( PTK )
DISUSUN OLEH:
NIM : E1F220002
UNIVERSITAS MATARAM
2020
i
ii
LEMBAR PERNYATAAN
PTK ) yang saya susun sebagai syarat untuk mengikuti Ujan Kinerja PPG Daljab angkatan 1
Tahun 2020 pada Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PG-PAUD)
Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan Laporan PTK yang saya kutip dari
hasil karya orang lain telah dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah
Apabila dikemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian Laporan PTK ini bukan
hasil karya saya sendiri, saya bersedia menerima sanksi pencabutan gelar akademik yang saya
sandang dan sanksi-sanksi lain sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.
ERNAWATI
NIM E1F220002
iii
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat limpahan rahmat
Nahdlatus Shaufiah Tahun Ajaran 2020/2021” dapat diselesaikan dengan tepat waktu.
Pemantapan Kemampuan Profesional ini merupakan hasil pemikiran penyusun tentang suatu
kegiatan yang menyenangkan bagi siswa dan bermanfaat dalam proses pembelajaran.
Penyusun sadar bahwa laporan ini dapat selesai berkat bimbingan dan dukungan
dari berbagai pihak. Untuk itu penyusun menyampaikan rasa hormat dan penghargaan serta
5. Irna Sullaswati, S.Pd. selaku guru pamong yang telah memberi bimbingan/konsultasi
selama PPL.
6. Dosen-dosen dan segenap panitia PPG Daljab Tahun 2020 LPTK Mataram.
7. Kepala TK Ma’rif Nahdlatus Shaufiah dan teman – teman sejawat.
8. Buat suami dan anak-anak tercinta, orang tuaku tersayang, terima kasih atas dukungan
iv
Penyusun menyadari bahwa laporan ini masih sangat jauh dari kesempurnaan,
oleh sebab itu penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk
perbaikan penulisan laporan ini di masa yang akan dating. Semoga penulisan ini bermanfaat
Penyusun
ERNWATI,S.Pd
NIM E1F2220002
v
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN……………………………………………… ii
vi
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN …………………………… 35
2. PEMBAHASAN ……………..……………………… 40
1. KESIMPULAN ………………………………………... 42
2. SARAN ………………………………………………… 42
LAMPIRAN – LAMPIRAN
DAFTAR LAMPIRAN
vii
BAB I
PENDAHULUAN
Setiap anak memiliki hak untuk tumbuh berkembang dan belajar dalam suatu
sarana dan prasarana pendidikan dalam rangka memenuhi kebutuhan anak supaya
berikan harus disesuaikan dengan tahapan perkembangan dan kebutuhan setiap anak,
sehingga tujuan pendidikan anak usia dini untuk mengembangkan semua aspek
dapat tercapai.
kelompok belajar yakni kelompok A untuk anak usia 4 sampai 5 tahun dan B untuk
Wnasaba adalah adanya tuntutan kondisi yang terjadi dewasa ini dimana orang Tua
dan guru Sekolah Dasar (SD) yang menuntut anak TK untuk mampu Membaca
sebelum masuk SD. Sementara itu berdasarkan data yang kami peroleh jumlah
yang belum mampu Membaca kata berjumlah 23 peserta didik. Hal tersebut
Membaca yakni guru hanya menggunakan media papan tulis yang ada. Dalam
1
pembelajaran Membaca peserta didik disuruh meniru tulisan dalam papan tulis dan
setelah selesai peserta didik disuruh untuk Membaca tulisan-tulisan tersebut Karena
hanya memakai media yang monoton dan sederhana anak sering merasa bosan dalam
pembelajaran yang dapat mengajak peserta didik dalam belajar Membaca permulaan
yang yang sesuai dengan tingkat perkembangan, menyenangkan dan peserta didik
Alat pembelajaran permainan Membaca dapat berupa segala macam alat atau
anak terhadap sesuatu yang sedang dipelajarinya. Alat- alat tersebut bisa berupa:
buku, gambar kalender, huruf magnetik, kartu, sequencing pictures, surat kabar/koran
dan syair. Untuk mengembangkan kemampuan bahasa anak usia dini lebih
ditekankan dengan permainan yang menggunakan media atau alat bantu. Hal tersebut
mengacu pada tahap berpikir anak yang dicetuskan oleh Piaeget yaitu pada umur dua
sampai tujuh tahun anak berpikir pada tahap praoperasional. Pada tahap ini cara
berpikir anak masih didominasi oleh cara-cara bagaimana atau hal-hal ataubenda-
benda itu tampak. Cara berpikirnya masih kurang operasional, misalnya untuk
pengenalan huruf pada buah apel harus mengunakan gambar apel dan tulisan di
bawahnya atau dibelakangnya agar anak mengetahui ternyata buah apel seperti itu
Jadi dapat dikatakan bahwa masa berpikir anak dalam tahap abtsrak ke
bahasa anak usia dini dapat menggunakan media atau alat bantu salah satunya kartu
B. Identifikasi Masalah
guru hanya menggunakan papan tulis yang membuat anak cepat bosan
d. Adanya tuntutan dari orang tua untuk mampu Membaca sebelum masuk SD
C. Analisis Masalah
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian
ini adalah: “Apakah dengan menggunakan media kartu kata bergambar dapat
E. Tujuan Penelitian
F. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Teoritis
3
1) Dapat dijadikan sebagia wawasan pengetahuan tentang penggunaan kartu
b. Manfaat Praktis
4
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
mengajar guna meningkatkan hasil belajar yang lebih baik dari sebelumnya.
