Anda di halaman 1dari 6

 

CRITICAL REVIEW JURNAL

ILMU SOSIAL DAN BUDAYA

NAMA : Ratika Sari Saragih


NIM : 5183131013
JURUSAN : Pendidikan Teknik Elektro
MATA KULIAH : Ilmu Sosial dan Budaya

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena telah mendukung dan
mendorong niat penulis untuk memenuhi tugas Critical Journal Review yang berjudul “Ilmu
Sosial dan Budaya”

Tujuan dari pembuatan Critical Journal Review ini adalah menganalisis dan memberi
tanggapan dan saran terhadap tiga jurnal yang akan dikritik. Pembuatan ini juga bertujuan untuk
melatih penulis lebih teliti dalam memahami teori penelitian, mengungkapkan metode dan subjek
penelitian serta kelebihan dan kelemahan penelitian.
Dalam penyusunan critical journal review ini, penulis merasa masih terdapat banyak
kekurangan maupun kesalahan dalam kalimat-kalimat serta kesalahan materi yang disampaikan.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi
kesempurnaan critical review journal ini.
Akhir kata semoga critical review journal ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca
yang menikmati makalah ini.

Medan, Oktober 2020

Penulis
BAB I
PEMBAHASAN
Pengarang DEVI YULIANTI
Judul Jurnal IMPLEMENTASI PROGRAM KEMITRAAN DALAM
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) MELALUI
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT UNTUK MEWUJUDKAN
PEMBANGUNAN KESEJAHTERAAN
Masalah Indonesia merupakan negara penganut sistem perekonomian terbuka,
konsekuensi yang harus ditanggung oleh suatu negara yang menganut
sistem perekonomian terbuka adalah mudah terintervensi oleh kondisi
perekonomian global. Perekonomian Indonesia tidak bisa terlepas
dari perubahan-perubahan yang terjadi diperekonomian global, baik
secara positif maupun negatif. Negara yang sedang berkembang
seperti Indonesia belum mampu berdiri sendiri, baik untuk memenuhi
kebutuhan barang atau jasa, konsumsi maupun jasa produksi. Bahkan
juga modal untuk anggaran pembangunan, baik pembangunan fisik
maupun pembangunan nonfisik. Terlebih ketika terjadi krisis di
negara yang menjadi mitra Indonesia, seperti Amerika Serikat,
Jepang, China dan India. Perlu strategi jitu dalam menyiasati agar
Indonesia mampu bertahan dan bersaing di tengah persaingan global.
Hasil Penelitian Deskripsi Program Kemitraan CSR Sujatmiko (2012) menyatakan
bahwa program kemitraan diatur dalam ketentuan pasal 1 angka 6
Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Per-
05/MBU/2007 tentang program kementruan BUMN dengan usaha
kecil dan program bina lingkungan. Dalam Permen ini dinyatakan
bahwa program kemitraan BUMN dengan usaha kecil yang
selanjutnya disebut program kemitraa adalah program untuk
meningkatkan kemampuan usaha kecil agar menjadi tangguh melalui
pemanfaatan dari dari bagian laba BUMN. Program kemitraan
merupakan suatu program pemberdayaan dan pengembangan usaha
mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang dikenal dalam Undang-
Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang UMKM (Lembaran Negara
Nomor 93 Tahun 2008. Namun UU Nomor 20 Tahun 2008 tentang
UMKM tidak mengatur pengertian program kemitraan. UU tersebut
hanya mengatur pengertian kemitraan. Dalam pasal 1 angka 13 UU
Nomor 20 Tahun 2008 tentang UMKM menyatakan bahwa kemitraan
adalah kerjasama dalam keterkaitan usaha baik langsung maupun
tidak langsung, atas dasar prinsip saling memerlukan, mempercayai,
memperkuat, dan menguntungkan yang melibatkan pelaku usaha
mikro, kecil dan menengah dengan usaha besar.

Implementasi Program Kemitraan CSR Landasan hukum yang


mengatur khusus mengenai program kemitraan yang dilakukan oleh
BUMN dapat dilihat dari ketentuan UU Nomor 19 tahun 2003
tentang BUMN (Lembaran Negara No 70 Tahun 2003, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 4297) dan Keputusan Kemeneg BUMN
Nomor Per-05/MBU/2007 tentang program kemitraan BUMN
dengan usaha kecil dan program bina lingkungan sebagai peraturan-
peraturan pelaksanaannya. Salah satu pertimbangan dalam UU
Nomor 19 tahun 2003 bahwa BUMN memiliki peran penting dalam
penyelenggaraan perekonomian nasional guna mewujudkan
kesejahteraan masyarakat. Salah satu upaya yang dapat dilakukan
oleh BUMN dalam melakukan perananya dalam ikut serta
mewujudkan kesejahteraan masyarakat adalah dengan ikut berperan
mengembangkan sektor UMKM. Pengembangan UMKM nantinya
akan dapat meningkatkan kemampuan masyarakat dengan
berwirausaha dan/atau usaha kecil agar menjadi tangguh dan mandiri.
Pengembangan UMKM oleh BUMN ini diatur dalam pasal 88 ayat
(1) UU Nomor 19 tahun 2003 yang menyatakan bahwa BUMN dapat
menyisihkan sebagaian laba bersihnya untuk keperluan pembinaan
usaha kecil/koperasi serta pembinaan masyarakat sekitar BUMN.
Peraturan Mentri Negara BUMN Nomor Per-05/MBU/2007 tentang
program kemitraan BUMN dengan usaha kecil dan program bina
lingkungan telah mengatur sumber dana, bentuk dan program
kemitraan.
Yang di Kembangkan program kemitraan CSR merupakan bentuk tanggung jawab sosial
perusahaan kepada mitra usaha yaitu perusahaan kecil untuk
mewujudkan kesejahteraan dan kemandirian ekonomi sehingga dapat
memupuk keuntungan lebih besar dan menjadi usaha yang besar dan
tangguh. Program CSR oleh perusahaan besar dilakukan melalui
pola-pola kemitraan, memiliki alokasi dana yang berasal dari laba
bersih BUMN untuk kegiatan kemitraan. Program kemitraan CSR ini
memiliki landasan hukum yang banyak mengalami penyempurnaan
atau perubahan.
1.1 JURNAL SATU

