holaqoh yang terdiri
dari 3-5 kelompok. Keempat, selanjutnya di didik lagi selama lima hari tentang
solidaritas , komitmen berusaha dan kebersamaanya .

Pencairan pembiayaan maksimal 3 juta dengan margin bagi hasil 3% tetapi mayoritas
nasabah hanya mendapatkan 1 juta karena untuk emndapatkan pinjaman uang sebanyak
3 jutaa harus diteliti lagi nasabahnya jika nasabah memenuhi persyaratan maka Bank
14
Wakaf Mikro akan menberikanya

Dalam memberi pinjamanya bank wakaf mikro hnaya mematoh imbalah


pinjamna yang rendah yaitu hanya 3% walaupun hanya 3% tetapi bank wakaf
mikroakan terus beroprasi .hal tersebut dikarenakan ada strategi yang dilakukan dalam
mengelola bank wakaf mikro .sumber dana yang di dapatkan dari para donator dan
lembaga amil zakat tidak semuanya di serahkan untuk keperluan pinjaman untuk
masyarakat miskin yang proktif karena sebagaian dananya di gunakan untuk modal

13
https://www.academia.edu/38942369/BANK_WAKAF_MIKRO_RUDIYANTO, diakses pada 19/09/19
pukul 22.49
14
Trio Hamdani , Begini cara dapat modal usaha dari bank wakaf mikro , http://m.detik.com , diakses
jumat September 20, 2019 pukul 23:30

13
investasi mislanya menempatkanya di deposito perbankan syariah . sebagai contohnya :
mislanya bank wakaf mikro menmpunya modal yang berasal dari para donator dan
lembaga amil zakat sebesar 8 miliar maka yang di gunakan untuk dipinjamkan kepada
masyarakat miskin prosuktif untuk usahanya dan sisanya 3 miliar di tempatkan untuk
investasi di doposito perbankan syariah .

Bank wakaf mikro tidak menerima simpanan karena pada dasarnya tujuan dari
bank wakaf mikro adalah pemberdayaan masyarakat melalui pemberian pinjaman dan
pendampingan usaha agar para masyarakat yng kurang mampu dan mempunyai
usahanya tidak masuk kedalam lubang lintah darat atau renternir .15

C. Landasan Hukum
Badan hukum : Koperasi jasa

OJK Ijin usaha : Lembaga keuangan mikro syariah

Koperasi jasa keuangan syariah

Koperasi syariah atau koperasi jasa keuangan syariah adalah koperasi yang
dijalankan yang kegiatan usahanya bergerak dalam bidang pembiayaan, investasi dan
simpanan sesuai pola bagi hasil (syariah). Dengan begitu semua koperasi jasa keuangan
syariah telah memiliki payung hukum dan diakui dengan catatan memenuhi ketentuan
dalam perundang-undangan yang berlaku.

Otoritas jasa keuangan adalah lembaga independen dan bebas dari campur
tangan pihak lain yang mempunyai fungsi, tugas dan wewenang peraturan, pengawasan,
pemeriksaan dan penyelidikan disektor jasa keuangan sebagaimana dalam Undang-
Undang RI No 21 Tahun 2011 tentang OJK. Otoritas jasa keuangan sebagai monitoring
dan pengawasan bank wakaf mikro yang berkordinasi dengan kemenkop,pesanteren dan
toko masyarakat yang amanah16.

Operasi jasa keuangan syariah berlandaskan atas syariat islam yakni al-qur’an dan
hadis.

15
Ihya Ulum Aldin , imbalan hasil pinjamna hanya 3% ini cara bank wakaf mikro bertahan .dipublikasi
jumat 6 april 2018 , katadata.co.id ,diakses pada sabtu , 21 September , 2019 pukul 8:43
16
Andri Soemitra,Bank&lembaga keuangan syariah.jakarta:Kencana,2017,hlm37

14
Sebagaimana firman Allah dalam Qur’an surat Al-Maidah ayat 2

Yang artinya:

“ Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebijakan dan takwa, dan jangan
tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamukepada
Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.

Hadis Riwayat Muslim

Yang artinya:

“ Barang siapa yang berusaha melapangkan suatu kesusahan kepada seseorang mukmin
dari kesusahan-kesusahan dunia, maka allah akan melapangkan dari suatu kesusahaan di
hari kiamat.

