Anda di halaman 1dari 32

PROSEDUR DAN TATA CARA PENELITIAN

Tugas ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah metode penelitian

DISUSUN OLEH:
ALDANAZUNDA FAZRIN H NIM: P3.73.24.1.17.032
ALIEFIEA WIRA R NIM: P3.73.24.1.17.033
KHAERUNISA NIM: P3.73.24.1.17.042
NURUL HUSNA MAHMUDI NIM: P3.73.24.1.17.048

PROGRAM STUDI D IV KEBIDANAN


JURUSAN KEBIDANAN
POLITEKNIK KESEHATAN JAKARTA III
TAHUN AKADEMIK 2019/2020
KATA PENGANTAR

Segala puji kami panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Kuasa berkat rahmat dan hidayah-
Nya, kami selaku penyusun dapat menyelesaikan makalah ini dengan sebaik-sebaiknya. Shalawat
serta salam semoga selalu tercurah kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad S.A.W, beserta
para keluarganya, sahabatnya, hingga kita selaku umatnya hingga akhir zaman. Tak lupa kami
ucapkan terimakasih kepada Ibu Shentya yang senantiasa mendampingi kami sehingga kami bisa
menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik.
Makalah ini berisi tentang Metode dan Tata cara Penelitian. Semoga isi makalah ini dapat
bermanfaat bagi para membaca dan dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. Makalah ini tak
luput dari kekurangan, oleh sebab itu, kami mengharapan agar para pembaca dapat memberikan
saran dan kritiknya kepada kami.

Bekasi, 25 Maret 2020

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................................................2
DAFTAR ISI.....................................................................................................................................................3
BAB I..............................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN.............................................................................................................................................3
1.1 Latar Belakang...............................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah...............................................................................................................................4
1.3 Tujuan..................................................................................................................................................4
BAB II.............................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN...............................................................................................................................................5
2.1 Jenis Penelitian....................................................................................................................................5
2.2 Langkah – Langkah Penelitian............................................................................................................11
2.3 Ruang Lingkup Penelitian...................................................................................................................16
2.4 Etika Penelitian..................................................................................................................................17
2.5 Penulisan Laporan Penelitian.............................................................................................................19
BAB III..........................................................................................................................................................30
PENUTUP.....................................................................................................................................................30
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................................31

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Metode penelitian adalah tata cara bagaimana suatu penelitian akan dilaksanakan pada
dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mengumpulkan data dengan tujuan tertentu cara
penelitian itu didasarkan pada ciri keilmuan yaitu rasional,empiris dan
sistematis. Metode Penelitian dapat juag didefinisikan sebagai satu cara oleh peneliti dalam
melakukan penelitiannya. Penerapan metode penellitian sangat menentukan dalam upaya
menghimpun  data  yang  diperlukan  dalam penelitian. 

Penelitian juga memiliki objek – objek yang berbeda, tergantung pada topic dan tema
yang diteliti. Apakah itu berkaitan dengan ilmu soaila atau ilmu pasti. Oleh karena itulah
diperlukan sebuah pemikiran dasar yang akan menjadi kerangka penelitian,tipe penelitian
seperti apa yang akan kita lakukan,metode penelitian apa yang akan digunakan,variable
penelitian seperti apa yang akan kita lakukan.
Proposal penelitian atau laporan penilitian, baik penelitian akademik (skripsi, tesis dan
disertasi), maupun penelitian kompetitif dibuat untuk diseminarkan dalam rangka meyakinkan
suatu lembaga atau instansi terkait agar member izin penelitian dan menerima atau mengakui
hasilnya. Hal-hal yang harus ada dalam proposal adalah yakni latar belakang masalah, batasan
masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, kerangka berfikir, tinjauan
pustaka, prosedur penelitian atau metodologi, dan organisasi kerangka atau sistematika.
Sebelumnya semua itu, harus ditulis dalam bentuk kerangka atau out line penelitian.

1.2 Rumusan Masalah

a. Apa saja Jenis-jenis penelitian?


b. Bagaimana Langkah-langkah penelitian?
c. Apa saja Ruang Lingkup Penelitian?
d. Bagaimana Etika dalam melakukan Penelitian?
e. Bagaimana Penulisan Laporan Penelitian?
1.3 Tujuan

a. Menngetahui Jenis-jenis penelitian


b. Mengetahui Langkah-langkah penelitian
c. Mengetahui Ruang Lingkup Penelitian
d. Mengetahui Etika dalam melakukan Penelitian
e. Mengetahui Penulisan Laporan Penelitian
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Jenis Penelitian
Menurut Direktorat Tenaga Kependidikan Nasional (2008), Penelitian dikelompokkan
berdasarkan fungsinya dan berdasarkan pendekatan yang mendasarinya. Penelitian berdasarkan
fungsinya dapat Dibedakan dalam Tiga Jenis, yaitu:

A. Penelitian Dasar

Penelitian dasar (basic research) disebut juga penelitian murni (pure research) atau
penelitian pokok (fundamental research) adalah penelitian yang dilakukan untuk
pengembangan suatu ilmu pengetahuan dan pengembangan teori-teori yang ada atau
menemukan teori baruTujuan penelitian dasar adalah untuk mengetahui, menjelaskan, dan
memprediksikan fenomena-fenomena alam dan social. Tingkat generalisasi hasil penelitian
dasar bersifat abstrak dan umum serta berlaku secara universal. Contoh penelitian dasar yang
terkait erat dengan bidang pendidikan adalah penelitian dalam bidang psikologi, misalnya
penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi sikap dan perikalu manusia.
B. Penelitian Terapan

Penelitian terapan atau applied research dilakukan terhadap kenyataan praktis, penerapan,
dan pengembangan ilmu pengetahuan yang dihasilkan oleh penelitian dasar dalam kehidupan
nyata. Tujuan utama penelitian terapan adalah pemecahan masalah sehingga hasil penelitian
dapat dimanfaatkan untuk kepentingan manusia baik secara individu atau kelompok.
Penelitian ini menguji manfaat dari teori-teori ilmiah serta mengetahui hubungan empiris dan
analisis dalam bidang-bidang tertentu. Bukan pengetahuan yang bersifat universal misalnya
bidang kedokteran, pendidikan, atau teknologi. mendorong penelitian lebih lanjut.
C. Penelitian Evaluatif

Penelitian evaluatif adalah penelitian yang bertujuan untuk mengumpulkan informasi


tentang apa yang terjadi, yang merupakan kondisi nyata mengenai keterlaksanaan rencana
yang memerlukan evaluasi. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengukur keberhasilan
(manfaat, kegunaan, sumbangan dan kelayakan) suatu program, produk atau kegiatan
tertentu; menambah pengetahuan tentang kegiatan; mendorong penelitian atau pengembangan
lebih lanjut; serta membantu para pimpinan untuk menentukan kebijakan. Penelitian evaluatif
memiliki dua kegiatan utama yaitu pengukuran atau pengambilan data dan membandingkan
hasil pengukuran dan pengumpulan data dengan standar, tolak ukur atau kriteria yang

ditetapkan.
Secara lebih luas, perbedaan jenis penelitian tersebut dapat di simpulkan sebagai berikut:

Berdasarkan pendekatan yang mendasarinya, secara garis besar dapat dibedakan dua macam
penelitian yaitu penelitian kuantitatif dan kualitatif.

A. Penelitian Kuantitatif

Kuantitatif merupakan salah satu upaya pencarian ilmiah (scientific inquiry) yang didasari
oleh logika positivisme yang beroperasi dengan aturan mengenai logika, kebenaran, hukum-
hukum, dan prediksi. Fokus penelitian kuantitatif diidentifikasikan sebagai proses kerja yang
berlangsung secara ringkas, terbatas dan memilah-milah permasalahan menjadi bagian yang
dapat diukur atau dinyatakan dalam angka-angka.

