Anda di halaman 1dari 23

Tugas Terstruktur Dosen Pengampu

Metode Penelitian PAI Ridhahani Fidzi, Prof. Dr., M.Pd

RAGAM DAN MACAM-MACAM PENELITIAN

Disusun Oleh :

Muhammad Akmalul Ihsan : 180101010947


Fauzan Hakim : 180101010952

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ANTASARI FAKULTAS


TARBIYAH DAN KEGURUAN PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
BANJARMASIN
2022
KATA PENGANTAR

‫اَّلل ال هر ْْحَ ِن ال هرِح ْيم‬


‫بِ ْس ِم ه‬
Puji syukur selalu tercurah kehadirat Allah Swt., karena hanya kepada-Nyalah
kita persembahkan segala bentuk pujian. Dia telah memberikan kita beribu-ribu
nikmat yang tak terhitung jumlahnya. Sehingga dengan iringan rahmat dan hidayah
Allah Swt., lah, pembuatan karya tulis ilmiah ini dapat terselesaikan tepat waktu.
Sholawat serta salam selalu tercurahkan kepada junjungan kita Nabi besar
Muhammad Saw. Karena dari beliaulah kita semua bisa mengetahui hukum-hukum
Allah Swt., sehingga kita bisa membedakan diantara perkara yang hak dan yang
batil dan perkara yang halal dan haram serta bisa mengetahui perkara yang diridhai
dan dimurkai Allah Swt.
Penulis menyadari bahwa karya tulis ilmiah ini memang jauh dari kata
kesempurnaan, maka sudilah kiranya siapa saja yang membaca karya tulis ilmiah
ini dan saran bagi para pembaca sangat terbuka lebar demi kemajuan akan suatu
karya sastra ini.
Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga karya tulis ilmiah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua. Aamiin

Banjarmasin, September 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...............................................................................................


DAFTAR ISI ..............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ..........................................................................................
BAB II : PEMBAHASAN .........................................................................................
A. Ragam penelitian ............................................................................................
1. Penelitian berdasarkan tujuan ..................................................................
2. Penelitian berdasarkan pendekatan ..........................................................
3. Penelitian berdasarkan pemakaian ...........................................................
4. Penelitian berdasarkan metode .................................................................
5. Penelitian berdasarkan tingkat ekplanasi (penjelasannya) .......................
B. Macam-macam penelitian ..............................................................................
1. Karya tulis ilmiah .....................................................................................
2. Jurnal ilmiah .............................................................................................
3. Proposal penelitian ...................................................................................
BAB III : PENUTUP .................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Penelitian atau riset adalah terjemahan dari bahasa Inggris research, yang
merupakan gabungan dari kata re (kembali) dan to search (mencari). Beberapa
sumber lain menyebutkan bahwa research adalah berasal dari bahasa Perancis
recherche. Intinya hakekat penelitian adalah “mencari kembali” .Secara umum
penelitian dapat diartikan sebagai suatu proses pengumpulan dan analisis data
yang dilakukan secara sistematis dan logis untuk mencapai tujuan-tujuan
tertentu. Beberapa ahli dan peneliti telah menggolongkan penelitian ke dalam
berbagai jenis ragam penelitian sesuai kriteria yang diterapkan menurut
kepentingan penelitian. Penelitian dapat digolongkan/dibagi ke dalam beberapa
jenis berdasarkan kriteria-kriteria tertentu, antara lain berdasarkan pada tujuan,
pendekatan, pemakaian, metode dan tingkat ekplanasi. Jenis penelitian sangat
beragam macamnya, disesuaikan dengan cara pandang dan dasar untuk
memberikan klasifikasi akan jenis penelitian tersebut. Secara umum jenis
penelitian didasarkan pada cara pandang Etika Penelitian dan Pola Pikir yang
melandasi suatu model konseptual.
Penelitian bagi kalangan akademisi dan praktisi merupakan suatu
kebutuhan. Bagi masyarakat dan Negara, harus di akui bahwa peranan
penelitian sedemikian besar berkontribusi terhadap kemajuan bangsa dan
Negara. Penelitian dilakukan antara lain adalah untuk memudahkan kehidupan
manusia. Oleh karena itu diperlukan suatu pemahaman mengenai penelitian itu
sendiri. Apabila seseorang melakukan penelitian untuk menemukan suatu
jawaban dari permasalahan atau pertanyaan yang dihadapi, maka setidaknya
orang tersebut harus melakukan suatu proses yang berdasar pada filosofi dan
kerangka kerja tertentu, menggunakan prosedur, metode dan teknik yang telah
telah teruji validitas dan realibitasnya, serta di desain agar tidak bias dan bersifat
objektif.
B. Rumusan masalah
1. Apa saja ragam-ragam dari penelitian?
2. Apa saja macam-macam penelitian?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui ragam-ragam penelitian
2. Untuk mengetahui macam-macam penelitian
BAB II
PEMBAHASAN

A. Ragam penelitian
Banyak sekali ragam penelitian yang dapat kita lakukan. Hal ini bergantung
pada tujuan, pendekatan, pemakaian, metode dan tingkat ekplanasi. Jenis
penelitian sangat beragam macamnya, disesuaikan dengan cara pandang dan
dasar untuk memberikan klasifikasi akan jenis penelitian tersebut. Secara umum
jenis penelitian didasarkan pada cara pandang Etika Penelitian dan Pola Pikir
yang melandasi suatu model konseptual. Berikut ini akan diuraikan mengenai
ragam dan jenis penelitian tersebut.

