Makalah
Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Islam
yang diampu oleh dosen Dr. Juliana, S.Pd., M.E.Sy.
disusun oleh :
Zahra Siti Zhafirah (1600649)
Ghina Azizah Maudina (1601441)
Muhammad Zeinny Hasbunallah Sasmita (1606623)
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. ABSTRAK
Perbankan Syariah adalah bank yang beroperasi sesuai dengan
prinsip-prinsip syariat Islam. Bank syariah bukan merupakan hal yang
baru bagi dunia perbankan. Dapat kita ketahui di penghujung tahun 90-an
perbankan konvensional banyak dilikuidasi akibat krisis moneter, tetapi
justru perbankan syariah mampu bertahan dan bahkan semakin
berkembang. Pada dasarnya operasional perbankan syariah tidak terlalu
jauh dari bank konvensional, tetapi pada perbankan syariah melarang riba,
gharar dll. Perbankan syariah juga menghimpun dana dari masyarakat,
tetapi menyalurkannya melalui pembiayaan. Contohnya adalah
pembiayaan Ijarah. Dari pembiayaan ini bank dapat memperoleh
pendapatan ijarah sebagai salah satu sumber pendapatan bagi bank. Skripsi
ini berjudul “ Penerapan PSAK No. 101 atas Transaksi Ijarah pada PT.
BNI Syariah Cabang Medan”. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui bagaimana penerapan PSAK No. 101 atas transaksi Ijarah
pada PT. BNI Syariah Cabang Medan apakah telah sesuai. Metode
penelitian ini deskriptif yang didesain dengan pendekatan studi kasus
dibandingkan dengan teori-teori yang dipelajari selama perkuliahan.
Temuan penelitian yang telah dilakukan, PT.BNI Syariah Cabang Medan
telah menerapkan pengakuan,pengukuran,serta penyajian transaksi ijarah
secara keseluruhan sesuai dengan PSAK No 101
B. LATAR BELAKANG
Perbankan adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang bank,
mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam
melaksanakan keguatan usahanya. Sedangkan bank adalah badan usaha
yang menghimpun dana dari masyarakat dlam bentuk simpanan dan
1
2
1
Abu Muhammad Dwiono Koesen Al jambi, Ayo ke Bank Syariah, (Jakarta : Pustaka Ishlahul
Ummah, 2013), hlm. 4.
2
Adji Waluyo Pariyatno, Perbankan Syariah, (Jakarta : Pusat Komunikasi Ekonomi Syariah,
2007), hlm 8.
3
Fahrur Ulum, Perbankan Syariah di Indonesia, (Surabaya : CV. Putri Media Nusantara, 2011),
hlm. 49.
2
3
atau bank yang berkonsep konvesional telah banyak yang gulung tikar atau
tidak dapat bertahan melawan hantaman krisis yang berkepanjangan.
Saat ini, bank dan lembaga keuangan merupakan salah satu pelaku
terpenting dalam perekonomian sebuah negara, masyarakat maupun
kalangan industri atau usha sangat membutuhkan jasa bank dan lembaga
keuangan lainnya, untuk mendukung dan meperlancar aktivitasnya.
Globalisasi yang ditandai dengan adanya perapatan dunia (compression of
the word) telah mengubah peta perekonomian, politik, dan budaya.
Pergerakan barang dan jasa terjadi semakin cepat. Modal dari suatu negara
beralih ke negara lain dalam hitungan detik akibat pemanfaatan teknologi
informsi. Sejalan dengan itu, kegiatan perbankan sebagai urat nadi
perekonomian bangsa tidak lepas dari dampak globalisasi.
Sebagai salah satu unit Lembaga keuangan Syariah yang bergerak
secara khusus dalam bidang pelayanan jasa perbankan berbasis non ribawi
bagi nasabahnya. Produk adalah setiap apa saja yang dapat ditawarkan di
pasar untuk mendapatkan perhatian, permintaan, pemakaian atau konsumsi
ang dapat memenuhi keinginan atau kebutuhan manusia.4
Perkembangan perbankan syariah masih belum bisa berkembang
pesat di Indonesia. Hal iu disebabkan karena masih ada persoalan yang
menghambat perbankan syariah tersebut. Sebenarnya ada tiga masalah
besar di perbankan syariah. Ini yang menghambat perkembangan
perbankan syariah sampai saat ini. Pertama, ketersedian produk dan
standarisasi produk perbankan syariah. Hal ini dikarenakan selama ini
masih banyak bank syariah yang belum menjalankan bisnisnya sesuai
prinsip syariah. Standarisasi ini diperlukan dengan alasan industry
perbankan syariah memiliki perbedaan dengan bank konvensinal. Apalagi,
produk bank syariah tidak hanya diperuntukan bagi nasabah muslim,
melainkan nonmuslim. Kedua, tingkat pemahaman produk bank syariah.