Dalam keputusan menteri negara koperasi dan usaha kecil dan menenah repubik
Indonsia Nomor 91/Kep/IV/KUKM/IX/2004 tentang petunjuk pelaksanaan kegiatan
usaha koperasi jasa keuangan syariah koperasi simpan pinjam syariah atau koperasi jasa
keuangan syariah adalah koperasi yang kegiatan usahanya bergerak di bidang
pembiayaan, investasi dan simpanan sesuai pola bagi hasil(syariah)17.

 Undang-undang Republik Indonesia No.25 tahun 1992 tentang Perkoperasian


 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.9 Tahun 1995 tentang Pelaksanaan
Kegiatan Usaha Simpan Pinjam oleh Koperasi.
 Keputusan Negara Koperasi dan UKM Republik Indonesia
No.91/Kep/M,KUKM/IX/2004 tentang Petunjuk Kegiatan Usaha Koperasi Jasa
Keuangan syariah.
 Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Republik Indonesia
No.21/Per/M.KUKM/XI/ tentang Pedoman Pengawasan Koperasi Simpan Pinjam dan
Unit Simpan Pinjam Koperasi Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan
Menengah Republik Indonesia No.35 3/Per/M.KUKM/X2007 tentang Pedoman Standar
Operasional Manajemen Koperasi Jasa Keuangan Syariah

17
Andri Soemitra,Bank&lembaga keuangan syariah.jakarta:Kencana,2017,hlm470

15
Prinsip Koperasi Syariah

Prinsip koperasi syariah memiliki keluwesan dalam menerapkan akad-akad

muamalah, yang umumnya sulit diperaktekkan pada sistem perbankan syariah, karena

adanya keterbatasan peraturan Bank Indonesia PBI. Dalam kegiatan operasinya KJKS

memiliki asas dan landasan, visi, misi, dan prinsip-prinsip serta ciri khas yang dimiliki

KJKS sebagai lembaga keuangan syariah non bank yang sekaligus memiliki legalitas

dan berbadan hukum.

Visi, Misi dan Tujuan Koperasi Syariah

Untuk mendorong pertumbuhan koperasi jasa keuangan syariah, koperasi sebagai jasa
keuangan yang profesional, mandiri, serta dapat melayani anggota berdasarkan prinsip-
prinsip koperasi, maka KJKS/UJKS harus memiliki visi, misi, & tujuan yang jelas
secara tertulis.

 Visi

Visi merupakan cita-cita yang dirumuskan untuk membangun rasa semangat organisasi
KJKS & koperasi yang memiliki unit usaha jasa keuangan syariah/KJKS guna mencapai
keunggulan dimasa mendatang.

KJKS yang memiliki unit usaha jasa keuangan syariah/UJKS dapat mengembangkan
visi berdasarkan pengalaman yang sudah ada, menampung berbagai masukan yang
memiliki manfaat baga pihak manajemen KJKS & UJKS koperasi guna mencapai
tujuan yang telah . Visi UJKS pada koperasi diturunkan dari visi koperasinya.

Pada KJKS FASTABIQ visi yang digunakan adalah “Menjadi Koperasi Jasa Keuangan
Syariah yang Unggul serta Terpercaya” sedangkan untuk KJKS BUS/Bina Umat
Sejahtera adalah “menjadi Lembaga keuangan Mikro Syariah Dalam Pendampingan
Usaha Kecil yang mandiri”

16
Dalam koperasi ada nilai nilai ynag mendasari dan nilai uang harus diyakini anggota
koprasi adalah :

(1) Nilai yang mendasari kegiatan koprasi yaitu :


a. Kekeluargaan
b. Menolong dirisendiri
c. Bertanggung jawab
d. Demokrasi
e. Persamaan
f. Berkeadilan
g. Kemandirian
(2) Nilai uang diyakini oleh anggota koprasi adalah :
a. Kejujuran
b. Keterbukaan
c. Tanggungjawab
d. Kepedulian terhadap seseorang .

Dalam hal ini juga dalam bank wakaf mikro pun harus ada nilai nilai yang diatas
tersebut mengingat bank wakaf mikro berbadan hukum koprasi jasa .

Otoritas jasa keuangan adalah lembaga independen dan bebas dari campur tangan pihak
lain yang mempunyai fungsi, tugas dan wewenang peraturan, pengawasan, pemeriksaan
dan penyelidikan disektor jasa keuangan sebagaimana dalam Undang-Undang RI No 21
Tahun 2011 tentang OJK. Otoritas jasa keuangan sebagai monitoring dan pengawasan
bank wakaf mikro yang berkordinasi dengan kemenkop,pesanteren dan toko masyarakat
yang amanah18.

