Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH

MODEL-MODEL ANALISIS DATA

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Metodologi Penelitian Kualitatif

Dosen Pengampu : M. Iqbal Notoatmojo. SH., ME.

Penyusun :

1. Tobin (4117380)
2. Kurnia Ningsih ( 4117384)
3. Marfuah (4117388)

Kelas : L

Program Studi Ekonomi Syariah


Fakultas Ekonomi Bisnis Islam
Institut Agama Islam Negeri Pekalongan
Tahun 2019

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga
makalah ini bisa selesai pada waktunya.
Terima kasih juga saya ucapkan kepada dosen pengampu yang telah
memberikan ilmunya sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik dan rapi.
Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para
pembaca. Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh
dari kata sempurna, sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang
bersifat membangun demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.

Pekalongan, Oktober 2019

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

Kata pengantar ...........................................................................................................ii

Daftar isi .....................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang ..........................................................................................4


B. Rumusan masalah.....................................................................................4
C. Tujuan pembahasan .................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN

A. Analisis data .............................................................................................5


B. Analisis Interaktif dari Miles dan Huberman ...........................................5
C. Analisis Etnografis dari Spradley.............................................................12
D. Analisis Antar-Kasus ...............................................................................14
E. Analisis Jalinan ........................................................................................18
F. Analisis Fenomenologi dari Bogdan dan Taylor .....................................19
G. Analisis Komparatif .................................................................................20

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ..............................................................................................23

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................24

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Metode penelitian adalah sebuah ilmu yang mempelajari cara atau teknik
dalam melakukan penelitian baik berupa penelitian akademis maupun penelitian
umum. Secara garis besar metode penelitian populer terbagi menjadi dua macam,
penelitian kuantitatif dan kualitatif. Metode penelitian kualitatif bersikap mencari
hakikat dan banyak digunakan dalam penelitian dalam ranah sosial, budaya, dan
masyarakat.
Kedua metode penelitian diatas membutuhkan data sebagai acuan bahan
penelitiannya. Peneliti diharuskan mencari data se-objektif mungkin kemudian
mengolah data tersebut hingga diperoleh kesimpulan dari peneliannya tersebut. Data
merupakan bahan penetian bagi penelitian kuantitatif dan merupakan inti bagi
penelitian kualitatif. Data yang telah di dapatkan oleh peneliti kemudian dianalisis
oleh peneliti untuk mendapatkan hasil penelitian.
Oleh karena itu materi tentang analisis data harus benar-benar dipahami oleh
peneliti. Peneliti harus mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan analisis data sesuai
dengan metode penelitian yang ditentukannya. Maka dalam materi pembahasan
dibawah ini, penulis berusaha menjelaskan beberapa cara atau teknik analisis data
dalam suatu penelitian ilmiah. Kemudian penulis memfokuskan materi dalam
pembahasan analisis metode penelitian kualitatif agar pembahasan tidak terlalu
meluas dan panjang lebar.
B. Rumusan Masalah
a. Apa Pengertian Analisis ?
b. Bagaimana Analisis Interaktif dari Miles dan Huberman ?
c. Bagaimana Analisis Etnografis dari Spradley ?
d. Bagaimana Analisis Antar-Kasus ?
e. Bagaimana Analisis Jalinan ?
f. Bagaimana Analisis Fenomenologi dari Bogdan dan Taylor ?
g. Bagaimana Analisis Komparatif ?

4
C. Tujuan Pembahasan
Tujuan dari pembahasan ini adalah menjelaskan cara atau analisis data dalam
penelitian kualitatif secara tuntas. Penulis berusaha menyajikan penjelasan sederhana
sehingga mudah dipahami, dan dapat diterapkan dalam penelitian ilmiyah yang akan
dilakukan oleh peneliti.
Penyusun berusaha menjelaskan tata cara melakuakan analisis penelitian
kualitatif, dengan buku yang berisi penjelasan metode kualitatif untuk dijadiakan
sumber referensi.

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Analisis Data
Analisis adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang
diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi. 1 Analisis data
terbagi atas dua yaitu analisis data kualitatif dan kuantitatif, hal ini dikarenakan jenis
data yang berbeda, proses pencarian dan pengolahan data yang berbeda, serta
perbedaan hasil yang di inginkan dari dua jenis motode penelitian tersebut.
Pada penilitan kuantitatif peneliti berusaha semaksimal mungkin mendapat
hasil berupa produk sedangkan pada penelitian kualitatif peneliti lebih fokus pada
proses dan analisis data agar data tersebut dapat disajikan dan kesimpulan dapat
diambil. Pada penelitian kualitatif peneliti merupakan instrument inti karena ialah
yang mengumpulkan seluruh data yang dibutuhkan serta mengolahnya menjadi
sebuah kesimpulan. Oleh karena itu, mulai dari proses pengumpulan data hingga
penarikan kesimpulan dalam penelitian kualitatif ini adalah kunci dari metode ini.
Proses analisis data dalam penelitian kualitatif sering dilakukan pada tahap
pengumpulan data. Bahkan terkadang peneliti perlu melakukan analisis data pada
setiap data yang ditemukannya dan menarik kesimpulan sementara atas data tersebut.2