1. Penelitian berdasarkan tujuan


a. Penelitian eksploratif
Penelitian eksplorasi adalah jenis penelitian yang dilaksanakan untuk
menemukan ilmu (pendidikan) dan masalah masalah yang baru dalam
bidang pendidikan ilmu pendidikan dan masalah masalah yang
diperlukan melalui penelitian pendidikan benar-benar baru dan belum
pernah diketahui sebelumnya. Misalnya suatu penelitian telah
menghasilkan profil atau kriteria kepemimpinan efektif dalam
manajemen berbasis sekolah, atau penelitian tentang suatu metode atau
prosedur baru dalam pembelajaran bahasa inggris yang menyenangkan
peserta didik.1 Biasanya pelaksanaan penelitian tergantung pada daya
imaginasi dan kemauan penelitinya. Disamping itu belum dibekali teori-
teori yang mungkin dapat membimbing mereka mengadakan penelitian
dimaksud. Dalam hal ini peneliti dapat mempelajari fenomena dari
berbagai apsek yang diselidiki. Ada juga kemungkinan seorang peneliti
mungkin sudah memiliki gagasan atau dibekali dengan teori-teori, akan

1
Bambang Mudjiyanto, Tipe Penelitian Eksploratif Komunikasi, Jurnal Studi Komunikasi Dan
Media 22. No.1 (2018), h. 65-74.
tetapi bagian mana dari teori mana yang dapat dipakai, masih harus
dipelajari. Demikian juga dengan bagian-bagian teori tersebut yang
dapat digunakan dan digabung untuk memberikan suatu dasar teori yang
lebih lengkap atau memuaskan, masih harus dipikirkan. Dalam
penelitian eksploratif, apa yang menjadi masalah belum dirumuskan.
Singkatnya, masalah yang diteliti masih terbuka. Pengetahuan mereka
tentang gejala atau peristiwa yang hendak diteliti masih sedikit sekali.
Akibatnya, peneliti tidak mungkin memusatkan perhatian pada aspek-
aspek yang spesifik dari situasi sosial. Seseorang dapat tertarik terhadap
semua hal yang mungkin diperoleh dalam penelitian tersebut. Untuk
menjaring data atau informasi biasanya digunakan suatu daftar
pertanyaan terbuka sehingga informasi yang dapat dikumpulkan
banyak. Penelitian ini sangat fleksibel karena tidak dibatasi hipotesis
dan masalah. Tujuan akhir penelitian eksploratif adalah untuk
merumuskan hipotesis yang berguna bagi penelitian lanjutan, atau
paling sedikit untuk memberikan dasar menentukan dan merumuskan
lebih teliti masalah penelitian. Hasil akhir penelitian eksploratif adalah
suatu hipotesis, awal dari suatu teori baru.2
b. Penelitian pengembangan
Penelitian Pengembangan atau Research and Development (R&D) ser
ing diartikan sebagai suatu proses atau langkah-langkah untuk
mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang
telah ada. Yang dimaksud dengan produk dalam konteks ini adalah tidak
selalu berbentuk hardware (buku, modul, alat bantu pembelajaran di
kelas dan laboratorium), tetapi bisa juga perangkat lunak (software)
seperti program untuk pengolahan data, pembelajaran di kelas,
perpustakaan atau laboratorium, ataupun model- model pendidikan,
pembelajaran pelatihan, bimbingan, evaluasi, manajemen,dll.

2
Elvis F. Purba & Parulian Simanjuntak, Metode Penelitian, ( Sadia, Medan : 2012), h. 17.
Borg and Gall berpendapat bahwa penelitian pengembangan adalah
sebagai proses yang digunakan untuk mengembangkan dan
memvalidasi produk pendidikan. Langkah-langkah dari proses ini
biasanya disebut sebagai siklus R & D, yang terdiri dari mempelajari
temuan penelitian yang berkaitan dengan produk yang akan
dikembangkan, mengembangkan produk berdasarkan temuan ini,
bidang pengujian dalam pengaturan di mana ia akan digunakan akhirnya
,dan merevisinya untuk memperbaiki kekurangan yang ditemukan
dalam tahap mengajukan pengujian. Dalam program yang lebih ketat
dari R & D, siklus ini diulang sampai bidang-data uji menunjukkan
bahwa produk tersebut memenuhi tujuan perilaku didefinisikan.3
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa Penelitian
pengembangan adalah jenis penelitian yang dilaksanakan untuk
mengembangkan ilmu (pendidikan) yang telah ada. Penelitian dilakukan
untuk mengembangkan, memperdalam atau memperluas ilmu
(pendidikan) yang telah ada. Misalnya, penelitian tentang implementasi
metode inquiry dalam pembelajaran IPS yang sebelumnya telah
digunakan dalam pembelajaran IPA atau penelitian tentang sistem
penjaminan mutu (Quality asurance) dalam organisasi/satuan
pendidikan yang sebelumnya telah berhasil diterapkan dalam organisasi
bisnis atau perusahaan.4
c. Penelitian verifikasi
Penelitian ini adalah jenis penelitian yang dilaksanakan untuk
menguji kebenaran ilmu-ilmu (pendidikan) yang telah ada, baik berupa
konsep, prinsip, prosedur, dalil maupun praktik pendidikan itu sendiri.
Data penelitian yang diperoleh digunakan untuk membuktikan adanya

