DISUSUN OLEH :
Sartika 2215201066
Tiara Kash 2215201067
Viani Karomatul Aulia 2215201068
Vifi Gusti Safitri 2215201069
TAHUN 2022/2023
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah
ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda
tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di
akhirat nanti. Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan
nikmat sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga
penulis mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dari mata
kuliah ilmu kesehatan masyarakat yang berjudul “Pemberdayaan
Masyarakat,Partnership Dan Jejaring Sosial”
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya
makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian
apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang
sebesar-besarnya. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................22
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
1.3 Tujuan
a. Tujuan Umum
Dengan adanya makalah ini bertujuan untuk menjadi acuan atau
pedoman dalam membandingkan antara teori dalam konsep
pemberdayaan masyarakat, partnership dan jejaring social dalam bidang
masyarakat.
b. Tujuan Khusus
1. Memahami pengertian konsep pemberdayaan masyarakat.
2. Mengetahui konsep pemberdayaan masyarakat.
3. Memahami unsur pemberdayaan masyarakat
4. Memahami pendekatan pengembangan masyarakat
5. Memahami partnership/kemitraan.
6. Memahami Langkah-langkah kemitraan.
7. Memahami pengertian jejaring social.
8. Memahami Media atau alat peraga dalam promosi kesehatan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
4
5
Istilah konsep berasal dari bahasa latin conceptum, artinya sesuatu yang
dipahami. Konsep merupakan abstraksi suatu ide atau gambaran mental, yang
dinyatakan dalam suatu kata atau symbol. Secara konseptual, pemberdayaan
atau pemberkuasaan (empowerment), berasal dari kata power yang berarti
kekuasaan atau keberdayaan.
Konsep pemberdayaan berawal dari penguatan modal sosial di
masyarakat (kelompok) yang meliputi Kepercayaan (trusts), Patuh Aturan
(role), dan Jaringan (networking). Apabila kita sudah memiliki modal social
yang kuat maka kita akan mudah mengarahkan dan mengatur (direct)
masyarakat serta mudah mentransfer knowledge kepada masyarakat. Dengan
6
memiliki modal social yang kuat maka kita akan dapat menguatkan
Knowledge, modal (money), dan people.
Konsep ini mengandung arti bahwa konsep pemberdayaan masyarakat
adalah transfer kekuasaan melalui penguatan modal social kelompok untuk
menjadikan kelompok produktif untuk mencapai kesejahteraan sosial. Modal
sosial yang kuat akan menjamin suistainable didalam membangun rasa
kepercayaan di dalam masyarakat khususnya anggota kelompok (how to build
the trust).
yang baik atau buruk bagi masyarakat, cara-cara apa yang perlu dilakukan
untuk memperbaikinya dan menyediakan sarana yang diperlukan untuk
perbaikan tersebut. Dengan pendekatan ini, prakarsa dan pengambilan
keputusan berada ditangan community worker.
b.Pendekatan Non direktif (Partisipatif)
Pendekatan ini dilakukan berdasarkan asumsi bahwa masyarakat tahu apa
yang sebenarnya mereka butuhkan dan apa yang baik untuk mereka. Pada
pendekatan ini, community worker tidak menempatkan diri sebagai orang
yang menetapkan apa yang baik dan buruk bagi suatu masyarakat.
Pemeran utama perubahan masyarakat adalah masyarakat itu sendiri,
community worker lebih bersifat menggali dan mengembangkan potensi
masyarakat. Masyarakat diberikan kesempatan untuk membuat analisis
dan mengambil keputusan yang berguna bagi mereka sendiri, serta mereka
diberi kesempatan penuh dalam penentuan cara-cara untuk mecapai tujuan
yang mereka inginkan. Tujuan dari pendekatan ini agar masyarakat
memperoleh pengalaman belajar untuk mengembangkan dirinya melalui
pemikiran dan tindakan yang dirumuskan oleh mereka.
b.5 Partnership/Kemitraan
Kemitraan pada esensinya adalah dikenal dengan istilah gotong royong
atau kerjasama dari berbagai pihak, baik secara individual maupun kelompok.
Menurut Notoatmodjo (2003), kemitraan adalah suatu kerjasama formal atara
individu-individu atau kelompok atau organisasi untuk mencapai suatu tugas
atau tujuan tertentu.
Dalam bidang kesehatan bnayak tentunya kegiatan kemitraan yang bisa
dilakasanakan, seperti:
a. Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu)
Posyandu merupakan jensi UKBM yang paling memasyarakatkan saat ini.
Gerakan posyandu ini telah berkambang dengan pesat secara nasional
sejak tahun 1982. Saat ini telah popular di lingkungan desa dan RW
diseluruh Indonesia. Posyandu meliputi lima program prioritas yaitu: KB,
9
Kata intensitas berasal dari Bahasa Inggris yaitu intense yang berarti
semangat, giat (John M. Echols, 1993). Sedangkan menurut Nurkholif
Hazim (2005), bahwa: “intensitas adalah kebulatan tenaga yang
dikerahkan untuk suatu usaha”. Jadi intensitas secara sederhana dapat
dirumuskan sebagai usaha yang dilakukan oleh seseorang dengan
penuh semangat untuk mencapai tujuan. Perkataan intensitas sangat
erat kaitannya dengan motivasi, antara keduanya tidak dapat
dipisahkan.
1. Faktor Yang Mempengaruhi Intensitas Penggunaan Situs Jejaring
Sosial
aktor-faktor yang mempengaruhi intensitas penggunaan situs
jejaring sosial adalah suasana emosional (mood), skema kognitif,
suasana terpaan, predisposisi individual, dan tingkat identifikasi
khalayak dengan tokoh dalam situs jejaring sosial (Andarwati dan
Sankarto, 2005).
14
3. Indikator Intensitas
Media atau alat peraga dalam promosi kesehatan dapat diartikan sebagai
alat bantu untuk promosi kesehatan yang dapat dilihat, didengar, diraba,
dirasa atau dicium, untuk memperlancar komunikasi dan penyebarluasan
informasi Media promosi kesehatan adalah semua sarana atau upaya untuk
16
7. Memperlancar komunikasi
b. Mudah terlipat
e. Bertatap muka.
b. Sedikit rumit.
c. Perlu listrik.
e. Bertatap muka
b. Sedikit rumit.
20
21
3.2 Saran
3, Bagi pembaca harapan penulis agar makalah ini dapat menambah wawasan
tentang pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan.
22
DAFTAR PUSTAKA
Jakarta.