Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

“Pemberdayaan Masyarakat (Sale Pisang Rawak)”

UMKM Di Mingkung Jaya Desa Petaling Kec. Sungai gelam

Dosen Pengampu:
Iksarudin, SKM. M.Kes

Disusun Oleh:

SUPIYAH
NIM PO71241220176

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN D-IV KEBIDANAN


ALIH JENJANG KELAS MUARO JAMBI
JURUSAN KEBIDANAN
TAHUN AKADEMIK
2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia serta taufik dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Pemberdayaan Masyarakat (UMKM) di Desa Petaling Kec. Sunga Gelam”
Makalah ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan tugas Mata Kuliah. Penyusun
menyadari terwujudnya makalah ini tidak akan terlaksana tanpa bantuan dan pengarahan
dari semua pihak yang telah membimbing.

Oleh karena itu dalam kesempatan ini penyusun ingin mengucapkan terimakasih
yang sebesar-besarnyakepada Bapak Iksarudin, SKM. selaku Dosen pembimbing Mata
kuliah dalam pembuatan Makalah Pengorganisasian Pengembangan Masyarakat.Rekan-
rekan mahasiswa Akademi Kebidanan Poltekkes angkatan 2022. Dengan segala kerendahan
hati, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi mengevaluasi
peningkatan makalah ini, agar selanjutnya menjadi lebih baik. Harapan penulis semoga
makalah ini dapat diterima dan dapat bermanfaat bagi semua pembaca

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pembangunan yang dilakukan oleh pemerintahan di suatu daerah
dilakukan untuk mendorong perubahan, yang sehingga daerah menjadi maju.
Sekarang ini, daerah dituntut untuk meningkatkan fasilitas-fasilitas umum
serta melakukan pemberdayaan masyarakat daerah. Hal tersebut merupakan
tantangan yang harus dihadapi oleh pemerintah dalam rangka meningkatkan
kualitas suatu daerah yang tidak lepas dari kerjasama antara pihak swasta
maupun masyarakat. Sejak diberlakukannya UU No. 32 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah, di dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah
diarahkan untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan
pelayanan, pemberdayaan, dan peran serta masyarakat, untuk meningkatkan
daya saing daerah dengan memperhatikan kekhasan suatu daerah.
Setiap daerah di dalam mengatur urusan Pemerintahan dan
kepentingan masyarakat setempat perlu adanya partisipasi masyarakat untuk
penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah. Penyelenggaraan
pemerintah dalam pembangunan dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah
satunya dengan memberdayakan masyarakat untuk mengurangi angka
pengangguran dan kemiskinan.
Pembangunan ekonomi dilakukan dengan pemberdayaan pada Usaha
Mikro Kecil Menengah (UMKM) karena UMKM merupakan salah satu
pengerak bagi pertumbuhan dan pembangunan ekonomi yang memiliki
kontribusi dalam menciptakan tenaga kerja dan sumber pendapatan bagi 2
masyarakat. Kehadiran UMKM tidak hanya dapat meningkatkan pendapatan,
tetapi juga dalam rangka pemerataan pendapatan bagi masyarakat. Hal ini
dikarenakan sektor UMKM dapat melibatkan banyak orang dengan beragam
usaha. Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) memiliki peran penting
dalam pembangunan ekonomi di daerah untuk mengurangi angka
pengangguran.
Pemerintah daerah harus memberikan perhatian bagi tumbuh dan
kembangnya lapangan usaha. Pemerintah daerah harus memberikan
kontribusi yang nyata bagi UMKM dalam mempertahankan produk yang ada
pada saat banyak serbuan produk impor yang masuk dipasaran dalam negeri.
UMKM yang banyak tumbuh di berbagai daerah harus dikembangkan oleh
pemerintah daerah, karena menjadi salah satu kunci bagi peningkatan
ekonomi daerah.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas dapat diuraikan beberapa
permasalahan sebagai berikut :
1. Bagaimanakah pengaruh pembiayaan Tanggung Renteng terhadap
pengembangan usaha UMKM?
2. Bagaimanakah pengaruh pendampingan terhadap pengembangan usaha
UMKM?
3. Bagaimanakah pengaruh pembiayaan Tanggung Renteng dan
pendampingan terhadap pengembangan usaha UMKM?
C. Tujuan
1. Tujuan umum
Untuk mengidentifikasi bagaimana pengembangan masyarakat
dengan adannya UMKM
2. Tujuan khusus
a. Untuk mengetahui bagaimanakah pengaruh pembiayaan Tanggung
Renteng terhadap pengembangan usaha UMKM
b. Untuk mengetahui bagaimanakah pengaruh pendampingan terhadap
pengembangan usaha UMKM
c. Untuk mengetahui bagaimanakah pengaruh pembiayaan Tanggung
Renteng dan pendampingan terhadap pengembangan usaha UMKM
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Pengertian Pemberdayaan Masyarakat

Mengutip buku Pemberdayaan Masyarakat tulisan Dedeh Maryani

dan Ruth Roselin E. Nainggolan (2019: 8), pemberdayaan masyarakat adalah

proses pembangunan yang membuat masyarakat berinisiatif untuk memulai

kegiatan sosial dalam memperbaiki situasi dan kondisi diri sendiri.

