Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

“Pemberdayaan Komunitas”

Dosen Pengampu : Ns. Badar SST.,M.Kes

Disusun oleh :

1. Jennifer Ingred Angelia : P07220219098

2. Nurul Alifah : P07220219107

3. Said Ahmad Farid Rahman : P07220219117

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLTEKNIK KESEHATAN KALIMANTAN TIMUR

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN

TAHUN AJARAN 2022


KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr. wb. Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang

Maha Esa karena berkat seijin-Nya lah penulis dapat menyelesaikan makalah dengan

judul “ Pemberdayaan Komunitas”Sesuai waktu yang diberikan.

Makalah ini dibuat dalam rangka memperdalam pemahaman tentang

bagaimana menerapkan kemitraan atau kerjasama lintas sektor dan program.

Demikian makalah ini kami buat, mohon maaf bila ada salah penulisan ataupun

hal yang menyinggung dalam penulisan makalah ini. Semoga segala upaya kami dalam

membuat makalah ini bisa bermanfaat.

Terima kasih. Wassalamualaikum wr.wb.

Samarinda, 10 Agustus 2022

Kelompok 7
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................2


DAFTAR ISI ..........................................................................................................................3
BAB I ......................................................................................................................................4
A. Latar Belakang ................................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah .............................................................................................. 5
C. Tujuan ................................................................................................................ 5
BAB II .....................................................................................................................................6
A. Pengertian pemberdayaan komunitas................................................................. 6
B. Tujuan pemberdayaan komunitas ...................................................................... 7
C. Manfaat pemberdayaan komunitas .................................................................... 8
D. Prinsip pemberdaaan komunitas ...................................................................... 10
E. Strategi pemberdayaan komunitas ................................................................... 11
BAB III ................................................................................................................................. 13
A. Kesimpulan ............................................................................................................... 13
B. SARAN...................................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................... 15
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pemberdayaan masyarakat merupakan upaya untuk memberdayakan

masyarakat yang karena ketidakmampuannya baik karena faktor internal

maupun eksternal. Pemberdayaan diharapkan mampu mengubah tatanan hidup

masyarakat kearah yang lebih baik, sebagaimana cita-cita bangsa untuk

mewujudkan masyarakat yang adil, demokratis, sejahtera dan maju.

Pemberdayaan masyarakat kini telah menjadi agenda penting

pemerintah, terutama sebagai kelanjutan dari kegagalan konsep pembangunan

masa lalu. Tidak hanya pemerintah, tapi dunia usaha juga memiliki program

pemberdayaan masyarakat sebagai bentuk tanggung jawab sosial mereka

terhadap masyarakat, (Corporat Social Responsibility/CSR). Namun hal ini

seringkali bertentangan dengan kenyataan dilapangan. Program pemberdayaan

kurang mengena sasaran, karena sering dilakukan secara charity, ditambah lagi

program pemberdayaan malah menguras dan “memperdayai” rakyat. Sehingga

praktek korupsi semakin merajalela, yang kaya semakin berkuasa, yang miskin

semakin tidak berdaya.

Pengentasan kemiskinan hakikatnya adalah mengubah perilaku, yang

dimulai dari mengubah mindset individu dan masyarakat. Pengentasan

kemiskinan hanya dapat dilakukan melalui upaya pemberdayaan masyarakat.


Masyarakat didorong untuk memiliki kemampuan sesuai potensi dan

kebutuhannya untuk berdiri tegak di atas kakinya sendiri, memiliki daya saing,

serta mandiri, melalui berbagai kegiatan pemberdayaan.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian pemberdayaan komunitas ?

2. Apa tujuan peberdayaan komunitas ?

3. Apa manfaat pemberdayaan komunitas ?

4. Apa saja prinsip pemberdayaan komunitas ?

5. Bagaimana strategi pemberdayaan komunitas ?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian pemberdayaan komunitas.

2. Untuk mengetahui tujuan pemberdayaan komunitas.

3. Untuk mengetahui manfaat pemberdayaan komunitas.

4. Untuk mengetahui prinsip pemberdayaan.

5. Untuk mengetahui startegi pemberdayaan komunitas.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian pemberdayaan komunitas

Pemberdayaan komunitas merupakan program yang diupayakan


dengan tujuan untuk membentuk sikap dan perilaku individu dan
masyarakat yang mandiri. Kemandirian tersebut dipandang dari berbagai
sisi, meliputi kemandirian dalam berpikir, berperilaku, mengendalikan apa
yang dilakukan serta mampu memecahkan masalah yang dihadapi dengan
menggunakan potensi yang melekat pada diri.