OJK Ijin usaha : Lembaga keuangan mikro syariah

Dasar hukum

1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2013 Tentang Lembaga Keuangan Mikro (Undang-


Undang LKM).

18
Andri Soemitra,Bank&lembaga keuangan syariah.jakarta:Kencana,2017,hlm37

17
2. Peraturan Pemerintah Nomor 89 Tahun 2014 tentang Suku Bunga Pinjaman Atau Imbal
Hasil Pembiayaan dan Luas Cakupan Wilayah Usaha Lembaga Keuangan Mikro.
3. Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan (SEOJK), SEOJK Nomor 29/SEOJK.05/2015
tentang Laporan Keuangan Lembaga Keuangan Mikro.
4. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK):
a. POJK Nomor 12/POJK.05/2014 tentang Perizinan Usaha dan Kelembagaan Lembaga
Keuangan Mikro.
b. POJK Nomor 13/POJK.05/2014 tentang Penyelenggaraan Usaha Lembaga Keuangan
Mikro.
c. POJK Nomor 14/POJK.05/2014 tentang Pembinaan dan Pengawasan Lembaga
Keuangan Mikro.
d. POJK Nomor 61/POJK.05/2015 tentang Perubahan atas Peraturan Otoritas Jasa
Keuangan Nomor 12/POJK.05/2014 tentang Perizinan Usaha dan Kelembagaan
Lembaga Keuangan Mikro.
e. POJK Nomor 62/POJK.05/2015 tentang Perubahan atas Peraturan Otoritas Jasa
Keuangan Nomor 13/POJK.05/2014 tentang Penyelenggaraan Usaha Lembaga
Keuangan Mikro.

Kegiatan Usaha LKM

1. Kegiatan usaha LKM meliputi jasa pengembangan usaha dan pemberdayaan


masyarakat, baik melalui Pinjaman atau Pembiayaan dalam usaha skala mikro kepada
anggota dan masyarakat, pengelolaan Simpanan, maupun pemberian jasa konsultasi
pengembangan usaha.
2. Kegiatan usaha yang dapat dilakukan secara konvensional atau berdasarkan Prinsip
Syariah.
3. LKM dapat melakukan kegiatan berbasis fee sepanjang tidak bertentangan dengan
ketentuan perundang-undangan di sektor jasa keuangan.

Tujuan LKM:

1. Meningkatkan akses pendanaan skala mikro bagi masyarakat;


2. Membantu peningkatan pemberdayaan ekonomi dan produktivitas masyarakat; dan

18
3. Membantu peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat terutama masyarakat
miskin atau berpenghasilan rendah

Kewajiban Memperoleh Izin Usaha LKM

1. Lembaga yang akan menjalankan usaha LKM setelah berlakunya Undang-Undang


Nomor 1 Tahun 2013 tentang Lembaga Keuangan Mikro, wajib memperoleh izin usaha
LKM.
2. Permohonan izin usaha sebagai LKM disampaikan kepada Kantor Regional/Kantor
OJK/Direktorat LKM sesuai tempat kedudukan LKM.

Bentuk Badan Hukum LKM

1. Koperasi; atau
2. Perseroan Terbatas (sahamnya paling sedikit 60 persen dimiliki oleh pemerintah daerah
kabupaten/kota atau badan usaha milik desa/kelurahan, sisa kepemilikan saham PT
dapat dimiliki oleh WNI atau koperasi dengan kepemilikan WNI paling banyak sebesar
20 persen).

Kepemilikan LKM

LKM hanya dapat dimiliki oleh:

1. Warga Negara Indonesia;


2. Badan usaha milik desa/kelurahan;
3. Pemerintah daerah kabupaten/kota; atau
4. Koperasi.

LKM dilarang dimiliki, baik langsung maupun tidak langsung, oleh warga negara asing
atau badan usaha yang sebagian atau seluruhnya dimiliki oleh warga negara asing atau
badan usaha asing.