Dengan demikian, pemberdayaan masyarakat bersifat inklusif, dalam

arti lain turut melibatkan masyarakat sasaran program. Keberhasilan program

tidak hanya bergantung pada pihak yang melakukan pemberdayaan, tetapi

juga oleh keaktifan pihak yang diberdayakan. Dalam pelaksanaannya,

pemberdayaan masyarakat harus berlandaskan prinsip-prinsip tertentu.

Berikut ini adalah penjelasannya:

1. Prinsip Prinsip Pemberdayaan

a. Prinsip Kesetaraan

Dalam proses pemberdayaan, penting untuk mengedepankan

kesetaraan kedudukan masyarakat dengan lembaga yang melakukan

program pemberdayaan. Masing-masing pihak yang terlibat saling

mengakui kelebihan dan kekurangan sehingga dapat saling bertukar

pengetahuan, pengalaman, dan dukungan

b. Prinsip Partisipasi

Program akan berhasil menstimulasi kemandirian masyarakat jika

bersifat partisipasif, artinya masyarakat ikut merencanakan,

melaksanakan, mengawasi, dan mengevaluasinya. Tentu saja dalam


prosesnya, pendamping harus berkomitmen untuk membina dan

mengarahkan masyarakat secara jelas

c. Prinsip keswadayaan

artinya menghargai dan mengedepankan kemampuan masyarakat

daripada bantuan pihak lain. Konsep ini tidak memandang orang miskin

sebagai objek yang tidak berkemampuan, melainkan sebaliknya.Mereka

memiliki pengetahuan yang mendalam tentang kendala-kendala

usahanya, mengetahui kondisi lingkungannya, memiliki tenaga kerja,

serta memiliki norma-norma bermasyarakat yang sudah lama dipatuhi.

Semua ini harus digali dan dijadikan modal dasar bagi proses

pemberdayaan.Bantuan dari orang lain yang bersifat materiil dipandang

sebagai penunjang. Tujuannya agar pemberian bantuan tidak justru

melemahkan tingkat keswadayaan masyarakat

d. Prinsip Berkelanjutan

Program pemberdayaan perlu dirancang agar berkelanjutan. Di awal,

pendamping memang memiliki peran yang lebih dominan, namun secara

perlahan peran mereka akan makin berkurang. Sebab masyarakat-lah

yang diharap mampu mengelola kegiatannya sendiri.

3. Tujuan Pemberdayaan Masyarakat


Menurut Mardikanto dalam Dedeh Maryani dan Ruth Roselin

E. Nainggolan (2019: 8-10), tujuan dari pemberdayaan masyarakat

yaitu:

a. Perbaikan kelembagaan (Better institution)

Dengan memperbaiki kegiatan yang dilakukan, diharapkan dapat

memperbaiki kelembagaan. Kelembagaan yang baik akan

mendorong masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan.

b. Perbaikan Usaha (Better Business)

Perbaikan kelembagaan diharap akan memperbaiki bisnis yang

dilakukan sehingga mampu memberikan manfaat kepada anggota

lembaga tersebut dan masyarakat yang ada di sekitarnya.

c. Perbaikan Pendapatan (Better Income)

Perbaikan bisnis diharap dapat memperbaiki pendapatan seluruh

anggota lembaga, termasuk masyarakat.

d. Perbaikan Lingkungan (Better Environment)

Perbaikan pendapatan diharap dapat memperbaiki lingkungan

fisik dan sosial karena kerusakan lingkungan kerap disebabkan

oleh kemiskinan atau pendapatan yang terbatas.

e. Perbaikan Kehidupan (Better Living)

Pendapatan dan lingkungan yang baik akan memperbaiki standar

kehidupan masyarakat. Ini dapat dilihat dari tingkat kesehatan,

pendidikan, dan daya beli.


f. Perbaikan Masyarakat (Better Community)

Jika setiap keluarga mempunyai kehidupan yang baik, akan

tercipta kehidupan masyarakat yang lebih baik pula.

