Anda di halaman 1dari 26

DESAIN PENGEMBANGAN

KURIKULUM OPERASIONAL MADRASAH (KOM)

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


PETA KONTEN DALAM MEMAHAMI
PENGIMPLEMENTASIAN KURIKULUM MERDEKA

Memahami
Memahami Pengembangan
Memahami Memahami Pengembangan
Projek Penguatan
Garis Besar Pembelajaran Kurikulum Pelajar Pancasila dan
Kurikulum dan Operasional
Profil Pelajar
Merdeka Asesmen Madrasah Rahmatan lil Alamin

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


Bagaimana proses
penyusunan Kurikulum
Operasional Madrasah?

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
4
1. Berpusat pada peserta didik, pembelajaran harus memenuhi keragaman potensi,
kebutuhan perkembangan dan tahapan belajar, serta kepentingan peserta didik. Profil
Prinsip
Pelajar Pancasila dan Profil Pelajar Rahmatan lil aalamiin selalu menjadi rujukan pada
pengembangan semua tahapan dalam penyusunan kurikulum operasional madrasah.
kurikulum 2. Kontekstual, menunjukkan kekhasan dan sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan,
konteks sosial budaya dan lingkungan, serta dunia kerja dan industri (khusus MA Kejuruan
operasional di dan Katerampilan), dan menunjukkan karakteristik atau kekhususan peserta didik
Madrasah berkebutuhan khusus (khusus Inklusi)
3. Esensial, semua unsur informasi penting/utama yang dibutuhkan oleh para pemegang
kepentingan tentang kurikulum yang digunakan Madrasah dapat diperoleh di dokumen
tersebut. Bahasanya lugas dan mudah dipahami, tidak mengulang naskah/kutipan yang
sudah ada di naskah lain. Dokumen tidak perlu memuat kembali misalnya lampiran
Kepmendikbud, Keputusan Menteri Agama, Kepdirjen Pendis seperti CP, struktur, dll., dalam
dokumen kurikulum operasional
4. Akuntabel, dapat dipertanggungjawabkan karena berbasis data dan aktual
5. Melibatkan berbagai pemangku kepentingan. Pengembangan kurikulum oerasionam
madrasah melibatkan komite satuan pendidikan dan berbagai pemangku kepentingan
antara lain orang tua, organisasi, berbagai sentra, serta industri dan dunia kerja untuk SMK,
di bawah koordinasi dan supervisi kantor kementerian agama yang menyelenggarakan
urusan pemerintahan di bidang Pendidikan sesuai dengan kewenangannya .
1. Berpusat pada peserta didik, pembelajaran harus memenuhi keragaman potensi,
kebutuhan perkembangan dan tahapan belajar, serta kepentingan peserta didik. Profil
Prinsip
Pelajar Pancasila dan Profil Pelajar Rahmatan lil aalamiin selalu menjadi rujukan pada
pengembangan semua tahapan dalam penyusunan kurikulum operasional madrasah.
kurikulum 2. Kontekstual, menunjukkan kekhasan dan sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan,
konteks sosial budaya dan lingkungan, serta dunia kerja dan industri (khusus MA Kejuruan
operasional di dan Katerampilan), dan menunjukkan karakteristik atau kekhususan peserta didik
Madrasah berkebutuhan khusus (khusus Inklusi)
3. Esensial, semua unsur informasi penting/utama yang dibutuhkan oleh para pemegang
kepentingan tentang kurikulum yang digunakan Madrasah dapat diperoleh di dokumen
tersebut. Bahasanya lugas dan mudah dipahami, tidak mengulang naskah/kutipan yang
sudah ada di naskah lain. Dokumen tidak perlu memuat kembali misalnya lampiran
Kepmendikbud, Keputusan Menteri Agama, Kepdirjen Pendis seperti CP, struktur, dll., dalam
dokumen kurikulum operasional
4. Akuntabel, dapat dipertanggungjawabkan karena berbasis data dan aktual
5. Melibatkan berbagai pemangku kepentingan. Pengembangan kurikulum oerasionam
madrasah melibatkan komite satuan pendidikan dan berbagai pemangku kepentingan
antara lain orang tua, organisasi, berbagai sentra, serta industri dan dunia kerja untuk SMK,
di bawah koordinasi dan supervisi kantor kementerian agama yang menyelenggarakan
urusan pemerintahan di bidang Pendidikan sesuai dengan kewenangannya .
P u la u Cu kir
P or os

Komponen Kurikulum Operasional Pada Satuan Pendidikan

Karakteristik Visi, Misi Pengorganis


asian Rencana Pendampinga
Satuan dan Lampiran
Pembelajara Pembelajara n & Evaluasi
Pendidikan Tujuan
n n

05 06
01
01 02 03 04

9
Alief Desain
P u la u Cu kir
P or os

Komponen. 1 Analisis Karakteristik Madrasah

Dari analisis konteks terhadap data/ kondisi riil saat ini, dirumuskan karakteristik
Analisis madrasah yang menggambarkan keunikan madrasah dalam hal Peserta didik,
karakteristik Sosial Budaya, Guru dan Tenaga Kependidikan, Kemitraan madrasah
madrasah
 Melibatkan perwakilan warga madrasah.
 Menggunakan data yang diperoleh dari situasi nyata kondisi madrasah.
Prinsip analisis  Mengalokasikan waktu yang cukup untuk pengumpulan,
karakteristik pengorganisasian, analisis, dan dokumentasi data.
madrasah  Memilah informasi yang relevan dan menyimpulkan untuk
mengembangkan strategi atau solusi.