sebuah kelas secara bersama. Tindakan tersebut diberikan oleh guru atau
dengan arahan dari guru yang dilakukan oleh siswa. Suatu penelitian
sebagai berikut:
6
c. Observasi (Observe), Observasi ini dilakukan untuk melihat pelaksanaan
semua rencana yang telah dibuat dengan baik, tidak ada penyimpangan-
dengan cara memberikan lembar observasi atau dengan cara lain yang sesuai
terjadi atau hasil yang diperoleh atas yang terhimpun sebagai bentuk
signifikan. Bertolak dari refleksi ini pula suatu perbaikan tindakan dalam
1. Media Pembelajaran
tujuan pembelajaran. Selain itu siswa akan lebih tertarik untuk mengikuti
Kata media berasal dari bahasa latin yaitu jamak dari kata medium
7
yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media adalah segala
pesan antara guru dan siswa agar tujuan pembelajaran tercapai dan
rangsangan terhadap anak didi, agar proses belajar terjadi secara optimal.
8
pembelajaran.
media tidak hanya digunakan oleh guru tetapi berguna juga bagi siswa
disiapkan.
9
2. Kartu Kata
berbentuk persegi panjang, kata adalah unsur bahasa yang diucapkan atau
coretan pensil, alat tulis, dll pada kertas atau sejenisnya. Jadi kartu kata
bergambar adalah kertas tebal yang tertulis unsur bahasa yang mempunyai
Jaruki (2008: 15) bahwa kartu kata bergambar adalah kartu yang berisi
kata-kata dan terdapat gambar. Dalam penelitian ini, kartu kata bergambar
mempunyai variasi warna dan tertulis kata pada setiap kartunya. Kata yang
Dalam konteks media pembelajaran bagi anak usia dini, media merupakan
segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang anak didik
gambar yang dapat dilengkapi kata, pada setiap gambar mempunyai arti,
dalam kegiatan mengenal huruf, membaca huruf dan kata, anak dapat
yang memberikan hubungan antara isi materi pelajaran dengan dunia nyata
2011:10.3).
membaca melalui kata yang sesuai dengan gambar yang tertera. Kartu kata
ilutrasi dari media kartu kata bergambar, dapat dilihat pada gambar di
bawah ini.
11
Gambar 2. Contoh kartu kata bergambar
12
Secara umum tujuan media ini adalah untuk menarik anak agar
disesuaikan dengan materi yang akan diajarkan. Selain itu, kartu huruf ini
dilengkapi oleh gambar yang sesuai dengan kata yang tertulis. Cara kerja
mengajarkan setiap huruf yang ada pada kartu kata bergambar dan
13
dan tidak selalu bisa dibawa (diperlihatkan) ke obyek peristiwa
tersebut.
membentuk pemahaman.