B. Pengertian UMKM
UMKM adalah usaha produktif yang dimiliki perorangan
maupun badan usaha yang telah memenuhi kriteria sebagai usaha mikro.
Seperti diatur dalam peraturan perundang-undangan No. 20 tahun
2008, sesuai pengertian UMKM tersebut maka kriteria UMKM dibedakan
secara masing-masing meliputi usaha mikro, usaha kecil, dan usaha
menengah. Lebih dalam tentang UMKM akan dibahas secara lengkap pada
artikel ini. Kriteria UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah).
Untuk mengetahui jenis usaha apa yang sedang dijalankan perlu
memperhatikan kriteria-kriterianya terlebih dahulu. Hal ini penitng
digunakan untuk pengurusan surat ijin usaha kedepannya dan juga
menentukan besaran pajak yang akan dibebankan kepada pemilik UMKM.

Berikut masih-masing pengertian UMKM dan kriterianya:

1. Usaha Mikro.
Pengertian usaha mikro diartikan sebagai usaha ekonomi produktif
yang dimiliki perorangan maupun badan usaha sesuai dengan kriteria
usaha mikro. Usaha yang termasuk kriteria usaha mikro adalah usaha yang
memiliki kekayaan bersih mencapai Rp 50.000.000,- dan tidak termasuk
bangunan dan tanah tempat usaha. Hasil penjualan usaha mikro setiap
tahunnnya paling banyak Rp 300.000.000,
2. Usaha Kecil.
Usaha kecil merupakan suatu usaha ekonomi produktif yang
independen atau berdiri sendiri baik yang dimiliki perorangan atau
kelompok dan bukan sebagai badan usaha cabang dari perusahaan utama.
Dikuasai dan dimiliki serta menjadi bagian baik langsung maupun tidak
langsung dari usaha menengah. Usaha yang masuk kriteria usaha kecil
adalah usaha yang memiliki kekayaan bersih Rp 50.000.000,- dengan
maksimal yang dibutuhkannya mencapai Rp 500.000.000,-. Hasil
penjualan bisnis setiap tahunnya antara Rp 300.000.000,- sampai paling
banyak Rp 2,5.000.000.000,-.
3. Usaha Menengah
Pengertian usaha menengah adalah usaha dalam ekonomi produktif
dan bukan merupakan cabang atau anak usaha dari perusahaan pusat serta
menjadi bagian secara langsung maupun tak langsung terhadap usaha kecil
atau usaha besar dengan total kekayan bersihnya sesuai yang sudah diatur
dengan peraturan perundang-undangan.Usaha menengah sering
dikategorikan sebagai bisnis besar dengan kriteria kekayaan bersih yang
dimiliki pemilik usaha mencapai lebih dari Rp500.000.000,- hingga
Rp10.000.000.000,- dan tidak termasuk bangunan dan tanah tempat usaha.
Hasil penjualan tahunannya mencapai Rp2,5 .000.000,- milyar sampai
Rp50.000.000.000,-.

Klasifikasi UKM (Usaha Kecil Menengah) Berdasarkan


perkembangannya, UKM di Indonesia dapat dibedakan dalam 4 kriteria,
diantaranya:

1. Livelihood Activities, yaitu UKM yang dimanfaatkan sebagai


kesempatan kerja untuk mencari nafkah, yang lebih umum dikenal
sebagai sektor informal. Misalnya adalah pedagang kaki lima.
2. Micro Enterprise, yaitu UKM yang punya sifat pengrajin namun
belum punya sifat kewirausahaan.
3. Small Dynamic Enterprise, yaitu UKM yang telah memiliki jiwa
entrepreneurship dan mampu menerima pekerjaan subkontrak dan
ekspor
4. Fast Moving Enterprise, yaitu UKM yang punya jiwa kewirausahaan
dan akan bertransformasi menjadi sebuah Usaha Besar (UB).

Ciri-Ciri UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah)

1. Jenis komoditi/ barang yang ada pada usahanya tidak tetap, atau bisa
berganti sewaktu-waktu
2. Tempat menjalankan usahanya bisa berpindah sewaktu-waktu
3. Usahanya belum menerapkan administrasi, bahkan keuangan pribadi
dan keuangan usaha masih disatukan
4. Sumber daya manusia (SDM) di dalamnya belum punya jiwa
wirausaha yang mumpuni
5. Biasanya tingkat pendidikan SDM nya masih rendah
6. Biasanya pelaku UMKM belum memiliki akses perbankan, namun
sebagian telah memiliki akses ke lembaga keuangan non bank
7. Pada umumnya belum punya surat ijin usaha atau legalitas, termasuk
NPWP

Jenis-Jenis UMKM

Seperti yang dijelaskan pada pengertian UMKM yang tertuang


dalam Keppres RI No. 19 Tahun 1998 sebagai kegiatan ekonomi rakyat
pada skala kecil yang perlu dilindungi dan dicegah dari persaingan yang
tidak sehat. Pada dekade terakhir ini mulai marak bermunculan bisnis
UMKM mulai dari skala rumahan hingga skala yang lebih besar. Berikut
ada 3 jenis usaha yang termasuk UMKM:

