Anda di halaman 1dari 26

PENELITIAN SURVEI

MAKALAH

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Pada Mata Kuliah


Metode Penelitian Pendidikan

Dosen Pengampu : Dr. Suranto

Oleh :

Eli Meivawati 16701251017

Mulyadin 16701251006

Syaiful Syamsuddin 16701251035

Kelas A

PROGRAM STUDI S-2 PENELITIAN DAN EVALUASI PENDIDIKAN


PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2016

0
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ................................................................................................. 1

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 2


A. Latar Belakang Masalah .................................................................... 2
B. Rumusan Masalah .............................................................................. 3
C. Tujuan Penulisan................................................................................ 3
D. Manfaat Penulisan.............................................................................. 3
E. Metodologi Penulisan......................................................................... 3
F. Sistematika Penulisan......................................................................... 4

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PEMBAHASAN ................................ 5


A. Konteks Penelitian Survei ................................................................. 5
1. Pengertian Penelitian Survei ......................................................... 5
2. Sejarah Singkat Penelitian Survei ................................................. 5
3. Karaktertistik Ilmiah Penelitian Survei ......................................... 6
4. Tujuan Penelitian Survei ............................................................... 8
5. Kelebihan dan Kekurangan Penelitian Survei .............................. 9
B. Desain Penelitian Survei.................................................................... 9
1. Langkah-langkah Penelitian Survei.............................................. 9
2. Sampling dalam Penelitian Survei................................................ 12
3. Metode Penelitian Survei.............................................................. 15
C. Analisis Data dalam Penelitian Survei.............................................. 16
1. Metode Pengumpulan Data........................................................... 16
2. Instrumen Penelitian Survei.......................................................... 17
3. Kategori Error Pada Survei........................................................... 20
4. Jenis Data Penelitian .................................................................... 21
5. Analisis Data ................................................................................ 22

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN........................................................ 23


A. Kesimpulan ........................................................................................ 24
B. Saran .................................................................................................. 24

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 25

i
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Seiring berkembangnya zaman, permasalahan demi permasalahaan
diberbagai bidang semakin banyak dan kompleks, sehingga diperlukan suatu
cara untuk memecahkan masalah tersebut. Agar penelitian yang dilakaukan
mencapai sasaran yang diinginkan, maka diperlukan suatu metode yang baik
dan sesuai dengan permasalahan yang dikaji. Salah satu cara yang dapat
digunakan untuk memecahkan masalah yaitu dengan metode penelitian.
Metode penelitian memberikan pengetahuan dan keterampilan yang
diperlukan untuk mengatasi masalah serta menghadapi tantangan dimana
pengambilan keputusan harus dilakukan dengan cepat.
Penelitian digunakan untuk menjawab rasa keingintahuan seseorang
terhadap suatu perkara. Dalam penelitian tentunya memiliki berbagai jenis,
pendekatan, dan metode. Salah satu metode penelitian yang dapat dilakukan
untuk mencari jawaban terhadap permasalahan yang diteliti adalah melalui
metode penelitian survei
Penelitian survei merupakan salah satu metode penelitian yang bertujuan
untuk memperoleh gambaran umum tentang karakteristik populasi yang
digambarkan atau diwakilkan oleh sampel. Penelitian ini juga dapat digunakan
diberbagai bidang antara lain, ekonomi, bisnis, politik, pemerintah, sosiologi,
dan pendidikan.
Dalam dunia pendidikan, penelitian survei juaga memiliki peran yang
penting. Penelitian survei dalam pendidikan digunakan untuk menghimpun
data tentang siswa, seperti tentang sikap, minat, kebiasaan, dan lain
sebagainya. Oleh karena itu, penulis membuat makalah tentang penelitian
survei ini, untuk memberikan gambaran kepada khalayak ramai tentang
penjelasan penelitian survei beserta metodenya.

1
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam makalah ini
adalah:
1. Konteks penelitian survei?
2. Bagaimana langkah-langkah penelitian survei?
3. Bagaimana pengumpulan data survei?

C. TUJUAN PENULISAN
Melihat rumusan masalah di atas, maka tujuan makalah ini adalah:
1. Mendeskripsikan konteks penelitian survei.
2. Mendeskripsikan langkah-langkah dalam penelitian survei.
3. Mendeskripsikan pengumpulan data survei.

D. MANFAAT PENULISAN
Makalah ini disusun dengan harapan memberikan kegunaan baik secara
teoritis maupun secara praktis. Secara teoritis makalah ini berguna sebagai
kajian ilmiah metodologi penelitian pendidikan tentang seluk-beluk penelitian
survei. Secara praktis makalah ini diharapkan bermanfaat bagi:
1. Penulis, sebagai wahana untuk melatih kemampuan menulis karya tulis
ilmiah sekaligus sebagai penambah pengetahuan, pengembangan konsep
berpikir ilmiah, dan konsep keilmuan tentang seluk-beluk penelitian
survei.
2. Pembaca, sebagai media informasi ataupun referensi tentang konteks,
desain, dan analisis data dalam penelitian survei.

E. METODOLOGI PENULISAN
Metodologi penulisan dari makalah ini adalah kajian literatur dengan
penjelasan yang deskriptif berdasarkan pada hasil studi literatur dari sumber-
sumber bacaan berupa buku-buku, jurnal, dan artikel ilmiah yang berkaitan
dengan materi penelitian survei.