14
Selain kelebihan yang sudah disebutkan media gambar menurut
secara personal dan subjektif dan disajikan dalam ukuran yang kecil sehingga
kurang efektif dalam pembelajaran. Hal tersebut juga sejalan dengan pendapat
Arif Sadiman (1992: 29) yang meneybutkan bahwa kelamahan media gambar
sebagai berikut.
pembelajaran
memanfaatkannya.
huruf tersebut materi akan mudah diulangi sehingga pemahaman anak akan
optimal. Desain gambar yang menarik akan membuat anak lebih tertarik untuk
menggunakannya.
15
3. Hakikat Membaca Permulaan
1. Pengertian Membaca
Masa peka anak untuk belajar membaca dan berhitung berada di usia
4 – 5 tahun, karena di usia ini anak lebih mudah membaca dan mengerti
angka (Hainstock, 2002: 103). Anak sebaiknya melai belajar membaca di usia
1-5 tahun karena pada masa ini otak anak akan dapat menyerap semua hal
maupun menulis.
hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata atau bahasa tulis.
membentuk makna.
suatu aktivitas untuk menangkap informasi bacaan baik yang tersurat maupun
rangkaian huruf dengan bunyi- bunyi bahasa yang sering disebut dengan
tinggi Sekolah Dasar. Menurut Lerner (Rini Utami Aziz, 2006: 15),
studi. Jika anak pada usia permulaan sekolah tidak segera memiliki
makna yang terkandung dalam bahan bacaan. Pesan atau makna yang
terkandung dalam teks bacaan merupakan interaksi timbal balik, interasi aktif,
dengan kalimat-kalimat fakta dan informasi yang tertuang dalam teks bacaan.
memahami isi dari apa yang tertulis, atau mengeja dan melafalkan apa yang
tertulis (KBBI, 1999: 72). Membaca permulaan merupakan tahap awal dalam
17
belajar membaca yang difokuskan kepada mengenal simbol-simbol atau
dalam konteks pribadi anak-anak dan bahan- bahan yang diberikan melalui
Menurut Yulia Ayriza, Chaer, Purwanto dan Alim (dalam Lucky Ade
2007: 9), huruf konsonan yang harus dapat dilafalkan dengan benar untuk
a) Sikap yang baik pada waktu membaca, seperti sikap duduk yang benar.
tulisan dan bunyi yang ada, kelancaran dan kejelasan suara, pemahaman isi atau
18
makna. Persiapan membaca didukung dengan pengalaman keaksaraan seperti
ada pada tahap kesiapan membaca dan membaca permulaan adapun ciri-cirinya
yaitu anak sudah mulai memusatkan perhatiaanya pada satu atau dua aspek dari
sebuah kata, seperti huruf pertama yang ada pada sebuah kata dan gambarnya.
Anak juga akan mempelajari kosa kata dan dalam waktu yang bersamaan anak
menggunakan metode fonik terdiri dari tiga tahap yaitu ; 1)Tahap merah yaitu
membaca dengan suku kata terbuka seperti mata, mama, papa, meja, babi, dsb.
2)Tahap biru yaitu membaca kata yang mengandung suku kata tertutup seperti
mo-tor, ka-sur, jen-dela, si-sir, kun-ci, dsb. 3)Tahap hijau yaitu membaca kata
yang mengandung suku kata vokal ganda maupun konsonan ganda. Contoh kata
dari vokal ganda atau doble vokal seperti pa-kai, pu-lau, si-lau, dsb. Sedangkan
konsonan ganda atau doble konsonan seperti nye-nyak, ta-ngan, struk-tur, bin-
tang dsb.
permulaan yaitu mengenal unsur kalimat, mengenal unsur kata, mengenal unsur
huruf, merangkai huruf menjadi suku kata, merangkai suku kata menjadi kata.
19
kemampuan dasar membaca. Anak-anak dituntut untuk mampu menyuarakan
huruf, suku kata, kata dan kalimat yang disajikan dalam bentuk tulisan ke dalam
/bea/
/beaju/
20
a. Mengenali lambang-lambang (simbol-simbol bahasa), dengan membaca anak
kalimat sederhana yang ditulis dengan intonasi yang wajar, peserta didik dapat
membaca kata-kata dan kalimat sederhana dengan lancar dan tepat dalam waktu
yang relatif singkat. Menurut Soejono (Lestary, 2004: 12), tujuan mengajarkan
a. Mengenalkan anak pada huruf – huruf dalam abjad sebagai tanda suara atau
tanda bunyi
suara
untuk dapat dipraktikkan dalam waktu singkat ketika anak belajar membaca
lanjut.
dari pembelajaran membaca permulaan bagi anak adalah agar anak mengenali
memahami isi dari lambang-lambang bahasa tersebut sebagai bekal anak saat
21
belajar membaca tingkat lanjut.