1. Usaha Kuliner
Salah satu bisnis UMKM yang paling banyak digandrungi bahkan
hingga kalangan muda sekalipun. Berbekal inovasi dalam bidang
makanan dan modal yang tidak terlalu besar, bisnis ini terbilang
cukup menjanjikan mengingat setiap hari semua orang membutuhkan
makanan.
2. Usaha Fashion Selain makanan,
UMKM di bidang fashion ini juga sedang diminati. Setiap tahun
mode tren fashion baru selalu hadir yang tentunya meningkatkan
pendapatan pelaku bisnis fashion.
3. Usaha Agribisnis
Siapa bilang usaha agribisnis di bidang pertanian harus bermodalkan
tanah yang luas. Anda bisa memanfaatkan perkarangan rumah yang
disulap menjadi lahan agrobisnis yang menguntungkan
C. Sasaran
Adapun Sasaran dan Pembinaan yang di harapkan ialah:
1. Meningkatkan Jumlah pengusaha, mencegah dan terwujutnnya usaha
yang semakin tangguh dan mandiri sehingga pelaku ekonomi tersebut
dapat berperan dalam perekonomian nasional.
2. Meningkatkan daya saing pengusaha nasional di pasar dunia
3. Seimbangnnya persebaran Investasi antar sector dan antar golongan
4. Penumbhan kemandirian, kebersamaan, dan kewirausahaan usaha mikro,
Kecil, dan Mencegah berkarya dengan prakarsa sendiri
5. Perwujutan kebijakan public yang transparan, akuntable, dan berkeadilan
6. Pengembangan berbasis potensi usaha mikro, kecil dan menengah
7. Penyelenggaraan perencanaan, pelaksanaan dan pengadilan secara
terpadu
D. Implementasi
Menurut Van Metter dan Van Horn (1975) Implementasi UMKM adalah
tindakan yang dilakukan baik individu individu atau kelompok- kelompok
swasta yang di harapkan pada tercapainnya tujuan tujuan yang telah
digariskan dalam hasil, adapun hasil menyangkut 3 hal yaitu:
1. Adannya tujuan atau sasaran
2. Adannya aktifitas yang mencapai tujuan
3. Adannya hasil kegiatan

Menurut Dwijowijoto 2018, implementasi prinsipnnya agar sebuah kebijakan


bias mencapai tujuan tidak lebih dan tidak kurang untuk mengimplementasi
kebijakan pada masyarkat melalui program atau formulasi kebijakan dan
dapat dilihat dari 4 aspek yaitu:

1. Siapa yang mengimplementasikan tersebut


2. Hakikat dari proses administrasi
3. Keputusan atas kebijakan sendiri
4. Efek dan dampak dari implementasi
E. Hasil Yang Di Harapkan
Adapun hasil yang diharapkan tentang pemebrdayaan UMKM
meliputi:
1. Meewujutkan struktur perekonomian nasional yang seimbang,
berkembang dan berkeadilan
2. Menumbuhkan dan mengembangkan kemampuan usaha mikro, kecil, dan
menengah menjadi usaha yang tangguh dan mandiri
3. Meningkatkan peran usaha, Mikro, Kecil, dan menengah dalam
pembangunan daerah, penciptaan lapangan kerja, pemerataan, pendapatan,
pertumbuhan ekonomi, dan mengentaskan rakyat dari kemiskinan.
F. Pembahasan
Melihat paparan di atas, maka dapat dikatakan bahwa kesulitan yang
dihadapi UMKM dalam antara lain adalah :
1. Kurang permodalan,
2. Kesulitan dalam pemasaran,
3. Persaingan usaha ketat,
4. Kesulitan bahanbaku,
5. Kurang teknis produksi dan keahlian,
6. Keterampilan manajerial kurang,
7. Kurang pengetahuan manajemen keuangan, dan
8. Iklimusahayang kurang kondusif (perijinan, aturan/perundangan).

Sedangkan permasalahan yang mendasar yang umumnya dihadapi


olehUMKM dalam mendapatkan permodalan usaha adalah karena prosedur
pengajuan yang sulit, tidak adanya agunan, ketidaktahuan tentang prosedur dan suku
bunga tinggi. Dari beberapa permasalahan yang disebutkan di atas, yangmenjadi
masalah internal hanyalah faktor ketidaktahuan tentang prosedur sedangkan faktor
lainnya adalah adalah faktor eksternal (sisi kreditor). Jika dilihat dari sisi kreditor(
pemodal atau lembaga pembiayaan), untukmelindungi resiko kredit, menuntut
adanya kegiatan bisnis yang dijalankandengan prinsip-prinsip manajemen modern,
ijin usaha resmi serta adanyajaminan (collateral).
Perbedaan persfektif antara permasalahan yang dihadapi UMKM dengan
ketentuan yang harus ditaati oleh lembaga penyalur kredit inilah yang menjadi
alasan mendasar mengapa para pelaku UMKMmasihmenemui kesulitan dalam
mendapatkan kredit modal usaha. Melihat kebijakan dan bantuan teknis Bank
Indonesia yang sudahada, maka ada beberapa upaya yang dapat dilakukan dalam
rangka memberikankemudahan bagi UMKM dalam mendapatkan kredit modal
usaha, antara lain:

1. Mengoptimalkan peran Konsultan Keuangan Mitra Bank (KKMB)


Konsultan Keuangan Mitra Bank (KKMB) adalah lembaga atau bagiandari
lembaga yang memberikan layanan pengembangan usaha dalamrangka
meningkatkan kinerja Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Lembaga
tersebut berbadan hukum dan bukan lembaga keuangansertadapat memperoleh
fee dari jasa layanannya. Jasa yang diberikan adalahjasa konsultansi dalam hal
manajemen/analisis keuangan agar terjadi kemitraan dengan bank atau terjadinya
penyaluran dana bank kepadaUMKM tersebut. Dalam hal ini termasuk
pendampingan pada saat menyusun proposal kredit, menghubungkan ke lembaga
pembiayaan/bankdan melakukan monitoring sejak saat pencairan kredit sampai
padapelunasan kredit sesuai jangka waktu yang diperjanjikan.
Fungsi dan tanggung jawab KKMB adalah melakukan
pembinaandanpengembangan terhadap UMKM. Pembinaan disini dimaksudkan
adalahmerupakan satu kesatuan proses yang di dalamnya mencakup tiga unsur
yaitu menumbuhkan, memelihara dan megembangkan. Proses pelaksanaan
pembinaan oleh KKMB dilakukan secara partisipatif, bahwa segala sesuatuyang
berhubungan dengan pembinaan (materi, metode dll) harus selalubertumpu pada
kebutuhan UMKM, oleh karenanya hubungan kerja antaraKKMB dengan
UMKM bukanlah sebagai atasan dan bawahanatauhubungan antara pembina
dengan yang dibina. Hubungan yang terjalinadalah sejajar dan KKMB disini
berperan sebagai motivator bagi UMKM. Bentuk kegiatan pembinaan dan
pengembangan disini adalahmelakukan pendampingan terhadap UMKM dengan
memberikan bantuanteknis berupa pelatihan sesuai kebutuhan, arahan dan
konsultasi. Untukmelakukan kegiatan tersebut seorang KKMB dalam
pelaksanaannyadi lapangan berpedoman pada beberapa langkah sebagai berikut :
a. Melakukan identifikasi pada calon nasabah UMKMdi
wilayah/sentra/populasi usaha
b. Menentukan kelompok bila memperoleh calon nasabah mikro
dalamrangka efisiensi
c. Menyusun proposal kredit (usaha mikro) atau Kelayakan usaha (
usahakecil dan menengah)
d. Menghubungkan nasabah UMKM tersebut dengan perbankan
e. Melakukan monitoring dan pendampingan pasca penerimaan kredit
Diharapkan dengan adanya optimalisasi peran dari KKMB, persyaratan
dan prosedur yang ditetapkan oleh Lembaga penyalur kredit, tidak lagi
menjadi kendala bagi UMKM dalam mendapatkan kredit modal usaha.
Keberhasilan dari pendekatan ini akan nampakdari meningkatnya jumlah
UMKM yang bankable dan memperoleh kredit modal usaha, dan
mampunya KKMB beroperasi secara bisnis (salingmenguntungkan)
sehingga dapat membiayai dirinya sendiri.
2. Mensosialisasikan Pola Pembiayaan Bagi Hasil atau Pembiayaan Modal
Ventura Bagi beberapa UMKM
UMKM yang merasa terbebani dengan suku bungatinggi, kebutuhan modal
usaha dapat diajukan ke lembaga pembiayaanyang menerapkan pola kerjasama
dengan bagi hasil. Dimana returnyangdiberikan UMKM sesuai dengan hasil yang
didapatkan UMKMpada saat itu sehingga UMKM tidak terbebani dengan tingkat
suku bunga yangtinggi. Lembaga pembiayaan yang menerapkan pola bagi hasil
adalahPerusahaan Pembiayaan Modal Ventura dengan konsep bagi hasil murni
ataupun bagi hasil terkelola. Dari segi karakteristik Modal Ventura yang bersifat
GainRisk(cenderung lebih berani mengambil resiko), pembiayaan ini memiliki
prosedur yang lebih longgar dan lebih mengutamakan prospek dan potensi usaha
UMKM dalam pengembangannya. Pembiayaan ini dapat dilakukandalam jangka
waktu pendek maupun panjang (maksimal 4 tahun).
Pembiayaan Modal Ventura tidak hanya menyalurkan dana-dana
yangberasal dari pemegang saham dan pinjaman perbankan tetapi juga ikut
menyalurkan dana-dana program pemerintah dengan rate yang lebih
murahdaripada rate kredit komersil. Adapun dana-dana programyang
disalurkanoleh perusahaan Modal Ventura antara lain seperti dana LPDB
(LembagaPengelola Dana Bergulir) dan Dana PKBL (Program Kemitraaan Bina
Lingkungan) dari PT. Bahana Artha Ventura dan LPEI (Lembaga Pengelola
Ekspor Indonesia) Diharapkan dengan digiatkannya sosialisasi pembiayaan
modal ventura, UMKM yang memiliki permasalahan dalam hal bunga kredit
tetapmendapatkan kredit modal usaha baik dalam bentuk kerjasama
pembiayaanpola bagi hasil ataupun kredit program LPDB dan PKBL.