Hingga saat ini, sangat sedikit masyarakat yang tahu tentang produk-
produk perbankan syariah dan istilah-istilah di perbankan syariah.Ketiga,
4
Sentot Imam Wahjono, Manajemen Pemasaran Bank, (Jogjakarta : Graha Ilmu, 2010), hlm.88.
3
4
5
Abdul Manan, Hukum Perbankan Syariah, dalam Jurnal Mimbar Hukum dan Peradilan, Edisi
Nomor 75, 2012, hlm. 32
6
Rachmadi Usman, Aspek-aspek Hukum Perbankan di Indonesia, PT. Citra Aditya Bakti,
Bandung, 2002, hlm. 13.
4
5
C. RUMUSAN MASALAH
Dari uraian latar belakang masalah diatas, maka dapat diidentifikasi
beberapa persoalan antara lain :
1. Apa saja produk-produk bank syariah ?
2. Bagaimana mekanisme pembiayaan di bank syariah?
D. TUJUAN MAKALAH
Adapun tujuan permsalahan dalam penulisan Makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui produk-produk bank syariah.
2. Untuk mengetahui mekanisme pembiyaan di bank syariah.
E. MANFAAT MAKALAH
Kegunaan pembuatan makalah ini adalah :
A. Segi Teoritis
a) Menambah wawasan keilmuan, khususnya bagi penulis mengenai
perbankan Syariah.
b) Sebagai bahan informasi, saran, evaluasi, dan penelitian terhadap
Perbankan Syariah.
B. Segi Pemahaman
a) Menambah wawasan Mengenai sistematika pada perbankan
syariah
b) Menambah pemahaman mengenai Perbedaan konsep Perbankan
syariah dan konvensional
c) Meningkatkan Kemampuan setiap pembaca dalam
menginterpretasikan Perbankan syariah
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. PEMBAHASAN
1. Pengertian Bank Konvensional
Bank Konvensional adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara
konvensional yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas
pembayaran. Martono (2002) menjelaskan prinsip konvensional yang digunakan
bank konvensional menggunakan dua metode, yaitu :
Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana masyarakat dalam bentuk
simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau
bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
Bank syariah adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan
kredit dan jasa-jasa lain dalam lalu lintas pembayaran serta peredaran uang yang
beroperasi disesuaikan dengan prinsip-prinsip syariah7.
Perbankan syariah adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang Bank
Syariah dan Unit Usaha Syaria, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta
cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya.8
7
Heri Sudarsono (2003 : 27)
8
UU RI NO.21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah Bab 1 Pasal 1
1
7
9
Menurut UU No. 10 Tahun 1998 dalam buku Sofyan S. Harahap, dkk (2005 : 3)
10
Undang- Undang Nomor 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah
11
Dual Banking System (Double Windows System) adalah terselenggaranya dua sistem
perbankan (konvensional dan syariah) secara berdampingan dalam melayani
perekonomian nasional yang pelaksanaannya diatur dalam berbagai peraturan yang
berlaku tanpa harus memiliki Unit Usaha Syariah (UUS).
7
8
12
Q.S Al-Baqarah 2:275
13
Adiwarman A. Karim, Bank Islam Analisis Fiqh dan Keuangan, (Jakarta: Raja Grafindo, 2004),
hal. 98
8
9
9
10
16
Rivai, dan Veithsal, Islac Financial Manajement, Teori, Konsep dan Aplikasi Panduan Praktis
untuk Lembaga Keuangan, Nasabah, Praktisi dan Mahasiswa (Jakarta: Rajawali Press, 2008), hal.
90
10
11
17
Moh. Zuhri, Terjemah Fiqh Empat Madzab, (Semarang: Asy-Syifa, 1993), Hal. 169.
