Anda di halaman 1dari 7

PROBLEM BASED LEARNING

Nama Mahasiswa : Niswatun Baroroh

Kelompok Mapel : Bahasa Arab 2

Judul Modul : Pembelajaran Bahasa Arab

Judul Masalah : Analisa Materi Artikel "Shinaat Ta'lim Al-Lughah Al_Arabiyyah”

1. Buatlah ringkasan artikel terlampir menjadi sekitar 1-2 halaman dalam Bahasa
Indonesia (meskipun teks yang diringkas berbahasa Arab)

"Shinaat Ta'lim Al-Lughah Al_Arabiyyah”

Terdapat gerakan yang mentransmisikan ilmu pengetahuan dan


bahasa. Didalamnya terdapat teori-teori, ide dan pendapat yang baik dan
bermafaat dari para pakar, cendekiawan dan pemikir Arab kuno dan Modern.
Gerakan ini dinamakan gerakan kontemporer industri pengajaran bahasa:
tinjauan sejarah dan catatan lapangan pengajaran bahasa Arab.

Muncul Dan Berkembangnya Ilmu Pengajaran Bahasa Di Eropa Dan


Amerika

Industri pengajaran bahasa merupakan sebuah gerakan yang


didalamnya menyatukan banyak faktor ilmiah, sosial, politik dan ekonomi
dalam hal perspektif pendidikan dan profesi guru menjadi sebuah pandangan
yang lebih komprehensif. Berawal dari gerakan reformasi linguistik modern di
Eropa yang mengkritik terhadap metode pendidikan yang para gurunya
mengajar peserta didiknya hanya melalui serangkaian instruksi/tugas namun
tidak memberikan banyak kontribusi dalam hasil pembelajaran. Kritik ini
melahirkan apa yang disebut “Metode Aktif” yang difokuskan pengurangan
kontrol guru dan peningkatan partisipasi peserta didik sehingga diterapkan juga
dalam pengajaran bahasa asing. Namun gagasan ini tidak terlalu
menyelesaikan semua masalah terutama dalam hal pengajaran bahasa yang
didalamnya sering mengalami stagnasi karena esensi metodologi tidak banyak
berubah hanya mengkaji teks-teks sastra lama dengan menggunakan metode
berdasarkan kaidah-kaidah.
Teknologi Canggih Bukan Faktor Penentu Keberhasilan Pendidikan

Selanjutnya muncul “Metode Langsung” yang lahir ketika tentara


Amerika menghadapi kesulitan besar dalam berurusan dengan orang-orang
yang mendatangi lingkungan mereka, lalu mereka menerapkan tindakan
mereka yang dikenal dengan ASTP (Army Specialized Training Program) yang
merupakan inti dari perkembangan bidang ini sehingga meminta para ahli
bahasa dan pendidik terkenal pada waktu itu seperti Bloomfield dan Himes,
serta Chomsky guna merancang metode yang akan memungkinkan para
tentara untuk berdialog dan berkomunkasi langsung dengan orang-orang
yang mendatangi lingkungan mereka.Metode ini telah menyebar ke seluruh
dunia melalui upaya ilmiah dan eksperimental yang luar biasa terutama oleh
psikolog dan pendidik di Amerika. Dari metode aktif ini melahirkan metode
audio, verbal, dan visual yang hari ini disebut dengan linguistik terapan.
Metode ini digunakan khusus untuk pengajaran bahasa lalu dikembangkan
aplikasinya ke bidang lain sehingga pengajaran bahasa telah menjadi salah
satu cabangnya.