3
Borg & Gall, Educational Research, An Introduction,(Longman Inc, New York and London : 1983),
h. 722
4
Hr, H. Syamsunie Carsel. Metodologi Penelitian Kesehatan Dan Pendidikan. (Penebar Media
Pustaka, Jakarta: 2018) h. 45.
keraguan terhadap informasi atau masalah-masalah ilmu pendidikan.5
Misalnya, suatu penelitian dilakukan untuk membuktikan adanya
pengaruh kecerdasan emosional terhadap gaya kepemimpinan, atau
penelitian yang dilakukan untuk menguji efektivitas model-model
pembelajaran yang telah ada dalam mata pelajaran tertentu.
2. Penelitian berdasarkan pendekatan
a. Penelitian kuantitatif (quantitative research)
Penelitian kuantitatif ini adalah penelitian yang digunakan untuk
menjawab permasalahan melalui teknik pengukuran yang cermat
terhadap variabel tertentu, sehingga menghasilkan simpulan simpulan
yang dapat digeneralisasikan, lepas dari konteks waktu dan situasi serta
jenis data yang dikumpulkan terutama data kuantitatif.6 Penelitian
model kuantitatif diistilahkan dengan model formal. Dimana makna
formalnya menunjukkan suatu metode pengukuran peristiwa kehidupan,
dalam bentuk angka, dan bukan sekedar huruf.7 Metode penelitian
kuantitatif identik atau sama dengan metode tradisional sebab metode
ini adalah metode yang sudah lama dan berusia tua dibandingkan
dengan jenis-jenis metode yang lain. Para ahli juga menyebut metode
penelitian kuantitatif sebagai metode penelitian positivistic. Hal ini
disebabkan metode ini berlandas pada filsafat positivisme. Sesuai
dengan pernyataan yang disampaikan oleh Bungin yang digunakan
untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data
menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif
/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.8
Dari hasil definisi di atas, maka jenis penelitian pendekatan
kuantitatif ini lebih menekankan atau menitikberatkan pada gejala-

5
Haidir Salim, Penelitian Pendidikan: Metode, Pendekatan, Dan Jenis. (Jakaerta: Kencana, 2019),
h. 57
6
H. Punaji Setyosari, Metode Penelitian Pendidikan & Pengembangan. (Jakarta: Prenada Media,
2016) h. 112
7
Rizky Dermawan, Model Kuantitatif Pengambilan Keputusan, (Bandung: Alfabeta, 2005),h. 26.
8
Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif: Komunikasi, Ekonomi dan Kebijakan Publik
Ilmu-ilmu Sosial Lainnya, (Jakarta: Prenada Media, 2005), h. 31.
gejala yang memiliki karakteristik tertentu di dalam kehidupan manusia
yang disebut dengan variabel. Sehingga pendekatan kuantitatif adalah
hubungan atau relasi antar variabel yang akan dianalisis secara obyektif.
Jadi hasil dari penelitian kuantitatif hanya dipakai untuk menentukan
generalisasi informasi pada obyek secara umum dan tidak
memperhatikan hal-hal yang bersifat kasuistik pada obyek tersebut.
b. Penelitian kuliatatif (Qualitative research)
Penelitian kualitatif ini adalah penelitian untuk menjawab
permasalahan yang memerlukan pemahaman secara mendalam dalam
konteks waktu dan situasi yang bersangkutan, dilakukan secara wajar
dan alami sesuai dengan kondisi objektif di lapangan tanpa adanya
manipulasi, serta jenis data yang dikumpulkan terutama data kualitatif.
Proses penelitian yang dimaksud antara lain melakukan pengamatan
terhadap orang dalam kehidupannya sehari-hari, berinteraksi dengan
mereka, dan berupaya dalam memahami bahasa dan tafsiran mereka
tentang dunia sekitarnya. Untuk itu, peneliti harus terjun dalam lapangan
dengan waktu yang cukup lama.9 Merriam mengemukakan pengertian
penelitian kualitatif menurut Van Maanen sebagai berikut, “Qualitative
research is an umbrella term covering an array of interpretive techniques
which seek to describe, decode, translate, and otherwise come to terms
with the meaning, not the frequency of certain more or less naturally
occurring phenomena in the social world”. Diartikan bahwa penelitian
kualitatif adalah sebuah istilah ‘payung’ yang meliputi berbagai teknik
interpretasi yang berusaha untuk mendeskripsikan, ‘membaca’ kode,
menerjemahkan, dan di samping itu bisa memahami makna, bukan
frekuensi, dari berbagai feomena yang secara alamiah ada di dunia
sosial, Pengertian penelitian kualitatif secara tidak langsung juga dapat
dipahami dari kutipan berikut, “Qualitative researchers study things in
their natural settings, attempting to make sense of, or interpret,

