Anda di halaman 1dari 19

DESAIN PENELITIAN SURVEY

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas


Mata Kuliah: Metodologi Penelitian
Dosen : Dr. Jumrodah, M.Pd., Dr. Atin Supriatin, M.Pd. MES

DISUSUN OLEH

AMER SOLTAN APDUL AZIS 2310150163


CANIA AINUSIFA FADHOLINA 2310150150
EVI ASFIRAH 2310150154
NOR ALIA 2310150169
WIWIN 2310150158

PROGRAM STUDI
MAGISTER EKONOMI SYARIAH
PROGRAM PASCASARJANA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PALANGKARAYA
TAHUN 2023/1445
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.


Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas limpahan rahmat dan karunia-
Nya penyusun dapat menyusun dan menyelesaikan makalah ini. Shalawat serta
salam selalu tercurah kepada Nabi Muhammad SAW. beserta keluarga, kerabat,
dan pengikutnya hingga akhir zaman. Semoga apa yang telah dilakukan
mendapatkan balasan dari Allah SWT. Makalah yang berjudul “Desain
Penelitian Survey” ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Metodologi
Penelitian.
Izinkan penyusun menyampaikan rasa terima kasih kepada Bapak M. Zainal
Arifin, M. Hum. selaku dosen pengampu mata kuliah Metodologi Penelitian
karena telah memberikan kepercayaan kepada penulis untuk membuat makalah
yang belum mencapai kata sempurna ini. Penyusun juga menyampaikan rasa
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan
makalah ini.
Semoga makalah ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Penyusun menyadari bahwa dalam makalah ini masih banyak terdapat kekurangan
dan kesalahan. Tegur sapa dari pembaca akan penyusun terima dengan tangan
terbuka demi perbaikan dan penyempurnaan makalah ini. Penyusun berharap
makalah ini dapat memberikan manfaat dan diambil pelajaran positifnya.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Palangka Raya, Oktober 2023

Penyusun

ii
iii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................ii
DAFTAR ISI......................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................................2
C. Tujuan Penulisan........................................................................................................2
D. Metode Penulisan.......................................................................................................2
BAB II PENDAHULUAN..................................................................................................3
A. Pengertian Penelitian Survei......................................................................................3
B. Karakteristik Penelitian Survei...................................................................................5
C. Desain Penelitian Survei............................................................................................6
D. Metode Penelitian Survei...........................................................................................7
E. Unsur-unsur Penelitian Survei...................................................................................8
F. Langkah-langkah Pelaksanaan Penelitian Survei.....................................................10
G. Keuntungan dan Kelemahan Penelitian Survei........................................................11
BAB III PENUTUP...........................................................................................................13
A. Kesimpulan..............................................................................................................13
B. Saran.........................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA

iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Karena kemajuan pesat dalam ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah
merambah seluruh bidang kehidupan, penelitian menjadi penting. Diakui atau tidak,
manusia selalu menyelidiki dan memahami prinsip-prinsip umum yang berlaku dalam
kehidupan sehari-hari. Dalam penelitian, orang selalu menggunakan metode dan cara
untuk mencari dan mendapatkan pengertian, tetapi metode atau cara tersebut tidak
selalu ilmiah. Pada zaman dahulu, penelitian dilakukan secara sederhana dan tidak
sistematis. Namun, seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan, penelitian
menjadi lebih kompleks dan membutuhkan metode yang ilmiah.
Dalam melakukan penelitian ilmiah perlu membuat desain penelitian, dimana
Pengertian desain penelitian menurut Sukardi, membahas desain penelitian
berdasarkan definisi secara luas dan sempit. Secara luas, desain penelitian adalah
semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian. Dalam
konteks ini komponen desain dapat mencakup semua struktur penelitian yang diawali
sejak ditemukannya ide sampai diperoleh hasil penelitian (Buse, dkk, 2005). Sedang
dalam arti sempit, desain penelitian merupakan penggambaran secara jelas tentang
hubungan antara variabel, pengumpulan data, dan analisis data, sehingga dengan
desain yang baik peneliti maupun orang lain yang berkepentingan mempunyai
gambaran tentang bagaimana keterkaitan antar variabel, bagaimana mengukurnya,
(Siyoto, dkk, 2015).
Metode penelitian atau desain penelitian merupakan bagian dari metodologi.
Metodologi penelitian bisa digunakan ke berbagai macam riset desain. Ada beberapa
macam desain penelitian yang bisa kita pilah sesuai dengan penelitian yang ingin kita
lakukan, antara lain metode correlational, metode, causal comperative, metode
experimental, metode ethnographic yang biasanya digunakan dalam bidang sosial,
metode historica research, metode survey dan ada juga action research, (Siyoto, dkk,
2015).
1
2

