Anda di halaman 1dari 13

“MATA KULIAH METODE PENELITIAN”

“KLASIFIKASI DESKRIPTIF DENGAN UKURAN NUMERIC”

DISUSUN OLEH

Kelompok 9

1. Miranda alzena sabella P07220219102


2. Pitra shasa anggita P07220219108
3. Said ahmad farid rahman P07220219117

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KALIMANTAN TIMUR
SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN TAHUN 2022

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya dan tidak lupa shalawat serta salam kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW. Sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah dengan judul
“KLASIFIKASI DESKRIPTIF DENGAN UKURAN NUMERIC” untuk memenuhi tugas
mata kuliah Metodologi Penelitian.
Makalah ini masih banyak terdapat banyak kekurangan, kami sangat mengharapkan
kepada para pembaca untuk menyampaikan kritik dan saran yang sifatnya membangun
demi kebaikan dan kesempurnaan makalah selanjutnya. Semoga makalah ini dapat selalu
bermanfaat bagi pembaca dan atas kekurangan dalam makalah ini kami mohon maaf.
Terakhir tidak lupa kami mengucapkan terimakasih.

Samarinda, 21 Juli 2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................2

DAFTAR ISI..............................................................................................................................3

BAB I.........................................................................................................................................9

A.Rumusan Masalah...........................................................................................................9
B.Tujuan Penelitian.............................................................................................................9
C.Metode Penulisan............................................................................................................9

BAB II......................................................................................................................................11

A.DEFINISI METODE DESKRIPTIF..........................................................................................11


B.ANALISIS NUMERIC............................................................................................................11

1.Syarat Uji korelasi......................................................................................................11


2.Uji normalitas data.....................................................................................................13
3.Cara menentukan normalitas data..............................................................................13
a.Eksplorasi deskriptif...............................................................................................13
b.Koefisien Varians...................................................................................................14
c.Rasio skewness.......................................................................................................14
d.Rasio kurtosis.........................................................................................................14
e.Histogram...............................................................................................................15
f.Boxplot....................................................................................................................16
g.Uji statistik..............................................................................................................16

iii
BAB I

LATAR BELAKANG

A. LATAR BELAKANG

Data adalah suatu bentuk pencatatan berulang mengenai karakteristik suatu


objek. Pada pencatatan ini masing-masing individu dicatat dengan nomor atau
identitas tertentu dan masing-masing karakteristik dicatat kedalam peubah tertentu.
Masing-masing individu yang masuk dalam pencatatan tersebut secara umum
dinamakan pengamatan, observasi, atau rekod (record). Tabel 1-1 menampilkan
bentuk umum gugus data yang meliputi sepuluh pengamatan yang dicatat pada tiga
peubah, yaitu X, Y dan Z. (Asep Saifudin Dkk,2009).

Metode penelitian merupakan cara yang digunakan oleh peneliti dalam


mengumpulkan data penelitiannya. Dengan menggunakan metode penelitian akan
diketahui hubungan yang signifikan antara varibel yang diteliti sehingga
menghasilkan kesimpulan yang akan memperjelas gambaran mengenai objek yang
diteliti.

A. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang bisa diangkat dari makalah ini, yaitu:
a. Apa yang dimaksud dengan metode penelitian deskriptif ?
b. Apa yang dimaksud dengan analisis numerik numeric ?
c. Apa yang dimaksud dengan klasifikasi deskriptif dengan ukuran numeric ?
B. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana klasifikasi deskriptif
dengan ukuran numeric
2. Tujuan Khusus
a) Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan metode penelitian
deskriptif
b) Untuk mengetahui apa yang dimaksud analisis numeric
c) Untuk mengetahui apa saja jenis jenis Proposal Penelitian
d) Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan deskriptif numeric
C. Metode Penulisan

4
Adapun metode yang penulis gunakan untuk menulis dan menyusun makalah ini
adalah metode studi pustaka yaitu sebuah metode penulisan karya tulis dengan
mencari informasi dari berbagai jenis referensi, mulai dari literatur buku, internet,
televisi, dan jenis referensi lainnya.

5
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

a. Definisi Metode Deskriptif

Menurut Sujoko Efferin, Stevanus Haddi Darmadji, dan Yuliawati Tan


(2004:7) metode penelitian merupakan bagian dari metodologi yang secara khusus
mendeskripsikan tentang cara mengumpulkan dan menganalisis data.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan
pendekatan kuantitatif dan metode verifikatif, yaitu hasil penelitian yang kemudian diolah
dan dianalisis untuk diambil kesimpulannya, artinya penelitian yang dilakukan adalah
penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numeric (angka), dengan
menggunakan metode penelitian ini akan diketahui hubungan yang signifikan antara
variabel yang diteliti, sehingga menghasilkan kesimpulan yang akan memperjelas
gambaran mengenai objek yang diteliti.

