Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

PENELITIAN PENDIDIKAN

‘’Jenis-Jenis Penelitian berdasarkan Tujuan Penelitian’’

OLEH

KELOMPOK 5 :

Ilhami Ghani (19129125)

Ira Oktaviani (19129027)

Mila Oktavia (19129133)

Muhammad Fahrul Ikram (19129134)

DOSEN PENGAMPU: Dr. Desyandri, S. Pd., M. Pd.

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan rahmat,
berkat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ‘’Jenis-Jenis Penelitian
berdasarkan Tujuan Penelitian’’. Salawat dan salam senantiasa penulis panjatkan kepada Nabi
besar Muhammad SAW, yang sangat di teladani umat islam di bumi ini.

Kami menyadari dalam penulisan makalah ini masih banyak kesalahan dan kekurangan,
hal ini disebabkan terbatasnya kemampuan pengetahuan dan pengalaman yang kami miliki,
namun demikian banyak pula pihak yang telah membantu kami dengan menyediakan sumber
informasi , memberikan masukan pemikiran, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran
demi perbaikan dan kesempurnaan makalahh ini diwaktu yang akan datang.

Semoga makalah ini memberikan manfaat bagi penulis pada khususnya dan kepada
pembaca pada umumnya. Dengan adanya resume ini mudah-mudahan bermanfaat bagi pembaca
dan menambah pengetahuan dan wawasan serta kelak dapat di amalkan kepada generasi
selanjutnya.

Bukittinggi, 21 September 2021

Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar .............................................................................................................


Daftar Isi ........................................................................................................................
Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakang ...................................................................................................
B. Rumusan Masalah ..............................................................................................
C. Tujuan ................................................................................................................
Bab II Pembahasan
A. Pengertian Tujuan Penelitian ....................................................................................
B. Jenis-jenis Tujuan Penelitian ....................................................................................
C. Penelitian Dasar..................................................................................................
D. Penelitian Terapan..............................................................................................
E. Penelitian Evaluatif ............................................................................................
F. Penelitian Evaluatif .............................................................................................
G. Penelitian Tindakan Kelas .................................................................................
BAB III Penutup
A. Kesimpulan ........................................................................................................
B. Saran ...................................................................................................................
Daftar Rujukan ..................................................................................... .......................
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penelitian diartikan sebagai suatu proses pengumpulan dan analisis data yang dilakukan
secara sistematis dan logis untuk mencapai tujuan- tujuan tertentu. Beberapa ahli dan peneliti
telah menggolongkan penelitian kedalam berbagai jenis ragam penelitian sesuai kriteria yang
diterapkan menurut kepentingan penelitian. Penelitian bagi kalangan akademisi dan praktisi
merupakan suatu kebutuhan. Penelitian juga dilakukan untuk memudahkan kehidupan manusia
oleh karena itu diperlukan suatu pemahaman menegenai penelitian itu sendiri, sehingga data
yang didapatkan adalah data yang valid. Penelitian digolongkan kedalam beberapa jenis
berdasarkan kritersa tertentu antara lain berdasarkan pendekatan, berdasarkan fungsi dan
berdasarkan tujuan. Untuk menambah pemahaman terhadap jenis-jenis penelitian maka dalam
makalah ini penulis akan membahas tentang jenis-jenks penelitian berdasarkan tujuan penelitian
yaitu mengenai penelitian murni atau dasar, penelitian terapan, penelitian evaluasi, dan penelitian
tindakan kelas.

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Apa itu penelitian murni atau dasar ?

2. Apa itu penelitian terapan ?

3. Apa itu penelitan evaluatif?

4. Apa itu penelitan pengembang?

5. Bagaimana penelitian tindakan kelas ?

C. Tujuan

Adapun tujuan masalah dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk engmetahui penelitian murni atau dasar ?
2. Untuk mengetahui penelitian terapan ?