3. Meningkatkan peran serta Lembaga Penjaminan Kredit Alternatif
Lembaga Penjaminan Kredit Alternatif lain yang dapat digunakan untuk
mengatasi permasalahanperkreditan UMKM adalah skim penjaminan kredit.
Dalamskimtersebut, Bank dan Perusahaan Penjamin membuat suatu perjanjian
kerjasamapenjaminan kredit. UMKM yang membutuhkan tambahan modal dari
lembaga penyalur kredit mengajukan penjaminan kepada PerusahaanPenjamin
dan mengajukan kredit kepada Bank. Apabila hasil analisiskelayakan, usaha
dinyatakan layak (feasible), namun tidak layak dari sudut pandang perbankan
karena ketidakcukupan agunan (tidak bankable), makabank mengajukan
penjaminan kepada Perusahaan Penjamin. SelanjutnyaPerusahaan Penjamin akan
melakukan analisa kelayakan.
Apabila Kredit tersebut dinyatakan layak untuk dijamin, maka Perusahaan
Penjaminakanmemberikan penjaminan kepada usaha kecil yang dinyatakan
dalambentukSertfikat Penjaminan. Atas penjaminan yang diberikan tersebut,
usaha kecil yang dijamin harus membayar fee penjaminan kepada
PerusahaanPenjamin. Apabila kredit yang dijamin mengalami kemacetan, maka
PerusahaanPenjamin akan melakukan pengecekan, apakah kondisi yang ada
memenuhi persyaratan dan ketentuan yang telah disepakati oleh Perusahaan
Penjamindengan Bank.
a. Apabila segala persyaratan telah terpenuhi, maka PerusahaanPenjamin akan
melakukan pembayaran klaim. Selanjutnya, PerusahaanPenjamin berhak
mendapatkan piutang subrogasi sebesar porsi kredit yangdijamin. Setelah
pembayaran klaim dilakukan, Bank masih tetap harusmelakukan penagihan
sampai dengan hutang tersebut lunas. Hasil penagihan tersebut dibagi secara
proporsional antara Perusahaan Penjamindan Bank sesuai dengan persentase
penjaminan kredit. Dengan adanyapenjaminan kredit tersebut, maka :
Pengajuan kredit oleh usaha kecil yang sebelumnya tidak memenuhi
persyaratan perbankan menjadi bankable, sehingga UMKMdapat
mengembangkan usahanya.
b. Risiko Bank menjadi berkurang, karena sebagian telah dialihkanmenjadi
risiko Perusahaan Penjamin. Dengan terpenuhinya kecukupanagunan dan
berkurangnya risiko, maka kemungkinan terjadinyapenolakan proposal
pinjaman menjadi lebih kecil.
c. Perusahaan Penjamin juga melakukan kelayakan dan pengendalianataskredit
yang dijamin. Dengan adanya dan pengendalian dari dua pihakyang berlainan
diharapkan risiko dapat lebih diminimalkan.dan
d. Perusahaan Penjamin akan mendapatkan pendapatan fee penjaminan.
Diharapkan dengan adanya skim penjaminan kredit bagi UMKMini, maka
para UMKM yang mengalami permasalahan dalamhal agunan dapat teratasi
karena adanya jaminan dari lembaga penjamin kredit. Pihak lembagapenyalur
kredit pun akan merasa kebih aman dalam menyalurkan kreditnyakepada
UMKM
D. Peluang Usaha Pemberdayaan Masyarakat (Sale Pisang Rawak)
Siapa yang tak mengenal dengan sale pisang? Ya… sale pisang
merupakan makanan hasil dari olahan buah pisang yang diiris tipis dan
kemudian dijemur. Pisang yang sudah diiris tadi dilakukan penjemuran dengan
tujuan untuk mengurangi kadar air sehingga sale bisa tahan lama. Makanan
satu ini bisa dimakan dalam berbagai bentuk kegiatan. Hingga saat ini produksi
sale pisang sudah menembus hingga pasar internasional.
Sale pisang merupakan jajanan khas dari daerah Jawa Barat. Namun
seiringnya majunya perkembangan dunia bisnis terutama dalam bisnis
makanan. Hal ini dimanfaatkan oleh para pengusaha untuk menjalankan usaha
sale pisang. Makanan ringin ini memiliki cita rasa yang gurih dan lezat
pastinya.
Menjalankan bisnis sale pisang bisa dibilang bisnis yang sangat
menjanjikan, semakin banyaknya permintaan sale pisang seharusnya bisa
dimanfaatkan oleh para pengusaha untuk menjalankan usaha sale pisang. Cara
membuat sale pisang tidak serimut seperti apa di bayangan kita. Untuk
membuat sale pisang caranya tidak beda jauh dengan pembuatan kripik pisang.
Proses pembuatannya pun tidak rumit dan sangat gampang untuk dipelajari.
Bagi Anda yang sangat mencintai jajanan satu ini, tidak perlu jauh-jauh
pergi ke Jawa Tengah untuk mendapatkan sale pisang, Anda bisa mencoba
membuat sendiri dan kemudian bisa dikembangkan menjadi salah satu usaha
yang nati hasilnya bisa digunakan untuk menambah pendapatan. Berikut cara
membuat sale pisang yang mungkin bisa anda praktekkan di rumah :