B. Analisis Interaktif dari Miles dan Huberman


Data kualitatif berbentuk deskriptif, berupa kata-kata lisan atau tulisan tentang
tingkah laku manusia yang dapat diamati. Data kualitatif dapat dipilah menjadi
tiga3 jenis :
a) Hasil pengamatan: uraian rinci tentang situasi, kejadian, interaksi, dan tingkah
laku yang diamati dilapangan.

1 Prof. Dr. S. Nasution, M.A., Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif, Bandung: Tarsio, 2003, hlm.
126
2 Ibid. hlm. 128.
3 Burhan Bungin, Analisis Data Kualitatif, Jakarta: Raja Grafindo, 2005, hlm. 37.

6
b) Hasil pembicaraan: kutipan langsung dari pernyataan orang-orang tentang
pengalaman, sikap, keyakinan, dan pemikiran mereka dalam kesempatan
wawancara mendalam.
c) Bahan tertulis: petikan atau kesuluruhan dokumen, surat menyurat, rekaman, dan
kasus sejarah.
Analisis data dalam penelitian kualitatif mengharuskan peneliti bersifat
cermat dan tekun. Peneliti harus fokus pada tujuan penelitian dan pengumpulan data
yang dibutuhkan. Kemudian barulah peneliti masuk ke tahap selanjutnya dalam
penelitian yaitu analisis data. Peneliti dengan metode ini lebih banyak melakukan
pendekatan dan perkenalan kepada subjek penelitiannya, sehingga lebih banyak
membutuhkan waktu untuk melakukan pertemuan-pertemuan dengan subjek
penelitian.4
Berdasarkan pendekatan yang digunakan peneliti dengan menggunakan
metode kualitatif apabila penelitian tersebut berupa penelitian pendidikan dan sosial
maka ada lima metode yang dapat digunakan dalam analisis datanya.5
Kelima metode tersebut yaitu:
1) Biografi
2) Fenomenologi
3) Grounded theory
4) Etnografi
5) Studi kasus
Dasar dari penelitian kualitatif terdiri dari empat metode pokok berdasarkan cara
pencarian datanya yaitu:
a) Observasi
b) Analisis teks dan dokumen
c) Wawancara
d) Transkrip rekaman

4 Suwartono, Dasar-Dasar Metodologi Penelitian, Yogyakarta: Andi, 2004, hlm. 155.


5 Hamid Darmadi, Metode Penelitian Pendidikan dan Sosial, Bandung: Alfabeta, 2013, hlm. 291.

7
Macam-macam cara yang dapat diikuti. Tidak ada satu cara tertentu yang dapat
dijadikan pegangan bagi setiap semua penelitian. Salah satu cara yang dapat
dianjurkan ialah mengikuti langkah-langkah berikut yang masih sangat bersifat
umum, yakni:
a) Reduksi data,
b) Display/penyajian data,
c) Mengambil kesimpulan dan verifikasi.

a. Reduksi Data
Reduksi data adalah meilih data yang paling penting dari data yang tidak
terlalu penting. Dalam proses pengumpulan data tentu peneliti akan
mengumpulkan seluruh data yang berkaitan dengan subjek penelitiannya tersebut.
Namun dari seluruh data yang terkumpul peneliti harus memilih lagi data mana
yang paling relevan dengan subjek penelitiannya. Proses inilah yang dikenal
sebagai reduksi data. Peneliti harus melakukan reduksi data agar penulis dapat
fokus mencari kesimpulan dari penelitiannya tersebut.6
Reduksi data bisa dilakukan sejak pemulaan pengumpulan data. Semua data
pada tiap harinya dapat di reduksi sehingga didapatkan data yang sesuai dengan
masalah penelitian. Kemudian diakhir pengumpulan data pun peneliti melakukan
reduksi data dari awal hingga akhir. Peneliti menyaring kembali seluruh data dan
mereduksinya sehingga didapatkan intisari dari penemuan-penemuan di
lapangan.7
Proses reduksi data meliputi beberapa teknik8 yaitu:
1) Coding
Coding atau pengkodean adalah sebuah proses pemberian kode bagi
kata-kata serta frase yang bertujuan mendeskripsikan dan mengidentifikasi
makna dan pola data. Proses ini bertujuan merefleksikan makna,