Penelitian ini dilaksanakan untuk menjelaskan, menguji hubungan antar variabel,


menentukan kasualitas dari variabel, menguji teori dan mencari generalisasi yang mempunyai
nilai prediktif (untuk meramalkan suatu gejala). Penelitian kuantitatif menggunakan
instrumen (alat pengumpul data) yang menghasilkan data numerikal (angka). Analisis data
dilakukan menggunakan teknik statistic. sejumlah situasi yang menunjukkan kapan sebaiknya
penelitian kuantitatif dipilih sebagai pendekatan antara lain:
1. Bila masalah yang merupakan titik tolak penelitian sudah jelas. Masalah ini harus
ditunjukkan dengan data, baik hasil pangamatan sendiri maupun pencermatan dokumen.
2. Bila peneliti ingin mendapatkan informasi yang luas dari suatu populasi. Bila populasi
terlalu luas, maka penelitian dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi
tersebut
3. Bila ingin diketahui sejauh mana pengaruh perlakuan/ treatment terhadap subyek tertentu.
4. Bila peneliti bermaksud menguji hipotesis penelitian. Dapat berbentuk dugaan mengenai
hubungan antar variabel (hipotesis asosiatif) ataupun perbedaan skor variabel antar
kelompok (hipotesis komparatif).
5. Bila peneliti ingin mendapatkan data yang akurat, berdasarkan fenomena yang empiris
dan dapat diukur.
6. Bila peneliti ingin menguji terhadap adanya suatu keraguan tentang kebenaran
pengetahuan, teori, dan produk atau kegiatan tertentu.

B. Penelitian Kualitatif

Penelitian kualitatif adalah penelitian yang digunakan untuk meneliti kondisi suatu objek
alamiah yang peneliti memiliki peran sebagai instrumen kunci. Pendekatan kuantitatif dimulai
dengan proses berpikir deduktif untuk mendapatkan hipotesis, kemudian melakukan
verifikasi data empiris, dan menguji hipotesis berdasarkan data empiris, serta menarik
kesimpulan atas dasar hasil pengujian hipotesis. Penelitian kualitatif sifatnya deskriptif
analitik. Data yang diperoleh seperti hasil pengamatan, hasil wawancara, hasil pemotretan,
analisis dokumen, catatan lapangan, disusun peneliti di lokasi penelitian, tidak dituangkan
dalam bentuk dan angka-angka. Peneliti segera melakukan analisis data dengan
mengumpulkan informasi, mencari hubungan, membandingkan, menemukan pola atas dasar
data aslinya (tidak ditransformasi dalam bentuk angka). Penelitian kualitatif mengkaji
perspektif partisipan dengan strategi-strategi yang bersifat interaktif dan fleksibel. Penelitian
kualitatif berfokus pada proses bukan pada hasil dan lebih mengutamakan makna. Berikut ini
dikemukakan kapan sebaiknya pendekatan kualitatif digunakan, antara lain:
1. Bila masalah penelitian belum jelas, masih remang-remang atau mungkin malah masih
gelap.
2. Bila peneliti ingin memahami makna di balik data yang tampak
3. Bila peneliti ingin memahami interaksi sosial.
4. Bila peneliti ingin memastikan kebenaran data.
5. Bila ingin meneliti tentang sejarah atau perkembangan.

Atas dasar penggunaanya, dapat dikemukakan bahwa penelitian kualitatif dalam bidang
pendidikan bertujuan untuk:

1. Mendeskripsikan suatu proses kegiatan pendidikan berdasarkan apa yang terjadi di


lapangan sebagai bahan kajian lebih lanjut untuk menemukenali kekurangan dan
kelemahan pendidikan sehingga dapat ditentukan upaya penyempurnaannya.
2. Menganalisis dan menafsirkan suatu fakta, gejala dan peristiwa pendidikan yang terjadi di
lapangan sebagaimana adanya dalam konteks ruang dan waktu serta situasi lingkungan
pendidikan secara alami.
3. Menyusun hipotesis berkenaan dengan konsep dan prinsip pendidikan berdasarkan data
dan informasi yang terjadi di lapangan (induktif) untuk kepentingan pengujian lebih lanjut
melalui pendekatan kuantitatif.

Penelitian kuantitatif dan kualitatif yang masing-masing terdiri atas beberapa jenis metode
sebagaimana ditunjukkan pada tabel berikut.

Tabel 2. Jenis Metode Penelitian Kuantitatif dan Kulatitatif


sumber: Direktorat Tenaga Kependidikan Nasional (2008)

Metode penelitian sederhana yang digunakan dalam penelitian menurut Direktorat Tenaga
Kependidikan Nasional (2008), diantaranya adalah:

1. Deskriptif
Penelitian yang mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi saat
sekarang. Penelitian deskriptif memusatkan perhatian kepada masalah-masalah aktual
sebagaimana adanya pada saat penelitian berlangsung. Dalam pelaksanaannya, penelitian
deskriptif dibuat dimulai dari perumusan masalah, menntukan jenis informasi yang
diperlukan, menentukan prosedur pengumpulan data, menentukan prosedur pengolahan
informasi atau data, dan menarik kesimpulan penelitian.
2. Survey

Penelitian survei umumnya digunakan untuk memecahkan masalah. Tujuan utamanya


adalah mengumpulkan informasi tentang variabel dari sekolompok obyek (populasi). Survei
dengan cakupan seluruh populasi (obyek) disebut sensus. Sedangkan survei yang mempelajari
sebagian populasi dinamakan sampel survey,
3. Studi kasus

Dalam penelitian ini, peneliti mempelajari secara intensif sesuatu yang memiliki masalah
atau yang menjadi kasus penelitiannya. Kasus tersebut diteliti dalam kurun waktu yang cukup
lama dan dilakukan secara mendalam hingga semua variabel yang menyebabkan terjadinya
kasus tersebut dapat terungkap. Kelebihannya, peneliti dapat mempelajari subjek secara
mendalam dan menyeluruh. Namun kelemahanya, informasi yang diperoleh sifatnya
subyektif yang hanya dapat digunakan oleh individu yang bersangkutan dan belum tentu
dapat digunakan oleh individu yang lain.
4. Studi korelasional

Studi ini mempelajari seberapa jauh hubungan antara dua atau lebih variabel yang ada.
Derajat hubungan antar variabel dinyatakan dalam satu indeks yang dinamakan koefisien
korelasi. Koefisien korelasi dapat digunakan untuk menguji hipotesis tentang hubungan antar
variabel atau untuk menyatakan besar-kecilnya hubungan antara kedua variabel.
5. Penelitian eksperimen

Penelitian eksperimen merupakan model inti dari penelitian kuantitatif. Penelitian ini dapat
didefinisikan sebagai metode sistematis guna membangun hubungan yang mengandung
fenomena sebab akibat. Karakteristik penelitian eksperimen yaitu:
A. Memanipulasi/merubah secara sistematis keadaan tertentu.
B. Mengontrol variabel yaitu mengendalikan kondisi-kondisi penelitian ketika
berlangsungnya manipulasi
C. Melakukan observasi yaitu mengukur dan mengamati hasil manipulasi
6. Penelitian tindakan

Penelitian tindakan adalah suatu bentuk penelitian refleleksi-diri yang dilakukan dalam
situasi-situasi sosial (termasuk pendidikan) untuk memperbaiki praktek yang dilakukan
sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki praktek, pengembangan profesional
dalam meningkatkan pemahaman atau kemampuan, dan memperbaiki keadaan atau situasi.
7. Metode penelitian dan pengembangan

Merupakan rangkaian proses atau langkah-langkah dalam rangka mengembangkan suatu


produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada baik dalam bentuk hardware
maupun software.
Menurut Sahayu (2015), penelitian dapat dikelompokkan sebegai berikut:

1. Menurut teknik pengambilan sampel


a. Penelitian terhadap populasi
b. Penelitian terhadap sampel
c. Studi kasus
2. Menurut timbulnya variabel
a. Penelitian non eksperimental
 Penelitian deskriptif
 Survei
 Studi kasus
 Penelitian kausal komparatif
o Penelitian Retrospektif (Ex post facto)
o Penelitian Prospektif (Cohort)
 Penelitian korelasional
 Penelitian historis
 Penelitian filsafat
b. Penelitian eksperimental
 Penelitian pra eksperimental
1. Pasca tes satu kelompok
2. Pra tes dan pasca tes satu kelompok
 Penelitian eksperimental semu (Quasi Experimental Study)
1. Pasca tes dengan kelompok yang tidak diacak
2. Pra tes dan pasca tes yang tidak diacak
 Penelitian eksperimental sungguhan
1. Pasca tes dengan kelompok yang diacak
2. Pra tes dan pasca tes dengan kelompok yang diacak
3. Desain Solomon
3. Menurut model pengembangannya
a. Penelitian cross sectional
b. Penelitian longitudinal
4. Menurut bidangnya : penelitian pendidikan, penelitian pertanian, penelitian hukum, penelitian
ekonomi, penelitian agama
5. Menurut tempatnya : penelitian laboratorium, penelitian perpustakaan dan penelitian kancah
6. Menurut pemakaiannya : Penelitian murni dan penelitian terapan
7. Menurut tujuan umumnya : Penelitian eksploratif, penelitian developmental dan penelitian
verifikatif
8. Menurut tarafnya , penelitian inferensial

Mendasarkan atas sifat-sifat masalah tersebut, rancangan penelitian dapat digolongkan sebagai
berikut :

a. Penelitian Historis yang bertujuan untuk membuat rekonstruksi masa lampau secara
sistematis dan obyektif.
b. Penelitian Deskriptif yang yang bertujuan untuk membuat deskripsi secara sistematis, faktual,
dan akurat mengenai fakta dan sifat populasi atau daerah tertentu.
c. Penelitian Perkembangan yang bertujuan untuk menyelidiki pola dan urutan pertumbuhan
dan/atau perubahan sebagai fungsi waktu.
d. Penelitian Kasus/Lapangan yang bertujuan untuk mempelajari secara intensif latar belakang
keadaan sekarang dan interaksi lingkungan suatu obyek
e. Penelitian Korelasional yang bertujuan untuk mengkaji tingkat keterkaitan antara variasi
suatu faktor dengan variasi faktor lain berdasarkan koefisien korelasi
f. Penelitian Eksperimental suguhan yang bertujuan untuk menyelidiki kemungkinan hubungan
sebab akibat dengan melakukan kontrol/kendali
g. Penelitian Eksperimental semu yang bertujuan untuk mengkaji kemungkinan hubungan sebab
akibat dalam keadaan yang tidak memungkinkan ada kontrol/kendali, tapi dapat diperoleh
informasi pengganti bagi situasi dengan pengendalian
h. Penelitian Kausal-komparatif yang bertujuan untuk menyelidiki kemungkinan hubungan
sebab-akibat, tapi tidak dengan jalan eksperimen tetapi dilakukan dengan pengamatan
terhadap data dari faktor yang diduga menjadi penyebab, sebagai pembanding.
i. Penelitian Tindakan yang bertujuan untuk mengembangkan keterampilan baru atau
pendekatan baru dan diterapkan langsung serta dikaji hasilnya.

2.2 Langkah – Langkah Penelitian


Proses pelaksanaan penelitian ilmiah terdiri dari langkah-langkah yang juga menerapkan
prinsip metode ilmiah. Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan selama melakukan
penelitian ilmiah adalah sebagai berikut:

1. Pemilihan tema, topik dan judul penelitian


Tema Penelitian diperlukan untuk mengarahkan ruang lingkup dan bidang telaah yang akan
dipelajari oleh peneliti (berkaitan dengan bidang ilmu). Topik Penelitian berkaitan dengan garis
pembahasan (bersifat spesifik). Dasar pemilihan tema dan topik penelitian :

a. Daya tarik bagi peneliti

b. Ada kemampuan untuk melaksanakan (Keilmuan, Sumber daya, fisik)

c. Dapat diamati termasuk kesediaan alat pengumpulan data

d. Berkaitan dengan kebutuhan masyarakat (berkaitan dengan pemecahan masalah-masalah


praktis)
Judul Penelitian dimaksudkan untuk memperjelas dan mempertajam ruang lingkup dan bidang
telaah dari tema dan topik penelitian. Dalam membuat judul penelitian :

a. Singkat, jelas dan logis

b. Tampak ruang lingkup dan metode pembahasannya

c. Tampak ruang lingkuup obyek penelitiannya (Populasi/sampel)

d. Berkaitan dengan tema dan topik penelitian

2. Identifikasi kebutuhan obyektif (latar belakang) penelitian


Merupakan langkah meng-identifikasi kebutuhan obyektif tujuan dilakukannya penelitian :
a. Memberikan deskripsi/gambaran mengenai hal-hal yang melatarbelakangi dilakukannya
penelitian

b. Dalam mendeskripsikan kebutuhan obyektif/latar belakang

3. Identifikasi, pemilihan dan perumusan masalah

Sebagaimana halnya dalam metode ilmiah, pada penelitian ilmiah juga harus berangkat
dari adanya permasalahan yang ingin pecahkan. Sebelum melaksanakan penelitian ilmiah
perlu dilakukan identifikasi masalah. Proses identifikasi masalah penting dilakukan agar
rumusan masalah menjadi tajam dan sebagai bentuk data awal bahwa dalam penelitian ilmiah
tersebut memang dibutuhkan pemecahan masalah melalui penelitian. Identifikasi masalah
dirumuskan bersesuaian sebagaimana latar belakang masalah, berdasarkan fakta dan data yang
ada di lapangan. Identifikasi masalah pada umumnya dirumuskan dalam bentuk kalimat
deklaratif, sementara rumusan masalah ditulis dalam bentuk kalimat tanya (berbentuk
pertanyaan).

4. Studi Pustaka/Telaah Teori

Di dalam penelitian ilmiah, perlu dilakukan sebuah studi pendahuluan. Peneliti dapat
melakukannya dengan menelusuri dan memahami kajian pustaka untuk bahan penyusun landasan
teori yang dibutuhkan untuk menyusun hipotesis maupun pembahasan hasil penelitian nantinya.
Sebuah penelitian dikatakan bagus apabila didasarkan pada landasan teori yang kukuh dan
relevan. Banyak teori yang bersesuaian dengan penelitian, namun ternyata kurang relevan. Oleh
karenanya, perlu dilakukan usaha memilah-milah teori yang sesuai. Selain itu studi pendahuluan
yang dilakukan peneliti melalui pengkajian kepustakaan akan dapat membuat penelitian lebih
fokus pada masalah yang diteliti sehingga dapat memudahkan penentuan data apa yang nantinya
akan dibutuhkan.

5. Perumusan hipotesa
Hipotesis perlu dirumuskan dalam sebuah penelitian ilmiah, lebih-lebih penelitian
kuantitatif. Dengan menyatakan hipotesis, maka penelitian ilmiah yang dilakukan peneliti akan
lebih fokus terhadap masalah yang diangkat. Selain itu dengan rumusan hipotesis, seorang peneliti
tidak perlu lagi direpotkan dengan data-data yang seharusnya tidak dibutuhkannya, karena data
yang diambilnya melalui instrumen penelitian hanyalah data-data yang berkaitan langsung dengan
hipotesis. Data-data ini sajalah yang nantinya akan dianalisis. Hipotesis erat kaitannya dengan
anggapan dasar. Anggapan dasar merupakan kesimpulan yang kebenarannya mutlak sehingga
ketika seseorang membaca suatu anggapan dasar, tidak lagi meragukan kebenarannya.