A. Pengertian Pisang Sale


Sale pisang adalah makanan hasil olahan dari
buah pisang yang dipotong tipis-tipis kemudian dijemur. Tujuan
penjemuran adalah untuk mengurangi kadar air buah pisang
sehingga pisang sale lebih tahan lama. Pisang sale ini bisa
langsung dimakan atau digoreng dengan tepung terlebih dahulu.
Saat ini sale pisang juga diju dalam berbagai varian rasa. Saat ini,
produksi pisang sale sudah menembus pasar internasional.
Sale pisang merupakan produk pisang yang dibuat dengan
proses pengeringan dan pengasapan. Sale dikenal mempunyai rasa
dan aroma yang khas.
Sale pisang merupakan makanan khas Asli dari Karangpucung
dan Majenang yang terletak di Kabupaten Cilacap Jawa Tengah.
Namun dalam perkembangannya banyak kota lain yang
mengembangkan dan memproduksi Sale Pisang. Sehingga saat ini
banyak pendapat bahwa keaslian Sale Pisang seperti diakui dari
kota tertentu.
Sifat-sifat penting yang sangat menentukan mutu sale pisang
adalah warna, rasa, bau, kekenyalan, dan ketahanan simpannya.
Sifat tersebut banyak dipengaruhi oleh cara pengolahan,
pengepakan, serta penyimpanan produknya. Sale yang dibuat
selama ini sering kali mutunya kurang baik terutama bila dibuat
pada waktu musim hujan. Bila dibuat pada musim hujan perlu
dikeringkan dengan pengeringan buatan (dengan sistem tungku).
B. Ada 3 (tiga) cara pembuatan sale pisang, yaitu:

 Cara tradisional dengan menggunakan asap kayu;


 Cara pengasapan dengan menggunakan asap belerang;
 Cara basah dengan menggunakan natrium bisulfit.
C. Proses pengasapan dengan menggunakan belerang berguna
untuk:

 Memucatkan pisang supaya diperoleh warna yang


dikehendaki;
 Mematikan mikrob (jamur, bakteri);
 Mencegah perubahan warna.

D. Bahan :

 Pisang ambon
 Tepung beras
 Tepung sagu
 Vanili bubuk
 Air kapur sirih
 Gula pasir
E. Proses pembuatan :

 Pisang dikupas kulitnya dan diiris menjadi tipis-tipis


 Kemudian dijemur di bawah terik matahari
 Pisang yang sudah dikeringkan kemudian digoreng
 Siapkan adonan dari tepung beras, tepung sagu,air kapur
sirih,vanili,gula dan air. Adonan diaduk hingga rata
 Kemudian pisang dimasukkan ke dalam adonan, kemudian
digoreng kembali
 Bila sudah matang, pisang diangkat dan ditiriskan dan sale pisang
sudah siap untuk disajiakan.
F. Analisa Usaha :

1. Nama produk : sale pisang Rawak


2. Lokasi : bisa dilakukan di rumah
3. Harga : Rp 7000 per bungkus
4. Promosi : bisa dilakukan dengan menyebar brosur
Analisa Keuangan :