6 Prof. Dr. S. Nasution, M.A., Op.cit., hlm.129.


7 Burhan Bungin, Op.cit, hlm 84.
8 Samiaji Sarosa, Penelitian Kualitatif Dasar-Dasar, Jakarta: Index, 2012, hlm. 73.

8
menghubungkan sehingga peneliti dapat lebih mudah menyimpulkan
sesuatu dari data yang di kodekan.
2) Identifikasi tema
Setiap data temuan yang di dapatkan dari lapangan dapat digolongkan
kedalam tema-tema. Identifikasi tema dapat dilakukan sejak penelitian
teori yang digunakan hingga penelitian lapangan. Identifikasi tema
dilakukan juga agar memudahkan peneliti mengambil kesimpulan.
3) Review tema
Review tema dimaksudkan untuk melihat kembali tema-tema yang
telah ditentukan. Apabila diperlukan adanya penyesuaian maka peneliti
bisa menyesuaikan kembali tema-tema tersebut.
4) Klasifikasi data
Klasifikasi data dimaksudkan bagi data-data kecil. Data-data kecil
yang didapatkan oleh peneliti diklasifikasikan menjadi kategori-kategori
yang kemudian dicari hubungan antar satu kategori dengan kategori
lainnya.
5) Meringkas data
Meringkas data dilakukan apabila data yang dikumpulkan dirasa
terlalu besar oleh peneliti. Maka peneliti boleh meringkas data-data
tersebut agar tidak terlalu panjang. Teknik ini digunakan pada saat
penelitian lapangan baik setiap ditemukan data maupun ketika akhir
penelitian.

b. Display Data / Penyajian Data


Proses penyajian data adalah salah satu proses penting dalam penelitian
kualitatif. Seluruh proses penelitian tertumpu pada penyajian data. Semua data
yang diperoleh oleh peneliti kemudian disajikan dalam bentuk kata-kata dalam

9
kalimat. Penyajian data dapat dilakuakan dengan beberapa teknik sesuai dengan
data yang didapat dari lapangan. Diantara teknik tersebut9 adalah :
1. Transkrip Wawancara
Transkrip data adalah mengubah data suara menjadi data tertulis. Atau
secara sederhana adalah menulis hasil wawancara baik yang wawancara
secara mendalam maupun kuisioner dan lain sebagainya. Proses ini
dimaksud agar data wawancara dapat disajikan oleh peneliti dalam hasil
penelitiannya. Peneliti juga harus menguraikan hasil wawancara yang
bersifat percakapan (bahsaa lisan) menjadi sebuah data yang deskriptif
(bahasa tulisan).
2. Deskripsi Data
Deskripsi data adalah penyajian data dengan penjelasan yang bersifat
menggambarkan hakikat kenyataan dilapangan. Penelitian dengan metode
kualitatif pada asalnya memang bersifat deskriptif sehinga deskripsi data
dalam penyajian data merupakan inti dari penelitian metode ini.
3. Analisis Naratif
Analisis yang dimaksud adalah proses penyampaian data yang berupa
cerita, atau penyatuan potongan-potongan data menjadi sebuah kronologi
yang tersusun secara rapi.
4. Analisis Biografi
Analisis biografi adalah penyajian data yang berupa biografi subjek
penelitian. Analisis ini memungkinkan pembaca hasil penelitian
mengetahui latar belakang subjek penelitiannya, baik orang yang
diwawancara maupun orang-orang yang menjadi sumber data lainnya.
5. Hermeneustics
Ilmu hermenetik pada asalnya adalah ilmu yang digunakan dalam
memahami bible (kitab suci Kristen). Namun dewasa ini metode ini
digunakan secara meluas. Ilmu hermenetik dimaksudkan untuk mencari
makna dari data yang berupa teks. Pada penelitian kualitatif hermenetiks

9 Burhan Bungin, Op.cit, hlm 98.

10
juga digunakan sebagai pendekatan metode memahami makna pada data
yang berupa kata-kata.
6. Semiotics
Semiotik adalah pendalaman makna pada data yang berupa tanda-
tanda dan simbol-simbol yang telah disepakati dan digunakan di
masyarakat atau lingkungan tempat subjek penelitian itu berada.

c. Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi


Penarikan kesimpulan adalah analisis terakhir yang dilakukan oleh peneliti di
akhir penelitiannya. 10 Kesimpulan baru bisa diperoleh ketika seluruh data telah
terkumpul dan semua proses analisis data baik reduksi maupun penyajian data
sudah dilakukan. Maka ketika itu barulah peneliti bisa menarik kesimpulan dari
seluruh penelitiannya tersebut.
Penarikan kesimpulan dilakukan dengan cara mereview kembali seluruh data
dan mereview hasil analisis data yang lainnya. Dalam proses penarikan
kesimpulan ini peneliti dapat melahirkan teori baru, atau memperkuat teori yang
telah ada atau menyempurnakannya. Penelitian dengan metode kualitatif lebih
mengutamakan proses daripada hasil sehingga peneliti harus lebih banyak
konsentrasi dalam menginterpretasikan data pada penyajian data. Setidaknya ada
dua metode yang dapat digunakan dalam mencari kesimpulan penelitian,11 yaitu :
a) Analisis komperatif, maksudnya adalah membandingkan hasil
penelitiannya dengan penelitian lain atau membandingkan antar data yang
sudah ada satu dengan lainnya.
b) Analisis relation, maksudnya adalah mencari hubungan antar data satu
dengan lainnya.

10 Prof. Dr. S. Nasution, M.A., Op.cit, hlm. 130.


11 Ibid, hlm. 130.

11
C. Analisis Etnografis dari Spradley
1. Pengertian Penelitian Etnografi
Penelitian etnografi termasuk dalam metode penelitian kualitatif.
Penelitian kualitatif adalah jenis penelitian yang temuan-temuannya tidak
diperoleh melalui prosedur kuantifikasi, perhitungan statistik, atau bentuk
cara-cara lainnya yang menggunakan ukuran angka. Kualitatif berarti sesuatu
yang berkaitan dengan aspek kualitas, nilai atau makna yang terdapat dibalik
fakta. Kualitas, nilai atau maknanya dapat diungkapkan atau dijelaskan
melalui linguistik, bahasa atau kata-kata.
Penelitian kualitatif adalah penelitian yang pemecahan masalahnya
dengan menggunakan data empiris. Metode penelitian kualitatif dapat
diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat
postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah,
dimana peneliti sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan
secara triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/ kualitatif, dan
hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna daripada generalisasi.
Kata etnografi berasal dari bahasa yunani “ethos” yang artinya suku
bangsa dan “graphos” yang artinya sesuatu yang ditulis. Menurut Juliansyah
Noor etnografi adalah uraian dan penafsiran suatu budaya atau sistem
kelompok sosial. Etnografi merupakan proses dan hasil dari sebuah penelitian.
Sebagai proses, etnografi melibatkan pengamatan yang cukup panjang
terhadap suatu kelompok, dimana dalam pengamatan ini peneliti terlibat
dalam keseharian hidup responden atau melalui wawancara satu per satu
dengan anggota kelompok tersebut. Menurut Creswell, Etnography is a
qualitative strategy in which the researcher studies an intact cultural group in
a natural setting over a prolonged period of time by collecting primarily
observational and interview data.
Jadi, penelitian etnografi adalah salah satu jenis penelitian kualitatif,
dimana peneliti melakukan studi terhadap budaya kelompok dalam kondisi
yang alamiah untuk mempelajari dan menggambarkan pola budaya satu

12
kelompok tertentu dalam hal kepercayaan, bahasa, dan pandangan yang dianut
bersama dalam kelompok itu melalui observasi dan wawancara.

2. Analisis Etnografis dari Spradley


Analisa data menurut Spradley menyatakan bahwa analisis data terkait
secara teknis dengan proses penelitian yang terdiri dari :
a. Pengamatan deskriptif
Analisis data dilakukan dengan mempergunakan acuan hubungan
semantik yang dikaitkan dengan masalah penelitian.
b. Analisis domain
Upaya analisis untuk memperoleh gambaran umum dan menyeluruh
dari suatu situasi sosial (place, actor, activity) dengan jalan membuat
domain atau kategori.
c. Pengamatan terfokus
Dilakukan setelah analisis domain berdasarkan fokus yang sudah
dipilih sebelumnya oleh peneliti untuk memperdalam data yang telah
diperoleh melalui pengajuan sejumlah pertanyaan kontras, kemudian
dimuat dalam catatan lapangan. Domain yang dipilih ditetapkan
sebagai fokus penelitian untuk melakukan pengumpulan informasi
atau data untuk analisis selanjutnya.
d. Analisis taksonomi
Menganalisis data yang banyak dari hasil pengumpulan data kembali
di lapangan mengenai domain fokus penelitian. Domain terpilih adalah
cover term yang diurai lebih rinci dan mendalam dalam analisis
taksonomi, sehingga diketahui struktur internalnya dan dapat
ditemukan elemen yang serumpun atau serupa.
e. Pengamatan terpilih
Melakukan pengumpulan informasi atau data mengenai elemen-
elemen struktur internal yang serumpun atau serupa untuk dianalisis
selanjutnya