Pengarang SYARIFUDDIN JURDI


Judul Jurnal ILMU SOSIAL, BUDAYA INTELEKTUAL DAN SEMANGAT
KENABIAN: TELAAH PENGEMBANGAN ILMU SOSIAL
NUSANTARA
Masalah Indonesia atau dalam bahasa kultural disebut dengan istilah nusantara
merupakan wilayah terbentang dari Sabang sampai Merauke,
meliputi berbagai pulau, adat-istiadat, bahasa, agama, kebudayaan
dan tradisi-tradisi sosial yang sangat beragam. Tulisan ini
akanmembentangkan kondisi obyektif perkembangan ilmu sosial
nusantara serta kemungkinan pengembangan ilmu sosial yang khas
Indonesia, ilmu sosial yang dikonseptualisasi dari tradisi sosial
budaya masyarakat Indonesia sendiri. Upaya konseptualisasi ilmu
sosial ini harus bersinergi antara spirit pengembangan ilmu para
ilmuwannya dan dukungan Negara pada sisi lain, tentu saja
pengembangan ilmu sosial di masa depan dengan politik pemihakan
Negara yang disertai dengan memasukkan nilai-nilai kebudayaan
sebagai materi perkuliahan.Dengan mengurai kesejarahan sosial,
artikel ini menyuguhkan bahasan tentang historisitas Ilmu Sosial,
Pembentukan Blok Intelektual, Pelembagaan Ilmu Sosial di nusantara
serta refleksinya, dan spirit profetik dan asketisme intelektual.
Hasil Penelitian Refleksi terhadap Tradisi Ilmuwan Sosial Nusantara Tugas utama
pemerintah adalah mengatasi berbagai gejolak yang muncul di
daerahdaerah, istilah nation building sebenarnya merupakan upaya
untuk menciptakan integrasi nasional (periode awal kemerdekaan),
memperkuat ketahanan pangan, modernisasi sektor pertanian dan
berbagai gerakan lainnya (pemerintah Orde Baru), kini rezim
mestinya mentransformasi dengan merevitalisasi nilai-nilai budaya
lokal sebagai instrumen membangun kemandirian nasional melalui
politik pendidikan dan politik akademik yang memihak pada gerakan
pribuminisasi ilmu. Gerakan ilmu dewasa ini harus mengarah pada
agenda pembauran kebangsaan dan penguatan identitas akademik
yang memihak pada nilai-nilai budaya bangsa untuk memperkuat
NKRI. Kontribusi rezim Soekarno dalam penguatan identitas
kenusantaraan dapat menjadi titik point untuk mengembangkan ilmu
sosial budaya atau ilmu sosial humaniora yang lebih independen.
Identitas kenusantaraaan dan integrasi sosial yang diperjuangkan
rezim Soekarno menjadi penting bagi pembangunan nasional tanpa
mengabaikan kebudayaan nasional. Kebijakan yang berorientasi pada
aspek ekonomi yang pro pasar dan bercorak liberal oleh sebagian
ilmuwan sosial sebagai kebijakan yang akan menolong pertumbuhan
perekonomian nasional dan mengentaskan kemiskinan. Dengan
pembangunan ekonomi yang mantap akan memberi kontribusi bagi
partisipasi politik warga yang tinggi dalam proses pembangunan serta
menjamin terciptanya kehidupan sosial yang harmonis. Peningkatan
pertumbuhan ekonomi akan berkorelasi dengan aspek sosial seperti
tersedianya lapangan kerja yang memadai bagi rakyat serta
menunjukkan bahwa pemerintah memiliki komitmen dan
tanggungjawab sosial yang tinggi terhadap warganya. Sifat ilmu
menjadi penting untuk memasukkan suatu disiplin dalam kategori
ilmu sosial, menurut Taufik Abdullah bukan sifat ilmu sosial yang
menentukannya, tetapi sistem ilmu pengetahuan yang memiliki
hubungan dengan sesuatu di luar dirinya yakni negara dan persoalan-
persoalan lain yang terkait, sehingga Abdullah memasukkan ilmu
humanistik sebagai bagian dari ilmu sosial. Terdapat fenomena yang
tentu penting untuk mempertanyakan orientasi pembangunan
ekonomi yakni angka kemiskinan tetap tinggi, bahkan angka
kemiskinan absolut yang tidak terjamah oleh pembangunan ekonomi
sangat tinggi, selain terdapat pula kategori yang oleh ilmuwan sosial
dimasukkan ke dalam kategori kemiskinan relatif, mereka ini
merupakan dampak langsung dari pembangunan ekonomi.
Yang di Kembangkan Dengan dasar itu,pendidikan sejatinya merupakan bagian yang sangat
penting dari kewarnegaraan sipil karena integrasi sosial budaya dapat
tercapai melalui pendidikan. Pemerintah melalui Kemendikbud tidak
dapat mentransformasi sistem pendidikan yang ideal tanpa
tersedianya nilai-nilai tradisional atau nilai-nilai budaya masyarakat,
dengan meminjam sosiolog Emile Durkheim, pendidikan dapat
menghubungkan Negara lebih dekat kepada individu dan
masyarakatnya.

1.2 JURNAL DUA

Anda mungkin juga menyukai