19
Luas Cakupan Wilayah Usaha dan Permodalan LKM

1. Luas Cakupan wilayah usaha suatu LKM berada dalam satu wilayah desa/kelurahan,
kecamatan, atau kabupaten/kota sesuai dengan skala usaha masing-masing LKM.
2. Skala usaha LKM yang dimaksud ditetapkan berdasarkan distribusi nasabah peminjam
atau Pembiayaan sebagai berikut:
a. LKM memiliki skala usaha desa/kelurahan apabila memberikan Pinjaman atau
Pembiayaan kepada penduduk di 1 (satu) desa/kelurahan;
b. LKM memiliki skala usaha kecamatan apabila memberikan Pinjaman atau Pembiayaan
kepada penduduk di 2 (dua) desa/kelurahan atau lebih dalam 1 (satu) wilayah
kecamatan yang sama;
c. LKM memiliki skala usaha kabupaten/kota apabila memberikan Pinjaman atau
Pembiayaan kepada penduduk di 2 (dua) kecamatan atau lebih dalam 1 (satu) wilayah
kabupaten/kota yang sama.
3. Modal LKM terdiri dari modal disetor untuk LKM yang berbadan hukum PT atau
simpanan pokok, simpanan wajib, dan hibah untuk LKM yang berbadan hukum
Koperasi dengan besaran:
a. Wilayah usaha desa/kelurahan : Rp 50.000.000
b. Wilayah usaha kecamatan : Rp 100.000.000
c. Wilayah usaha kabupaten/kota : Rp 500.000.000

D. APLIKASI PRODUK

Aplikasi Produk Keuangan Mikro Syariah

Pelaksanaan dan operasional lembaga keuangan mikro selain


dilakukan dengan pola simpan pinjam juga dapat dilakukan dengan
pola bagi hasil dibawah sistem keuangan syariah. Lembaga yang dapat
menjalankan peran sebagai keuangan mikro syariah saat ini adalah
koperasi jasa keuangan syariah dan baitul mal wat tanwil. (BWT)19.

19
Andri Soemitra,Bank&lembaga keuangan syariah.jakarta:Kencana,2017,hlm469

20
Produk penghimpunan dana

Sumber dana yang dapat dihimpun oleh lembaga keuangan syariah


dalam hal ini lembaga atau koperasi jasa keuangan syariah (KJKS)
atau Unit jasa keuangan syariah ( UJKS) dapat berupa sebagai berikut
20
.:

A. Modal
B. Titipan (Wadiah)
C. Investasi tidak terikat (Mudaharabah)
D. Investasi Terikat ( Mudharabah Muqayyadah

a) Modal (Ekuitas)
Modal merupakan sumber dana yang disetor oleh anggota yang
digunakan untuk membiaya kebutuhan investasi berupa aktiva tetap
dan kegiatan operasional perusahaan. Modal ( Koperasi jasa keuangan
syariah ) terdiri dari modal anggota berbentuk simpanan
pokok,simpanan wajib, modal pernyertaan, modal sumbangan dan
cadangan dan sisa hasil.
1) Simpanan pokok dan simpanan wajib

Simpanan pokok adalah sejumlah uang yang sama banyaknya yang


wajib dibayarkan oleh anggot kepada koperasi pada saat menjadi
anggota, sedangkan simpanan wajib adalah jumlah simpanan tertentu
yang tidak harus sama yang wajib dibayar oleh anggota kepada
koperasi dalam waktu dan kesempatan tertentu. Simpanan pokok dan
simpanan wajib berfungsi sebagai penutup resiko dan karena itu tidak
dapat diambil selama yang bersangkutan masih menjadi anggota.
Simpanan wajib yang terkait dengan pembiayaan aanggota dan jenis
simpanan wajib lain yang dalam prateknya justru dapat diambil
setelah pembiayaan yang bersangkutan lunas atau dapat diambil pada
waktu-waktu tertentu, tidak dapat diakui sebagai modal.

20
Ahmad Subagyo, Manajemen operasi lembaga keuangan mikro syariah.Jakarta:Mitra wacana
media.2015,hlm30

21
2) Modal penyertaan partisipasi anggota

Rapat anggota dapat menetapkan jumlah setoran simpanan pokok dan


wajib bagi anggota baru yang masuk kemudian yang jumlahnya setara
dengan jumlah simpanan pokok dan wajib anggota pendiri.jika
terdapat kelebihan nilai setoran simpanan tersebut di atas nilai
nominal. simpanan pokok dan wajib anggota perdiri, maka kelebihan
tersebut diakui sebagai modal penyetaraan partisipasi anggota. Modal
ini bukan milik anggota penyetor karena itu tidak dapat diambil
kembali pada saat anggota keluar dari keanggotaan koperasi.