13
f. Analisis komponensial
Mengorganisasikan elemen-elemen yang memiliki perbedaan atau
kontras. Jika dalam analisis taksonomi ditemukan kesamaan kelompok
jenjang dan jenis sekolah, maka dalam analisis komponen dicari
perbedaanya dalam aspek tujuan sekolah, kurikulum, peserta didik dan
lain-lain.
g. Analisis tema.
Upaya mencari benang merah yang mengintegrasikan lintas domain
yang telah melalui analisis taksonomi dan analisis komponen sehingga
tersusun konstruksi bangunan situasi sosial secara keseluruhan yang
jelas yang dinyatakan (sesuai dengan) tema atau judul penelitian.12

D. Analisis Antar-Kasus
Secara garis besar, teknik yang dapat digunakan untuk pengumpulan data
dalam studi kasus dapat berupa wawancara, observasi, dan studi dokumentasi.
a) Wawancara
Wawancara merupakan proses interaksi atau komunikasi secara
langsung antara pewawancara dengan responden. Agar wawancara efektif,
maka terdapat berapa tahapan yang harus dilalui, yakni ;
1). Mengenalkan diri.
2). Menjelaskan maksud kedatangan.
3). Menjelaskan materi wawancara, dan
4). Mengajukan pertanyaan.
Informan dapat menyampaikan informasi yang komprehensif
sebagaimana diharapkan peneliti, maka pada saat melakukan wawancara yang
terdapat beberapa kiat sebagai berikut;
1). Ciptakan suasana wawancara yang kondusif dan tidak tegang.
2). Cari waktu dan tempat yang telah disepakati dengan informan.

12 Jaswo dan Nur Hafid. 2013. Desain Penelitian Etnografi.


Kudus: http://pascasarjanastainkds.blogspot.co.id/2013/10/desain-penelitian-etnografi.html. diakses
pada tanggal 24 Oktober 2019 pukul 13:21.

14
3). Mulai pertanyaan dari hal-hal sederhana hingga ke yang serius.
4). Bersikap hormat dan ramah terhadap informan.
5). Tidak menyangkal informasi yang diberikan informan.
6). Tidak menanyakan hal-hal yang bersifat pribadi yang tidak ada
hubungannya dengan masalah/tema penelitian.
7). Tidak bersifat menggurui terhadap informan.
8). Tidak menanyakan hal-hal yang membuat informan tersinggung atau
marah.
9). Sebaiknya dilakukan secara sendiri.
10).Ucapkan terima kasih setelah wawancara selesai dan minta
disediakan waktu lagi jika ada informasi yang belum lengkap.
Data yang dikumpulkan dapat bersifat;
1) Fakta, misalnya umur, pendidikan, pekerjaan, penyakit yang pernah
diderita.
2) Sikap, misalnya sikap terhadap pembuatan jambatan keluarga,
penyuluhan kesehatan.
3) Pendapat, misalnya pendapat tentang pelayanan kesehatan yang
dilakukan oleh bidan desa.
4) Keinginan, misalnya pelayanan kesehatan yang diinginkan.
5) Pengalaman, misalnya pengalaman waktu terjadi wabah Demam
berdarah melanda daerah mereka.
b) Observasi
Obeservasi adalah salah satu teknik pengumpulan data yang
menggunakan pertolongan indra mata. observasi juga merupakan salah satu
teknik pengumpulan data yang sangat lazim dalam metode penelitian
kualitatif. Observasi hakikatnya merupakan kegiatan dengan menggunakan
pancaindera, bisa penglihatan, penciuman, pendengaran, untuk memperoleh
informasi yang diperlukan untuk menjawab masalah penelitian. Hasil
observasi berupa aktivitas, kejadian, peristiwa, objek, kondisi atau suasana
tertentu, dan perasaan emosi seseorang. Observasi dilakukan untuk

