a. Tradisi
Tradisi (Bahasa Latin: tradition, “diteruskan”) atau kebiasaan, dalam pengertian yang
paling sederhana adalah sesuatu yang telah dilakukan untuk sejak lama dan menjadi bagian dari
kehidupan suatu kelompok masyarakat, biasannya dari suatu Negara, kebudayaan, waktu, atau
agama yang sama. Hal yang paling mendasar dari tradisi adanya informasi yang diteruskan dari
generasi ke generasi baik tertulis maupun (sering kali) lisan, karena tanpa adanya ini, suatu
tradisi dapat punah.
Tradisi yang dimaksud tingkah laku (behavior), kebiasaan, dan aturan-aturan tidak
tertulis yang dipegang teguh oleh para kiai NU, naik dalam kehidupam berorganisasi maupun
bermasyarakat sebagai sebagai konsekuensi dari ajaran Islam yang dipelajari dan diajarkannya.
Dalam konteks ini, tradisi, meminjam beberapa variabel yang digunakan sebagai kompleksitas
ide, gagasan, nilai-nilai, moral dan peraturan wujud ideal dari kebudayaan yang sifatnya abstrak
yang lokasinnya terletak dalam alam pikiran manusia warga masyarakat.
b. Budaya
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah
kelompok orang dan diwariskan dari generasi kegenerasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur
yang rumit, sistem agama, dan politik adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan
karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri
manusia sehingga cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seorang
berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda budaya dan menyesuaikan
perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari.
a. Tahlilan
e. Tawassul
f. Tabarruk,
k. Membaca surat al-Ikhlas itu setara dengan membaca sepertiga al-Qur’an.
a. Budaya melumuri bayi dengan minyak Za’faran saat aqiqah pada hari ketujuh dan
mencukur rambut bayi
b. Mengadakan Haflah (resepsi) pernikahan, memainkan musik, dan menghias pengantin
c. Penyerahan Pengantin, baik pria atau wanita, dengan nasehat-nasehat yang baik
d. Melamar wanita untuk dinikahi
4. Pendapat dan solusi anda terhadap tradisi NU yang ditentang keras oleh pihak di luar NU
Jika budaya itu sesuai dengan ajaran agama Islam, maka langsung diterima, namun jika budaya
itu tidak sesuai dengan ajaran islam, maka tidak langsung ditolak, namun disaring dulu, dimana
yang tidak sesuai, kemudian dimurnikan dahulu agar sesuai dengan ajaran Agama Islam, baru
diterapkan di masyarakat