Pemberdayaan komunitas merupakan upaya atau proses untuk


menumbuhkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan masyarakat atau
komunitas dalam mengenali, mengatasi, memelihara, melindungi, dan
meningkatkan kesejahteraan mereka sendiri. Pemberdayaan merupakan
proses pembangunan di mana masyarakat berinisiatif untuk memulai proses
kegiatan sosial untuk memperbaiki situasi dan kondisi diri sendiri.
Pemberdayaan tersebut hanya bisa terjadi apabila masyarakat itu sendiri
ikut pula berpartisipasi.

Indikator keberhasilan sebuah program pemberdayaan dapat dilihat


apabila kelompok komunitas atau masyarakat tersebut menjadi agen
pembangunan atau dikenal juga sebagai subjek, atau motor penggerak, dan
bukan hanya sekedar penerima manfaat (bahasa Inggris: beneficiaries) atau
objek pemberdayaan saja. Dengannya, tujuan pemberdayaan komunitas
harus diarahkan untuk memampukan dan memandirikan masyarakat dari
perspektif kemiskinan maupun keterbelakangan, kesenjangan serta
ketidakberdayaan yang berkembang pesat dalam kehidupan.

Pengertian Pemberdayaan Komunitas Menurut Para Ahli


1. Rappaport (1985), pemberdayaan masyarakat adalah serangkaian
praktisi dan kegiatan yang diimplementasikan dengan keberadaan
simbol-simbol. Simbol-simbol tersebut kemudian dapat
menyampaikan tujuan untuk perubahan yang diharapkan, baik
dalam diri individu maupun kelompok bersangkutan. Kemudian
pada nantinya, dampaknya akan dirasakan dengan kecenderungan
perubahan maupun perkembangan kehidupan sebaga makna
pemberdayaan.
2. Pyne (1991), pemberdayaan komunitas didefinisikan sebagai upaya
sekumpulan orang perorangan maupun kelompok yang
bersangkutan dalam mencapai kehidupan yang adil dan beradab,
serta kesejahteraan dalam berbagai bidang kehidupan, seperti
bidang ekonomi, sosial, politik dan lain sebagainya.
3. Rusel Erlic dan Rievera (1986), pemberdayaan masyarakat
merupakan serangkaian tanggapan untuk dapat mengikuti
perubahan kehidupan, khususnya dalam bidang ekonomi serta
politik, yang bernilai penting bagi kehidupan masyarakat.
4. Robinson (1994), pemberdayaan adalah suatu proses pribadi dan
sosial; suatu pembebasan kemampuan pribadi, kompetensi,
kreativitas dan kebebasan bertindak.

B. Tujuan pemberdayaan komunitas

Pemberdayaan komunitas ialah upaya atau proses untuk menumbuhkan


kesadaran, kemauan, dan kemampuan komunitas dalam mengenali,
mengatasi, memelihara, melindungi, dan meningkatkan kesejahteraan
mereka sendiri (Notoatmodjo, 2012). Batasan pemberdayaan dalam bidang
kesehatan meliputi upaya untuk menumbuhkan kesadaran, kemauan, dan
kemampuan dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan sehingga
secara bertahap tujuan pemberdayaan komunitas bertujuan untuk:
1. Menumbuhkan kesadaran, pengetahuan, dan pemahaman akan
kesehatan individu, kelompok, dan komunitas.
2. Menimbulkan kemauan yang merupakan kecenderungan untuk
melakukan suatu tindakan atau sikap untuk meningkatkan kesehatan
mereka.
3. Menimbulkan kemampuan komunitas untuk mendukung terwujudnya
tindakan atau perilaku sehat.
Suatu komunitas dikatakan mandiri dalam bidang kesehatan apabila:
1. Mereka mampu mengenali masalah kesehatan dan faktor-faktor yang
mempengaruhi masalah kesehatan terutama di lingkungan tempat
tinggal mereka sendiri. Pengetahuan tersebut meliputi pengetahuan
tentang penyakit, gizi dan makanan, perumahan dan sanitasi, serta
bahaya merokok dan zat-zat yang menimbulkan gangguan kesehata.
2. Mereka mampu mengatasi masalah kesehatan secara mandiri dengan
menggali potensi-potensi komunitas setempat.
3. Mampu memelihara dan melindungi diri mereka dari berbagai ancaman
kesehatan dengan melakukan tindakan pencegahan.
4. Mampu meningkatkan kesehatan secara dinamis dan terus-menerus
melalui berbagai macam kegiatan seperti kelompok kebugaran,
olahraga, konsultasi dan sebagainya.

