Disusun Oleh :
SULFIANA (042020032)
NAJMIAH ABDUH (042020317)
ILMIYAH (042020306)
OVA SULKARNAEM (042020322)
Pertama-tama kita panjatkan puja dan puji syukur atas rahmat dan ridho Allah s.w.t
karena tanpa rahmat dan ridhonya, kita tidak dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik
Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada dosen pengampu metode penelitian
yang membimbing kami dalam menyelesaikan makalah ini. Kami juga mengucapkan
terima kasih kepada teman-teman yang selalu setia membantu dalam hal mengumpulkan
data-data dalam pembuatan makalah ini kami menjelaskan tentang metode penelitian
kuantitatif
Mungkin di dalam pembuatan makalah ini terdapat kesalahan yang belum kita
ketahui . maka dari itu kami mohon saran dan kritik dari teman-teman maupun dosen.
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar................................................................................................................i
Daftar Isi.........................................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN
A.Latar Belakang...................................................................................................1
B.Rumusan Masalah..............................................................................................1
C.Tujuan Penulisan................................................................................................1
BAB 2 PEMBAHASAN
BAB 3 PENUTUP
A.Kesimpulan........................................................................................................18
B.Saran..................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................19
BAB 1
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Karenanya dalam penelitian kuantitatif pengukuran terhadap gejala yang diamati menjadi
penting, sehingga pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan daftar pertanyaan
berstruktur (angket) yang disusun berdasarkan pengukuran terhadap variabel yang diteliti
yang kemudian menghasilkan data kuantitatif.
B.Rumusan Masalah
A. Apa Pengertian dari penelitian kuantitatif?
B. Jenis-jenis analisis kuantitatif ?
C. Contoh metode kuantitatif?
C.Tujuan Penulisan
A.Untuk mengetahui pengertian dari pelitian kuantitatif ?
B.Untuk mengetahui jenis-jenis analisis kuantitatif ?
C. Bagaimana contoh penelitian kuantitatif ?
BAB 2
PEMBAHASAN
Menurut SunyotoPenelitian kuantitatif merupakan angka atau bilangan yang sudah pasti
sehingga dapat dirangkai dan juga memudahkan dalam membaca, serta mempermudah
peneliti untuk membuat sebuah pemahaman (Sunyoto 2016, hlm. 21)
Metode yang digunakan dalam penelitian beragam dan disesuaikan dengan tipe data yang
sudah dikumpulkan. Selama ini, selain metode kualitatif, metode kuantitatif menjadi
metode yang paling sering dipakai dalam penelitian. Metode kuantitatif sendiri digunakan
untuk menganalisa data kuantitatif atau data yang berhubungan atau berupa angka. Dalam
kata lain, data kuantitatif juga disebut dengan data numerik yang bisa dikalkulasikan.
Dikarenakan data ini umumnya berupa angka, maka dalam proses analisanya lebih sering
menggunakan bantuan perhitungan matematis dan statistik.
Model analisis data kuantitatif sendiri dibagi menjadi 3 macam yaitu analisis deskriptif,
analisis regresi, dan analisis faktor. Ketiganya akan dijelaskan lebih mendetail dan bisa
kamu simak sebagai berikut:
1.Analisis deskriptif
adalah model analisis data kuantitatif yang lebih sering dipakai untuk menganalisa
data dalam jumlah yang besar. Model analisis data ini tergolong yang paling mendasar
dalam menggambarkan data secara umum. Menurut Wiyono (2001), analisis deskriptif
terdiri dari beberapa bagian seperti distribusi frekuensi, pengukuran tendensi pusat, dan
pengukuran variabilitas.
Dalam distribusi frekuensi, data-data yang acak akan dikategorikan berdasarkan kategori
khusus supaya lebih sistematis. Distribusi frekuensi ini juga dibagi lagi menjadi beberapa
jenis yakni distribusi frekuensi berkelompok, tidak berkelompok, dan grafik distribusi.