Hasil Penelitian Ilmiah Terkini Dalam Linguistik Dan Pengajaran Bahasa

a. Materi Pendidikan dan Metode Pengajaran. Bertujuan untuk mengatur


materi pendidikan suatu bahasa meliputi penelitian dan analisis materi
yang relevan dengan cabang-cabangnya. Dalam hal kosa kata, tata
bahasa, latihan, metode pengukuran dan evaluasi, serta penelitian dan
analisis konten lainnya yang khusus untuk cabang yang kami sebut:
Linguistik Terapan . Jenis penelitian lainnya berkaitan dengan meneliti
cara dan metode untuk menyampaikan dan mengajarkan materi
linguistik ini, dan para ahli menyebutnya: Metodologi atau Metodologi
Pengajaran .
b. Pentingnya Prioritas Aspek Lisan Bahasa. Bahasa merupakan suara
dimana setiap orang mengekspresikan tujuan mereka. Semua pakar
pendidikan membahas tentang pentingnya komunikasi lisan dan menjadi
penantu semua keterampilan. Seperti yang dikatakan oleh Ibnu Jinni
bahwa budaya kita didasarkan pada pendengaran dan komunikasi
verbal. Para ahli barat berhasil menginvestasikan gagasan keunggulan
lisan secara luas terutama dalam mendidik orang asing. Percakapan
sehari-hari adalah inti dari penggunaan lingustik. Percakapan ini adalah
bahasa sehari-hari yang ringan bukan bahasa sastra yang tinggi,
sehingga dalam pendidikan dibutuhkan bahasa yang hidup, aktif dan
interaktif yang erat hubungannya dan melekat dalam kehidupan
masyarakat.
c. Memahami Konsep Linguistik. Hal ini didasarkan pada pengamatan
yang valid dan telah disepakati oleh banyak ahli kontemporer seperti Al-
Jahiz dan Ibn Khaldun. Mereka berpendapat bahwa bahasa memiliki
lingkungan dan media khusus dimana ia tumbuh dan berkembang
dengan lancar. Para ahli meringkas konsep media dimana tidak ada
bisikan, suara yang terdengar kecuali dalam bahasa yang akan
dipelajari. Kita dihadapkan pada prinsip utama yang menjadi dasar teori
pendidikan bahasa khusus (dan itulah prinsip-prinsip yang secara
khusus mendasari metode langsung.
1) Mengutamakan dan memprioritaskan komunikasi lisan/verbal.
2) Memahami konsep linguistik.
3) Fokus pada pengajaran kosa kata.
4) Hasil dari penelitian bidang linguistik struktural dan psikologi prilaku
yaitu melahirkan metode audio-oral yang digagas oleh ahli bahasa
seperti Bloomfield dan psikolog Skiner. Selain itu lahir juga teori-teori
deskriptif/distributif yang merupakan gagasan Bloomfield dan
pengikutnya, teori adaptasi berdasarkan konsep stimulus-respon
yang merupakan teori skiner.
5) Memperhatikan Maqam / Tingkatan dan Konteks
Para peneliti di Eropa terutama di Inggris mencatat pentingnya faktor
kontekstual dan maqam. Hal tersebut didasarkan bahwa fakto
terbesar yang membantu mereka untuk belajar adalah kehadiran
mereka secara spontan dan terus menerus dalam banyak situasi,
sehingga dari kondisi tersebut bisa diamati tentang peningkatan
persepsi sensorik terutama pendengaran dan visual yang melahirkan
metode baru yang terintegrasi antara indra ini, dikenal sebagai
metode audio-visual. Dalam penerapan metode audio-visual harus
memperhatikan hal-hal berikut:
a) Pemelihan bahan linguistik (kosakata dan tata bahasa) yang
cermat dengan mengadopsi keseimbangan linguistik
menggunakan metode inventarisasi lapangan ekstensif dengan
mempertimbangkan tingkat frekuensi dan prevelensi unsur-unsur
linguistik
b) Membagi kuslitan dalam satu pelajaran semaksimal mungkin
c) Membagi program menjadi tahapan-tahapan yang lebih kecil
d) Integrasi indera terutama pendengaran dan penglihatan