No Keterangan Harga

1 Pisa Rp 290,000

2 tepung beras Rp 190,000

3 tepung sagu Rp 400,000

4 gula pasir Rp 300,000

5 lain-lain Rp 118,000

Total Rp 1,298,000

No Keterangan Harga

1 mesin pemipih pisang Rp 9,900,000

2 pisau Rp 9,000
3 baskom Rp 20,000

4 lain-lain Rp 100,000

Total Rp 10,029,000

Untuk pembelian bahan baku selama satu bulan :

Biaya operasional selama satu bulan (Rp 298.000)

Jadi jumlah modal bisa anda gunakan untuk menjalankan usaha sale pisang :
(Rp 1.029.000+Rp 1.298.000+Rp 298.000) = Rp 11.625.000

Asumsi pertama:

Jika selama satu hari Anda bisa menjual sale pisang sebanyak 62 dengan
harga Rp 7.000 per bungkus setiap hari. Maka pendapatan yang bisa Anda
dapatkan adalah : 62xRp 7.000 = Rp 434.000

Asumsi kedua :

Jika diasumsikan selama sebulan : 62 x 30 hari x Rp 7000 = Rp 13.020.000

Jadi selama sebulan Anda bisa mengantongi Rp 13.020.000 dari penjualan


sale pisang.
Untuk mengetahui pendapatan bersih dari penjualan sale pisang :
Pendapatan penjualan sale pisang Rp 13.020.000
Dikurangi ; biaya operasional selama satu bulan..Rp 298.000 –
Total pendapatan bersih Rp. 12.722.000
Proses Pembuatan Sale Pisang Rawak
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
UMKM sangat dominan dibandingkan dengan kelompok skala
usahalainnya. Di samping itu, peran usaha kecil dalam menyerap tenaga
kerja relatif besar. Sehingga pengembangan usaha merupakan langkah
strategis dalammeningkatkan kesejahteraan masyarakat dan pertumbuhan
ekonomi nasional. Lebih dari 50% UMKM mengalami kesulitan
permodalan. UMKMyangmemanfaatkan sumber permodalan eksternal dari
lembaga penyalur kredit hanya sebesar 17,50%. Alasan UMKM belum
memanfaatkan kredit sebagianbesar adalah faktor kebijakan, persyaratan
dan tingkat suku bunga kredit yangcukup tinggi. Untuk itu dalam rangka
lebih mengembangkan UMKM, maka adabeberapa strategi yang dapat
dilakukan antara lain adalah
1. Mengoptimalkanperan KKMB dalam membina dan melakukan
pendampingan para UMKMprospek yang akan mengajukan permohonan
kredit usaha,
2. mensosialisasikanpembiayaan bagi hasil atau modal ventura,
3. Meningkatkan peranserta lembaga penjamin kredit untuk para UMKM
prospek yang terbentur akanadanya persyaratan agunan. Diharapkan
dengan dilaksanakannya strategi- strategi di atas, para UMKM prospek
tidak lagi mengalami kesulitan dalamhal pengajuan kredit modal usaha
dari Lembaga Penyalur Kredit.
DAFTAR PUSTAKA

Rahayu, S.L 2017,


Analisis Peranan Perusahaan Modal Ventura
DalamMengembangkan UKM Di Indonesia, Kajian Ekonomi
danKeuangan,Badan Pengkajian Ekonomi, Keuangan dan
KerjasamaInternasional.
Mulyati, S.T. S, 2019.
Kebijakan dan Strategi Pengembangan Bank Indonesiadalam
Mendukung Pelayanan Keuangan yang Berkelanjutanbagi
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah. Deputi Direktur
Direktorat Pengawasan Bank Perkreditan Rakyat.
Winarni, S. 2019.
Strategi Pengembangan Usaha Kecil Melalui
PeningkatanAksesibilitas Kredit Perbankan. Infokop Nomor
29 Tahun XXII, 2019.

Media, Kompas Cyber (2009-06-28).

"Sale Pisang Ciamis Tembus Manca


Negara". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2022-05-23.

^ "Sale Pisang Ciamis Tembus Pasar Ekspor Malaysia".

Galuh.ID. 2020-06-11. Diakses tanggal 2022-05-23.

^ "Sale Pisang, Oleh-oleh Khas Cilacap".

AYOCILACAP (dalam bahasa Inggris). 2021-02-23. Diakses


tanggal 2022-05-23.

^ Redaksi."Inilah Resep Sale Pisang Khas Majenang Cilacap - Ayo


Yogya". Inilah Resep Sale Pisang Khas Majenang Cilacap - Ayo
Yogya. Diakses tanggal 2022-05-23.

^ "Iptek - Tips Pengolahan Sale Pisang". Diarsipkan dari versi


asli tanggal 2010-05-14. Diakses tanggal 2010-05-23.

Anda mungkin juga menyukai