3) Modal penyertaan

Modal penyertaan adalah sejumlah uang atau barang modal yang


dapat dinilai dengan uang yang ditanamkan oleh pemodal untuk
menambah dan memperkuat struktur permodalan dalam meningkatkan
usaha koperasi. Modal pernyertaan ikut menutup resiko kerugian dan
memiliki sifat relatif permanen dan imbalan atas pemodal didasarkan
atas hasil usaha yang diperoleh

4) Modal sumbangan (Donasi)

Modal sumbangan adalah sejumlah uang atau barang modal yang


dapat dinilai dengan uang yang diterima dari pihak lain yang bersifat
hibah dan tidak mengikta. Modal sumbangan tidak dapat dibagikan
kepada anggota selama koperasi belum dibubarkan.sumbangan dapat
diakui sebagai ekuitas jika ia dapat menanggung risiko atas kerugian
dan sebaiknya jika sumbangkan tersebut disertai dengan persyaratan
tertentu yang mengikat dengan substansinya merupakan pinjaman
tidak dapat diakui sebagai modal.

5) Cadangan

Cadangan dalah bagian dari sisah hasil usaha yang disisikan sesuai
dengan kententuan anggaaran dasar atau ketetapan rapat anggota.

22
Pembentukan cadangan dapat ditujukan a.l untuk pengembangan
usaha koperasi menutup resiko kerugian dan pembagian kepada
anggota yang keluar dari keanggotaan koperasi.

6) Sisa hasil usaha ( SHU)

Adalah gabungan dari hasil partisipasi neto dan laba atau rugi kotor
dengan non anggota ditambah atau dikurangi dengan pendapatan dan
beban lain serta bebasn perkoperasian dan pajak penghasilan badan
koperasi.

Sumber Dana Dari Masyarakat Anggota

Sumber dana masyarakat umumnya dihimpun oleh lembaga keuangan


syariah melalui produk simpanan (tabungan dan simpanan berjangka
)dengan menggunakan akad wadiah dan mudharabah21.Dalam bank
wakaf mikro sumber dana bersar dari para donator yang
menghibahkan dan mewakafkan uangnya dan juga ada dari lembaga
amil zakat nasionla (Laznas)

A. Implementasi produk simpanan wadiah


Maka lembaga keuangan syariah dapat mengimplementasikan dalam
bentuk jasa layanan sebagai berikut :
 Simpanan Tabungan ( Wadiah Yad ad-Dhamanah)
 Layanan save deposit box (Wadiah Yad Al-Amanah )

Wadiah Yad ad-Dhamanah : Pihak yang dititipi diperbolehkan


memanfaatkan barang yang dititipi/ pada saat titipan dikembalikan
barang yang dititipkan berada pada kondisi yang sama seperti saat
dititipkan .

21
Ahmad Subagyo, Manajemen operasi lembaga keuangan mikro syariah.Jakarta:Mitra wacana
media.2015,hlm33

23
Wadiah Yad Al-Amanah : Pihak penerima titipan dapat
memanfaatkan titipan tersebut seizin pemiliknya dan berhak
mendapatkan keuntungan dari titipan tersebut.

B. Investasi tidak terikat


Mudharabah : adalah akad kerja sama usaha antara pihak pemilik dana
(sahibul maal) sebagai pihak yang menyediakan modal dana sebesar
100% dengan pihak pengelola modal (mudharib) untuk diusahakan
dengan porsi keuntungan akan dibagi bersama (nisbah) sesuai dengan
kesepakatan dimuka dari kedua belah pihak, sedangkan kerugian (jika
ada ) akan ditanggung pemilik modal.

C. Investasi terikat
Akad Mudharabah Muqayyadah (Investasi Terikat ) Implementasi
untuk produk Mudharabah Muqayyadah biasanya menempatkan
fungsi lembaga keuangan syariah menjadi Agen Investasi (Jasa
perantara /Arranger).
Implementasi produk sejenis ini lenih ke arah atau bersifat produk
layanan/jasa dan bukan bersifat penghimpunan dana secara murni
karena sesuai prinsip akuntasi syariah yang berlaku umum, dana
investasi ini tidak dicatat dalam neraxa lembaga keuangan syariah.