6. Perancangan dan pengolahan data

Rancangan penelitian sering pula disebut sebagai desain penelitian. Rancangan penelitian
merupakan prosedur atau langkah-langkah aplikatif penelitian yang berguna sebagai pedoman
dalam melaksanakan penelitian ilmiah bagi si peneliti yang bersangkutan. Rancangan penelitian
harus ditetapkan secara terbuka sehingga orang lain dapat mengulang prosedur yang dilakukan
untuk membuktikan kebenaran penelitian ilmiah yang telah dilakukan peneliti.

7. Pengumpulan data
Mengumpulkan data merupakan langkah pelaksanaan penelitian dalam rangka pengukuran
atau pengujian hipotesa. Dalam pengumpulan data di lapangan, kadang-kadang tidak sesuai
dengan agenda yang sudah ditentukan. Apabila hal ini terjadi, peneliti harus mampu
mengatasinya, sehingga andaikan sangat emergency, peneliti harus bersifat fleksibel dengan
agenda yang sudah disusun. Hal ini sangat penting yaitu dalam rangka terkumpulnya sejumlah
data sesuai dengan sudah diagendakan.

Riset atau penelitian merupakan kegiatan ilmiah yang dilakukan secara sistematis dan
terarah serta memiliki tujuan. Dalam proses pengumpulan data, kita perlu jenis data, cara
memperoleh, sumber data, dan besarnya yang dibutuhkan. Sementara langkah yang perlu untuk
diperhatikan pada proses pengumpulan data yaitu :

 Seleksi data, yaitu memilih data yang benar-benar valid serta berhubungan dengan inti
masalah.
 Sumber data, yaitu berusaha untuk menemukan sumber data aslinya guna mendapatkan
hasil yang akurat.
 Validasi data, yaitu mencari data
 aktual yang sesuai dengan tujuan dan masalah penelitian.
 Catatan data, yaitu membuat suatu catatan lapangan dengan cermat serta seksama untuk
tujuan supaya data yang didapat tidak tercampur dengan yang lainnya dan agar tidak lupa.
 Mengoreksi, merevisi dan memodifikasi data, yaitu melakukan pengecekan data yang
sudah terkumpul serta mencari kembali data apabila dirasa kurang.
8. Pengolahan dan analisis data
Mengolah data merupakan upaya yang kongkrit untuk membuat data yang sudah
dikumpulkan dapat berbicara. Data yang sudah terkumpul harus dijabarkan kedalam kalimat
secara terorganisir yang mampu menjawab hipotesa atau pertanyaan penelitian yang sudah
disusun.

Dalam penelitian yang bertujuan menguji kebenaran suatu hipotesa, pengolahan data harus
mencakup mengolahan secara utuh, yaitu mencakup segi positif dan negative. Data yang
terkumpul tidak sepantasnya dibuang sebagian, hanya karena data itu Nampak tidak mendukung
kebenaran hipotesa. Setiap data yang relevan dan diperoleh dengan prosedur yang teliti, harus
diperhitungkan dalam pengolahan data tersebut.

Dalam pengolahan data peneliti harus pula melakukan klasifikasi data. Data mula mula
disusun dalam beberapa kategori menurut criteria yang timbul secara logis dari masalah yang akan
dipecahkan. Proses ini memerlukan hasil klasifikasi yang halus, yaitu dengan memperhitungkan
persamaan-persamaan data dalam satu katagori, serta perbedaan data antara dua kategori.Untuk
menyederhanakan klasifikasi data yang berjumlah besar menjadi beberapa kategori, peneliti harus
mengadakan analisa faktor-faktor yang sebanding dengan kebutuhan pengujian hipotesis. Hasil
analisa tersebut dipakai sebagai pedoman untuk menetapkan kategori-kategori (sifat dan
jumlahnya) klasifikasi data. Untuk penelitian yang menggunakan angka-angka, biasanya
diperlukan tabel-tabel untuk menyusun data, dan diperlukan teknik-teknik statistic untuk
pengolahannya.

Melakukan pengolahan data dengan cara menimbang, mengatur, menyaring serta mengklarifikasi
data sudah terkumpul. Di sini ada empat tahapan dalam pengolahan data yaitu:

 Menentukan variabel yang hendak dilakukan tabulasi dengan cara membuat daftar variabel
untuk inventarisasi dalam menentukan variabel yang hendak dianalisis.
 Menentukan metode tabulasi dengan memilih cara yang sesuai dengan jumlah dari
variabel serta jumlah respondennya. Selain itu juga tenaga, biaya dan fasilitas.
 Editing, yakni melakukan koreksi atas kesalahan di dalam data yang dikarenakan adanya
kekeliruan pengolahan data.
 Analisis data, yakni menyederhanakan data agar mudah dibaca dan di interpretasikan.

9. Penarikan kesimpulan
Langkah kesembilan merupakan proses penyimpulan yang didasarkan atas segala data
yang sudah diolah. Kesimpulan merupakan pembuktian, pengujian atau penilaian terhadap apa
yang diteliti. Kesimpulan yang kritis dapat mencerminkan ketajaman analisa peneliti. Setiap
kesimpulan yang dilakukan peneliti harus berdasarkan data yang terkumpul dan terolah, dan tidak
keluar atau melampaui batas-batas data. Berdasarkan hal tersebut, setiap kesimpulan dapat diuji
kembali kekuatannya dengan jalan meneliti jenis dan sifat data.

Kesimpulan yang disusun harus tertuju pada penelitian itu sendiri, yaitu pada hipotesa.
Setiap kesimpulan harus memperhatikan garis hubungan yang langsung dengan hipotesa atau
pertanyaan penelitian, tidak ada kesimpulan yang dapat ditarik diluar hipotesa atau pertanyaan
penelitian apalagi diluar data yang terkumpul.

10. Penyusunan laporan penelitian


Seorang peneliti yang telah melakukan penelitian ilmiah wajib menyusun laporan hasil
penelitiannya. Penyusunan laporan dan desiminasi hasil penelitian merupakan langkah terakhir
dalam pelaksanaan penelitian ilmiah. Format laporan ilmiah seringkali telah dibakukan
berdasarkan institusi atau pemberi sponsor di mana penelitia itu melakukannya. Desiminasi dapat
dilakukan dalam bentuk seminar atau menuliskannya dalam jurnal-jurnal penelitian. Ini penting
dilakukan agar hasil penelitian diketahui oleh masyarakat luas (masyarakat ilmiah) dan dapat
dipergunakan bila diperlukan.

2.3 Ruang Lingkup Penelitian


Ruang lingkup adalah batasan banyaknya subjek yang tercakup dalam sebuah masalah.
Secara umum memiliki makna batasan. Dalam arti luas batasan ini bisa dalam bentuk materi,
variable yang diteliti, subjek, atau lokasi. Ruang lingkup bisa diartikan secara lebih khusus pada
materi atau hal tertentu. Dalam sebuah penelitian ruang lingkup bisa berarti pembatasan variable
yang digunakan, berapa banyak subjek yang akan diteliti, luas lokasi penelitian, materi yang
dikaji, dan sebagainya. adanya pembatasan atau ruang lingkup dalam sebuah penelitian penting
adanya karena akan mempengaruhi validitas dari hasil penelitian itu sendiri. Ruang lingkup
penelitian terdiri dari ruang lingkup tempat atau lokasi, ruang lingkup waktu atau periode, dan
ruang lingkup bidang atau persoalan. (Efendi S, 2013).