Namun dalam makalah ini kita akan membahas salah satu desain penelitian
yaitu desain penelitian survey, dimana Penelitian survei menurut Siyoto termasuk ke
dalam penelitian yang bersifat kuantitatif untuk meneliti perilaku suatu individu atau
kelompok. Pada umumnya penelitian survei menggunakan kuesioner sebagai alat
pengambil data. Penelitian survei adalah penelitian yang mengambil sampel dari satu
populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok.
B. Rumusan Masalah
Untuk menguraikan beberapa hal terkait Rancangan Penelitian Survei, maka
rumusan masalah yang digunakan untuk pembahasan makalah ini adalah sebagai
berikut:
1. Apa pengertian penelitian survei?
2. Apa saja karakteristik penelitian survei?
3. Apa saja desain penelitian survei?
4. Bagaimana metode penelitian survei?
5. Apa saja unsur-unsur penelitian survei?
6. Bagaimana langkah-langkah pelaksanaan penelitian survei?
7. Apa saja keuntungan dan kelemahan penelitian survei?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengertian penelitian survei.
2. Untuk mengetahui karakteristik penelitian survei.
3. Untuk mengetahui desain penelitian survei
4. Untuk mengetahui metode penelitian survei.
5. Untuk mengetahui unsur-unsur penelitian survei.
6. Untuk mengetahui langkah-langkah pelaksanaan penelitian survei.
7. Untuk mengetahui keuntungan dan kelemahan penelitian survei.

D. Metode Penulisan
Penulisan makalah ini menggunakan metode literatur kajian pustaka (library
research) menggunakan buku-buku dari e-book sebagai bahan referensi, yang
berhubungan dengan tema makalah yang dibuat, dan juga bersumber dari
artikel/jurnal untuk melengkapi data-data yang sudah ada agar data mudah
didapatkan secara efisien.
BAB II

PENDAHULUAN

A. Pengertian Penelitian Survei


Survei adalah teknik atau proses pengukuran dan pengumpulan data
dengan menggunakan kuesioner dan/atau pedoman wawancara sebagai
instrumen utama (Neuman WL, 2003). Survei dalam penelitian biasanya
dilakukan dengan menyebarkan kuesioner atau wawancara, dengan tujuan untuk
mengetahui siapa mereka, apa yang mereka pikirkan dan rasakan, atau
kecenderungan suatu tindakan. Survei lazim dilakukan dalam penelitian
kuantitatif maupun kualitatif. Dalam penelitian kuantitatif, survei lebih
merupakan pertanyaan tertutup, sementara dalam penelitian kualitatif berupa
wawancara mendalam dengan pertanyaan terbuka.1
Survei adalah suatu rancangan yang digunakan untuk menyediakan
informasi yang berhubungan dengan prevalensi, distribusi, dan hubungan
antarvariabel dalam suatu populasi. Pada survei, tidak ada intervensi. Survei
mengumpulkan informasi dari tindakan seseorang, pengetahuan, kemauan,
pendapat, perilaku, dan nilai. Terdapat tiga metode yang sering digunakan dalam
mengumpulkan data survei, yaitu wawancara melalui telepon, wawancara
langsung (tatap muka), dan tanya jawab dengan penyebaran kuesioner melalui
surat. Keuntungan dari survei adalah dapat menjaring responden secara luas dan
dapat memperoleh berbagai informasi serta hasil informasi dapat dipergunakan
untuk tujuan lain. Akan tetapi informasi yang didapat dari survei seringkali
cenderung bersifat superfisial. Oleh karena itu, pada penelitian survei akan lebih
baik jika dilaksanakan analisis secara bertahap.2
Survei adalah suatu cara sistematis untuk meminta orang memberikan
informasi tentang sikap, perilaku, pendapat, dan kepercayaan mereka.

