Pengelolaan Pembelajaran
(CP, TP, ATP dan Modul Ajar)
MERUMUSKAN
TUJUAN
PEMBELAJARAN
PEMBELAJAR BERPUSAT
AN PADA PESERTA
PARADIGMA DIDIK
BARU
MENDESAIN
PEMBELAJARAN
PEMBELAJARA DAN ASESMEN
N PDB
BERDIFERENSI K
ASI
Subdirektorat Kurikulum dan Evaluasi, Direktorat KSKK Madrasah 7
Sosialisasi dan Bimtek IKM pada Madrasah Tahun 2023
Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kementerian Agama Republik Indonesia
Kurikulum
Tujuan
Pembelajaran
Profil
Pelajar
SIKLUS Pancasila & Pembelajara
PEMBELAJAR Asesmen Profil
Pelajar n
AN
Proses Rahmatal lil
Proses
Asesmen ‘Alamin
Pembelajaran
PRINSIP
PEMBELAJARA Dirancang secara
N kontekstual dengan
Berorientasi melibatkan orang tua
pada masa depan dan komunitas
sebagai mitra
Pada kelas yang terdapat PDBK, pendidik merancang pembelajaran yang akomodatif, baik dari sisi
materi, metode, media/alat, durasi waktu, dan pengelolaan lingkungan belajar
Pelaksanaan projek
pembentukan profil pelajar
Menyusun
Menyusun Alur
Alur Tujuan
Tujuan
Pancasila dan profil pelajar
Pembelajaran
Pembelajaran
rohmatan lil a’alamin
Pemerintah hanya menetapkan tujuan akhir per fase (CP) dan waktu tempuhnya (fase). Satuan pendidikan memiliki keleluasaan untuk
menentukan strategi dan cara atau jalur untuk mencapainya. Agar bisa menentukan strategi yang sesuai, kita perlu tau titik awal
keberangkatan para peserta didik.
1 Keterampilan Abad 21
❑ ruang lingkup madrasah - penyusunan tujuan pembelajaran (TP) dan alur tujuan
pembelajaran (ATP) atau silabus.
Dalam ruang lingkup madrasah, perumusan dan penyusunan tujuan pembelajaran (TP)
dan alur tujuan pembelajaran (ATP) atau silabus mata pelajaran berfungsi mengarahkan
madrasah dalam merencanakan, mengimplementasi, dan mengevaluasi pembelajaran
secara keseluruhan sehingga capaian pembelajaran diperoleh secara sistematis,
konsisten, dan terukur.
❑ ruang lingkup kelas -penyusunan modul ajar atau rencana pelaksanaan pembelajaran.
Untuk dokumen rencana pelaksanaan pembelajaran pada ruang lingkup kelas,
madrasah dapat menggunakan, memodifikasi, atau mengadaptasi contoh modul ajar
yang disediakan Pemerintah, dan cukup melampirkan beberapa contoh Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)/modul ajar atau bentuk rencana kegiatan yang
mewakili inti dari rangkaian pembelajaran pada bagian Lampiran.
Subdirektorat Kurikulum dan Evaluasi, Direktorat KSKK Madrasah
Sosialisasi dan Bimtek IKM pada Madrasah Tahun 2023
Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kementerian Agama Republik Indonesia
Secara strategis, Proses Perancangan Kegiatan
Pembelajaran dapat dipahami melalui skema berikut:
Pemerintah menetapkan Capaian Pembelajaran (CP) sebagai kompetensi yang ditargetkan. Namun demikian, CP tidak cukup konkret untuk
memandu kegiatan pembelajaran sehari-hari.
CP perlu diurai menjadi tujuan-tujuan pembelajaran yang lebih operasional dan konkret, yang dicapai satu persatu oleh peserta didik hingga
mereka mencapai akhir fase
Merupakan rangkaian tujuan pembelajaran yang tersusun secara sistematis dan logis
menurut urutan dari awal hingga akhir fase.