Adapun metodologi pengajaran menurut metode ini seringkali melalui


empat tahap:

a) Penyajian keseluruhan (semua pelajaran adalah dialog singkat


yang diambil dari kenyataan), tujuan dari tahap ini adalah untuk
pemahaman makna dialog
b) Dialog diulangi dalam potongan-potongan dalam bentuk kalimat
dialog satu demi satu dan setiap kalimat disertai denan gambar
yang secara akurat menggambarkan maknanya. Proses ini
diulang beberapa kali dan guru bisa mengoreksinya
c) Gambar ditampilkan tiga kali dan siswa diminta untuk
mengungkapkan teks yang menyertainya
d) Tahap investasi mencakup beragam latihan untuk
mengkonsolidasikan elemen-elemen yang direalisasikan pada
tahap sebelumnya misalnya bermain peran, pertanyaan cepat
tentang gambar dll. Pembelajaran bahasa sama sekali tanpa
penjelasan, komentar dan aturan namun siswa memperoleh
aturan-aturan ini dan menjalankannya dalam dialognya secara
spontan.
6) Memperhatikan kemampuan komunikatif dan kebutuhan khusus
peserta didik. Dalam hal ini dikenal dengan Contextual Learning yaitu
perilaku dan kontekstual dibangun dalam keranga perspektif
struktural bahasan dan pendidikan

Gagasan Penting Yang Ditambahkan Ke Dalam Pembelajaran Bahasa

a. Menganalisis kebutuhan peserta didik


b. Membagi pembelajaran bahasa ke dalam linguistik dan komunkatif
c. Membagi pidato yang diperoleh dalam percakapan dan dialog ke dalam
pola umum untuk memfasilitasi pengajaran
d. Metodologi pengajaran yang dokus pada metode aktif serta dukungan
konsep kerjasama dan patisipasi
e. Kurikulum terpadu yang bisa menegosiasikan keterampilan berpikir,
penilaian alternatif dan konsep gagasan lain yang vital dan fleksibel dalam
pembelajaran

Proyek Arab dan Mengajarkan Bahasa Arab

Proyek terpenting dalam konteks hierarki sejarah adalah proyek keseimbangan


karir bersama untuk anak-anak Arab Maghreb yang dimulai oleh peneliti
veteran seperti Lakhdar Ghazal, Hajj Saleh dan Mohamed Al-Ayed selama
tahun enam puluhan dan selesai pada tahun 1972 dan ditarik oleh menteri dari
empat negara Maghreb: Maroko, Aljazair, Tunisia dan Mauritania pada tahun
1974, dan itu termasuk dalam program pendidikan negara-negara ini Kemudian
diadopsi oleh Liga Arab, dan 14 negara Arab berpartisipasi dalam
mengkoordinasikannya basis penelitian, yang mencakup pemrosesan komputer
sekitar 2 juta kata dari semua negara ini.

Ada kecenderungan yang tidak diinginkan yang muncul akhir-akhir ini, yaitu pengajaran
dialek bahasa Arab untuk tujuan khusus seperti pariwisata, pendidikan dan
perdagangan.Meskipun bahasa lokal bahasa Arab adalah fakta yang tak terbantahkan,
pendekatan ini sangat lemah dan tidak berguna sama sekali. tidak mencakup apa yang
dibutuhkan dalam penelitian ilmiah tentang akurasi, pemilihan yang baik, dan stabilitas
sistem konsep.

Salah satu cacat kronis di bidang ini adalah kurangnya komunikasi dan korespondensi
antara mereka yang bekerja di dalamnya, terbukti dengan penelitian yang diterbitkan
yang rajin menyelidiki segala sesuatu yang ditulis dan diterbitkan dari penelitian Barat
dan secara sewenang-wenang mengabaikan penelitian rekan-rekan Arab, dan ini dapat
menjadi dihindari setidaknya melalui korespondensi elektronik

Masalah Yang Berkaitan Dengan Kondisi Sejarah Dan Budaya Pengajaran Bahasa
Arab Saat Ini

a. Isolasi Bahasa dan pembatasannya pada kinerja aspek komunikasi yang terbatas
b. Toleransi yang berlebihan dan meresahkan terhadap kualitas bahasa Arab di media,
terutama dalam program-program yang disebut umum dan budaya
c. Komunikasi internasional berada di depan, terutama bahasa inggris, di mana dua
tingkat sangat dekat satu sama lain, dan ini memiliki alasan obyektif bahwa kita
harus menalar dan mempublikasikan di antara pikiran dan pemikir arab kita untuk
membantu bahasa arab menyadari kesenjangan yang diciptakan oleh faktor
temporal, budaya dan kolonial.