2
F. SISTEMATIKA PENULISAN
Sistematika penulisan pada makalah ini dimulai dari kata pengantar,
daftar isi dan isi makalah yang terdiri dari beberapa bab. Bab satu yaitu bab
pendahuluan yang memberi tahu tentang latar belakang, tujuan penulisan,
manfaat penulisan, metodologi penulisan, dan sistematika penulisan. Pada bab
dua penulis memaparkan tentang kajian pustaka sekaligus pembahasannya
yang terdiri dari konteks penelitian survei, desain penelitian survei, dan
analisis data dalam penelitian survei. Bab terakhir yaitu bab tiga yang isinya
berupa kesimpulan dan saran penulis mengenai materi penelitian survei.

3
BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN PEMBAHASAN

A. KONTEKS PENELITIAN SURVEI


1. Pengertian Penelitian Survei
Salah satu jenis penelitian yang sering digunakan dalam metode
penelitian ialah metode penelitian survei. Penelitian survei adalah penelitian
yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuisioner
sebagai alat pengumpulan data pokok.
Menurut Zikmund (1997) metode penelitian survei adalah satu bentuk
teknik penelitian di mana informasi dikumpulkan dari sejumlah sampel
berupa orang, melalui pertanyaan-pertanyaan. Menurut Gay & Diehl (1992)
metode penelitian survei merupakan metode yang digunakan sebagai kategori
umum penelitian yang menggunakan kuesioner dan wawancara, sedangkan
menurut Bailey (1982) metode penelitian survei merupakan satu metode
penelitian yang teknik pengambilan datanya dilakukan melalui pertanyaan –
tertulis atau lisan.
Jadi berdasarkan pendapat para ahli diatas, kita dapat menarik inti dari
penelitian survei itu sendiri merupakan penelitian yang mengumpulkan
informasi dari suatu sampel dengan menanyakan melalui angket atau
interview supaya nantinya menggambarkan berbagai aspek dari populasi dan
menggunakan kuisioner sebagai alat pengumpulan data pokok.

2. Sejarah Singkat Penelitian Survei


Dalam perjalanannya, penelitian survei telah mengalami sejarah yang
cukup panjang dan telah dipergunakan secara luas di dunia. Paling tidak,
seperti ditulis oleh Babbie, telah diketahui bahwa survei telah dilakukan sejak
1880, saat Karl Mark, seorang sosialis politik, menyebarkan 25.000 angket
kepada para pekerja dari Prancis untuk mengetahui sejauh mana eksploitasi
atas pekerja oleh pengusaha. Dengan mengutip Lazarsfeld dan Oberschall,
Babbie juga melaporkan bahwa sosiolog Max Weber juga menggunakan
metode penelitian survei dalam penelitinnya mengenai Etika Protestan. Dalam

4
rangka melakukan penyelidikan historis bandingan mengenai perkembangan
ekonomi, Weber mengumpulkan data mengenai para pekerja Katolik dan
Protestan untuk memperoleh informasi pada tataran perseorangan.
Selanjutnya, setidaknya dalam pandangan Babbie, penelitian survei
kontemporer adalah produk para peniliti Amerika pada abad ini. Metode
survei yang sekarang dihasilkan oleh perkembangan penting tiga sektor
kehidupan masyarakat. Pertama, Biro Sensus Amerika Serikat yang senantiasa
menjalankan sensusnya. Kedua, perusahaan-perusahaan polling yang bekerja
secara komersial, seperti yang dikelola oleh George Gallup, Elmo Ropper, dan
yang agak belakangan pada saat ditulisnya buku Babbie di atas, Louis Harris.
Ketiga, perbaikan ilmiah atas metode penelitian survei, khususnya yang
menggunakan metode-metode analisis yang canggih, telah dilakukan oleh
beberapa universitas di Amerika. Lebih khusus lagi, karya-karya tersebut
diwakili oleh ujung-ujung tombak penelitian survei Amerika seperti dua pusat
penelitian survei: Samuel A. Stouffer dan Paul F. Lazarsfeld.
Namun, belakangan ini penelitian survei menjadi kurang jelas
pengertiannya karena dikaburkan dengan istilah survei status, yang hanya
digunakan untuk mempertahan kekuasaan (status quo) baik secara politis
maupun penguasaan pasar alih-alih mempelajari hubungan antar-variabel.
Itulah sedikit sejarah singkat penelitia survei dari pandangan Dr.Earl
Babie, tidak menutup kemungkinan bahwa penelitian survei telah dikenal jauh
sebelumnya bahkan digunakan sebagai metode penelitian.

3. Karakteristik Ilmiah Penelitian Survei


a. Logis
Kekhasan yang pertama penelitian survei adalah kelogisan. Penelitian survei
dilaksanakan dengan menggunakan prosedur berpikir logis, dalam arti
rasional. Cara kerja yang tidak rasional tidak dapat dipakai dalam metode
penelitian survei. Secara lebih spesifik, penelitian survei menggunakan cara
berpikir deduktif dan induktif. Seperti diuraikan dalam pendahuluan,
penelitian survei sangat erat kaitannya dengan paradigma positivisme. Unsur-