C. Manfaat pemberdayaan komunitas

Dari segi manfaat, pemberdayaan komunitas memiliki peran yang


sangat penting dalam memperbaiki keadaan masyarakat, utamanya mereka
yang tingkat kesejahteraannya masih berada dibawah. Ini tidak lepas dari
tujuan pemberdayaan komunitas sendiri, yakni untuk meningkatkan
kesejahteraan individu atau kelompok, sehingga bisa merealisasikan
pembangunan secara berkelanjutan serta meningkatkan kualitas hidup di
masyarakat.
Dalam penerapannya, pemberdayaan komunitas ini juga diharapkan
bisa membentuk individu dan masyarakat menjadi mandiri sekaligus
termotivasi dalam memanfaatkan peluang dan berani mengambil keputusan
dalam situasi tertentu. Mengingat banyak potensi-potensi baru yang bisa
dikembangkan dan diharapkan dari para anggota komunitas.

Melalui pemberdayaan komunitas ini, potensi-potensi terpendam yang


dimiliki oleh anggota dapat terlihat dan menjadi suatu kekuatan baru bagi
komunitas itu sendiri. Potensi-potensi itu juga dapat dikembangkan secara
lebih terarah dan berkembang dengan program-program yang disajikan.

Dengan demikian, diharapkan masalah-masalah sosial yang selama ini


menghambat komunitas sosial itu dapat teratasi dengan baik. Selain itu, ada
beberapa manfaat lainnya yang bisa dinikmati oleh suatu komunitas di
dalam masyarakat melalui pemberdayaan komunitas ini, antara lain:

1. Pemberdayaan dapat digunakan untuk mengembangkan bakat


masyarakat
2. Pemberdayaan dapat menghilangkan hambatan-hambatan
tradisional dalam masyarakat
3. Pemberdayaan komunitas dapat menyingkirkan garis demarkasi
(garis batas antar komunitas)
4. Penyaluran ilmu pengetahuan yang dapat digunakan untuk
memperbaiki kinerja masyarakat

Oleh karena itu, dengan adanya pemberdayaan komunitas di lingkungan


masyarakat ini diharapkan mampu memberi manfaat sebesar-besarnya bagi
individu serta orang-orang yang ada di sekitarnya. Namun, untuk
mengembangkan komunitas tersebut perlu dilakukan secara berkelanjutan
dengan mengoptimalkan partisipasi masyarakat secara maksimal.
D. Prinsip pemberdaaan komunitas

Terdapat beberapa prinsip utama dalam pemberdayaan masyarakat.


Disarikan dari buku sosiologi Kenali Dirimu terbitan Kemdikbud (2020)
serta buku Pemberdayaan Masyarakat di Lahan Gambut (2005: 8-9),
berikut prinsip-prinsip dalam pemberdayaan masyarakat.

a. Kesetaraan

Pemberdayaan komunitas hendaknya memperhatikan prinsip


kesetaraan maksudnya pihak pemberdaya dan komunitas yang akan
diberdayakan memiliki kedudukan setara. Pihak
pemberdaya/pendamping diposisikan secara fleksibel. Selain
memiliki tugas berbagi ilmu pengetahuan, mereka mendengarkan
dan mengakomodasi pendapat masyarakat. Kesalahan yang sering
terjadi, pihak pemberdaya memposisikan dirinya sebagai guru.
Padahal dalam banyak hal, masyarakat lebih tahu tentang daerahnya
terutama berkaitan dengan kearifan lokal masyarakat.

b. Partisipatif

Masyarakat diberikan kebebasan memilih dan merumuskan


kebutuhan dalam proses pemberdayaan. Masyarakat diajak melihat
kemampuannya dalam mencapai tujuan yang diinginkan sehingga
harapan antara pemberdaya dan masyarakat yang diberdayakan
berjalan beriringan.

c. Keswadayaan

Proses menghargai kemampuan masyarakat dalam upaya


pemberdayaan dengan mengedepankan kemampuan masyarakat.
Program pemberdayaan harus dapat menumbuhkan kemampuan
kemandirian masyarakat. Prinsip memulai dari hal-hal yang dimiliki
masyarakat menjadi panduan untuk mengembangkan
pemberdayaan masyarakat.

d. Berkelanjutan

Program komunitas dirancang secara berkelanjutan, meski proses


pemberdayaan selesai. Program pemberdayaan dapat dilanjutkan
dan dikelola masyarakat secara mandiri. Peran berbagai pihak
seperti peran generasi muda diperlukan untuk mensukseskan upaya
pemberdayaan.