2. Berikan komentar terhadap ini teks yang diringkas tersebut (minimal 1/2 halaman)
Setelah mencoba membaca, mengkaji dan memahami artikel yang berjudul tentang
"Shinaat Ta'lim Al-Lughah Al_Arabiyyah” yang ditulis oleh Abdul Karim Mas’ud terbit
pada tanggal 5 Februari 2013. Hal-hal yang digaris bawahi setelah menela’ah artikel
tersebut:
a. Penjelasan yang ditulis lengkap secara historis bagaimana mentransmisikan
ilmu pengetahuan dan bahasa. Awal mula pengajaran bahasa, perkembangan
berbagai macam teori pengajaran bahasa di Eropa dan Amerika. Namun
karena keterbatasan saya pribadi sebagai penelaah artikel dalam
menerjamahkan artikel tersebut, terkadang kurang memahami istilah-istilah
historis atau yang berkaitan dengan paragraf tentang sejarah muncul dan
berkembangnya ilmu pengajaran bahasa di Eropa dan Amerika
b. Penelaah menemukan fakta yang diungkapkan dalam artikel tersebut bahwa
teknologi bukan menjadi faktor penentu dalam keberhasilan pendidikan. Dalam
artikel tersebut dijelaskan bahwa dengan cara berdialog dan berkomunukasi
secara langsunglah yang menjadi inti dari dikembangkannya pengajaran
bahasa melalui hasil upaya ilmiah dan eksperimental oleh para ahli bahasa.
Namun pada pembahasan ini penelaah kurang memahami bagaimana proses
implementasi metode langsung yang di terapkan pada program ASTP (Army
Specialized Training Program) .
c. Penelaah menemukan berbagai hasil penelitian ilmiah dalam linguistik dan
pengajaran bahasa diantaranya tentang linguistik terapan, prinsip-prinsip yang
secara khusus mendasari teori metode langsung, kajian linguistik struktural,
psikologi perilaku, tingkatan dan konteks dalam berbahasa sampai latar
belakang lahirnya teori belajar Contextual Learning yang disampaikan secara
sistematik dan rinci.
d. Terkait pembahasan tentang hirarki bagiamana proyek arab, pengajaran
bahasa arab beserta masalah-masalahnya, belum dipahami secara maksimal
oleh penelaah

3. Akhiri dengan kesimpulan yang relevan dengan topik tsb.


a. Jika dikaji dan disesuaikan dengan pengajaran bahasa Arab pada saat ini,
maka metode aktif menjadi salah satu pilihan metode pembelajaran yang cocok
digunakan dan diterapkan di berbagai jenjang pendidikan terutama jika ingin
mengembangkan keterampilan berbicara bahasa Arab dengan memperhatikan
kaidah-kaidah dari sederhana sampai yang rumit.
b. Untuk mengajarkan bahasa Arab sebagai bahasa kedua peserta didik, maka
seorang pengajar diharuskan memahami materi linguistik terapan yang
mencakup pembahasan kosa kata, tata bahasa, metode pengukuran dan
evaluasi serta menelaah berbagai hasil penelitian untuk menemukan metode
pengajaran bahasa yang paling efektif dan disesuaikan dengan kebutuhan dan
karakteristik masing-masing peserta didik.
c. Seiring berkembanganya ilmu pengetahuan dan teknologi, para pengajar
bahasa Arab hendaknya terus melakukan inovasi dan pembaruan agar
pembelajaran bahasa arab berlangsung efektif sehingga bahasa Arab dapat
terus dipelajari oleh peserta didik kita sesuai dengan pengembangan ilmu
pengetahuan juga agar menghindari kesalahan-kesalahan dalam memahami
intisari Al-Quran/Hadist atau referensi-referensi ilmiah yang berbahasa Arab.

Anda mungkin juga menyukai