5
unsur kelogisan yang dimaksud dalam kekhasan yang pertama ini benar-benar
mirip dengan kelogisan dalam paradigma positivisme.
b. Deterministik
Sebagai konsekuensi cara berpikir logis tersebut, penelitian survei harus
menentukan sistem atau kerangka berpikir terlebih dahulu dan membangun
hipotesis untuk dibuktikan. Hipotesis-hipotesis tersebut bersifat eksplanatif
terhadap variabel-variabel yang terkait. Eksplanasinya dapat berupa eksplanasi
mengenai hubungan korelasional maupun hubungan kausal atas beberapa
fenomena yang dijadikan variabel.
c. General
Penelitian survei, yang notabene menggunakan sampel dalam penelitiannya,
tidak dimaksudkan hanya untuk menjelaskan sampel dimaksud saja melainkan
untuk digeneralisasikan secara lebih luas sampai kepada cakupan populasinya.
Oleh karena itu, penelitian survei disebut bercirikan umum/genaral.
Keumuman di atas terkait dua hal. Pertama, sang peneliti dapat melakukan
replikasi terhadap temuan-temuannya pada beberapa sub kelompok. Kedua,
temuan-temuan peneliti terdahulu dapat direplikasi oleh peneliti berikutnya
atau direplikasi pada sampel-sampel atau sub-sub kelompok lainnya.
d. Parsimonious
Penelitian survei adalah penelitian yang hemat karena beberapa hal. Pertama,
untuk meneliti populasi yang besar seorang peneliti dapat menghemat
energinya dengan cara pengambilan sampel. Kedua, untuk meneliti fenomena
yang rumit dalam kehidupan yang mengandung banyak unsur yang saling
tekait satu sama lain, seorang peneliti dapat menggunakan kerangka berpikir
yang dimodelkan dari hubungan-hubungan antarvariabel. Ketiga, untuk
menganalisis data, sang peneliti dapat menggunakan mesin atau komputer
sehingga analisis dapat dilakukan secara lebih efisien.
e. Spesifik
Penelitian survei disebut spesifik karena sebelum pengambilan data, sang
peneliti harus menyusun definisi-definisi operasional terhadap variable-
variabel yang diteliti. Di samping itu, terkait data lapangan, instrumen-

6
instrumen pengambilan data harus dijamin validitasnya. Akibatnya, data yang
diperoleh juga dijamin valid.

4. Tujuan Penelitian Survei


Penelitian survei menurut Soehartono (2000, hlm. 54) diklasifikasikan
mempunyai dua tujuan, pertama bertujuan untuk memberikan
gambaran/penjelasan tentang sesuatu dan kedua bertujuan untuk melakukan
analisis.
Pertama, survei dapat dilakukan dengan tujuan semata-mata untuk
memberikan gambaran tentang sesuatu. survei semacam itu disebut survei
deskriptif. Survei deskriptif berkaitan dengan situasi yang memerlukan teknik
pengumpulan data tertentu seperti wawancara, angket, atau observasi. Apabila
survei dekriptif ini menggunakan teknik statistik, maka statistik yang
digunakan adalah statistik deskriptif (tendensi sentral, ukuran penyebaran, dan
ukuran korelasi).
Kedua, survei bertujuan untuk melakukan analisis, yang disebut sebagai
metode survei analitik. Data dalam survei analitik biasanya merupakan data
kuantitaif. Maksud metode survei analitik untuk menarik kesimpulan dan
menfsirkan data atau pengujian hipotesis. Statistik yang digunakan adalah
statistik inferensial. Sedangkan menurut (Singa rimbun dan Effendi, 1995,
hlm. 4) penelitian survei dapat digunakan untuk maksud :
a. Penjajagan (eksploratif)
Penelitian ini bersifat terbuka, masih mencari-cari dan menggali.
b. Deskriptif
Penelitian ini dimaksudkan untuk pengukuran yang cermat terhadap fenomena
sosial tertentu, misalnya perceraina, pengangguran. Peneliti mengembangkan
konsep dan menghimpun fakta, tetapi tidak melakukan pengujian hipotesa.
c. Penjelasan (explanatory)
Peneliti menjelaskan hubungan kausal antara variabel-veriabel melalalui
pengujian hipotesa.
d. Evaluasi

7
Seberapa jauh tujuan yang digariskan pada awal progam tercapai atau
mempunyai tanda-tanda akan tercapai.
e. Prediksi
Mengadakan prediksi/perkiraan mengenai suatu fenomena sosial tertentu.
f. Operasional
Variabel-variabel yang berkaitan dengan aspek operasional suatu progam.
g. Pengembangan indikator
Indikator-indikator sosial dapat dikembangkan bersadarkan survei-survei
secara berkala. Misalnya : Indikator Kesejahteraan Rakyat, Survei angakatan
kerja nasional, dan sebagainya.

5. Kelebihan dan Kekurangan Penelitian Survei


Kelebihan penelitian survei:
a. Dalam survei biasanya dilibatkan sejumlah besar orang untuk mencapai
generalisasi atau kesimpulan yang bersifat umum yang dapat
dipertanggungjawabkan. Perlu diusahakan agar sampel itu benar-benar
mewakili keseluruhan kelompok yang dimiliki.
b. Dalam survei dapat digunakan berbagai teknik pengumpulan data seperti
angket, wawancara dan observasi menurut pilihan si peneliti.
c. Dalam survei yang tampil masalah-masalah yang sebelumnya tidak
diketahui atau diduga, sehingga sekaligus bersifat eksploratoris.
d. Dengan survei peneliti dapat membenarkan atau menolak teori tertentu.
e. Biaya survei relatif murah ditinjau dari besarnya jumlah orang yang
memberikan informasi, khususnya bila digunkan angket yang dapat
dikirim melalui pos, dengan biaya rendah. Bila digunakan wawancara
dengan kontak langsung dengan sampel, tentu biayanya lebih mahal.
Selain kelebihan dari penelitian survei, penelitian ini juga memiliki
kekurangan yakni:
a. Survei biasanya meneliti pendapat atau perasaan populasi yang tidak
mendalam, apalagi bila digunakan angket.
b. Pendapat populasi yang disurvei antara lain mengenai soal-soal yang
mengandung unsur emposi dan politik, seperti pendapat, mudah berubah

8
dalam jangka waktu singkat karena pengaruh pidato atau ceramah para
calon partai melalui televisi atau tulisan di surat kabar.
c. Tidak ada jaminan bahwa angket dijawab oleh seluruh sampel. Besar
kemungkinan ada perbedaan antara mereka yang menjawab dan tidak
menjawabnya.