Ruang lingkup penelitian kesehatan luas sekali karena kesehatan itu sendiri merupakan
bidang kajian yang terkait erat dengan beberapa disiplin ilmu lain seperti psikologi, sosiologi,
antropologi dan mikrobiologi. Banyak sekali konsep atau teori yang dikembangkan dengan
mendapatkan inspirasi atau berlandaskan berbagai bidang ilmu tersebut. Contoh dalam hal ini
kajian konsep intelegensia, pengembangan sumber daya manusia, difusi, otoritas, efektivitas,
biaya, konsep diri, budaya dalam praktik pendidikan kesehatan gigi di lapangan(Suryana B dan
Husna A, 2017).

Penelitian pendidikan semula berorientasi pada pendekatan behavioristik. Hal ini tampak
jelas dari pengaruh disiplin ilmu psikologi yang digunakan untuk uji pengukuran berbagai aspek
belajar-mengajar. Meskipun demikian, akhir-akhir ini tampak ada kecenderungan bahwa
penelitian kesehatan menoleh pada pendekatan lain yang digunakan dalam ilmu sosial, seperti
pendekatan observasi-partisipatif. Penggunaan berbagai konsep dan pendekatan dari berbagai
disiplin ilmu memperkaya khasanah penelitian kesehatan ( Suryana B dan Husna A, 2017).

2.4 Etika Penelitian

Menurut Ida S tahun 2015, Salah satu aspek penting dalam etika penelitian adalah suatu
keharusan adanya informed consent (persetujuan setelah penjelasan) dari manusia yang digunakan
dalam penelitian. Pada tahun 1964, World Medical Association mengeluarkan suatu aturan untuk
penelitian pada manusia yang dikenal sebagai Deklarasi Helsinki I. Aturan ini merupakan
panduan untuk dokter yang melakukan klinis, baik yang bersifat terapeutik maupun non
terapeutik. Para editor jurnal kedokteran dihimbau untuk tidak memuat artikel penelitian yang
menggunakan manusia sebagai subjek tanpa informed consent kecuali :

a) Bila subjek tidak dapat memberi persetujuan misalnya bayi, anak, atau pasien yang
tidak sadar; untuk ini seyogyanya keluarga diminta persetujuannya.

b) Bila penelitian semata-mata menggunakan rekam medis.

c) Bila bahan penelitian berupa jaringan yang telah diawetkan dan tidak dapat dilacak
subjeknya.
Namun harus diyakini bahwa penelitian akan berdampak positif bagi masyarakat
(Oemijati, S. dkk, 2010). Menurut Setyawan tahun 2013, Seorang peneliti dalam melaksanakan
penelitian harus memperhatikan etika penelitian antara lain:

a) Plagiarisme yaitu mengutip ide atau tulisan orang lain tanpa menuliskan sumber dalam
pustaka

b) Melakukan manipulasi penelitian yaitu mengarang dan membuat data sendiri tanpa
melakukan tahapan pengambilan data

c) Tidak menyebutkan identitas penelitian dan objek serta tempat penelitian

d) Independensi penelitian.

Etika penelitian memerlukan pedoman etis dan norma yang mengikuti perubahan dinamis
masyarakat. Sikap ilmiah (scientific attitude) perlu dipegang teguh oleh seorang peneliti
berdasarkan prinsip etik dan norma penelitian demi menjamin subyek dihormati terhadap privasi,
kerahasiaan, keadilan dan mendapat manfaat dari dampak penelitian dengan menerapkan prinsip
adil, benar dan humanistik (Kemenkes, 2017). Kegiatan penilitian dilakukan berdasarkan prinsip
dan kaidah serta metode ilmiah yang disusun secara sistematis dalam upaya mendapatkan data
yang dibutuhkan dalam penelitian, memberikan pemahaman dan membuktikan asumsi dan
hipotesis penelitian dalam rangkamerumuskan kesimpulan penelitian dan mengembangkan ilmu
pengetahuan dan teknologi ( Oetarjo D & Sachrowadi Q, 2013).

Menurut Kemenkes tahun 2017, dijelaskan tentang prinsip etik dalam melakukan penelitan
yaitu

a) Menghormati harkat martabat manusia (respect for persons).

Menurut Handayani tahun 2018, Bentuk penghormatan terhadap harkat martabat manusia
sebagai pribadi (personal) yang memiliki kebebasan berkehendak atau memilih dan sekaligus
bertanggung jawab secara pribadi terhadap keputusannya sendiri. Prinsip ini bertujuan untuk
menghormati otonomi, yang mempersyaratkan bahwa manusia yang mampu memahami pilihan
pribadinya untuk mengambil keputusan mandiri (self-determination), dan melindungi manusia
yang otonominya terganggu atau kurang, mempersyaratkan bahwa manusia yang
berketergantungan (dependent) atau rentan (vulnerable) perlu diberikan perlindungan terhadap
kerugian atau penyalahgunaan (harm and abuse).

b) Berbuat baik (beneficence) dan tidak merugikan (non-maleficence)

Menurut Handayani tahun 2018, Prinsip etik berbuat baik menyangkut kewajiban
membantu orang lain dilakukan dengan mengupayakan manfaat maksimal dengan kerugian
minimal. Subjek manusia diikutsertakan dalam penelitian kesehatan dimaksudkan membantu
tercapainya tujuan penelitian kesehatan yang sesuai untuk diaplikasikan kepada manusia.Prinsip
etik berbuat baik, mempersyaratkan bahwa:

1) Risiko penelitian harus wajar (reasonable) dibanding manfaat yang diharapkan,

2) Desain penelitian harus memenuhi persyaratan ilmiah (scientifically sound),

3) Para peneliti mampu melaksanakan penelitian dan sekaligus mampu menjaga


kesejahteraan subjek penelitian,

4) Prinsip do no harm (non maleficent - tidak merugikan) yang menentang segala


tindakan dengan sengaja merugikan subjek penelitian.

Prinsip tidak merugikan adalah jika tidak dapat melakukan hal yang bermanfaat, maka
sebaiknya jangan merugikan orang lain. Prinsip tidak merugikan bertujuan agar subjek penelitian
tidak diperlakukan sebagai sarana dan memberikan perlindungan terhadap tindakan
penyalahgunaan(handayani, 2018).

c) Keadilan (justice)

Prinsip etik keadilan mengacu pada kewajiban etik untuk memperlakukan setiap orang
(sebagai pribadi otonom) sama dengan moral yang benar dan layak dalam memperoleh
haknya. Prinsip etik keadilan terutama menyangkut keadilan yang merata (distributive
justice) yang mempersyaratkan pembagian seimbang (equitable), dalam hal beban dan
manfaat yang diperoleh subjek dari keikutsertaan dalam penelitian. Ini dilakukan dengan
memperhatikan distribusi usia dan gender, status ekonomi, budaya dan pertimbangan
etnik. Perbedaan dalam distribusi beban dan manfaat hanya dapat dibenarkan jika
didasarkan pada perbedaan yang relevan secara moral antara orang-orang yang
diikutsertakan. Salah satu perbedaan perlakuan tersebut adalah kerentanan (vulnerability).
Kerentanan adalah ketidakmampuan untuk melindungi kepentingan diri sendiri dan
kesulitan memberi persetujuan, kurangnya kemampuan menentukan pilihan untuk
memperoleh pelayanan atau keperluan lain yang mahal, atau karena tergolong yang muda
atau berkedudukan rendah pada hirarki kelompoknya. Untuk itu, diperlukan ketentuan
khusus untuk melindungi hak dan kesejahteraan subjek yang rentan (Handayani, 2018).