1
Yoyo Sudaryo, dkk., Metode Penelitian Survei Online dengan Google Forms Ed.1,
(Yogyakarta: ANDI, 2019), hlm. 65.
2
Nursalam, Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan: Pedoman
Skripsi, Tesis, dan Instrumen Penelitian Keperawatan Ed.2, (Jakarta: Salemba Medika, 2008), hlm.
82.
3
4

Adapun penelitian survei ialah suatu metode penelitian yang digunakan


untuk memecahkan masalah sesuai dengan pertanyaan yang sudah diajukan atau
sesuai dengan masalah yang sudah diamati. Penelitian survei juga berarti suatu
penelitian/yang dilakukan untuk menilai kebutuhan dan menetapkan tujuan, atau
untuk menentukan apakah tujuan tertentu telah terpenuhi.3
Penelitian survei adalah suatu penelitian di mana peneliti secara sistematis
mengajukan pertanyaan yang sama, ke sejumlah orang/responden kemudian
mencatat, mengolah dan menganalisis jawabannya untuk memecahkan
permasalahan penelitian atau menguji hipotesis penelitian. Pengertian lain dari
penelitian survei adalah sebuah penelitian di mana peneliti melakukan
pengumpulan data tentang: pengetahuan, kemauan, harapan, motivasi, pendapat,
perilaku, dan nilai dari individu/seseorang sebagai responden menggunakan
kuesioner dan/atau wawancara sebagai instrumen.4
Penelitian survei (survey research) adalah bentuk pengumpulan data yang
menggunakan kuesioner yang disebarkan kepada sekelompok orang. Respons
yang diberikan memungkinkan peneliti untuk memarik kesimpulan mengenai
keseluruhan kategori orang-orang yang diwakili oleh responden. Metode ini
membutuhkan pemahaman mengenai dua konsep: populasi dan sampel. Populasi
(population) dalam penelitian terdiri atas semua orang yang termasuk dalam
dalam kategori tertentu (contohnya, semua orang yang mendaftar di sekolah
tinggi dan universitas di Amerika Serikat). Sedangkan sampel (sample) adalah
sekelompok orang yang dipilih untuk mewakili suatu populasi (contohnya, 150
mahasiswa yang mengambil mata kuliah Pengantar Ilmu Komunikasi di
Universitas Metropolitan).5
Definisi penelitian survei adalah pengumpulan informasi mengenai
sejumlah besar orang dengan mewawancarai sebagian orang. Kualitas suatu
survei bergantung pada: (1) jumlah orang yang dapat diperoleh untuk studi, (2)
kekhasan individu dalam kaitan dengan populasinya, dan (3) kesahihan data
yang dikumpulkan. Keberhasilan suatu penelitian survei tergantung pada

3
Nikolaus Duli, Metodologi Penelitian Kuantitaif: Beberapa Konsep Dasar untuk
Penulisan Skripsi & Analisis Data dengan SPSS Cet.1, (Yogyakarta: Deepublish, 2019), hlm. 6.
4
Muhammad Zainuddin, Metodologi Penelitian Kefarmasian dan Kesehatan Ed.2,
(Surabaya: Airlangga University Press, 2014), hlm. 88.
5
Richard West dan Lynn H. Turner, Pengantar Teori Komunikasi: Analisis dan Aplikasi
Ed.3, (Jakarta: Salemba Humanika, 2008), hlm. 79.
5

seberapa dekat jawaban yang diberikan orang atas pertanyaan survei cocok
dengan kenyataan atau tidak. Artinya, apakah orang benar-benar berpikir dan
bertindak seperti yang ditanyakan.6

Metodologi survei berupaya mengidentifikasi prinsip-prinsip tentang


desain, pengumpulan, pengolahan dan analisis survei yang terkait dengan biaya
dan kualitas survei. perkiraan. Ini berarti bahwa bidang ini berfokus pada
peningkatan kualitas dalam batasan biaya, atauatau, sebagai alternatif,
mengurangi biaya untuk suatu tingkat kualitas tertentu. "Kualitas" didefinisikan
dalam sebuah kerangka kerja yang diberi label paradigma kesalahan survei total
(yang akan yang akan dibahas lebih lanjut dalam Bab 2). Metodologi survei
adalah bidang ilmiah dan profesi. dan profesi.
B. Karakteristik Penelitian Survei
Secara spesifik Fraenkel & Wallen (1993: 343) mengemukakan tiga
karakteristik penelitian survei, yaitu:
1. Informasi dikumpulkan dari sekelompok orang supaya dapat menggambarkan
aspek atau karakteristik populasi.
2. Teknik utama yang digunakan dalam mengumpulkan informasi yaitu dengan
mengajukan pertanyaan, dan jawaban yang diberikan oleh responden disusun
menjadi data penelitian/studi.
3. Informasi dikumpulkan dari sejumlah orang, merupakan sampel penelitian.
Informasi yang dikumpulkan melalui survei dapat dikategorikan ke dalam tiga
hal, yaitu (1) opini tentang kehidupan sehari-hari, seperti survei pasar, pool
pendapat tentang pemilihan presiden dan sebagainya; (2) sikap tentang sesuatu;
dan (3) fakta tentang individu yang di interview. Ini berarti data penelitian
dapat berupa kemampuan, sikap, kepercayaan, pengetahuan, aktivitas, dan
pendapat seseorang, namun dapat pula berupa berbagai hal tentang kehidupan,
seperti ciri-ciri demografis dari masyarakat, lingkungan sosial, maupun visi ke
depan.7