Pengukuran tendensi pusat dilakukan untuk mencari gambaran jelas mengenai populasi
atau sampel. Selain itu, tendensi pusat juga berfungsi untuk mengetahui bagian terbesar
dalam distribusi data. Pengukuran tendensi pusat ini meliputi mean/rata-rata, median/nilai
tengah, dan modus/nilai paling banyak.
Kemudian, pengukuran variabilitas bertujuan untuk tingkat homogenitas dan heterogenitas
data penelitian. Pengukuran ini menggunakan rentang antarkuartil, rata-rata simpangan,
simpangan kuartil, simpangan baku, serta koefisien variasi.
Secara umum, data yang dianalisa menggunakan analisis deskriptif akan berupa tabel,
diagram, dan grafik. Cara perhitungan datanya dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu
menggunakan software SPSS atau secara manual. Pada cara yang manual, perhitungan
akan dilakukan dengan menggunakan rumus-rumus tertentu sesuai dengan jenis
pengukuran yang diterapkan.
2. Analisis Regresi
Model analisis data kuantitatif selanjutnya disebut dengan analisis regresi. Model ini
mempunyai tujuan untuk menganalisa adanya pengaruh antara satu variabel dengan
variabel yang lain dengan menggunakan bantuan persamaan regresi. Analisis regresi cukup
sering dijadikan sebagai model analisis data kuantitatif terutama dalam bidang teknik dan
ekonomi.
Terdapat dua jenis dari analisis regresi sederhana yaitu regresi linier sederhana dan regresi
linier berganda. Dalam analisis regresi sederhana, satu variabel independen dipakai untuk
memprediksi hasil variabel dependen. Analisis regresi sederhana umumnya akan
menggunakan rumus sebagai berikut.
Y = a + bX
Dengan keterangan:
Y: Variabel dependen
X: Variabel independen
a: Konstanta (nilai dari Y jika X = 0)
b: Koefisien regresi
Sementara itu, analisis regresi berganda menggunakan dua atau lebih variabel independen
untuk menganalisa hasil dari variabel dependen atau terikat. Untuk analisis regresi
berganda dapat menggunakan beberapa software seperti SPSS, STATA, hingga Eviews.
3.Analisis Faktor
Analisis faktor merupakan model analisis data kuantitatif berikutnya yang dijuluki dengan
analisis multivariat. Analisis ini lebih didasarkan pada hubungan antar variabel yang
bertujuan untuk menjelaskan suatu analisa data dengan lebih sederhana dengan bantuan
reduksi jumlah variabel (faktor).
Dengan kata lain, analisis faktor mempunyai fungsi untuk meringkas variabel lama
menjadi variabel baru dengan jumlah yang lebih sedikit, akan tetapi secara umum masih
mengandung informasi yang sama dengan variabel lama. Dengan kelebihannya ini, analisis
faktor juga menjadi salah satu model analisis data kuantitatif yang sering dipakai pada
disiplin ilmu psikologi dan sosio-ekonomi.
JURNAL FENOMENA KESEHATAN
Artikel Penelitian
Volume 03 Nomor 02 Oktober 2020 Halaman xxx
3
Mahasiswa Prodi S1 Keperawatan, STIKES Kurnia Jaya Persada Palopo
ABSTRAK
Upaya mengatur kehamilan salah satunya dilakukan dengan menggunakan metode kontrasepsi.
Metode kontrasepsi jangka panjang adalah metode yang efektif untuk menunda dan menjarangkan
kehamilan, serta menghentikan kesuburan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh
penyuluhan KB terhadap tingkat pengetahuan pasangan usia subur tentang kontrasepsi di Posyandu
Wilayah Kerja Puskesmas Angkona.
Metode penelitian yang digunakan penelitian kuantitatif yang menggunakan desain penelitian
rancangan pra eksperimen dengan desain one group pre post test. Populasi dalam penelitian ini yaitu
pasangan usia subur yang terdata di Posyandu Mawar pada bulan Juni sebanyak 75 0rang dengan jumlah
sampel sebanyak 43 orang. uji analisa data yang digunakan adalah uji Wilcoxon Signed Ranks Test.