9
Nugrahani Dan Farida. Metode Penelitian Kualitatif (Cakra Books, Solo: 2014), h. 232
phenomena in terms of the meanings people bring to them”
Diterjemahkan secara bebas, dapat diartikan bahwa para peneliti pada
penelitian kualitatif mempelajari berbagai hal atau berbagai fenomena
di dunia ini dalam lingkungannya yang alami, dan berusaha
mendapatkan pemahaman tentang hal-hal atau fenomena-fenomena
tersebut berdasarkan pemaknaan dari orang-orang yang menjalani atau
mengalami hal-hal atau fenomena-fenomena tertsebut.10 Dari uraian
yang ada di atas dapat disimpulkan bahwa peneletian ini menitik
beratkan tidak pada pengukuran melainkan pada pengamatan.

3. Penelitian berdasarkan pemakaian


a. Penelitian dasar (basic/fundamental research)
Penelitian dasar adalah jenis penelitian yang digunakan untuk
menemukan dan mengembangkan konsep-konsep, prinsip,
generalisasidan teori baru. Tujuan penelitian dasar adalah untuk
menambah pengetahuan dengan prinsip dan hukum-hukum ilmiah,
meningkatkan penyelidikan dan metodologi ilmiah. Penelitian ini tidak
diarahkan untuk memecahkan masalah praktis, tetapi teori yang
dihasilkan dapat mendasari pemecahan masalah praktis.11 LIPI memberi
definisi penelitian dasar adalah setiap penelitian yang bertujuan untuk
meningkatkan kemampuan ilmiah atau untuk menemukan bidang
penelitian baru tanpa suatu tujuan praktis tertentu. Artinya kegunaan
hasil penelitian tidak segera dipakai, namun untuk waktu jangka panjang
akan segera dipakai. Gay menyatakan bahwa penelitian dasar bertujuan
untuk mengembangkan teori dan tidak memperhatikan kegunaan yang
langsung bersifat praktis.12 Senada dengan pendapat tersebut,

10
Sharan B. Merriam, Qualitative Research : A Guide to Design and Implementation, (John Wiley
& Sons Inc, San Francisco : 2009), h. 13.
11
Arifin, Moch Bahak Udin, Buku Ajar Metodologi Penelitian Pendidikan, (Umsida Press : 2018): h.
1-143.
12
L.R. Gay, Educational Research : Competencies for Analysis and Application, (Lndon: Prentice-
Hall International (UK), ltd), h.258. Dan lihat dalam Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif:
Dilengkapi Contoh Proposal dan Laporan Penelitian ( Cet.I; Bandung, Alfabeta, 2009), h. 9.
Suriasumantri berpendapat bahwa penelitian dasar atau murni adalah
penelitian yang bertujuan menemukan pengetahuan baru yang
sebelumnya belum pernah diketahui.13
b. Penelitian Terapan (applied research)
Penelitian terapan dilakukan berkenaan dengan pemecahan masalah
dan kenyataan-kenyataan praktis, penerapan, dan pengembangan ilmu
pengetahuan yang dihasilkan oleh penelitian dasar dalam kehidupan
nyata. Fungsi penelitian ini adalah untuk memecahkan masalah-masalah
praktis. Tujuan penelitian terapan tidak semata mata untuk
mengembangkan wawaasan keilmuan, tetapi juga untuk pemecahan
masalah praktis, sehingga hasil penelitian dapat dimanfaatkan.14
Batasan yang diberikan LIPI bahwa setiap penelitian terapan adalah
setiap penelitian yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan
ilmiah dengan suatu tujuan praktis. Berarti hasilnya diharapkan segera
dapat dipakai untuk keperluan praktis. Senada dengan pendapat
tersebut, Gay berpendapat bahwa penelitian terapan adalah penelitian
yang dilakukan dengan tujuan menerapkan, menguji dan mengevaluasi
kemampuan suatu teori yang diterapkan dalam memecahkan masalah-
masalah praktis. Suriasumantri menyatakan bahwa penelitian terapan
bertujuan untuk memecahkan masalah-masalah kehidupan praktis.
Sehingga, hubungan penelitian murni dan penelitian terapan sangat erat,
karena penelitian murni/dasar berkenaan dengan penemuan dan
pengembangan ilmu, setelah ilmu tersebut digunakan untuk
memecahkan masalah, maka penelitian tersebut akan menjadi penelitian
terapan.15