Tujuan pembelajaran yang dikembangkan perlu dicapai peserta didik dalam satu atau lebih jam pelajaran, hingga
akhirnya pada penghujung Fase mereka dapat mencapai CP. Oleh karena itu, untuk CP dalam satu fase, pendidik
perlu mengembangkan beberapa tujuan pembelajaran.
Pendidik dan satuan pendidikan dapat menggunakan berbagai strategi untuk menyusun tujuan pembelajaran dan alur
tujuan pembelajaran. Harus dipastikan tujuan pembelajaran dan alur tujuan pembelajaran yang dipetakan memenuhi
kriteria berikut ini:
Menggambarkan urutan pengembangan
Kompetensi kompetensi yang harus dikuasai secara utuh
dalam satu fase.
kemampuan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan
keterampilan yang dapat didemonstrasikan oleh peserta Kriteria
Tujuan didik yang menunjukkan telah berhasil mencapai tujuan Alur Tujuan ATP menggambarkan cakupan dan tahapan
Pembelajaran pembelajaran yang linear dari awal hingga akhir
pembelajaran. Pembelajaran fase.
(TP) (ATP)
terdiri atas: Lingkup materi ATP menggambarkan cakupan dan tahapan
pembelajaran yang menggambarkan tahapan
ilmu pengetahuan inti atau konsep utama yang perlu
perkembangan kompetensi dalam satu fase
dipahami di akhir satu unit pembelajaran
Subdirektorat Kurikulum dan Evaluasi, Direktorat KSKK Madrasah
Sosialisasi dan Bimtek IKM pada Madrasah Tahun 2023
Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kementerian Agama Republik Indonesia
Merumuskan Tujuan Pembelajaran
Pendidik yang merancang alur tujuan pembelajarannya sendiri, tujuan-tujuan pembelajaran yang telah dikembangkan dalam tahap sebelumnya akan
disusun sebagai satu alur (sequence) yang berurutan secara sistematis, dan logis awal hingga akhir fase.
Dalam menyusun alur tujuan pembelajaran, pendidik dapat mengacu pada berbagai cara yang diuraikan pada tabel di bawah ini:
Pengurutan dari Metode pengurutan dari konten yang konkret dan berwujud ke konten yang lebih abstrak dan simbolis. Contoh : memulai
yang Konkret ke pengajaran dengan menjelaskan tentang benda geometris (konkret) terlebih dahulu sebelum mengajarkan aturan teori objek
geometris tersebut (abstrak).
yang Abstrak
Pengurutan Metode pengurutan dari konten bersifat umum ke konten yang spesifik. Contoh : mengajarkan konsep database terlebih dahulu
Deduktif sebelum mengajarkan tentang tipe database, seperti hierarki atau relasional.
Pengurutan dari Metode pengurutan dari konten paling mudah ke konten paling sulit. Contoh: mengajarkan cara mengeja kata-kata pendek
Mudah ke yang dalam kelas bahasa sebelum mengajarkan kata yang lebih panjang.
lebih Sulit
Pengurutan Metode ini dilaksanakan dengan mengajarkan keterampilan komponen konten yang lebih mudah terlebih dahulu sebelum
Hierarki mengajarkan keterampilan yang lebih kompleks. Contoh : siswa perlu belajar tentang penjumlahan sebelum mereka dapat
memahami konsep perkalian.
Pengurutan Metode ini dilaksanakan dengan mengajarkan tahap pertama dari sebuah prosedur, kemudian membantu siswa untuk
Prosedural menyelesaikan tahapan selanjutnya. Contoh : dalam mengajarkan cara menggunakan t-test dalam sebuah pertanyaan
penelitian, ada beberapa tahap prosedur yang harus dilalui, seperti menulis hipotesis, menentukan tipe tes yang akan
digunakan, memeriksa asumsi, dan menjalankan tes dalam sebuah perangkat lunak statistik.