 Kuesioner
Cara
 Wawancara
pengumpulan  Diskusi kelompok terpimpin (FGD)
data  Observasi

Alief 10
Desain
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 11
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 12
Menyelaraskan Visi,
Misi, Tujuan Madrasah

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 13


Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 14
Komponen 3: Pengorganisasian Pembelajaran
Madrasah menyusun pembelajaran yang meliputi:

Intrakurikuler Kokurikuler Ekstrakurikuler

Pembelajaran berisi muatan Projek penguatan profil pelajar Pancasila Kegiatan kurikuler yang
mata pelajaran dan muatan rahmatan lil aalamin dilakukan di luar jam belajar di
tambahan lainnya jika ada Kegiatan kokurikuler yang dirancang terpisah bawah bimbingan dan
(mulok), penetapan konsentrasi, dari intrakurikuler untuk menguatkan upaya pengawasan satuan
penetapan mata pelajaran yang pencapaian kompetensi dan karakter sesuai pendidikan. Tujuan untuk
akan diujikan utk MA Kejuruan dengan profil pelajar Pancasila, atau dapat mengembangkan minat bakat,
dan MA Plus Keterampilan dirancang secara terpadu dengan kemampuan, kepribadian,
intrakurikuler maupun ekstrakurikuler. Kerjasama, mandiri peserta
didik

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 15


Komponen 3: Pendekatan Pembelajaran

01 Pendekatan mata
pelajaran
03 Pendekatan secara
terintegrasi
● Setiap pembelajaran dilakukan terpisah antara satu ● Konsep-konsep dan keterampilan tertentu dari mata
mapel dengan mapel lainnya. pelajaran diajarkan secara kolaboratif (team teaching).
● Tatap muka dilakukan secara reguler setiap minggu, ● Pendidik berkolaborasi sedemikian rupa untuk
dengan jumlah jam tatap muka sesuai dengan yang merencanakan, melaksanakan dan melakukan asesmen
ditetapkan oleh masing-masing madrasah untuk suatu pembelajaran yang terpadu.
berdasarkan ketentuan minimal dari pemerintah. ● Sebagai contoh mengajarkan muatan Ilmu Pengetahuan Alam
atau Ilmu Pengetahuan Sosial secara terintegrasi.

Pendekatan secara
02 Pendekatan tematik 04 bergantian dalam blok
waktu terpisah
● Pembelajaran disusun berdasarkan tema yang menaungi
● Pembelajaran dikelola dalam bentuk blok-blok waktu dengan
kompetensi-kompetensi dari berbagai mata pelajaran.
● Pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan berbagai berbagai macam pengelompokkan.
● Sebagai contoh, mata pelajaran IPS, Bahasa Indonesia dan IPAS akan
kompetensi dari berbagai mata pelajaran ke dalam berbagai
tema. diajarkan dari jam 07.00- 12.00 dalam semester 1. Contoh lain,
● MI dapat mengorganisasikan muatan pembelajaran mengajarkan muatan Ilmu Pengetahuan Alam atau Ilmu Pengetahuan
Sosial secara bergantian dalam blok waktu yang terpisah.
menggunakan pendekatan mata pelajaran atau tematik.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 16
Komponen 4: Perencanaan Pembelajaran
Perencanaan pembelajaran meliputi:
1. Ruang lingkup Madrasah- Perumusan dan penyusunan Alur Tujuan Pembelajaran atau silabus mata
pelajaran berfungsi mengarahkan Madrasah dalam merencanakan, mengimplementasi, dan mengevaluasi
pembelajaran secara keseluruhan sehingga Capaian Pembelajaran dapat diperoleh secara sistematis,
konsisten, dan terukur.
2. Ruang lingkup kelas -penyusunan modul ajar atau rencana pelaksanan pembelajaran. Untuk dokumen
rencana pelaksanaan pembelajaran pada ruang lingkup kelas, madrasah dapat menggunakan,
memodifikasi, atau mengadaptasi contoh modul ajar yang disediakan Pemerintah, dan cukup melampirkan
beberapa contoh Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)/modul ajar atau bentuk rencana kegiatan yang
mewakili inti dari rangkaian pembelajaran pada bagian Lampiran.

Perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran dan asesmen pada mata pelajaran Praktik Kerja Lapangan (PKL) di
MA Kejuruan/MA Plus Keterampilan dilaksanakan secara kolaboratif oleh satuan pendidikan dan mitra dunia kerja .

Menyusun Alur
Memahami Capaian Merumuskan Tujuan Tujuan Merancang
Pembelajaran (CP) Pembelajaran (TP) Pembelajaran (ATP) Pembelajaran
dari TP

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 17


P u la u Cu kir
P or os

KOMPONEN Pendampingan, Evaluasi, dan Pengembangan


5 Profesional

Alief 18
Desain
P u la u Cu kir
P or os

Pendampingan, Evaluasi, dan Pengembangan


Profesional
 Merumuskan evaluasi pembelajaran untuk mengukur keberhasilan
pendidik dalam memfasilitasi pembelajaran
 Melakukan diskusi dengan sesama pendidik terkait strategi
Evaluasi pembelajaran yang sudah dilakukan dan kendala-kendala yang
dihadapi
 Untuk satuan pendidikan yang sudah menyusun KOSP sebelumnya bisa
melakukan evaluasi dokumen KOSP yang sudah disusun.

 Kepala madrasah atau pengawas memberikan pendampingan dengan


Pendampingan
dan
strategi coaching untuk mengoptimalkan potensi yang dimiliki.
Pengembangan  Membuat jadwal diskusi untuk memperoleh solusi atas kendala-kendala
Profesional yang dihadapi.

Alief 19
Desain
P u la u Cu kir
P or os

 Evaluasi Pembelajaran dilakukan secara mandiri dan


berkala oleh Madrasah agar
 Evaluasi pembelajaran dilakukan untuk mengukur
keberhasilan pendidik dalam memfasilitasi
Prinsip pembelajaran
Evaluasi
 Evaluasi kurikulum operasional Madrasah dilakukan
untuk mengukur apakah visi, misi dan tujuan
Madrasah telah tercapai terjadi peningkatan kualitas
secara berkelanjutan di Madrasah

 Sasaran evaluasi pembelajaran adalah peserta


Sasaran didik dan pendidik,
evaluasi  Sasaran evaluasi kurikulum operasional
Madrasah adalah kepala Madrasah dan pendidik

Alief 20
Desain
P u la u Cu kir
P or os

 Per-hari. Guru membuat catatan anekdotal secara informal mengenai bagaimana


proses belajar berjalan, bagaimana tujuan belajar tercapai, bagaimana peserta
didik merespon proses kegiatan belajar.
 Per-Unit Belajar. Setelah melakukan asesmen formatif, secara individual maupun
tim, guru bisa mereview proses belajar dan tercapainya tujuan dan melakukan
Waktu perbaikan maupun penyesuaian terhadap proses belajar.
pelaksanaan  Per-Semester. Setelah 1 semester selesai, guru dan tim bisa melihat kontinum
Evaluasi  pencapaian, Dialog Data.
 Per-Tahun. Melakukan evaluasi terhadap pencapaian satu tahun dan bagaimana

 Hasil asesmen peserta didik per unit.


 Artefak peserta didik: projek peserta didik, portofolio peserta didik,
Sumber pameran karya, pertunjukan, dan sebagainya.
informasi  Survei lulusan
evaluasi  Refleksi proses belajar oleh pendidik Observasi kepala madrasah
 Rapor Pendidikan

Alief 21
Desain
P u la u Cu kir
P or os

KOMPONEN Kapan evaluasi kurikulum operasional di satuan


5 pendidikan dilakukan?
Melakukan asesmen berupa observasi dan refleksi mandiri secara individual terhadap
kriteria kesuksesan yang telah ditetapkan
FGD untuk menganalisis masalah dan menarik kesimpulan, serta mengambil keputusan
Cara
untuk melakukan perbaikan.
mengumpulkan Kuesioner peserta didik. Mengumpulkan persepsi peserta didik terhadap proses belajar,
Informasi kualitas sarana prasarana, materi/bahan ajar, serta bagaimana peserta didik memaknai
hasil belajarnya
Kuesioner orang tua. Mengumpulkan persepsi orang tua

 Kolaboratif: Melibatkan seluruh pemangku kepentingan terkait, termasuk peserta didik.


 Reflektif: Melihat kembali pencapaian dan kekurangan dari berbagai aspek, jujur, dan
berdasarkan bukti.
Cara  Berdasarkan Data: Membuat kesimpulan berdasarkan fakta yang dikumpulkan dari
melakukan berbagai sumber dan yang ditelaah secara seksama.
evaluasi
 Berpusat pada peserta didik: Mengedepankan kepentingan peserta didik dalam
mengambil kesimpulan maupun keputusan.
 Fokus pada perbaikan dan pengembangan kualitas pembelajaran peserta didik.
Alief 22
Desain
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 23
Contoh sistematika KOM

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 24


Saatnya kita turun dampingi madrasah……Pengawas Madrasah BISA !

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 25


Terima Kasih

26

Anda mungkin juga menyukai