Alaudin Al-Kasani, Badai’ash-Shanai’fi Tartib Asy-Syara’i, IV: 174
18
11
12
19
Muhammad, Manajemen Pembiayaan Bank Syariah, (Bandung,, 2005), hal.17.
20
Muhammad Ridwan, Manajemen Baitul Maal Wa Tamwil (BMT). (Yogyakarta: UII Press,
2004). hal. 163.
12
13
21
Rivai, dan Veithsal, Islac Financial Manajement, Teori, Konsep dan Aplikasi Panduan Praktis
untuk Lembaga Keuangan, Nasabah, Praktisi dan Mahasiswa (Jakarta: Rajawali Press, 2008), hal.
6
22
Rivai, dan Veithsal, Islac Financial Manajement, Teori, Konsep dan Aplikasi Panduan Praktis
untuk Lembaga Keuangan, Nasabah, Praktisi dan Mahasiswa (Jakarta: Rajawali Press, 2008), hal.
69
13
14
23
Rivai, dan Veithsal, Islac Financial Manajement, Teori, Konsep dan Aplikasi Panduan Praktis
untuk Lembaga Keuangan, Nasabah, Praktisi dan Mahasiswa (Jakarta: Rajawali Press, 2008), hal.
90
14
BAB III
PENUTUP
A. SIMPULAN
1. Pada umumnya yang dimaksud dengan bank syariah adalah lembaga
keuangan yang usaha pokoknya memberikan kredit dan jasa-jasa lain
dalam lalu lintas pembayaran serta peredaran uang yang beroperasi
disesuaikan dengan prinsip-prinsip syariah. Oleh karena itu, usaha bank
akan selalu berkaitan masalah uang sebagai dagangan utamanya.
2. Mekanisme Pembiayaan Di bank Syariah diantaranya terdapat :
a) Pembiayaan Investasi Syariah
b) Pembiayaan Konsumtif Syariah
3. Tujuan Bank Syariah antara lain Upaya percapaian keuntungan yang
setinggi-tingginya (profit maximization) adalah tujuan yang biasa
dicanangkan oleh bank komersial, terutama bank konvensional. Berbeda
dengan tujuan bank konvensional, bank syariah berdiri untuk
menggalakkan, memelihara dan mengembangkan jasa-jasa serta produk-
produk perbankan yang berdasarkan prinsip-prinsip syariat Islam. Bank
syariah juga memiliki kewajiban untuk mendukung aktivitas investasi
dan bisnis yang ada di lembaga keuangan sepanjang aktifitas tersebut
tidak dilarang dalam Islam. Selain itu, bank syariah harus lebih
menyentuh kepentingan masyarakat kecil.
4. Produk Bank Syariah Terdiri Atas :
a) Produk Penyaluran Dana,
b) Produk Penghimpunan Dana,
c) Produk yang berkaitan dengan jasa yang diberikan perbankan kepada
nasabahnya
Perkembangan perbankan syariah pada dasarnya merupakan bagian
integral dan urgen sehingga tidak dapat dipisahkan dari pengembangan
ekonomi syariah karena salah satu alternatif yang cocok diterapkan di
Indonesia untuk memperbaiki keterpurukan ekonomi. Perankan syariah tidak
akan berhasil berkembang dengan baik apabila tidak ada dukungan dari
1
16
semua elemen bangsa, serta adanya satu kesatuan pola pikir tentang
perbankan syariah sehingga tidak lagi ditemukan perbedaan pendapat yang
kontroversial, karena hanya akan membingungkan umat, yang berakibat
kepada keraguan mereka untuk berinvestasi secara syariah.
B. SARAN
1. Mekanisme dalam Bank Syariah kami rasa perlu adanya penjelasan
mengenai alur mekanisme yang lebih detail lagi mengenai pembiayaan di
bank syariah
2. Produk-produk yang di berikan oleh bank syariah memang kami rasa
sudah sangat mampu membuat nasabah dimanjakan oleh produk-produk
yang beneit namun regulasi mengenai hal tersebut perlu ditingkatkan
kembali agar nantinya apa yang diharapkan bisa secara maksimal
didapatkan
16
DAFTAR PUSTAKA
1
18
Abdul Manan, Hukum Perbankan Syariah, dalam Jurnal Mimbar Hukum dan
Peradilan, Edisi Nomor 75, 2012, hlm. 32
18
LAMPIRAN
PLAGIARISME