4. Tahap-tahap Membaca
Pada tahap ini anak mulai belajar dengan buku dan menyadari bahwa buku
Pada tahap ini anak mulai memandang dirinya sebagai pembaca dan
pegangnya.
Pada tahap ini anak usia Taman Kanak-kanak telah dapat menggunakan
tiga sistem bahasa ,seperti fonem (bunyi huruf), semantik (arti kata) dan
sintaksis (aturan kata atau kalimat) secara bersama-sama. Anak yang sudah
tertarik pada bahan bacaan mulai mengingat kembali cetakan hurufnya dan
dilingkungannya
22
Pada tahap ini anak sudah dapat membaca lancar berbagai jenis buku yang
1) Kesiapan membaca.
Kesiapan membaca memiliki arti sebagai mental anak yang sudah siap
bahwa kesiapan membaca sudah terjadi pada masa anak duduk di usia
taman kanak-kanak
Pada tahap ini anak mulai memusatkan perhatiannya pada satu atau
dua aspek dari suatu kata, seperti huruf pertama yang ada pada suatu kata
dan gambarnya. Anak juga mungkin akan menyadari bahwa huruf pertama
tersebut sama dengan namanya. Anak yang bernama Toni mungkin saja
membaca tulisan “Tani” menjadi “Toni” dengan menyadari hal ini bahwa
huruf dapat dirangkai menjadi kata maka anak akan menyenangi bermain
dengan huruf dan bunyi huruf, pada tahap ini bimbingan dari orang-orang
Pada tahap membaca permulaan ini dimulai sejak anak masuk kelas
satu Sekolah Dasar, yaitu pada saat berusia sekitar enam tahun. Akan
paling lambat pada waktu anak duduk di kelas dua sekolah dasar. Pada
tahap ini, anak mulai mempelajari kosa kata dan dalam waktu yang
terjadi pada saat anak duduk di kelas tiga SD. Anak sudah menguasai
dengan bunyi. Anak juga sudah mampu membaca 100-140 kata per menit
4) Membaca luas.
Pada tahap membaca luas terjadi pada anak ada di bangku kelas
empat sampai lima SD. Anak sudah gemar dan menikmati kegiatan
mereka dalam membaca. Pada tahap ini guru maupun orang tua harus
sebelumnya.
a) Tahap magic.
Pada tahap ini, anak sudah mengerti dan memahami guna buku,
membaca buku.
Pada tahap ini, anak mulai mengenal huruf. Anak sudah dapat membaca
tulisan-tulisan yang penting untuk anak dan mampu membaca ulang kata
yang sudah ditulis sudah dibaca serta mampu membaca puisi sederhana
mengenal huruf dari konteks, anak membaca apapun kalimat atau kata
disekitar anak.
e) Tahap independen
25
Anak mulai membaca buku yang tidak dikenal dan mampu
a) Tahap merah yaitu membaca dengan suku kata terbuka seperti mata,
b) Tahap biru yaitu membaca kata yang mengandung suku kata tertutup
c) Tahap hijau yaitu membaca kata yang mengandung suku kata vokal
ganda maupun konsonan ganda. Contoh kata dari vokal ganda atau doble
vokal seperti pa-kai, pu-lau, si-lau, dsb. Sedangkan konsonan ganda atau
usia 5-6 tahun, anak senang membaca dan anak mampu menggunakan 3
sistem bahasa yaitu bunyi huruf atau bunyi kata, arti dari kata dan anak mulai
a. Faktor fisiologis
merupakan salah satu faktor yang dapat menyebabkan peserta didik tidak
b. Faktor intelektual
c. Faktor lingkungan
anak. Hal ini dikarenakan jika peserta didik tinggal dengan keluarga yang
mereka juga akan tinggi. Hal ini didukung dengan fasilitan yang
diberikan oleh orang tuanya yang berada pada taraf sosial ekonomi tinggi.