Menurut Sugiyono (2014:21) metode analisis deskriptif adalah statistik yang


digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan
data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan
yang berlaku untuk umum atau generalisasi.

Sedangkan menurut Nazir (2003:54) metode desktiptif yaitu suatu metode


dalam meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu kondisi, suatu pemikiran,
ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang.

Menurut Sugiyono (2014:21) pendekatan verifikatif pada dasarnya untuk


menguji teori dengan pengujian hipotesis. Pengujian hipotesis dilakukan dengan
menggunakan perhitungan statistik yang digunakan untuk menguji variabel X1 dan
variabel X2 terhadap variabel Y yang diteliti. Verifikatif berarti menguji teori dengan
pengujian suatu hipotesis apakah diterima atau ditolak

b. Analisis numeric

Analisis dua variebel dengan jenis data sama sama numerik, dengan skala ukur
rasio atau interval dilakukan dengan analisis korelasi product moment (Pearson
correlation) atau regresi linier sederhana. Salah satu diantara keduanya dapat digunakan.

1. Syarat Uji korelasi

6
a. Data terdistribusi normal.

b. Varian data homogen (homoskedastisitas).

c. Asumsi adanya hubungan linier antar kedua variabel.

Hasil analisis korelasi akan mendapatkan kemaknaan (p) hubungan


korelasinya. Korelasi dinyatakan bermakna bila 0<0,05. Serta juga didapatkan seberapa
kuat hubungan linieritas antar kedua variabel dengan nilai koefisien korealasi (r).

Nilai "r" dapat positif dan dapat juga negatif, dengan rentang nilai -1 hingga 1.
Nilai "r" positif menunjukkan hubungan linieritas positif yang berarti bila nilai variabel
bebasnya meningkat maka nilai variabel terikat juga akan meningkat, dan begitu juga
sebaliknya. Sedangkan nilai ""negatif menunjukkan hubungan linieritas negatif yang
berarti bila nilai variabel bebasnya meningkat maka nilai variabel terikat turun, begitu
juga sebaliknya.Kekuatan hubungan tersebut dapat diketahui dari nilai "r", dengan nilai
(Dikutip dari Hastono & Sabri, 2013):

r =0,00 s/d 0,25: Tidak ada hubungan atau hubungan lemah

r = 0,26 s/d 0,50: Hubungan sedang

r = 0,51 s/d 0,75: Hubungan kuat

r = 0,76 s/d 1,00: Hubungan sangat kuat Begitu juga dengan linieritas negatif
dengan rentang nilai yang sama.

Pelaporan hasil analisis korelasi atau regersi linier dapat ditampilkan dengan
diagram garis dengan scatter (titik-titik nilai sampel). Hasilnya juga dapat dilaporkan
dengan tabel, yang hanya menampilkan nilai rata-rata masing-masing variabel, derajat
kemaknaan (p), dan koofisies korelasi (r)

variabel Rata-rata SD P r
Intake garam 4.35 1.42
(g/hr) 0,001 -0,640
Tekanan darah 88 12
(mmHg)
Tabel 1.1 contoh pelaporan hasil analisis uji korelasi hubungan intake garam harian
dengan tekanan darah diastolik pada usia dewasa

7
Tabel 1.1 menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara intake garam
dengan tekanan darah sistolik pada usia dewasa (p<0,05), dengan hubungan korelasi
negatif yang cukup kuat (r-0,64).

2. Uji normalitas data

Uji normalitas perlu dilakukan pada data numerik untuk melihat apakah
data tersebut terdistribusi normal atau tidak. Data yang terdistribusi normal
merupakan prasyarat untuk bisa dilakukan pada uji statistik parametrik yang
sering dilakukan dan dibutuhkan, seperti uji-t dan Anova.

Data yang terdistribusi normal adalah data yang pola distribusinya


simetris, yang umumnya data berada ditengah dan dengan sebaran data di kiri
atau nilai rendah sebanding dengan sebaran data yang di kanan atau nilai
tinggi.

3. Cara menentukan normalitas data

Normalitas secara deskriptif data-data numerik dapat ditentukan


normalitasnya dengan melihat nilai-nilai hasil analisis ekplorasi deskriptifnya,
yaitu koefiseien varians, rasio skewness dan rasio kurtosis.

a. Eksplorasi deskriptif

Penelitian deskriptif eksploratif bertujuan menggambarkan


keadaan suatu fenomena, dalam Penelitian ini tidak dimaksudkan untuk
menguji hipotesis tertentu tetapi hanya menggambarkan apa adanya
suatu variabel, gejala, atau keadaan (Arikunto 2010).

statistic Std
error
Traditional men 92,43 1,920
95% confidence lower bound 88,72
interval
For men upper bound 99,14
5% trimmed mean 92,43
Median 93,86
Varince 55,348

8
Std.deviation 7,440
Minimum 79
Maximum 107
range 28
Interquartile range 14
Skewnes -,061 ,578
kurtois -1275 1,127
Tabel 1.2 contoh output eksplorasi deskriptif

b. Koefisien Varians.