Aplikasi pengajuan pembiayaan hal pertama yang akan diminta bank


adalah kolateral. Pada umumnya orang miskin tidak memiliki
kolateral. Jika tidak memiliki uang kas maka hal selanjutnya yang
akan dipertimbangkan adalah jumlah kas yang dimilki, setelah itu
reputasi dalam menyelesaikan kredit yang pernah diajukan. Hal
terakhir adalah penilaian terhadap karakter. Hal ini tentu saja bersifat
subjektif. Jika sebelumnya orang miskin tidak pernah berinteraksi
dengan bankir maka mengacu pada poin poin yang telah disebutkan
bisa dipastika orang miskin terisolasi dari fasilitas fasilitas keuangan.

24
E. Perbandingan transaksi konvensional dan syariah

Faktor Keuangan Mikro Keuangan Mikro


Konvensional Islam
Liabilities(sumber Dana pihak ketiga Dana pihak ketiga
pendanaan) (tabungan dari anggota) (tabungan) dana
dan donor darah yang bersumber
dari amal (ZIS)
Assets(jenis Berbasis bunga Bagi hasil, margin
pembiayaan) dan
ujrah(instrument
keuangan Islam )
Sasaran pembiayaan Orang miskin yang Orang sangat
produktif miskin dan orang
miskin produktif
Transfer pendanaan Diberikan dalam bentuk Diberikan dalam
cash bentuk produk
(barang/jasa)
Biaya pinjaman Diambil dari sebagian Tidak dikenakan
dana pinjaman biaya
Target kelompok Wanita Keluarga
Tujuan pembiayaan Pemberdayaan wanita Mendapatkan
kententraman
meningkatkan
kesejahteraan
Penanggung jawab Penerima pinjaman Penerima pinjaman
pinjaman dan pasangannya
Dorongan untuk Moneter Perintah agama dan

25
bekerja atau moneter
Berusaha
Solusi gagal bayar Tekanan dan ancaman Jaminan dari
dari kelompok pasangan kelompok
dan etika Islam
Program Sekelur,etika dan sosial Keagamaan, etika
pengembangan sosial dan sosial22.

22
Financing microenterprises:An Analitical Study of Islamic microfinance Institution,dalam jurnal Islamic
Economic Studies,vol 9 No 2 maret 2002

26
BAB III
A. Kesimpulan

a. Bank Wakaf Mikro adalah platform lembaga keuangan mikro syariah yang hanya
menyediakan pembiayaan sekaligus disertai dengan pendampingan , non depisoto
taking , imbalan hasul rendah maksimal 3 % perthunnya , berbasis kelompok dan tanpa
agunan . bank wakaf mikro ini focus pada pemberdayaan masyarakat miskin produktif .
bank wakaf mikro ini juga mendapatkan pendanaan dari donator yang menghibahkan
dananya melalui lembaga amil zakat (LAZ) . bank wakaf mikro berbadan hukum
koperasi dengan ijin usaha lembaga keuangan mikro syariah . dalam hal ini OJK juga
berkerjasama dengan lembaga amil zakat nasional LAZNAS )dalam membentuk
lembaga keuangan mikro syariah .

Bank Wakaf MikroPembuatan model Bank Wakaf Mikro dengan platform Lembaga
KeuanganMikro Syariah ini di prakarsai Lembaga Amil Zakat Nasional Bank Syariah
Mandiri(Laznas BSM) umat. Pendiriannya difasilitasi oleh
(OJK)dan pusat inkubasi Bisnis Usaha Kecil (Pinbuk). Bank Wakaf Mikro fokus pada p
emberdayaan masyarakat miskin produktif melalui pendampingan dan
pembiayaanmikro. Keberadaan Bank Wakaf Mikro menjadi solusi bagi masyarakat
yangmemerlukan modal untuk membuka peluang usaha guna memperbaiki
ekonomikeluarga. Program Bank Wakaf Mikro membawa kabar yang baik bagi mereka
yangmemerlukan, program kerjasama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama
LembagaAmil Zakat (Laznas) ini bertujuan untuk menurunkan tingkat ketimpangan
dankemiskinan.Sejak awal digagas,

b. Dalam peminjaman dana di bank wakaf mikro .pertama , bank wakaf mikro menentukan
siapa saja nasabahnya . dan dalam penentuan nasabah yang akan mendapatkan pinjaman
pembiayaan ada nasabah yang diutamakan yaitu masyarakat miskin yang telah mmapu
memenuhi kebutuhan sehari – harinya , sudah mempunya usaha tetapi belum
berkembang , tetapi dia mau berusaha untuk mengembangkan usahanya .kedua ,
selanjutya mereka harus mengikuti pelatihan wajib kelompok (PWK) selama lima hari
dengan diberikan materi mengenai kedispilinan , kekomoakan , soidaritas dan
keberanian dalam berusaha . ketiga , lalu akan terpilihlah satu nasabah yang telah lulus
mengikuti pelatohan wajib kelompok(PWK) dan dengan nama kelompok usaha