B. DESAIN PENELITIAN SURVEI


Desain penelitian merupakan konseptualisasi atas sebuah fenomena atau
gejala sosial yang akan diturunkan menjadi variabel-variabel penelitian
sampai ke tingkat indikator. Jika digambarkan secara sistematis, maka desain
penelitian survei harus merunut pada langkah-langkah penelitian survei.
4. Langkah-langkah Penelitian Survei
a. Menentukan Permasalahan
Mencari masalah apa yang akan di angkat. Bisa melalui observasi,
pengalaman atau melalui bantuan media. Dalam perumusan masalah dapat
dijelaskan definisi, asumsi, dan lingkup yang menjadi batasan penelitian.
Uraian perumusan masalah tidak harus dalam bentuk pertanyaan.
Misalnya: Yang kita ketahui mahasiswa psikologi lebih senang ke kantin
bonbin daripada ke kantin psikologi. Pertanyaannya: Mengapa mahasiswa
psikologi kurang berminat untuk ke kantin psikologi?
b. Hipotesis
Adalah menebak secara ilmiah dan logis tentang pemecahan suatu masalah
penelitian atau dugaan sementara yang memerlukan jawaban secara
ilmiah.
c. Menentukan Tujuan Penelitian
Penetapan tujuan survei dilakukan dalam rangka menunjukkan fokus
perhatian dan upaya yang akan dilakukan.
d. Menentukan Tipe Survei
Mempertimbangkan tipe, ruang lingkup dan karakteristik komunitas.
Peneliti perlu memahami secara mendalam tentang tipe, ruang lingkup dan
karakteristik komunitas. Hal ini diperlukan sebagai pertimbangan peneliti

9
dalam rangka mengatasi masalah yang menyangkut personil, keuangan,
perlengkapan, akomodasi, dan sebagainya.
e. Sample Design
Menyeleksi personil yang akan dilibatkan dalam kegiatan survei. Personil
yang akan dilibatkan dalam kegiatan survai perlu diseleksi sesuai dengan
tingkat kepakaran yang dimilikinya, misalnya kemampuan dan
pengalaman mereka mengenai teknik survai, penguasaan teknik
pengumpulan data dari lokasi survai melalui wawancara, observasi,
kuesioner, dan sebagainya.
f. Menentukan Besarnya Sample
Jumlah sample yang sesuai dengan penelitian yang telah mencerminkan
seluruh populasi (sample harus sesuai dengan permasalahan yang akan di
teliti).
g. Membuat Pertanyaan dan Memilih Alat Tes Apa Yang Akan Digunakan
Alat tes terdiri dari tiga macam yaitu : Questioner, Skala (Likert-type
scale), dan Tes.
h. Menentukan Bentuk ‘Data Collection’ Sesuai Definisi Konseptual Alat
Penelitian
Pengumpulan data dapat dilakukan dengan teknik :
1) Questionare
2) Terstruktur : Sudah tersedia jawabannya
3) Tidak Terstruktur : Responden mengemukakan jawaban secara bebas.
4) Observasi : Peneliti ikut langsung ke lokasi penelitian dan
terlibat dalam group penelitian.
5) Wawancara : Peneliti mewawancarai langsung responden
(bertemu langsung)
i. Memproses Data
Dari perumusan masalah, hipotesis, dan data sample di kaitkan menjadi
satu sehingga menghasilkan data.
j. Melakukan Analisis Data
Mengkaji data dari hasil memproses data sebelumnya.
k. Pembahasan Hasil

10
Menarik kesimpulan dari penelitian yang telah di lakukan dan sudah dapat
menjawab hipotesis yang telah di buat tadi.

5. Sampling dalam Penelitian Survei


Salah satu hal yang menjadi karakteristik dari penelitian survei adalah
dengan digunakannya berbagai macam teknik sampling. Jogiyanto (2014, hlm.
303) menyebutkan terdapat dua pendekatan sampling yaitu Nonprobability
Sampling dan Probability Sampling. Perbedaan diantara kedua pendekatan tersebut
adalah peluang dari masing-masing sampel. Pendekatan non-probability sampling
menghendaki individu memiliki peluang yang berbeda-beda untuk menjadi sampel,
sedangkan pada pendekatan probability sampling setiap individu berpotensi atau
memiliki peluang untuk menjadi sampel, dengan begitu peneliti bisa memperkirakan
seberapa besar kemungkinan temuan untuk sampelnya berbeda dengan temuan untuk
populasinya.
Secara spesifik Babbie (1987, hlm. 98) menyebutkan beberapa teknik
sampling yang biasa digunakan dalam penelitian survei diantaranya adalah
simple random sample, random sample, systematic sample, stratified
sampling, convenience sampling, cluster sampling, multi-stage sampling, dan
probability proportional size (PPS) sampling.
a. Simple Random Sample
Pengambilan sampel secara acak sederhana menghendaki masing-masing
unit dari populasi memiliki kesempatan yang sama untuk dijadikan
sampel. Salah satu cara dari teknik ini adalah dengan mengambil bola
undian secara acak yang sudah diberi nomor. Misalkan peneliti
menyiapkan 100 bola bernomor yang disimpan pada sebuah topi besar,
lalu peneliti secara acak mengambil dua bola dan mencatat nomor yang
ada pada bola tersebut, setelahnya peneliti menyimpan kembali bola
tersebut kedalam topi sehingga terdapat kemungkinan kedua bola tersebut
bisa terpilih kembali.
b. Random Sample
Teknik random sample pada hakikatnya sama dengan teknik simple
random sample. Random sample biasanya dilakukan dengan cara diundi

