Oleh :
Mayyadaturrahma
210409502005
2022/2023
KATA PENGANTAR
Pertama-tama penulis ingin mengucapkan rasa syukur kepada tuhan yang maha
esa, karena telah memberikan rahmat, kesehatan, serta kelapangan waktu kepada
makalah ini belum sempurna bahwa masih banyak terdapat kekurangan dan
kelemahan, baik dari segi penulisan. Untuk itu diharapkan kritik dan saran dari
makalah dimasa yang akan datang. Sebelumnya penulis mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dalam penulisan makalah ini,
Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan dapat memberikan wawasan yang lebih
Mayyadaturrahma
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN...................................................................................................4
A. Latar belakang...........................................................................................4
B. Rumusan masalah......................................................................................5
C. Tujuan........................................................................................................5
PEMBAHASAN......................................................................................................6
PENUTUP..............................................................................................................17
A. KESIMPULAN.......................................................................................17
B. SARAN...................................................................................................17
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Penelitian pada dasarnya adalah suatu kegiatan atau proses sistematis untuk
mengontrol fenomena. Tujuan ini didasarkan pada asumsi bahwa semua perilaku
dan kejadian adalah beraturan dan bahwa semuaakibat mempunyai penyebab yang
teori yang dapat hidup sangat mempermudah kemajuan ilmu pengetahuan yang
penalaran deduktif, penerapan metode ilmiah tidak diragukan, paling efisien dan
sebagai sumber pengetahuan yang secara grafis diilustrasikan oleh sebuah cerita
tentang Aristoteles. Menurut cerita, suatu hari Aristoles menangkap seekor lalat
kritis. Karena lalat yang ditangkap Aristoteles telah mengalami kejadian kakinya
hilang satu. Apakah Anda percaya atau tidak cerita tersebut, itu telah memberikan
ilustrasi keterbatasan bertumpu pada pengalaman seseorang dan otoritas sebagai
sumber ilmu pengetahuan. Pada kajian ini akan disekripsikan tentang pengertian
B. Rumusan masalah
C. Tujuan
kuantitatif adalah penelitian yang banyak menuntut pengguna anangka, mulai dari
hasilnya. Dalam lingkup yang lebih sempit, penelitian kuantitatif diartikan sebagai
penelitian yang banyak menggunakan angka, mulai dari proses pengumpulan data,
analisis data dan penampilan data (Siyoto & Sodik, 2015) dikutip dari buku
(angka) yang kemudian dianalisis dengan metode statistik yang sesuai. Biasanya,
hubungan yang diperoleh bergantung pada hipotesis dan hasil uji statistik, bukan
sudah cukup lama dan menjadi tradisi sebagai metode untuk penelitian. Metode
ini telah memenuhi kaidah- kaidah ilmiah yaitu konkrit, empiris, obyektif, terukur,
rasional dan sistematis. Kaidah-kaidah ini sangat sesuai dengan spesifikasi yang
Adapun beberapa pengertian penelitian kuantitatif menurut para ahli antara lain:
cara meneliti hubungan antar variabel. Variabel- variabel biasanya diukur dengan
instrumen penelitian sehingga data yang terdiri dari angka-angka dapat dianalisis
Penelitian kuantitatif adalah suatu pendekatan untuk menguji teori- teori objektif
dengan menguji hubungan antar variabel. Variabel- variabel ini dapat diukur
menggunakan prosedur statistik. Ciri dari pendekatan ini adalah: ada asumsi
tentang pengujian teori secara deduktif: ada usaha untuk mengurangi bias;
pendahuluan, studi literatur, metode, hasil, dan diskusi (Creswell, 2014) dalam
(Yoseanto, 2022)
pada populasi atau sampel tertentu. Teknik pengambilan sampel pada umumnya
dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian,
analisis data bersifat kuantitatif statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis
melihat dan memilih serta memperhatikannya hanya beberapa buah variabel saja.
ditentukan terlebih dahulu, dan instrumennya sangat tidak fleksibel dan juga tidak
f. Penelitian kuantitatif menuntut jawaban yang pasti, jelas, tidak ambigu,dan oleh
karena itu instrumen dalam bentuk kuesioner mungkin sangat tepat dalam
pengumpulan data,
g. Pada umumnya penelitian kuantitatif bermain dengan angka-angka,yaitu
variabel-variabel penelitian.
sampel, dan siapa yang dan bagaimana memperoleh sampel. pada umumnya tidak
dapat diubah-ubah.
pada umumnya didasarkan pada teori-teori atau konsep- konsep yang telah ada.