4. Penelitian berdasarkan metode

13
Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif: Dilengkapi Contoh Proposal dan Laporan Penelitian
( Cet.I; Bandung, Alfabeta, 2009), h. 9.
14
Haidir Salim, Penelitian Pendidikan: Metode, Pendekatan, Dan Jenis. (Jakaerta: Kencana, 2019),
h. 57.
15
Sugiyono, Memahami Penelitian……..……, h. 9.
a. Penelitian sejarah
Penelitian historis menurut Jack R. Fraenkel dan Norman E. Wellen
adalah penelaahan serta sumber-sumber lain yang berisi informasi
mengenai masa lampau dan dilaksanakan secara sistematis. Atau dapat
dengan kata lain yaitu penelitian yang bertugas mendeskripsikan gejala,
tetapi bukan yang terjadi pada waktu penelitian dilakukan. Penelitian
historis juga merupakan cara menetapkan fakta dan mencapai simpulan
mengenai hal-hal yang telah lalu, yang dilakukan secara sistematis dan
objektif oleh ahli sejarah dalam mencari, mengvaluasi dan menafsirkan
bukti-bukti untuk mempelajari masalah baru tersebut.16 Tujuan
penelitian historis adalah untuk merumuskan kesimpulan mengenai
sebab-sebab, dampak, atau perkembangan dari kejadian yang telah lalu
yang dapat dipergunakan untuk menjelaskan kejadian sekarang dan
mengantisipasi kejadian yang akan datang. Menurut Boy Sabarguna
kerangka penelitian historis adalah sebagai berikut:
a) Pendefinisian Masalah.
b) Perumusan masalah.
c) Pengumpulan data.
d) Analisis data.
e) Kesimpulan.17
b. Penelitian survey
Penelitian survey adalah penelitian yang mengambil sample dari satu
populasi dan menggunakan kuisioner sebagai alat pengumpul data yang
pokok (Singarimbun, 1998). Survei merupakan studi yang bersifat
kuantitatif yang digunakan untuk meneliti gejala suatu kelompok atau
perilaku individu. Survey adalah suatu desain yang digunaan untuk
penyelidikan informasi yang berhubungan dengan prevalensi, distribusi
dan hubungan antar variabel dalam suatu popilasi. Pada survei tidak ada

16
Hadari Nawawi, dkk. Penelitian Terapan. (Yogyakarta : Gadjah Mada University Press, 1996),
h.17.
17
Boy Sabarguna, Analisis Data pada Penelitian Kualitatif. (Jakarta : UI-Press, 2005), h.88.
intervensi, survei mengumpulkan informasi dari tindakan seseorang,
pengetahuan, kemauan, pendapat, perilaku, dan nilai. Penggalian data
dapat melalui kuesioner, wawancara, observasi maupun data dokumen.
Penggalian data melalui kuesioner dapat dilakukan tanya jawab
langsung atau melalui telepon, sms, e-mail maupun dengan penyebaran
kuesioner melalui surat. Wawancara dapat dilakukan juga melalui
telepon, video confeence maupun tatap muka-langsung. Keuntungan
dari survei ini adalah dapat memperoleh berbagai informasi serta hasil
dapat dipergunkan untuk tujuan lain. Akan tetapi informasi yang didapat
sering kali cenderung bersifat superfisial. Oleh karena itu pada
penelitian survey akan lebih baik jika dilaksanakan analisa secara
bertahap.18
Pada umumnya survei menggunakan kuesioner sebagai alat
pengambil data. Survei menganut aturan pendekatan kuantitatif, yaitu
semakin sample besar, semakin hasilnya mencerminkan populasi.
Penelitian survey dapat digunakan untuk maksud penjajakan
(eksploratif), menguraikan (deskriptif), penjelasan (eksplanatory) yaitu
untuk menjelaskan hubungan kausal dan pengujian hipotesa, evaluasi,
prediksi atau meramalkan kejadian tertentu di masa yang akan datang,
penelitian operational dan pengembangan indikator-indikator sosial.

5. Penelitian berdasarkan tingkat ekplanasi (penjelasannya)


a. Penelitian Komparatif
Studi komparatif (comparative study) atau studi kausal komparatif
(causal comparative studi) merupakan jenis penelitian yang digunakan
untuk membandingkan antara dua kelompok atau lebih dari suatu
variable tertentu. Tujuan penelitian komparatif adalah untuk melihat
perbedaan dua atau lebih situasi, peristiwa, kegiatan, atau program yang
sejenis atau hampir sama yang melibatkan semua unsur atau