Ialah perbandingan antara simpangan standar dan harga atau nilai


rata-rata yang dinyatakan dengan persentase. Berdasarkan koefisien
varians data dikatakan terdistribusi normal bila nilai koefisien
variansnya <<30%. Akan tetapi nilai koefisien varians tidak langsung
didapatkan pada eksplorasi deskriptif pada analisis dengan perangkat
lunak computer (SPSS®). Nilai koefisien varians dapat dihitung
dengan: (SD/mean)x100%. Pada contoh tabel 1.2 koefesien variensnya
didapatkan 8,05 artinya data terdistribusi normal.

c. Rasio skewness

adalah nilai statistik yang menunjukkan kemiringan dari


sekumpulan data. Berdasarkan rasio skewness dapat memperlihatkan
apakah datanya cenderung berada di tengah atau miring di satu sisi.
Data dikatakan terdistribusi normal bila nilainya berada dalam rentang -
2 hingga 2. Rasio skewness dapat dihitung dengan: skewness/ standar
eror skewness. Pada contoh tabel 1.2 rasio skewness--0,61/0,578 1,06,
yang menunjukkan data terdistribusi normal.

d. Rasio kurtosis

Kurtosis adalah indikator untuk menunjukkan derajat keruncingan


(tailedness). Semakin besar nilai kurtosis maka kurva semakin runcing
kurtois dapat dihitung dengan: kurtosis/ standar eror kurtosis. Data
dikatakan normal bila rasio kurtosis juga dalam rentang -2 hingga 2.
Pada contoh tabel 1.2 , rasio kurtosis- -1,275/1,127-Rasio kurtosis dapat

9
dihitung dengan: kurtosis/ standar eror kurtosis. Data dikatakan normal
bila rasio kurtosis juga dalam rentang -2 hingga 2. Pada contoh tabel 1.2
rasio kurtosis- -1,275/1,127- 1,13, yang menunjukkan data terdistribusi
normal.

e. Histogram

Adalah representasi grafis (diagram) yang mengatur dan


menampilkan frekuensi data sampel pada rentang tertentu. Frekuensi
data yang ada pada masing-masing kelas direpresentasikan dengan
bentuk grafik diagram batang atau kolom.

Prinsip kerja histogram ialah dengan menjadikan sekumpulan data


sampel penelitian menjadi bentuk visual yang mudah ditafsirkan dengan
mengambil titik data kemudian mengelompokkannya kedalam rentang
yang logis.

Dengan adanya histogram ini, orang yang membaca data tersebut


bisa membaca pola data yang bahkan sulit dideteksi dari tabel
sederhana dan Sebaran data dapat dilihat pada grafik Histogram secara
langsung, jika gambaran sebaran grafik simetris berarti data normal dan
sebaliknya

(a.Data terdistribusi dengan normal ) (b.data terdistribusi tidak


normal)

Tabel 1.3 contoh histogram

10
f. Boxplot

Sebaran data secara langsung juga dapat dilihat pada grafik


Boxplot. Data terdistribusi normal jika tidak ada data ekstrim atau
outlier, nilai median ditengah kotak dari boxplot, nilai whisker terbagi
secara merata ke-atas dan ke-bawah

Tabel 1.4 contoh bloxpot

g. Uji statistik

Uji statistik lebih sering digunakan untuk mengetahui apakah data


mempunyai sebaran normal atau tidak. Uji dapat digunakan adalah uji
Kolmogrov-Smirnov apakah atau Shapiro Wilk. Uji Kolmogorov-
Smirnov digunakan yang untuk sampel besar (>50) sedangkan Shapiro
Wilk untuk sampel yang sedikit (<50). Pada ekplore-plot uj normalitas
dengan perangkat computer, hasil uji ini didapatkan sekaligus (contoh
tabel 7.11). Berdasarkan uji Kolmogrov-Smirnov atau Shapiro Wilk,
data dinyatakan terdistribusi bila nilai signifikansi (p) lebih besar dari
0,05.

11
Tabel 1.5 contoh output uji normalitas

12
Pada data tersebut, dilakukan uji terhadap sampel lebih dari 50. Maka yang
dibaca adalah hasil uji Sanogo-Smirnov

13

Anda mungkin juga menyukai