E. Strategi pemberdayaan komunitas

Untuk dapat melaksanaan pemberdayaan dan dapat mencapai tujuan


yang diinginkan diperlukan strategi yang tepat. Strategi yang dapat
diterapkan dalam pelaksanaan pemberdayaan komunitas sebagai berikut;

a. Mempertimbangkan potensi masyarakat


Fasilitator/pihak pemberdaya komunitas hendaknya menghargai
segala potensi yang dimiliki komunitas.Tujuan pemberdayaan
menekankan penguatan (empowering) anggota komunitas untuk
mandiri. Dalam mempertimbangkan potensi masyarakat perlu
melokalisasi kearifan lokal masyarakat, yang akan digunakan
sebagai batu loncatan upaya pemeberdayaan masyarakat. Sehingga
masyarakat akan lebih mudah menerima berbagai perubahan dalam
proses pemberdayaan.
b. Memberikan pendampingan secara berkelompok
Pelaksanaan pemberdayaan akan lebih efektif jika dilakukan secara
kelompok. Selain mempertimbangkan efisiensi dan keterbatasan
waktu serta biaya, pemberdayaan secara kelompok dinilai lebih
efektif.
c. Memberikan pelatihan khusus
Pihak pemberdaya perlu mengakomodasi usulan anggota
masyarakat yang meminta dilakukan pelatihan tertentu di luar
program pemberdayaan. Hal tersebut membuktikan bahwa
masyarakat mampu menganalisis hal-hal yang sebenarnya
diinginkan. Contoh, dalam latihan kekriyaan pemuda karang taruna,
terdapat beberapa pemuda yang menginginkan diberi pelatihan
pembuatan kerajinan tangan.
d. Mengangkat kearifan lokal
Pihak pemberdaya perlu mengangkat kearifan-kearifan lokal dalam
upaya pemberdayaan komunitas. Contoh, masyarakat suku laut di
perairan Riau memiliki kearifan lokal berupa larangan mengambil
hasil laut secara berlebihan. Bagi pemerintah atau pihak swasta yang
ingin melakukan pemberdayaan dapat memanfaatkan kearifan lokal
tersebut sebagai pijakan penyusunan program. Contoh mengajarkan
masyarakat membuat dan mengelola tambak ikan.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pemberdayaan komunitas adalah sebagai subjek sekaligus objek dari

sistem kesehatan. dalam dimensi kesehatan, pemberdayaan merupakan proses

yang dilakukan oleh komunitas (dengan atau tampa campur tangan pihak luar)

untuk memperbaiki kondisi lingkungan, sanitasi dan aspek lainnya yang secara

langsung maupun tidak langsung berpengaruh dalam kesehatan komunitas.

Program pemberdayaan yang akan mempengaruhi kualitas hidup adalah

pemberdayaan komunitas miskin. Faktor ini akan mampu memutuskan

ketinggalan rakyat baik dari segi pendidikan, ekonomi maupun kesehatan.

Fektor lain yang akan menjamin penguatan daya tawar dan akses guna

mendukung komunitas untuk memperolah dan memamfaatkan input sumber

daya yang dapat meningkatkan kegiatan ekonomi adalah melakukan penguatan

lembaga dan organisasi komunitas.

Revitalisasi Puskesmas untuk meningkatkan derajat kesehatan

komunitas melalui strategi pengorganisasian komunitas dilakukan untuk

memberdayakan komunitas dalam hal penyelesaian masalah kesehatan di aras

komunitas basis. Selain itu juga mendorong potensi komunitas di aras

komunitas basis agar dapat mengatasi masalah-masalah kesehatan dengan

penekanan pencegahan penyakit melalui keswadayaan yang berkelanjutan dan

kontekstual dengan kebutuhan lokal.


B. SARAN

Mungkin akan lebih baik lagi jika adanya saran dan kritik yang sifatnya
membangun dari semua pihak demi penyempurnaan makalah ini, namun
sebagai manusia biasa hanya bisa berharap semoga bisa bermanfaat dan mudah
-mudahan memenuhi fungsi sebagaimana mestinya
DAFTAR PUSTAKA

Marasabessy, N.B,. (2012. Program pemberdayaan komunitas dalam


perencanaan dan pelaksanaan pemberantasan malaria di kabupaten Maluku
tengah.pdf. Universitas Gadjah Mada.

Notoatmodjo, S. (2012). Promosi kesehatan & ilmu perilaku. Jakarta: Rineka


Cipta.

Wass, A. (1995). Promoting health: the primary health approach. Toronto:


W.B. Sanders.

Nurbeti, M. (2010). Pemberdayaan komunitas dalam konsep “kepemimpinan


yang mampu menjembatani”: bagaimana mengukurnya?. Dari:
http://www.kesehatankomunitas.com/2010/02/pemberdayaan-komunitas-
dalam-konsep.html (tanggal unduh 10 Agustus 2022 pukul 12:21)

Anda mungkin juga menyukai