Lain halnya peserta didik yang tinggal di keluarga yang sosial ekonomi
28
29
31
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
1. Subjek Penelitian
Adapun subjek penelitian dalam penelitian ini adalah anak kelompok B di TK Ma’rif
Nahdlatus Shaufiah.
a. Siklus I
1) Perencanaan Tindakan
Membaca permulaan.
pembelajaran.
j) Kesimpulan.
2) Pelaksanaan
Apersepsi
Inti
Pemberian tugas
Pemberian penghargaan
3) Pengamatan
pembelajaran.
d) Refleksi
b. Siklus II
29
Pada prinsipnya, semua kegiatan siklus II mirip dengan kegiatan siklus
1) Perencanaan Tindakan
pembelajaran.
j) Kesimpulan.
2) Pelaksanaan
Inti
Pemberian tugas
30
(Kegiatan 1):
kartu kata pada gambar bagian tubuh, lalu anak mewarnai gambar
(Kegiatan 2):
(Kegiatan 3):
3) Pengamatan
pembelajaran.
d) Refleksi
31
c. Siklus 3
1) Perencanaan Tindakan
pembelajaran.
j) Kesimpulan.
2) Pelaksanaan
Inti
Pemberian tugas
Kegiatan 1:
32
tubuh
Kegiatan 2:
3) Pengamatan
pembelajaran.
d) Refleksi
33
4. Indikator Keberhasilan
Sebagai indikasi bahwa tujuan penelitian telah tercapai adalah Minimal 90%
34
BAB IV
A. HASIL PENELITIAN
timur, dari tanggal 17 Oktober -09 November 2020. Adapun hasil penelitian pada
siklus 1, siklus 2 dan siklus 3 dapat digambarkan melalui diagram batang di bawah ini
1. Hasil Siklus 1
HASIL SIKLUS 1
100% 95%
90% 95% 90%
90%
80%
80% 70% 73% 73%
70%
60%
50%
40%
HASIL SIKLUS 1
30%
20%
10%
0%
Analisis hasil penelitian dan refleksi dilakukan pada akhir siklus 1. Pada tahap
ini, peneliti mengkaji pelaksanaan dan hasil yang diperoleh dalam pemberian tindakan
kelas pada satu siklus terdata dari 8 orang anak yang diamati,terdapat 4 anak yang
35
Adapun Tingkat keberhasilan di siklus 1 yaitu 62,5 % artinya Hal ini belum
Hasil dari refleksi ini akan digunakan sebagai dasar untuk memperbaiki serta
2. Hail Siklus 2
Hasil siklus 2
100% 95% 95%
90% 90%
90%
80%
80%
70% 73% 73%
70%
60%
50%
40% Hasil siklus 2
30%
20%
10%
0%
Analisis hasil penelitian dan refleksi dilakukan pada akhir siklus 1. Pada tahap
ini, peneliti mengkaji pelaksanaan dan hasil yang diperoleh dalam pemberian tindakan
kelas pada satu siklus terdata dari 8 orang anak yang diamati,terdapat 1 anak yang
mulai berkembang,3 anak yang perkembangannya sesuai harapan dan 4 anak mulai
36
Adapun Tingkat keberhasilan di siklus 2 yaitu 84,4%, artinya Hal ini belum
Hasil dari refleksi ini akan digunakan sebagai dasar untuk memperbaiki serta
3. Hasil Siklus 3
Hasil Siklus 3
100% 98% 98%
98% 97%
95%
92%
90%
87%
85% 85%
85% Hasil Siklus 3
80%
75%
Analisis hasil penelitian dan refleksi dilakukan pada akhir siklus 3. Pada tahap
ini, peneliti mengkaji pelaksanaan dan hasil yang diperoleh dalam pemberian tindakan
kelas pada satu siklus terdata dari 8 orang anak yang diamati,terdapat 2 anak yang
berkembang sesuai harapan ,6 anak yang berkembang dengan sangat baik. tingkat
37
= skor maksimal ( 8 x 4=32 ) %=93,75%
peneliti tidak ada lagi tindakan yang perlu dilakukan atau tidak perlu lagi tindakan
2020 / 2021.