Hasil penelitian ini yaitu terdapat pengaruh pendidikan kesehatan terhadap tingkat
pengetahuan pasangan usia subur tentang kontrasepsi (p value 0,000).
Berdasarkan hasil penelitian maka disarankan pada PUS untuk mencari informasi melalui petugas
kesehatan agar memperoleh informasi yang tepat dan benar dan pada petugas puskesmas untuk
melakukan intervensi promosi kesehatan dengan pendekatan pendidikan kesehatan.
Kata kunci : Pendidikan Kesehatan, PUS, Kontrasepsi
ABSTRACT
Breast milk is grease emulsion in protein liquid, lactose and an organic mineral salt
that is contraceptive methods are effective methods for delaying and sparing pregnancy, and stopping
fertility. This study aims to analyze the effect of family planning counseling on the level of knowledge of
fertile age couples about contraception in the Posonaandu Area of the Pusona Public Health Center.
The research method used is quantitative research that uses a pre-experimental research design
design with one group pre post test design. The population in this study is fertile age couples recorded in
Posyandu Mawar in June as many as 75 people with a total sample of 43 people. The data analysis test
used is the Wilcoxon Signed Ranks Test.
The results of this study are that there is an influence of health education on the level of
knowledge of fertile age couples about contraception (p value 0,000).
Based on the results of the study it is advisable for EFA to seek information through health
workers in order to obtain the right and correct information and at the health center staff to conduct
health promotion interventions with health education approaches.
Keywords: Health Education, EFA, Contraceptio
PENDAHULUAN
Mewujudkan manusia Indonesia yang sehat dan sejahtera. UU Nomor 52 Tahun 2009
tentangperkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga menyebutkan bahwa
keluarga berencana adalah upaya untuk mengatur kelahiran anak, jarak, dan usia ideal
melahirkan, mengatur kehamilan, melalui promosi, perlindungan, dan bantuan sesuai hak
reproduksi untuk mewujudkan keluarga yang berkualitas (Kemenkes, 2013).
Target nasional indikator tersebut pada tahun 2015 adalah Contraceptive Prevalence Rate
(CPR) sebesar 65%, Age Specific Fertility Rate (ASFR) usia 15-19 tahun sebesar 30/1000
perempuan usia 15-19 tahun dan unmet need 5%. Pada data dari Kemnekes RI (2013)
ditemukan bahwa penggunaan Non- MKJP (Metode Kontrasepsi Jangka Panjang) dan MKJP
setiap tahun semakin tinggi, atau pemakaian kontrasepsi non-MKJP lebih besar dibandingkan
dengan pemakaian kontrasepsi MKJP. Padahal Couple Years Protection (CYP) Non-MKJP
yang berkisar 1-3 bulan memberi peluang besar untuk putus penggunaan kontrasepsi (20-
40%) (Kemenkes, 2013).
Data BKKBN pada tahun 2015 mencatat bahwa hasil pelayanan peserta KB Baru Pasca
Persalinan yaitu sebanyak 94.311 peserta, Metode yang paling banyak di gunakan oleh peserta
KB Baru Pasca Persalinan yaitu metode suntikan sebanyak 53.613 peserta (56,85%)
sedangkan untuk peserta KB baru Pasca Persalinan yang menggunakan Metode Kontrasepsi
Jangka Panjang (MKJP) yaitu sebanyak 22.337 peserta (23,68%). Selain itu peserta KB baru
pasca persalinan yang menggunakan metode KB pria hanya sebanyak 2.276 peserta (2,41%).
METODE
Rancangan
Pendidikan kesehatan merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan dalam
upaya meningkatkan pengetahuan wanita usia subur. Konseling adalah suatu hubungan
baik dan harmonis antara konselor dan klien untuk membantu klien memecahkan masalah
yang dialami (Yulifah, 2009). Pengetahuan merupakan hasil tahu, dan ini terjadi setelah
orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Proses mencari tahu ini
mencakup berbagai metode dan konsep- konsep, baik melalui proses pendidikan maupun
pengalaman, termasuk dalam sesi tanya jawa selama proses pendidikan kesehatan
(Notoatmojo, 2012).
