Anda di halaman 1dari 14

TUGAS KELOMPOK

“Pembelajaran Konsep Pecahan & Operasi Pecahan”

Mata Kuliah : Pembelajaran Matematika SD 1


Dosen : Maxie A.J. Liando, S.Pd, M.Pd

O
L
E
H
Kelompok 5

1. Joice Iyai
2. Lidya Djangkarang
3. Green Lengkong
4. Panji Laneryking
5. Andra Bonde

KEMENTERIAN RISTEK DAN DIKTI RI


UNIVERSITAS NEGERI MANADO
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
PRODI PGSD – S1
2018
Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
banyak nikmatnya kepada kami, sehingga kami dapat membuat makalah dengan mata kuliah
Pembelajaran Matematika SD 1. Makalah ini kami buat dalam rangka memenuhi salah satu tugas
kelompok.

Dalam pembuatan makalah ini kami mendapat banyak bantuan baik dari dosen pengajar
dan teman-teman sekalian, untuk itu kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
ikut membantu menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan
makalah ini.

Semoga makalah ini dapat memberikan ilmu bagi kita semua dan bermanfaat untuk
pengembangan ilmu pengetahuan.

Tomohon, September 2018

Penyusun
Daftar Isi

Kata Pengantar

Daftar Isi

Bab 1 Pendahuluan

A. Latar Belakang………………………………………………………………………………………..

B. Rumusan Masalah……………………………………………………………………………………..

C. Tujuan…………………………………………………………………………………………………

Bab 2 Pembahasan

A. Konsep Pecahan dalam Matematika Sekolah Dasar………………………………………………….

1. Teori Jerome S. Bruner………………………………………………………………………………..

2. Tahap-tahap Pembelajaran Menurut Teori Bruner……………………………………………………

3. Pecahan………………………………………………………………………………………………..

4. Jenis-jenis Pecahan…………………………………………………………………………………….

B. Operasi Pada Bilangan Pecahan

1. Operasi Pecahan Biasa………………………………………………………………………………..

2. Operasi Pecahan Campuran…………………………………………………………………………..

3. Operasi Pecahan Desimal……………………………………………………………………………..

Bab 3 Penutup

A. Kesimpulan……………………………………………………………………………………………

B. Saran…………………………………………………………………………………………………..

Daftar Pustaka
BAB 1 Pendahuluan

A. Latar Belakang

Pengajaran matematika hendaknya diarahkan agar mahasiswa/guru mampu secara

sendiri menyelesaikan masalah-masalah lain yang diselesaikan dengan bantuan teori

belajar matematika. Begitu pentingnya pengetahuan teori belajar matematika dalam sistim

penyampaian materi di kelas, sehingga setiap metode pengajaran harus selalu disesuaikan

dengan teori belajar yang dikemukakan oleh ahli pendidikan.

Tidak hanya tingkat kedalaman konsep yang diberikan pada siswa tetapi harus

disesuaikan dengan tingkat kemampuannya, cara penyampaian materi pun demikian pula.

Guru harus mengetahui tingkat perkembangan mental siswa dan bagaimana pengajaran yang

harus dilakukan sesuai dengan tahap-tahap.

Setelah membaca materi dalam makalah ini diharapkan dapat menjelaskan tentang teori

belajar Bruner dan dapat menerapkannya dalam pengajaran matematika di sekolah dasar.

B. Rumusan Masalah

1. Apa teori J.S Bruner?

2. Apa itu Pecahan?

3. Apa saja jenis-jenis pecahan

4. Bagaimana operasi pada pecahan

C. Tujuan

1. Untuk dapat mengetahui teori yang dikemukakan Bruner mengenai matematika

2. Untuk dapat mengetahui apa itu pecahan

3. Untuk mengetahui jenis jenis pecahan

4. Untuk mengetahui bagimana operasi pada pecahan


BAB 2 Pembahasan

A. Konsep Pecahan Dalam Matematika Sekolah Dasar

1. Teori Jerome S.Bruner

Menurut Bruner belajar matematika adalah belajar mengenai konsep-konsep dan struktur-

struktur matematika yang terdapat didalam materi yang dipelajari serta mencari hubungan antara

konsep-konsep dan struktur-struktur matematika itu,(dalam Hudoyo, 1990:48) Dalam setiap

kesempatan, pembelajaran matematika hendaknya dimulai dengan pengenalan masalah yang

sesuai dengan situasi (contextual problem).Dengan mengajukan masalah kontekstual,peserta

didik secara bertahap dibimbing untuk menguasai konsep matematika. Untuk dapat

meningkatkan keefektifan pembelajaran, sekolah diharapkan menggunakan tekhnologi informasi

dan komunikasi seperti komputer, alat peraga atau media lainnya.

Bruner melalui teorinya mengungkapkan bahwa dalam proses belajar anak baiknya diberi

kesempatan memanipulasi benda-benda atau alat peraga yang dirancang secara khusus dan dapat

diotak atik oleh siswa dalam memahami suatu konsep matematika.