18
Arifin, Muhammad Zainul, and Moh Mashudi. "Ragam Jenis Penelitian Pendidikan Agama
Islam." el-Mubtada: Journal of Elementary Islamic Education 1.2 (2020). h. 59.
komponennya. Analisis penelitian dilakukan terhadap persamaan dan
perbedaan dalam perencanaan, pelaksanaan, factor-faktor pendukung
hasil. Hasil analisis perbandingan dapat menemukan unsur-unsur atau
factor-faktor penting yang melatarbelakangi persamaan dan
perbedaan.19 Jika suatu yang dibandingkan itu tentang situasi atau
kejadian, maka unsur-unsur atau komponen yang dianalisis sedikit
berbeda, seperti deskripsi situasi atau kronologis kejadian, kompleksitas
situasi atau intensitas kejadian, faktor-faktor penyebab dan akibat-
akibatnya. Dari analisis tersebut juga akan dapat ditemukan factor-
faktor dominan yang melatarbelakangi atau diakibatkan oleh suatu
situasi atau kejadian. Penelitian komparatif dapat digunakan jika:
a) metode eksperimental yang dianggap lebih kuat tidak
memungkinkan untuk dilakukan.
b) penelitian tidak mungkin memilih, mengontrol, dan memanipulasi
factor-faktor yang penting untuk mempelajari hubungan
sebab akibat secara langsung.
c) pengontrolan terhadap seluruh variable (kecuali variable bebas)
sangat tidak realistis dan terlalu dibuat-buat, serta mencegah
interaksi secara normal dengan variabel-variabel lain yang
berpengaruh.
d) pengontrolan di laboratorium untuk beberapa tujuan penelitian
dianggap tidak praktis, mahal, atau secara etika dipertanyakan.
b. Penelitian Korelasional
Penelitian ini mempelajari hubungan dua variable atau lebih, yakni
hubungan variasi dalam satu variabel dengan variasi dalam variabel lain.
Derajat hubungan variabel-variabel dinyatakan dalam satu indeks yang
dinamai koefisien korelasi. Penelitian korelasional dapat digunakan
untuk menguji hipotesis tentang hubungan antarvariabel atau untuk

19
Dayanti, Wiwied Tri, Aspin Aspin, Sitti Mikarna Kaimuddin. "Studi Komparatif Prokrastinasi
Akademik Pada Siswa Yang Mengikuti Ekstrakurikuler Dengan Yang Tidak Mengikuti
Ekstrakurikuler Di Sma Negeri 1 Kendari." Jurnal Sublimapsi 1.2. (2019), h. 122-129
menyatakan besar kecilnya hubungan antara dua variabel atau lebih.20
Penelitian korelasional bertujuan untuk menguji hipotesis yang
dilakukan dengan cara mengukur sejumlah variabel dan menghitung
koefisien kolerasi (r) antara variabel-variabel tersebut, agar dapat
ditentukan variabel-variabel mana yang berkolerasi. Misalnya, peneliti
ingin mengetahui variabel-variabel yang berhubungan dengan
kompetensi professional guru. Semua variabel yang ada kaitannya,
seperti latar belakang pendidikan, pengalaman mengajar, mata pelajaran
yang diampu, dan lain-lain diukur, lalu dihitung koefisien korelasinya
untuk mengetahui variabel mana yang paling kuat hubungannya dengan
kompetensi professional guru. Karakteristik penelitian korelasional
yaitu:
a) Adanya hubungan dua variabel atau lebih.
b) Adanya koefisien korelasi, yang menunjukkan tinggi rendahnya
hubungan.
c) Tidak ada perlakuan (treatmean) khusus.
d) Dan data yang diperoleh bersifat kuantitatif.

Penelitian korelasional memiliki beberapa kelemahan, antara lain:


a) Hanya mengidentifikasi hubungan antar variabel, bukan
mengidentifikasi hubungan sebab-akibat.
b) Kurang tertib dan ketat jika dibandingkan dengan metode
eksperimental karena kurang melakukan control terhadap variabel-
variabel bebasnya.
c) Cenderung mengidentifikasi pola hubungan semu yang kurang
reliable dan valid.
d) Pola hubungan sering tidak menentu dan kabur.
e) sering memberikan rangsangan penggunaannya semacam
pendekatan “shoot gun”, yaitu memasukkan data tanpa pandang

20
Winarsunu, Tulus. Statistik dalam penelitian psikologi dan pendidikan 1 No.1. UMMPress,
(2017): h. 23-30.
bulu dari sumber yang beragam dan memberikan interprestasi yang
bermakna atau yang berguna.
Penelitian korelasi dapat digunakan jika:
a) variabel-variabel yang diteliti cukup rumit, tidak dapat dimanipulasi
dan/atau tak dapat diteliti dengan metode eksperimental.
b) Ingin mengukur beberapa variabel yang saling berhubungan secara
serentak dan realistic.
c) Ingin mengetahui eratnya hubungan atau tinggi rendahnya
hubungan antar variable
d) Jumlah subjek tidak terlalu banyak.21