Frekuensi % Frekuensi %
Deskripsi Statistik
Tabel 5. 3
Deskriptif Statistik Responden Berdasarkan Pengetahuan
Std. Mini Maxi
N Mean Deviation mum mum
pengetahuan
sebelum pendidikan 43 14.9535 2.86982 12.00 26.00
kesehatan
pengetahuan setelah 43 21.6744 3.30743 13.00 29.00
pendidikan
kesehatan
Sumber : data primer 2019
Tabel 5.5
Pengaruh Penyuluhan KB Terhadap Tingkat Pengetahuan Pasangan Usia
Subur Tentang Kontrasepsi
Mean Sum of P
N Rank Ranks value
pengetahuan Negative 0 a
0.00 0.00
setelah intervensi Ranks
- Positive 39b 20.00 780.00 0,000
pengetahuan
sebelum Ranks
Ties 4c
Total 43
Sumber : data primer 2019
Berdasarkan tabel diatas, nilai negatif ranks atau selisih (negatif) antara pengetahuan
sebelum dan setelah pendidikan kesehatan untuk mean ranks dan sum of ranks adalah
0 yang artinya hal tersebut menunjukkan tidak adanya pengurangan (penurunan) nilai
setelah edukasi. Untuk nilai positif ranks diatas ditemukan atau selisih (positif) antara
pengetahuan sebelum edukasi dan setelah edukasi untuk jumlah peserta yang
memperoleh peningkatan hasil setelah sebanyak 39 orang dengan nilai mean ranks
(rata-rata peningkatan sebesar 20 dengan jumlah ranking positif (sum of ranks)
sebesar
780.00. Untuk nilai kesamaan nilai sebelum dan setelah edukasi sebanyak 4 orang.
Berdasarkan hasil uji wilcoxon diperoleh nilai p value 0,000 lebih kecil dari nilai α
0,05 sehingga disimpulkan bahwa ada pengaruh pendidikan kesehatan terhadap
tingkat pengetahuan pasangan usia subur tentang kontrasepsi.
PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil uji wilcoxon pendidikan kesehatan berpengaruh
diperoleh nilai p value 0,000 lebih kecil terhadap pengetahuan ibu-ibu tentang
dari nilai α 0,05 sehingga disimpulkan KB IUD.
bahwa ada pengaruh pendidikan Tenaga kesehatan memegang peranan
kesehatan terhadap tingkat pengetahuan penting dalam memberikan informasi
pasangan usia subur tentang tentang metode KB pasca persalinan
kontrasepsi. Hasil penelitian ini sejalan kepada calon akseptor yang dalam hal
dengan hasil penelitian yang dilakukan ini khusus ibu hamil, bersalin dan nifas.
oleh Ridho (2017) yang menyimpulkan Pemberian informasi ini dilakukan
bahwa melalui konseling dengan
menggunakan alat bantu pengambilan
Sarjono, H. d. (2011). SPSS Vs Lisrel sebuah pengantar, aplikasi untuk riset. Jakarta:
Salemba empat.
Wawan, D. d. (2011). Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Manusia.
Yogyakarta: Nuha Medika.
WHO. (2019). Health education. Retrieved Juli 5, 2019, from World Health
Organization: https://www.who.int/topics/healt h_education/en/
Yulifah, R. d. (2009). Komunikasi dan konseling dalam kebidanan. Jakarta: Salemba
Medika.
A. KESIMPULAN
B. SARAN
Tentunya terhadap penulis sudah menyadari jia dalam penyusunan makalah di atas
masih banyak kesalahan serta jauh dari kata sempurna.
Adapun nantinya penulis akan segera melakukan perbaikan susunan makalah itu
dengan menggunakan pedoman dari beberapa sumber dan kritik yang bisa membangun
dari para pembaca.