6
Herien Puspitawati dan Tin Herawati, Metode Penelitian Keluarga, (Bogor: IPB Press,
2018), hlm. 131.
7
A. Muri Yusuf, Metode Penelitian: Kuantitatif, Kualitatif, dan Penelitian Gabungan Ed.1
Cet.4, (Jakarta: Kencana, 2017), hlm. 48-49.
6

C. Desain Penelitian Survei


Penelitian survei meliputi penelitian cross-sectional dan longitudinal.
Penelitian cross-sectional seringkali disebut penelitian sekali bidik (one
snapshot), merupakan penelitian yang pengumpulan datanya dilakukan pada
suatu titik waktu tertentu. Sedangkan dalam penelitian longitudinal,
pengumpulan data dilakukan selama suatu periode tertentu yang relatif lama
dilakukan secara terus menerus.8

Suvei yang bersifat cross sectional berupaya mengumpulkan informasi


dari sejumlah populasi yang telah ditentukan sebelumnya (sampel). Informasi
dikumpulkan pada satu waktu, walaupun kadang-kadang menggunakan satu
rentang waktu tertentu. Adapun yang bersifat longitudinal apabila pengumpulan
informasi dilakukan dalam suatu periode waktu tertentu, berkelanjutan, dan
berulang di waktu yang akan datang. Penelitian survei longitudinal ini dapat
berupa studi kecenderungan (trend studies), studi kohort (cohort studies), dan
studi panel (panel studies). Studi kecenderungan sering dilakukan terhadap
sampel yang berbeda dari populasi yang sama dan di survei dalam waktu yang
berbeda. Umpama bagaimana kecenderungan tinggal kelas murid-murid kelas I
sekolah dasar. Studi kohort adalah penelitian survei yang dilakukan terhadap
populasi spesifik dan diikuti beberapa periode waktu. Dalam hal ini sampel tidak
berubah selama penelitian, sedangkan studi panel dilakukan dengan memilih
sampel secara benar sejak permulaan penelitian dan kemudian mengikuti sampel
itu selama periode waktu penelitian. Sampel ini diikuti, diamati, dan dicatat
perubahan yang terjadi, serta dicatat pula berbagai faktor yang menjadi penyebab
terjadinya perubahan itu pada seseorang maupun pada objek penelitian.9
Penelitian yang dilakukan dengan mengamati atau mengambil data satu
periode tertentu yang menggambarkan satu titik waktu, disebut dengan desain
cross-sectional study. Penelitian yang menggunakan multiple cross-sectional
study dilakukan dengan pengukuran pada waktu yang berbeda atau
menggunakan contoh yang berbeda namun dengan topik yang sama. Contohnya,
sebuah survei sosial ekonomi nasional yang dilakukan dengan menggunakan