B. Macam-macam penelitian
1. Karya tulis ilmiah
Karya tulis merupakan uraian atau laporan tentang kegiatan, temuan
atau informasi yang berasal dari data primer dan/atau data sekunder, yang
disajikan untuk tujuan tertentu. Informasi tersebut dapat berasal dari data
primer, yaitu didapatkan dan dikumpulkan langsung dan belum diolah dari
sumbernya, seperti melalui pengujian (tes), kuesioner, wawancara,
pengamatan (observasi). Informasi dapat juga berasal dari data sekunder,
yaitu dari data yang telah dikumpulkan dan diolah oleh orang lain.
Penyusunan karya tulis dimaksudkan untuk menyebarkan hasil
tulisan atau laporan tersebut dengan tujuan tertentu yang khusus sehingga
dapat dimanfaatkan oleh orang lain yang tidak terlibat dalam kegiatan
penulisan tersebut. Dengan demikian, sasaran penulisan karya tulis adalah
untuk:
1) Masyarakat tertentu seperti para ilmuwan.
2) masyarakat luas, baik secara perorangan atau kelompok.
3) Dan pemerintah atau lembaga tertentu. Karya tulis ilmiah adalah suatu
karya tulis yang disusun berdasarkan pendekatan metode ilmiah

21
Muh Fitrah, Metodologi Penelitian: Penelitian Kualitatif, Tindakan Kelas & Studi Kasus. (CV
Jejak, Jakarta: 2018) h. 34
(aplikasi dari metode ilmiah) yang ditujukan untuk kelompok pembaca
tertentu dan disajikan menggunakan format tertentu yang baku. Metode
ilmiah ini harus mengikuti prosedur dan langkah-langkah tertentu.
Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut.
1) Mengidentifikasi masalah.
2) Menghubungkan masalah dengan teori tertentu.
3) Merumuskan kerangka konsepsional/teoritis.
4) Merumuskan hipotesis (bila diperlukan).
5) Menyusun rancangan studi.
6) Menentukan pengukuran dan teknik pengumpulan data.
7) Menganalisis dan menginterpretasi data.
8) Membuat kesimpulan. Dengan demikian aplikasi dari metode ilmiah
tersebut dapat dikatakan sebagai suatu penelitian.
Karya tulis ilmiah berupaya mengungkapkan secara jelas dan tepat
mengenai masalah yang dikaji. Kerangka pemikiran dibuat untuk mendekati
pemecahan masalah, mengapa dan bagaimana studi dilaksanakan untuk
memecahkan masalah, serta pembahasan hasil maupun implikasinya. Oleh
karena itu, karya tulis ilmiah harus disusun secara logis dan terperinci
berupa uraian teoritis maupun uraian empiris.22
2. Jurnal ilmiah
Jurnal adalah terbitan berkala yang berbentuk pamflet berseri berisi
bahan yang sangat diminati orang saat diterbitkan. Bila dikaitkan dengan
kata ilmiah di belakang kata jurnal, dapat berarti berkala yang berbentuk
pamflet yang berisi bahan ilmiah yang sangat diminati orang saat
diterbitkan. Dilihat dari segi akademik, jurnal ilmiah adalah publikasi yang
dimaksudkan untuk memajukan kemajuan ilmu pengetahuan, biasanya
dengan melaporkan penelitian baru. Jurnal ilmiah berisi artikel yang telah
ditinjau, sebagai upaya untuk memastikan bahwa artikel jurnal memenuhi
standar mutu dan validitas ilmiah. Setiap artikel jurnal ilmiah menjadi

22
Azril Azahari, Modul 1 Pengertian Penulisan Karya Ilmiah, h. 2
bagian dari catatan ilmiah yang sifatnya permanen Tulisan artikel dalam
jurnal ilmiah adalah bahan yang sangat penting dalam penelitian. Artikel
ilmiah dalam jurnal biasanya menyajikan isu-isu, teori-teori atau temuan-
temuan terbaru tentang masalah-masalah tertentu di bidangnya. Selain itu,
peneliti tentu juga dapat menemukan data terbaru dan/atau penafsiran
kembali studi terdahulu.23
3. Proposal penelitian
Penyusunan proposal atau usulan penelitian merupakan langkah
awal yang harus dilakukan peneliti sebelum memulai kegiatan penelitian.
Proposal penelitian dapat membantu memberi arah pada peneliti agar
mampu menekan kesalahan yang mungkin terjadi selama proses penelitian
berlangsung. Jika proposal penelitian sudah disusun secara sistematis,
lengkap dan tepat, akan mempercepat pelaksanaan, proses serta penyusunan
laporan penelitian. Proposal mempunyai arti sangat penting bagi setiap
peneliti dalam usaha mempercepat, meningkatkan serta menjaga kualitas
hasil penelitian. Proposal penelitian harus dibuat sistematis dan logis
sehingga dapat dijadikan pedoman yang mudah diikuti. Proposal penelitian
adalah gambaran secara rinci tentang proses yang akan dilakukan oleh
peneliti untuk dapat memecahkan permasalahan penelitian. Secara umum,
poposal penelitian merupakan pedoman yang berisi langkah-langkah yang
akan diikuti peneliti untuk melakukan penelitiannya. Dalam menyusun
proposal perlu diantisipasi munculnya berbagai sumber yang dapat
bermanfaat sehingga dapat digunakan dalam mendukung penelitian atau
faktor-faktor yang mungkin menghambat kegiatan penelitian. Tujuan umum
proposal penelitian adalah memberitahukan secara jelas tentang tujuan
penelitian, siapa yang hendak ditemui, serta apa yang akan dilakukan atau
dicari di lokasi penelitian. Proposal penelitian dibuat peneliti sebelum
melakukan kerja lapangan. Proposal atau sering disebut juga sebagai usulan
penelitian adalah suatu pernyataan tertulis mengenai rencana atau