3. Untuk mengetahui penelitan evaluatif?

4. Untuk mengetahui penelitan pengembang?

5. Untuk memahami penelitian tindakan kelas ?


BAB II

PEMBAHASAAN

A. Penelitian Dasar

1. Pengertian

Penelitian dasar (basic research) disebut juga penelitian murni (pure research)
atau penelitian pokok (fundamental research), diarahkan pada pengujian teori, dengan
hanya sedikit atau bahkan tanpa menghubungkan hasilnya untuk kepentingan praktik.
Adapun definisi penelitian dasar menurut para ahli, antara lain:

a. LIPI

Penelitian dasar didefinisikan sebagai setiap penelitian yang bertujuan untuk


meningkatkan kemampuan ilmiah atau untuk menemukan bidang penelitian baru
tanpa suatu tujuan praktis tertentu. Artinya kegunaan hasil penelitian tidak segera
dipakai, namun untuk waktu jangka panjang akan segera dipakai.

b. Legal Information Institute

Penelitian atau riset dasar adalah studi sistematis yang diarahkan pada pengetahuan
atau pemahaman yang lebih besar tentang aspek-aspek fundamental dari fenomena
dan fakta-fakta yang dapat diamati tanpa penerapan spesifik terhadap proses atau
produk tertentu.

c. Very Well Mind

Istilah penelitian dasar mengacu pada studi dan penelitian yang dimaksudkan untuk
meningkatkan basis pengetahuan ilmiah. Jenis penelitian ini sering murni teoretis
dengan tujuan meningkatkan pemahaman kita tentang fenomena atau perilaku tertentu
tetapi tidak berusaha untuk memecahkan atau mengobati masalah ini.

d. Menurut Jujun S. Suriasumantri (1985), menyatakan bahwa penelitian murni atau


penelitian dasar merupakan penelitian yang bertujuan untuk menemukan pengetahuan
baru yang sebelumnya belum pernah diketahui.

Jenis penelitian ini memberikan sumbangan besar terhadap pengembangan dan


pengujian teori teori. Bertolak dari suatu teori, prinsip dasar atau generalisasi, penelitian
dasar diarahkan untuk mengetahui, menjelaskan dan memprediksi fenomena fenomena
alam dan sosial. Teori bisa didukung atau tidak didukung oleh pengalaman. Teori yang
didukung oleh kenyataan-kenyataan empiris disebut hukum ilmu (scientihc law). Hukum
ilmiah merupakan suatu generalisasi yang dapat menjelaskan kasus kasus individual.
Dalam generalisasi terkandung abstraksi yang merupakan salah satu kekuatan dari ilmu,
dan abstraksi ini ditarik dari kenyataan-kenyataan sehari hari. Penelitian dasar tidak
diarahkan untuk memecahkan masalah masalah sosial. Para ilmuwan berperan
mengembangkan pengetahuan dan tidak perlu selalu memiliki implikasi praktis. Hasil-
hasil penelitian dasar memengaruhi kehidupan praktis setelah periode waktu tertentu,
sebab pengetahuan baru akan memberikan tantangan terhadap nilai dan dogma dogma
yang telah terbentuk. Pengetahuan baru secara tidak langsung akan memengaruhi
pemikiran dan persepsi orang, yang akibatnya bisa memengaruhi atau tidak memengaruhi
perbuatan.

2. Macam Penelitian Dasar

Sebagaimana yang telah disampaikan dalam definisi di atas oleh Legal


Information Institute, bahwa penelitian dasar dapat mencakup semua studi ilmiah dan
eksperimen. Berikut penjelasnnya:

a. Studi Ilmiah

Studi ilmiah atau penelitian ilmiah ialah rangkaian pengamatan yang sambung
menyambung, berakumulasi dan melahirkan teori-teori yang dapat menjelaskan dan
meramalkan fenomena-fenomena. Penelitian ilmiah seringkali diasosiasikan dengan
metode penelitian ilmiah sebagai tata cara sistematis yang digunakan dalam
melakukan penelitian.

b. Eksperimen

Eksperimen adalah prosedur yang dilakukan untuk mendukung, membantah, atau


memvalidasi hipotesis. Eksperimen memberikan wawasan tentang sebab-akibat
dengan menunjukkan hasil apa yang terjadi ketika faktor tertentu dimanipulasi.
Eksperimen sangat bervariasi dalam tujuan dan skala, tetapi selalu bergantung pada
prosedur berulang dan analisis logis dari hasilnya.

3. Ciri Penelitian Dasar

Penelitian dasar memiliki beberapa ciri atau karakteristik, antara lain:

a. Meningkatkan pemahaman prinsip-prinsip dasar


b. Membangun pengetahuan baru
c. Seringkali murni teoretis
d. Biasanya sumber ide-ide ilmiah baru atau perspektif baru tentang dunia
e. Meletakkan dasar sains
f. Bisa menggunakan pendekatan eksploratif, deskriptif, atau eksplanatif. Tetapi yang
paling umum dilakukan adalah penelitian eksplanatif.
g. Terutama bersifat akademis atau dilakukan oleh universitas
h. Membantah atau mendukung teori yang menjelaskan bagaimana dunia beroperasi
i. Meningkatkan basis pengetahuan ilmiah manusia atau pemahaman tentang fenomena
j. Tidak berusaha memecahkan masalah
k. Hasil tidak memiliki potensi atau nilai ekonomi secara langsung
l. Menghasilkan ide-ide baru, prinsip-prinsip dan teori-teori atau hanya memperluas
pengetahuan manusia
m. Tidak ada penggunaan praktis langsung
n. Memperluas pengetahuan tentang berbagai hal
o. Tidak dimaksudkan untuk membuat atau menciptakan sesuatu

4. Kelebihan dan Kekurangan

a. Kelebihan:
Adalah dapat dijadikan fondasi dalam pembuatan kebijakan dan dapat digunakan
sebagai dasar pemikiran dalam pemecahan masalah.
b. Kelemahannya:
Adalah waktu dan dana yang diperlukan untuk mengadakan penelitian ini relatif
lama, serta dinilai cenderung kurang efektif karena manfaatnya baru dapat dirasakan
dalam jangka panjang

B. Penelitian Terapan

1. Pengertian

Penelitian terapan (applied research) berkenaan dengan kenyataan-kenyataan


praktis, penerapan, dan pengembangan pengetahuan yang dihasilkan oleh penelitian dasar
dalam kehidupan nyata. Adapun definisi penelitian terapan menurut para ahli, antara lain
adalah sebagai berikut;

1. Jujun S. Sumantri (1985), Penelitian terapan ialah penelitian yang bertujuan untuk
memecahkan masalah-masalah praktis.
2. Nazir (1988), Penelitian terapan dapat didefinisikan sebagai penyelidikan yang hati-
hati, sistematik, dan terusmenerus terhadap suatu masalah dengan tujuan untuk
digunakan dengan segera untuk keperluan tertentu.
3. Zoila Rosa Vargas Cordero (2008), Penelitian terapan adalah cara untuk
mengetahui realitas dengan bukti ilmiah.
4. Ezequiel Ander-Egg Hernández, Definisi penelitian terapan merupakan solusi
yang efisien dan beralasan untuk masalah yang telah diidentifikasi.
5. Hunt, arti penelitian terapan ialah penyelidikan yang dilakukan dengan cara
menggunakan pengetahuan ilmiah untuk menyelesaikan masalah.
6. LIPI, makna penelitian terapan dapat didefinisikan sebagai setiap penelitian yang
memiliki tujuan untuk meningkatkan pengetahuan ilmiah dengan suatu tujuan
praktis. Artinya hasil dari penelitian diharapkan segera bisa digunakan untuk
keperluan praktis.

Penelitian terapan berfungsi mencari solusi tentang masalah-masalah dalam


bidang tertentu. Jenis penelitian ini menguji manfaat dari teori teori ilmiah, mengetahui
hubungan empiris dan analitis dalam bidang bidang tertentu. Implikasi dari penelitian
terapan dinyatakan dalam rumusan yang bersifat umum, bukan rekomendasi yang
merupakan tindakan langsung. Penelitian terapan seperti halnya penelitian dasar bersifat
abstrak dan umum dalam bidang tertentu, menggunakan bahasa yang lazim dalam bidang
tersebut. Penelitian ini difokuskan pada pengetahuan teoretis dan praktis dalam bidang
tertentu, bukan pengetahuan yang bersifat universal. Hasil penelitian terapan menambah
pengetahuan yang berbasis penelitian dalam bidang bidang tertentu. Dampak dari
penelitian terapan terasa setelah periode waktu tertentu. Setelah sejumlah hasil studi
dipublikasi kan dan dibicarakan dalam periode waktu tertentu, pengetahuan tersebut akan
memengaruhi cara berpikir dan persepsi para praktisi. Penelitian terapan mendorong
penelitian lebih lanjut, menyarankan teori dan praktik baru serta mendorong
pengembangan metodologi.

2. Macam Penelitian Terapan

Macam-macam tipe desain penelitian terapan, yaitu:

a. Penelitian evaluasi, yaitu penelitian yang memiliki tujuan untuk melakukan penilaian
pada setiap tahapan yang dilakukan dalam penelitian, dimulai dari perencanaan,
pelaksanaan, hingga hasil
b. Penelitian aksi, yaitu penelitian yang fokusnya pada tindakan sosial. Tujuannya ialah
untuk mengembangkan kehidupan dan kondisi dari para subjek penelitian.
c. Penelitian mengenai penilaian akan dampak sosial, yaitu membahas mengenai
konsekuensi apa yang kira-kira akan muncul dari pembuatan rencana dan pilihan dari
beberapa alternatif kebijakan.

3. Ciri Penelitian Terapan

Berikut ini ciri-ciri penelitian terapan, antara lain:

a. Penelitian terapan merupakan kegiatan ilmiah yang dilakukan untuk menemukan


kebenaran objektif
b. Penelitian terapan membutuhkan penggunaan metode yang tepat / relevan
c. Penelitian terapan perlu menggunakan teori-teori dan pengalaman yang bersifat
terpakai
d. Data yang terkumpul harus lengkap dan objektif
e. Penelitian terapan bukan hanya menyajikan data, tapi harus disertai dengan
pengolahan data, baik secara metode penelitian kuantitatif maupun metode kualitatif
f. Penelitian terapan perlu dilaporkan secara jelas dan sistematis, dengan mengikuti pola
berfikir ilmiah yang objektif, rasional dan dapat dipertanggung jawabkan
C. Penelitian Evaluasi

1. Pengertian

Penelitian evaluasi tidak mudah didefinisikan. Bahkan tidak ada suara bulat
mengenai definisi atas penelitian evaluasi dan penelitian evaluatif. Beberapa orang
menganggap penelitian evaluasi sebagai salah satu macam metode penelitian khusus,
yang lain berfokus pada teknik-teknik khusus yang unik, lebih sering daripada evaluasi
program; dan yang lain melihatnya sebagai kegiatan penelitian yang menggunakan
metode penelitian standar untuk tujuan evaluatif. Griffiths dan King (1991)
mengidentifikasi beberapa prinsip untuk evaluasi yang baik yang masih harus diulang,
diantaranya yaitu evaluasi harus memiliki tujuan yang mampu mendeskriptifkan dan
memperhitungkan hubungan akun antara kinerja operasional, pengguna, dan organisasi,
dan beberapa prinsip lainnya. Penelitian evaluasi, juga dikenal sebagai evaluasi program,
mengacu pada tujuan penelitian dan bukan metode penelitian tertentu. Penelitian evaluasi
adalah penilaian sistematis tentang nilai atau nilai waktu, uang, usaha, dan sumber daya
yang dihabiskan untuk mencapai suatu tujuan. Penelitian evaluasi berkaitan erat dengan
tetapi sedikit berbeda dari penelitian sosial yang lebih konvensional. Ini menggunakan
banyak metode yang sama yang digunakan dalam penelitian sosial tradisional. Akan
tetapi, karena terjadi dalam konteks organisasi, itu membutuhkan keterampilan tim,
keterampilan interpersonal, keterampilan manajemen, kecerdasan politik, dan
keterampilan lain yang tidak perlu banyak penelitian sosial. Evaluasi penelitian juga
mengharuskan seseorang untuk mengingat kepentingan para pemangku kepentingan.

2. Ciri Penelitian Evaluasi

Berikut ini ciri-ciri penelitian evaluasi, antara lain:

a. Memiliki tujuan umum untuk mengekstrak informasi yang bermakna dari


audiens

Tujuan umum dari sebagian besar evaluasi adalah untuk mengekstrak informasi yang
bermakna dari audiens dan memberikan wawasan berharga kepada evaluator seperti
sponsor, donor, kelompok klien, administrator, staf, dan konstituensi terkait lainnya.
Seringkali, umpan balik dianggap berguna jika membantu dalam pengambilan
keputusan. Namun, penelitian evaluasi tidak selalu menciptakan dampak yang dapat
diterapkan di tempat lain, kadang-kadang gagal mempengaruhi keputusan jangka
pendek. Juga sama benarnya bahwa pada awalnya, tampaknya tidak memiliki
pengaruh apa pun, tetapi dapat memiliki dampak yang tertunda ketika situasinya lebih
menguntungkan. Meskipun demikian, ada kesepakatan umum bahwa tujuan utama
dari penelitian evaluasi harus meningkatkan pengambilan keputusan melalui
pemanfaatan sistematis umpan balik yang terukur.

b. Termasuk jenis penelitian terapan


Penelitian terapan adalah bentuk penyelidikan sistematis yang melibatkan aplikasi
praktis sains. Ini mengakses dan menggunakan beberapa bagian dari akumulasi teori,
pengetahuan, metode, dan teknik komunitas riset, untuk tujuan spesifik, seringkali
negara, bisnis, atau yang didorong klien. Ciri penelitian terapan berkaitan dengan
pemecahan rumusan masalah praktis dan umumnya menggunakan metodologi
empiris. Karena penelitian terapan berada di dunia nyata yang berantakan, protokol
penelitian yang ketat mungkin perlu dilonggarkan.

c. Proses analisis dan pelaporan data yang sistematis dan ketat

Proses penelitian evaluasi yang terdiri dari analisis dan pelaporan data adalah proses
sistematis dan ketat yang melibatkan teknik pengumpulan data tentang organisasi,
proses, proyek, layanan, dan/atau sumber daya. Penelitian evaluasi meningkatkan
pengetahuan dan pengambilan keputusan, dan mengarah pada aplikasi praktis.

d. Menggunakan standar, kriteria, atau tolok ukur

Dalam melakukan penelitian evaluasi, sejatinya haruslah ada standar tertentu, terkait
kriteria, atau tolok ukur yang digunakan sebagai perbandingan dalam menentukan
kondisi real dari data yang didapatkan dan untuk mengambil kesimpulan

e. Perlu adanya identifikasi terhadap faktor penentu

Agar dapat mengetahui secara detail kondisi dari objek yang dievaluasi, maka
dibutuhkan adanya identifikasi terhadap komponen yang berkedudukan sebagai faktor
penentu bagi keberhasilan program.

d. Kesimpulan atau hasil penelitian dipergunakan untuk masukan atau


rekomendasi

Kesimpulan atau hasil penelitian evaluasi digunakan untuk masukan atau


rekomendasi bagi sebuah kebijakan atau rencana program yang sudah ditentukan,
atau dengan kata lain, dalam melakukan evaluasi program, peneliti harus berkiblat
pada tujuan program kegiatan sebagai standar, kriteria, atau tolok ukur.

Dalam penelitian evaluasi bisa menggunakan metode yang beragam, diantaranya yaitu:

1) Evaluasi kuantitatif

Setiap metode evaluasi yang melibatkan pengukuran variabel penelitian


kuantitatif/numerik mungkin memenuhi syarat sebagai metode kuantitatif, dan
banyak metode yang sudah diperiksa termasuk dalam kategori luas ini. Di antara
kekuatan metode penelitian kuantitatif adalah evaluator dapat mencapai
kesimpulan dengan tingkat kepercayaan yang diketahui tentang tingkat dan
distribusi fenomena tersebut; mereka setuju dengan berbagai teknik statistik; dan
mereka umumnya dianggap menghasilkan data yang relatif objektif (Weiss, 1998).
2) Evaluasi kualitatif

Metode penelitian kualitatif cenderung menerapkan pendekatan yang lebih holistik


dan alami untuk penyelesaian masalah daripada penelitian kuantitatif. Ini juga
cenderung memberi perhatian lebih pada aspek subjektif dari pengalaman dan
perilaku manusia (Powell & Connaway, 2004). Penelitian kualitatif juga dapat
menyediakan kesadaran yang lebih besar tentang perspektif peserta program dan
seringkali responsif yang lebih besar terhadap minat mereka; kemampuan untuk
memahami perkembangan dinamis dalam program saat berevolusi; kewaspadaan
terhadap kejadian yang tidak terduga dan tidak direncanakan; fleksibilitas
perspektif secara umum.

Ditinjau dari tipenya, khususnya dalam evaluasi yang berkaitan dengan proses
pembelajaran, ada dua jenis evaluasi yang bisa diterapkan:

1) Evaluasi formatif

Evaluasi formatif (kadang-kadang disebut sebagai internal) adalah metode


untuk menilai nilai suatu program sementara kegiatan program sedang
terbentuk (sedang berlangsung). Bagian evaluasi ini berfokus pada proses.
Dengan demikian, evaluasi formatif pada dasarnya dilakukan dengan cepat.
Mereka mengizinkan perancang, pelajar, instruktur, dan manajer untuk
memantau seberapa baik tujuan dan sasaran instruksional dipenuhi. Tujuan
utamanya adalah untuk menangkap kekurangan secepatnya sehingga
intervensi pembelajaran yang tepat dapat terjadi yang memungkinkan peserta
didik untuk menguasai keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan.

2) Evaluasi sumatif

Evaluasi sumatif (kadang-kadang disebut sebagai eksternal) adalah metode menilai


nilai suatu program pada akhir kegiatan program (penjumlahan). Fokusnya adalah
pada hasilnya. Berbagai instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data
adalah kuesioner, survei, wawancara, observasi, dan pengujian.

D. Penelitian Pengembang
1. Pengertian

Adapun definisi penelitian pengembang menurut para ahli, antara lain adalah sebagai
berikut;

a. Sugiyono

Penelitian pengembangan menurut Sugiyono (2009) adalah aktivitas riset dasar yang
bertujuan mendapatkan informasi untuk dikembangkan. Dari hasil pengembangan,
nantinya bisa untuk mengkaji keefektifan topik atau tema yang akan diteliti. Sugiono
menyebutkan bahwa R&D diperuntukan untuk studi literatur untuk menghasilkan
rancangan yang hendak dibuat.

b. Mulyatiningsih

Menurut Mulyatiningsih (2012) R&D tidak sekedar sebagai riset sederhana, tetapi
juga memiliki tujuan untuk menghasilkan sesuatu yang baru melalui proses
pengembangan.

c. Puslitjaknov-Balitbang Depdiknas

Berbeda pendapat dengan pendapat Puslitjaknov-balitbang Depdiknas (2008) metode


ini memiliki beberapa komponen yang meliputi model pengembangan prosedur
pengembangan dan uji coba produk.

d. Anik Ghufron

Berbeda dengan pendapat Anik Ghufron yang mendefinisikan sebagai model untuk
meningkatkan mutu pembelajaran dan pendidikan yang lebih berkualitas.

2. Macam-Macam Penelitian Pengembangan

Ketika kita berbicara tentang macam-macam penelitian pengembangan, menurut Akker


(1999) ada dua macam, yaitu penelitian formatif dan studi rekonstruksi.

a. Penelitian Formatif

Penelitian formatif adalah proses penelitian yang berupaya untuk mengembangkan


secara lebih rinci dan mendetail terhadap apa yang hendak diteliti. Penelitian formatif
juga termasuk dalam bentuk evaluasi belajar sekaligus memaksimalkan mutu
berdasarkan prinsip-prinsip rancangan penelitian yang hendak diangkat.

b. Studi Rekonstruksi

Sementara yang dimaksud dengan studi rekonstruksi adalah upaya untuk menganalisa
penelitian yang diangkat. Bisa berbentuk proses pengembangan ataupun intervensi
pengembangan.

3. Tujuan Penelitian Pengembangan

a. Merumuskan Teori dan Konsep

Tujuan penelitian pengembangan yang pertama dapat digunakan untuk merumuskan


teori dan merumuskan konsep penelitian. baik itu penelitian di bidang pendidikan
ataupun di luar bidang pendidikan.
b. Evaluasi teori dan Konsep

Selain digunakan untuk merumuskan masalah teori dan konsep, ternyata penelitian
pengembangan juga sering digunakan untuk memperbaiki teori atau konsep penelitian.
Tentu saja perbaikan teori dapat dilakukan dengan cara penelitian.

c. Verifikasi

Disamping itu juga, penelitian pengembangan juga dapat digunakan untuk


memverifikasi atau menguji berbagai macam teori maupun konsep. Maka, tidak heran
jika banyak peneliti yang sengaja melakukan penelitian pengembangan ini.

d. Merumuskan Sejarah

Disebut-sebut juga penelitian pengembangan juga dapat digunakan untuk


merumuskan sejarah. Tentu saja tidak sembarang orang yang bisa merumuskan
sejarah. Karena sejarah bukan sesuatu yang dapat diubah-ubah.

e. Sebagai Penguji Teori dan Perangkat

Tujuan paling umum yang sering Anda temukan adalah sebagai penguji teori dan
sekaligus sebagai perangkat. Jadi, semisal Anda menemukan teori dari peneliti lain,
kemudian Anda meragukan kesimpulan peneliti lain, Anda ingin menguji ulang
teorinya, maka Anda sudah melakukan penelitian pengembangan.

E. Penelitian Tindakan Kelas (PTK)


1. Pengertian

Pengertian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Menurut Para Ahli:

a. Arikunto, dkk (2006)

Menurut Arikunto, dkk, penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan


terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan
terjadi dalam sebuah kelas secara bersama.

b. Supardi (2006)

Menurut Supardi, penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang mampu


menawarkan cara dan prosedur baru untuk memperbaiki dan meningkatkan
profesionalisme pendidik dalam proses belajar mengajar di kelas dengan melihat
kondisi siswa.
c. Aqib (2011)

Menurut Aqib, penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru
di kelasnya sendiri melalui refleksi diri dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya
sehingga hasil belajar siswa meningkat.

d. O’Brien (Mulyatiningsih, 2011)

Menurut O’Brien, penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan ketika
sekelompok orang (siswa) diidentifikasi permasalahannya, kemudian peneliti (guru)
menetapkan suatu tindakan untuk mengatasinya.

2. Tujuan Penelitian Tindakan Kelas

Tujuan penelitian tindakan kelas yaitu untuk mengubah perilaku mengajar guru,
perilaku peserta didik di kelas, peningkatan atau perbaikan praktik pembelajaran, dan
atau mengubah kerangka kerja melaksanakan pembelajaran kelas yang diajar oleh guru
tersebut sehingga terjadi peningkatan layanan profesional guru dalam menangani proses
pembelajaran. PTK yang lain yaitu memperbaiki dan meningkatkan kualitas
pembelajaran juga membantu memberdayakan guru dalam memecahkan masalah
pembelajaran di sekolah. Menurut Suyanto (1997), tujuan PTK yaitu meningkatkan dan
memperbaiki praktik pembelajaran di sekolah, meningkatkan relevansi pendidikan,
meningkatkan mutu pendidikan, dan efisiensi pengelolaan pendidikan.

3. Karakteristik Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

Karakteristik utama penelitian tindakan kelas yaitu adanya partisipasi dan kolaborasi
antara peneliti dengan anggota kelompok sasaran. Berikut ini karakteristik atau ciri-ciri
penelitian tindakan kelas diantaranya yaitu:

a. Inkuiri reflektif

Penelitian tindakan kelas berasal dari permasalahan pembelajaran riil yang sehari-hari
dihadapi guru dan siswa. Jadi, kegiatan penelitian berdasarkan pada pelaksanaan tugas
dan pengambilan tindakan untuk memecahkan masalah yang dihadapi.