8
Asep Hermawan, Penelitian Bisnis: Paradigma Kuantitatif, (Jakarta : Gramedia
Widisarana Indonesia, 2009), hlm. 20.
7

desain multiple cross-sectional study. Artinya, penelitian tersebut menggunakan


topik yang sama namun dilakukan pada contoh yang berbeda namun dalam
populasi yang sama. Misalnya, populasi dalam penelitian adalah yang
menggambarkan warga Kabupaten Bogor atau yang menggambarkan warga
Jakarta.
Longitudinal survei memiliki beberapa jenis, yakni panel studies, trend
studies, dan cohort studies. Panel studies itu adalah orang. Trend studies adalah
salah satu desain survei yang mengamati sampel yang berbeda setiap tahun atau
setiap pengambilan data, pertanyaan yang diajukan bisa sama atau berbeda
daritahun sebelumnya. Panel studies merupakan survei di mana suvei dilakukan
pada orang yang sama selama beberapa tahun tetapi aspek yang ditanyakan bisa
sama atau berbeda. Cohort studies merupakan survei yang meneliti populasi
dengan umur atau usia tertentu atau karakteristik tertentu, misalnya survei pada
usia remaja, dewasa atau lansia. Survei yang dilakukan dengan topik dan contoh
yang sama, namun dalam waktu yang berbeda dan lama, maka penelitian
tersebut adalah penelitian dengan desain longitudinal. Misalnya, penelitian
dilakukan pada contoh yang sama dengan memberikan kuesioner setiap satu
tahun sekali selama 5 tahun, maka penelitian tersebut dapat dikatakan sebagai
longitudinal study.10
D. Metode Penelitian Survei
Metode penelitian survei dapat dibedakan menjadi dua tipe yaitu cross-
sectional dan longitudinal.9
1. Cross-Sectional
Cocok untuk penelitian yang tujuannya bersifat deskriptif dan prediktif.
Dalam desain ini, satu sampel atau lebih diambil dari populasi-populasi pada
satu titik waktu yang sama.
2. Longitudinal
Responden-responden yang sama disurvei dari waktu ke waktu untuk
menelaah perubahan-perubahan pada mereka secara individual. Adapun yang
menjadi kelebihannya adalah peneliti dapat menentukan arah dan derajat
perubahan pada respons-respons secara individual, desain longitudinal adalah
desain survey terbaik bla peneliti ingin mengaksess efek kejadian tertentu yang

9
Maidiana, “Peneltian Survey,” ALACRITY : Journal Of Education 1, no. 2 (July 2021): 29.
8

terjadi secara alamiah. Namun ada juga kekurangannya yaitu data surveinya
bersifat korelasional, sulit untuk mengidentifikasi penyebab perubahan
tersebut, sulit untuk memperoleh sampel responden yang setuju berpartisipasi
dari waktu kewaktu, selain dari pada itu bila orang-orang keluar dari survei
tersebut seiring dengan berjalannya waktu (attrition), sampel akhirnya mungkin
tidak dapatlagi diperbandingkan dengan sampel aslinya atau tidak dapat lagi
merepresentasikan populasinya, responden mungkin berusaha untuk selalu
konsisten di semua wawancara, dan responden mungkin berperilaku dengan
cara berbeda karena tahu bahwa dirinya sedang berpartisipasi dalam sebuah
studi (faking).
E. Unsur-unsur Penelitian Survei
Sebagai suatu metode penelitian ilmiah, penelitian survei memiliki dasar
pemikiran, prosedur, dan teknik-teknik khusus yang membedakannya dari
metode lainnya. Penelitian survei terdiri dua tahap, yaitu proses teorisasi dan
proses empirisasi. Untuk dapat melakukan proses-proses penelitian tersebut
dengan baik, peneliti perlu memiliki pengetahuan yang baik tentang berbagai
unsur penelitian. Pemahaman ini diperlukan pada proses teorisasi, karena dengan
adanya pemahaman tentang konsep, proposisi, dan teori, peneliti akan dapat
merumuskan hubungan-hubungan teoretis secara baik. Pada tahap empirisasi
pengetahuan tentang variabel, hipotesa dan definisi operasional juga diperlukan
agar peneliti mempunyai gambaran yang jelas tentang data yang akan
dikumpulkan dalam suatu penelitian.10
1. Konsep
Dalam penelitian, seorang peneliti menggunakan istilah khusus untuk
menggambarkan secara tepat fenomena yang hendak ditelitinya. Inilah yang
disebut dengan konsep, yaitu istilah dan definisi yang digunakan untuk
menggambarkan secara abstrak: kejadian, keadaan, kelompok atau individu
yang menjadi pusat perhatian ilmu sosial. Melalui konsep, peneliti
diharapkan akan dapat menyederhanakan pemikirannya dengan
menggunakan satu istilah untuk beberapa kejadian (events) yang berkaitan
satu dengan lainnya.
10
F.C. Susila Adiyanta, “Hukum Dan Studi Penelitian Empiris: Penggunaan Metode Survey
Sebagai Instrumen Penelitian Hukum Empiris,” Administrative Law and Governance Journal 2, no. 4
(November 8, 2019): 697–709, https://doi.org/10.14710/alj.v2i4.697-709.
9

2. Proposisi
Dalam ilmu sosial, realitas sosial biasanya diabstraksikan sebagai
hubungan antara dua konsep. Hubungan yang logis antara dua konsep
disebut proposisi. Untuk analisa sederhana suatu realitas sosial dapat
digambarkan sebagai satu proposisi. Untuk analisa yang lebih kompleks
realitas sosial sering digambarkan sebagai beberapa hubungan antar konsep
atau proposisi.

3. Teori

Unsur penelitian yang mempunyai peranan utama adalah teori, karena


dengan unsur ini peneliti mencoba meneranhgkan fenomena sosial atau
fenomena alami yang menjadi pusat perhatian penlitian ilmiah. Teori
merupakan serangkaian asumsi, konsep, konstruks, definisi, dan proposisi
untuk menerangkan suatu fenomena sosial secara sistematis dengan cara
merumuskan hubungan antar konsep.
4. Variabel
Agar konsep-konsep dapat diteliti secara empiris, mereka
dioperasionalisasikan dengan mengubahnya menjadi variabel, yang berarti
sesuatu yang mempunyai variasi nilai. Caranya adalah dengan memilih
dimensi tertentu pada konsep yang mempunyai variasi nilai. Dalam
penelitian sosial, dikenal dua bentuk variabel, yaitu variabel kategorikal
(categorical variable) dan variabel berkesinambungan (continuous variable).
Variabel kategorikal adalah variabel yang membagi responden menjadi dua
kategori atau beberapa kategori. Variabel yang terdiri dari dua kategori
disebut variabel dikotomi, contohnya jenis kelamin (pria/wanita). Sedangkan
variabel yang memiliki banyak variabel disebut variabel politomi, contohnya
(tidak sekolah, TK, SD, SMP, SMA, S1, S2, S3). Adapun variabel
berkesinambungan adalah variabel yang nilai-nilainya merupakan suatu
skala, baik bersifat ordinal maupun rasio. Contohnya umur, jumlah
pendapatan, jumlah pengeluaran rumah tangga, dan sebagainya.11

5. Hipotesa

Hipotesa adalah sarana penting penelitian yang tidak dapat


11
Ibid..., hlm. 703-705.
10

ditinggalkan, ia merupakan instrumen kerja dari teori. Sebagai hasil deduksi


dari teori atau proposisi, hipotesa lebih spesifik sifatnya, sehingga lebih siap
untuk diuji secara empiris. Dalam penelitian, suatu proposisi harus
dijabarkan menjadi hipotesa yang lebih terinci. Proposisi yang dijabarkan
menjadi hipotesa menjadi lebih operasional, lebih siap untuk diuji secara
empiris, karena variabel-variabelnya dapat diukur.
6. Definisi Operasional
Definisi operasional adalah unsur penelitian yang memberitahukan
bagaimana cara mengukur suatu variabel. Dengan kata lain definisi
operasional adalah suatu informasi ilmiah yang sangat membantu peneliti
lain yang ingin mengunakan variabel yang sama. Dari informasi tersebut
peneliti dapat mengetahui bagaimana caranya pengukuran suatu variabel
dapat dilakukan. Dengan demikian, seorang peneliti dapat menentukan
apakah prosedur pengukuran yang sama akan dilakukan atau diperlukan
prosedur pengukuran yang baru.12
F. Langkah-langkah Pelaksanaan Penelitian Survei
Pada tahap pertama, peneliti membangun sebuah instrumen, sebuah
pertanyaan survei atau daftar pertanyaan yang akan digunakan peneliti untuk
mengukur variabel-variabelnya. Responden membaca dan menjawab dengan
memberi tanda pada kuesioner tersebut.
Peneliti menyusun konsep dan mengoperasionalkan variabel-variabel suatu
pertanyaan. Peneliti mencatat dan mengulangi pertanyaan untuk mengklarifikasi
dan melengkapi data yang diperoleh dari wawancara tersebut, dan
mengorganisasi pertanyaan-pertanyaan ke dalam pokok-pokok kuesioner pada
pertanyaan penelitian, responden dan bentuk-bentuk survei.
Pada saat mempersiapkan kuesioner, peneliti harus memikirkan bagaimana
dia akan mencatat dan mengelola data-data yang akan dianalisis. Peneliti
memandu pengujian dengan seperangkat kuesioner ke responden yang sama
pada akhir survei. Jika mengunakan petugas interview, maka peneliti perlu
melatih mereka tentang bahan-bahan kuesioner. Petugas interview
mewawancarai responden dengan jelas sesuai pertanyaan yang disebutkan dalam
panduan pengujian dan menggali secermat mungkin yang dipahami oleh

12
Ibid..., hlm. 705-706.
11

responden.
Setelah tahap perencanaan, peneliti siap untuk mengumpulkan data.
Kemudian dilanjutkan dengan tahap penyortiran data. Peneliti menempatkan
sampel responden secara tersendiri, melalui telepon, atau surat. Responden
menerima informasi atau petunjuk pada kuesioner atau interview. Pertanyaan
disertakan, dan dengan pola memberi berupa dorongan/tanggapan atau
pertanyaan/jawaban. Peneliti dengan cermat mencatat jawaban atau tanggapan
dengan segera setelah responden memberi jawaban. Setelah responden
melengkapi semua kuesioner dan peneliti menerimanya, peneliti mengelola data
dan menyiapkannya untuk dilakukan analisis statistik.
G. Keuntungan dan Kelemahan Penelitian Survei
Beberapa keuntungan menggunakan penelitian survei, yaitu:
1. Laporan yang didapat jauh lebih banyak apabila dibandingkan dengan
eksperimen, karena populasi yang digunakan jauh lebih besar.
2. Informasi yang dikumpulkan lebih akurat, karena kesalahan sampling
(sampling error) dapat diminimalkan. Besarnya sampel yang diambil dapat
dicari secara teliti dengan memperhatikan seberapa jauh tingkat kesalahan
dapat ditoleransi.
3. Digunakan untuk melihat hubungan di antara bermacam ubahan atau sebagai
pendahuluan untuk penelitian yang lebih luas.
Di samping keuntungan tersebut, ada beberapa kelemahan yang perlu
mendapat perhatian, yaitu:
1. Dibandingkan dengan penelitian kasus atau eksperimen, penelitian survei ini
kurang mendalam dan kurang mendetail dalam meninjau masalah.
2. Karena populasinya luas, maka biaya yang digunakan lebih banyak.
Demikian juga waktu yang digunakan, tetapi jika dibandingkan dengan
eksperimen, biaya yang digunakan kurang mahal.
3. Dilihat dari segi intensitas pelaksanaan, penelitian ini kurang intensif
walaupun waktu yang dibutuhkan lebih banyak karena populasi sampel yang
diambil lebih luas.
4. Keterbatasan survei timbul dari sifat interviewer, sebab interview merupakan
suatu proses percakapan antara interviewer dan interviewee atau antara orang
dan orang lain. Proses itu human atau manusiawi. Apabila interviewer tidak
12

dapat bertindak human dari dalam dirinya, maka ia akan gagal dalam
mengumpulkan data/infromasi.
5. Survei itu bersifat mendesak dan ditanya langsung kepada orangnya, sedang
interview itu tidak alami mengganggu kehidupan sehari-hari; kadang dibuat-
buat. Oleh karena itu, interviewer kadang-kadang sering merespons berbeda
dengan keadaan yang sebenarnya. Lebih-lebih lagi karena interview itu
merupakan self reported, maka tak semua orang mau di interview dan
memberikan informasinya secara benar.13

13
A. Muri Yusuf, Metode Penelitian: Kuantitatif, Kualitatif, dan Penelitian Gabungan Ed.1
Cet.4, (Jakarta: Kencana, 2017), hlm. 50-51
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Pengertian penelitian survei adalah suatu penelitian di mana peneliti
mengajukan pertanyaan yang sama, ke sejumlah orang/responden dan
melakukan pengumpulan data tentang: pengetahuan, kemauan, harapan,
motivasi, pendapat, perilaku, dan nilai dari individu/seseorang menggunakan
kuesioner dan/atau wawancara sebagai instrumen.

Karakteristik penelitian survei di antaranya adalah informasi


dikumpulkan dari sekelompok orang supaya dapat menggambarkan aspek atau
karakteristik populasi; teknik utama yang digunakan dalam mengumpulkan
informasi yaitu dengan mengajukan pertanyaan, dan jawaban yang diberikan
oleh responden disusun menjadi data penelitian/studi; serta informasi
dikumpulkan dari sejumlah orang, merupakan sampel penelitian. Desain
penelitian survei meliputi penelitian cross-sectional dan longitudinal.

Metode penelitian survei yaitu dapat dilakukan secara langsung melalui


wawancara, maupun surat (e-mail) dalam bentuk kuesioner dan/atau sebagainya.
Sedangkan unsur-unsur penelitian survei terdiri dari konsep, proposisi, teori,
variabel, hipotesa, serta definisi operasional.
Langkah-langkah pelaksanaan penelitian survei yakni peneliti membangun
sebuah instrumen, sebuah pertanyaan survei atau daftar pertanyaan yang akan
digunakan peneliti untuk mengukur variabel-variabelnya. Peneliti menyusun
konsep dan mengoperasionalkan variabel-variabel suatu pertanyaan. Setelah
tahap perencanaan, peneliti siap untuk mengumpulkan data. Kemudian
dilanjutkan dengan tahap penyortiran data. Setelah repsonden melengkapi semua
kuesioner dan peneliti menerimanya, peneliti mengelola data dan
menyiapkannya untuk dilakukan analisis statistik

13
14

Keuntungan penelitian survei adalah laporan yang didapat jauh lebih banyak
apabila dibandingkan dengan eksperimen, informasi yang dikumpulkan lebih
akurat, dan digunakan untuk melihat hubungan di antara bermacam ubahan atau
sebagai pendahuluan untuk penelitian yang lebih luas. Sedangkan kelemahannya
adalah penelitian survei ini kurang mendalam dan kurang mendetail dalam
meninjau masalah, biaya yang digunakan lebih banyak, kurang intensif, adanya
keterbatasan survei yang timbul dari sifat interviewer, dan bersifat mendesak.
B. Saran
Semoga makalah ini dapat berguna menambah wawasan serta pengetahuan
pembaca. Kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penyusun harapkan.
Penyusun berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk para pembaca.
Untuk kedepannya, penyusun juga berharap semoga makalah ini dapat menjadi
acuan untuk pembuatan makalah yang lebih baik lagi daripada sebelumnya.
DAFTAR PUSTAKA

Adiyanta, F.C. Susila. “Hukum Dan Studi Penelitian Empiris: Penggunaan Metode Survey
Sebagai Instrumen Penelitian Hukum Empiris.” Administrative Law and
Governance Journal 2, no. 4 (November 8, 2019): 697–709.
https://doi.org/10.14710/alj.v2i4.697-709.
Duli, Nikolaus. 2019. Metodologi Penelitian Kuantitaif: Beberapa Konsep Dasar untuk
Penulisan Skripsi & Analisis Data dengan SPSS Cet.1. Yogyakarta: Deepublish.
Hermawan, Asep. 2009. Penelitian Bisnis: Paradigma Kuantitatif. Jakarta: Gramedia
Widisarana Indonesia.
Kristanto, Vigih Hery. 2018. Metodologi Penelitian Pedoman Penulisan Karya Tulis
Ilmiah/KTI Ed.1 Cet.1. Yogyakarta: Deepublish.

Maidiana. “Peneltian Survey.” ALACRITY : Journal Of Education 1, no. 2 (July 2021): 29.
Nursalam. 2008. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan:
Pedoman Skripsi, Tesis, dan Instrumen Penelitian Keperawatan Ed.2. Jakarta: Salemba
Medika.
Puspitawati, Herien dan Tin Herawati. 2018. Metode Penelitian Keluarga. Bogor: IPB
Press.
Solimun dkk. 2020. Metodologi Penelitian Kuantitatif Perspektif Sistem: Mengungkap
Novelty & Memenuhi Validitas Penelitian. Malang: UB Press.
Sudaryo, Yoyo dkk. 2019. Metode Penelitian Survei Online dengan Google Forms
Ed.1. Yogyakarta: ANDI.
Sumarwan, Ujang dkk. 2014. Metode Riset Bisnis dan Konsumen. Bogor: IPB Press.
West, Richard dan Lynn H. Turner. 2008. Pengantar Teori Komunikasi: Analisis dan
Aplikasi Ed.3. Jakarta: Salemba Humanika.
Yusuf, A. Muri. 2017. Metode Penelitian: Kuantitatif, Kualitatif, dan Penelitian
Gabungan Ed.1 Cet.4. Jakarta: Kencan
Zainuddin, Muhammad. 2014. Metodologi Penelitian Kefarmasian dan Kesehatan Ed.2.
Surabaya: Airlangga University Press.

15

Anda mungkin juga menyukai