23
Karnadi & Ika Lestari, Evaluasi Jurnal Ilmiah, Jurnal Persfektif Ilmu Pendidikan, Vol 2, (2009), h.
111
rancangan kegiatan penelitian secara keseluruhan. Proposal penelitian
berkaitan dengan pernyataan atas urgensi dari suatu penelitian. Membuat
proposal penelitian bisa jadi merupakan langkah yang paling sulit namun
menyenangkan di dalam tahapan proses penelitian. Pada tahap ini, seluruh
kegiatan penelitian disintesiskan ke dalam suatu desain yang spesifik.
Dalam proposal, peneliti mempraktekan bahwa mereka telah mengetahui
apa yang akan mereka cari, bagaimana cara mencari dan mengenalinya,
serta menjelaskan mengapa penelitian itu memiliki nilai kegunaan sehingga
perlu untuk dilakukan.24

24
Surya Dharm, Peyusunan Proposal Penelitian, ( Jakarta :2018), h. 4.
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan
Penelitian dapat digolongkan/dibagi ke dalam beberapa jenis berdasarkan
kriteria-kriteria tertentu, antara lain berdasarkan pada tujuan, pendekatan,
pemakaian, metode dan tingkat ekplanasi. Jenis penelitian sangat beragam
macamnya, disesuaikan dengan cara pandang dan dasar untuk memberikan
klasifikasi akan jenis penelitian tersebut. Secara umum jenis penelitian
didasarkan pada cara pandang Etika Penelitian dan Pola Pikir yang melandasi
suatu model konseptual. Dari keragamanan penelitian ini maka akan
menghasilkan macam-macam penelitian diantaranya, karya tulis ilmiah,
proposal penelitian, dan jurnal ilmiah.
DAFTAR PUSTAKA

Mudjiyanto, Bambang. 2018. “Tipe Penelitian Eksploratif Komunikasi” dalam


Jurnal Studi Komunikasi Dan Media 22. No. 1.
Simanjuntak Parulian, Elvis F. Purba. (2012), Metode Penelitian, Medan :
Sadia.
Gall, Borg. (1983). Educational Research, An Introduction. New York and
London : Longman Inc.
Syamsunie Carsel H., Hr. (2018). Metodologi Penelitian Kesehatan Dan
Pendidikan. Jakarta : Penebar Media Pustaka.
Salim, Haidir. (2019). Penelitian Pendidikan: Metode, Pendekatan, Dan Jenis.
Jakaerta: Kencana.
Setyosari, Punaji. (2016). Metode Penelitian Pendidikan & Pengembangan.
Jakarta: Prenada Media.
Dermawan, Rizky. (2005),Model Kuantitatif Pengambilan Keputusan, Bandung:
Alfabeta.
Bungin, Burhan. (2005). Metodologi Penelitian Kuantitatif: Komunikasi, Ekonomi
dan Kebijakan Publik Ilmu-ilmu Sosial Lainnya, Jakarta : Prenada Media.
Farida, Nugrahani. (2014). Metode Penelitian Kualitatif, Solo: Cakra Books.
Sugiyono. (2009). Memahami Penelitian Kualitatif: Dilengkapi Contoh Proposal
dan Laporan Penelitian, Cet.I. Bandung : Alfabeta.
Hadari, Nawawi, dkk. (1996). Penelitian Terapan. Yogyakarta : Gadjah Mada
University Pressh.
Sabarguna, Boy. (2005). Analisis Data pada Penelitian Kualitatif. Jakarta : UI-
Press.
Mashudi, Moh, Arifin, & Muhammad Zainul. (2020). "Ragam Jenis Penelitian
Pendidikan Agama Islam." el-Mubtada: Journal of Elementary Islamic
Education 1.2.
Kaimuddin, Sitti Mikarna ,Dayanti, Wiwied Tri, Aspin Aspin. (2019). "Studi
Komparatif Prokrastinasi Akademik Pada Siswa Yang Mengikuti
Ekstrakurikuler Dengan Yang Tidak Mengikuti Ekstrakurikuler Di Sma
Negeri 1 Kendari." Jurnal Sublimapsi 1.2.
Tulus, Winarsunu. (2017). Statistik dalam penelitian psikologi dan pendidikan 1
No.1. UMMPress.
Fitrah, Muh. (2018). Metodologi Penelitian: Penelitian Kualitatif, Tindakan
Kelas & Studi Kasus. Jakarta: CV Jejak.
Azahari, Azril, Modul 1 Pengertian Penulisan Karya Ilmiah.
Lestari Ika, Karnadi. (2009). Evaluasi Jurnal Ilmiah, Jurnal Persfektif Ilmu
Pendidikan, Vol 2.
Dharm, Surya. (2018). Peyusunan Proposal Penelitian. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai