Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

PENDIDIKAN MATEMATIKA KELAS TINGGI


“KONSEP PECAHAN DAN OPERASINYA”

Oleh:
KELOMPOK 2
Fatma Amanatullah afrizal (19129118)
Fersa Wira Utama (19129119)
Mulia Mariyah (19129136)
Yenni Atikah Pane (19129079)

Dosen Pengampu :
Refiona Andika, S. Pd., M. Pd

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan rahmat,
berkat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah pendidikan
kewarganegaraan. Salawat dan salam senantiasa penulis panjatkan kepada Nabi besar
Muhammad SAW, yang sangat di teladani umat islam di bumi ini.

Kami menyadari dalam penulisan makalah ini masih banyak kesalahan dan
kekurangan,hal ini disebabkan terbatasnya kemampuan pengetahuan dan pengalaman yang kami
miliki, namun demikian banyak pula pihak yang telah membantu kami dengan menyediakan
sumber informasi , memberikan masukan pemikiran, oleh karena itu kami mengharapkan kritik
dan saran demi perbaikan dan kesempurnaan makalahh ini diwaktu yang akan datang.

Semoga makalah ini memberikan manfaat bagi penulis pada khususnya dan kepada
pembaca pada umumnya. Dengan adanya resume ini mudah-mudahan bermanfaat bagi pembaca
dan menambah pengetahuan dan wawasan serta kelak dapat di amalkan kepada generasi
selanjutnya.

Bukittinggi, 2 September 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.............................................................................................................i
Daftar Isi.......................................................................................................................ii
Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakang...................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..............................................................................................1
C. Tujuan ...............................................................................................................2
Bab II Pembahasan
A. Pengertian Bilangan Pecahan.............................................................................2
B. Macam-macam Bilangan Pecahan.....................................................................3
C. Operasi Hitung Pecahan.....................................................................................3
Bab III Pentup
A. Kesimpulan........................................................................................................6
B. Saran..................................................................................................................6
Daftar Pustaka.............................................................................................................7

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pecahan merupakan salah satu kajian inti dari materi matematika yang dipelajari peserta
didik di Sekolah Dasar (SD). Pembahasan materinya menitikberatkan pada pengerjaan (operasi)
hitung dasar yaitu penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian, baik untuk pecahan
biasa maupun campuran .

Pada pembelajaran matematika di Sekolah Dasar, konsep pecahan dan operasi merupakan
konsep yang penting untuk dikuasai oleh siswa. Akan tetapi menurut Muhsetyo, dkk (2004:3.32),
kenyataan di sekolah dasar menunjukkan bahwa banyak siswa mengalami kesulitan memahami
pecahan dan operasinya, dan banyak guru Sekolah Dasar menyatakan mengalami kesulitan untuk
mengajarkan pecahan .Para guru cenderung menggunakan cara yang mekanistik, yaitu
memberikan aturan secara langsung untuk dihafal, diingat dan diterapkan.

Pembelajaran secara mekanistik berdampak pada ketidakbermaknaan proses belajar siswa


karena matematika disajikan terpisah dari konteks yang bisa dipahami siswa pada awal
pembelajaran.Sehingga konsep matematika akan cepat dilupakan oleh siswa dan siswa pun akan
sulit menerapkan konsep tersebut.

B. Rumusan Masalah
1. apa itu bilangan pecahan?
2. Apa saja macam-macam bilangan pecahan?
3. Bagaimana operasi hitung pecahan?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian bilangan pecahan
2. Untuk mengetahui macam-macam bilangan pecahan
3. Untuk mengetahui operasi hitung pecahan

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN BILANGAN PECAHAN

Bilangan pecahan merupakan salah satu kelompok bilangan dengan bentuk a/b dimana a
dan b merupakan bilangan bulat serta b tidak sama dengan nol. Nilai a dan b saling prima,
artinya tidak ada faktor/pembagi yang bisa membagi a dan b sekaligus. Dalam bilangan pecahan,
a disebut sebagai pembilang sedangkan b disebut sebagai penyebut pecahan.
Menurut S.T. Negoro dan Harahap pecahan adalah bilangan yang menggambarkan
bagian dari keseluruhan, bagian dari suatu daerah, bagian dari suatu benda, atau bagian dari
suatu himpunan. Senada dengan pendapat di atas, Muchtar A. Karim mengemukakan bahwa:
Pecahan adalah perbandingan bagian yang sama terhadap keseluruhan dari suatu benda “yaitu
apabila suatu benda dibagi menjadi beberapa bagian yang sama, maka perbandingan itu
menciptakan lambang dasar suatu pecahan. Sedangkan maksud dari himpunan bagian yang sama
terhadap keseluruhan dari suatu himpunan semula” adalah suatu himpunan dibagi atas himpunan
bagian yang sama, maka perbandingan setiap himpunan bagian yang sama itu terhadap
keseluruhan himpunan semula akan menciptakan lambang dasar suatu pecahan.
Menurut Sulis Sutrisna mendefinisikan pecahan adalah sesuatu yang tidak utuh,yang
mempunyai jumlah kurang atau lebih. Seiring dengan pendapat tersebut, Heruman
mengemukakan bahwa pecahan dapat diartikan sebagai bagian dari sesuatu yang utuh. Misalnya
dalam ilustrasi gambar, bagian yang dimaksud adalah bagian yang diperhatikan, yang biasanya
ditandai dengan arsiran. Bagian inilah yang dinamakan pembilang. Sedangkan bagian yang utuh
adalah bagian yang dianggap sebagai penyebut.
Selaras dengan pendapat di atas, Sulis Sutrisna mengemukakan bahwa ketika 2 dibagi
2 2
dengan 3, kita dapat menulisnya dengan atau 2/3. disebut pecahan. Bilangan 2 di atas garis
3 3
disebut pembilang dan bilangan 3 di bawah garis disebut penyebut. Jika nilai pembilang lebih
kecil daripada nilai penyebut, pecahan itu disebut pecahan wajar (proper fraction). Sedangkan
jika pembilang lebih besar dari penyebut maka pecahan itu disebut pecahan tidak wajar
(improper fraction), misalnya pada bilangan 7/3. Pecahan tidak wajar disebut juga pecahan
1
campuran. Dengan demikian, bilangan pecahan tidak wajar 7/3 sama dengan 2 .
3
Dari beberapa pendapat para ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa pecahan adalah
bilangan yang menggambarkan bagian dari himpunan, yang merupakan perbandingan bagian
yang sama terhadap keseluruhan dari sesuatu yang tidak utuh yang mempunyai jumlah kurang
a
atau lebih dari utuh yang dilambangkan dengan 𝑎/𝑏 atau , a disebut pembilang dan b disebut
b
penyebut dengan a, b bilangan bulat dan b ≠ 0.

2
B. MACAM-MACAM BILANGAN PECAHAN
1) Pecahan Biasa
Menurut Y.D. Sumanto, pecahan biasa yaitu bilangan pecahan yang terdiri dari
3 2 1
pembilang dan penyebut saja. Misalnya pada bilangan pecahan , , dan
4 5 3
sebagainya.
Senada dengan pendapat tersebut, Sulis Sutrisna mengemukakan, pecahan biasa
adalah pecahan yang dapat dinyatakan dengan pembilang per penyebut. Bilangan
7 2 1
pecahan biasa disebut dengan bilangan pecahan murni. Contohnya , , dan
3 5 3
sebagainya.
2) Pecahan Campuran
Menurut Sulis Sutrisna, pecahan campuran adalah bilangan pecahan yang terdiri dari
1 5
bilangan utuh ditambah pembilang per penyebut. Contohnya 2 ,5 dan seterusnya.
3 7
3) Pecahan Desimal
Menurut Y.D. Sumanto sistem bilangan desimal didasaran pada bilangan 0 hingga 9.
Bilangan seperti 53,17 disebut dengan pecahan desimal. Semua koma desimal
memisahkan bagian bilangan bulat, yaitu 53 dari bagian pecahan yaitu 0,17. Sedangkan
menurut Sulis Sutrisna, pecahan desimal adalah bilangan pecahan yang diperoleh dari
hasil pembagian suatu bilangan dengan bilangan sepuluh, seratus, seribu dan seterusnya.
25
Contohnya jika dinyatakan dalam pecahan desimal menjadi 0,25.
100
4) Presentase (Persen)
Menurut Sulis Sutrisna, persen mempunyai arti per seratus atau dibagi seratus. Jadi
bilangan persen adalah suatu bilangan yang dibagi dengan seratus dan dilambangkan
dengan %. Seiring pendapat Sulis Sutrisna tersebut, Y.D. Sumanto mengungkapkan
bahwa persentase digunakan untuk menyatakan suatu standar yang umum dan merupakan
25
pecahan dengan penyebut 100. Sebagai contoh, 25 persen berarti atau dapat ditulis
100
25%.

C.OPERASI HITUNG PECAHAN

a) Penjumlahan pada bilangan pecahan :


 Penjumlahan pecahan dengan penyebut yang sama:

3
Pembilang dijumlahkan dengan pembilang (5+2)
Penyebut tidak dijumlahkan karena nilainya sama (7)

 Penjumlahan pecahan dengan penyebut yang tidak sama :

Untuk penjumlahan dengan penyebut yang tidak sama, penyebutnya harus


disamakan terlebih dahulu dengan dua cara:
1. dengan mengalikan kedua penyebut 2. (rumus 1)
2. dengan menentukan KPK nya (rumus 2)
(contoh di atas KPK dari 3 dan 7 adalah 21)

b) Pengurangan pada bilangan pecahan


- Pengurangan pecahan dengan penyebut yang sama :

Apabila penyebutnya sama, pembilang bisa langsung dikurangkan.

-Pengurangan pecahan dengan penyebut yang tidak sama :

Untuk pengurangan dengan penyebut yang tidak sama, penyebutnya harus


disamakan terlebih dahulu dengan dua cara sama seperti dengan penjumlahan:
1. dengan mengalikan kedua penyebut (rumus 1)
2. dengan menentukan KPK nya (rumus 2)

c) Perkalian bilangan pecahan

4
Dalam perkalian bilangan pecahan : pembilang dikalikan dengan pembilang; penyebut
dikalikan dengan penyebut
- Perkalian bilangan pecahan dengan bilangan bulat :

-Perkalian bilangan pecahan dengan bilangan pecahan :

-Perkalian bilangan pecahan dengan bilangan pecahan campuran :

d) pembagian bilangan pecahan


- Pembagian bilangan dengan bilangan pecahan

Menjadi perkalian dengan bilangan keduanya (pembilang dan penyebutnya ditukar)

-Pembagian bilangan pecahan biasa dengan bilangan pecahan campuran

Bilangan pecahan campuran dibuat dulu menjadi bilangan pecahan biasa


-Pembagian bilangan cacah dengan bilangan pecahan :

Bilangan cacah diubah menjadi bilangan pecahan dengan penyebutnya mengikuti


penyebut bilangan kedua

5
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Bilangan pecahan dapat diartikan sebagai sebuah bilangan yang memiliki pembilang dan
juga penyebut. Pecahan ada dua macam, yaitu pecahan murni atau sejati dan pecahan campuran
Sekarang kalian telah memiliki materi atau bahan ajar yang cukup. Mulai dari pecahan itu seperti
apa, penambahannya, pengurangnannya, perkaliannya serta pembagiannya. Dengan mengetahui
prinsipnya sekarang kalian sudah bisa mengembangkannya.

B. Saran

Dari makalah kami yang singkat ini mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi kita semua
umumnya kami pribadi. Yang baik datangnya dari Allah, dan yang buruk datangnya dari kami.
Dan kami sedar bahwa makalah kami ini jauh dari kata sempurna, masih banyak kesalahan dari
berbagai sisi, jadi kami harafkan saran dan kritik nya yang bersifat membangun, untuk perbaikan
makalah-makalah selanjutnya.

6
DAFTAR RUJUKAN

Sulis Sutrisna. 2006. Genius Matematika Kelas 5 SD. Jakarta: Wahyu Media

Y.D. Sumanto, dkk. 2008. Gemar Matematika Untuk Kelas 5 SD-MI. Jakarta: Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional, hal. 107

Anda mungkin juga menyukai