1. Penelitian Survei
memecahkan masalah sesuai dengan pertanyaan yang sudah diajukan atau sesual
dengan masalah yang sudah diamati. Penelitian survei juga berarti suatu penelitian
yang dilakukan untuk menilai kebutuhan dan menetapkan tujuan, atau untuk
terhadap apa yang dibuat pada masa yang akan datang. Pada umumnya penelitian
survei dilakukan untuk menggambarkan apa yang ada, dalam jumlah berapa, dan
Survei adalah suatu cara sistematis untuk meminta orang memberikan informasi
yang diberikan orang atas pertanyaan survei cocok dengan kenyataan atau tidak.
Artinya, apakah orang benar-benar berpikir dan bertindak seperti yang ditanyakan.
Dalam melakukan penelitian, kita ingin tahu bagaimana orang bertindak dan
berpikir dalam beberapa situasi umum. Cara terbaik untuk melakukannya adalah
dengan mengamati mereka berulang kali dan secara langsung dari waktu ke
waktu. Misalnya, jika kita ingin tahu seberapa sering orang pergi ke restoran, kita
bisa saja mengikuti mereka setiap kali mereka meninggalkan rumah mereka. Jika
kita ingin tahu apa yang mereka makan, kita bisa duduk di meja mereka dan
mencatat apa yang mereka makan. Sejatinya kita jarang memiliki kesempatan
untuk menyaksikan orang dan perilaku mereka setiap saat. Hanya saja, kita tidak
akan mampu mencatat setiap gerakan mereka dan tidak dapat melihat secara
langsung ada beberapa jenis perilaku seperti sikap, kepercayaan, dan pendapat.
Pihak manajemen dapat membuat perkiraan berdasarkan suatu sampel yang dapat
secara "acak". Artinya bahwa setiap orang dalam populasi memiliki peluang yang
sama untuk dijadikan sampel. Sistem acak tidak berarti bahwa peneliti sesuka hati
menentukan siapa yang akan dipilih sebagai sampel. Sampel yang diambil secara
acak tetap harus memenuhi prosedur ilmiah tentang siapa yang terpilih sebagai
sampel.
Sampel acak dinyatakan valid jika memenuhi standar pengambilan secara statistik
Cara yang umum dipakai adalah melakukan undian atau menggunakan sistem
interval dalam menentukan siapa yang terpilih sebagal sampel. Misalnya, kita
populasi adalah 100 orang, dan yang akan diambil sebagai sampel adalah 10 orang
jika memakai cara interval makes jumlah kelompok intervalnya adalah 100/10-10.
2. Penelitian Korelasional
Penelitian korelasional menguji perbedaan karakteristik dari dua atau lebih varbel
berprestasi dengan kinerja. Variabel motivasi berprestasi dan kinerja ada pada
suatu kelompok tertentu. Data-data tentang kedua variabel tersebut akan disajikan
dalam bentuk angka untuk selanjutnya diolah dan dianalisis untuk melihat apakah
terdapat hubungan antara motivasi berprestasi dengan kinerja seseorang Hasil ini
akan digunakan untuk membuat prediksi pada suatu populasi di mana sampel
menghitung dan membuat perkiraan tentang suatu hubungan sebab akibat. Inilah
(variabel prediktor) akan menjelaskan perubahan pada variabel yang lain (variabel
penelitian eksperimen.
Penelitian korelasional adalah penelitian non-eksperimen yang tidak dapat
3. Penelitian eksperimental
Menurut Solso & MacLin dalam (Sudarto, 1996) penelitian eksperimen adalah
penelitian eksperimen erat kaitanya dalam menguji suatu hipotesis dalam rangka
penelitian yang sistematis, logis, dan teliti didalam melakukan kontrol terhadap
untuk mencari hubungan sebab akibat (hubungan kausal) antara dua faktor yang
Jadi, dengan kata lain, suatu penelitian eksperimen pada prinsipnya dapat
oleh peneliti untuk menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan sesuatu jika
dilakukan pada kondisi yang dikontrol dengan teliti, maka apa yang akan terjadi?.