11
namun unit yang sudah diundi tidak bisa diundi kembali. Random sample
pada pelaksanaannya bisa menggunakan lotre undian atau tabel random.
c. Systematic Sample
Systematic sample dilakukan dengan cara membagi jumlah atau anggota
populasi dengan perkiraan jumlah sampel yang diinginkan. Hasilnya
adalah interval sampel. Misalkan terdapat 100 rumah dari 300 rumah yang
akan disurvei oleh peneliti, interval sampelnya adalah 3 (hasil dari 300
dibagi 100), maka dari itu peneliti hanya melakukan survei pada rumah
yang nomornya kelipatan dari 3.
d. Stratified Sampling
Suatu populasi bisa saja terdiri dari unit yang mempunyai karakteristik
yang berbeda-beda atau heterogen, maka teknik pengambilan sampel yang
tepat digunakan adalah stratified sampling. Hal ini dilakukan dengan cara
mengidentifikasi karakteristik umum dari anggota populasi, kemudian
menemukan strata atau lapisan dari jenis karakteristik unit-unit tersebut.
Penentuan straia ini dapat didasarkan bermacam-macam, misalnya jenis
kelamin, tingkatan sosial ekonomi pasien, tingkat keparahan penyakit,
umur penderita, dan lain sebagainya. Setelah ditentukan stratanya barulah
dari masing-masing strata ini diambil sampel yang mewakili strata tersebut
secara random atau acak. Pelaksanaan pengambilan sampel dengan
stratified, mula-mula menetapkan unit-unit anggota populasi dalam bentuk
strata yang didasarkan pada karakteristik umum dari anggota-anggota
populasi yang berbeda-beda. Setiap unit yang mempunyai karakteristik
umum yang sama, dikelompokkan pada satu strata, kemudian dari
masyarakat masing-masing strata diambil sampel yang mewakilinya.
Misalnya terdapat populasi yang terdiri dari 50 laki-laki dan 50
perempuan, sedangkan peneliti membutuhkan sampel sebanyak 25 laki-
laki dan 25 perempuan, maka secara acak peneliti menentukan sampel
laki-laki dan perempuan secara terpisah.
e. Convenience Sampling
Teknik sampling ini memilih sampel yang aksesibilitasnya kepada peneliti
cukup dekat, sehingga teknik ini cukup subjektif. Peneliti hanya akan

12
mengajukan pertanyaan survei kepada orang-orang terdekatnya seperti
teman, kerabat, keluarga, atau kolega.
f. Cluster Sampling
Pada teknik ini sampel bukan terdiri dari unit individu, tetapi terdiri dari
kelompok atau gugusan. Gugusan atau kelompok yang diambil sebagai
sampel ini terdiri dari unit geografis (desa, kecamatan, kabupaten, dan
sebagainya), unit organisasi, misalnya klinik, PKK, LKMD, dan
sebagainya. Pengambilan sampel secara gugus, peneliti tidak mendaftar
semua anggota atau unit yang ada di dalam populasi, melainkan cukup
mendaftar banyaknya kelompok atau gugus yang ada di dalam populasi
itu. Kemudian mengambil sampel berdasarkan gugus-gugus tersebut.
Misalnya penelitian tentang kesinambungan imunisasi anak balita di
Kecamatan X yang terdiri dari 15 desa atau kelurahan, dengan sampel
sebesar 20%. Pengambilan sampel secara gugus adalah dengan mengambil
3 kelurahan dari 15 kelurahan yang ada di Kecamatan X tersebut secara
random. Kemudian semua anak balita yang bedomisili di tiga kelurahan
yang terkena sampel tersebut itulah yang diteliti.
g. Multi-Stage Sampling
Pengambilan sampel dengan teknik ini dilakukan berdasarkan tigkat
wilayah secara bertahap. Hal ini memungkinkan untuk diaksanakan bila
populasi terdiri dari bermacam-macam tingkat wilayah. Pelaksanaannya
dengan membagi wilayah ke populasi dalam sub-sub wilayah, dan tiap sub
wilayah dibagi ke dalam bagian-bagian yang lebih kecil, dan seterusnya.
Kemudian menetapkan sebagian dari wilayah populasi (sub wilayah)
sebagai sampel. Dari sub wilayah yang menjadi sampel ditetapkan pula
bagian-bagian dari sub wilayah sebagai sampel, dan dari bagian-bagian
kecil tersebut ditetapkan unit-unit yang terkecil diambil sampel-sampel.
Misalnya pelaksanaan suatu penelitian di suatu wilayah kabupaten. Mula-
mula diambil beberapa kecamatan sebagai sampel dari kecamatan-
kecamatan yang terkena sampel ini diambil eberapa kelurahan sebagai
sampel, selanjutnya dari kelurah-kelurahan sampel ini diambil beberapa
RW sebagai sampel, dan dari beberapa sampel diambil lagi beberapa RT

13
sebagai sampel, dan akhirnya dari RT-RT yang terkena sampel tersebut
diambil beberapa atau seluruh unit sebagai sampel. Oleh sebab itu,
pengambilan sampel semacam ini sering disebut area sampling atau
pengambilan sampel menurut wilayah.
h. Probability Proportional Size (PPS) Sampling
Sampling with Probability Proportional to Size (PPS) adalah suatu
prosedur penarikan sampel dimana peluang terpilihnya suatu unit sampel
sebanding dengan ukuran. Ukuran yang dimaksud adalah informasi
tambahan (auxiliary information) yang dipertimbangkan sebagai dasar
penarikan sampel dan memiliki korelasi yang erat dengan variabel-
variabel yang akan diteliti.