b. Kolaboratif
Upaya perbaikan proses dan hasil pembelajaran tidak bisa dilakukan sendiri oleh
peneliti di luar kelas, namun ia harus berkolaborasi dengan siswa. Penelitian tindak
kelas merupakan upaya bersama dari berbagai pihak untuk mewujudkan perbaikan
yang diinginkan.
c. Reflektif
Penelitian tindakan kelas memiliki ciri khas khusus yakni sikap reflektif yang
berkelanjutan. Berbeda dengan pendekatan penelitian formal yang sering
mengutamakan pendekatan empiris eksperimental, penelitian tindakan kelas lebih
menekankan pada proses refleksi terhadap proses dan hasil penelitian.
4. Manfaat Penelitian Tindakan Kelas

Beberapa manfaat sebagai berikut:

a. Meningkatkan mutu dan kualitas pembelajaran di kelas.


b. Mengembangkan kinerja profesionalisme guru.
c. Melatih guru untuk menjadi problem solving andal.
d. Melatih kreatifitas guru.
e. Menumbuhkan rasa percaya diri guru.
f. Meningkatkan kualitas suatu instansi sekolah.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Jenis-jenis penelitian terdapat 12 macam, yang masing-masing mempunyai fungsi,
manfaat, karakter, dan tujuan yang berbeda yakni:
Penelitian dasar atau penelitian murni adalah pencarian terhadap sesuatu karena ada perhatian
dan keingintahuan terhadap hasil suatu aktivitas. Hasil dari penelitian dasar adalah pengetahuan
umum dan pengertian-pengertian tentang alam serta hokum-hukumnya. Penelitian dasar
bertujuan untuk mengembangkan teori dan tidak memperhatikan kegunaan yang langsung
bersifat praktis. Penelitian terapan adalah penyelidikan yang hati-hati, sistematik dan terus-
menerus terhadap suatu masalah dengan tujuan dapat dimanfaatkan untuk kepentingan manusia
baik secara individual maupun secara kelompok. Hasil penelitian tidak perlu sebagai suatu
penemuan baru, tetapi merupakan aplikasi baru dari penelitian yang telah ada. Penelitian terapan
dilakukan dengan tujuan menerapkan, menguji, dan mengevaluasi kemampuan suatu teori yang
diterapkan dalam memecahkan masalah-masalah praktis. Langkah-langkah dalam PTK
merupakan satu daur atau siklus yang terdiri dari: 1. merencanakan perbaikan, 2. melaksanakan
tindakan, 3. mengamati, dan 4. melakukan refleksi. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) memiliki
potensi yang sangat besar untuk meningkatkan pembelajaran apabila diimplementasikan dengan
baik dan benar. Diimplementasikan dengan baik di sini berarti pihak yang terlibat (guru)
mencoba dengan sadar mengembangkan kemampuan dalam mendeteksi dan memecahkan
masalah-masalah pendidikan dan pembelajaran melalui tindakan bermakna yang diperhitungkan
dapat memecahkan masalah atau memperbaiki situasi dan kemudian secara cermat mengamati
pelaksanaannya untuk mengukur tingkat keberhasilannya. Diimplementasikan dengan benar
berarti sesuai dengan kaidah-kaidah penelitian tindakan.

B. Saran
Dengan mengharap kesempurnaan makalah ini kami mohon kritik dan saran dari
pembaca sekalian. Untuk kepada guru diharapkan lebih mengoptimalkan bagaimana cara
penyampaian tujuan pembelajaran agar tujuan yang diinginkan tercapai.
DAFTAR RUJUKAN

Arikunto, Suharsimi dkk. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. Masnur
Muslich. 2009.

Ary, Donald (et.al). Pengantar Penelitian dalam Pendidikan. (Alih Bahasa : Arief Furchan.
Surabaya: Usaha Nasional.

Melaksanakan PTK (Penelitian Tindakan Kelas) . Jakarta: Bumi Aksara. Mukhlis, A. 2001.
Penelitian

Nazir, Mohammad. 2008. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Tindakan Kelas Konsep Dsar dan Langkah – langkah. Surabaya: Unesa.

Sukmadinata, Nana Syaodih.2007. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya

Anda mungkin juga menyukai