Prinsip etika penelitian menurut Pilot and Beck (2003) dalam Suwarjana (2012) :

a) Menghormati otonom kapasitas dari partisipan penelitian partisipan harus bebas dari
konsekuensi negatif akibat penelitian yang diikutinya.
b) Mencegah dan meminimalisir hal yang berbahaya
c) Dalam penelitian peneliti tidak hanya respek kepada partisipan tetapi juga kepada keluarga
dan kerabat lainnya.
d) Memastikan bahwa benefits dan burdens dalam penelitian equitably distributed.
e) Memproteksi privacy participan secara maksimal mungkin
f) Memastikan integritas proses penelitian
g) Membuat laporan tentang hal-hal yang bersifat suspected, alleged, or known incidents of
scientific misconduct in reseacrh

2.5 Penulisan Laporan Penelitian


Untuk menyusun suatu laporan penelitian ilmiah perlu disusun suatu "kerangka karangan".
Kerangka akan dijadikan sebagai pola pokok dalam menentukan bentuk akhir dari sebuah laporan.
Kerangka harus disusun secara sistematis dan logis, sehingga memperlihatkan adanya bagian yang
harus mendahului bagian yang lain, sehingga pembaca dapat diajak untuk ikut dan memasuki alur
yang telah diciptakan melalui kerangka tersebut. Kerangka hendaknya disusun sealur dengan
langkah yang dilalui dalam metode penelitian, yaitu dimulai dengan pemaparan masalah sampai
kepada kesimpulan yang dirumuskan dari interpretasi data yang diperoleh. (Hermayulis, 2011)

Menurut Hermayulis (2011) secara garis besar, dalam format penulisan hasil penelitian
terdapat 3 unsur utama, yaitu bagian pendahuluan (prelimanary materials), bagian isi laporan, dan
bagian penunjang atau pelengkap laporan, dengan penjabaran seperti berikut:
1. Pendahuluan
Pada bagian pendahuluan ini pelapor menginformasikan kepada pembaca tentang sistematika
tulisan, dengan tujuan agar pembaca dapat mengikuti. Bahagian pendahuluan (Preliminary
materials atau "introduction") terdiri dari :
1) Halaman judul laporan penelitian

Berisikan nama penulis (author) dan penulis penyerta (coauthor), nama tempat penelitian
atau tempat penulis bekerja. Judul harus jelas, ringkas dan menggambarkan isi.
Sehubungan dengan persyaratan judul, ada diantara lembaga yang membatasi jumlah
suku kata judul, seperti maksimal 12 atau 15 katan dan sebagainya.
2) Ringkasan

Pada akhir-akhir ini banyak lembaga pengelola dana penelitian yang memasukkan
ringkasan bahkan harus dibuat dalam bahasa Inggris (summary) kedalam format
yang harus diikuti oleh seorang peneliti. Sebagai contoh dapat diikuti format laporan
penelitian yang dikelola oleh DP4M Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi,
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.Kebutuhan untuk memasukkan ringkasan
(summary) hasil penelitian ke dalam format laporan penelitian, adalah sangat erat
kaitannya semakin berkembangnya arus informasi. Dengan perkembangan sarana
komunikasi seperti komputer, telefax, internet, dan CD-ROOM (Compact Disc Read
Only Memory), maka penyebaran informasi tentang temuan penelitian akan lebih
mudah dilakukan dengan menggunakan peralatan-peratan tersebut. Untuk
menanggapi tantangan yang ditawarkan oleh perkembangan teknologi dalam bidang
elektronik tersebut, sangat dipentingkan uraian singkat dari suatu temuan penelitian
seperti ringkasan untuk mempermudah mempublikasikannya. Unsur-unsur yang
hendaknya termuat dalam ringkasan laporan hasil penelitian adalah:
a. Permasalahan penelitian
b. Tujuan penelitian
c. Metode penelitian (yang meliputi penarikan contoh, jumlah sampel atau
responden, lokasi penelitian, sumber data, metode pengumpulan dan analisis
data).
d. Hasil dan kesimpulan.
e. Saran (jika hal ini ada).
3) Kata pengantar atau prakata

Kata pengantar biasanya pendek (+1 halaman), yang mengemukakan tujuan penelitian,
masalah yang dihadapi, sponsor penelitian, dan ucapan terima kasih kepada berbagai
pihak yang telah memberikan bantuan. Kata pengantar dapat ditulis oleh peneliti atau
oleh lembaga yang menjadi sponsor penelitian.
4) Daftar isi

Daftar isi akan berfungsi sebagai petunjuk kepada pembaca tentang bagian-bagian dari
laporan, dan di samping itu juga menunjukkan hubungan atara satu bagian dengan
bagian lainnya. Untuk itu sebaiknya daftar isi diletakkan pada bagian depan laporan,
namun tidak juga salah kalau diletakkan di bagian belakang.
5) Daftar tabel, daftar gambar, ilustrasi atau diagram-diagram. Daftar ini memberikan
informasi tentang keberadaan, dan menunjukkan tempatnya dalam teks (naskah).
2. Bagian isi laporan

Body of the paper terdiri dari :


a. pendahuluan

Bersisi latar belakang masalah, perumusan masalah, ruang lingkup, kegunaan teoritis
dan praktis dari laporan penelitian. Kadangkala pada bagian ini dimuat juga
jawaban sementara dari permasalahan yang diajukan (yaitu berupa hipotesis
ataupun dalam bentuk asumsi).
b. telaahan kepustakaan atau tinjauan teoritis
c. metode penelitian
d. temuan penelitian
e. kesimpulan.
3. Telaahan teoritis atau Kepustakaan

Telaahan teoritis atau kepustakaan menggambarkan tentang teori yang telah dirintis
atau dikemukakan oleh penulis atau peneliti terdahulu. Hal ini bertujuan untuk
memberikan penekanan bahwa permasalahan yang diajukan penting untuk dikaji
lebih lanjut. Berdasarkan penelaahan pustaka atau teoritis ini peneliti
mengemukakan alur pikirannya atau yang sering disebut dengan kerangka
konsepsional dalam melakukan penelitian. Hal ini dilakukan dengan merangkum
penemuan dan membuat jembatan dengan apa yang akan dilakukan dalam
penelitian.
Dengan "metode penelitian", peneliti menerangkan kepada pembaca tentang subyek dan
obyek, ruang lingkup, pendekatan yang digunakan, teknik pengumpulan data, dan teknik (metode)
analisis data yang digunakan. Pada "penemuan" terlihat paparan yang merupakan inti dari hasil
suatu penelitian. Bagian ini harus merupakan bagian yang paling banyak karena merupakan
bagian yang paling ditunggu dan ingin diketahui oleh pembaca dan merupakan bagian yang murni
temuan penelitian. Hal yang perlu diingat adalah bahwa pada bagian ini tidak perlu lagi diisikan
kutipan dari buku-buku. Jika keberadaan kutipan untuk mempertebal bagian ini, maka sebaiknya
dikeluarkan saja. (Hermayulis, 2011)

Bahagian yang terakhir dari suatu penulisan laporan penelitian adalah kesimpulan atau
sering juga ditambah dengan menggunakan terminologi diskusi. Kesimpulan berarti
menyimpulkan, menarik garis-garis logis menjadi ikatan-ikatan pengertian tertentu. Kesimpulan
hendaklah dibuat secara kritis, dan sedikit banyak mencerminkan ketajaman analisis penelitian.
Kesimpulan hanya dapat ditarik berdasarkan data yang diperoleh dan dianalisis. Hal yang perlu
diperhatikan adalah jangan mencampur kesimpulan dengan saran yang timbul berdasarkan
cetusan pemikiran yang berkenaan dengan masalah baru yang terpikir sebagai konsekuensi
kesimpulan. Jika penelitian bertujuan hendak menguji hipotesis maka pada kesimpulan harus
diutarakan secara jelas, apakah telah dapat membuktikan hipotesis yang diajukan atau tidak.
Namun jika ada hal yang sangat perlu dikemukakan di luar kesimpulan, maka ada sebagian
penulis mengungkapkannya dengan terminologi diskusi. Keberadaan diskusi disini masih
mempunyai keterkaitan dengan hipotesis, seperti pengungkapan sebab hasil yang diperoleh tidak
sesuai dengan hipotesis atau asumsi, atau sebab terjadinya penyimpangan. (Hermayulis, 2011)

Hermayulis tahun 2011 mengemukakan dua contoh model format laporan hasil penelitian :
1. Model format laporan penelitian oleh Borg & Gall (1979: 668)

BAB. I. Pendahuluan

A. Permasalahan

B. Rumusan permasalahan

C. Tujuan Penelitian

BAB. II. Penelaahan kepustakaan


A. Penemuan yang lalu.

B. Teori yang mendasari.

C. Ringkasan dan kerangka pikir peneliti.

D. Hipotesis.

BAB. III. Metode penelitian

A. Pemilihan subyek (Populasi, sampel, dan teknik sampling)

B. Desain dan pendekatan penelitian

C. Pengumpulan data

BAB. IV. Pelaksanaan Penelitian

A. Validasi instrument

B. Pengumpulan dan penyajian data

C. Analisis data

D. Hasil analisis

BAB. V. Hasil Penelitian dan Pembahasan

A. Hasil penelitian

B. Pembahasan

C. Diskusi

Bahagian penunjang, yang terdiri dari :

A. Kepustakaan

B. Indeks
2. Format laporan hasil penelitian yang dananya dikelola oleh DP4M Direktorat Pendidikan
Tinggi, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (1993 : 47), adalah sebagai berikut :
1) Kulit muka (halaman judul)
2) Lembar identitas dan pengesahan
3) Ringkasan dan Summary
4) Kata Pengantar
5) Daftar Isi
6) Daftar Tabel
7) Daftar Gambar
8) Pendahuluan
9) Tinjauan Pustaka
10) Tujuan dan Manfaat Penelitian
11) Metode Penelitian
12) Hasil Penelitian dan Pembahasan
13) Kesimpulan dan Saran
14) Daftar Pustaka
15) Lampiran

Format-format laporan penelitian yang dipilih oleh setiap penyelenggara atau


pengelola penelitian, tidak dapat diberikan penilaian sempurna atau tidak, dan benar atau
tidak. Hal ini dikemukakan karena format laporan hasil penelitian akan sangat tergantung
atau ditentukan oleh sumber dana yang mensponsori suatu penelitian.Terlepas dari diskusi
bentuk-bentuk format, hal penting untuk dimaklumi dan dipahami, adalah bahwa "format
laporan penelitian" akan berfungsi sebagai "jembatan keledai" dalam penyusunan suatu
laporan penelitian. (Hermayulis, 2011)

Menulis Hasil Penelitian dan Pembahasan


Menurut Hermayulis tahun 2011, hasil analisis (pengolahan) dan interpretasi data antara
satu dengan lainnya saling terkait dalam laporan hasil penelitian. Hasil analisis data akan sangat
membantu pelaksanaan interpretasi dalam menyajikan hasil, dan yang akan berperan sebagai
bahan dasar pada tahap pembahasan. Pembahasan dilakukan dengan mengkaitkannya antara hasil
dengan teori atau tinjauan pustaka yang telah dilakukan. Pada tahap selanjutnya dilakukan
perumusan kesimpulan. Dengan adanya perbedaan cara analisis data yang ditentukan oleh jenis
data yang terkumpul, maka dengan sendirinya terdapat juga perbedaan cara dalam penyajian hasil
dan pembahasan pada laporan hasil penelitian.

1. Penyajian Hasil dan Pembahasan Terhadap Analisis Kuantitatif

Proses analisis data bertujuan untuk membuat ringkasan mengenai data


dan saling menghubungkan data antara satu dengan yang lain. Penyajian data
telah melalui proses pengolahan yang meliputi kegiatan :
 Persiapan data (yaitu melakukan kegiatan editing, koding, edit dan cek dan
perekaman data pada lembaran koding)
 Penghitungan (counting) yaitu dengan melakukan pencatatan frekuensi
 Pengelompokan (grouping)
 Menjelaskan hubungan antar variabel dengan membuat tabulasi silang (Relating)
 Memprediksi kecenderungan yang ditemukan dalam data (predicting trend)
 Uji statistik
(Hermayulis, 2011)

Pengolahan data umumnya dilakukan dalam bentuk angka-angka. Angka-angka


yang disajikan tersebut akan bermakna bila diinterpretasikan oleh penelitinya. Jika hasil
analisis tersebut tidak diinterpretasikan seperti hasil uji statistik dengan menggunakan "chi
square" (X2) diperoleh alpha ( ) adalah 0,001, maka angka tersebut tidak ada artinya.
Untuk itu harus dilakukan interpretasi atau mengungkapkan makna dari angka tersebut,
jangan biarkan pembaca berfikir secara berkepanjangan yang dapat menimbulkan
kebosanan dalam membaca hasil penelitian tersebut. Interpretasi makna angka-angka
tersebut perlu juga dilakukan terhadap penggunaan statistik yang sederhana, seperti tabel
frekuensi atau tabel silang. Penyajian tabel dalam suatu laporan hasil penelitian, khususnya
dalam ilmu sosial (ilmu sosial disini adalah untuk menegaskan anggapan bahwa penelitian
ilmu sosial yang umumnya menggunakan metode kualitatif, seperti ilmu hukum,
antropologi dan lain-lainnya) bukanlah dengan tujuan untuk memperlihatkan bahwa dalam
ilmu sosial juga dapat menyajikan angka-angka, melainkan untuk mendukung dan
menyajikan fakta yang diteliti. (Hermayulis, 2011)

Untuk data yang telah disajikan di dalam tabel perlu dinterpretasikan supaya
pembaca dapat menangkap kesimpulan-kesimpulan penting dari data tersebut. Tabel harus
diberi judul dan diikuti oleh interpretasi yang cukup jelas, sehingga pembaca dapat dengan
mudah mengerti dan memahami informasi yang disajikan tanpa harus membaca naskah
lengkapnya. Hal-hal yang harus diingat agar isi tabel dapat diinterpretasikan dengan baik :
 Amati data yang tercantum dalam kolom total (jumlah).

Kolom ini akan merupakan tolok ukur atau ukuran pokok untuk perbandingan data
kategori-kategori dalam tabel.
 Hubungan pokok yang akan diuji dengan tabel yang diuraikan (dengan menyebut
beberapa angka) secara singkat.
 Perhatikan atau cari angka-angka yang menyimpang dari pola umum atau dari
hipotesis atau asumsi, kemudian uraikan mengapa hal itu terjadi.
 Penjelasan tentang hasil tabel baru merupakan langkah awal dalam analisis tabel.
Hasil uji statistik seperti uji X2 atau dalam bentuk tabel yang hanya
diinterpretasikan, akan sangat terbatas manfaatnya jika tidak dilakukan
pembahasan lebih lanjut dengan menghubungkannya dengan hasil penelitian lain
(yang menggunakan sampel dan pendekatan yang agak sama) atau dihubungkan
dengan teori atau proposisi yang lebih luas.
(Hermayulis, 2011)
2. Penyajian Hasil dan Pembahasan Terhadap Analisis Kualitatif
Data yang dikumpulkan dalam penelitian kualitatif pada umumnya bersifat :
 Berwujud kata-kata, naskah-naskah dan dalam angka-angka.
 Terkumpul melalui aneka metode seperti observasi, wawancara, pengkajian
terhadap dokumen, dan lain-lain.
 Perlu diolah terlebih dahulu sebelum siap untuk dipakai.
(Hermayulis, 2011)

Hermayulis tahun 2011, memaparkan dua bentuk penyajian "hasil dan


pembahasan" terhadap data penelitian yang dianalisis secara kualitatif, yaitu model
tradisional dan model baru. Anasilis data secara kualitatif meliputi kegiatan :
 Reduksi fakta

Dimaksudkan untuk pengintegrasian, mentransformasikan, dan penyorotan data ketika


dipresentasikan, yang dapat membantu untuk mengidentifikasi aspek-aspek penting
dari isu yang dikaji dan untuk perumusan kesimpulan.
 Organisasi data

Pengumpulan data mengikuti tema, butir-butir pemikiran tertentu untuk membuat


katagori yang lebih spesifik.
 Interpretasi data

Yaitu membuat keputusan-keputusan dan menarik kesimpulan yang berkaitan dengan


pertanyaan penelitian.

Pada model tradisional proses pengumpulan, analisis dan evaluasi data berlangsung
sama-sama dalam proses yang sama, sehingga penyajian hasil dan pembahasan dilakukan
sesuai dengan alur kegiatan tersebut. Jika tidak dilakukan demikian, maka kemungkinan
peneliti akan "kehilangan" data yang sangat diperlukannya. Penelitian semacam ini
dilaksanakan pada saat peralatan dan teknologi elektronik belum mendukung, seperti
belum ada alat rekaman dan lain-lainnya. Tetapi pada model baru sebagian analisis
dilakukan setelah data terkumpul, dan sebagian dilakukan pada saat penelitian, sehingga
kegiatan akan merupakan suatu proses yang berkesinambungan (cyclical). (Hermayulis,
2011)

Penyajian hasil penelitian kualitatif dengan cara baru, memungkinkan pengolahan


data secara kuantitatif di samping kualitatif, seperti penyajian dalam bentuk tabel atau
dalam bentuk penggunaan statistik sederhana lainnya. Cara ini memperlihatkan kegiatan
interpretasi hasil penelitian dilakukan setelah dilakukan pengolahan data secara statistik.
Penyajian hasil penelitian dengan cara tradisional menjurus kepada pengembangan konsep
dan teori baru yang menghubungkan bukti kepada konsep yang abstrak dan pembangunan
teori. Umumnya model penelitian yang dilakukan dengan cara tradisional ini adalah model
penelitian "grounded research" atau model "exploratory research". Sedangkan pada cara
baru, di samping menjurus kepada pengembangan konsep dan teori baru, juga dapat
dilakukan pengujian terhadap teori dan konsep yang telah ada. (Hermayulis, 2011)

Menulis Naskah Publikasi/Manuskrip


Manuskrip harus ditulis dalam bahasa Indonesia, dengan judul, abstrak, dan kata kunci dalam
bahasa Indonesia dan Inggris dengan format seperti yang tertuang dalam petunjuk penulisan.
Persiapan manuskrip meliputi format pengetikan naskah dan penulisan isi setiap bagian naskah.
Penulis perlu memastikan naskahnya tidak ada kesalahan pengetikan. (UI, 2019)
Format Manuskrip, meliputi:
1. Manuskrip ditulis 2500-3000 kata.
2. Jenis huruf Times New Roman dalam ukuran 12 (kecuali judul dengan font 14 dan abstrak
font 10), spasi 1.5, pada kertas ukuran A4. Batas/margin tulisan pada empat sisi berjarak 2
cm. Tanpa indentasi dan menggunakan spasi antar paragraf.
3. Nomor halaman ditulis pada pojok kanan atas.
4. Gambar dan tabel tidak dikelompokkan tersendiri melainkan terintegrasi dengan
naskah/manuskrip.
(UI, 2019)

Bagian dari manuskrip hasil penelitian ditulis dengan urutan IMRaD ( Introduction – Method –
Results – and – Discussion). Secara rinci meliputi bagian judul, data lengkap penulis, abstrak dalam
bahasa Indonesia dan Inggris, kata kunci dalam bahasa Indonesia dan Inggris, latar belakang (pada
tinjauan pustaka ditulis pendahuluan), metodologi (tidak untuk manuskrip tinjauan pustaka), hasil
(tidak untuk manuskrip tinjauan pustaka), pembahasan (tidak untuk manuskrip tinjauan pustaka),
kesimpulan (termasuk di dalamnya saran), ucapan terima kasih, dan referensi. (UI, 2019)
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Istilah metode penelitian terdiri atas dua kata, yaitu kata metode dan kata penelitian.
Kata metode berasal dari bahasa Yunani yaitu methodos yang berarti cara atau menuju suatu
jalan. Metode merupakan kegiatan ilmiah yang berkaitan dengan suatu cara kerja (sistematis)
untuk memahami suatu subjek atau objek, penelitian sebagai upaya untuk menemukan
jawaban yang dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah dan termasuk keabsahannya.
Penelitian atau riset berasal dari bahasa inggris research yang artinya adalah proses
pengumpulan informasi dengan tujuan meningkatkan, memodifikasi atau mengembangkan
sebuah penyelidikan atau kelompok penyelidikan. Metode penelitian menurut Nasir yakni
metode penelitian merupakan cara utama yang digunakan peneliti untuk mencapai tujuan dan
menentukan jawaban atas masalah yang diajukan.
Manfaat yang dapat diperoleh dengan mengetahui metode penelitian ini adalah
mengetahui arti pentingnya penelitian, menilai hasil-hasil penelitian, dapat melahirkan sikap
dan pola pikir yang kreatif, dapat digunakan untuk skripsi, tesis dan research.Pengumpulan
data adalah salah satu teknik penelitian yang paling penting. Menyusun instrumen memang
kegiatan yang penting dalam penelitian, namun mengumpulkan data lebih penting, terutama
bila peneliti memakai metode yang rawan akan masuknya unsur subjektif dari peneliti.
Prosedur dalam penelitian antara lain mencari/menemukan masalah, studi kepustakaan,
hipotesis, menentukan dan menyusun instrumen, memilih pendekatan, mengumpulkan data,
menyusun lappran.

DAFTAR PUSTAKA

Direktorat Tenaga Kependidikan Nasional. 2008. Pendekatan, Jenis, Dan Metode Penelitian
Pendidikan

Efendi S. 2013. Bahan Ajar Metodologi Penelitian.

Handayani L.T. 2018. Kajian etik dalam bidang kesehatan dengan melibatkan manusia sebagai
subjek. The indonesia jurnal of health science. Vol 10 no 1

Hermayulis. 2011. Penulisan Laporan Hasil Penelitian.


http://portal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2066/1/penulisan%20laporan%20hasil
%20penelitian.pdf diakses pada tanggal 24 Maret 2020.
Ida S. 2015. Aspek etik penekitian kesehatan. RSUP sanglah-Denpasar Bali: Kementria
Kesehatan Republik indonesia

Kemenkes, RI. 2017. Pedoman dan Standar Etik Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
nasional. Jakarta.

Oetarjo, D., & Sachrowadi, Q. 2013. Isu Etik dalam Penelitian di Bidang Kesehatan. Jakarta:
Universitas Yarsi.
Oemijati, S., Samsudin., Sutan, AM., Tamaela, LA., dan Nasar, SS. Penerapan Etika Peneltian
Kedokteran. Pada Sastroasmoro, Buku Ajar : Dasar dasar metodologi penelitian klinis. Edisi 3.
Penerbit Sagung Seto, 2010; hal : 332 – 340

Sahayu, W. 2015. Teori Metodologi Penelitian

Setywan, D. A. 2013. Etika dan Kode Etik Penelitian.Surakarta: Tidak Di publikasi.

Suryana B dan Husna A. 2017. Metodologi Penelitian dan statistik.BPPSDM Kesehatan

Suwarjana, I Ketut. 2012. Metodelogi Penelitian Kesehatan. Yogyakarta: CV Andi Offest


(Penerbit Andi)

Universitas Indonesia. 2019. Petunjuk Penulisan Manuskrip. https://nursing.ui.ac.id/wp-


content/uploads/2019/01/Petunjuk-Penulisan-Manuskrip-revisi.pdf diakses pada tanggal 24 Maret
2020.

Anda mungkin juga menyukai