15
memperoleh gambaran riil suatu peristiwa atau kejadian untuk menjawab
pertanyaan penelitian.
Observasi terdiri dari beberapa bentuk, yaitu:
a) Observasi partisipasi (participant observation) adalah metode
pengumpulan data yang digunakan untuk menghimpun data
penelitian melalui pengamatan dan penginderaan di mana
peneliti terlibat dalam keseharian informan,
b) Observasi tidak terstruktur ialah pengamatan yang dilakukan
tanpa menggunakan pedoman observasi, sehingga peneliti
mengembangkan pengamatannya berdasarkan perkembangan
yang terjadi di lapangan, dan
c) Observasi kelompok ialah pengamatan yang dilakukan oleh
sekelompok tim peneliti terhadap sebuah isu yang diangkat
menjadi objek penelitian.
Teknik pengumpulan data dengan dangan cara observasi bermanfaat
untuk mengurang jumlah pertanyaan, misalnya untuk melihat kebersihan
rumah tangga tidak perlu dipertanyakan tetapi cukup dilakukan observasi,
mengukur kebenaran jawaban responden pada wawancara, dilakukan dengan
observasi, untuk memperoleh data yang tidak dapat dilakukan dengan cara
wawancara atau angket.
c) Studi Dokumentasi
Dokumentasi adalah salah satu metode pengumpulan data kualitatif
dengan melihat atau menganalisis dokumen-dokumen yang dibuat oleh subjek
sendiri atau oleh orang lain tentang subjek. Sejumlah besar fakta dan data
tersimpan dalam bahan yang berbentuk dokumentasi. Sebagian besar data
yang tersedia adalah berbentuk surat-surat, catatan harian, cenderamata,
laporan, artefak, foto, dan sebagainya. Sifat utama data ini tak terbatas pada
ruang dan waktu sehingga memberi peluang kepada peneliti untuk mengetahui
hal-hal yang pernah terjadi di waktu silam. Secara detail bahan dokumenter
terbagi beberapa macam, yaitu otobiografi, surat-surat pribadi, buku atau

16
catatan harian, memorial, klipping, dokumen pemerintah atau swasta, data di
server dan flashdisk, data tersimpan di website, dan lain-lain.
Meleong (dalam Herdiansyah, 2010: 143) mengemukakan dua bentuk
dokumen yang dapat dijadikan bahan dalam studi dokumentasi, yaitu:
1. Dokumen harian
Dokumentasi pribadi adalah catatan atau karangan seseorang
secara tertulis tentang tindakan, pengalaman, dan kepercayaannya.
Tujuan dari dokumentasi ini adalah untuk memperoleh sudut pandang
orisinal dari kejadian situai nyata. Terdapat tiga dokumentasi pribadi
yang umum digunakan, yaitu:
a. Catatan harian (diary)
Diary berisi beragam aktivitas dan kegiatan termasuk juga
unsur perasaan.
b. Surat Pribadi
Surat pribadi (tertulis pada kertas), e-mail, dan obrolan dapat
dijadikan sebagai materi dalam analisis dokumen dengan
syarat, peneliti mendapat izin dari orang yang bersangkutan.
c. Autobiografi
Autobiografi berasal dari bahasa Yunani yang terdiri atas
gabungan tiga kata, yaitu auto (sendiri), bios (hidup), dan
grapein (menulis). Didefinisikan autobiografi adalah tulisan
atau pernyataan mengalami pengalaman hidup.
2. Dokumen Resmi
Dokumen resmi dipandang mampu memberikan gambar
mengenai aktivitas, keterlibatan individu pada suatu komnitas tertentu
dalam setting social.
Menurut Meleong (Herdiansyah, 2010: 145-146) dokumen
resmi dapat dibagi kedalam dua bagian. Pertama dokumen internal,
yaitu dapat berupa catatan, seperti memo, pengumuman, instruksi,

17
aturan suatu lembaga, system yang diberlakukan, hasil notulensi rapat
keputusan pimpinan, dan lain sebagainya.
Kedua, dokumentasi eksternal yaitu dapat berupa bahan-bahan
informasi yang dihasilkan oleh suatu lembaga social, seperti majalah,
koran, bulletin, surat pernyataan, dan lain sebagainya.
d) Focus Group Discussion (FGD)
Focus Group Discussion (FGD) adalah teknik pengumpulan data yang
umumnya dilakukan pada penelitian kualitatif dengan tujuan menemukan
makna sebuah tema menurut pemahaman sebuah kelompok. Teknik ini
digunakan untuk mengungkap pemaknaan dari suatu kalompok berdasarkan
hasil diskusi yang terpusat pada suatu permasalahan tertentu. FGD juga
dimaksudkan untuk menghindari pemaknaan yang salah dari seorang peneliti
terhadap fokus masalah yang sedang diteliti.
Ada beberapa ketentuan yang harus diperhatikan ketika ingin melakukan
FGD. Pertama, jumlah FGD berkisar antara 5-10 orang. Kedua, Peserta FGD
harus bersifat FGD. Ketiga, perlunya dinamika kelompok.
Kapan FGD dilakukan? Ada beberapa kepentingan mengapa peneliti
melakukan FGD, antara lain:
1. Jika peneliti membutuhkan pemahaman lebih dari satu sudut
pandang.
2. Jika terjadi gap komunikasi antar kelompok.
3. Untuk menyingkap suatu fakta secara lebih detail dan lebih kaya.
4. Untuk keperluan verifikasi.13

E. Analisis Jalinan
Analisis Jalinan ialah proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya
ke dalam suatu pola dan kategori dengan komponen utama :
(1) Reduksi data.