mengatur situasi dimana pengaruh beberapa variabel terhadap satu atau variabel
penelitian lainnya adalah perlakuan atau manipulasi terhadap variabel bebas untuk
variabel bebas dan variabel terikat, sudah ditetapkan secara tegas oleh peneliti
sejak awal penelitian. Variabel bebas (disebut juga variabel perlakuan, variabel
Sedangkan variabel terikat (disebut iuga variabel kriteria atau variabel dependen)
adalah variabel yang diukur sebagai akibat adanya perlakuan terhadap variabel
bebas. Contoh variabel terikat dalam penelitian pendidikan, antara lain adalah
hasil belajar siswa, kesiapan belajar siswa, kemandirian belajar, dan/atau skor tes.
4. Penelitian Kausal-Komparatif
bahwa studi kausal-komparatif melibatkan dua atau lebih kelompok dan satu
meneliti efek kesehatan akibat mengonsumsi daging. Maka peneliti akan membuat
dimanipulasi.
Dengan demikian peneliti akan mendapatkan hasil yang objektif tentang prestasi
membandingkan hasil dari satu kelompok dengan suatu norma, maka analisis data
Penelitian Pengembangan
yang sudah ada, baik untuk keperluan ilmu pengethuan murni, maupun untuk
oleh para pakar perlu dikaji apakah benar variabel moneter (ekonomi) itu rentan
apakah juga seperti itu, ataukah dinegara tertentu saja, dan seterusnya. Bila dalam
penelaahan temuan tadi ternyata misalnya hal itu bisa terjadi tidak hanya disatu
negara, tetapi juga dibeberapa negara, maka temuan itu (kegaduhan politik) bisa
berimbas pada variabel moneter (keuangan) sehingga masuk dalam variabel yang
moneter belum ada, maka kejadian ini menjadi koreksi atau setidaknya menambah
perluasan variabel yang bisa mempengaruhi stabilitas perekonomian, dan dari segi
apakah hasil penelitian itu benar atau keliru. Misalnya ada penelitian yang lalu
perkembangan karir seorang dosen dari awal dia masuk menjadi dosen dengan
status calon pegawai dengan pangkat akademik asisten ahli, diikuti terus
besar, atau penelitian terhadap seorang calon PNS disuatu kantor pemerintahan
sampai ia menjadi atau memegang jabatan tertinggi misalnya Sekretaris Daerah.
Penelitian ini memerlukan keaktifan peneliti mencatat secara rutin kemajuan yang
didapat oleh obyek penelitian. Penelitian ini memerlukan waktu yang lama, tenaga
efisien. Dikatakan kurang efisien karena mungkin saja terjadi musibah pada obyek
yang diteliti, misalnya meninggal dunia, atau beralih profesi, maka gagalah
penelitian yang tidak menggunakan obyek penelitian yang sama tetapi dalam
waktu yang bersamaan.Contoh misalnya penelitian tentang karir dosen tadi, tetapi
yang diteliti tidak 1 orang saja, melainkan sekaligus beberapa orang dengan
ketentuan misalnya dosen yang masa kerjanya 1 tahun, 2 tahun, 3 tahun, dan
seterusnya sampai yang tertinggi jabatan akademiknya. Cara seperti ini dapat
dilakukan lebih cepat, data yang dikumpulkan juga lebih banyak, dan dari segi
waktu lebih efisien, hanya mungkin lika-liku perjalanan karirnya tidak sempat
Cross Sectional ini boleh dikatakan merupakan kompromi antara one-shot method
e) Penelitian Survey Penelitin Survey sering kali dipahami sama dengan penelitian
terbatas pada menggali data tentang:60 (i) Ciri-ciri demografis masyarakat (ii)
Lingkungan sosial mereka (iii) Aktivitas mereka (iv) Pendapat dan sikap mereka
Sedangkan pada penelitian kuantitatif survey selain memiliki sifat survey juga
pemairan,dan umumnya digunakan untuk menarik kesimpulan sampel terhadap
dalam menganalisis data. Jadi jelas ada beda antara penelitian survey yang hanya
terbatas pada menggali data yang sangat umum (seperti disebutkan pada (i)
sampai dengan (iv) diatas dengan penelitian kuantitatif survey yang sampai pada
yang unik dalam arti bisa menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dan bisa
assessment dituntut seperti yang ada pada penelitian kualitatif. Namun bedanya
dengan penelitian kualitatif ada pada mengutamakan “menilai” semua aspek dan
proses yang terjadi pada proyek yang menjadi obyek penelitian, maka akibatnya
penelitian assessment ini tidak begitu lentur seperti pada penelitian kualitatif.
Perbedaan lain juga ada yaitu pada prame of reference (adanya pedoman
pelaksanaan proyek yang diteliti). Inilah yang lebih menunjukan bahwa penelitian
kalau sudah ada pedoman pelaksanaan proyek yang diteliti berarti pelaksanaan
penelitian itu memerlukan alat ukur dan metode analisis penelitian kuantitatif. g)
penelitian evaluatif dengan assessment ada perbedaan yang prinsipil yaitu pada
cara kerjasama dan keterlibatan peneliti masing-masing. Pada penelitian evaluatif
keterlibatan peneliti sangat diperlukan, dan bahkan keterlibatan itu dituntut sangat
runtut, artinya mulai dari awal kegiatan proyek sampai akhir. Sedangkan pada
penelitian evaluatif peneliti bisa saja memulai keterlibatan itu setelah proyek yang
diteliti sudah berjalan, artinya tidak mesti dari awal kegiatan. Dengan demikian
sampai sejauhmana kegiatan proyek itu telah tercapai sesuai perencanaan proyek
itu, meskipun peneliti tidak sepenuhnya mengikuti proses pelaksanaan proyek itu.
Sedangkan pada penelitian assessment karena sifatnya menilai maka semua proses
dalam kegiatan penelitian itu harus diikuti oleh peneliti. h) Penelitian Tindakan
pendekatannya pada hal-hal yang praktis, dan tingkat keterlibatan peneliti lebih
metode utama dalam penelitian tindakan ini, misalnya pada kasus seorang guru
perlu terlibat langsung dalam penelitian itu. Penelitian tindakan (action research)
juga identik dengan yang dilakukan oleh guru-guru dalam penelitian tindakan
kelas (PTK), sebagai cara dipakai untuk mengetahui bagaimana guru menemukan
penelitian ini tentu banyak yang harus diteliti, seperti misalnya: kompetensi guru,
minat siswa, alat bantu, laboratorium bahasa, buku pelajaran, lingkungan belajar,
dan lain-lain. Kalau penelitian itu ingin hasilnya lebih baik tentu memerlukan
waktu yang lama supaya semua variabel itu mendapat kesempatan diteliti dengan
sungguh-sungguh.Untuk itu maka tiap semester hanya meneliti satu variabel saja
untuk semua sampel sekolah yang diteliti dalam provinsi itu, jadi bisa saja
penelitian untuk enam variabel ini memerlukan waktu enam semester baru selesai.
variabel yang harus diteliti ini dapat dipastikan akan lebih berhasil ketimbang
dilaksanakan sekaligus untuk enam variabel ini, karena sifat dari penelitian
tindakan ini memerlukan metode trial and error, yang memerlukan waktu yang
banyak untuk mengamatinya setiap tindakan yang diambil oleh guru, dan
perhatian yang intensif dari peneliti, sehingga hasil penelitian dapat dipastikan
penelitian. Sebaliknya bila dilakukan sekaligus untuk enam variabel ini dapat
dipastikan hasilnya akan dangkal, karena pasti ada diantara enam variabel ini yang
kurang intensif diperhatikan oleh peneliti karena waktunya relatif singkat untuk
sebuah teori
baik, akan dapat menghasilkan sebuah penelitian tentang perubahan sebuah obyek
penelitian teoritis sejak beberapa waktu yang lampau sampai saat ini. Meskipun
media penyimpanan bahan pustaka seperti micro film, CD, DVD, Library online,
dan lail-lain. Kadang-kadang masalah yang dihadapi peneliti itu bukan hanya
tersedia atau tidaknya bahan yang diperlukan, tetapi juga yang lebih sering terjadi
ilmu-ilmu alam seperti; biologi, kimia, fisika, dan lainnya, dan seiring dengan
ilmu-ilmu sosial pun juga bisa dilakukan dilaboratorium ilmu sosial, seperti
berbeda dengan ilmu-ilmu alam, dalam laboratorium ilmu-ilmu sosial manusia itu
tidak hanya dilihat sebagai obyek penelitian, tetapi juga sebagai subyek
khususnya, karena lapangan dalam arti kehidupan dimasyarakat yang begitu luas
dimasyarakat. Penelitian murni ini biasanya dilakukan pada pada ilmu-ilmu murni
seperti: matematika, fisika, kimia, dan biologi. Penelitian murni atau juga disebut
penelitian sebelumnya. Misalnya, pada tahun 2000 ada penelitian dari Mautinho
bahwa tidak ada pengaruh yang berarti antara faktor convenience/acces terhadap
kepuasan nasabah, oleh karena itu perlu riset empirik lebih lanjut dilakukan untuk
Gap ini merupakan penelitian yang dilakukan karena adanya perbedaan antara
teori dengan kenyataan. Contoh misalnya, tingkat suku bunga menyatakan bahwa
semakin tinggi tingkat suku bunga maka akan semakin banyak dana yang
disimpan (saving). Pada tahun 1998 di Indonesia terjadi peningkatan tingkat suku
bunga, tetapi dilain pihak terjadi penarikan simpanan secara besar-besaran. Oleh
karena itu perlu dilakukan riset empirik lebih lanjut untuk meneliti kontroversi
yang terjadi itu, mengapa keadaan itu bisa bertentangan dengan teori yang sudah
umum berlaku dalam ekonomi, ada faktor apa yang juga berpengaruh disana? Ini
atau informasi guna memecahkan masalah secara praktis, jadi penelitian ini
misalnya, ada fenomena banyak nasabah suatu bank yang menutup rekeningnya di
bank tersebut. Setelah diteliti ternyata misalnya selama ini nasabah banyak yang
merasa kurang puas dengan pelayanan di bank tersebut. Oleh karena itu kalau
bank tersebut ingin terus bertahan dan maju seperti bank-bank lain, maka bank
berarti ada sekian banyak itu pula metodologi yang khas untuk penelitian.
penggolongan metode penelitian juga dikhususkan sesuai dengan obyek dan ruang
lingkup cabang ilmu itu, sesuai dengan penjelasan itu maka sesungguhnya
penelitian ilmu sosial misalnya jumlahnya akan beragam sesuai dengan jumlah
cabang ilmu sosial yang berkembang selama ini, seperti misalnya: agama,
untuk mencari berbagai variabel yang timbul dimasyarakat yang menjadi obyek
untuk diuji dengan metode statistik, inilah salah satu ciri khasnya, disamping ciri
khas yang lain yaitu menggunakan sampel penelitian untuk dilakukan generalisasi
pada masa yang akan datang Jadi penelitian historis ini adalah penelitian yang
terjadi dimasa lalu itu untuk memahami keadaan yang terjadi sekarang, serta,
itu. q) Penelitian Ekspos Fakto Penelitian Ekspos Fakto adalah penelitian yang
yang diteliti ini merupakan ciri khas dalam penelitian eksperimen. Disamping ciri
khas berupa memanipulasi variabel-variabel yang diteliti itu, ciri khas lainnya
yang juga harus ada dalam penelitian eksperimen ini adalah adanya unit-unit atau
satuan variabel-variabel penelitian yang juga menjadi bagian dari penelitian yang
juga terus diamati yang berjalan alami tanpa ada rekayasa dari peneliti, yang
berfungsi sebagai kontrol. Jadi dalam penelitian eksperimen ini ada dua desain
penelitian, pertama desain penelitian untuk variabel-variabel yang sengaja
dimanipulasi, dan yang kedua desain penelitian yang secara alami berjalan sendiri.
Dari dua desain yang berbeda yang berjalan masing-masing dalam satu
berikut: (i) Melakukan eksplorasi masalah yang akan diteliti (ii) Menentukan,
Melakukan tinjauan pustaka (empirik dan teori) (vi) Membuat definisi operasional
penelitian (ix) Membuat hipotesis penelitian (x) Menentukan populasi dan sampel
penelitian (xi) Menentukan data dan sumber data (xii) Menentukan instrumen
pengumpulan data (xiii) Mengolah data (xiv) Meganalisis data dengan alat bantu
A. KESIMPULAN
B. SARAN
DAFTAR PUSTAKA
yogyakarta.