98% 98%
95% 97% 98%
95%
100% 90% 90% 92%
85% 85% 87%
80% 83%
80% 73% 75% 73% 73% 72%
70%
60% 62% 63% SIKLUS 1
58%
60%
SIKLUS 2
40% SIKLUS 3
20%
0%
sandra Bq.Nia Hisyam L.Firman Nizam Risma Sar Nani
38
meningkat menjadi 90 %, dan di siklus ke 3 meningkat lagi menjadi 98%. Bq Nia di
80.00%
62.50%
60.00%
Peningkatan Kemampuan
40.00% Membaca Permulaan
20.00%
0.00%
Siklus 1 Siklus 2 Siklus 3
39
B. PEMBAHASAN
Nahdlatus Shaufiah . Adapun tingkat keberhasilan tiap siklus dijelaskan seperti berikut :
Analisis hasil penelitian dan refleksi dilakukan pada akhir siklus 1. Pada tahap
ini, peneliti mengkaji pelaksanaan dan hasil yang diperoleh dalam pemberian tindakan
kelas pada satu siklus terdata 4 orang siswa dengan tingkat capaian Mulai Berkembang (
keberhasilan dari jumlah sample PTK adalah 62,5%. Hasil dari refleksi ini akan
Analisis hasi penelitian dan refleksi dilakukan pada akhir siklus 2 terdata 1
orang anak tingkat capaiannya mulai berkembang, 3 orang anak yang berkemabang
sesuai harpan, dan 4 orang anak yang berkembang dengan sangat baik. dengan tingkat
keberhasilan dari jumlah sample PTK adalah 84,4 %. Pada tahap ini, peneliti mengkaji
pelaksanaan dan hasil yang diperoleh dalam pemberian tindakan kelas pada satu siklus,
dan hasil dari refleksi ini digunakan sebagai dasar untuk memperbaiki serta
Analisis hasi penelitian dan refleksi dilakukan pada akhir siklus 3 terdata 2 orang
anak dengan tingkat capaian berkembang sesuai harapan dan 6 orang anak berkembang
dengan sangat baik, artinya tingkat keberhasilan dari jumlah sample PTK adalah 93,75%.
artinya semua aspek sudah mencapai tingkat keberhasilan yang diinginkan , maka
menurut peneliti tidak ada lagi tindakan yang perlu dilakukan atau tidak perlu lagi
40
tindakan pada siklus selanjutnya. Hasil penelitian menunjukkan dengan diterapkannya
41
BAB V
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil implementasi dari semua siklus, diketahui pada siklus kesatu,
kedua dan ketiga, data telah menunjukkan adanya perubahan ke arah yang lebih
B. SARAN
antara lain:
1. Bagi Pendidik
42
b. Mengajak anak selalu komunikasi dengan menggunakan bahasa yang baik
dan benar.
43
DAFTAR PUSTAKA
Annisa Ulfa, “Efektifitas Penerapan Metode Glenn Doman (Flash Card) Untuk
Arsyad Ahmad, Anwar, Pendidikan Anak Dini Usia (Panduan Praktis Bagi Ibu
2008.
Hikayat.2005
Magelang. 2007
44
LAMPIRAN-LAMPIRAN
SKALA PENILAIAN
NO INDIKATOR DESKRIPTOR
1 2 3 4 Catatan
1 Menyebutkan simbol- 1. Anak dapat menyebutkan huruf-
simbol huruf huruf vokal (a,i,u,e,o).
TOTAL
1
02. KISI-KISI INSTRUMEN PENILAIAN ANAK
SKALA PENILAIAN
NO INDIKATOR DESKRIPTOR
1 2 3 4 Catatan
1 Menyebutkan 16. Anak dapat menyebutkan huruf-huruf √
simbol-simbol vokal (a,i,u,e,o).
huruf
17. Anak dapat menyebutkan huruf-huruf √
konsonan(b,c,d,f,g,h,j,k,l,m,n,p,q,r,s,t,v,
w, x,y,z).
2 Menunujukkan 18. Anak dapat menunjukkan huruf-huruf √
bentuk-bentuk vokal (a,i,u,e,o).
simbol
19. Anak dapat menunjukkan huruf-huruf √
konsonan(b,c,d,f,g,h,j,k,l,m,n,p,q,r,s,t,v,
w, x,y,z).