13 https://nurhibatullah.blogspot.com/2015/12/pengumpulan-data-dan-analisis-data.html diakses
pada tanggal 24 Oktober 2019 pukul 13:25.

18
Reduksi data merupakan komponen pertama dalam analisis yang
merupakan proses seleksi, pemfokusan, penyederhanaan, dan abstraksi
data dari fieldnote.
Pada waktu pengumpulan data berlangsung, reduksi data dilakukan
dengan membuat ringkasan dari catatan data yang diperoleh di lapangan.
(2) Sajian data.
sajian data merupakan suatu rakitan organisasi informasi, deskripsi
dalam bentuk narasi yang memungkinkan simpulan penelitian dapat
dilakukan. sajian ini merupakan rakitan kalimat yang disusun secara logis
dan sistematis.
(3) Penarikan simpulan serta verifikasinya (Miles & Huberman, 1984)
Miles dan Huberman (1984) dinyatakan bahwa terdapat dua model
pokok dalam melaksanakan analisis di dalam penelitian kualitatif.
1. model analisis jalinan atau mengalir (flow model of analysis)
2. model analisis interaktif.
Proses analisis dengan 3 komponen Reduksi tersebut saling menjalin dan
dilakukan secara terus menerus di dalam proses pelaksanaan pengumpulan data,
merupakan model analisis jalinan.14

F. Analisis Fenomenologi dari Bogdan dan Taylor


Fenomenologi merupakan salah satu jenis metode penelitian kualitatif yang
diaplikasikan untuk mengungkap kesamaan makna yang menjadi esensi dari suatu
konsep atau fenomena yang secara sadar dan individual dialami oleh sekelompok
individu dalam hidupnya.
Sebagai metode untuk mengungkap esensi makna sekumpulan individu,
fenomenologi menjadi metode riset yang dekat dengan filsafat dan psikologi,
serta penerapannya syarat upaya-upaya filosofis dan psikologis. Abstraksi dan

14 http://staffnew.uny.ac.id/upload/198503272014042001/pendidikan/analisis%20data.pdf diakses
pada tanggal 24 Oktober 2019 pukul 13:23.

19
refleksi filosofis kerap dipraktikkan oleh para fenomenolog dalam rangka
menangkap maksud dari informan sebelum diekstrak ke dalam narasi yang
mendalam.
Fenomenologi sebagai sebuah metode riset sering dikatakan memiliki
kemiripan dengan studi naratif dan etnografis. Bedanya, fenomenologi berupaya
mengungkap esensi universal dari fenomena yang dialami secara personal oleh
sekelompok individu.15
Fenomenologi berupaya mengungkapkan dan memahami realitas penelitian
berdasarkan perspektif subjek penelitian. Seperti yang dikemukakan oleh Bogdan
dan Taylor (1975:2): “The fenomenologist is concerned with understanding
human behavior from the actor’s own frame of reference”
Hal ini menuntut bersatunya subyek peneliti dengan subyek pendukung obyek
penelitian. Keterlibatan subyek peneliti di lapangan menghayatinya menjadi salah
satu ciri utama penelitian dengan pendekatan fenomenologi.
Bog dan dan Taylor (Moleong, 2007:3) mengemukakan bahwa metodologi
kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif
berupa kata-kata tertulis maupun lisan dari orang-orang dan perilaku yang
diamati.16

G. Analisis Komparatif
1. Pengertian Penelitian Komparatif
Penelitian komparatif adalah penelitian yang bersifat membandingkan.
Penelitian ini dilakukan untuk membandingkan persamaan dan perbedaan dua
atau lebih fakta-fakta dan sifat-sifat objek yang di teliti berdasarkan kerangka
pemikiran tertentu. Pada penelitian ini variabelnya masih mandiri tetapi untuk
sampel yang lebih dari satu atau dalam waktu yang berbeda.
Menurut Nazir penelitian komparatif adalah sejenis penelitian deskriptif
yang ingin mencari jawaban secara mendasar tentang sebab-akibat dan dengan

15 http://sosiologis.com/fenomenologi diakses pada tanggal 24 Oktober 2019 pukul 13:21.