Scaffolding Metode pengurutan yang meningkatkan standar performa sekaligus mengurangi bantuan secara bertahap. Contoh : dalam
mengajarkan berenang, guru perlu menunjukkan cara mengapung, dan ketika siswa mencobanya, guru hanya butuh
membantu. Setelah ini, bantuan yang diberikan akan berkurang secara bertahap. Pada akhirnya, siswa dapat berenang sendiri.
(Creating Learning Materials for Open and Distance Learning, 2005; Doolittle, 2001; Morrison, Ross, & Kemp, 2007; Reigeluth & Keller, 2009)
PENYUSUNAN MODUL AJAR
Gaya
Kesiapa Belajar
n
Belajar
Minat
pad
Keragaman Peserta Raudhatula Athfal
Elemen pembelajaran
Didik berdiferensiasi
Subdirektorat Kurikulum dan Evaluasi, Direktorat KSKK Madrasah
Sosialisasi dan Bimtek IKM pada Madrasah Tahun 2023
Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kementerian Agama Republik Indonesia
Contoh Diferensiasi Pembelajaran
Diferensiasi Diferensiasi Proses
Diferensiasi Produk Diferensiasi Lingkungan Belajar
Konten (Materi) (Metode/Strategi)
Materi pembelajaran Proses Pembelajaran Penyesuaian hasil dari Diferensiasi lingkungan belajar
disesuaikan dengan disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran disesuaikan dengan minat peserta
kesiapan peserta kemampuan berdasarkan peminatan didik.
didik berdasarkan penerimaan/keterampilan peserta didik
kompleksitasnya. peserta didik. Misal:
Misal: Pada pelajaran Bahasa Inggris
Misal: Misal: Menceritakan ulang nilai-nilai Pendidik dapat melakukan
Kompetensi yang akan Kompetensi memahami luhur yang didapatkan dalam diferensiasi lingkungan belajar
dicapai yaitu gaya dan tekanan. teks narasi (dongeng peserta didik, seperti:
mengurutkan dan nusantara)
membandingkan Pendidik dapat melakukan Peserta didik yang menyukai teknologi
bilangan bulat terkait diferensiasi berupa: Pendidik dapat melakukan disediakan computer atau tablet untuk
dalam keseharian ● pendampingan pada diferensiasi produk hasil membuat infografis, atau mendengarkan
praktik yang dilakukan belajar peserta didik berupa: rekaman audio
Pendidik dapat peserta didik secara ● Bahan tayang visual Peserta didik yang gemar membaca
melakukan diferensiasi langsung (poster, slide paparan, disediakan perpustakaan mini dengan
terhadap pemahaman ● Modeling-praktik-kerja dan sejenisnya) buku-buku yang sesuai materi
konsep bilangan bulat
peserta didik di kelas
mandiri-review
● Memberi pertanyaan
● Podcast
● Review berbasis media
pad
Peserta didik yang menyukai seni,
Raudhatula Athfal
pemantik untuk Audio-visual disediakan berbagai media seni untuk
belajar mandiri ● Pagelaran drama menginterpretasikan tulisan dalam
bentuk karya seni.
“Diantara kunci keberhasilan implementasi
Kurikulum Merdeka di madrasah adalah
kesungguhan guru memberikan layanan
pembelajaran berdiferensiasi pada peserta didik
yaitu memberikan hak belajar peserta didik
sesuai dengan level kemampuan mereka
pad
(Teaching at the Right Level)”
Raudhatula Athfal
Subdirektorat Kurikulum dan Evaluasi, Direktorat KSKK Madrasah
Sosialisasi dan Bimtek IKM pada Madrasah Tahun 2023
Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kementerian Agama Republik Indonesia
Referensi dan Regulasi IKM
sikurma.kemenag.go.id
kurikulum.kemdikbud.go.id
Terima Kasih