3 Mengenal suara 20. Anak dapat menyebutkan huruf awal √
huruf awal pada sebuah kata kepala
21. Anak dapat menyebutkan huruf awal √
pada sebuah kata kaki
TOTAL 3 56 59
2
03. RPPH SIKLUS 1
Semester/ Bulan/
Minggu ke :
1/OKTOBER/3
Hari/Tanggal : Sabtu, 17 Oktober 2020
Kelompok : B (USIA 5-6 TAHUN)
Tema/sub tema : DIRIKU (TUBUHKU)
KD : 1.1, 2.8, 3.3-4.3, 3.10-4.10, 3.12-4.12, 3.5-4.5, 3.15-4.15.
TUJUAN LANGKAH –LANGKAH PEMBELAJARAN/MAIN (Kegiatan BAHAN DAN MEDIA ALAT
PEMBELAJARAN Belajar Mengajar) SUMBER PEMBELA ASESMEN
LURING : DARING : BELAJAR JARAN PERKEMBAN
(APE) GAN
1. Anak dapat Pijakan sebelum main (kegiatan PERSIAPAN Bahan Gunting, Pedoman
berdoa dengan awal) pembelajar lem, pengamata
sikap khusuk Guru memperkenalkan tema Diri an : gambar n capaian
(NAM) Doa pembuka sendiri Tubuhku melalui video Bagian- bagian indikator
2. Anak terampil Guru bercakap-cakap tentang yang dikirimkan melalui bagian tubuh perkemban
Tubuhku untuk menarik WhatsApp tubuh manusia,k gan.
menggunakan
perhatian anak terkait dengan Guru membagikan video, “Dua manusia ertas,gam Pedoman
tangan kanan bagian-bagian tubuh, kata dari Mata saya” sebagai apersepsi bar bagian penilaian
dan tangan kiri nama bagian tubuh, dan cara awal bagi anak sebelum Sumber tubuh, hasil karya
pada saat merawat diri. mengikuti kegiatan pembelajaran belajar: Kartu kata Anekdote
menggunting Membuat kesepakatan main disekolah dan meminta anak gambar bergamba (catatan
3
kartu kata nama dengan anak menyanyikannya dirumah dan bagian r. (Kata kasus)
bagian tubuh Guru menyampaikan informasi didokumentasikan dalam bentuk tubuh. kepala,
(FM) tentang kegiatan main yang akan video untuk selanjutnya tangan,kak
dilakukan anak dikirimkan melalui whatsApp i)
3. Anak Dapat Guru memperkenalkan kegiatan
menyelesaikan main yang akan dilakukan di
tugas sekolah melalui video yang
Pijakan selama main (kegiatan inti) dikirimkan via WhasApp
menggunting,
dan menempel 1. Kegiatan 1:
kata pada Membaca kartu kata
gambar bagian bergambar
(kepala,kaki,tangan)
tubuh (SOSEM) 2. Kegiatan 2:
4. Anak dapat Menggunting kartu kata
mengenal nama bagian tubuh
bagian-bagian (Kepala,kaki,tangan),
kemudian anak
tubuh manusia
menempel kartu kata
(KOG) pada gambar bagian
5. Anak dapat tubuh, lalu anak
mengenal huruf mewarnai gambar bagian
dari kata nama tubuh.
3. Kegiatan 3:
bagian tubuh
Meniru Tulisan kartu kata
(BAHASA)
kepala,tangan,dan kaki
6. Anak dapat
menghubungka
n kartu kata
nama bagian
tubuh dengan PIJAKAN SETELAH MAIN (KEGIATAN
gambar bagian
4
tubuh AKHIR)
(BAHASA)
Guru meminta anak merapikan
7. Anak dapat dan membereskan peralatan
meniru tulisan main yang telah digunakan
nama bagian secara bersama-sama
tubuh Guru meminta anak
menceritakan tentang kegiatan
(BAHASA) yang telah dilakukannya
8. Anak dapat
mewarnai PENUTUP
gambar tubuh Guru Melakukan penguatan
manusia (SENI) pengetahuan yang didapat anak
dengan bercerita
Guru menyampaikan kegiatan
esok hari
Berdoa sesudah belajar
PATRIAH,S.Pd ERNAWATI,S.Pd
5
RPPH SIKLUS 2
PENUTUP
PATRIAH,S.Pd ERNAWATI,S.Pd
8
RPPH SIKLUS 3
PATRIAH,S.Pd ERNAWATI,S.Pd
10
POTO-POTO KEGIATAN
11
Lampiran
Biodata Diri
12