16 Noeng muhadjir, Metodologi Penelitian Kualitatif, Yogyakarta: Rake Sarasin, 1996, hlm. 135.

20
menganalisis faktor-faktor penyebab terjadinya ataupun munculnya suatu
fenomena tertentu. Jadi penelitian komparatif adalah jenis penelitian yang
digunakan untuk membandingkan antara dua kelompok atau lebih dari suatu
variabel tertentu.
2. Tujuan Penelitian Komparatif
a) Untuk membandingkan persamaan dan perbedaan dua atau lebih fakta-
fakta dan sifat-sifat objek yang diteliti berdasarkan kerangka
pemikiran tertentu.
b) Untuk membuat generalisasi tingkat perbandingan berdasarkan cara
pandang atau kerangka berpikir tentu.
c) Untuk bisa menentukan mana yang lebih baik atau mana yang
sebaiknya dipilih.
d) Untuk menyelidiki kemungkinan hubungan sebab-akibat dengan cara
berdasar atas pengamatan terhadap akibat yang ada dan mencari
kembali faktor yang mungkin menjadi penyebab melalui data tertentu.
3. Rumusan Masalah Penelitian Komparatif
Rumusan masalah yang digunakan adalah rumusan masalah komparatif.
Rumusan masalah komparatif adalah rumusan masalah penelitian yang
membandingkan keberadaan satu variabel atau lebih pada dua atau lebih
sampel yang berbeda atau waktu yang berbeda.
4. Kerangka Teori Penelitian Komparatif
Pada kerangka teori penelitian komparatif menggunakan kerangka teori
yang besifat deduktif, dimana kerangka tersebut memberikan keterangan yang
dimulai dari suatu perkiraan atau pikiran spekulatif tertentu ke arah data yang
akan diterangkan.
5. Hipotesis Penelitian Komparatif
Hipotesis pada penelitian komparatif menggunakan hipotesis
komparatif. Hipotesis komparatif adalah merupakan jawaban sementara
terhadap rumusan masalah komparatif pada rumusan ini, variabelnya sama

21
tapi populasi atau sampelnya yang berbeda atau keadaan itu terjadi pada
waktu yang berbeda.
6. Sifat Penelitian Komparatif
Penelitian komparatif bersifat, "expost facto" artinya data yang
dikumpulkan setelah peristiwa yang dipermasalahkan terjadi. "expost facto"
merupakan suatu penelitian emperis yang sistematis dimana peneliti tidak
mengendalikan variabel bebas secara langsung karena perwujudan variabel
tersebut telah terjadi atau karena variabel tersebut pada dasarnya memang
tidak dapat dimanipulasi. Peneliti tidak melakukan perlakuan dalam
membandingkan dan mencari hubungan sebab-akibat dari variabelnya.
Peneliti hanya mencari satu atau lebih akibat-akibat yang ditimbulkan dan
mengujinya dengan menelusuri kembali masa lalu untuk mencari sebab-sebab
kemungkinan hubungan dan maknanya. Penelitian ini cenderung
menggunakan data kuantitatif.17

17 https://www.academia.edu/14926211/ANALISIS_KOMPARATIF diakses pada tanggal 24 Oktober


2019 pukul 13:21.

22
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwasannya analisis data
penelitian dengan metodologi kualitatif dilakukan sejak peneliti mulai terjun ke
lapangan dan mulai mengumpulkan data. Analisis dilakukan baik harian maupun
ketika tiap ditemukan data baru dan juga pada akhir ketika semua data telah
dikumpulkan. Hampir tidak ada pembatas antara pengumpulan data dan analisis data
pada penelitian kualitatif.

B. Saran
Saran penulis adalah ketika peneliti terjun ke lapangan maka hendaknya
peneliti benar-benar serius dalam pengumpulan data dan menganalisisnya sehingga
data yang diperoleh mencakupi dan mudah untuk difahami. Peneliti juga harus lebih
cermat dalam menganalisis data sehinga kesimpulan yang diharapkan dapat tercapai.

23
DAFTAR PUSTAKA

Nasution.S, Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif, Bandung: Tarsio, 2003.


Bungin Burhan, Analisis Data Kualitatif, Jakarta: Raja Grafindo, 2005.
Suwartono, Dasar-Dasar Metodologi Penelitian, Yogyakarta: Andi, 2004.
Darmadi Hamid, Metode Penelitian Pendidikan dan Sosial, Bandung: Alfabeta, 2013.
Sarosa Samiaji, Penelitian Kualitatif Dasar-Dasar, Jakarta: Index, 2012.
Noeng muhadjir, metodologi penelitian kualitatif, yogyakarta:RAKE SARASIN,
1996.
Stafnew.uny. Penidikan Analisis diakses pada tanggal 24 Oktober 2019 pukul 13:21
http://staffnew.uny.ac.id/upload/198503272014042001/pendidikan/analisis%20data.p
df.
Nurhibatullah (Desember 2015). Analisis Data. diakses pada tanggal 24 Oktober
2019 pukul 13:25 https://nurhibatullah.blogspot.com/2015/12/pengumpulan-data-
dan-analisis-data.html

24

Anda mungkin juga menyukai