2. TAHAP-TAHAP PEMBELAJARAN MENURUT TEORI BRUNER

Proses internalisasi akan terjadi secara sungguh-sungguh (yang berarti proses secara

optimal) jika pengetahuan yang dipelajari itu dalam 3 model yaitu :

a. Model Tahap Enaktif

Dalam tahap ini penyajian yang dilakukan melalui tindakan anak secara langsung terlihat

dalam memanipulasi (mengotak atik)objek. Pada tahap ini pembelajaran yang dilakukan dengan

cara memanipulasi objek secara aktif.


Contohnya:

b. Model Tahap Ikonik

Tahap ikonik yaitu suatu tahap pembelajaran suatu pengetahuan dimana pengetahuan itu

dipresentasikan (diwujudkan) dalam bentuk bayangan visual (Visual Imaginery), gambar, atau

diagram, yang menggambarkan kegiatan konkret atau situasi konkret yang terdapat pada tahap

enaktif tersebut. Dalam hal ini bahasa menjadi lebih penting sebagai suatu media berfikir.

Dalam tahap ini kegiatan penyajian dilakukan berdasarkan pada pikiran internal dimana

pengetahuan disajikan melalui serangkaian gambar-gambar atau grafik yang dilakukan anak,

berhubungan dengan mental yang merupakan gambaran dari objek-objek yang dimanipulasinya.

Contoh:
c. Model Tahap Simbolis

Dalam tahap ini bahasa adalah pola dasar simbolik, anak memanipulasi Simbol-simbol

atau lambang-lambang objek tertentu. Anak tidak lagi terikat dengan objek-objek seperti pada

tahap sebelumnya. Anak pada tahap ini sudah mampu menggunakan notasi tanpa ketergantungan

terhadap objek rill.Pada tahap simbolik ini, pembelajaran dipresentasikan dalam bentuk symbol-

simbol abstrack yaitu symbol-simbol yang dipakai berdasarkan kesepakatan orang-orang dalam

bidang yang bersangkutan, baik symbol-simbol verbal (Misalnya huruf-huruf, kata-kata, kalimat-

kalimat), lambang-lambang matematika, maupun lambing-lambang abstrak yang lain.

Contohnya:
3. Pecahan

Pecahan adalah bilangan rasional yang dapat ditulis dalam bentuk a/b (dibaca a per b), dengan
bentuk dimana a dan b merupakan bilangan bulat, b tidak sama dengan nol, dan bilangan a bukan
kelipatan bilangan b. Secara sederhana, dapat dikatakan pecahan merupakan sebuah bilangan yang
memiliki pembilang dan penyebut.

4. Jenis-Jenis Pecahan
2 3
1. Pecahan biasa yaitu bilangan pecahan yang hanya terdiri dari pembilang dan penyebut. Misalnya: 5 , 6,,
4 5 9
, , ,…… Pecahan biasa terdiri dari: Pecahan biasa penjumlahan, pecahan biasa pengurangan, pecahan
7 7 4
biasa perkalian, dan pecahan biasa pembagian.

2. Pecahan campuran yaitu pecahan yang terdiri atas bagian bilangan bulat dan bagian pecahan biasa.
Biasanya pecahan campuran dapat diperoleh dari pecahan biasa yang pembilangnya lebih besar daripada
penyebutnya.
12 7 5 5
Contoh: 7
=7 +7=17
3.Pecahan desimal yaitu pecahan yang diperoleh dari hasil pembagian suatu bilangan dengan bilangan
sepuluh dan pangkatnya. Misalnya 10, 100, 1.000, dan seterusnya. Untuk menulis pecahan desimal, kita
gunakan tanda koma (,). Bilangan-bilangan disebelah kiri dari koma menunjukkan bilangan bulat.
Bilangan disebelah kanan koma menunjukkan nilai penyebut pecahan. Apabila disebelah kanan koma
terdapat satu angka berarti persepuluh, dua angka berarti perseratus, tiga angka berarti perseribu, dan
5
seterusnya. missalnya: 0,5= 10

4. Pecahan persen yaitu pecahan dengan penyebut 100. Lambang persen atau perseratus adalah (%).
Misalnya 10% di baca sepuluh persen, dan seterusnya

B. OPERASI PADA BILANGAN PECAHAN


Bilangan pecahan dapat kita operasikan. Seperti pada bilangan cacah, kita dapat menjumlahkan,
mengurangkan, mengalikan, dan membagikan bilangan pecahan.