27
masyarakat sekitar pesantren Indonesia (KUHPI) yang terdiri dari lima orang nasabah .
kemudoian dibentuk lagi kelompok dengan nama Holaqoh yang terdiri dari 3-5
kelompok. Keempat , selanjutnya di didik lagi selama lima hari tentang solidaritas ,
komitmen berusaha dan kebersamaanya .

c. Landasan Hukum
Badan hukum : Koperasi jasa

OJK Ijin usaha : Lembaga keuangan mikro syariah

Koperasi jasa keuangan syariah

Koperasi syariah atau koperasi jasa keuangan syariah adalah koperasi yang dijalankan
yang kegiatan usahanya bergerak dalam bidang pembiayaan, investasi dan simpanan
sesuai pola bagi hasil (syariah). Dengan begitu semua koperasi jasa keuangan syariah
telah memiliki payung hukum dan diakui dengan catatan memenuhi ketentuan dalam
perundang-undangan yang berlaku.

28
Daftar Pustaka

Suyatno,Thomas ,Kelembagaan Perbankan , Jakarta :PT Gramedia Pustaka Utama

AL-Aaazhari,Materi Wakaf Tahdzibul Lughoh, , jilid 9.

Al-Shahab ,Taj Lughoh wa Shahabu Al-Arabiyyah, karangan Al-Jauhari, jilid 4.

Al-Fairuzi,Majdudin,Kamus Mubit, , jilid 3

Ibn Duraid, ,Jamharotu Lughoh, karangan jilid 3.

Abdullah Al-Kabisi ,Muhammad Abid, Hukum Wakaf Kajian Kontemporer Dan


Terlengkap Tentang Fungsi Dan Pengelolaan Wakaf Serta Penyelesaian Atas Sengketa
Wakaf, Dompet Dhuafa Republika Dan IIMaN, 2004.

RahmawatiYuke , Lembaga Keuangan Mikro Syariah , Jakarta :UIN Jakarta press ,


2013.

Direktorat Pemberdayaan Wakaf , Strategi Pengembangan Wakaf Tunai di Indonesia ,


Jakarta :2006.

Faujiah , Ani ,Peran Bank Wakaf Mikro dalam Upaya Memperkuat Ekonomi
kerakyatan , Dosen STAI An-Najjah : Sidoarjo .

Mewujudkan kesejahretaan masyarakat dengan bank wakaf mikro


.Http://sikapiuangmu.ojk.go.id diakses jumat, 20 September 2019

Aditia ,Dwi, Bedanya bank wakaf mikro dengan lembaga lain , Merdeka.com
http://m.liputan6.com , diakses pada sabtu, 21 September 2019 .

29
http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:http://eprints.iain-
surakarta.ac.id/3760/1/MUHAMMAD%2520ALAN%2520NUR.pdf diakses pada
15/09/19 pukul 22.50

https://www.academia.edu/38942369/BANK_WAKAF_MIKRO_RUDIYANTO, diakses
pada 19/09/19

https://www.academia.edu/38942369/BANK_WAKAF_MIKRO_RUDIYANTO, diakses
pada 19/09/19

Hamdani ,Trio , Begini cara dapat modal usaha dari bank wakaf mikro ,
http://m.detik.com , diakses jumat September 20, 2019

Aldin ,Ihya Ulum Aldin , imbalan hasil pinjamna hanya 3% ini cara bank wakaf mikro
bertahan .dipublikasi jumat 6 april 2018 , katadata.co.id ,diakses pada sabtu , 21
September , 2019 .

Soemitra,Andri,Bank&lembaga keuangan syariah.jakarta:Kencana,2017.

Subagyo,Ahmad, Manajemen operasi lembaga keuangan mikro syariah.Jakarta:Mitra


wacana media.2015.

Financing microenterprises:An Analitical Study of Islamic microfinance


Institution,dalam jurnal Islamic Economic Studies,vol 9 No 2 maret 2002

https;//www.ojk.go.id

30

Anda mungkin juga menyukai