6. Metode Penelitian Survei

Metode penelitian survei dapat dibedakan menjadi dua tipe (Widodo, 2008,
hlm. 43) yaitu cross-sectional dan longitudinal.

a. Cross-Sectional
Cocok untuk penelitian yang tujuannya bersifat deskriptif dan prediktif. Dalam
desain ini, satu sampel atau lebih diambil dari populasi-populasi pada satu titik
waktu yang sama.
b. Longitudinal
Responden-responden yang sama disurvei dari waktu ke waktu untuk menelaah
perubahan-perubahan pada mereka secara individual. Adapun yang menjadi
kelebihannya adalah peneliti dapat menentukan arah dan derajat perubahan pada
respons-respons secara individual, desain longitudinal adalah desain survei
terbaik bila peneliti ingin meng-assess efek kejadian tertentu yang terjadi secara
alamiah. Namun ada juga kekurangannya yaitu data surveinya bersifat
korelasional, sulit untuk mengidentifikasi penyebab perubahan tersebut, sulit
untuk memperoleh sampel responden yang setuju berpartisipasi dari waktu ke
waktu, selain dari pada itu bila orang-orang keluar dari survei tersebut seiring
dengan berjalannya waktu (attrition), sampel akhirnya mungkin tidak dapat lagi
diperbandingkan dengan sampel aslinya atau tidak dapat lagi merepresentasikan
populasinya, responden mungkin berusaha untuk selalu konsisten di semua

14
wawancara, dan responden mungkin berperilaku dengan cara berbeda karena tahu
bahwa dirinya sedang berpartisipasi dalam sebuah studi (faking).

C. Analisis Data dalam Penelitian Survei


6. Metode Pengumpulan Data
Data merupakan hal utama yang akan diproses dan dianalisis dalam penelitian
survei. Menurut Jogiyanto (2014) terdapat bermacam-macam teknik
pengumpulan data diantaranya adalah sebagai berikut.
a. Mail Survey
Mail survey merupakan salah satu metode pengumpulan data yang cukup praktis
karena peneliti hanya perlu mengirimkan kuesioner kepada responden melalui
email. Peneliti tentunya harus memilih responden yang mampu mengoperasikan
internet dengan cangkupan jaringan yang cukup luas. Kelebihan dari teknik ini
adalah cepat dan nyaman; mengurangi kemungkinan interviewer bias; baik untuk
menangani topik-topik pribadi/sensitif. Adapun kekurangannya adalah kuesioner
harus benar-benar jelas; response bias (representativitas sampel terancam karena
ga semua responden menyelesaikan survei, sebagian besar disebabkan response
rate rendah).
b. Personal Interviews
Wawancara pribadi merupakan teknik yang melibatkan peneliti secara langsung
terjun ke lapangan. Peneliti melakukan wawancara secara langsung menggunakan
pedoman wawancara yang telah dibuat sebelumnya. Kelebihan dari teknik
wawancara pribadi adalah kontrol peneliti lebih besar. Sedangkan kekurangannya
kemungkinan response rate rendah; interviewer bias; mahal; butuh waktu
banyak.
c. Telephone Interviews
Wawancara melalui telepon memungkinkan peneliti untuk mendapatkan respon
secara langsung dalam waktu yang cepat karena wawancara dilakukan secara
langsung melalui telepon. Tentunya peneliti harus mempertimbangkan soal biaya
tagihan telepon. Kelebihan dari teknik ini adalah lebih murah, cepat, dan
memberi akses lebih luas dan baik dari personal interview. Adapun
kekurangannya adalah kerangka sampling responden-responden potensial
terbatas; kemungkinan response rate rendah.
d. Internet Interviews

15
Di zaman yang serba digital ini hampir setiap orang mampu mengakses internet.
Kini survei semakin populer melalui media internet. Biasanya kuesioner
berbentuk link form yang mampu diakses oleh siapa saja. Adapun instrumen
survei online yang penah penulis temukan adalah seperti google forms,
typeform.com, monkey survey, Client Heartbeat, Zoho Survey, Suvey Gizmo,
dan Survey Planet. Kelebihan dari internet interviews yaitu murah dan efisien
untuk mendapatkan respons survei dari sampel-sampel yang sangat besar, secara
potensial sangat beragam, dan under-represented; hemat waktu, tenaga, dan
sumber daya alam; membuka berbagai kemungkinan penelitian lingkungan
budaya, namun memiliki kekurangan yaitu sample, response (response rate
internet interview lebih rendah dari telepon [Kraun et al., 2004; Skitka & Sargis,
2005]), dan selection bias; tidak ada cara untuk menghasilkan random sampling
(Kraut et al., 2004); kontrol peneliti kurang.
e. Focus Groups
Discussion yang lebih terkenal dengan singkatannya FGD merupakan salah satu
metode riset kualitatif yang paling terkenal selain teknik wawancara. FGD
adalah diskusi terfokus dari suatu group untuk membahas suatu masalah tertentu,
dalam suasana informal dan santai. Kelebihannya membuat orang berbicara
tentang sikap dan persepsi mereka; informasi mendalam; dapat menggunakan
sumber yang berbeda-beda; baik untuk riset kualitatif. Kekurangannya tidak
efisien; sampel sedikit; harus memiliki moderator yang baik; sulit dilakukan
untuk topik sensitif.

7. Instrumen Penelitian Survei


Instrumen merupakan salah satu hal yang tidak bisa dilepaskan dari sebuah
penelitian. Instrumen memiliki peranan penting dalam penelitian sebagai alat
pengumpul data. Adapun yang menjadi instrumen penelitian survei dapat
dilihat pada bagan dibawah ini.

16
open-ended
and close-ended

forced-choice

kuesioner

yes-no

pilihan ganda

alat survei
skala Likert-Type Scale

aptitude test

alat tes achievement test

personality

a. Kuesioner

Kuesioner sebagai instrumen utama dari penelitian survei memiliki kekuihan yaitu
peneliti akan banyak mendapatkan data secara faktual. Adapun peran penting
kuesioner adalah sebagai berikut (Jogiyanto, 2014).

1) Kebanyakan survei mengandalkan kuesioner untuk mengukur berbagai variabel.


2) Variabel-variabel demografis mendeskripsikan karakteristik orang-orang yang
disurvei.
3) Peneliti perlu hati-hati dan ahli untuk membuat akurasi dan presisi kuesinoer.
4) Skala-skala laporan-diri digunakan untuk meng-assess preferensi dan sikap
orang-orang.

b. Mengonstruksikan Kuesioner
1) Melibatkan pengambilan keputusan tentang informasi apa yang mestinya dicari
dan tipe kuesioner, menulis draf kuosioner, mempreteskan kuesioner, dan
menyimpulkan dan menetapkan prosedur penggunaannya.
2) Susunan kata harus jelas, spesifik, dengan penggunaan kata yang sederhana,
langsung, dan umum.
3) Urutan-urutan pertanyaan harus dipertimbangkan secara serius karena dapat
mempengaruhi jawaban responden.

17
c. Langkah-Langkah Mempersiapkan Kuesioner
1) Tetapkan informasi apa yang seharusnya dicari
2) Tetapkan tipe kuesioner yang seharusnya digunakan
3) Tulis draf pertama kuesioner itu
4) Periksa ulang dan revisi
5) Lakukan pretest
6) Edit kuesionernya dan tetapkan prosedur penggunaannya

d. Jenis Kuesioner

Terdapat beberapa jenis dari kuesioner seperti open-ended question, close


ended question, forced choice, yes-no question, dan pilihan berganda. Adapun
penjelasan dari kelima jenis kuesioner tersebut adalah sebagai berikut.

1) Open-ended Question

Open ended question adalah sebuah pertanyaan yang memiliki lebih dari
astu jawaban yang benar dan memiliki lebih dari satu strategi untuk
mendapatkan jawaban.

2) Close-ended Question

Close-ended question memungkinkan pewawancara lebih mudah mengontrol


yang diwawancarai, karena apa yang akan ditanyakan sudah pasti dan
menghindari yang diwawancarai menjawab bebas.

3) Forced Choice

Forced choice adalah pertanyaan yang memaksa kita untuk menjawab


walaupun pilihannya tidak begitu sesuai dengan keadaan kita (jadi, kita
memilih pilihan yang paling mendekati dengan keadaan kita). Contoh: Saat
berlibur saya lebih suka pergi ke pantai atau mall

4) Yes-No Question

Kuesioner dengan bentuk pilihan ya atau tidak setidaknya mendorong


responden untuk lebih tegas dalam memilih jawaban dari pertanyaan yang
diajukan pada kuesioner.

18
5) Pilihan Berganda

Kuesioner tipe pilihan berganda menyajikan pertanyaan dengan beberapa


pilihan mulai dari pilihan a sampai dengan c, maupun pilihan a sampai dengan
e, tergantung dari kebutuhan penelitian itu sendiri.

e. Skala
Penggunaan skala dalam angket memungkinkan jawaban-jawaban dari subjek
akan lebih bersifat konseptual sesuai dengan self-concept masing-masing
individu, adanya peran interpretasi dalam menjawab pertanyaan.

f. Alat Tes
Penggunaan alat tes yang berupa pertanyaan yang diajukan sudah memiliki
standarisasi dan norma yang berlaku terhadap jenis tes yang digunakan sebagai
alat tes. Alat tes seperti aptitude test, achievement test, dan personality test
bentuk pertanyaannya mirip dengan tes potensi akademik. Tujuan dari
diadakannya tes semacam ini adalah untuk penelitian survei yang berkaitan
dengan personalitas.

8. Kategori Error Pada Survei


Terdapat beberapa kategori error pada survei yang menyebabkan data menjadi
bias atau menyimpang. Dibawah ini merupakan bagan kategori error pada
survei (Jogiyanto, 2014).

19
a. Random Sampling Error: Fluktuasi statistik yang terjadi karena perubahan variasi
pada elemen yang terpilih menjadi sampel
b. Systematic Error : Muncul karena desain riset kurang sempurna, atau
kesalahan eksekusi
c. Respondent Error
d. Non-Response Error : Responden yang berpartisipasi kurang dari yang
diharapkan
e. Response Bias
f. Acquiescence : Responden cenderung setuju dengan sebagian besar
pertanyaan
g. Extremity : Kecenderungan responden untuk bersikap ekstrim
dalam menjawab
h. Interviewer Bias
i. Auspices Bias : Bias yang dialami responden karena terpengaruh oleh
nama pihak yang mengadakan survey
j. Social Desirability
k. Administrative Error
l. Data Processing Error : Error pada saat menganalisis
m. Sample Selection Error : Desain sampel tidak pas, atau kesalahan pada eksekusi
sampel
n. Interviewer Error and Cheating

9. Jenis-Jenis Data Penelitian

Data penelitian yang dikumpulkan tentunya beragam, adapun macam-macam


data penelitian menurut Nasution (2003) adalah sebagai berikut.

a. Nominal: Adalah ukuran yang paling sederhana, dimana angka yang diberikan
kepada objek mempunyai arti sebagai label saja dan tidak menunjukkan tingkatan
apapun
b. Ordinal: Data ini selain memiliki nama juga memiliki peringkat atau urutan.
Digunakan untuk mengurutkan objek yang paling rendah sampai yang paling
tinggi atau sebaliknya
c. Interval: Pemberian angka kepada set dari objek yang mempunyai sifat-sifat
ukuran ordinal dan ditambah satu sifat lain yakni, jarak yang sama pada
pengukuran. Data ini memperlihatkan jarak yang sama dari ciri atau sifat objek

20
yang diukur. Akan tetapi ukuran interval tidak memberikan jumlah yang absolut
dari objek yang diukur
d. Rasio: Ukuran yang meliputi semua ukuran di atas ditambah dengan satu sifat
yang lain , yakni ukuran yang memberikan keterangan tentang nilai absolut dari
objek yang diukur.

10. Analisis Data


a. Korelasi dan Kausalitas
1) Bila hubungan di antara dua variabel dapat dijelaskan oleh variabel ketiga,
hubungan itu disebut spurious (semu).
2) Bukti korelasional yang dikombinasikan dengan pendekatan multimetode dapat
membantu peneliti mengidentifikasi penyebab-penyebab potensial perilaku.
3) Contoh Penelitian Survei : Pengaruh Reputasi dan Popularitas Sekolah terhadap
Minat Pendidikan dalam Masyarakat
4) Rumusan Masalah:

a) Apakah ada pengaruh antara reputasi sekolah terhadap minat pendidikan


dalam masyarakat?

b) Apakah ada pengaruh antara popularitas sekolah terhadap minat pendidikan


dalam masyarakat?

c) Apakah ada pengaruh antara reputasi sekolah dan popularitas sekolah


terhadap minat pendidikan dalam masyarakat?

5) Uji Korelasi (hubungan) dan Regresi (pengaruh)

Uji korelasi bisa menggunakan teknik Pearson Correlation, Kendall’s tau-b, dan
Spearman Correlation dan SEM.

21
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Penelitian survei itu sendiri merupakan penelitian yang
mengumpulkan informasi dari suatu sampel dengan menanyakan melalui
angket atau interview supaya nantinya menggambarkan berbagai aspek
dari populasi dan menggunakan kuisioner sebagai alat pengumpulan data
pokok. Survei telah dilakukan sejak 1880, saat Karl Mark, seorang sosialis
politik, menyebarkan 25.000 angket kepada para pekerja dari Prancis
untuk mengetahui sejauh mana eksploitasi atas pekerja oleh pengusaha.
Terdapat beberapa karakteristik ilmiah penelitian survei yaitu logis,
deterministik, general, parsimonious, dan spesifik. Penelitian survei
diklasifikasikan mempunyai dua tujuan, pertama bertujuan untuk
memberikan gambaran/penjelasan tentang sesuatu dan kedua bertujuan
untuk melakukan analisis.
Adapun langkah-langkah penelitian survei adalah menentukan
permasalahan; menyusun hipotesis; menentukan tujuan penelitian;
menentukan tipe survei yang sesuai; menentukan desain sampel;
menentukan besarnya sampel; membuat pertanyaan dan memilih alat tes
apa yang akan digunakan; menentukan bentuk pengumpulan data sesuai
definisi konseptual alat penelitian; memproses data; melakukan analisis
data; membahas analisis data, dan meyusun laporan.
Secara spesifik terdapat beberapa teknik sampling yang biasa
digunakan dalam penelitian survei diantaranya adalah simple random
sample, random sample, systematic sample, stratified sampling,
convenience sampling, cluster sampling, multi-stage sampling, dan
probability proportional size (PPS) sampling. Sedangkan metode
penelitian survei dapat dibedakan menjadi dua tipe (Widodo, 2008, hlm.
43) yaitu cross-sectional dan longitudinal. Metode pengumpulan data Mail
Survey, personal interviews, telephone interviews, internet interviews, focus
group dengan instrumen penelitian survei berbentuk kuesioner, skala, alat tes.

22
B. SARAN
Peneliti yang akan melakukan penelitian survei alangkah lebih baiknya
memperhatikan berbagai hal terkait desain penelitian, sampling design,
dan instrumen yang digunakan karena ketiga hal tersebut adalah hal yang
pokok dalam melakukan penelitian survei. Peneliti juga harus memiliki
kompetisi yang cukup mumpuni dalam melakukan analisis data maupun
dalam melakukan wawancara. Peneliti tentunya harus memiliki strategi
agar bisa meningkatkan respon dan menghindari data yang bias.

23
DAFTAR PUSTAKA

Bailey. (1982). Methods of Social Research. Edisi ke-2. New York: The Free
Press.
Gay, L.R. dan Diehl, P.L. (1992). Research Methods for Business and
Management,.MacMillan Publishing Company. New York : NY Press
JohnW. Creswell. (2014). Research Design Pendekatan Metode Kualitatif, Kuantitatif,
dan Campuran Edisi Keempat.Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Jogiyanto. (2014). Pedoman : Survei Kuesioner. Yogyakarta : BPFE Yogyakarta

Jonathan Sarwono. (2006). Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif . Yogyakarta :


Press

Masri Singarimbun & Sofyan Effendi. (1995). Metode Penelitian Survei, Edisi
Revisi. Jakarta : PT. Pustaka LP3ES
Nasution. (2003). Metode Research (Penelitian Ilmiah). Jakarta : Bumi Aksara
Suhartono, Irawan. (2000). Metode Penelitian Sosial. Bandung: Remaja
Rosdakarya
Widodo, T. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif. Solo:UNS Press
Zikmund, W. G. (1997). Business Research Methods. Fifth Edition. New York:
The Dryden Press Harcourt Brace College Publishers

24

Anda mungkin juga menyukai