1. Operasi Pecahan Biasa

a. Penjumlahan
1. Menjumlahkan Pecahan Berpenyebut Sama
Kamu sudah tahu apa itu penyebut dan pembilang. Pada pecahan berpenyebut sama, sangat
mudah untuk menjumlahkannya. Kita tinggal menjumlahkan pembilangnya saja.
Contoh:
1 5
Jumlahkanlah pecahan dan
2 2

Jawab:
1 5
Pecahan dan , memiliki penyebut yang sama, yaitu 2
2 2

1 5 1+5 6
Jadi, 2 + 2 = 2
=2

2. Menjumlahkan Pecahan Berpenyebut Tidak Sama


Jika dalam menjumlahkan pecahan yang penyebutnya tidak sama, maka harus disamakan terlebih
dahulu. Dengan cara mencari KPK dari kedua penyebut tersebut, kemudian bagi dengan penyebut
bilangan tersebut, hasil pembagian tersebut kalikan dengan pembilang dari bilangan tersebut. Hal itu
dilakukan pada kedua bilangan tersebut.
2 2 2𝑥3 2𝑥5 6 10 16
Contoh : 5 + 3 = 15
+ 15
= 15 + 15 = 15

b. Pengurangan
1. Mengurangkan Pecahan Berpenyebut Sama
Sama seperti penjumlahan, pengurangan pecahan berpenyebut sama dilakukan dengan
mengurangkan pembilangnya saja. Mari perhatikan contoh berikut:
7 1
Contoh : - = ……
4 4

Jawab : Kedua pecahan mempunyai penyebut yang sama, yaitu 4.


7 1 7−1 6
jadi, 4 - 4 = 4
=4
2. Mengurangkan Pecahan Berpenyebut Tidak Sama

Jika penyebutnya tidak sama, maka harus disamakan terlebih dahulu. Dengan cara mencari KPK
dari kedua penyebut tersebut, kemudian bagi dengan penyebut bilangan tersebut, hasil pembagian tersebut
kalikan dengan pembilang dari bilangan tersebut. Hal itu dilakukan pada kedua bilangan tersebut.
2 2 2𝑥4 2𝑥3 8 6 2
Contoh: 3 - 4 = 12
- 12
= 12 - 12 = 12

c. Perkalian

Untuk melakukan operasi perkalian pecahan, kalikan kedua bilangan tersebut seperti biasa,
dimana pembilang dikalikan dengan pembilang, dan penyebut dengan penyebut.
2 3 2𝑥3 6
contoh : 5 x 4 = 5𝑥4 = 20

d. Pembagian

Untuk melakukan operasi pembagian pecahan, balik bilangan pecahan kedua, sehingga
pembilang menjadi penyebut dan juga sebaliknya, kemudian kalikan kedua bilangan tersebut dengan cara
perkalian pecahan.
2 3 2 4 8
contoh : ÷ = x =
5 4 5 3 15

2. Operasi Pecahan Campuran

Pecahan campuran adalah angka-angka yang terdiri dari bilangan cacah dan sebuah pecahan, .
Untuk membaginya, angka-angka tersebut harus diubah menjadi pecahan biasa terlebih dahulu.

a. Penjumlahan

Untuk menjumlahkan bilang pecahan campuran, hal pertama yang harus dilakukan adalah
menjumlahkan bagian bilangan bulat dan bilangan pecahan secara terpisah. Contoh:
b. Pengurangan

Sama halnya dengan penjumlahan bilangan pecahan campuran, pengurangan juga dapat
dilakukan dengan cara mengurangkan bilangan bagian bilangan bulat dan bagian bilangan pecahannya
secara terpisah terlebih dahulu. Contoh:

c. Perkalian

Cara menghitung perkalian pecahan campuran dengan bilangan bulat yaitu dengan mengubah
pecahan campuran ke bentuk pecahan biasa terlebih dahulu. mengalikan pembilang dengan pembilang
dan penyebut dengan penyebut. Contohnya

3. Operasi Pecahan Desimal

a. Cara menghitung perkalian pecahan dengan decimal yaitu dengan mengubah bentuk desimal menjadi
pecahan dan bentuk pecahan campuran menjadi pecahan biasa. Contohnya:
b. Pembagian pecahan desimal. contohnya:
BAB 3 Penutup

A. Kesimpulan

Bilangan pecahan merupakan bilangan yang berbentuk dimana a dan b merupakan bilangan

bulat, dan b tidak boleh 0.

Dalam bilangan pecahan , a disebut dengan pembilang, sedangkan b disebut dengan penyebut.

Bilangan Pecahan terbagi menjadi 3 jenis, yaitu:


1. Pecahan Biasa

2. Pecahan Campuran

3. Bilangan Desimal

B. Saran

Diakhir pembuatan makalah ini penulis menyarankan kepada pembaca khususnya dan kepada
semua pada umumnya untuk mempelajari matematika dengan baik, agar tidak terjadi kesalahan
penanaman konsep matematika yang diberikan kepada siswa SD. Penulis juga menyarankan kepada
semua agar tidak menganggap matematika adalah pelajaran yang sulit karena matematika merupakan
salah satu ilmu yang dibutuhkan dan digunakan untuk pemecahan masalah sehari-hari.
Daftar Pustaka

Fajariyah, N dan Rasyid AA.. 2007. Matematika untuk SD/MI Kelas 4. Surakarta: Grahadi.

http://jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php/AKSIOMA/article/viewFile/7990/6324

Supriyanto. 2007. Matematika untuk SD/MI kelas V. Depok: Arya Duta.

Anda mungkin juga menyukai